SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Nurman Mirmanto
NIM A510070483
Diajukan oleh:
NURMAN MIRMANTO
A 51070483
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
Nurman Mirmanto
A 510070483
iv
MOTTO
Kesederhanaan hidup bukan kefakiran duniawi namun kekayaan hati nan hakiki.
(Penulis)
Berdoa, usaha, ikhtiar, tawakal (DUIT) disertai dengan ikhlasan dan ketulusan
hati adalah sebaik baiknya jalan menggapai asa dan meraih kesuksesan wujudkan
impian
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
kupersembahkan kepada:
Sahabat-sahabatku,
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus I .... 49
Tabel 4.6 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus II... 58
Tabel 4.8 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus III.. 67
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 Model Kartu Kata dan Kartu Gambar Permainan Bingo......... 106
ix
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia daripada ungkapan rasa syukur kehadirat
Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan taufik, hidayah, dan
Belajar Bingo dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas III SD
Negeri Kenokorejo 03 Tahun Pelajaran 2009/2010” ini dengan baik. Skripsi ini
akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Drs. Sofyan Anif, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2. Drs. H. Sharing Marsudi, S.H, M.Pd Selaku Ketua Program Studi PGSD
3. Dra. Main Sufanti, M.Hum selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan
x
5. Seluruh Dosen PGSD yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama
perkulihan.
laporan ini.
7. Ibu Sih Rahayu, S.Pd beserta Bapak Ibu guru SD N Kenokorejo 03 yang telah
8. Seluruh siswa kelas III SD Negeri Kenokorejo 03 yang telah berperan aktif
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini,
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dicatat sebagai amal
sempurna, namun demikian semoga memberi manfaat bagi semua pihak yang
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN MOTTO................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................... xv
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 8
xii
C. Penguasaan Kosa kata ...................................................... 18
D. Kerangka Berpikir............................................................ 21
D. Subyek Penelitian............................................................. 28
I. Prasedur Penelitian........................................................... 31
1. Perencanaan ................................................................ 32
3. Observasi .................................................................... 33
4. Refleksi ....................................................................... 34
C. Pembahasan ..................................................................... 72
A. Kesimpulan...................................................................... 79
B. Implikasi.......................................................................... 81
xiii
C. Saran................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
EFEKTIFITAS PERMAINAN BELAJAR BINGO DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR NEGERI KENOKOREJO 03 KECAMATAN
POLOKARTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Nurman Mirmanto, A 510 070 483, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamadiyah Surakarta Surakarta 2010, 83 halaman.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mulai dari sekolah Taman Kanak Kanak sampai ke Perguruan Tinggi. Pengajaran
bahasa Indonesia merupakan pengajaran dasar umum yang sangat berperan dalam
usaha mewujudkan warga negara yang baik, yang sangat penting dalam membina
bahasa Indonesia pada kelas, tingkat, atau jenjang pendidikan tertentu. Pada
mengenai segala sesuatu hal yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar
bahasa Indonesia tingkat Sekolah Dasar, mulai dari kelas satu sampai kelas enam.
(2004: 7.21) dalam pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan yaitu : (a) Apakah
pengalaman belajar bahasa itu berada dalam lingkaran pengalaman siswa; (b)
Apakah pembelajaran bahasa itu sesuai dengan minat siswa; (c) Apakah bahan
1
2
dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya siswa; (d) Apakah bahan, tujuan
khusus pembelajaran bermanfaat atau sesuai dengan kebutuhan siswa; (e) Apakah
bahan pembelajaran dan kegiatan belajar sesuai dengan taraf kemampuan siswa.
kosa katanya sehingga dapat memahami isi bacaan dengan baik. Terkait dengan
membaca, siswa mengerti dan memahami penguasaan kosa kata sesuai dengan
seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas kosa kata yang dimilikinya.
Semakin kaya kosa kata semakin besar kemungkinan kita terampil berbahasa.
Indonesia yang diutamakan pada siswa, mengacu pada upaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam penguasaan kosa kata. Meskipun kata dalam bahasa
padanan kata yang kompleks, sehingga dalam satu kata terdapat beberapa makna
Penguasaan kosa kata masih sangat rendah. Adapun Standar Kompetensi dan
aspek membaca, dengan Standar Kompetensi : (3) memahami teks dengan bahasa
(3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif. Adapun
menjelaskan kata-kata sulit (Silabus KTSP Kelas III tahun, 2007: 18).
siswa yang ditetapkan oleh sekolah sebagai acuan untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia adalah 64.
Siswa kelas III memperoleh hasil belajar sebagai berikut, dari jumlah siswa kelas
sekitar 62.5 % dan tiga lainnya sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal yang ditetapkan atau 37.5 % dengan nilai rata-rata kelas juga masih
berada di bawah KKM yaitu 63.2. Pada hasil nilai ulangan harian 8 siswa kelas
III yang memperoleh hasil ulangan harian di bawah KKM sebanyak 5 siswa atau
sekitar 62.5 %, tiga siswa sudah mampu mencapai target Kriteria Ketuntasan
Minimal atau sekitar 37.5 % dari jumlah keseluruhan. Dari nilai rata-rata ulangan
harian juga menunjukan nilai yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan
63.3 dari jumlah nilai yang ditargetkan sejumlah 64. Hal tersebut juga didorong
adanya kemampuan siswa yang masih sangat rendah, sehingga berdampak pada
keaktifan belajar siswa yang kurang serta kreatifitas siswa terhadap kegiatan
4
pembelajaran yang masih rendah pula, siswa masih terpancang pada perintah dan
Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika
siswa pada kondisi awal belum memenuhi kriteria penilaian keberhasilan dalam
Hal ini terlihat pada hasil pengamatan guru dan peneliti pada waktu kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Keaktifan dan kreatifitas belajar siswa adalah 0
keterangan yang disampaikan oleh guru pada waktu diterangkan di dalam kelas.
Siswa kelas III berjumlah 8 pada keaktifan belajar terdapat 2 orang mendapat nilai
70, 6 orang yang mendapat nilai di bawah 65. Pada kreatifitas belajar siswa hanya
1 siswa yang memperoleh nilai 70 sementara lainnya mendapat nilai di bawah 70.
yang ditetapkan sekolah itu, sebagian besar belum mampu mencapainya, dari data
tersebut siswa kelas III belum bisa memenuhi target Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), menunjukan bahwa penguasaan kosa kata siswa kelas III yang masih
masih rendah.
5
Salah satu tugas guru dalam kaitannya dengan masalah ini ialah
menemukan metode yang tepat bagi siswa siswi yang duduk di kelas III yang
kelas yang lebih tinggi dan memerlukan penguasaan kosa kata yang lebih banyak.
Apalagi siswa yang belum mengenal bahasa Indonesia dengan baik pun
Menurut Bahri dan Zain (2006: 58) untuk menangani siswa yang berada
dalam kondisi kesulitan belajar dalam penguasaan kosakata dan keaktifan serta
bervariasi karena permasalahan yang dihadapi anak didik pun bervariasi maka
pendekatan yang digunakan pun harus yang lebih bervariasi. Ditambahi dengan
guru maupun siswa selain aktif dalam proses belajar mengajar, interaksi dua arah
guru. Dengan demikian secara tidak langsung mendidik siswa bahwa bahasa
Indonesia mempunyai khasanah kosa kata yang luas. Kesadaran seperti itu penting
menyampaikan makna yang diwujudkan dengan melalui struktur kata (tata bahasa
dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan
makna (gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan); (b) Motivasi belajar siswa
motivasi ini ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan
amat penting dalam keberhasilan siswa; (c) Bahan pelajaran dan kegiatan
pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya. Karena itu, pengalaman siswa
dalam lingkungan, minat, tata nilai dan masa depannya harus dijadikan
membuat pelajaran lebih bermakna; (d) Dalam proses belajar mengajar, siswa
merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri ciri
terkait dengan pengajaran; (e) Dalam proses belajar mengajar guru berperan
sehingga menuntut siswa untuk ikut dalam kegiatan pembelajaran secara aktif
harus mengembangkan daya pikir siswa agar lebih mudah dalam memahami
berbagai kosa kata bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut dapat terlaksana baik
apabila guru dapat membimbing siswa dengan tepat, mendikte siswa secara
bertahap dan penuh perhatian. Melalui permainan belajar bingo, siswa dapat
belajar. Untuk itu, selama kegiatan bermain guru dapat mengembangkan berbagai
materi dalam bentuk gambar sekaligus pasangan kata yang sesuai dengan gambar
yang disajikan. Guru sekaligus peneliti berperan sebagai fasilitator yang selalu
media kartu gambar berpasangan dengan kartu kata/ kosa kata, atau kartu kata
dengan arti kata yang dapat dilakukan secara berkelompok atau individual.
Permainan belajar bingo dilaksanakan dengan jalan siswa menempel kartu gambar
dengan kartu kata tepat sama. Contoh gambar gunung ditempel pada kata gunung
dan sebagainya, Ketika kelompok sudah selesai menempel gambar dengan tepat
belajar bingo dalam rangka meningkatkan penguasaan kosa kata dan keaktifan
B. Rumusan Masalah
Kenokorejo 03?
siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada kelas III SD N
Kenokorejo?
Kenokorejo?
C. Tujuan Penelitian
Indonesia;
D. Indikator keberhasilan
memperoleh nilai di atas nilai ketuntasan minimal yaitu 64. Penelitian dengan
tahapan pada tiap-tiap siklus dapat dikatakan mencapai keberhasilan jika hasil
perolehan nilai siswa merata sejumlah 80% siswa mampu memperoleh nilai di
atas nilai KKM atau minimal sama dengan nilai KKM tersebut.
berlangsung adalah jika hasil belajar pada keaktifan dan kreatifitas belajar
siswa kelas III diinterpretasikan dalam bentuk angka dikatakan berhasil jika
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru.
bahasa Indonesia.
pembelajaran.
tepat untuk penguasaan kosa kata bahasa Indonesia kelas III dengan
F. Definisi Operasional
dibahas kata-kata kunci yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut :
2. Permainan belajar bingo adalah suatu permainan belajar yang terdiri dari
potongan kartu kata dan gambar yang berfungsi untuk latihan visual,
3. Dalam kosa kata terkandung pengertian kata. Kata adalah Satuan ujaran
2005: 4).
kunci dalam judul tersebut, yang dimaksud dengan Efektivitas Permainan Belajar
Bingo dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas III Sekolah Dasar
daya guna dari permainan bingo dalam meningkatkan penguasaan kosa kata
khususnya melalui ketepatan siswa dalam memasang kartu kata dengan gambar
serta keaktifan dan kreatifitas belajar pada siswa kelas III SD N Kenokorejo 03
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang penguasaan kosa kata sudah banyak diuji dan diteliti
oleh beberapa peneliti lain, dengan tingkat, kelas, metode, yang berbeda-beda
kosa kata siswa. Pranowo (2009) dengan judul ”Hubungan Penguasaan Kosa kata
dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) penguasaan
kosa kata dan kemampuan membaca pemahaman; (2) prestasi belajar bahasa
Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman; (3) penguasaan kosa kata dan
penguasaan kosa kata dan prestasi belajar bahasa Indonesia memberi sumbangan
Kata Bahasa Indonesia Melalui Media Lagu Anak-anak Pada Siswa Tuna Grahita
11
12
adalah untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada anak
tuna grahita kelas I SLB-C YPAALB Prambanan Klaten tahun 2008/2009 melalui
media lagu anak-anak. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut penelitian ini
penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada siswa tuna grahita kelas I SLB –C
YPAALB Prambanan Klaten tahun 2008/2009 dengan hasil belajar siswa dengan
nilai rata-rata sebelum dan sesudah siklus I dan II meningkat yaitu nilai rata-rata
data awal 55 pada siklus I rata-rata 60 pada siklus II nilai rata-rata menjadi 75.
dalam penguasaan kata dalam Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4
Gorontalo”. Hasil penelitian ini adalah bahwa kartu Flas diterapkan media
membuat penguasaan kosa kata Inggris siswa meningkat dalam siklus I siswa
Persamaan yang ada dengan penelitan ini bahwa dari masing masing
kata dalam kemampuan berbahasa dan kebahasaan membaca. Perbedaan yang ada
belajar bingo dalam meningkatkan penguasaan kosa kata keaktifan belajar serta
kreatifitas belajar dengan subjek penelitian pada siswa kelas III SD N Kenokorejo.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Pranowo (2009) dengan menekankan pada
kemampuan membaca siswa serta motivasi dari guru dalam membaca dengan
13
lagu sebagai sarana untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa dengan
dengan menggunakan media kartu Flas pada siswa SMP Negeri Gorontalo pada
Permainan belajar bingo yang lebih dikenal dengan istilah ”Bingo” atau
istilah lain menyebutkan ”zingo” (Mueller, 2008: 113). Bingo adalah jenis
permainan yang menggunakan perpaduan kartu bisa berupa kartu kata atau kartu
gambar. Adapun perlengkapan yang dipakai dalam permainan bingo ini dapat
berupa potongan kartu kosa kata atau kertas yang berisikan gambar dan kata kata
yang menunju ke gambar, dimana setiap kartu yang bertuliskan kosa kata tertentu
pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas. Permainan
belajar bingo juga berfungsi untuk melatih kreatifitas anak secara visual, auditif,
ingatan dalam pengembangan dan penguasaan kosa kata. selain itu, bingo juga
dapat digunakan sebagai media bermain anak ketika kegiatan pembelajaran sudah
terasa menjemukan.
14
menarik untuk disajikan pada siswa kelas rendah, karena bersifat bermain namun
tetap memuat standar isi dari bahan materi pelajaran yang disajikan. Permainan
kartu kata pada papan tulis atau papan tempel. Hal ini sesuai dengan karakteristik
Menurut Nasution (1994: 44) beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini
adalah seperti berikut : (a) adanya korelasi positif yang tinggi antara kesehatan
pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah; (b) adanya sikap cenderung untuk
diri sendiri; (d) suka membanding bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal
itu diras menguntungkan untuk meremehkan orang lain; (e) kalau tidak dapat
menyelesaikan soal maka soal itu dianggap tidak penting; (f) pada masa ini anak
menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai
berukuran besar (yang memuat 9 macam kata yang berbeda); (b) Anak juga
memperoleh kartu-kartu kecil yang berisikan berbagai kata sesuai dengan yang
tertera dalam kartu besarnya; (c) Sembari Guru bercerita tentang sebuah cerita,
anak-anak harus mendengar dengan teliti, bila Guru menyebutkan sebuah kata
yang dimilikinya, maka ia harus meletakkan kartu kecil yang membuat kata
15
tersebut di atas lembaran kartu besarnya; (d) Siapa yang paling cepat dan tuntas
1. Kepada anak diberikan 2 helai kertas gambar yang berisi berbagai macam
3. Secara bergantian siswa menyebutkan kegiatan yang ada dalam gambar (ingat
4. Siswa disuruh memegang kartu kata secara bergantian dan menyebutkan kata
9. Apabila anak mengambil gambar yang cocok dengan kata, maka gambar itu
kembali. Apabila gambar yang diambil tidak cocok dengan kata, maka
Dalam permainan ini, siapa yang lebih dahulu kata-katanya satu baris ditempel
dengan gambar, maka dialah yang keluar sebagai pemenang sambil mengangkat
Melalui kegiatan permainan belajar bingo siswa tidak menelan begitu saja
kreativitas belajar siswa serta penguasaan kosa kata pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Hal itu sesuai dengan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di
dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
(1994: 2) belajar yaitu : (a) Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik aktual maupun potensial; (b) Perubahan itu pada
dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
tugas dari guru untuk memantapkan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui
dilakukan dalam bentuk permainan bingo. Dalam hal ini siswa diberikan
Kosa kata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aspek aspek
bahasa lainnya seperti fonem, sistem gramatika, sistem penulisan, lafal dan
disebut sebagai leksem. Leksem adalah satuan kosa kata yang didaftarkan dalam
leksem sebagai berikut : (1) Satuan leksikal dasar yang abstrak yang mendasari
berbagai bentuk inflektif suatu kata; (2) Kata atau frasa yang merupakan satuan
bermakna ; satuan terkecil dari leksikon. Dalam Kamus Linguistik, Kosa kata
2. Kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara, penulis atau suatu bahasa;
3. Daftar kata yang disusun seperti kamus tetapi dengan penjelasan singkat dan
praktis.
Menurut Cristall (dalam Ba’dulu dan Herman, 2005: 4) kata adalah satuan
ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik
dalam lisan maupun dalam bahasa tulisan. Definisi kata yang umum sebagai
satuan makna atau gagasan tidak membantu karena kesamaran konsep. Menurut
18
pendapat Soedjito (dalam Tarigan, 1993: 477) mengartikan Kosa kata sebagai
berikut :
3. Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan
praktis.
a. Kata adalah satuan yang dapat didefinisikan secara fisik yang dijumpai dalam
suatu rentang tulisan (yang dibatasi oleh spasi) atau bicara (dimana
identifikasi lebih sulit lagi, tetapi mungkin ada petunjuk petunjuk fonologis
yang mengidentifikasi batas batas, seperti kesenyapan atau ciri ciri jeda) Kata
dalam makna ini dirujuk sebagai kata ortografis (untuk tulisan) atau kata
b. Ada suatu makna yang lebih abstrak, yang merujuk pada faktor umum yang
mendasari himpunan bentuk yang sama, seperti walk, walks, walking, walked.
Satuan kata mendasar itu sering dirujuk sebagai suatu leksem. Leksem adalah
bahasa dan kata tanpa modifikasi biasanya disiapkan untuk peran ini. Kata
19
adalah suatu satuan gramatikal dari jenis teoritis yang sama seperti morfem
berbahasa, baik kuantitas maupun kualitas. Semakin kaya kosa kata seseorang
semakin besar pula kemungkinan seseorang ini terampil berbahasa. Oleh karena
itu, pengajaran kosa kata di sekolah dasar harus menjadi dasar bagi
kata-kata tersebut. Ada dua cara pengenalan kosa kata : (a) mereka mendengar
kata-kata dari orangtua, anak yang lebih tua, teman sepermainan, televisi, radio,
hal yang baku dan dominan dalam kegiatan pembelajaran berbahasa. Hal ini
pengajaran kosa kata itu sangat penting. Hal ini menurut Dale (dalam Tarigan,
merupakan susatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan;
20
c. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosa kata yang juga
pengembangan konseptual ;
f. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari
yang telah diketahui kearah yang belum atau tidak diketahui; maka telaah kosa
kata yang efektif pun haruslah beranjak dengan arah yang sama: dari kata-kata
daya pikir kritis, memperluas pandangan hidup siswa bahkan bukan hanya sampai
D. Kerangka berpikir
Kompetensi : (3) memahami teks dengan bahasa nyaring, membaca intensif, dan
membaca dongeng.
21
Dengan Kompetensi Dasar (3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui
tersebut adalah (3.2.1) menjelaskan kata-kata sulit masih sangat rendah siswa
kurang / tidak mampu mengingat sejumlah kosa kata dengan arti sulit dengan
benar (Silabus KTSP Kelas III: 2007). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
nilai hasil tugas dan nilai hasil ulangan yang belum mencapai nilai ketuntasan
minimal yang ditetapkan serta keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa yang
masih sangat rendah, terlihat kegiatan belajar siswa masih terpancang pada buku
dan cenderung menunggu perintah dan tugas yang diberikan oleh guru dalam
Proses selanjutnya dalam kerangka berpikir yang dilakukan oleh guru dan
peneliti adalah dengan melaksanakan tindakan. Siswa kelas III yang cenderung
penguasaan kosa kata dengan menerapkan model permainan belajar bingo sebagai
dalam setiap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Siswa akan termotivasi untuk senantiasa serius dan terlibat dalam permainan
belajar bingo sehingga mampu memacu daya ingat siswa terhadap berbagai
macam kosa kata yang tersaji melalui permainan belajar bingo, serta keaktifan dan
kreativitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu tujuan yang tidak
Pada kondisi akhir, dengan permainan belajar bingo yang relatif mudah
Indonesia terkait dengan media dan alat yang dibutuhkan, serta dilaksanakan
kosa kata, keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa kelas III SD N
kenokorejo 03, sehingga hasil belajar siswa juga akan mengalami peningkatan.
sebagai berikut :
E. Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
usaha seseorang untuk memahami suatu yang sedang terjadi, sambil terlibat
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dengan jalan merancang,
24
25
B. Tempat Penelitian
berjumlah 11 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru yang berjumlah
guru kelas III dan peneliti serta beberapa guru yang membantu dalam
Tabel 3.1
Daftar dewan guru SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010
1 Mujono, S.Pd. KS
2 Sutardi Guru
3 Sidem Guru
10 Agus Guru
11 Tukimin Penjaga
C. Waktu Penelitian
permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal, dan penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
D. Subyek Penelitian
Sukoharjo yang berjumlah 8 Siswa yang terdiri dari 5 Putra dan 3 Putri.
yang menunjang tidak mungkin dapat dilakukan penelitian. Data penelitian ini
penguasaan kosakata siswa; (2) keaktifan belajar siswa; (3) kreatifitas belajar
siswa kelas III. Data penguasaan kosa kata berupa kata-kata yang diucapkan
siswa maupun tulisan yang terdapat dalam buku bacaan yang dikuasai siswa.
Data keaktifan dan kreatifitas siswa dapat berupa sikap dan tingkah laku siswa
dan guru selama kegiatan belajar mengajar tentang penguasaan kosa kata yang
berlangsung di dalam kelas. Data yang diambil berupa data kuantitatif dan
Data penelitian diambil dari berbagai sumber yakni : (a) Guru dan
siswa; (b) Ruang kelas III SD N Kenokorejo 03; (c) Buku daftar nilai kelas III
tentang tema mengartikan kata kata sulit dalam bacaan pelajaran bahasa
Indonesia.
dipergunakan untuk mencatat hasil /skor pengerjaan latihan soal dan hasil
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati,
partisipasi karena peneliti dan guru kelas dapat melaksanakan penelitian pada
partisipasi menurut Sudjana (2009: 84). yang berarti bahwa pengamat harus
melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu
permainan belajar bingo dalam penguasaan kosakata siswa kelas III. Tes
informasi untuk dijadikan uji kelayakan atau uji validitasnya, sehingga data
waktu berbeda.
penyusunan laporan. Menurut Sutama dan Sufanti (2009: 67) teknik analisis
data yang sering dipergunakan adalah dengan teknik analisis kritis dan teknik
kajian teoritis. Hasil analisis tersebut dapat dijadikan dasar dalam menyusun
perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.
31
I. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ada empat langkah tindakan yang biasanya dilakukan,
yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) Refleksi.
Langkah penelitian tersebut secara jelas tergambar pada bagan model Kemis dan
Identifikasi Masalah
Refleksi Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
32
dalam hal ini yaitu penguasaan kosa kata yang masih sangat rendah terlihat dari
adanya nilai rata-rata tugas 63.2 dan nilai ulangan harian 63.2 yang masih di
bawah nilai KKM yaitu 64 yang ditetapkan. Keaktifan dan kreatifitas belajar
siswa yang juga masih rendah hal ini ditunjukan dengan adanya minat belajar
yang kurang serta siswa masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar terlihat
dalam kegiatan belajar mengajar siswa masih terpaku dengan buku dan masih
1. Perencanaan
Guru dan peneliti menyiapkan alat dan bahan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dimana menggunakan permainan belajar bingo. Adapun alat dan bahan
yang harus disiapkan guru dan peneliti yaitu kartu bergambar yang berpasangan
dengan kartu kata, di mana setiap gambar memiliki pasangan kosa kata. Dalam
menyesuaikan gambar dan kosa kata sesuai dengan tema yang dipelajari. Siswa
menyiapkan alat tulis dan membuka buku pelajaran bahasa Indonesia yang akan
dipelajari.
2. Pelaksanaan
kata yang dianggap sulit terlebih dahulu dengan memberikan pancingan dan
Quisoner atau tanya jawab seputar kata-kata dalam bacaan. Siswa mencoba
mengumpulkan kosa kata yang dianggap sulit, dan dituliskan di papan tulis secara
33
bersama sama. Guru memfasilitasi tugas yang dikerjakan siswa secara mandiri.
langkah dan aturan serta prosedur pelaksanaan dari permainan belajar bingo
strategi belajar yang bervariasi. Siswa diberikan kartu gambar yang beraneka
ragam, kemudian masing masing kartu gambar terdapat kosa kata yang sesuai
diberikan kepada siswa. Siswa dibagi dalam kelompok bermain untuk beradu
kecepatan dan ketepatan dalam memasang dan mencocokan kartu kata dengan
kartu gambar yang sudah tertempel pada papan tulis secara tepat. Kelompok yang
telah menyelesaikan secara tepat dan benar, kelompok itu melompat sambil
Roestiyah N.K (dalam Bahri dan Zain, 2006: 74) harus memiliki strategi agar
anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan.
3 Pengamatan (Observasi )
belajar mengajar dan proses belajar mengajar berlangsung dari kegiatan visual,
ingatan, serta dari perbuatan anak menempelkan dan mencocokan kartu gambar
dengan kartu kata secara tepat dalam permainan belajar bingo. Di mana setiap
34
pasangan kartu kata dan kartu gambar tepat ditempelkan diberikan skor tertentu
untuk penilaian.
4 Refleksi
belajar bingo dan setelah mengerjakan tugas individu yang diberikan guru dengan
hasil dibandingkan dengan data awal sebelum dilakukan treatment serta tambahan
kosa kata yang dikuasai siswa. Maka guru mengkaji, merenungkan, dan
permainan belajar bingo mampu meningkatkan penguasaan kosa kata siswa kelas
III. Jika dalam siklus I ini peningkatan prestasi dan penguasaan kosa kata anak
masih belum berhasil maka dilakukan untuk siklus II dengan sedikit merubah
peningkatan dalam peningkatan kosa kata siswa dalam belajar bahasa Indonesia
setiap siklus per siklus dapat dirangkum dan digambarkan secara umum adalah
sebagai berikut :
disiplin kerja serta tata tertib prosedur permainan bingo. Selanjutnya guru
permainan belajar bingo. Hasil latihan soal dinilai kemudian dicatat pada lembar
pengamatan. Pada waktu akhir pembelajaran guru memberi tes untuk mengetahui
prestasi belajar siswa. Dengan dasar hasil latihan soal dan hasil ulangan setiap
siklus guru selanjutnya memberi motivasi kepada siswa berupa verbal, dan
memberi tugas untuk mempelajari di rumah. Pada waktu tindakan refleksi guru
melihat kembali apa yang telah dilakukan dengan bantuan peneliti yang lain serta
melihat hasil pembelajaran melalui permainan belajar bingo dan meneliti siswa
b. Kegiatan siswa
mempunyai prestasi belajar bahasa Indonesia yang lebih baik. Siswa mampu
permainan belajar bingo, siswa melaksanakan tugas yang diberikan guru. Tugas
ini berisi adalah tugas untuk menyimak dan selanjutnya mengerjakan soal.
Sedangkan latihan soal yang dilaksanakan tersebut adalah yang relevan dengan
akan lebih menguasai konsep-konsep dasar bahasa Indonesia dan akhirnya pada
waktu diadakan ulangan siswa diharapkan akan memperoleh prestasi yang lebih
baik.
Peneliti lain membantu memberi masukan dan pembinaan pada guru dan
peneliti yang lain dalam setiap tindakan. Pemantauan dilakukan langsung pada
36
setiap tindakan untuk setiap siklus dengan menggunakan lembar pengamatan dan
untuk mencatat hasil pengerjaan latihan soal serta hasil ulangan tiap akhir
mengetahui perubahan atau perkembangan yang dicapai oleh siswa dari hasil
usaha belajarnya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang positif, yang
kegiatan refleksi. Data yang diperoleh dianalisis bersama dan dimaknai dengan
harapan masing masing dan dapat mengungkap tindakan yang dapat menimbulkan
dikembangkan.
berprestasi optimal dalam suasana yang baik belum berhasil, rencana tindakan-
baru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang lebih baik. Prestasi ini berupa
37
tekun mengikuti pelajaran atau penuh dengan dorongan, motivasi dan semangat
diskripsi per siklus yaitu pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan siklus
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap kegiatan.
(b) sajian data hasil penelitian berdasarkan siklus dan perubahan perubahan dan
A. Gambaran Sekolah
wilayah kerja UPTD Pendidikan Polokarto Dinas Sukoharjo, berdiri pada tahun
1987 dengan memiliki areal lahan ± 2500 m2. Pada saat ini SD N Kenokorejo 03
dipimpin oleh Mujono,S.Pd yang dibantu oleh 11 tenaga pendidik dan tenaga
sekolah. Jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, pada tahun
ajaran 2009/2010 jumlah seluruh siswa adalah 66 siswa, namun demikian tidak
terlihat hasil output siswa mampu bersekolah di sekolah lanjutan dengan status
negeri. Selain itu, juga dalam memberikan tambahan pelajaran serta inovasi
38
39
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 64. Adapun Standar
adalah pada aspek membaca, dengan Standar Kompetensi : (3) memahami teks
Kompetensi Dasar (3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca
Berikut merupakan data awal dari perolehan nilai tugas dan nilai ulangan
harian yang diperoleh siswa kelas III SD Negeri Kenokorejo 03 pada indikator
Tabel 4.1
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03
Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 70 70
2 Yoga 62 62
3 Niko 64 64
4 Nafisah 66 66
5 Taufik 62 62
40
6 Sigit Wibowo 63 61
7 Andreani 58 60
8 Ayu 60 62
Jumlah 509 507
Rata rata kelas 63.2 63.3
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010
Berdasarkan data tabel di atas dapat dijabarkan bahwa dari jumlah siswa
kelas tiga yang berjumlah 8 siswa, hasil tugas menunjukkan sebanyak 5 siswa
sekitar 62.5 % dan tiga lainya sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
yang ditetapkan atau 37.5 % dengan nilai rata-rata kelas juga masih berada di
bawah KKM yaitu 63.2. Hasil nilai ulangan harian 8 siswa kelas III yang
memperoleh hasil ulangan harian dibawah KKM sebanyak 5 siswa atau sekitar
62.5 %, tiga siswa sudah mampu mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal
atau sekitar 37.5 % dari jumlah keseluruhan. Dari nilai rata-rata ulangan harian
juga menunjukan nilai yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan yang
ditargetkan. Hal tersebut juga didorong adanya kemampuan siswa yang masih
rendah, keaktifan belajar siswa yang kurang serta kreatifitas siswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang masih terpancang pada perintah dan tugas-tugas yang
64, dari data tersebut menunjukan siswa kelas III belum bisa memenuhi target
siswa kelas III yang masih rendah, keaktifan dan kreatifitas belajar siswa SD N
belajar siswa.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
yang berkaitan dengan indikator dan tema yakni mengartikan kata-kata sulit.
Guru memohon ijin pada guru kelas untuk mengadakan penelitian agar tidak
belajar siswa yang masih sangat rendah. Dalam hal ini peneliti dan guru
09.00-11.00WIB.
kartu kata dan kartu gambar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar
akan digunakan dalam mencatat hasil pengamatan yang dilakukan oleh siswa.
Instrumen yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah lembar soal, lembar
belajar bingo kepada anak dengan memberikan arahan cara permainan atau
permainan belajar bingo yang diterapkan berisi tentang kosa kata sederhana
dengan kata-kata pendek misalnya kata lari, duduk, menari, ataupun kata-kata
yang sesuai dengan bacaan yang sulit yang kemudian diterapkan dan
b. Pelaksanaan Tindakan
berdasarkan RPP yang sudah disusun oleh peneliti dan guru. Adapun urutan
Kegiatan awal
siswa.
utama penguasaan kosa kata, kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
belajar bingo.
bacaan.
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengartikan arti kata-kata sulit dalam bacaan. Guru memberikan arahan cara
dengan mengambil sampel salah satu siswa untuk diajak berlatih bermain
45
bersama dengan guru sebagai contoh untuk siswa lainnya yang duduk di
belakang sambil memperhatikan. Kartu kata dan kartu gambar yang sudah
disiapkan guru dan peneliti diberikan pada siswa, kemudian siswa tersebut
diajak untuk melihat perpaduan dari kartu kata dan kartu gambar tersebut
sebagai latihan.
1. Kepada anak diberikan 2 helai kertas gambar yang berisi berbagai macam
dengan kata atau sebaliknya kata dengan gambar, dan ditempel/ diletakan
di papan tulis.
8. Apabila anak mengambil gambar yang cocok dengan kata, maka gambar
kata, maka permainan dilanjutkan oleh lawan. Dalam permainan ini, siapa
yang lebih dahulu kata katanya satu baris ditempel dengan gambar, maka
46
mengucap ” BINGO”.
tugas individual yang berkaitan dengan pengartian kata-kata sulit yang sudah
memberikan tes tertulis sebagai ulangan harian pada siswa kelas III SD N
Tabel 4.2
Contoh kartu Permainan belajar bingo
penelitian tersebut, utamanya semua perilaku yang ada dalam kegiatan belajar
mengajar yang ada di dalam kelas. Dalam penelitian ini guru menggunakan
penelitian ini.
Pada siklus pertama ini, observasi yang dilakukan yaitu guru dan
dalam lembar pengamatan maupun pada lembar catatan lapangan, hal ini
melaksanakan tugas mandiri atau mengerjakan soal tes yang diberikan oleh
siswa sebagai ulangan harian. Guru mencatat dan mengamati sikap dan
pekerjaan siswa dan dimasukan dalam daftar nilai sebagai data dalam
belajar penguasaan kosa kata atau pengartian kata-kata sulit sesuai dengan
bacaan.
permasalahan yang muncul yaitu: (1) Penguasaan kosa kata; (2) Keaktifan
belajar siswa; (3) kreativitas belajar siswa. Guru dan peneliti kemudian
Hasil dari pengamatan yang berupa tes atau tugas tertulis yang berupa
ulangan harian dimasukan ke dalam daftar nilai kelas III sebagai dokumen
pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti dalam siklus pertama ini terlihat
Tabel 4.3
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03
Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 76 80
2 Yoga 72 74
3 Niko 66 70
49
4 Nafisah 70 74
5 Taufik 62 62
6 Sigit Wibowo 63 64
7 Andreani 60 62
8 Ayu 62 62
Jumlah 531 548
Rata rata kelas 66.4 68.5
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui bahwa dari 8 siswa kelas
III SD N Kenokorejo 03, pada nilai tugas terdapat 4 siswa mendapat nilai di atas
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 50 % dari jumlah siswa
seluruhnya 4 siswa yang lainya belum mampu mencapai ketuntasan minimal atau
sekitar 50%, kemudian pada nilai ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 5 siswa
mendapat nilai diatas nilai ketuntasan minimal atau sekitar 62.5% 3 siswa
Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika
Tabel 4.4
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010
Nilai siswa
6 Sigit Wibowo 63 75
7 Andreani 60 62
8 Ayu 62 62
Keterangan Nilai:
Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa siswa kelas III
masih sangat rendah. Dari 8 siswa kelas III terdapat 2 anak yang aktif dalam
belajarnya sementara sisanya sebanyak 6 anak masih kurang aktif dalam belajar
masih menunggu perintah atau tugas yang diberikan guru sekitar 75% siswa. Daya
kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III terdapat 3 siswa yang memiliki nilai
kreatifitas lebih dari 75 adalah 3 siswa atau 37.5% sedangkan sisanya sebanyak 5
siswa masih belum memiliki kreatifitas belajar sekitar 62.5% hal tersebut
menunjukan bahwa pada kelas III kreatifitas belajar siswa masih sangat rendah.
Siswa masih terpaku pada materi yang disampaikan oleh guru dan belum
Hasil observasi pada siklus pertama ini dapat disimpulkan bahwa pada
meningkatkan penguasaan kosa kata siswa kelas III meskipun belum mencapai
hasil maksimal. Kekurangan pada siklus I adalah masih banyaknya siswa kelas III
yang hanya melihat dan mendengarkan permainan bingo sehingga untuk keaktifan
51
belajar serta kreatifitas siswa masih rendah sehingga perlu diadakan siklus
70.00%
60.00%
50.00%
Prosentase
Grafik 4.1 Perkembangan hasil belajar siswa kelas III pada siklus I
d. Refleksi
keberhasilan sebuah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan refleksi yang tajam akan
diperoleh hasil yang sangat berharga dan akurat untuk menentukan rencana
tindakan pada siklus berikutnya. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
data komparatif yaitu membandingkan data awal dengan data hasil perkembangan
pada tiap-tiap siklus, atau pada siklus pertama dengan siklus berikutnya. Pada
siklus pertama ini, setelah permainan bingo diterapkan guru dan peneliti dalam
hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada nilai hasil perkembangan siswa
52
yang dibandingkan dari data awal sebelum diaplikasikan permainan bingo sebagai
metode pembelajaran.
2. Guru tidak terpaku pada permainan bingo saja tetapi juga memperhatikan pada
lambat.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
2009 bersama dengan Sih Rahayu sebagai wali kelas III, berdasarkan hasil
perkembangan belajar pada siklus I. Pada siklus pertama, penguasaan kosa kata
sedangkan keaktifan belajar dan kreatifitas belajar siswa baru sedikit mengalami
perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Rencana guru dan peneliti pada
siklus kedua ini hampir sama dengan siklus I yakni penguasaan kosa kata yang
pembelajaran serta menambah kosa kata baru yang dianggap sulit oleh siswa kelas
III. Menerapkan metode permainan belajar bingo ini mampu menarik minat
53
belajar siswa, karena selain menarik siswa kelas III yang cenderung masih lekat
dan senang dengan permainan, sehingga siswa dengan riang mampu ikut terlibat
pelajaran bahasa Indonesia yang sudah dipelajari pada hari sebelumnya dimana
pertanyaan yang berkaitan dengan kata-kata sulit yang sudah dipelajari pada
dijawab oleh siswa dengan jawaban yang benar. Pada kegiatan inti pembelajaran
pada siklus II ini guru dan peneliti merubah sedikit perencanaan kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan didalam kelas yaitu guru lebih banyak
membuatkan atau mencarikan kosa kata dalam bacaan yang dianggap sulit oleh
siswa kelas III, kemudian guru dan siswa bersama-sama mencari dan mengartikan
arti kata dari kata-kata sulit tersebut dengan mengaplikasikan permainan bingo
agar siswa ikut menghafal dan memahami arti kata-kata sulit tersebut secara
langsung.
Penutup yang dilakukan guru pada siklus kedua ini, guru dan peneliti
mengadakan evaluasi dan penguatan kepada siswa tentang pokok bahasan yang
sulit. Guru membantu membuat kesimpulan bersama pada siswa tentang arti dari
kata-kata sulit yang sudah bersama sama dipelajari dan diartikan bersama. Guru
sebelum mengakhiri pelajaran pada siklus kedua ini setiap akhir pelajaran selalu
yang dkerjakan siswa dicatat dalam dokumentasi dan lembar pengamatan serta
hasil nilai siswa dicatat dalam daftar kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan
tindakan dengan meningkatkan jumlah kosa kata baru dengan makna yang
berbeda atau berbeda dengan kosa kata yang sudah dipelajari pada siklus I. Pada
siklus kedua ini permainan bingo sebagai alternatif pemecahan masalah tetap
digunakan sebagai media pembelajaran serta untuk menarik minat belajar siswa
agar pembelajaran juga terkesan lebih menyenangkan. Peneliti dan guru berperan
Pada siklus II ini guru dan siswa mempraktekkan permainan belajar bingo
secara bersama-sama, kemudian jika siswa dianggap sudah cukup menguasai arti
dari kosa kata yang sudah diartikan tersebut guru memberikan tugas dan
mengadakan ulangan harian sebagai bukti dan dokumentasi dalam mengukur hasil
perkembangan belajar siswa kelas III. Hasil pengamatan dicatat oleh peneliti
dalam daftar nilai dan lembar pengamatan. Daftar nilai digunakan untuk mencatat
hasil belajar dari nilai tugas dan nilai ulangan. Lembar Pengamatan digunakan
sebagai alat/ Instrumen untuk mencatat perilaku dan partisipatif siswa dalam
55
sebagai berikut:
Kegiatan Awal
siswa
utama penguasaan kosa kata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
kartu kata
belajar bingo
56
dalam bacaan
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
c. Observasi
berlangsung di dalam kelas baik itu perilaku siswa atau sikap siswa selama
Hasil belajar yang diperoleh guru dan peneliti dicatat dalam lembar pengamatan
belajar siswa. Hasil belajar yang dapat diperoleh pada siklus kedua ini adalah
Tabel 4.5
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03
Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 84 86
2 Yoga 76 76
3 Niko 66 72
4 Nafisah 74 82
5 Taufik 64 64
6 Sigit Wibowo 68 66
7 Andreani 62 62
8 Ayu 70 70
Jumlah 564 578
Rata rata kelas 70.5 72.3
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010
Dari tabel 4.5 tersebut, dapat diuraikan bahwa dari 8 siswa kelas III SD N
Kenokorejo 03, pada nilai tugas terdapat 7 siswa mendapat nilai di atas Nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 87.5% dari jumlah siswa
sekitar 12.5%, kemudian pada nilai ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 7 siswa
mendapat nilai di atas nilai ketuntasan minimal atau sekitar 87.5% 1 siswa
Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika
Tabel 4.6
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD N Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010
Nilai siswa
Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa siswa kelas III
Sejumlah 8 siswa kelas III terdapat 5 anak yang aktif dalam belajarnya atau
62.5%, sementara sisanya sebanyak 3 anak masih kurang aktif dalam belajar
masih menunggu perintah atau tugas yang diberikan guru sekitar 37.5% siswa.
Daya kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III terdapat 4 siswa yang memiliki nilai
59
kreatifitas lebih dari 75 atau 50%, sedangkan sisanya sebanyak 4 siswa lainnya
tersebut akan diupayakan untuk memperbaiki siklus III kelemahan dalam kegiatan
1. Siswa masih menunggu perintah dari guru dalam mengerjakan tugas ataupun
perintah guru.
dalam bacaan.
3. Siswa masih pasif dalam membuat kartu kata dalam permainan bingo.
Kelebihan pada siklus II siswa mulai mudah dalam mengartikan kata-kata sulit
dengan diberi pancingan kartu gambar maupun kartu kata yang sesuai.
d. Refleksi
tiap siklus dengan siklus sebelumnya, maka hasil perkembangan belajar siswa
pada siklus kedua ini juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil
belum mampu mencapai hasil maksimal dan belum memenuhi kriteria ketuntasan
Pada siklus I secara umum dilihat dari prosentase siswa yang memperoleh
nilai di atas nilai Ketuntasan minimal. Pada nilai tugas terdapat 4 siswa
60
memperoleh nilai di atas nilai KKM sebesar 50%, nilai ulangan harian 5 siswa
memperolah nilai diatas KKM sebesar 62.5%. Pada siklus I interpretasi lembar
pengamatan pada siswa, keaktifan belajar siswa aktif sebesar 25%, kreatifitas
belajar siswa sebesar 37.5%. Pada siklus kedua ini hasil perkembangan belajar
siswa mengalami peningkatan yaitu pada nilai tugas, siswa yang memperoleh nilai
diatas KKM sejumlah 7 siswa sebesar 87.5%, pada nilai tugas juga mengalami
peningkatan hasil belajar sebesar 87.5%. Hasil belajar siswa pada keaktifan
keaktifan belajar jika dilihat dalam prosentase sebesar 62.5% atau sejumlah 5
anak yang sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil keaktifan belajar
juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 50% dari jumlah seluruh siswa atau
sekitar 4 siswa sudah aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil perkembangan
belajar tersebut jika digambarkan dalam bentuk grafik terlampir dalam lampiran 6
kosa kata pada indikator mengartikan kata-kata sulit. Siswa kelas III dalam
mengartikan kata-kata sulit sudah mengalami kemajuan telihat dari data hasil
belajar dan dijelaskan lebih rinci dengan adanya grafik perkembangan hasil
belajar, namun dalam keaktifan dan kreatifitas belajar siswa belum mencapai
3. Siklus III
a. Perencanaan Tindakan
sehingga guru dan peneliti merencanakan untuk melakukan siklus III dengan
memfokuskan pada upaya peningkatan keaktifan dan kreatifitas belajar guru dan
siswa. Pada siklus III ini guru merencanakan kegiatan belajar mengajar yang agak
pertama kali dilakukan adalah guru membahas kekurangan dan kelebihan dari
siklus II dengan menyusun RPP untuk siklus III yang terdapat dalam lampiran.
Pada perencanaan siklus III ini guru dan peneliti merencanakan melibatkan
2009, RPP siklus III secara terperinci terlampir pada lampiran 4 dengan urutan
Kegiatan Awal
siswa
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosakata sulit dalam bacaan
bimbingan
belajar bingo
Kegiatan Akhir
bacaan
4. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di
b. Pelaksanaan Tindakan
November 2009 pada pukul 09.00-11.00 WIB di ruang kelas III serta di halaman
sekolah pada waktu istirahat. Pada siklus III ini materi yang disampaikan masih
berkaitan dengan penguasaan kosa kata mengartikan kata-kata sulit bagi siswa
kelas III, namun sesuai observasi pada siklus II guru berupaya untuk
bertindak sebagai fasilitator, siswa secara berkelompok dan mandiri mulai dari
mempersiapkan alat dan bahan sampai pelaksanaan dilakukan oleh siswa. Siswa
dengan membantu mencarikan arti kata-kata sulit tersebut sesuai dengan tingkat
yang paling sederhana yang paling mudah dipahami oleh siswa kelas III. Siswa
64
bertugas menuliskan kata-kata sulit tersebut dalam kertas karton atau kertas buku
menuliskan arti dari kata-kata sulit tersebut pada kertas gambar lain kemudian
Kegiatan Awal
siswa.
utama penguasaan kosa kata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosa kata sulit dalam bacaan.
bimbingan.
belajar bingo.
bacaan.
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
c. Observasi
siklus III ini yaitu tanggal 24 November 2009, memfokuskan pada keaktifan dan
kreatifitas belajar siswa yang berupa perilaku siswa atau sikap siswa selama
pembelajarannya tetapi guru dan peneliti juga tidak meninggalkan tes sebagai
belajar yang diperoleh guru dan peneliti dicatat dalam lembar pengamatan
belajar siswa. Hasil belajar yang dapat diperoleh pada siklus ketiga ini adalah
Tabel 4.7
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03
Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 100 100
2 Yoga 80 100
3 Niko 75 82
4 Nafisah 85 92
5 Taufik 76 86
6 Sigit Wibowo 80 96
7 Andreani 75 63
8 Ayu 90 100
Jumlah 662 719
Rata rata kelas 82.7 89.8
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, dapat diuraikan bahwa dari 8 siswa kelas
III SD N Kenokorejo 03, pada nilai tugas seluruh siswa mendapat nilai diatas
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 100%, kemudian pada nilai
ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 7 siswa mendapat nilai diatas nilai
ketuntasan minimal atau sekitar 87.5% 1 siswa memperolah nilai dibawah nilai
Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika
Tabel 4.8
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD N Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010
Nilai siswa
mengalami peningkatan yang signifikan terlihat pada hasil belajar siswa. Dari 8
siswa kelas III terdapat 7 anak yang aktif dalam belajarnya atau 87.5% sementara
sisanya sebanyak 1 anak masih kurang aktif dalam belajar 12.5%. Daya kreatifitas
siswa dari 8 siswa kelas III seluruh siswa memiliki nilai kreatifitas lebih dari 75
atau 100% namun dari 8 siswa kreatif ada 1 siswa yang kreatif tetapi tidak
68
mengartikan kata kata sulit sesuai kemampuan pemahaman siswa kelas III.
120%
100%
Prosentase
80% Siklus II
60%
40% Siklus III
20%
0%
Nilai Tugas Nilai Keaktifan Kreatifitas
Ulangan Belajar Belajar
Hasil Belajar
d. Refleksi
belajar mengajar terlihat antusias mengikuti permaianan belajar bingo serta siswa
kata. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti pada siklus
III, siswa telah mampu mencapai belajar tuntas pada hal: (1) Penguasaan kata-kata
sukar dalam bacaan atau penguasaan kosa kata kelas III; (2) Keaktifan belajar
Dari hasil perkembangan belajar siswa kelas III dimana pada nilai tugas
dan nilai ulangan 100% siswa memperoleh nilai diatas nilai ketuntasan minimala
yang ditetapkan oleh sekolah, pada nilai kekatifan belajar hanya 1 siswa yang
belum aktif dalam belajar dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak sehat, dan 7
69
siswa lainnya aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau sekitar 87.5%. Pada nilai
kreatifitas belajar seluruh siswa mampu kreatif atau sebesar 100%. Dengan
demikian pada siklus III ini siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 telah tuntas
sulit, selain itu kekatifan dan kreatifitas belajar siswa juga mampu meningkat
temuan hasil penelitian tindakan yang dilakukan dari siklus I hingga berakhir pada
permainan belajar bingo sebagai media pembelajarannya. Pada setiap siklus selalu
diharapkan sesuai yaitu siswa mampu menguasai kosa kata dengan baik, keaktifan
belajar serta kreatifitas belajar dengan perolehan nilai di atas nilai Ketuntasan
siswa dalam mengerjakan tugas dan ulangan, serta keaktifan belajar, kreatifitas
belajar siswa dilihat dan dibandingkan data-data tersebut dari data awal,
perkembangan siklus I sampai dengan siklus III bahwa siswa mampu menguasai
penguasaan kosa kata dan ikut aktif serta kreatif dalam kegiatan belajar mengajar
adanya peningkatan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan data awal yang
masih sangat rendah di bawah dari nilai KKM sejumlah 67.5% kemudian pada
Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa baik itu pada nilai
tugas, nilai ulangan, keaktifan serta kreatifitas belajar siswa meskipun belum
mencapai hasil maksimal. Pada nilai tugas terdapat peningkatan menjadi 50%,
nilai ulangan 62.5% terjadi peningkatan masing masing sekitar 12.5%, sementara
pada keaktifan belajar dan kreatifitas belajar berubah dari 0% menjadi 25% dan
37.5%.
Pada siklus III berpedoman pada hasil siklus I, II maka peneliti dan guru
Hasil yang dapat diperoleh dalam siklus III ini yaitu pada nilai tugas dan ulangan
memuaskan siswa dalam belajar dengan permainan belajar bingo ini. Delapan
siswa kelas III, seluruh siswa mampu mencapai nilai diatas nilai KKM sebesar
100%, pada keaktifan belajar 87.5 % siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,
pada kreatifitas 100% siswa ikut membuat alat dan bahan dalam kegiatan
dalam penguasaan kosa kata atau mengartikan kata-kata sulit dalam bacaan. Tabel
Hasil Perkembangan belajar siswa dari awal siklus I sampai siklus III
secara terpadu dapat kita lihat pada tabel dan grafik seperti berikut:
Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar secara terpadu
Siklus II 88 % 87.5 % 63 % 50 %
120.00%
80.00%
0.00% 0% 0.00%
Grafik 4.4 Grafik perkembangan dari data awal samapi siklus III
72
C. Pembahasan
meliputi kemampuan pemahaman kosakat siswa kelas III dalam mengartikan kata-
III. Penguasaan kosa kata siswa, keaktifan belajar siswa serta kreatifitas belajar
siswa selama mengikuti pelajaran dan kemampuan siswa dalam memahami dan
indikator keberhasilan yaitu nilai tugas, nilai ulangan pada penguasaan kosa kata,
keaktifan belajar dan kreatifitas belajar siswa jika diinterpretasikan dalam bentuk
angka adalah siswa mampu memperoleh nilai di atas nilai KKM yaitu 64, dengan
memahami dan mengartikan kosa kata sulit dalam bacaan tidak hanya terletak
pada guru tetapi juga ditentukan adanya kemauan dari siswa untuk merubah dan
73
kelas. Peningkatan penguasaan kosa kata tersebut dapat dilihat pada daftar nilai
kreatifitas belajar siswa diamati pada saat kegiatan belajar berlangsung yang
dicatat dalam lembar pengamatan atau lembar observasi yang dihitung dari jumlah
siswa yang aktif dengan memakai kriteria tertentu, dengan standar ketuntasan
untuk keaktifan belajar dan kreatifitas belajar lebih dari angka 75.
Prosentase penguasaan kosa kata dilihat dari nilai tugas dan nilai ulangan
mampu mencapai 100% siswa menguasai kosa kata sulit. Keaktifan dan kreatifitas
siswa. Dari 8 siswa kelas III terdapat 7 anak yang aktif dalam belajarnya atau
87.5% sementara sisanya sebanyak 1 anak masih kurang aktif dalam belajar
12.5%. Daya kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III seluruh siswa memiliki nilai
Belajar Siswa.
Hal ini disebabkan pada siswa kelas III yang merupakan siswa dengan
44) beberapa sifat khas anak anak pada masa ini adalah seperti berikut :
74
(a) adanya korelasi positif yang tinggi antara kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah; (b) adanya sikap cenderung untuk mematuhi peraturan
peraturan permainan tradisonal; (c) ada cenderung memuji diri sendiri; (d) suka
menyelesaikan soal maka soal itu dianggap tidak penting; (f) pada masa ini anak
menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai
siswa
Berdasarkan data-data yang tersaji dalam grafik dan tabel dalam lampiran
10, yang didokumentasikan mulai dari siklus I samapai siklus III membuktikan
siswa kelas III, terbukti mendukung hipotesis tindakan. Hasil Penelitian Tindakan
Kenokorejo 03
berbahasa, baik kuantitas maupun kualitas. Semakin kaya kosa kata seseorang
75
semakin besar pula kemungkinan seseorang ini terampil berbahasa. Oleh karena
itu, pengajaran kosa kata di sekolah dasar harus menjadi dasar bagi
kata-kata tersebut. ada dua cara pengenalan kosa kata : (1) mereka mendengar
kata-kata dari orangtua, anak yang lebih tua, teman sepermainan, televisi, radio,
siklus selalu mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai tugas sebesar 50%, nilai
ulangan 62.5%. Pada siklus II nilai tugas sebesar 87.5%, nilai ulangan 87.5%.
Pada siklus III nilai tugas sebesar 100%, nilai ulangan 100%.
hasil perkembangan belajar, dilihat dari indek prestasi keaktifan belajar yang
belajar sebesar 25%. Pada siklus II meningkat menjadi 62.5%, pada siklus III
Media Lagu Anak-anak Pada Siswa Tuna Grahita Kelas I SLB –C YPAALB
76
Flas Card dalam penguasaan kata dalam Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP
kata dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa
peningkatannya
pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya. Karena itu, pengalaman siswa
dalam lingkungan, minat, tata nilai dan masa depannya harus dijadikan
membuat pelajaran lebih bermakna; (2) Dalam proses belajar mengajar, siswa
merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri ciri
terkait dengan pengajaran; (3) Dalam proses belajar mengajar guru berperan
sehingga menuntut siswa untuk ikut dalam kegiatan pembelajaran secara aktif
77
dan memahami secara langsung konsep penguasaan kosa kata. Berdasar konsep
yang disebut di atas maka permainan bingo merupakan salah satu alternatif dalam
siswa.
mengalami peningkatan yang signifikan dari tiap tiap siklus. Pada siklus I 37.5%,
siklus II sebesar 50% dan pada akhir siklus mampu mencapai perolehan sebesar
100% dari seluruh siswa kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, dilihat dari
Pada penelitian ini, hasil penelitian ini dari data awal nilai siswa yang
mencapai ketuntasan minimal 64 adalah 37.5%, pada siklus I pada nilai tugas dan
nilai ulangan meningkat menjadi 50% dan 67.5%, keaktifan dan kreatifitas
belajar siswa 37.5% dan 25 %. Pada siklus kedua mengalami peningkatan lagi
kreatifitas belajar 50%. Pada siklus III ketercapaian hasil belajar sangat terlihat
mencapai nilai di atas nilai KKM, pada siklus III ini tingkat penguasaan kosa kata
siswa sudah mencapai keberhasilan dengan 100% siswa mampu mencapai nilai
KKM di atas nilai yang ditargetkan, 87.5% siswa memiliki kemampuan untuk ikut
belajar; (3) Permainan belajar bingo meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas
PENUTUP
belajar siswa kelas III SDN Kenokorejo 03. Berkaitan dengan kesimpulan hasil
penelitian ini, dan sebagai upaya untuk menyikapi serta menindaklanjuti hasil
penelitian ini, maka dikemukakan pula beberapa saran dan rekomendasi kepada
A. Simpulan
temuan pada tiap-tiap siklus yang dilalui dalam penelitian ini, dapat ditarik
pembelajaran dan hasil belajar dari siklus per siklus selalu mengalami
peningkatan yang signifikan dari hasil belajar siswa 37.5% pada data awal,
memperoleh nilai tugas dan nilai ulangan diatas nilai KKM yang
79
80
peningkatan hal ini ditunjukan dari hasil lembar pengamatan dan catatan
siklus II meningkat menjadi 63% dan pada siklus III mampu mencapai
kata dengan arti kata yang sulit dengan menggunakan permainan belajar
siswa yang ikut secara aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
serta dalam mneciptakan dan menyiapkan alat dan bahan yang akan
sendiri. Perubahan hasil belajar pada kreatifitas belajar dapat terlihat dari
data awal 0%, siklus I ada peningkatan menjadi 37.5%, pada siklus kedua
pada siklus III merupakan puncak dari hasil tindakan dengan permainan
81
B. Implikasi
penguasaan kosa kata siswa, keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Faktor-faktor tersebut berasal dari guru, siswa, dan lingkungan belajar. Permainan
belajar bingo merupakan solusi yang tepat dalam upaya peningkatan tersebut.
C. Saran
Berkaiatan dengan simpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat
1. Pemanfaatan penelitian
penguasaan kosa kata dengan arti kata yang sulit meningkat, sebaiknya
temuan penelitian ini dapat digunakan acuan oleh guru dan peneliti dengan
a. Sekolah
Kelas dengan mengenalkan permainan belajar bingo pada siswa pada mata
b. Guru
siswa khususnya siswa kelas III yang masih suka dengan permainan.
belajar
c. Siswa
hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi juga pada mata
pelajaran lainnya.
Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Lamusu. 2008. Penerapan Media Flas Card dalam penguasaan kata dalam
Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gorontalo. Jurnal
Universitas negeri Gorontalo. http:// Penguasaan kosa kata.
wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul 14.00 WIB
Pranowo, Hadi. 2009. Hubungan Penguasaan Kosa kata dan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SD
kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. http://
Geogle/ Penguasaan kosa kata. wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul
14.00 WIB.
Sutama dan Main Sufanti. 2009. Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tarigan, Djago dkk. 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Lamusu. 2008. Penerapan Media Flas Card dalam penguasaan kata dalam
Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gorontalo. Jurnal
Universitas negeri Gorontalo. http:// Penguasaan kosa kata.
wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul 14.00 WIB
Mueller. 2008. Permainan Bingo. http:// wordpress.com. 20 Oktober 2009, pukul
14.00WIB.
Pranowo, Hadi. 2009. Hubungan Penguasaan Kosa kata dan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SD
kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. http://
Geogle/ Penguasaan kosa kata. wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul
14.00 WIB.
Sutama dan Main Sufanti. 2009. Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tarigan, Djago dkk. 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Silabus
85
Lampiran 2
Pada Siklus I
Sub Tema : -
Kelas : III
Waktu : 3 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
a. Bahasa Indonesia
membaca dongeng
b. IPS
c. PKn
B. KOMPETENSI DASAR
a. Bahasa Indonesia
b. IPS
86
sekolah
c. PKn
C. INDIKATOR
2. IPS
Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan
sekolah
3.PKn
Sumber belajar:
Semarang. halaman 4
Media Pembelajaran
b. Kertas
e. Penggaris
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demontrasi
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Pemberian tugas
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
dengan baik
2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru di
daerah tertentu
lingkungan sekitar
Kegiatan Awal
siswa
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
belajar bingo
bacaan
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
F. PENILAIAN
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03
Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
90
LAMPIRAN SOAL
SISIK
2.
APOTEK
3.
JELITA
4.
TASIK
5.
PUKAT
91
JAWABAN
1. KULIT IKAN
3. CANTIK
4. DANAU
Lampiran 3
Pada Siklus II
Sub Tema : -
Waktu : 3 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
a. Bahasa Indonesia
membaca dongeng
b. IPS
c. PKn
B. KOMPETENSI DASAR
1. Bahasa Indonesia
2. IPS
3. PKn
C. INDIKATOR
2. IPS
Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan
sekolah
3.PKn
Sumber belajar:
Semarang. halaman 4
Media Pembelajaran
2. Kertas
5. Penggaris
94
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demontrasi
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Pemberian tugas
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
dengan baik
2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru di
daerah tertentu
lingkungan sekitar
Kegiatan Awal
siswa
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
kata
belajar bingo
bacaan
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
F. PENILAIAN
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03
Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
97
Lembar soal
l. Filatelis
JAWABAN
2. Halte 7. Filatelis
3. Masjid 8. Gereja
4. Pelabuhan 9. Pasar
= 100
98
Lampiran 4
Sub Tema : -
Waktu : 3 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
a. Bahasa Indonesia
membaca dongeng
b. IPS
c. PKn
B. KOMPETENSI DASAR
1. Bahasa Indonesia
2. IPS
3. PKn
C. INDIKATOR
1. B ahasa Indonesia
2. IPS
Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan
sekolah
3.PKn
Sumber belajar:
Semarang. halaman 4
Media Pembelajaran
2. Kertas
5. Penggaris
100
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demontrasi
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Pemberian tugas
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
dengan baik
2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru
di daerah tertentu
lingkungan sekitar
Kegiatan Awal
siswa
Kegiatan Inti
1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian
memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata yang
4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosakata sulit dalam bacaan
bimbingan
belajar bingo
bacaan
Kegiatan Akhir
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar
F. PENILAIAN
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03
Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
103
LAMPIRAN SOAL
Pada siklus III guru dan peneliti memfokuskan tindakan pada upaya
dalam kegiatan belajar menngajar. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat kartu kata yang diambil dari kasa kata bacaan dan mengartikannya,
kemudian dibuat kedalam kartu kata. Kartu kata hasil kreatifitas siswa adalah
sebagai berikut:
Lampiran 5
Nilai siswa
Polokarto,______________
Guru / Peneliti
______________________
105
Lampiran 6
Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
Rata rata kelas
Polokarto,_________
Guru Kelas / Peneliti
_________________
106
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 10
Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai
120.00%
100.00% 100.00%
100%
88%
80.00%
Prosentase
60.00% 62.50%
50.00%
40.00% 37.50%
38%
20.00%
0.00%
Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Hasil Belajar
Nilai Tugas
Nilai Ulangan
111
Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
Keaktifan
100%
88%
80%
Prosentase
60% 62.50%
Keaktifan
40% Belajar
25.00%
20%
0% 0%
Data Siklus I Siklus II Siklus
Awal III
per siklus
112
Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
kreatifitas
120%
100% 100%
Prosentase
87.50%
80%
60% Kreatifitas siswa
40% 37.50%
20%
0% 0%
Data Siklus Siklus Siklus
Awal I II III
per siklus
113
Lampiran 11
LAMPIRAN KEGIATAN
Gedung SD N Kenokorejo 03
115