Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


DI SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN PESISIR SELATAN

Disusun Oleh:
Taufik Ismail
NIM. 1814080070

Guru Pamong:
Rika Novria Handayani, S.Si
NIP. 198011182006042003

Dosen Pembimbing Lapangan:


Rahmad Satria Dinata, M.Pd.I
NIP. 199009022019031009

Periode:
10 Juli s/d 04 Desember 2023

PRODI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2023 M/ 1445 H
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Lapangan,


Madrasah/Sekolah SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir Selatan menerangkan
bahwa:

Nama : Taufik Ismail

NIM : 1814080070

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Tadris Fisika

Telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan observasi


di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Pesisir Selatan.

Dengan ini kami nyatakan isi dari laporan ini benar dan dapat disetujui.

Demikianlah pengesahan ini dibuat untuk dapat dipergunakan.

Pesisir Selatan, 07 Desember 2023

Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Rahmad Satria Dinata, M.Pd.I Rika Novria Handayani, S.Si


NIP. 199009022019031009 NIP. 198011182006042003

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

Dra. Ezirita Zubir


NIP. 196514122005012001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
mewariskan Al-Qur’an dan sunnah sebagai petunjuk kebenaran sampai akhir
zaman.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas dan
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Strata 1.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak, baik moril maupun materil. Berkenaan dengan ini, izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Kepada Ibu dan Bapak yang tidak henti-hentinya mendo’akan kesuksesan
anaknya dalam keadaan apapun dan telah bekerja keras membanting tulang
demi memenuhi kebutuhan anaknya. Sebuah jasa yang tiada akan pernah
terbalas dengan apapun.
2. Ibu Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd selaku Rektor UIN Imam Bonjol Padang
yang telah memberikan penulis kesempatan untuk belajar mempraktekkan
ilmu yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan melalui kegiatan PPL ini.
3. Bapak Dr. Yasmadi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
keguruan (FTIK) UIN Imam Bonjol Padang
4. Ibu Dr. Hj. Luli Sari Yustina, M.Pd selaku penanggung jawab kegiatan
Program Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam
Bonjol Padang.
5. Bapak Rahmat Satria Dinata, M.Pd.I selaku Dosen Praktik Lapangan yang
melindungi dan mengarahkan kami selama Program Pengalaman Lapangan
berlangsung.

ii
6. Ibu Dra. Ezirita Zubir selaku kepala SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan yang
telah memberi izin dan berbagai pengalaman berharga yang diberikan.
7. Ibu Rika Novria Handayani, S. Si selaku pamong saya selama Program
Pengalaman Lapangan berlangsung.
8. Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan yang telah banyak
memberikan ilmu kepada saya.
9. Teman-teman yang sama-sama melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusan yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta semangat kepada
penulis selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.
10. Siswa/ Siswi SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPL ............................................................................... 1


B. Tujuan PPL ............................................................................................ 4
C. Gambaran Umum Kegiatan PPL ............................................................ 4

BAB II: GAMBARAN UMUM

A. Latar belakang Sejarah Sekolah ............................................................. 7


B. Visi dan Misi Sekolah ............................................................................ 8
C. Kurikulum Sekolah ................................................................................ 9
D. Sumber Daya Pendidikan Sekolah ......................................................... 10
E. Sarana dan Prasarana Sekolah ................................................................ 11

BAB III: RENCANA DAN REALISASI PROGRAM

A. Rencana Program
1. Tinjauan Kurikulum ......................................................................... 13
2. Metodelogi Pembelajaran ................................................................. 13
3. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran ............................................. 14
4. Target Yang Akan di Capai .............................................................. 15
B. Realisasi Program
1. Hasil Belajar Peserta Didik .............................................................. 16
2. Minat dan Motivasi Belajar Peserta Didik ....................................... 17
3. Implementasi Kurikulum, Metodologi dan Bahan Ajar ................... 18
4. Faktor Pendukung dan Penghambat ................................................. 19

iv
BAB IV: Identifikasi Masalah dan Solusi

A. Identifikasi Masalah ............................................................................... 21


B. Penyebab Munculnya Masalah ............................................................... 21
C. Solusi ...................................................................................................... 22

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 24
B. Saran ....................................................................................................... 24

REFERENSI ..................................................................................................... 26

LAMPIRAN ...................................................................................................... 27

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi


manusia. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui proses pembelajaran disekolah dalam meningkatkan
kulaitas sumber daya manusia yang sangat berperan dan perannya tersebut
harus dibina dan dikembangkan secara terus-menerus, guna meningkatkan
pendidikan nasional dalam berbagai upaya pendidikan dalam pembelajaran
terus di upayakan.
Pendidikan sebagai suatu konsepsi yang telah dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945, salah satu dari empat tujuan Negara adalah
“Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Rumusan tujuan tersebut merupakan
rumusan tujuan dalam bidang pendidikan.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Dalam pasal 1 butir 3 UU Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional dilaksanakan, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk meningkatkan kekuatan spiritual keagamaan, pendidikan
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermaertabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didk agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta
bertanggung jawab.

1
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, meningkatkan kualitas dapat dilakukan dengan atau melalui
proses pembelajaran terutama pendidikan disekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan atau merupakan mutu
pendidikan, pendidikan merupakan komponen sumber daya yang sangat
berperan penting. Untuk menciptakan pendidik yang berkualitas, pendidik
harus dibina dan dikembangkan terus-menerus.
Fakultas tarbiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan dan melahirkan calon-calon guru yang berkualitas dan
professional. Melalui wadah PPL ini mahasiswa dibekali dengan berbagai
macam ilmu disipliner, khususnya yang berkaitan dengan ilmu
kependidikan ilmu-ilmu tersebut belum dikatakan sempurna jika dipelajari
hanya secara teoritis tetapi membutuhkan suatu praktek yang diterapkan
langsung dilapangan.
Fakultas tarbiyah dan keguruan merupakan salah satu fakultas yang
terdapat di UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol Padang
meruapakan suatu lembaga yang bertujuan menghasilkan lulusan dan
tenaga pendidik yang mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan
yang professional. Para mahasiswa calon pendidik dibekali dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas-
tugas sebagai pendidik yang baik dan berhasil mewujudkan tujuan
pendidikan. Bekal ilmu pengetahuan belumlah cukup memamadai menjadi
seorang pendidik yang baik. Dalam pendidikan nasional, pendidik yang
baik adalah membekali diri dengan keterampilan melalui praktek
mengajar, segala teori yang diperoleh melalui kegiatan perkuliahan akan
diaplikasikan dalam program pengalan lapangan (PPL).
Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu mata
kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan
penjabatan pendidikan yang diracang secara khusus untuk menyiapkan
calon pendidik agar memiliki dan menguasai profesi keguruan atau
kependidikan yang terpadu secara utuh sehingga setelah mahasiswa

2
menjadi pendidik, mereka dapat mengemban tugas dengan tanggung
jawab secara professional.
Oleh kerena pentingnya kegiatan ini, maka program pengalam
lapangan (PPL) wajib bagi para mahasiswa semester 7 fakultas tarbiyah
dan keguruan UIN Imam Bonjol Padang dengan bobot 4sks yang harus
dilaksanakan disekolah-sekolah atau madrasah-madrasah dengan objek
didik adalah para siswa dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan
SMK.
Melalui PPL ini diharapkan mahasiswa mampu membandingkan
dan mengaitkan teori yang telah ada dengan praktek yang dijalani di
lapangan menghadapi siswa, oleh karena itu sebagai seorang calon guru,
mahasiswa terlebih dahulu harus mengetahui segala sesuatu yang
berkaitan dengan masalah yang menunjang kelancaran proses belajar
mengajar seperti kurikulum, administrasi, investarisasi, sarana dan
prasarana disekolah tersebut.
Dalam program pengalaman lapangan dituntut kepiawaian seorang
guru untuk menetapkan teori-teori yang ada terhadap peserta didik
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat terwujud.
Disamping itu, PPL juga merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
merealisasikan potensi dibidang extrakulikuler (non teaching) disekolah
tempat dilaksanakan PPL.
Jadi kegiatan PPL ini merupakan kegiatan yang sangat efektif
dalam penerapan teori untuk mahasiswa-mahasiswi yang akan menjadi
seorang calon pendidik bagi anak bangsa. Pelaksanaan PPL dilaksanakan
lebih kurang 6 bulan, untuk tahun ajaran 2023/2024.
Dari setiap lokasi tersebut terdiri dari 5-10 orang dalam satu
kelompok dibimbing oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL).
Mahasiswa PPL SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan di bimbing oleh seorang
dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Bapak Rahmat Satria Dinata,
M.Pd.I

3
4
B. Tujuan Program Pengalaman Lapangan

Program pengalaman lapangan dilaksanakan dalam bentuk


kegiatan teaching dan non teaching dimadrasah atau sekolah yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan, maka program pengalaman lapangan di
fakultas Tarbiyah UIN Imam Bonjol Padang bertujuan untuk:
1. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu
yang dipelajari dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan mengajar
maupun tugas-tugas dan mengajar lainnya.
2. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi serta
lingkungan sekolah.
3. Memiliki dan menguasai keterampilan dasar mengajar.
4. Mampu melaksanakan keterampilan mengajar pada mata pelajaran
yang diajarkan
5. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalamannya
selama latihan untuk dijadikan bahan reflex terhadap pembentukan
sikap professional sebagai pendidik.
6. Memiliki suatu standar kompetensi professional pendidik.
C. Gambaran Umum Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Adapun gambaran umum kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMA
Negeri 2 Koto XI Tarusan adalah mulai dari tanggal 10 Juli 2022 yaitu
pelepasan mahasiswa PPL oleh dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dan pengantaran oleh Dosen Pembimbing Lapangan kepada pihak SMA
Negeri 2 Koto XI Tarusan. Setelah itu mahasiswa PPL diperkenalkan
dengan guru pamong, tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di
Sekolah, situasi sekolah serta pengenalan program madrasah. Pelaksanaan
Pengalaman Lapangan (PPL) terbagi pada dua kegiatan yaitu kegiatan
mengajar (teaching) dan kegiatan non mengajar (non teaching). Adapun
ruang lingkup pelaksanaan program Pengalaman Lapangan ini adalah:

5
1. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Kegiatan mengajar yaitu kegiatan melaksanakan proses pengajaran
di dalam kelas sesuai dengan bidang jurusan atau disiplin ilmu
mahasiswa yang bersangkutan. Kegiatan utama yang dilakukan
selama PPL adalah melakukan kegiatan mengajar secara langsung
dibawah bimbingan guru pamong, praktik membuat RPP, kisi-kisi
soal dan soal, analisis hasil ujian, membuat program tahunan, membuat
program semester, dan lain-lain berkaitan dengan perangkat
pembelajaran. Kegiatan mengajar terbagi ke dalam dua aspek yaitu:
a. Mengajar dalam rangka latihan dimana mahasiswa PPL mengajar
mata pelajaran yang menjadi disipin ilmu atau jurusan mahasiswa
PPL tersebut. Dalam hal ini penulis dipercayai untuk mengajar
bidang studi Fisika untuk kelas XI pada semester ganjil.
b. Mengajar dalam rangka menggantikan guru yang tidak hadir,
selain bidang studi yang ditentukan, mahasiswa juga harus mampu
mengelola kelas dalam mata pelajaran yang lain sebagai usaha
untuk menggantikan guru yang berhalangan hadir. Dalam hal ini,
mahasiswa mengajarkan tentang materi yang telah dipersiapkan
oleh guru yang bersangkutan baik berupa catatan, latihan, ataupun
tambahan materi. Kegiatan ini tetap dijalani oleh mahasiswa
meskipun mata pelajaran ini di luar bidang studi pendidikan
mahasiswa tersebut.
2. Kegitan Non Mengajar (Non Teaching)
Kegiatan non mengajar yaitu kegiatan mahasiswa PPL diluar
kegiatan pelajaran, yang dimana mahasiswa ikut melibatkan diri
dalam segala hal kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.
Adapun kegiatan non teaching adalah sebagai berikut:
a. Meminta Infaq Harian
b. Menggantikan Guru Piket
c. Menggantikan Pendidik yang Berhalangan Hadir
d. Ikut dalam Penyusunan Kegiatan Acara Hari Besar

6
Kegiatan ekstrakurikuler adalah aktivitas yang dilakukan di luar
kurikulum utama di sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan, bakat, dan
minat siswa di bidang-bidang tertentu. Contoh kegiatan
ekstrakurikuler sebagai berikut :
a. Olahraga (seperti sepak bola, bulu tangkis, dan basket)
b. Seni (tari),
c. Ilmiah (pelatihan cerdas cermat)

7
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang Sejarah Sekolah
SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sudah dimulai di inisiasi oleh
masyarakat sejak tahun 1985. Pembangunan sekolah ini di kawasan
sebelah utara Kecamatan Koto XI Tarusan ini diperlukan masyarakat,
karena untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan di Kapuh,
menempuh jarak yang cukup jauh. Terlebih lagi sarana transportasi yang
kurang memadai, membuat keberadaan sekolah ini sangat dirasa penting.
Pada tahun 1995 dengan terbentuknya panitia pembangunan SMA
Negeri 2 Koto XI Tarusan mengusulkan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi. Panitia pembangunan terdiri dari:
1. Penasehat : H. Abdul Khadir Usman, S.H
H. Ali Imran Abas
2. Ketua Panitia : H. Idrus Sita
3. Sekretaris : Martawijaya Dt. Rajo Manggampo
Marwan Anas
Bahariwan Bahanar

Melalui panitia yang dibentuk tersebut, dukungan dari masyarakat


dan para perantau semakin kuat. SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dibangun
di atas tanah kaum suku Melayu dan suku Tanjung yang bersedia
melepaskan haknya untuk pembangunan gedung SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusan tersebut.
Pembangunan gedung SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan disetujui
pada tahun 1999 dan tahun pelajaran 1999/2000 mulai menerima murid
kelas 1 SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sebanyak 5 kelas. Tenaga pengajar
pada saat penerimaan siswa awal ini adalah guru-guru honorer yang
berdomisili di Kecamatan Koto XI Tarusan. Kepala sekolah pertama
dijabat oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan saat itu,
sebagai sekolah filial. Dan wakil jauhnya ditunjuk Bapak Jarjani Lubis

8
yang pada akhirnya didifinitifkan sebagai Kepala Sekolah pertama SMA
Negeri 2 Koto XI Tarusan pada tahun pelajaran 2000/2001. Pada bulan
Maret 2001, ditempatkan 7 orang guru PNS pertama.
Dari 5 kelas pertama, sekarang SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
sudah memiliki ruang kelas untuk 24 kelas, satu ruang perpustakaan, satu
labor IPA, satu labor komputer, ruang kepala sekolah dan majelis guru,
dan mushalla.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan:
“Mewujudkan peserta didik yang istimewa, yaitu : beriman, bertaqwa,
cerdas, terampil, inovatif, menguasai IPTEK, berwawasan lingkungan
dan berakhlak mulia”
2. Misi SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan:
a. Melakukan aktifitas keagamaan secara teratur sebagai bentuk
pengamalan iman dan taqwa.
b. Menjalankan kegiatan proses belajar mengajar disekolah secara
teratur dalam menjangkau ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Memberikan keterampilan kepada siswa yang sesuai kebutuhan
masyarakat.
d. Meningkatkan daya saing dengan siswa lain dalam memasuki
Perguruan Tinggi Negeri dan Dunia Kerja.
e. Mengembangkan potensi diri dengan menyalurkan minat bakat
dan kemampuan yang dimiliki peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
f. Menumbuhkembangkan budaya hidup bersih dan sehat bagi
warga sekolah.
g. Memberikan pendidikan budi pekerti dan akhlak mulia melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.

9
C. Kurikulum Sekolah
SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan saat ini memakai dua kurikulum,
yang mana kelas X atau Fase E memakai kurikulum Merdeka dan kelas
XI, XII memakai kurikulum 2013. Kurikulum adalah rencana dan
pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta
didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. Sedangkan Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum
dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan
lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan
pencapaian profil pelajar Pancasila. Dimana dikembangkan berdasarkan
tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak bertujuan
untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak
terikat pada konten mata pelajaran.

10
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung
pemulihan pembelajaran adalah:
a. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
b. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk
pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi
dan numerasi.
c. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

D. Sumber Daya Pendidikan Sekolah


1. Data PTK dan PD

Uraian Guru Tendik PTK PD

Laki-laki 14 4 18 308

Perempuan 42 8 50 432

Total 56 12 68 740

Keterangan:
 Data Rekap Per Tanggal 6 Desember 2023
 Perhitungan PTK adalah yang sudah mendapat penugasan,
berstatus aktif dan terdaftar di sekolah induk
 Singkatan:
PTK = Guru ditambah Tendik
PD = Peserta Didik

2. Data Rombongan Belajar


SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan memiliki jumlah rombel sebanyak 24.

11
E. Sarana dan Prasarana Sekolah
Akses Internet : Tidak Ada
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 5,500
Luas Tanah : 10,225 M2

Jumlah 2022 Jumlah 2022


No. Jenis Sarana Prasana
Ganjil Genap

1. Ruang Kelas 24 24

2. Ruang Perpustakaan 1 1

3. Ruang Laboratorium 3 3

4. Ruang Praktik 0 0

5. Ruang Pimpinan 1 1

6. Ruang Guru 1 1

7. Ruang Ibadah 1 1

8. Ruang UKS 1 1

9. Ruang Toilet 6 10

10. Ruang Gudang 1 1

11. Ruang Sirkulasi 0 0

Tempat
12. 0
Bermain/Olahraga 0

13. Ruang TU 1 1

14. Ruang Konseling 2 2

12
Jumlah 2022 Jumlah 2022
No. Jenis Sarana Prasana
Ganjil Genap

15. Ruang OSIS 1 1

16. Ruang Bangunan 1 1

Total 44 48

13
BAB III
RENCANA DAN REALISASI PROGRAM
A. Rencana Program
1. Tinjauan Kurikulum
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 19
UU No. 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada tiga konsep tentang kurikulum, yaitu kurikulum sebagai
substansi, sistem, dan bidang studi. Kurikulum sebagai substansi
dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar siswa atau suatu
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum sebagai sistem
merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, dan
sistem masyarakat, dan kurikulum sebagai suatu bidang studi
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan pendidikan. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum.
Kurikulum yang diterapkan di SMA N 2 Koto XI Tarusan adalah
kurikulum Merdeka dan kurikulum 2013. Dimana kelas X melakukan
pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka, sedangkan kelas XI
dan XII melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
2. Metodelogi Pembelajaran
Menurut Adrian, metode pembelajaran adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari
sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan siswa untuk saling
beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai sehingga
berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau
serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada

14
anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna
tercapainya tujuan pengajaran.
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam
pembelajaran Fisika antara lain:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Pemberian Tugas
e. Metode Demonstrasi, dan lainnya
Dalam kegiatan pembelajaran Fisika di kelas XI penulis
menggunakan Metode Ceramah, Metode Diskusi, Metode Pemberian
Tugas, Metode Tanya Jawab, dan Metode Kuis.
3. Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran
Bahan ajar yang digunakan selama proses belajar dan mengajar
(PBM) di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dengan mata pelajaran
Fisika Kelas XI Semester I yaitu buku cetak dan LKS yang berkaitan
dengan silabus yang ada sebagai berikut:
BAB 1 : Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan
A. Dinamika Rotasi Benda Tegar
B. Kesetimbangan Benda Tegar
BAB 2 : Elastisitas
A. Elastisitas
B. Gaya Pemulih
C. Penerapan Sifat Elastisitas Bahan dalam Kehidupan
Sehari-hari
BAB 3 : Fluida
A. Fluida Statis
B. Fluida Dinamis
BAB 4 : Kalor dan Perpindahan Kalor
A. Suhu
B. Kalor

15
C. Perubahan Wujud Zat
D. Pemuaian
E. Perpindahan Kalor
BAB 5 : Teori Kinetik Gas Ideal
A. Gas Ideal
B. Energi dan Tekanan Gas
4. Target Yang Akan di Capai
Dengan beberapa pendekatan serta beberapa metode pembelajaran
dengan alat bantu gambar sebagai media pembelajaran yang diterapkan
diharapkan materi yang disampaikan bisa tercapai dan dikuasai oleh
peserta didik diharapkan bisa menguasai beberapa materi yang telah
diajarkan.
Adapun yang penulis inginkan dalam proses program pengalaman
(PPL) ini yaitu dalam tecapainya target dalam proses pembelajaran,
diantaranya:
a. Peserta didik dapat mengerti, memahami dan mengaplikasikan
ilmu pengetahuan yang didapat di sekolah dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Peserta didik diharapkan dapat prestasi yang memuaskan, agar
terlahirnya lulusan-lulusan yang berprestasi disegala bidang, dan
dapat melanjutkan ke sekolah yang menjadi favoritnya.
c. Agar peserta didik mampu melaksanakan ujian atau ulangan harian
dengan nilai yang baik.
d. Peserta didik pada umumnya dapat menjadi panutan atau contoh
dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dilingkungan sekolah,
maupun lingkungan masyarakat.
e. Dengan ini target yang akan dicapai penulis dalam hal ini adalah
semakin baiknya tingkah dan perilaku dari peserta didik dari yang
sebelumnya.

16
17
B. Realisasi Program
1. Hasil Belajar Peserta Didik
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan
belajar manusia memperoleh ketrampilan, kemampuan sehingga
terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil
belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam
menguasai kecakapan jasmani dan rohani disekolah yang diwujudkan
dalam bentuk dapat pada setiap semester.
Untuk mengetahui perkembangan sampai dimana hasil yang telah
dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi
untuk menentukan kemajuan yang dicapai, maka harus ada kriteria
(patokan) yang mengcu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga
dapat diketahui dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi
belajar-mengajar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Sudijono mengatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program
pembelajaran dengan tujuan yang ditetapkan.
Disini penulis meyatakan bahwa hasil belajar peserta didik kelas
XI cukup baik, bahkan sudah banyak atau lebih dari 50 % peserta didik
nilai ulangan hariannya cukup baik. Dengan menerapkan beberapa
metode dan dukungan gambar sebagai media pembelajaran selama
proses pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar peserta didik yang
masih ada rata-rata KKM karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhi selama proses pembelajaran, diantaranya yaitu :
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta
didik itu sendiri.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar, seperti dari
lingkungan, keluarga dan lain-lain.

18
2. Minat dan motivasi belajar peserta didik
Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai suatu proses
internal (dari dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing
dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu. (bahori,
1992: schurik, 1990 dalam nur, 2003.2).
Melihat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan diluar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, maka semakin kuat minatnya.
Menurut Ngalin Purwanto, motivasi adalah suatu usaha yang
disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dalam menjaga tingkah
laku seseorang agar ia terdorong untuk melakukan sesuatu sehingga
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa minat belajar adalah keadaan
mental dan kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam
mencapai suatu tujuan tertentu. Zakiyah Drajat mengatakan “titik
permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat
belajar peserta didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut
membawa kepada seringnya anak didik terhadap pelajaran dan
membangkitkan semangat belajar mereka” selain itu guru harus
mampu memelihara minat belajar mereka dalam belajar, yaitu dengan
memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari satu aspek ke lain
aspekpelajaran dalam situasi belajar. (Slameto, 2003: 176)
Penulis di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan ini mengajar 2 kelas
yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4. Selama proses belajar mengajar
penulis menemukan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami pembelajaran Fisika yang disebabkan oleh kurangnya
pemahaman tentang rumus-rumus dalam materi Fisika.
Kelas yang penulis ajarkan tersebut selama proses pembelajaran,
mengamati bahwa kemauan untuk belajar peserta didik sangat kurang.
Beberapa hal yang berhasil penulis amati yaitu sebagai berikut:
a. Peserta didik kurang memperhatikan selama proses pembelajaran

19
b. Peserta didik menganggap sepele pembelajaran
c. Peserta didik bersikap acuh tak acuh saat pendidik menjelaskan
d. Peserta didik tidak menanggapi apa yang disampaikan pendidik
e. Peserta didik kurang semangat dalam belajar
Dan masih banyak lagi yang penulis amati selain yang dituliskan
diatas yang menunjukkan akan kurangnya perhatian dan semangat
peserta didik dalam belajar.
3. Implementasi Kurikulum, Metode dan Bahan Ajar
Menurut KBBI, pengertian implementasi adalah pelaksanaan atau
penerapan. Bentuk kata kerjanya adalah mengimplementasikan atau
penerapan. Bentuk kata kerjanya adalah mengimplementasikan yang
artinya melaksanakan atau menerapkan.
Implementasi hendaknya dilakukan sesuai dengan rancangan yang
telah disampaikan atau dibuat, jika tidak maka hasilnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan, implementasi juga merupakan hal yang
sangat penting dalam keseluruhan rangkaian kegiatan. Rencana yang
sudah dibuat/ dirancang dengan sangat baik tidak akan berarti apa-apa
jika tidak dilaksanakan atau dilaksanakan dengan secara asal-asalan.
a. Implementasi Kurikulum
Sebagaimana sudah penulis jelaskan pada halaman
sebelumnya bahwa SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan menerapkan
kurikulum merdeka untuk kelas 10 dan Kurikulum 2013 untuk
kelas XI dan kelas XII. Dan sama-sama kita ketahui bahwa
kurikulum 2013 lebih menekankan pada tiga ranah yang perlu
dinilai yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Afektif menjadi
penilaian utama sebelum kognitif dan psikomotor.
Pelaksanaan kurikulum 2013 dilaksanakan melalui
pendekatan scientific, yang pada pelaksanaanya menekankan pada
lima aspek penting yaitu, mengamati, menanya melaksanakan,
menalar dan komunikasi. Kelima aspek ini harus benar-benar
terlihat pada pelaksanaan pembelajaran dilapangan.

20
Hasil pengamatan penulis di SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusan terkait implementasi kurikulum 2013 yaitu masih belum
terlaksana secara keseluruhan. Pada mata pelajaran Fisika peserta
didik untuk melaksanakan atau untuk menemukan dan mencari
sendiri terkait masalah, kesulitan/materi yang akan dipelajari
selanjutnya belum terlaksana bahkan panduan atau buku yang
kurang memadai.
b. Implementasi Metodologi
Sebelumnya penulis sudah membahas tentang apa itu
metodologi pembelajaran, yang mana metodologi adalah selalu
ilmu yang membahas tentang cara yang paling efektif untuk
pembelajaran.
Implementasi metodologi di SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusan belum lagi memakai sepenuhnya sesuai dengan anjuran
dalam kurikulum 2013, namun terkadang harus memakai metode
pembelajaran yang berbasis KTSP.
c. Implementasi Bahan Ajar
Dengan bahan ajar yang digunakan dalam setiap
pembahasan materi pelajaran yang digunakan dapat meningkatkan
semangat dan keinginan tahuan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan program
pengalaman lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
sebagai berikut:
1. Adanya sambutan baik dari kepala sekolah beserta guru-guru
pegawai-pegawai yang ada di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung untuk
proses pembelajaran

21
3. Kesediaan guru pamong dalam memberikan arahan dan
memberikan bimbingan selama melaksanakan PPL ini
4. Adanya kekompakan dan kerja sama antara rekan mahasiswa
sesama PPL
5. Adanya dukungan dari guru-guru dalam proses belajar
mengajar
b. Faktor Penghambat
1. Tingkat kemampuan dan pemahaman antara peserta didik dalam
menerima materi yang diberikan
2. Kurangnya perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
3. Kurangnya minat dan motivasi peserta didik untuk belajar
4. Adanya kejenuhan siswa dalam mempelajari materi

22
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI
A. Identifikasi Masalah
Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Menurut Sudarwan Danim (2010;1) “peserta didik merupakan
sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta
didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa
adanya peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi
keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang
dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Selama kurang lebih 6 bulan penulis melaksanakan Praktek
Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan, penulis telah
melihat akhtivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Semenjak
boomingnya konten yang kurang berfaedah di berbagai platform akhlak
siswa menjadi kurang karena sudah terpengaruh oleh konten-konten
tersebut. Maka dengan adanya kegiatan PPL ini bukan hanya nilai siswa
saja yang diharapkan untuk bagus tetapi juga harus memperbaiki ulang
karakter anak bangsa kembali.
B. Penyebab Munculnya Masalah
Secara garis besar, proses belajar mengajar yang penulis lakukan
selama PPL berjalan dengan lancar dan baik. Akan tetapi, ada hal yang
menjadi kendala dalam pelaksanaan PBM , antara lain :
1. Disiplin sekolah
Dalam mewujudkan visi sekolah, tentunya misi harus dapat
dilaksanakan semestinya. Oleh karena itu, setiap sekolah memiliki
wewenang untuk mengatur warga sekolah serta pelaksanaan semua
kegiatan sekolah tunduk kepada aturan yang telah ditetapkan. Aturan

23
tersebut dikemas sesuai peruntukkannya masing-masing dan aturan
tersebut dinamakan tata tertib sekolah. Tata tertib yang ada disekolah
diantaranya, tata tertib guru dan tata tertib siswa. Walaupun telah
dibuatnya tata tertib sekolah, masih adanya warga sekolah yang masih
melanggar aturan tersebut.
Pelanggaran dari tata tertib di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
yang sangat sering dilakukan oleh siswa. Salah Salah satu pelanggaran
yang dilakukan mengenai ketidakdisiplinan, diantaranya siswa sering
tidak mengerjakan tugas dan bahkan tidak melakukan Ulangan Harian
tepat waktu.
2. Latar Belakang Peserta Didik dan Lingkungan Peserta Didik
Untuk mewujudkan hasil belajar yang diinginkan siswa juga butuh
lingkungan dan latar belakang yang peduli akan pendidikan. Karena
banyak dari siswa yang tidak peduli dengan tugas yang diberikan
karena bisa jadi orang tuanya dirumah tidak memperhatikan dan tidak
menanyakan anaknya apakah sudah mengerjakan tugas atau belum.
3. Motivasi dan Kebiasaan Belajar Siswa
Motivasi belajar yang rendah juga merupakan kendala yang
dihadapi selama PBM berlangsung. Hal ini dapat terlihat pada saat
guru menerangkan, dimana siswa sering berbicara mengenai hal
diluar materi. Siswa juga jarang mengulang materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan jika diberikan tugas,
tidak semua siswa yang mengerjakan tugas dan bahkan banyak dari
siswa yang tidak memilki sopan santun terhadap guru.
C. Solusi
1. Kedisiplinan Sekolah
a. Meningkatkan kepedulian antara majelis guru, tim disiplin sekolah,
dan wali kelas untuk menegakkan aturan-aturan sekolah secara
tegas dan memberikan nasehat agar perbuatannya tidak dilakukan
lagi.

24
b. Guru harus lebih rajin memfollow kembali siswa-siswa untuk
menanyakan tugas yang diberikan.
c. Guru harus lebih terbuka untuk menerima siswa yang bertanya
diluar jam pembelajaran
2. Latar Belakang Peserta Didik
Disini peran guru juga dibutuhkan. Jika siswa berasal dari
lingkungan maupun latar belakang keluarga yang kurang peduli akan
pendidikan, guru juga harus mampu mengarahkan siswa dan lebih
mengingatkan siswa untuk bisa membanggakan keluarga dengan hasil
yang mereka peroleh.
3. Motivasi dan Kebiasaan Belajar Siswa
Memberikan motivasi dalam belajar dan menjelaskan manfaat
mempelajarinya, memberikan variasi strategi pembelajaran dalam
PBM, menggunakan pendekatan korelasi (hubungan) dan permodelan
tentang materi yang diajarkan dengan kenyataan yang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.

25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari serangkaian kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
pada bulan 10 Juli - 04 Desember 2023 dapat disimpulkan sebagai
beriukut:
1. Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan
wawasan dan rasa tanggung jawab sebagai tenaga pendidik/guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran disekolah, memberikan pengalaman
pendidikan yang dapat menngkatkan kemampuan calon pendidik/guru
dibidang penddikan.
2. Kegiatan PPL dapat membekali pengalaman nyata bagi mahasiswa
sebagai calon pendidik baik dalam hal mengajar maupun tugas-tugas
guru lainnya.
3. Pola fikir peserta didik menjadi hal utama dalam pembelajaran.
4. Agar dapat memahami materi, maka diusahakan dengan menggunakan
media pembelajaran seperti media audio visual.
5. Perlu adanya pengujian terhadap hasil pemahaman yang dilakukan
melalui media belajar.
6. Mendesign media gambar semenarik mungkin agar dapat menarik
perhatian peserta didik.
7. Dengan media gambar mampu mengalihkan pusat perhatian peserta
didik dalam pembelajaran
8. Menggunakan cara termudah dalam menyelesaikan soal-soal yang
berhubungan dengan rumus-rumus materi Fisika.
B. Saran
1. Pendidik harus mempersiapkan sebaik mungkin materi yang akan
diberikan kepada peserta didik agar dapat meminimalkan kesalahan-
kesalahan konsep.

26
2. Pendidik harus mengetahui sifat dan permasalahan yang dialami setiap
peserta didik dalam mengajar, agar terjadi proses pembelajaran yang
efektif dan kreatif.
3. Pendidik dalam memberikan materi harus kreatif dan bijaksana dalam
menjelaskan materi dengan media audio visual.
4. Seorang pendidik sebaiknya berusaha mencari cara atau jalan terbaik
dalam pembahasan soal.
5. Pendidik harus menjadi teladan bagi peserta didik.

27
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, Fuad.2005. Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Warsono Dan Haryanto. 2002. Pembelajaran Aktif, Bandung: Remaja Resdakarya

Ngalin, Purwanto. 2006. Motivasi Belajar Siswa, Jakarta: SelembaInfotek

Depdiknas. 2001. Undan-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Bandung:Citra Lembana

Wina, Sanjaya. 2006. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi, Jakarta: Kencana

28
LAMPIRAN

29
Lampiran I. RPP

30

Anda mungkin juga menyukai