Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

“UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA DIDIK


DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
PADA MATERI PENYEBUTAN WAKTU KELAS III
SD SWASTA PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN
T.A 2022/2023”

OLEH
ANITA HOTMARITO NAIBAHO
044937116

UPBJJ 12 UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TA. 2023.1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PKP-S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Nama Mahasiswa : ANITA HOTMARITO NAIBAHO


NIM : 044937116
Program Studi : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Tempat Mengajar : SD SWASTA PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 SIKLUS
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : SIKLUS I, SENIN 08 MEI 2023
SIKLUS II, SENIN 15 MEI 2023

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :


Upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik mata pelajaran
Bahasa Inggris materi penyebutan waktu (Telling Time) dengan
menggunakan metode Demonstrasi.

Medan, 11 Juni 2023


Supervisor 1 Mahasiswa

ZETIRA AHMAD, S.Pd, M.Li ANITA HOTMARITO NAIBAHO


ID: 12002398 NIM: 044937116

i
LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGISI

Saya yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Anita Hotmarito Naibaho
Nim : 0444937116
Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
Pokjar : UPBJJ UT-MEDAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Praktek Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi nilai Mata Kuliah PKP pada Program Studi S1-
Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain
ataupun sumber lain,telah dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil karya sendiri atau
adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.

Medan, 11 Juni 2023


Yang membuat pernyataan

ANITA HOTMARITO NAIBAHO


NIM: 044937116

ii
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua,


Pertama-tama, saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya yang diberikan kepada saya, baik
kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul “Upaya Peningkatan
Kemampuan Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi
Pada Materi Penyebutan Waktu Kelas III SDS Pelangi Budu Mandiri Medan T.A
2022/2023.”
Kemudian saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
kedua orangtua saya, yaitu ayah saya K. Naibaho dan ibu saya R. Tamba, dan juga
semua keluarga yang telah memberikan dukungan, kekuatan, dan materi agar
saya mamput menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
ini tepat waktu.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini diserahkan
kepada Dosen Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
Medan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebagai tugas akhir di semester V.
Setelah melalui banyak kesulitan dan tantangan dalam penulisan laporan ini
akhirnya saya mampu menyelesaikannya dengan baik dan tepat pada waktu.
Support (dukungan), doa, motivasi, dan penguatan adalah hal yang paling
berharga bagi saya dalam menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sangat mendalam kepada:
1. Bapak Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D sebagai Rektor Universitas
Terbuka (UT).
2. Ibu Dr. Ucu Rahayu, M.Sc sebagai dekan Fakultas Kependidikan dan
Ilmu Pendidikaan (FKIP) Universitas Terbuka (UT).
3. Ibu Dra. Yusrafiddin, M.Pd sebagai Kepala UPBJJ-UT Medan.
4. Ibu Zetira Ahmad, S.Pd, M.Li sebagai Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang telah
memberikan bimbingan kepada kami dengan penuh kesabaran,
pengertian, dan ketulusan hatinya dalam memberikan ilmunya selama
membimbing kami.

iii
5. Ibu Yelly Uci, S.Pd sebagai Pendamping yang telah memberikan
bimbingan dan arahannya selama saya melakukan penelitian dikelas.
6. Ibu Caroline Sugiato, B.Sc selaku Kepala Sekolah SD Swasta Pelangi
Budi Mandiri Medan yang telah mengizinkan saya untuk melakukan
penelitian di sekolah khususnya di kelas III SD.
7. Peserta didik kelas III SD tercinta dan tersayang yang sudah
membantu saya dalam melakukan penelitian di kelas.
8. Teman-teman pendidik SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Medan yang
telah membantu selama kegiatan pelakasanaan penelitian di sekolah.
9. Teman-teman yang berada satu kelas dan satu grup kelas PKP
semester ini yang saling membantu dan selalu saling berbagi
informasi.

Karenanya saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan


terdalam kepada semua orang yang telah membantu saya melakukan penelitian ini.
Di atas segalanya, saya berharap Laporan PKP ini akan bermanfaat bagi pembaca
sebagaimana dinyatakan dalam tujuan penelitian ini.

Medan, 11 Juni 2023


Mahasiswa

ANITA HOTMARITO NAIBAHO


NIM:04493711

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIASI ................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................................ 4
D. Manfaat Penelitian Pembelajaran Perbaikan.......................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran ............................................................................................... 6
B. Metode Dermonstrasi................................................................................................. 6
C. Kemampuan Belajar ................................................................................................. 9
D. Pemahaman Materi................................................................................................. ..10
E. Kelas 3 Sekolah Dasar ............................................................................................ ..13
F. Sekolah pelangi Budi Mandiri Medan .................................................................. ..13
G. Penelitian Relevan ................................................................................................... ..13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian........................................................................ .. 16
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ........................................................... .. 18
C. Teknik Analisis Data .............................................................................................. ...19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................... ....21
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................................... ....33
BAB V SIMPULAN DAN SASARAN
A. Simpulan .................................................................................................................. ... 36
B. Saran Dan Tindak Lanjut ...................................................................................... ... 36
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 38

v
DAFTAR TABEL

3.1 Waktu Penelitian ...................................................................................................... 16

3.2 Tingkat Keberhasilan Pelajaran dalam % .......................................................... ....22

4.1 Observasi Hasil Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ...................................... …25

4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I ...................................... ....27

4.3 Presesntase Kualifikasi Hasil Belajar Pada Siklus I .......................................... …28

4.4 Observasi hasil Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ....................................... ....30

4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II...................................... …32

4.6 Presentase Kualifikasi Hasil Belajar Pada Siklus II .......................................... ....33

vii
DAFTAR GAMBAR

3.1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... ...... 18


4.1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Setiap Siklus...35

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan sebagai supervisor 2 dalam penyelenggaraan PKP .............40


Lampiran 2 RPPS Siklus 1 ....................................................................................................41
Lampiran 3 RPPS Siklus II ...................................................................................................46
Lampiran 4 Alat Penilaian/Observasi Simulasi PKP 1 .......................................................51
Lampiran 5 Alat Penilaian/Observasi Simulasi PKP 2 .......................................................53
Lampiran 6 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2 ...................................................55
Lampiran 7 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 1 ...................................................59
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa pada Tindakan PreTest Siklus I pertemuan 1 .............62
Lampiran 9 Hasil Belajar Siswa pada Tindakan PreTest Siklus I pertemuan 2……......63
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa pada Tindakan PostTest Siklus II ............................ …64
Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Simulasi ................................................................. …65

ix
ABSTRAK

Penelititan perbaikan pembelajaran bertujuan untuk membangkitkan prestasi belajar


peserta didik pada upaya peningkatan kemampuan belajar peserta didik dengan
menggunakan metode demonstrasi pada materi penyebutan waktu (Telling Time) kelas
III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan T.A 2022/2023.” Subjek penelitian adalah peserta
didik kelas III SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Medan dengan banyaknya peserta didik
20 orang. Terdiri dari 7 peserta didik laki- laki dan 13 peserta didik perempuan.
Penelitian ini berlangsung sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan mulai
dari merencanakan, melaksanakan tindakan, mengobservasi, dan refleksi. Teknik kajian
data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif digali dari hasil tes peserta
disik pada tes sebelum siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
prestasi belajar peserta didik pada kemampuan Bahasa Inggris materi penyebutan waktu
(Telling Time) meningkat secara signifikan setelah menggunakan model pembelajaran
demonstrasi. Hasil ini terlihat dari kegiatan pendalaman murid pada siklus I yang
memperoleh nilai 65% pada pertemuan 1 dan 75% pada pertemuan 2 dan siklus II
sangat meningkat dengan jumlah nilai 90%. Dengan demikian Metode Pembelajaran
Demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Bahasa Inggris Kelas 3. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi berperan sebagai salah satu alternatif
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Swasta Pelangi Budi
Mandiri Medan.

Kata Kunci: Upaya Peningkatan Belajar, Metode Pembelajaran Demonstrasi.

x
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohani anak-anak kearah yang lebih dewasa (Ngalim Purwanto, 2018:10).
Usaha pemerintah menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui pendidikan yang sesuai
fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 No.
20 yang mengatakan bahwa “ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan untuk
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berahklak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mengacu pada tujuan pendidikan yang tercantum pada undang-undang tersebut maka dibutuhkan
pendidik dalam hal ini guru yang mempunyai kecerdasan dan strategi serta metode yang baik dalam metode
pembelajaran di kelas. Hal ini dimaksudkan bahwa selama proses belajar mengajar berlangsung tidak
mengalami kendala-kendala yang berupa penguasaan kelas dan penguasaan strategi dan metode
pembelajaran. Guru yang kreatif dan inovatif akan mampu menguasai kelas dan pembelajaran dengan
menerapkan metode yang inovatif dan variatif yang, mana akan mampu meningkatkan hasil pembelajaran
siswa yang baik di kelas.
Mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
guna meningkatkan keterampilan anak didik untuk berbahasa. Inti dasar penguasaan bahasa adalah sebagai
suatu alat untuk berkomunikasi. Belajar bahasa Inggris di usia dini juga memiliki berbagai manfaat untuk
anak, seperti meningkatkan kemampuan kognitif anak, mengasah otak anak, termasuk kemampuannya
memecahkan masalah, berpikir kritis, dan mendengarkan dengan baik. Belajar Bahasa Inggris juga mampu
meningkatkan memori, konsentrasi, dan kemampuan anak untuk multitasking. Berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP:2018), salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
(SD) adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengarkan (listening), membaca (reading),
dan menulis (writing).
Berdasarkan hasil observasi guru di SDS Pelangi Budi Mandiri Medan kelas III SD ditemukan bahwa
peserta didik cenderung kurang aktif dan kurang fokus saat mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris di
kelas. Mereka menganggap bahwa pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang cukup
sulit dan tidak mudah dipahami karena merupakan bahasa asing bagi peserta didik. Sebagian siswa
menganggap bahwa pelajaran Bahasa Inggris merupakan bahasa yang cukup sulit dicerna atau diucapkan.
Sebagian mereka terlihat pasif di kelas karena mereka kurang memahami dan kurang mengerti. Metode
yang sering diberikan guru adalah metode ceramah dan dan tanya jawab saat proses pembelajaran sedang
berlangsung di kelas. Seperti media yang digunakan di kelas juga kurang inovatif yang membuat peserta
didik kurang tertarik mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. Biasanya guru hanya menggunakan buku
pendamping sehingga siswa terlihat bosan dan kurang menikmati proses pembelajaran di kelas.
Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas adalah
dengan membuat metode demonstrasi. Melalui penerapan metode demonstrasi di kelas pada pembelajaran
Bahasa Inggris diharapkan peserta didik mampu untuk diajak aktif dan kreatif dalam suatu pembelajaran.
Melalui metode demonstrasi, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar untuk dapat
mengembanhkan kecakapan dan keterampilan serta keaktifan belajar mereka.
Dalam mengajari peserta didik untuk memahami peyebutan waktu dalam Bahasa Inggris, banyak cara
yang bisa dilakukan oleh pendidik atau guru untuk menarik minat dan perhatian peserta didik untuk
memahaminya. Beberapa cara yang digunakan adalah sebagai berikut, dengan cara menunjukkan
menjelaskan kegiatan sehari-hari yang dimulai dari kegiatan mereka saat bangun pagi sampai mereka sudah
sampai ke kegiatan mau tidur di malam hari. Hal yang kedua bisa membuat cara menunjukkan gambar jam
dan video tentang penyebutan waktu serta menyuruh peserta didik langsung untuk berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran penyebutan waktu di depan kelas. Dalam hal ini, peserta didik sebelum memulai
pelajaran penyebutan waktu harus terlebih dahulu menguasai konsep bagaimana cara mengenal jarum jam
dan angka dalam jam, bagaimana penyebutannya dalam Bahasa Inggris. Ini dapat dilihat dari banyaknya
siswa di kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan belum semua menguasai penyebutan waktu, sehingga
mereka mengalamai kesulitan saat mempelajari penyebutan waktu tersebut.
Ketidakaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran penyebutan waktu ini harus segera
ditangani karena dapat menghambat penyampaian materi selanjutnya. Siswa yang tidak bisa aktif dalam
mengikuti pembelajaran penyebutan waktu akan dapat menyebabkan siswa menjadi ketinggalan materi,
sehingga penerapan metode demonstrasi dalam penggunaan media dapat berjalan lanc ar. Media
berfungsi untuk tujuan instrusksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus mampu melibatkan
peserta didik baik dalam benak maupun mental dalam suatu bentuk aktifitas yang nyata seingga
pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyaiapkan instruksi yang efektif (Azhar Arsyad 2017:21).
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Peningkatkan Kemampuan Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Materi
Penyebutan Waktu Kelas III SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Medan T.A 2022/2023”

2
1. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan pengamatan berbagai masalah yang mucul bisa dijabarkan sebagai berikut:
a. Kemampuan belajar Bahasa Inggris sangat kurang baik kurang baim secara kulaitas mapun
kuantitas.
b. Strategi pembelajaran yang digunakan kebanyakan menggunakan metode ceramah dan tanyajawab.
c. Masih banyak peserta didik mampu memahami bahasa Inggris karena merupakan bahasa asing bagi
mereka.
d. Metode yang dilakukan oleh pendidik belum bervariasi atau masih monoton.
e. Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif dan kreatif sehingga siswa kurang tertarik
dalam belajar Bahasa Inggris.
2. Analisis Permasalahan
Setelah mengidentifikasi masalah, terdapat permasalahan yaitu:
a. Bagaimana peserta didik sebelum menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Bahasan
Inggris tentang penyebutan waktu di kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri?
b. Bagaimana kemampuan peserta didik pada pembelajaran Bahasa Inggris tentang penyebutan waktu
di kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri?
c. Bagaimana reaksi dan respon peserta didik setelah pendidik mengganti metode pembelajaran dari
metode ceramah dan tanya jawab menjadi metode demonstrasi pada pembelajaran Bahasa Inggris
tentang penyebutan waktu di kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri?

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Hasil yang didapat dari pengamatan atau observasi yaitu bahwa kemampuan belajar Bahasa
Inggris tentang penyebutan waktu adalah kemampuan belajar yang berorientasi pada pemecahan
masalah dan metode pembelajaran yang variatif, kemampuan belajar ini membuat peserta didik akan
lebih aktif untuk mengikuti pembelajaran di kelas dan mereka mampu memberikan umpan balik ketika
pembelajaran sedang berlangsung di kelas.

B. Perumusan Masalah
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah
merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil
yang maksimal. Beradasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

3
1. Apakah penerapan metode demonstrasi dan penggunaan media pembelajaran melalui gambar dan video
dapat meningkatkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris tentang penyebutan waktu di
kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan Tahun Ajaran 2022/2023?
2. Bagaimana cara penyampaian metode demonstrasi agar peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran di
kelas?
C. Tujuan Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemumakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti pelajaran Bahasa
Inggris melalui penerapan metode demonstrasi melalui penggunaan media gambar dan video pada
siswa kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan.
2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan partisipasi peserta didik dalam belajar dan
mengikuti pelajaran Bahasa Inggris melalui penerapan metode demonstrasi pada penggunaaan media
gambar dan video pada peserta didik kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan.

D. Manfaat Penelitian Pembelajaran Perbaikan


Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan kegunaan bagi semua pihak baik bagi
pendidik, peserta didik, maupun bagi sekolah sendiri.
1. Untuk Pendidik atau Guru
a. Meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan mata
pelajaran Bahasa Inggris.
c. Menambah wawasan untuk menrepakan model inovatif dalam pembelajaran.
2. Untuk Peserta Didik
a. Untuk meningkatakan aktifitas dan keterampilan peserta didik dalam memahami pelajaran Bahasa
Inggris.
b. Untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik di kelas.
c. Untuk mendapatkan kemampuan belajar peserta didik untuk berfikir kritis, aktif dan kreatif.
d. Memupuk sosialisasi dan kerja sama dengan teman sekelas.
3. Untuk Sekolah
a. Dapat meningkatakan kualitas pembelajaran di sekolah.
b. Dapat melahirkan guru dan peserta didik yang unggul dan berkualitas.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, yang artinya jalan atau cara.
Menurut Idris dan Barizi (2019:109), metode pembelajaran merupakan cara guru mengorganisasikan
pembelajaran dan cara murid belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran agar dapat
dengan mudah dipahami oleh siswa. Menurut Amri (2018:113), metode belajar mengajar dapat diartikan
sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek
didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan
lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya metode pembelajaran adalah cara
yang digunakan guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh
peserta didik. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang
diberikan. Sehingga dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi
tuntutan perbedaan tersebut (Shaffat, 2019:41). Jenis-jenis metode pembelajaran tersebut diantaranya:
metode ceramah, metode demonstrasi, metode latihan (Drill), Metode Diskusi, metode ekspositori,
metode tanya jawab, metode sosiodrama (Role Playing), metode pemberian tugas/resitasi, metode
problem solving, metode karyawisata, metode studi kasus, metode pembelajaran dengan audio visual,
metode jigsaw, metode kegiatan lapang, dan metode presentasi. Dari sekian banyaknya metode
pembelajaran, peneliti mengambil salah satu metode untuk diteliti. Salah satu metode yang peneliti
ambil adalah metode demonstrasi.

2.1.1 Metode Demonstrasi


2.1.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan dan
menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari itu, metode penyajian tidak terlepas
dari penjelasan guru. Walaupun, dalam metode demonstrasi siswa hanya sekedar
memperhatikan.
Menurut Drajat (2018:21), metode demonstrasi merupakan metode yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas atau pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta lain. Demonstrasi merupakan metode
pembelajaran yang efektif, karena peserta didik dapat mengetahui secara langsung
5
penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran
demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan meragakan dan
memepertunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru
atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa. Dengan metode demonstrasi, proses
penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
Adapun penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu
memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Metode demonstrasi
digunakan dalam pembelajaran aktif, karena berbuhubungan dengan siswa saat
berkegiatan memperagakan suatu secara langsung sehingga kegiatannya memperlihatkan
kepada siswa apa yang akan dilakukan, diamati dan dibahas (Uno dan Nudin 2018:98).
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode demonstarsi
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan
melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran
yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

2.1.1.2 Langkah-langkah Peggunaan Metode Demonstrasi


Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode demonstrasi antara lain:
a. Mulailah demonstrasi denagn kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik
untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang mengandung teka teki
sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c. Yakin bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memperhatikan seluruh reaksi peserta didik.
d. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yag dilihat dari proses demonstrasi itu.
e. Berikutnya adalah cara mengakhiri kegatan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi adalah dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan metode demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran,
hal ini untuk meyakinkan apakah peserta didik memahami proses demonstrasi atau
tidak. Selainmemberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan peserta didik

6
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk
perbaikan selajutnya.
Penggunaan metode demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar
belajar dikelas. Keuntungan yang diperoleh adalah: dengan demonstrasi perhatian
siswa lebih terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan
yang terjadi bila pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan
contoh nyata. Sehingga yang diterima oleh siswa lebih mendalam dan tinggal lebih
lama dalam jiwanya. Jadi dengan metode demonstrasi itu siswa dapat berpartisi pasi
aktif dan memperoleh pengalaman langsung,

2.1.1.3 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerluka keterampilan guru secara khusus, karena tapa
ditunjuang dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biasa yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain sehingga dalam melakukan metode demonstrasi
ini kita perlu mengkombinasikan dengan metode lain sehingga dapat saing
melengkapi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan pembelajaran kepada
siswaMdengan memperagakan atau menunjukkan secara langsung dengan
menggunakan alat bantu yang sebenarnya atau tiruan, biasanya metode
demonstrasi diikuti dengan eksperimen.

7
2.2 Kemampuan Belajar
2.2.1 Pengertian Kemampuan Belajar
A. Definisi Kemampuan
Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan. (Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge, 2009: 57).
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan atau mampu apabila ia bisa dan sanggup
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukannya. Kemampuan merupakan tenaga (daya
kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Kemampuan bisa juga merupakan
kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan maupun praktek. Menurut
Yusdi (2020: 21) “Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.
Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan”.

B. Definisi Belajar
Menurut Syaiful dan Aswan (2021:5), belajar adalah perubahan prilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi”. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik.
Belajar merupakan serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan
sikap serta nilai siswa, baik kemampuan intelektual, sosial, afektif, maupun psikomotor.
Dari defenisi-defenisi diatas dapat dikemukan hal-hal yang penting
menceritakan pengertian tentang belajar antara lain:
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, yang perubahan itu dapat
mengarahkan kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah
kepada yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.
c. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar itu menyangkut berbagai aspek
kepribadian baik fisik maupun mental.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses kegiatan pada individu yang menimbulkan perubahan-perubahan, baik
perubahan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, kemampuan, pengertian, maupun minat
yang merupakan hasil pendidikan atau pengetahuan dan pengalaman.

8
C. Kemampuan Belajar
Hamalik (2020:17), mengemukakan bahwa kemampuan belajar adalah “suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Selanjutnya ia menjelaskan
bahwa tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan,
kesanggupan menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan
jasmani. Menurut Semiawa, “kemampuan adalah hasil perubahan tingkah laku seorang anak
setelah memperoleh pelajaran. Kemampuan biasanya digambarkan dengan nilai angka atau
huruf.
Berdasarkan definisi tersebut peniliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kemampuan adalah capaian anak dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat diukur
dari kemampuan anak itu sendiri. Kemampuan lebih dititik beratkan pada kemampuan
seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan serta menyatakan kembali
sesuatu pengetahuan ke dalam kata-kata baru sesuai dengan caranya sendiri.

2.3 Pemahaman Materi


Suharsimi (2018:24), menyatakan pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan,
menerangkan, mempeluas, menyimpulkan, dan memberi contoh serta menuliskan kembali materi yag
dipahami. Pemahaman materi adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang
diterimanya.
Pemahaman (Comprehension) menurut Sardiman (2017:12) adalah menguasai sesuatu dengan
pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental mana dan filosofinya, maksud
implikasinya serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebakan siswa dapat memahami suatu situasi. Hal
ini sangat penting bagi siswa yang belajar, memahami maksudnya, menangkap maknanya adalah tujuan
akhir dari setiap belajar. Pemahaman (comprehension) menurut Rom Here (2019:11) adalah memahami,
mengerti secara cerdas atau jeli akan arti dari suatu situasi atau reaksi. Adapun materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Telling Time (penyebutan waktu) pada siswa kelas III SD Swasta Pelangi
Budi Mandiri Medan.

9
2.3.1 Penyebutan Waktu atau Telling Time
2.3.1.1 Pengertian Waktu
Waktu, menurut Syekh Yahya bin Hubairan (2020:1) adalah sesuatu yang paling
berharga untuk dimiliki sekaligus sesuatu yang paling mudah untuk disia-siakan. Orang
yang menyia-nyiakan waktunya, sama artinya ia telah menyia-nyiakan hidupnya. Dan
jika hidupnya telah tersia-siakan maka tak ada arti apapun bagi hidupnya di dunia ini.
Waktu sekarang atau saat ini adalah masa keemasan, waktu yang menjadi milik kita
yang harus diisi dengan hal yang baik dan bermanfaat, serta saat untuk merenungkan
atas perbuatan dan aktifitas sia-sia yang dilakukan dimasa yang lalu. Waktu tidak
termasuk materi. Waktu bersama ruang sebagai element fundamental dari alam semesta,
tapi waktu bukan sesuatu yang eksis seperti benda/materi. Hanya berupa suatu besaran
pokok fisika untuk kita mengukur/melihat perubahan materi.

2.3.1.2 Penyebutan Waktu dalam Bahasa Inggris


Ada banyak aspek dalam kehidupan yang termasuk ke dalam hal yang Anda
pelajari saat belajar bahasa Inggris. Salah satunya adalah saat ada yang bertanya
mengenai pukul atau waktu. Pertanyaan “Pukul berapa sekarang?” akan langsung Anda
jawab dengan mudah, tapi bagaimana jika pertanyaannya “What time is it?” alias
pertanyaan dalam bahasa Inggris. Sebagian dari Anda mungkin akan dengan mudah
menjawabnya. Pertama, kita dapat menyebutkan pukul dengan cara mengucapkan
jamnya terlebih dahulu kemudian menitnya. Perhatikanlah contoh berikut:
a. 06.00: Six O’clock
b. 07.30: Seven thirty
c. 09.45: Nine Forty-five
d. 10.15: Ten Fifteen

2.3.1.2.1 Penggunaan A.M. dan P.M.


Kedua, kita bisa melakukan kebalikan dari hal pertama. Kita juga bisa
menyebutkan menitnya terlebih dahulu dan kemudian mengucapkan jamnya.
Jangan lupa untuk menyebutkan kata “past” di dalam kalimatnya untuk
menunjukkan bahwa menit tersebut telah “go past” atau melewati jamnya.
Seperti misalnya dalam bahasa Indonesia, kita biasa menyebut sembilan lewat
2 menit. Dalam bahasa Inggris, Anda bisa menyebutnya dengan two past
nine. Contoh lain bisa dilihat seperti dibawah ini:
a. 05.10: Ten past five

10
b. 07.20: Twenty past seven
c. 09.25: Twenty-five past nine
Ketiga, untuk menit 31 sampai dengan 59 memiliki sebutan yang berbeda
lagi, yaitu dengan menggunakan to. Dalam bahasa Indonesia, Anda biasa
menyebutkan pukul 5.35 sebagai pukul 6 kurang 25 menit. Dalam bahasa
Inggris, Anda bisa menjelaskannya seperti berikut:
a. 05.35: Twenty-five to six (Pukul 6 kurang 25 menit)
b. 08.50: Ten to nine (Pukul 9 kurang 10)
c. 10.45: Fifteen to eleven (Pukul 11 kurang 15)

Cara keempat, adalah untuk menjelaskan 30 menit atau lewat setengah


jam. Sebutan yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah half past dan bila
jam menunjukkan kurang seperempat atau 15 menit disebut a quarter to, dan
untuk menyebutkan lewat seperempat, Anda bisa menggunakan a quarter
past. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini:
a. 02.15: A quarter past two (Pukul 2 lewat 15 menit)
b. 05.30: half past five (Pukul 5 lewat 30 menit)
c. 03.45: A quarter to four (Pukul 4 kurang 15 menit)

Kelima, adalah untuk menunjukkan pukul yang tepat. Dalam bahasa


Inggris, Anda bisa menggunakan sharp atau exactly, seperti berikut ini:
a. 09.00: It’s exactly nine o’clock.
b. 04.00: It’s 4 o’clock sharp.

Keenam, adalah mengenai penggunaan AM dan PM pada bahasa Inggris,


kita sering melihat pemakaian a.m. dan p.m. ketika membaca waktu. Kedua
penunjuk waktu tersebut memiliki singkatan sendiri. A.m. atau ante
merediem digunakan untuk menunjukkan waktu antara pukul 00.00 sampai
pukul 12.00 (tengah malam) dan p.m. atau post merediem digunakan untuk
menjelaskan waktu antara 12.00 (siang) sampai 00.00.

Penggunaan kedua penunjuk waktu tersebut dibarengi oleh waktu yang


telah dijelaskan di atas. Misalnya: “It is’s 01.35 a.m.” menunjukkan pukul 1
pagi lewat 35 menit.

11
2.4 Kelas 3 Sekolah Dasar
Siswa kelas 3 SD rata-rata berusia 8-9 tahun, sehingga pada usia ini seorang siswa sudah
mengalami peningkatan dalam pemahaman membaca (Johnston, Barnes & Desrochers, 2018). Pada
masa ini anak-anak memiliki tugas perkembangan sebagaimana yang disebutkan oleh Izzaty dkk
(2022:102) biasanya anaka kelas 3 SD sudah mampu mandiri dan selalu berusaha mengerjakan semua
kegiatan tanpa bantuan orang lain. Kegiatan yang sudah dapat dilakukan secara mandiri adalah
menyiapkan peralatan pramuka, mengenakan pakaian, dan menyiapkan peralatan sekolah, dan
menyusun buku-buku sekolahnya serta belajar mandiri di rumah dan di sekolah. Di kelas 3 SD sudah
biasa belajar semua materi mulai dari mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan juga
Bahasa Inggris yang meningkatkan daya dan kemampuan mereka untuk berpikir.

2.5 Sekolah Pelangi Budi Mandiri Medan


Sekolah Pelangi Budi Mandiri Medan atau sering disebut dengan Rainbow School Medan adalah
salah satu sekolah swasta internasional di kota Medan yang memiliki jenjang pendidikan yang dimulai
dari taman bermain sampai tingkat sekolah menengah atas atau SMA. Sekolah ini beralamat di Jalan
Sampul No. 29 Medan. Salah satu area fokus sekolah Pelangi Budi Mandiri atau Rainbow School
adalah focus menggabungkan pengembangan keterampilan belajar siswa ke dalam unit studi. Tujuan
sekolah ini adalah memberikan instruksi khusus dan praktik terpadu dengan masing-masing dari lima
keterampilan belajar selama setahun. Salah satu keterampilan yang difokuskan dan diaplikasikan di
sekolah Pelangi Budi Mandiria adalah keterampilan berpikir atau yang sering disebut dengan thinking
skill. Keterampilan berpikir begitu luas dan esensial, sehingga terdiri dari sembilan keterampilan yang
spesifik. Diantaranya adalah analisis, evaluasi, membentuk keputusan, membangkitkan ide,
mempertimbangkan prespektif baru, penerapan, matakognisi, aplikasi dalam berbagai konteks, dan
refleksi. Itulah beberapa yang selalu digunakan untuk meningkatakan minat dan kreatifitas dalam
pembelajaran di sekolah Pelangi Budi Mandiri Medan. Meskipun sekolah memabagi keterampilan
berpikir kedalam 9 bagian tetapi hampir semua digunakan bersama-sama dengan baik dan terarah.

2.6 Penelitian Relevan


Beberapa dari hal yang menyangkut terhadap kendala yang dihadapi berbagai
metode demonstrasi yang digunakan setiap penelitian di setiap sekolah yang diteliti dahulu terdapat
beberapa kendalanya diantaranya yaitu:
1. Nyoman Kariasa
Kurang bisa meningkatkan kemampuan membaca keragaman sosial, ekonomi, budaya dan agama
sederhana merupakan orientasi yang mengandalkan kemahiran, sejalan dengan perkembangan ilmu

12
pengetahuan dan teknologi sangat akurat dalam menentukan daerah-daerah baru juga timbul
kreativitas dan karya baru (Nyoman Kariasa: 2017).
2. Asmiati
a. Kurang mempersiapkan alat bantu bahan yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung harus
dapat dilakukan, dikarenakan alat bantu dapat menunjang berjalannya proses pembelajaran yang
mudah dipahami, tetapi hal tersebut sedikit susah untuk dilakukan dikarenakan peralatanya
hanya sedikit sehingga memerlukan cara dan waktu yang dapat dioptimalkan guru dengan
sebaik mungkin sehingga guru dapat menyampaian materi belajar kepada perserta didik dengan
lancar.
b. Mengaitkannya dengan bahan yang sama dengan tema yang ada.
c. Kurang memberikan motivasi belajar. Selanjutnya dari hasil belajar guru sedikit susuh untuk
dapat memberikan, perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan dikarenakan kondisi
peserta didik yang berbeda tehadap daya tangkap atas pembelajaran (Asmiati: 2018)

3. Nurhayati, Syarifah Fadilah, Mutmainnah


Penyampaian cara yang belum bisa dimiliki guru terhadap motivasi peserta didik terhadap
pembelajaran. Cara guru dalam membangkitkan dan memelihara motivasi peserta didik masih
kurang dapat dilakukan guru sehingga Kegiatan belajar mengajar terasa biasa dan kombinasi yang
belum dapat disesuaikan pemahaman kondisi peserta didik (Nurhayati Dkk: 2020)
4. Syarianty Devi
Lebih memiliki cara yang tepat terhadap perubahan Perubahan pembelajaran yang
dikondisikan dengan peserta didik sehingga komunikasinya sedikit memerlukan suasan terdiam
sejenak, dikerenakan guru memikirkan apa yang sesuai dengan bahan temanya (Syarianty Devi:
2018).
5. Siti rofi’ah.
Metode demonstrasi suatu penyajian pembelajaran yang dipersiapkan secara teliti untuk
mempertontonkan sebuah tindakan disertai dengan ilustrasi dan pernyataan lisan maupun peragaan.
Sehingga dalam penyampaian materi diskripsi terdahulu ini lebih menguras tenaga guru dari pada
peserta didik (Rofi’ah: 2017).
Dari beberapa paparan pemahaman metode demonstrasi terdahulu diatas yang dapat dianalisis
bahwa semua faktor yang dihadapi penelitian terdahulu yaitu terkait dengan cara guru dan
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran, dan cara metode yang tepat terhadap hasil belajar
peserta didik yang sebelum penggunaan metode demonstrasi diterapkan masih rendah, kemudian
dengan adanya metode demonstrasi hasil yang didapatka nilai peserta didik meninggi sehingga
memuaskan berbagai pihak.
13
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Subjek, Tempat, Waktu Peneltian


3.1.1 Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan dilakukan dikelas III SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Kota Medan dengan
jumlah peserta didik 20 orang murid yang terdiri dari 7 murid laki-laki dan 13 murid perempuan. Pada
mata pelajaran Bahasa Inggris materi penyebutan waktu. Yang membantu dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran peneliti yaitu:
1. Mrs. Zetira Ahmad, S. Pd, M.Li Sebagai Supervisor I
2. Ibu Yelly Yatri, S. Pd Sebagai Pendamping
3. Ibu Caroline Sugiato sebagai Kepala Sekolah SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Medan
4. Rekan-rekan pendidik SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Kota Medan
Selama melaksanakan perbaikan pembelajaran didalam kelas pendidik perlu untuk memperhatikan
latar belakang peserta didik, karakteristik peserta didik yang berbeda, gaya belajarnya dan tahap
kemampuannya dalam proses pembelajaran agar pendidik dapat memberikan materi pembelajaran
dengan baik bagi peserta didik.

3.1.2 Lokasi Penelitian


Ada pun lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu di Jalan Sampul Nomor
29 Kecamatan Medan Petisah Hulu tepatnya di SD Swasta Pelangi Budi Mandiri Medan. Penulis
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut karena penulis adalah salah satu pendidik di SD Swasta
Pelangi Budi Mandiri Medan. Kelas yang dilaksanakan perbaikan pembelajarannya adalah kelas III SD.

3.1.3 Waktu Penelitian


Waktu pelaksaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I pada tanggal 7
Mei 2023 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2023 dengan waktu pelaksanaan tertera pada
table 3.1.

Table. 3.1.1Waktu Penelitian


Nomor Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan
1. 08 Mei 2023 Bahasa Inggris Siklus I
2. 15 Mei 2023 Bahasa Inggris Siklus II

14
3.1.4 Instrumen Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara lugas di ruang belajar mengingat latihan pelaksanaan wali kelas
untuk jenis refleksi awal dan persepsi untuk membedakan masalah yang terjadi di kelas. Pelaksanaan
penelitian diarahkan selama 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat fase, yaitu:
a. Perencanaan
Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat
ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
b. Pelaksanaan
1. Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
2. Memulai demonstarasi dengan menarik perhatian peserta didik.
3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran.
4. Memperhatikan keadaan pesrta didik, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa
yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
6. Menghindari ketegangan oleh karena itu guru hendaknya selalu mencipatakan suasana yang
harmonis.
c. Observasi (Pengamatan)
Tahap persepsi ini tidak dapat dibedakan dengan tahap aktivitas yang dilakukan, sehingga
keduanya terjadi secara bersamaan. Persepsi dilakukan oleh pendidik sebagai ahli menyebutkan
fakta-fakta yang dapat diamati dan mencatat semua yang diperlukan dan terjadi selama kegiatan
berlangsung.

d. Refleksi
Kegiatan penilaian atau reflesksi penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan metode
demonstrasi berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, mejawab pertanyaan, mengadakan
latihan dan juga mengadakan kuis. Selain itu, guru mengadakan evaluasi dan refleksi supaya
pembelajaran berjalan lebih efektif sesuai yang diharapkan. Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk
meninjau atau mengulang secara tuntas langkah-langkah yang telah dilakukan, berdasarkan informasi
yang telah terkumpul, kemudian pada saat itu dilakukan penilaian untuk menyempurnakan kegiatan
selanjutnya. Refleksi yang menggabungkan pemeriksaan dan evaluasi konsekuensi dari persepsi.
Rencana pelaksanaan penelitian tersebut peneliti merujuk kepada pendapat Suharsimi Arikunto
sebagai berikut:

15
Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Gambar 3.1: Skema Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti merencanakan apa yang akan dilaksanakan pada siklus I ini, dimana
peneliti melakukan beberapa hal yaitu:
a. Menentukan pelajaran sesuai jadwal pada rencana pebelajaran tentang penyebutan waktu.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajaran dan materi pembelajaran
dengan memanfaatkan model demonstrasi sehingga pembelajaran menjadi menarik dan lebih kreatif di
kelas.
c. Bicara tentang bahan ajar dan media ajar yang digunakan dalam menemukan yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
d. Menyusun lembar konfigurasi atau persepsi yang akan digunakan.
e. Menyusun tes yang terdiri dari pre test dan post tes untuk mengukur hasil belajar selama aktivitas
penelitian dilakukan.

16
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan (Kegiatan)
Latihan yang dilakukan pada tahap kegiatan ini adalah membiasakan diri menggunakan model
demonstrasi sesuai contoh rencana pembelajaran. Tujuan mendasar dalam melakukan kegiatan ini adalah
untuk melakukan perubahan menuju kemajuan dan kemampuan mengupayakan sifat kemajuan murid
melalui penyelesaian latihan pembelajaran yang telah disusun di awal. Dalam menyelesaikan aktivitas,
penting untuk mendorong kemajuan fungsional atau mendapatkan situasi dari gerakan yang dilakukan.
Tahap-Tahap Pembelajaran Metode Demonstrasi
Berikut ini cara atau tahap penyajian metode demonstarasi, yaitu:
1. Guru menyusun tujuan instruksional untuk memberi motivasi yang kuat pada peserta didik untuk
belajar.
2. Guru Mempertimbangkan bahwa pilihan tekhnik yang digunakan mampu menjamin tercapainya tujuan
yang telah dirumuskan.
3. Guru mengamati apakah jumlah peserta didik memberi kesempatan untuk peserta didik demonstrasi
berhasil. Bila tidak, pendidik harus mengambil kebijakan lain.
4. Guru meneliti alat dan bahan yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya, Di
samping itu, guru juga mengenal baik-baik atau mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi yang
diterapkan dapat berhasil.
5. Guru mampu menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.
6. Guru meyakini tersedia waktu yang cukup sehingga dapat memberi keterangan bila perlu dan siswa
bisa bertanya.
7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati
dengan baik dan bertanya.
8. Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan akan berhasil bila perlu bisa
siulang. (Drs. M Subana dan Sunarti 2018: 110-112).

Dari penjelasan di atas bahwa metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik
untuk lebih kreatif dan memiliki dorongan untuk belajar lebih bebas dan memberikan ide atau pendapat
lebih leluasa.

3. Tahap Persepsi
Tahapan ini diselesaikan saat eksplorasi berlangsung dengan memperhatikan interaksi pelaksanaan
dari proses pelaksanaan kegiatan pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar persepsi yang telah
dibuat untuk pemeriksaan ini.

17
4. Tahap Refleksi
Latihan refleksi dilakukan untuk mempertimbangkan kaidah-kaidah pengajaran yang dilakukan untuk
melihat kesesuaian yang dicapai dengan apa yang diinginkan, maka refleksi dilakukan karen adanya
kekurangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan yang bermanfaat bagi perkembangan dalam pelaksanaan
siklus II.

Siklus II
Untuk pelaksanaan siklus II sebenarnya setara dengan pelaksanaan siklus I. Siklus II merupakan
penyempurnaan dari siklus I dan dilihat dari refleksi dampak lanjutan siklus I, yang akan membingkai sarana
siklus II sebagai berikut:
1. Perencanaan
Menilai contoh rencana yang siap untuk siklus II dengan memodifikasi sesuai efek akhir dari siklus I.
2. Pelaksanaan
Pendidik melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun modifikasinya
ditinjau dari penilaian pada siklus I, sedangkan langkah-langkah pembelajarannya seperti pada siklus I.
3. Persepsi
Pendidik menyebutkan fakta serupa yang dapat diamati pada siklus I.
4. Refleksi
Pada tahap ini ilmuwan meneliti dengan bos 2 dengan efek samping dari persepsi untuk mendapatkan
hasil. Mengingat efek lanjutan dari percakapan ini, kegiatan atau siklus berikut ini diatur tergantung pada
situasinya.

3.3 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Sugiyono, 2019:335). Tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan model analisis yang dicetuskan Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2017:337) dijabarkan
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian dan penyederhanaan
terhadap data yang telah diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan
penelitian. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang jelas sehingga memungkinkan
peneliti untuk menarik kesimpulan dan verifikasi (kejelasan).
18
2. Paparan data atau Penyajian data
Setelah data disederhanakan selanjutnya data tersebut akan disajikan dengan cara mendiskripsikan
dalam bentuk paparan data atau penyajian data. Hal ini dimaksudkan untuk membuat kesimpulan.
Penyusunan data ini dengan cara memadukan data yang telah diperoleh, baik dari hasil observasi,
wawancara, evaluasi, dan dokumentasi.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses penarikan kesimpulan terhadap hasil dari paparan data atau
penyajian data yang diorganisasikan dalam bentuk kalimat singkat dan jelas. Penarikan kesimpulan ini
merupakan hasil penelitian mengenai analisis metode demonstrasi terhadap pemahaman penyebutan waktu
pada siswa kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan.
Untuk menentukan kelayakan model yang digunakan dalam latihan pembelajaran, melakukan
analisis informasi sangat penting. Untuk mengurai tingkat pencapaian atau tingkat pemenuhan belajar
murid setelah terjadi pengalaman mendidik dan berkembang pada setiap siklus, dilakukan dengan
memberikan penilaian berupa pertanyaan-pertanyaan tes yang disusun menjelang akhir setiap siklus.
Analisi ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:
a. Penilaian Tugas dan Tes
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh murid, selanjutnya dibagi dengan jumlah murid kelas
tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:
Skor Perolehan
_______________ = X 100 %
Skor total
Keterangan:
ΣX : Skor perolehan murid
ΣN : Skor total

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar


Menurut Zainal Aqib ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan klasikal.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dalam materi 24 cahaya
dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar murid jika murid mampu menyelesaikan soal dan
memenuhi ketuntasan belajar minimal 70%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:

19
Σ murid yang tuntas belajar
p = _________________________X 100 %
Σ murid
Berdasarkan rumus di atas, jika ketuntasan belajar di dalam kelas sudah mencapai 70% maka
ketuntasan belajar sudah tercapai. Jadi dapat disimpulkan analisa data dilakukan sebagai dasar
pelaksanaan siklus berikutnya dan perlu tindakan siklus II dilanjutkan. Dengan permasalahan tersebut
belum tuntas, hasil analisa data dapat disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel. 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar dalam %

Tingkat Keberhasilan Keterangan


90% - 100% Sangat tinggi
80% - 89% Tinggi
65% - 79% Sedang
55% - 64% Rendah
0% - 54% Sangat rendah
(Dika Deristian (2015:68)

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Peneliti adalah seorang yang berperan utama sebagai pendidik dan pengajar dan juga sebagai perencana
tindakan yang artinya peneliti sebagai pengajar dalam proses belajar mengajar dan peneliti juga sebagai
pembuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, pengumpul data, penganalisis data,
dan perefleksi data hasil observasi serta pembuat laporan hasil penelitian. Penelitian ini juga terdiri dari 2
siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi (Sugyono 2022:1). Adapun pelaksanaan dari tiap siklus
adalah sebagai berikut:

4.1.1 Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 08 Mei 2023 dan 09 Mei 2023. Pada
pertemuan pertama, siswa di sajikan materi dengan menerapkan metode pembelajaran diskusi dan drill.
Materi yang di sajikan oleh peneliti pada pertemuan yang pertama adalah tentang menyebutkan waktu
tepat, setengah jam, dan seperempat jam. Di pertemuan ke 2 peneliti mengadakan sebuah kuis atau
evaluasi dari siklus I. Siklus I terdiri dari 4 tahap kegiatan yakni, kegiatan perencanaan, kegiatan
pelaksanaan, kegiatan observasi dan kegiatan refleksi, seperti yang diuraikan sebagai berikut:
1) Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan oleh peneliti di siklus I adalah sebagai berikut:
a. Mencatat hasil ulangan harian yang telah dilakukan sebelumnya. Nilai ulangan ini adalah hasil
ulangan harian peserta didik yang belum diremedial. Dari 20 orang siswa, hanya ada 11 orang
siswa yang nilainya diatas kriteria ketuntasan belajar.
b. Peneliti menyiapkan orientasi, menyajikan perangkat pembelajaran seperti RPP, evaluasi, buku
pembelajaran, dan media pembelajaran lainnya.
c. Menyiapkan instrumen penelitian yaitu seperti soal-soal beserta pedoman penilaian untuk evaluasi
dari siklus I, lembar observasi untuk aktivitas siswa di kelas.
d. Menyiapkan media pembelajaran dan alat bantu mengajar di kelas.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Diskusi dan Drill dilaksanakan sesuai dengan RPP siklus I yang telah dipersiapkan
oleh peneliti sebelumnya. Semua kegiatan yang dilaksanakan pada umumnya berlangsung dengan
cukup lancar, hanya saja terdapat sedikit kendala yaitu lambatnya siswa dalam membuat kelompok
21
yang sudah ditentukan oleh peneliti, ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam diskusi
kelompok, ada peserta didik yang kurang memahami instruksi, ada juga peserta didik yang membuat
sedikit keributan dalam diskusi kelompok. Kegiatan pada tahap kedua ini merupakan kegiatan
pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, menjelaskan kepada peserta didik
tentang metode pembelajaran Diskusi dan Drill, memberikan motivasi dan arahan kepada peserta
didik agar peserta didik bersemangat dalam belajar dan memberikan penguatan dan apersepsi
sebagai penunjang materi yang akan dipelajari dengan menggunakan metode Tanya jawab.
b. Memberikan informasi kepada peserta didik tentang materi pembelajaran yaitu pada sub pokok
pembahasan tentang penyebutan waktu.
c. Meminta kelompok peserta didik untuk mempelajari dan menjawab soal-soal yang terdapat di
buku Bahasa Inggris secara bersama-sama. Dimana peneliti sambil mengajari kelompok lain pada
saat peserta didik mengerjakan tugas atau latihan.
d. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dengan meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dan
meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan, masukan atau pertanyaan.
e. Melaksanakan evaluasi dari pembelajaran siklus I dan memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memperoleh jumlah nilai rata-rata yang tertinggi.

3. Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas, peneliti mengadakan pengamatan (observasi)
dan juga penilaian terhadap aktivitas peserta didik. Pengamatan dan penelitan terhadap aktivitas
siswa dilakukan oleh dua orang guru di kelas III SD ini. Pengamatan tersebut yaitu dengan mengisi
lembar observasi aktivitas peserta didik. Hasil penelitian dan pengamatan di catat untuk dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi tahap ke dua.

a. Hasil penilaian aktivitas guru


Untuk observasi aktivitas guru hanya dilakukan pada pertemuan pertama untuk siklus I dan siklus
II. Berikut hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (observer) terhadap kegitan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam siklus I dan diperoleh dengan gambaran data
sebagai berikut:

22
Tabel 4.1 Observasi Hasil Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

TAHAPAN AKTIFITAS YANG DIAMATI DILAKUKAN

YA TIDAK

1. Guru menyiapkan alat-alat media yang √


diperlukan dalam mengajar.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam √
kegiatan pembelajaran.

PENDAHULUAN 3. Guru sebelum memulai pelajaran terlebih


dahulu mengucapkan salam dan meminta √
peserta didik untuk memimpin doa pembuka
di pagi hari.
4. Guru mendata kehadiran peserta didik atau √
melakukan absensi terhadap kehadiran
peserta didik di kelas.
5. Guru memberikan appersipsi dan penguatan
seperti lagu atau brainstorming, dan games
yang dapat membangkitkan motivasi belajar √
parapeserta didik di kelas.
6. Guru menuliskan tema pelajaran yang akan
disampaikan di papan tulis atau sudah
menyediakan presentase powewrpoint di
laptop yang akan ditampilkan melalui LCD
atau televsi yang ada di kelas. √
7. Guru mejelaskan rencana atau tujuan yang
akan disampaikan atau dikerjakan pada hari
tersebut.


1. Guru menyampaikan materi pelajaran secara
jelas dibarengi dengan latihan untuk

menyelesaikan contoh contoh soal yang akan
dikerjakan oleh peserta didik.
23
2. Guru memberikan instruksi dan bimbingan
kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan contoh soal-soal

latihan serta memberikan motivasi
KEGIATAN INTI kepada siswa lain yang sedang
mengerjakannya di meja masing di kelas.
3. Guru memberikan latihan di buku Bahasa
Inggris mereka.
4. Guru memberikan bimbingan kepada peserta √
didik yang mengalami kesulitan didalam
mengerjakan latihan di buku Bahasa Inggris √
meraka.
5. Guru meminta beberapa peserta didik untuk
mendemonstrasikan jawabannya di depan
kelas. √
6. Guru meminta tanggapan dari peserta didk
yang lain atas hasil pekerjaan peserta didik
yang sudah maju ke depan.

7. Guru mengarahkan tanggapan ataupun
jawaban peserta didik kepada jawaban yang
paling benar.

8. Guru memberikan latihan atau pertanyaan
kepada seluruh peserta didik dengan
ketentuan masing- masing siswa tidak boleh
saling membantu saat menajwab pertanyaan. √
9. Guru memberikan penghargaan kepada
speserta didik yang terbaik yang telah
menyelesaikan tugas berupa kuis atau latihan
dengan baik.

1. Guru mengarahkan siswa untuk dapat
menarik kesimpulan serta review mengenai √
materi penyebutan waktu dalam Bahasa
Inggris.
PENUTUP 2. Guru memberikan evaluasai terakhir yaitu

24
evaluasi tertulis kepada seluruh peserta
didik.
3. Guru memberikan saran dan masukan serta

nasihat kepada peserta didik untuk tetap rajin
belajar di sekolah dan dirumah.
4. Guru menyuruh peserta didik nuntuk

memimpin doa penutup untuk mengakhiri
pembelajaran pada hari tersebut serta
dilanjutkan dengan
mengucapkan salam penutup dari guru untuk
peserta didik dan peserta didik ke guru.

b. Hasil penilaian aktivitas siswa


Hasil pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas peserta didik dapat dilihat
secara rinci disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I

AS ASPEK YANG DINILAI


NO ASPEK YANG DINILAI
PERTEMUAN PERTEMUAN
I II
1. Menghargai pendapat orang lain Cukup aktif Aktif

2. Mengambil giliran dan berbagi tugas Cukup aktif Aktif

3. Tanggung jawab dalam materi yang Cukup aktif Cukup aktif


berikan
4. Mempresentasikan jawaban dengan aktif Kurang aktif Cukup aktif

5. Bertanya Kurang aktif Cukup aktif

6 Aktif dalam mengerjakan tugas Cukup aktif Aktif

7. Memeriksa ketepatan Cukup aktif Cukup aktif

8. Memberi umpan balik kepada penjelasan guru Cukup aktif Cukup aktif

25
Dari tabel yang terdapat di atas bisa disimpulkan bahwa peserta didik cukup mempunyai keberanian untuk
bertanya tetapi tidak semua mampu mengikuti pelajaran terutama pada keaktifan dalam mempresentasekan
jawaban dan bertanya pada saat pembelajaran berlangsung. Hanya siswa yang tergolong mampu yang aktif
bertanya dan mempresentasekan jawaban di depan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar
siswa belum sepenuhnya berhasil. Setelah dilakukan perhitungan oleh peneliti, secara keseluruhan aktivitas
siswa di kelas selama pembelajaran penyebutan waktu termasuk dalam kualifikasi hanya cukup aktif dan
dapat dikatakan belum terlalu aktif.
c. Hasil Penilaian hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa didapat dari pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa yang
dikerjakan secara individu. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan individu siswa setelah
melakukan pembelajaran metode Demonstrasi. Daftar nilai evaluasi siklus I lebih lengkap dilihat secara
ringkas disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Persentase kualifikasi hasil belajar pada siklus I

Nilai Pertemuan I Pertemuan II Kualifikasi

F P F P
≥95,0 3 20 % 5 25 % Istimewa
80,0-94,9 4 20 % 4 35 % Sangatbaik
65,0-79,9 5 25 % 6 30 % Baik
55,0-64,9 3 15 % 3 10 % Cukup
40,1-54,9 5 25 % 2 0 Kurang
≤40,0 0 0 0 0 Sangat Kurang

Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan evaluasi peserta didik pada siklus I, indikator keberhasilan dalam


penelitian ini cukup terpenuhi karena jumlah siswa yang tuntas belajarnya untuk
pertemuan 1 sudah melebihi setengah dari jumlah peserta didik yaitu 12 peserta didik dari 20 peserta didik
dengan persentase 65%, dan untuk pertemuan 2 sudah lebih dari cukup terpenuhi 15 peserta didik dari 20
peserta didik dengan persentase 75% dengan kualifkasi cukup memadai dalam mengikuti pembelajaran
tentang penyebutan waktu.

26
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I, ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dan diperbaiki perencanaan tindakan pada siklus tindakan I. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi pada siklus I sudah berjalan dengan cukup baik karena
peserta didik sudah lumayan terbiasa dengan pembelajaran Demonstrasi sehingga hampir setenga peserta
didik sudah cukup aktif dalam bekerja kelompok terutama dalam mengerjakan latihan yang diberikan oleh
guru tetapi masih belum semua murid mengalami kemajuan dalam metode demonstrasi ini. Untuk
mengatasi beberapa kekurangan yang dirasakan pada siklus I, peneliti dan pengamat berdiskusi dan saling
memberi masukan agar pada siklus berikutnya yaitu siklus II pembelajaran dengan metode demonstrasi
dapat berlangsung lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Dikarenakan indikator
keberhasilan penelitian pada siklus I masih cukup terpenuhi bukan sanngat terpenuhi, maka peneliti beserta
pengamat (observer) smembuat keputusan untuk melanjutkan ke siklus II dengan materi pembelajaran
yang sama dengan contoh materi yang berbeda yang telah disampaikan pada siklus I.

1. Siklus II
Siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu tanggal 15 Mei 2023 dan 16 Mei 2023. Pada dasarnya
proses pembelajaran siklus II sama seperti siklus I hanya saja siklus II adalah perbaikan pembelajaran dari
siklus. Materi yang disajikan pada pertemuan pertama yaitu penyebutan waktu dan pada pertemuan kedua
diadakan evaluasi dari siklus II.

1. Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi dari siklus I di atas, maka pada siklus II ini direncanakan
kembali tindakan perbaikan terhadap hal- hal yang dianggap masih kurang pada siklus I, yaitu dilakukan
bimbingan serta pengawasan terhadap peserta didik perlu ditingkatkan sehingga tidak ada lagi siswa
yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap tindakan, guru kembali melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pada siklus II prosedur
pelaksanaanya sama seperti pelaskanaan di siklus I.
3. Observasi
a. Hasil penilaian aktivitas guru
Berikut adalah hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat terhadap kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti dalam siklus II dan diperoleh dengan gambaran data sebagai berikut:

27
Tabel 4.4 Observasi Hasil Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

TAHAPAN AKTIFITAS YANG DIAMATI DILAKUKAN

YA TIDAK
1. Guru menyiapkan alat-alat media yang √
diperlukan dalam pembelajaran.
2. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.
3. Guru sebelum memulai pelajaran terlebih
dahulu mengucapkan salam dan meminta √
peserta didik untuk memimpin doa pembuka di
PENDAHULUAN
pagi hari.
4. Guru mendata kehadiran peserta didik atau
melakukan absensi terhadap kehadiran peserta √
didik di kelas.
5. Guru memberikan appersipsi dan penguatan
seperti lagu atau brainstorming, dan games yang

dapat membangkitkan motivasi belajar
parapeserta didik di kelas.
6. Guru menuliskan tema pelajaran yang akan
disampaikan di papan tulis atau sudah

menyediakan presentase powewrpoint di laptop
yang akan ditampilkan melalui LCD atau televsi
yang ada di kelas.
7. Guru mejelaskan rencana atau tujuan yang akan

disampaikan atau dikerjakan pada hari tersebut.
1. Guru menyampaikan materi pelajaran secara
jelas dibarengi dengan latihan untuk

menyelesaikan contoh contoh soal yang akan
dikerjakan oleh peserta didik.
2. Guru memberikan instruksi dan bimbingan
kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan contoh soal-soal latihan serta

memberikan motivasi kepada siswa lain yang
KEGIATAN INTI
sedang mengerjakannya di meja masing di

28
kelas.
3. Guru memberikan latihan di buku Bahasa

Inggris mereka.
4. Guru memberikan bimbingan kepada peserta
didik yang mengalami kesulitan didalam √
mengerjakan latihan di buku Bahasa Inggris
meraka.
5. Guru meminta beberapa peserta didik untuk

mendemonstrasikan jawabannya di depan kelas.
6. Guru meminta tanggapan dari peserta didik

yang lain atas hasil pekerjaan peserta didik yang
sudah maju ke depan.
7. Guru mengarahkan tanggapan ataupun jawaban
peserta didik kepada jawaban yang paling benar.

8. Guru memberikan latihan atau pertanyaan
kepada seluruh peserta didik dengan ketentuan
masing- masing siswa tidak boleh saling
membantu saat menajwab pertanyaan.
9. Guru memberikan penghargaan kepada peserta √
didik yang terbaik yang telah menyelesaikan
tugas berupa kuis atau latihan dengan baik.
1. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menarik
kesimpulan serta review mengenai materi √
penyebutan waktu dalam Bahasa Inggris.
PENUTUP
2. Guru memberikan evaluasai terakhir yaitu
evaluasi tertulis kepada seluruh peserta didik. √
3. Guru memberikan saran dan masukan serta
nasihat kepada peserta didik untuk tetap rajin √
belajar di sekolah dan dirumah.
4. Guru menyuruh peserta didik nuntuk memimpin
doa penutup untuk mengakhiri pembelajaran
pada hari tersebut serta dilanjutkan dengan √
mengucapkan salam penutup dari guru untuk
peserta didik dan peserta didik ke guru.

29
b. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas siswa diperolehdata yang secara
ringkas terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus II

ASPEK YANG DINILAI


NO ASPEK YANG DINILAI
PERTEMUAN PERTEMUAN
I II
1. Menghargai pendapat orang lain Aktif Aktif

2. Mengambil giliran dan berbagi tugas Aktif Aktif

3. Tanggung jawab dalam materi yang Cukup aktif Cukup aktif


berikan
4. Mempresentasikan jawaban dengan Aktif Aktif
aktif
5. Bertanya Cukup aktif Aktif

6 Aktif dalam mengerjakan tugas Aktif Aktif

7. Memeriksa ketepatan Aktif Aktif

8. Memberi umpan balik kepada Cukup aktif Cukup aktif


penjelasan guru

Dari tabel diatas terlihat bahwa semua siswa cukup antusias mengikuti pelajaran, keaktifan dan
kebersamaan antar siswa dalam satu pembelajaran sudah terlihat dalam mengerjakan tugas yaitu dalam
mengerjakan latihan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran peserta didik sudah berhasil di
silus II ini. Setelah dilakukan pertimbangan maka pada siklus II termasuk dalam kualifikasi aktif.

30
c. Hasil Penilaian hasil belajar siswa
Berikut daftar nilai evaluasi siklus II lebih dan secara ringkas disajikan pada table berikut:
Tabel 4.6 Persentase kualifikasi hasil belajar pada siklus II
Nilai Pertemuan I Pertemuan II Kualifikasi

F P F P
≥95,0 4 20% 6 30% Istimewa
80,0-94,9 6 30% 7 35% Sangat baik
65,0-79,9 8 40% 5 25% Baik
2
55,0-64,9 15% 2 10% Cukup
0
40,1-54,9 0 25% 0 0 Kurang
≤40,0 0 0 0 Sangat Kurang

Jumlah 20 100 20 100

Dari tabel terlihat bahwa indikator keberhasilan dalam penelitian sudah terpenuhi dikarenakan siswa kelas
III SDS pelangi Budi Mandiri yang tuntas belajarnya pada pertemuan 1 ada 18 peserta didik dari 20
peserta didik dengan persentase 90 %, dan pada pertemuan 2 memiliki jumlah yang sama yaitu 18 peserta
didik dari 20 peserta didik dengan persentase yang sama juga yaitu 90% dan termasuk dalam kualifikasi
sangat baik.

4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi siklus II, diketahui bahwa peneliti telah berhasil menerapkan
metode pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran penyebutan waktu atau telling time. Pengamatan
dan penilaian terhadap aktivitas siswa yang dilakukan oleh pengamat diperoleh data bahwa semua peserta
didik bersemangat mengikuti pelajaran, semua aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran demonstrasi
sudah terpenuhi dan termasuk dalam kualifikasi sangat baik. Karena indikator keberhasilan penelitian
sudah terpenuhi, maka peneliti dan pengamat membuat persetujuan untuk menyelesaikan penelitian dan
tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian


Secara umum kegiatan pembelajaran pada siklus I berjalan dengan cukup baik. Adapun permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada siklus ini antara lain siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya,
kurang aktifnya mempresentasekan jawaban aktif dan siswa sedikit ribut pada saat pembelajaran berlangsung.

31
Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, kedua peneliti dan pengamat sepakat untuk memperbaiki
kekurangan pada siklus I dan melanjutkan ke siklus II agar pembelajaran lebih baik lagi.
Kegiatan pembelajaran keseluruhan pada siklus II berjalan dengan lancar. Kekurangan atau
permasalahan yang terdapat pada siklus I sedikit demi sedikit dapat diperbaiki. Terlihat pada kerjasama siswa
dalam mengerjakan latihan sudah mulai terlihat baik dan sudah timbul keberanian siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang kurang mereka mengerti kepada guru, siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar
di kelas.
1) Pembahasan Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang dilakukan oleh pengamat pada pertemuan
pertama berada pada kriteria cukup aktif. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi mengalami peningkatan yaitu aktivitas guru pada siklus I dalam
kualifikasi cukup aktif karena guru belum semuanya melakukan tahapan-tahapan dalam metode
pembelajaran demonstrasi sedangkan aktivitas guru pada siklus II meningkat menjadi kualifikasi aktif,
karena pada siklus II guru sudah mampu melaksanakan semua tahapan- tahapan pembelajaran pada
metode demonstrasi. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran
demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas 3 SDS Pelangi Budi Mandiri Medan.
2) Pembahasan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus I yang dilakukan
oleh pengamat pada pertemuan pertama berada pada kriteria cukup aktif, Aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi mengalami peningkatan, yakni
aktivitas siswa pada siklus I dalam kualifikasi cukup aktif sedangkan aktivitas siswa pada siklus II
meningkat menjadi kualifikasi sangat aktif. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik sudah mampu
melaksanakan pembelajaran demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris Penyebutan Waktu
di kelas 3 SDS Pelangi Budi Mandiri Medan.
3) Pembahasan hasil belajar siswa Siklus I dan siklus II
Hasil belajar yang di peroleh peserta didik kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan dari nilai
evaluasi siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Peserta didik yang
tuntas belajarnya sebanyak 12 peserta didik dari 20 peserta didik pada pertemuan 1 dengan persentase 65
% dan pertemuan 2 sebanyak 15 peserta didik dari 20 peserta didik dengan persentasedari 75% dan
termasuk kualifikasi cukup aktif.
Hasil belajar yang diperoleh dari nilai siklus II siswa kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan
sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan, peserta didik yang tuntas belajarnya
pada pertemuan 1 ada sebanyak 18 peserta didik dari 20 peserta didik dengan persentase sebesar 90 %
dan pertemuan 2 juga dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 18 peserta didik dengan persentase 90 %
juga dan termasuk kualifikasi sangat baik atau sangat tuntas. Sehingga tidak melanjutkan ke siklus
32
berikutnya. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2
meningkat dari siklus 1, dengan peningkatan sebesar 15% untuk ketuntasan klasikal dan untuk nilai rata-
rata hasil belajar peserta didik. Peningkatan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal dan nilai rata-
rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Nilai Hasil Belajar Siswa

100

80

60
Presentase Ketuntasan
40 Nilai Rata-Rata
20

0
UH Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.1 Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada setiap siklus

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada siklus I ke siklus II terjadi
kenaikan ketuntasan pembelajara secara klasikal dan nilai- nilai rata-rata hasil belajar
siswa melalui kedua siklus yang dilakukan, indikator keberhasilan dapat tercapai
pada siklus II, yaitu nilai ketuntasan belajar siswa secara klasikal dalam kelas ≥
90%. Dengan kata lain, pembelajaran demonstrasi dan drill dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam materi penyebutan waktu atau telling time.
Disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas guru,
aktivitas peserta didik, dan hasil belajar peserta didik dari kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan,
dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka hipotesis tindakan yang dirumuskan
dalam penelitian ini dapat diterima dan dijalankan.

33
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada
siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau pun tiruan yang
sering disertai penjelasan lisan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas dari penjelasan guru juga.
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pemabahasan yang diuraikan pada bab IV tentang upaya
peningkatan kemampuan belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada
materi penyebutan waktu atau telling time kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan T.A 2022/2023, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar speserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris
dimana hasil belajar yang di peroleh speserta didik kelas III SDS Pelangi Budi Mandiri Medan dari nilai
evaluasi siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Peserta didik yang
tuntas belajarnya sebanyak 12 peserta didik dari 20 peserta didik pada pertemuan 1 dengan persentase 65
% dan pertemuan 2 sebanyak 15 peserta didik dari 20 peserta didik dengan persentasedari 75% dan
termasuk kualifikasi cukup aktif. Hasil belajar yang diperoleh dari nilai siklus II siswa kelas III SDS
Pelangi Budi Mandiri Medan sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan, peserta
didik yang tuntas belajarnya pada pertemuan 1 ada sebanyak 18 peserta didik dari 20 peserta didik dengan
persentase sebesar 90 % dan pertemuan 2 juga dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 18 peserta didik
dengan persentase 90 % juga dan termasuk kualifikasi sangat baik atau sangat tuntas. Sehingga tidak
melanjutkan ke siklus berikutnya. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus 2 meningkat dari siklus 1, dengan peningkatan sebesar 15% untuk ketuntasan klasikal
dan untuk nilai rata-rata hasil belajar peserta didik.
2. Metode Pembelajaran demonstrasi dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang mana metode
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris
kelas 3. Dalam hal ini terlihat dari aktivitas belajar murid pada siklus I dan II yang memperoleh nilai total
masing-masing 65% dan 90% pada siklus II semakin meningkat.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Setelah kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil
penelitian tindakan kelas diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Guru/Pendidik
Sebagai seorang guru atau pendidik sebaiknya kita harus memahami sifat dan keinginan peserta didik
supaya apa yang disampaikan dalam setiap pembelajaran di kelas dapat diterima oleh peserta didik dengan
baik. Pendidik atau guru harus lebih bervariatif lagi dalam mengajar, dan sebaiknya guru harus bisa

34
mengasah kemampuan yang sudah ada pada diri peserta didik, sehingg peserta didik lebih antusias dan
bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran di kelas setiap hari. Seperti dalam penelitian ini
menggunakan metode demonstrasi.
2. Bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik hendaknya memperhatikan pendidik ketika proses pembelajaran di kelas sedang
berlangsung khususnya pada pelajaran Bahasa Inggris agar mampu memahami pemebeljaran yang
diberikan oleh pendidik.
3. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah dan manajemen sekolah harus lebih menyiapkan dan memfasilitasi lagi apa yang
dibutuhkan di sekolah agar proses pembelejaran di sekolah bisa lebih mudah dan terorgasnisir.

35
DAFTAR PUSTAKA

Alifah, Syakeela. 2017. Pengertian Metode Demonstrasi. Artikel. Diakses dari


http://www.kabarmingguan.com/2017/12/pengertian-metodedemonstrasi.html

Arsyad, Azhar. 2017. Metode Pembelajaran Demonstarasi”. Artikel diakses dari


https://www.google.com/search?client=firefox-b-

Aminnatul, Widyana. 2021. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk meningkatkan kemampuan membuat
hiasan teknik mozaik pada pembelajaran SBK kelas IV SDN Dampit 02 Kabupaten Malang. Skripsi.
Malang: Universitas Negeri Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2018. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Deristian, Dika.2015. Meningkatkan hasil Belajarar Siswa Sekolah Dasar. Bandung: FKIP Press.

Devi, Syarianti. 2018. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan. Depdiknas. 2017. Pedoman
Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan
TK dan SD.

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2016. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Drs. M Subana dan Sunarti, Siti. 2018. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Metode
Bermain Dengan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok Di Tk ‘Aisyiyah Karang Semut Trimulyo
Jetis Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Farida, Nunuk dan Pudjiastuti, Endang. 2021. Peningkatan Kemampuan Menggambar Melalui Media Spidol
Dengan Metode Pemberian Tugas Anak Kelompok A TK Harapan Kita Surabaya. Jurnal. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.

Hamalik, Oemar. 2017. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo:Universita Negeri
Surabaya.
Rofi’ah, Siti. 2017. Metode Pemberian Tugas Anak TK. Artikel. Diakses dari
http://herninofriyanti.wordpress.com/2017/12/15/metode-pemberian-tugas-anak-tk/
Purwanto, Ngalim. 2018. Metode Pembelajaran-Resitasi. Artikel. Diakses dari
http://aginista.blogspot.com/2018/01/metode-pembelajaran-resitasi.html
Yahya, Syek. 2020. Metode Demonstrasi Bagi Anak TK. Artikel. Diakses dari
http://herninofriyanti.wordpress.com/2020/12/2020/metode-demonstrasi-

36
Lampiran I

SURAT KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR


2 DALAM PENYELENGGARAAN
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ UT Medan
Di Tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Yelly Uci, S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : SD SWASTA PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan


PKP atas :
Nama : ANITA HOTMARITO NAIBAHO
NIM 044937116
Program Studi : S1-PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Tempat Mengajar : SD SWASTA PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN
Alamat Sekolah : JALAN SAMPUL NO. 29 MEDAN

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Medan, 11 Juni 2023


Kepala Sekolah Supervisor 2

CAROLINE SUGIATO, B.Sc YELLY UCI, S.Pd

37
Lampiran 2
RENCANA PERBAIKAN PERBAIKAN SIKLUS I
(RPPS 1)

SD : SDS PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : 3/2
Tema : Time
Sub Tema : Telling Time
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi : Menjelaskan dan menceritakan kegiatan dengan waktu


B. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi cerita lisan secara berterima dengan bantuan gambar
C. Indikator : Menyebutkan (C1) Ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan waktu
(Telling Time) dengan percaya diri dan Mengidentifikasi (C1) Ungkapan yang
digunakan untuk menyebutkan waktu (Telling Time) dengan bantuan
objek/gambar.

D. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Video Daily Routine


dengan metode Problem Based Learning peserta didik mampu menyebutkan (C1),
menunjukan (C2) dan mendemonstrasikan waktu dalam bahasa inggris (Telling
Time) dengan benar dan sesuai dengan konteks penggunaannya

E. Materi Pembelajaran :
Definition
Time is a point of time as measured in hours and minutes past midnight or noon Telling Time is
notification in spoken and written form containing information to others.
• Social Function
Telling Time is used to give information in spoken and written form containing information to
others.
• Penggunaan Waktu dalam bahasa Inggris

1. Penggunaan a.m. dan p.m


a.m: ante meredium (00.00 - 12.00)
p.m: post meredium (12.00 - 00.00)
2. Cara membaca jam digunakan beberapa cara:
a. Gunakan o’clock hanya untuk pukul tepat.
Contoh: 07:00 = It is seven o’clock
02:00 = It is two o’clock
11:00 = It is eleven o’clock
b. Menggunakan ‘to’ (kurang/menuju) untuk menit 31 sampai dengan 59.
Contoh: 5.35: It is twenty-five to six (Jam 6 kurang 25 menit)
8.50: It is ten to nine (10 menit menuju pukul 9)
10.45: It is fifteen to eleven (15 menit menuju pukul 11)
c. Menggunakan ‘past’ (lebih) dan menceritakan menitnya terlebih dahulu kemudian
mengucapkan jamnya.
Contoh: 5.10: It is ten past five (Jam 5 lebih 10 menit)
38
10.20: Twenty past ten (Jam 10 lebih 20 menit)
09.25 Twenty-five past nine (Jam 9 lebih 25 menit)
d. Untuk 30 menit, pada bahasa Inggris disebut ‘half’
Contoh: 5.30: It is half past five (Jam 5 lebih 30 menit)
6.30: It is half to seven (Jam 7 kurang 30 menit)
e. Untuk 15 menit, pada bahasa Inggris disebut ‘a quarter’.
Contoh: 2.15: A quarter past two (Jam 2 lebih 15 menit)
8.45: A quarter to nine (Jam 9 kurang 15 menit)

F. Pendekatan pembelajaran: Pendekatan: Saintific


Model: Problem-based Learning
Metode: Diskusi, Tanya jawab, penugasan
G. Sumber dan Alat belajar:
Sumber Belajara: Buku Bahasa Inggris kelas 3 SD, Penerbit California
Alat Belajar: Laptop, TV, Proyektor, dan Papan Tulis

FASE SINTAKS KEGIATAN GURU WAKTU


METODE
TAHAPAN EKSPLORASI
KEGIATAN * Guru sebelum - Doa bersama 15 Menit
AWAL memulai -Guru melakukan absensi siswa
menyiapkan - Guru menyaiapkan siswa untuk belajar
peralatan yang - Guru menyiapkan posisi guru dan siswa
akan - Guru mensetting laptop dan menyediakan
didemonstrasikan, semua bahan dan media
pengaturan - Guru akan menjelaskan sedikit apa yang akan
temapat, dilakukan hari ini
keterangan tentang
garis besar,
langkah dan
pokok-pokok yang
akan
didemonstrasikan,
serta hal-hal yang
akan diperlukan.
*Mempersiapkan
bahan untuk
dicatat oleh siswa

TAHAPAN QUESTIONING
KEGIATAN - Mulailah - Guru menampilkan Video menarik
INTI demonstrasi dengan - Guru bertanya kegiatan sehari-hari
menarik perhatian - Guru menyuruh siswa untuk menyanyikan
siswa skip counting 5 sebagai pelajaran menit
- ingatla pokok-
pokok materi yang
didemonstrasikan
agar demonstrasi
mencapai sasaran
TAHAPAN ELABORASI
39
- Pada waktu - Berseloro dengan murid atau membuat 20 Menit
berjalannya sebuah permainan yang berhubungan dengan
demonstrasi, sekali- waktu
sekali perhatikanlah - Brain Storming
keadaan siswa, - Stretching
apakah semua - Membuat sebuah ilustrasi tentang kegiatan
mengikuti dengan dari masa lalu kini dan kemudian
baik.
- Untuk
menghindari
ketegangan,
ciptakanlah
susasana yang
harmonis
TAHAPAN KONFIRMASI
Berikanlah - Bertanya
kesempatan kepada - Memberikan waktu untuk siswa
siswa secara aktif memberikan pendapat mereka tentang
untuk memikirkan kegiatan-kegiatan sehari-hari yang
lebih lanjut tentang berhubungan dengan waktu
apa yang dilihat dan - Guru menanya siswa tentang kegiatan
apa yang mereka sehari-hari dengan mengerjakan
didengarnya dalam terlebih dahulu di catatan mereka
bentuk mengajukan
pertanyaan,
membandingkannya
dengan yang lain,
atau dengan
pengalaman yang
lain, serta
mencobanya sendiri
dengan bimbingan
guru.
TAHAPAN MENCOBA
KEGIATAN Menyimpulkan • - Guru memberikan pertanyaan untuk 10 Menit
PENUTUP pelajaran merefleksi kegiatan pembelajaran pada hari
itu
- Memberi kesimpulan tentang topik pelajaran
hari itu
- Guru memberikan tugas harian
- Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri
pembelajaran

Instrumen Penilaian

Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Observasi
No Hari/ Tanggal Nama Siswa Nilai Kharakter Score
40
Aspek yang dinilai Skor
Kriteria
3 2 1
Kerjasama 1. Jika Siwa selama diskusi Jika 2 aspek Jika 1 Jika tidak
ikut serta mengusulkan terlaksana aspek ada aspek
ide/ pendapat terlaksana yang
2. Jika siswa ikut serta dalam terlaksana
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok
Tanggung 1. Jika siswa ikut Jika 2 aspek Jika 1 Jika tidak
Jawab menyelesaikan tugas terlaksana aspek ada aspek
dengan lengkap terlaksana yang
2. Jika siswa ikut terlaksana
menyelesaiakn tugas
tepat waktu
Tanggung
Kerjasama
Jawab
1 3 2 1 3 2 1
2
3
4
5

Nilai = Skor yang diperoleh X 100

Skor Maksimal

Rubrik Penilaian Observasi

Keterangan

• 86-100 = Baik sekali


• 76 – 85 = Baik
• 66 – 75 = Cukup
• < 75 = Kurang
• Penilaian Pengetahuan
No
Kompetensi Dasar Material IPK Bentuk Soal
Soal

41
Merespon instruksi Telling Time 3.1.1 Menunjukan (C2) Bentuk
sangat sederhana instruksi sangat dalam
dengan lisan dan sederhana dengan lisan Multipple quizizz
tulisan secara Choice
dan tulisan secara
berterima dalam
kegiatan didalam dan berterima dalam kegiatan
diluar kelas. didalam dan diluar kelas
3.1.2 Mendemonstrasikan
(C3) instruksi sangat sederhana
dengan lisan dan tulisan secara Multipple
berterima dalam kegiatan Choice
didalam dan diluar kelas

Pedoman Penilaian
No Soal Skor Skor Akhir
1 25
Nilai = Jumlah Jawaban benar X 100
2 25 Skor Maksimal
3 25

4 25

Medan, 08 Mei 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel Bahasa Inggris

Caroline Sugiato Anita Hotmarito Naibaho

42
Lampiran 3

RENCANA PERBAIKAN PERBAIKAN SIKLUS II


(RPPS 2)

SD : SDS PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : 3/2
Tema : Time
Sub Tema : Telling Time
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi : Menjelaskan dan menceritakan kegiatan dengan waktu


B. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi cerita lisan secara berterima dengan bantuan gambar
C. Indikator : Menyebutkan (C1) Ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan waktu
(Telling Time) dengan percaya diri dan Mengidentifikasi (C1) Ungkapan yang
digunakan untuk menyebutkan waktu (Telling Time) dengan bantuan
objek/gambar.

D. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Video Daily Routine dengan
metode Problem Based Learning peserta didik mampu menyebutkan (C1),
menunjukan (C2) dan mendemonstrasikan waktu dalam bahasa inggris (Telling
Time) dengan benar dan sesuai dengan konteks penggunaannya

E. Materi Pembelajaran :
Definition
Time is a point of time as measured in hours and minutes past midnight or noon Telling Time is
notification in spoken and written form containing information to others.
• Social Function
Telling Time is used to give information in spoken and written form containing information to
others.
• Penggunaan Waktu dalam bahasa Inggris

1. Penggunaan a.m. dan p.m


a.m: ante meredium (00.00 - 12.00)
p.m: post meredium (12.00 - 00.00)
2. Cara membaca jam digunakan beberapa cara:
c. Gunakan o’clock hanya untuk pukul tepat.
Contoh: 07:00 = It is seven o’clock
02:00 = It is two o’clock
11:00 = It is eleven o’clock
d. Menggunakan ‘to’ (kurang/menuju) untuk menit 31 sampai dengan 59.
Contoh: 5.35: It is twenty-five to six (Jam 6 kurang 25 menit)
8.50: It is ten to nine (10 menit menuju pukul 9)
10.45: It is fifteen to eleven (15 menit menuju pukul 11)
c. Menggunakan ‘past’ (lebih) dan menceritakan menitnya terlebih dahulu kemudian
mengucapkan jamnya.
43
Contoh: 5.10: It is ten past five (Jam 5 lebih 10 menit)
10.20: Twenty past ten (Jam 10 lebih 20 menit)
09.25 Twenty-five past nine (Jam 9 lebih 25 menit)
d. Untuk 30 menit, pada bahasa Inggris disebut ‘half’
Contoh: 5.30: It is half past five (Jam 5 lebih 30 menit)
6.30: It is half to seven (Jam 7 kurang 30 menit)
e. Untuk 15 menit, pada bahasa Inggris disebut ‘a quarter’.
Contoh: 2.15: A quarter past two (Jam 2 lebih 15 menit)
8.45: A quarter to nine (Jam 9 kurang 15 menit)

F. Pendekatan pembelajaran: Pendekatan: Saintific


Model: Problem-based Learning
Metode: Metode Demonstrasi
G. Sumber dan Alat belajar:
Sumber Belajara: Buku Bahasa Inggris kelas 3 SD, Penerbit California
Alat Belajar: Laptop, TV, Proyektor, dan Papan Tulis

FASE SINTAKS KEGIATAN GURU WAKTU


METODE
TAHAPAN EKSPLORASI
KEGIATAN * Guru sebelum - Doa bersama 15 Menit
AWAL memulai -Guru melakukan absensi siswa
menyiapkan - Guru menyaiapkan siswa untuk belajar
peralatan yang akan - Guru menyiapkan posisi guru dan siswa
didemonstrasikan, - Guru mensetting laptop dan menyediakan
pengaturan temapat, semua bahan dan media
keterangan tentang - Guru akan menjelaskan sedikit apa yang akan
garis besar, langkah dilakukan hari ini
dan pokok-pokok
yang akan
didemonstrasikan,
serta hal-hal yang
akan diperlukan.
*Mempersiapkan
bahan untuk dicatat
oleh siswa

TAHAPAN QUESTIONING
KEGIATAN - Mulailah - Guru menampilkan Video menarik
INTI demonstrasi dengan - Guru bertanya kegiatan sehari-hari
menarik perhatian - Guru menyuruh siswa untuk menyanyikan
siswa skip counting 5 sebagai pelajaran menit
- ingatla pokok-
pokok materi yang
didemonstrasikan
agar demonstrasi
mencapai sasaran
TAHAPAN ELABORASI
- Pada waktu - Berseloro dengan murid atau membuat 20 Menit
berjalannya sebuah permainan yang berhubungan dengan
44
demonstrasi, sekali- waktu
sekali perhatikanlah - Brain Storming
keadaan siswa, - Stretching
apakah semua - Membuat sebuah ilustrasi tentang kegiatan
mengikuti dengan dari masa lalu kini dan kemudian
baik.
- Untuk
menghindari
ketegangan,
ciptakanlah
susasana yang
harmonis
TAHAPAN KONFIRMASI
Berikanlah - Bertanya
kesempatan kepada - Memberikan waktu untuk siswa
siswa secara aktif memberikan pendapat mereka tentang
untuk memikirkan kegiatan-kegiatan sehari-hari yang
lebih lanjut tentang berhubungan dengan waktu
apa yang dilihat dan - Guru menanya siswa tentang kegiatan
apa yang mereka sehari-hari dengan mengerjakan
didengarnya dalam terlebih dahulu di catatan mereka
bentuk mengajukan
pertanyaan,
membandingkannya
dengan yang lain,
atau dengan
pengalaman yang
lain, serta
mencobanya sendiri
dengan bimbingan
guru.
TAHAPAN MENCOBA
KEGIATAN Menyimpulkan • - Guru memberikan pertanyaan untuk 10 Menit
PENUTUP pelajaran merefleksi kegiatan pembelajaran pada hari
itu
- Memberi kesimpulan tentang topik pelajaran
hari itu
- Guru memberikan tugas harian
- Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri
pembelajaran

Instrumen Penilaian

Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap
Lembar Penilaian Observasi
Nilai Kharakter
No Hari/ Tanggal Nama Siswa Tanggung Score
Kerjasama
Jawab
45
1 3 2 1 3 2 1
2
3
4
5

Nilai = Skor yang diperoleh X 100

Skor Maksimal

Rubrik Penilaian Observasi


Aspek yang dinilai Skor
Kriteria
3 2 1
Kerjasama 3. Jika Siwa selama diskusi Jika 2 aspek Jika 1 Jika tidak
ikut serta mengusulkan terlaksana aspek ada aspek
ide/ pendapat terlaksana yang
4. Jika siswa ikut serta dalam terlaksana
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok
Tanggung 3. Jika siswa ikut Jika 2 aspek Jika 1 Jika tidak
Jawab menyelesaikan tugas terlaksana aspek ada aspek
dengan lengkap terlaksana yang
4. Jika siswa ikut terlaksana
menyelesaiakn tugas
tepat waktu

Keterangan

• 86-100 = Baik sekali


• 76 – 85 = Baik
• 66 – 75 = Cukup
• < 75 = Kurang
• Penilaian Pengetahuan

No
Kompetensi Dasar Material IPK Bentuk Soal
Soal

46
Merespon instruksi Telling Time 3.1.1 Menunjukan (C2) Bentuk
sangat sederhana instruksi sangat dalam
dengan lisan dan sederhana dengan lisan Multipple quizizz
tulisan secara Choice
dan tulisan secara
berterima dalam
kegiatan didalam dan berterima dalam kegiatan
diluar kelas. didalam dan diluar kelas
3.1.2 Mendemonstrasikan
(C3) instruksi sangat sederhana
dengan lisan dan tulisan secara Multipple
berterima dalam kegiatan Choice
didalam dan diluar kelas

Pedoman Penilaian
No Soal Skor Skor Akhir
1 25
Nilai = Jumlah Jawaban benar X 100
2 25 Skor Maksimal
3 25

4 25

Medan, 15 Mei 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel Bahasa Inggris

Caroline Sugiato Anita Hotmarito Naibaho

47
Lampiran 4
Lembar Refleksi dan Alat Penilaian Simulasi PKP 1

NAMA : Anita Hotmarito MATA


: PKP
MAHASISWA Naibaho PELAJARAN/TEMA
PENYEBUTAN
NIM : 044937116 WAKTU : 8.00
(JAM)
TEMPAT : SDS Pelangi Budi
HARI, TANGGAL : Senin, 8 Mei 2023
MENGAJAR Mandiri
KELAS : 3 SD UPBJJ-UT : Medan

A. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi Merencanakan Perbaikan
Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru / mahasiswa ketika
mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir
penilaian di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan √
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, √
media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian √
perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 6) 5X6:6= 5

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi Melaksanakan Perbaikan
Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan
menggunakan butir-butir penilaian berikut

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3. Mengelola interaksi kelas √
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap √
positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan √
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
48
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 7X5= 35:7= 5

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x 100/5
= 5 + 5 = (1 x 5 + 2 x 5 )/3 x 100/5
= 5 x 20
= 100

Mengetahui Medan, 08 Mei 2023


Ka.UPBJJ-UT, Penilai,

Dra. Yusrafiddin, M.Pd


NIP. 19630121 198803 2 004 YELLY UCI, S.Pd

49
Lampiran 5
Lembar Refleksi dan Alat Penilaian Simulasi PKP 2

NAMA : Anita Hotmarito MATA


: PKP
MAHASISWA Naibaho PELAJARAN/TEMA
PENYEBUTAN
NIM : 044937116 WAKTU : 8.00
(JAM)
TEMPAT : SDS Pelangi Budi
HARI, TANGGAL : Senin, 15 Mei 2023
MENGAJAR Mandiri
KELAS : 3 SD UPBJJ-UT : Medan

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi Merencanakan Perbaikan
Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru / mahasiswa ketika
mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir
penilaian di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1 Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan √
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, √
media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3 Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
4 Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √
5 Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian √
perbaikan pembelajaran
6 Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 6) 6X5=30:6= 5

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi Melaksanakan Perbaikan
Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan
menggunakan butir-butir penilaian berikut

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1 Mengelola ruang dan fasilitas belajar √

50
2 Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3 Mengelola interaksi kelas √
4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap √
positif siswa terhadap belajar
5 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan √
Pembelajaran mata pelajaran
6 Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
7 Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 7X5=35:7= 5

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x 100/5
= 5 + 5 = (1 x 5 + 2 x 5 )/3 x 100/5
= 5 x 20
= 100

Mengetahui Medan, 15 Mei 2023


Ka.UPBJJ-UT, Penilai,

Dra. Yusrafiddin, M.Pd


NIP. 19630121 198803 2 004 YELLY UCI, S.Pd

51
Lampiran 6
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP

NAMA MAHASISWA : ANITA HOTMARITO NAIBAHO


NIM : 044937116
MENGAJAR DI KELAS : III SD
SEKOLAH : SDS PELANGI BUDI MANDIRI

Paraf
No Hari/ Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut Mh Sup.
s. 2
1 Senin, Mendiskusikan Identifikasi Perbaikan
08 Meii 202 refleksi masalah, analisis refleksi
terhadap masalah, alternatif terhadap
pelaksanaan dan prioritas pembelajaran
pembelajaran pemecahan
pra siklus masalah belum
(identifikasi sejalan
masalah,
alternatif dan
prioritas
pemecahan
masalah,
rumusan
masalah)
2 Senin, 08 Mendiskusikan  Alat penilaian Perbaiki alat
Mei 2023 RPP perbaikan harus penilaian dan
Bahasa Inggris disesuaikan lembar
siklus 1 beserta dengan pengamatan
lembar indikator
pengamatannya  Lembar

52
pengamatan
disesuaikan
dengan fokus
masalah
3 Senin, 15 Mengamati  Libatkan  Sesuaikan
Mei 2023 pelaksanaan peserta didik kegiatan
perbaikan untuk pendidik
pembelajaran membantu dengan
Bahasa persiapan agar aktivitas
Inggris siklus tidak banyak peserta
1 menyita waktu. didik dan
pertemuan 1  Posisi meja dan waktu yang
tempat duduk tersedia
diatur sebelum  Pengaturan
pelaksanaan meja dan
tindakan. tempat
 Memberikan duduk
kesempatan  Berikan
pada peserta kesempatan
didik untuk peserta
bertanya didik
 Peserta didik bertanya
belum  Berikan
terlihat aktif informasi
bertanya lebih detail
 Pengarahan tentang
peraturan peraturan
bekerja dalam kerja
kelompok kelompok
disesuaikan  waktu
dengan diskusi
Metode diskusi
53
96

 Pendidik harus kelompok


memberikan disesuaikan
alokasi waktu dengan
lebih banyak kedalaman
untuk diskusi materi
kelompok peserta
Libatkan Peserta didik
didik dalam membangun
membuat kesimpulan
kesimpulan dan bersama-
refleksi pada sama
akhir kegiatan
pembelajaran
4 Selasa, 15 Mengamati  Untuk  Sesuaikan
Mei 2023 pelaksanaan efektifitas alokasi
perbaikan waktu, dalam waktu
pembelajaran presensi cukup dengan
Bahasa ditanyakan kegiatan
Inggris siklus murid yang  Periksa
1 tidak hadir referensi
pertemuan 2  Referensi peserta
peserta didik didik
diperiksa  Berikan
kesesuaiannya sangsi
dengan materi kepada
yang dipelajari peserta
(per kelompok) didik
 Peserta didik yang tidak
Masih gaduh focus

 Peserta didik berupa

memperhatikan

54
penjelasan pertanyaan
pendidik
untuk
 Ciptakan
membawan
suasana agar
ya kembali
murid berani
ke suasana
bertanya dan
Belajar
menjawab
 Pertegas
pertanyaan
tanggung
 Murid belum
jawab
memahami
murid
tanggungjawab
sebagai
nya sebagai
individu
anggota
dan
kelompok
anggota
 Pelayanan
kelompok
kepada
 Berikan
kelompok
pelayan
belum merata
an
secara
merata

Mengetahui, Medan, Juni 2023


Supervisor 1, Supervisor 2,

ZETIRA AHMAD, S.Pd, M.Li YELLY UCI, S.Pd


ID: 12002398

55
Lampiran 7

JURNAL PEMBIMBINGAN LAPORAN PKP S-1 BAHASA INGGRIS SUPERVISOR – 1

Nama Mahasiswa : ANITA HOTMARITO NAIBAHO


Tempat Mengajar : SDS PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN
Judul Perbaikan Mengajar : “UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA
DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATERI PENYEBUTAN
WAKTU KELAS III SD SWASTA PELANGI BUDI MANDIRI MEDAN T.A 2022/2023”

Hari/ Tindak Bukti


No Kegiatan Hasil/Komentar
Tanggal Lanjut Pembimbingan

1. Minggu, Pengarahan Persiapan Menyusun


16 untuk kegiatan pembuatan judul
April bimbingan judul
2023 PKP

2. Minggu, Mengajukan  Judul sudah Menyusun


30 Meir judul yang disetujui Bab I dan
2023 telah disusun  RPP revisi RPP
Perbaikan Perbaikan
Menyusun RPP sudah bagus
Perbaikan hanya saja
siklus I jangan
gunakan cara
tradisional
saat
Pembelajaran

56
3. Minggg Mereview  Peserta Menyusun
u ,07 Pelaksanaan didik terlibat RPP Siklus 2
Mei Siklus I aktif dalam
2023 Tanyajawab
Pendidik
mempunyai
kendala waktu

4. Minggu Mendiskusikan  Alat penilaian Perbaiki alat


, 14 RPP perbaikan harus penilaian dan
Mei siklus 2 disesuaikan lembar
2023 dengan pengamatan
indokator oleh
 Lembar mahasiswa
penngamatan
harus
disesuaikan
dengan fokus
Masalah

5. Minggu Mereview  Pembelajaran  Menyusun


, 21 pelaksanaan pada siklus II Bab II
Mei Siklus 2 sudah mulai sampai
2023 mencapai Bab III
tujuan
pembelajran
yang
diharapkan

57
6. Mingg Mereview  Perbaiki  Menyusun
u, 28 Bab I, II dan identifikas Bab IV
Mei 2023 III oleh idan danBab V.
supervisor analisis  Melengka
masalah, pi
kemudian lampiran

pilih prioritas yang


masalah yang diperlukan.
sesuai
7. Minggu, Meriview Bab I  Dalam  Merevisi
04 sampai Bab V pengolahan Laporan
Juni 2023 data perbaiki PKP
penyajian oleh
datanya agar mahasis
lebih jelas wa
 Perbaiki
daftar
pustaka

8. Minggu Mengumpulkan  Laporan


, 12 laporan PKP PKP sudah
Juni 2023 sesuai dan
selsesai

Medan, Juni 2023

Supervisor I

ZETIRA AHMAD, S.Pd, M.Li


ID: 12002398

58
Lampiran 8

Hasil Belajar Murid Pada Tindakan Pre Test Siklus I Pertemuan 1 (8 Mei 2023)

No Nama Murid Nilai Presentase


Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aleika Charlotte 65 65% TUNTAS
2 Cessilya 40 40% TT
3 Chelestyne Benedict 80 80% TUNTAS
4 Diandra Sitompul 40 40% TT
5 Dion Gavrien 95 95% TUNTAS
6 Geoffrey Goh 55 55% TT
7 George Tse 98 98% TUNTAS
8 Giselle Eugenia 40 40% TT
9 Giselle Gunawan 55 55% TT
10 Grace Victoria 80 80% TUNTAS
11 Janice Yang 65 65% TUNTAS
12 Jazz Timberlake 55 55% TT
13 Jeremiah Silalahi 98 98% TUNTAS
14 Jilvert Sweden 85 85% TUNTAS
15 Lareina 65 65% TUNTAS TT
16 Mariana Tampubolon 87 87% TUNTAS
17 Maveleine Arleen 40 50% TT
18 Michelle Candice 45 45% TT
19 Raeka Ratana 40 40% TT
20 Reginne Ruben 65 65% TUNTAS

59
Lampiran 9

Hasil Belajar Murid Pada Tindakan Pre Test Siklus I Pertemuan 2 (9 Mei 2023)

No Nama Murid Nilai Presentase


Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aleika Charlotte 85 85% TUNTAS TT
2 Cessilya 58 58% TT
3 Chelestyne Benedict 95 95% TUNTAS
4 Diandra Sitompul 60 60% TT
5 Dion Gavrien 98 98% TUNTAS
6 Geoffrey Goh 75 75% TUNTAS
7 George Tse 100 100% TUNTAS
8 Giselle Eugenia 50 50% TT
9 Giselle Gunawan 78 78% TUNTAS
10 Grace Victoria 90 90% TUNTAS
11 Janice Yang 75 75% TUNTAS TT
12 Jazz Timberlake 75 75% TUNTAS
13 Jeremiah Silalahi 97 97% TUNTAS
14 Jilvert Sweden 95 95% TUNTAS
15 Lareina 78 78% TUNTAS
16 Mariana Tampubolon 92 92% TUNTAS
17 Maveleine Arleen 62 62% TT
18 Michelle Candice 72 72% TUNTAS
19 Raeka Ratana 45 45% TT
20 Reginne Ruben 88 88% TUNTAS

60
Lampiran 10

Hasil Belajar Murid Pada Tindakan Post Test menggunakan Siklus II (15 Mei 2023)

No Nama Murid Nilai Presentase


Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aleika Charlotte 90 90% TUNTAS
2 Cessilya 85 85% TUNTAS
3 Chelestyne Benedict 100 100% TUNTAS
4 Diandra Sitompul 70 70% TUNTAS
5 Dion Gavrien 100 100% TUNTAS
6 Geoffrey Goh 85 85% TUNTAS
7 George Tse 100 100% TUNTAS
8 Giselle Eugenia 55 55% TT
9 Giselle Gunawan 75 75% TUNTAS
10 Grace Victoria 100 100% TUNTAS
11 Janice Yang 78 78% TUNTAS
12 Jazz Timberlake 92 92% TUNTAS
13 Jeremiah Silalahi 100 100% TUNTAS
14 Jilvert Sweden 94 94% TUNTAS
15 Lareina 90 90% TUNTAS
16 Mariana Tampubolon 100 100% TUNTAS
17 Maveleine Arleen 70 70% TUNTAS
18 Michelle Candice 75 75% TUNTAS
19 Raeka Ratana 50 50% TT
20 Reginne Ruben 92% 92% TUNTAS

61
BEBERAPA DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN BERLANGSUNG

1. KEGIATAN AWAL

2. FOTO KEGIATAN INTI

62
3. FOTO KEGIATAN PENUTUP

63
4. FOTO AKTIVITAS DISKUSI BERSAMA PENDAMPING

64

Anda mungkin juga menyukai