Anda di halaman 1dari 134

EFEKTIFITAS PERMAINAN BELAJAR BINGO DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA KELAS III


SEKOLAH DASAR NEGERI KENOKOREJO 03 KECAMATAN
POLOKARTO TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Nurman Mirmanto
NIM A510070483

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2010
PERSETUJUAN

EFEKTIFITAS PERMAINAN BELAJAR BINGO DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA KELAS III

SEKOLAH DASAR NEGERI KENOKOREJO 03 KECAMATAN

POLOKARTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Diajukan oleh:

NURMAN MIRMANTO
A 51070483

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Main Sufanti, M.Hum Dr. H. Samino, MM

ii
PENGESAHAN

EFEKTIFITAS PERMAINAN BELAJAR BINGO DALAM


MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR NEGERI KENOKOREJO 03 KECAMATAN
POLOKARTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:


NURMAN MIRMANTO
A 51070483

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi


Pada tanggal 10 Februari 2010,
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji :

1. Dra. Main Sufanti, M.Hum .........................................

2. Dr. H. Samino, MM .........................................

3. Drs. H. Muhroji, SE, M.Si .........................................

Surakarta, 10 Februari 2010


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan

Drs. Sofyan Anif, M.Si


NIK.547

iii
PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di kemudiana hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 20 Januari 2010

Penulis

Nurman Mirmanto
A 510070483

iv
MOTTO

Maka sesungguhnya di samping ada kesukaran terdapat pula kemudahan.

Sesungguhnya di samping ada kepayahan (jasmani) itu, ada pula kelapangan.

(Q.S Al Insyirah : 5-6)

Kesederhanaan hidup bukan kefakiran duniawi namun kekayaan hati nan hakiki.

(Penulis)

Berdoa, usaha, ikhtiar, tawakal (DUIT) disertai dengan ikhlasan dan ketulusan

hati adalah sebaik baiknya jalan menggapai asa dan meraih kesuksesan wujudkan

impian

(Penulis)

v
PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah dengan kerendahan hati saya ingin

mempersembahkan karya yang sederhana ini kepada orang orang

yang saya banggakan. Skripsi yang telah diselesaikan dengan

kemampuan dan diiringi doa ini.

kupersembahkan kepada:

Ibu dan adikku tercinta,

Terima kasih untuk doa yang tulus, perhatian, cinta, dan

kasih sayang yang tiada tergantikan yang selalu terpatri dalam

hati. Semoga Allah SWT Memuliakan di dunia dan akhirat.

Sahabat-sahabatku,

Terimakasih untuk bantuan dan tukar pikiran selama ini,

khususnya sahabat hatiku Dewi Marganingsih yang telah

memberikan semangat, dorongan, serta kebersamaan selama ini,

demi terselesainya dan tersusunnya karya ini.

vi
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Perkembangan Belajar siswa siklus I...................... 51

Grafik 4.3 Hasil Perkembangan Belajar siswa siklus III ................... 68

Grafik 4.4 Hasil Perkembangan Siklus I s/d III ............................... 71

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Dewan Guru SD N Kenokorejo 03 ....................... 27

Tabel 3.2 Jadwal penelitian............................................................. 28

Tabel 4.1 Nilai Awal Penguasaan kosa kata .................................... 39

Tabel 4.2 Contoh Kartu kata Permainan Bingo ............................... 46

Tabel 4.3 Daftar Nilai Penguasaan kosa kata siklus I ...................... 48

Tabel 4.4 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus I .... 49

Tabel 4.5 Daftar Nilai Penguasaan kosa kata siklus II ..................... 57

Tabel 4.6 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus II... 58

Tabel 4.7 Daftar Nilai Penguasaan kosa kata siklus III.................... 66

Tabel 4.8 Daftar Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siklus III.. 67

Tabel 4.9 Daftar Nilai Perbandingan Siklus I s/d III ....................... 71

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus .................................................................................. 84

Lampiran 2 RPP Siklus I .......................................................................... 85

Lampiran 3 RPP Siklus II ......................................................................... 93

Lampiran 4 RPP Siklus III ........................................................................ 98

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Hasil Kerja Siswa................................. 104

Lampiran 6 Lembar Penilaian Penguasaan Kosa kata ............................... 105

Lampiran 7 Model Kartu Kata dan Kartu Gambar Permainan Bingo......... 106

Lampiran 8 Contoh Hasil Karya siswa ..................................................... 107

Lampiran 9 Data dan Grafik siklus III....................................................... 109

Lampiran 10 Hasil Perkembangan Belajar Siswa ....................................... 110

Lampiran 11 Foto-foto Kegiatan Siswa ...................................................... 113

Lampiran 12 Jadwal Bimbingan Skripsi ..................................................... 116

Lampiran 13 Berita Acara Ujian Skripsi ..................................................... 117

ix
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih mulia daripada ungkapan rasa syukur kehadirat

Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan taufik, hidayah, dan

inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul ”Efektifitas Permainan

Belajar Bingo dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas III SD

Negeri Kenokorejo 03 Tahun Pelajaran 2009/2010” ini dengan baik. Skripsi ini

disusun guna memenuhi prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Kependidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tidak

akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs. Sofyan Anif, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

2. Drs. H. Sharing Marsudi, S.H, M.Pd Selaku Ketua Program Studi PGSD

3. Dra. Main Sufanti, M.Hum selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan skripsi ini.

4. Dr. H. Samino, MM selaku Direktur Program studi PGSD dan PAUD

sekaligus Pembimbing Pendamping Universitas Muhamadiyah Surakarta

x
5. Seluruh Dosen PGSD yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

perkulihan.

6. Bapak Mujono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03 yang telah

memberikan ijin dan membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan

laporan ini.

7. Ibu Sih Rahayu, S.Pd beserta Bapak Ibu guru SD N Kenokorejo 03 yang telah

membantu penulis menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh siswa kelas III SD Negeri Kenokorejo 03 yang telah berperan aktif

dalam pelaksanaan pembelajaran.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini,

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dicatat sebagai amal

kebaikan dan mendapat pahala dari Allah Swt.

Akhirnya penulis berharap walaupun penelitian ini masih jauh dari

sempurna, namun demikian semoga memberi manfaat bagi semua pihak yang

mengharapkan pendidikan di Indonesia lebih berkualitas di masa mendatang.

Surakarta, 20 Januari 2010

Penulis

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PENELITIAN ............................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GRAFIK....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

ABSTRAK ................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

A. Latar Belakang................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 8

D Indikator Keberhasilan ..................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ........................................................... 9

F. Definisi Operasional ........................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI................................................................

A. Penelitian Terdahulu ....................................................... 12

B. Permainan Belajar Bingo.................................................. 14

xii
C. Penguasaan Kosa kata ...................................................... 18

D. Kerangka Berpikir............................................................ 21

E. Hipotesis Tindakan .......................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................

A. Jenis Penelitian ................................................................ 25

B Tempat Penelitian ……………………………………….. 26

C Waktu Penelitian …………………………………….. ..... 27

D. Subyek Penelitian............................................................. 28

E. Data dan Sumber data ...................................................... 28

F. Teknik Pengumpulan data................................................ 29

G. Teknik Pemeriksaan data.................................................. 30

H. Teknik Analisis Data........................................................ 30

I. Prasedur Penelitian........................................................... 31

1. Perencanaan ................................................................ 32

2. Pelaksanaan Tindakan ................................................. 32

3. Observasi .................................................................... 33

4. Refleksi ....................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Sekolah ........................................................... 38

B. Hasil Penelitian ................................................................ 41

C. Pembahasan ..................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

A. Kesimpulan...................................................................... 79

B. Implikasi.......................................................................... 81

xiii
C. Saran................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
ABSTRAK
EFEKTIFITAS PERMAINAN BELAJAR BINGO DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR NEGERI KENOKOREJO 03 KECAMATAN
POLOKARTO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Nurman Mirmanto, A 510 070 483, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamadiyah Surakarta Surakarta 2010, 83 halaman.

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Rumusan masalah


yaitu: (1) Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan penguasaan kosa
kata dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD N Kenokorejo 03?
(2) Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
dalam penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada kelas III SD N Kenokorejo
03? (3) Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan kreativitas belajar
siswa dalam penguasaan kosa kata kelas III SD N Kenokorejo 03?.
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan
penguasaan kosa kata dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia; (2) Meningkatkan
keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia SDN Kenokorejo
03; (3) Meningkatkan kreatifitas belajar siswa dalam penguasaan kosa kata kelas
III dalam penguasaan kosa kata kelas III SDN Kenokorejo 03.
Data penelitian yaitu menginformasikan: (1) Tingkat penguasaan kosa kata
siswa; (2) Keaktifan belajar dalam penguasaan kosa kata siswa; (3) Kreatifitas
belajar dalam penguasaan kosa kata siswa kelas III. Sumber data yaitu guru,
siswa, lingkungan belajar, daftar nilai. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan pendekatan proses dengan metode observasi partisipatif,
wawancara, tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam mengadakan
evaluasi penelitian yaitu berupa lembar pengamatan, tes, kartu kata, serta daftar
nilai kelas III SD N Kenokoerejo 03. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu
dengan analisis kritis dan analisis komparatif
Hasil penelitian ini, data awal nilai siswa yang mencapai ketuntasan
minimal 64 adalah 37.5%, pada siklus I pada nilai tugas dan nilai ulangan
meningkat menjadi 50% dan 67.5%, keaktifan dan kreatifitas belajar siswa 37.5%
dan 25 %. Pada siklus II penguasaan kosa kata menjadi 87.5% keaktifan belajar
62.5% kreatifitas belajar 50%. Pada siklus III mencapai indikator keberhasilan
penelitian yaitu 80 % siswa mencapai nilai di atas nilai KKM, tingkat penguasaan
kosa kata siswa mencapai 100%, 87.5% siswa ikut aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, sedangkan 100% siswa mampu meningkatkan kreatifitasnya. Dengan
demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) efektifitas permainan
belajar bingo dapat meningkatkan penguasaan kosa kata siswa; (2) Permainan
belajar bingo meningkatkan keaktifan belajar; (3) Permainan belajar bingo
meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun
2009/2010.

Kata kunci: efektifitas, kosa kata, permainan belajar bingo

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran Bahasa Indonesia merupakan bahan pengajaran yang diajarkan

mulai dari sekolah Taman Kanak Kanak sampai ke Perguruan Tinggi. Pengajaran

bahasa Indonesia merupakan pengajaran dasar umum yang sangat berperan dalam

usaha mewujudkan warga negara yang baik, yang sangat penting dalam membina

persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia.

Pengajaran bahasa Indonesia membicarakan bagaimana cara mengajarkan

bahasa Indonesia pada kelas, tingkat, atau jenjang pendidikan tertentu. Pada

kegiatan belajar ini, pengajaran bahasa Indonesia dimasukan sebagai pedoman

mengenai segala sesuatu hal yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar

bahasa Indonesia tingkat Sekolah Dasar, mulai dari kelas satu sampai kelas enam.

Pemerolehan bahasa anak melibatkan dua keterampilan yaitu kemampuan

menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan memahami tuturan orang

lain (Tarigan, 2004: 1.4).

Dalam melakukan pembelajaran guru juga harus memperhatikan orentasi

pengajaran bahasa Indonesia dari mengajar ke pembelajaran. Menurut Tarigan

(2004: 7.21) dalam pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan yaitu : (a) Apakah

pengalaman belajar bahasa itu berada dalam lingkaran pengalaman siswa; (b)

Apakah pembelajaran bahasa itu sesuai dengan minat siswa; (c) Apakah bahan

pembelajaran kegiatan belajar, media, pengajaran, dan teknik pengajaran sesuai

1
2

dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya siswa; (d) Apakah bahan, tujuan

khusus pembelajaran bermanfaat atau sesuai dengan kebutuhan siswa; (e) Apakah

bahan pembelajaran dan kegiatan belajar sesuai dengan taraf kemampuan siswa.

Pengajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada anak didik meliputi

empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak (Listening Skill),

keterampilan membaca (Reading Skill), keterampilan berbicara (Speaking Skill),

dan keterampilan menulis (Writing Skill). Berdasarkan penjelasan tersebut maka

pembicaraan mengenai pengajaran bahasa Indonesia, tidak akan terlepas dari

kegiatan membaca. Melalui kegiatan membaca minimal siswa akan bertambah

kosa katanya sehingga dapat memahami isi bacaan dengan baik. Terkait dengan

membaca, siswa mengerti dan memahami penguasaan kosa kata sesuai dengan

tingkat dan kemampuan siswa kelas III. Kualitas keterampilan berbahasa

seseorang tergantung pada kualitas dan kuantitas kosa kata yang dimilikinya.

Semakin kaya kosa kata semakin besar kemungkinan kita terampil berbahasa.

Kelas III yang tergolong dalam kelas rendah, pembelajaran bahasa

Indonesia yang diutamakan pada siswa, mengacu pada upaya untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam penguasaan kosa kata. Meskipun kata dalam bahasa

Indonesia terkesan sederhana, namun satu kata bahasa Indonesia memiliki

padanan kata yang kompleks, sehingga dalam satu kata terdapat beberapa makna

yang artinya melekat sesuai dengan konteks kalimat.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas III terdapat Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang belum mencapai nilai Ketuntasan

Minimal (KKM). Kemampuan siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 dalam


3

Penguasaan kosa kata masih sangat rendah. Adapun Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang berkaitan dengan permasalahan tersebut adalah pada

aspek membaca, dengan Standar Kompetensi : (3) memahami teks dengan bahasa

nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng. Dengan Kompetensi Dasar

(3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif. Adapun

indikator yang berhubungan dengan Kompetensi Dasar tersebut adalah (3.2.1)

menjelaskan kata-kata sulit (Silabus KTSP Kelas III tahun, 2007: 18).

Pada SKKD dan Indikator tersebut, Nilai Ketuntasan Minimal (KKM)

siswa yang ditetapkan oleh sekolah sebagai acuan untuk menentukan tingkat

keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia adalah 64.

Siswa kelas III memperoleh hasil belajar sebagai berikut, dari jumlah siswa kelas

tiga yang berjumlah 8 siswa, hasil tugas menunjukkan sebanyak 5 siswa

diantaranya belum mencapai target Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) atau

sekitar 62.5 % dan tiga lainnya sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal yang ditetapkan atau 37.5 % dengan nilai rata-rata kelas juga masih

berada di bawah KKM yaitu 63.2. Pada hasil nilai ulangan harian 8 siswa kelas

III yang memperoleh hasil ulangan harian di bawah KKM sebanyak 5 siswa atau

sekitar 62.5 %, tiga siswa sudah mampu mencapai target Kriteria Ketuntasan

Minimal atau sekitar 37.5 % dari jumlah keseluruhan. Dari nilai rata-rata ulangan

harian juga menunjukan nilai yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan

63.3 dari jumlah nilai yang ditargetkan sejumlah 64. Hal tersebut juga didorong

adanya kemampuan siswa yang masih sangat rendah, sehingga berdampak pada

keaktifan belajar siswa yang kurang serta kreatifitas siswa terhadap kegiatan
4

pembelajaran yang masih rendah pula, siswa masih terpancang pada perintah dan

tugas-tugas yang diberikan dari guru saja.

Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika

diinterpretasikan dalam bentuk angka bahwa keaktifan dan kreatifitas belajar

siswa pada kondisi awal belum memenuhi kriteria penilaian keberhasilan dalam

pembelajaran dengan kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

1. 86 keatas : Siswa sangat aktif dan kreatif

2. 75 -85 : Siswa aktif dan kreatif

3. 60-74 : Siswa kurang aktif dan kreatif

4. > 60 : Siswa tidak aktif dan tidak kreatif

Hal ini terlihat pada hasil pengamatan guru dan peneliti pada waktu kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas. Keaktifan dan kreatifitas belajar siswa adalah 0

%. Siswa tidak konsentrasi dalam pembelajaran, cenderung tidak memperhatikan

keterangan yang disampaikan oleh guru pada waktu diterangkan di dalam kelas.

Siswa kelas III berjumlah 8 pada keaktifan belajar terdapat 2 orang mendapat nilai

70, 6 orang yang mendapat nilai di bawah 65. Pada kreatifitas belajar siswa hanya

1 siswa yang memperoleh nilai 70 sementara lainnya mendapat nilai di bawah 70.

Dengan indikator keberhasilan ketetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

yang ditetapkan sekolah itu, sebagian besar belum mampu mencapainya, dari data

tersebut siswa kelas III belum bisa memenuhi target Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), menunjukan bahwa penguasaan kosa kata siswa kelas III yang masih

rendah, keaktifan belajar dan kreatifitas belajar siswa SD N Kenokorejo 03 juga

masih rendah.
5

Salah satu tugas guru dalam kaitannya dengan masalah ini ialah

menemukan metode yang tepat bagi siswa siswi yang duduk di kelas III yang

seharusnya memiliki penguasaan kosakata yang matang, untuk menuju jenjang

kelas yang lebih tinggi dan memerlukan penguasaan kosa kata yang lebih banyak.

Apalagi siswa yang belum mengenal bahasa Indonesia dengan baik pun

merupakan pembawa masalah yang tidak mudah. Mereka memerlukan bahan

pelajaran yang bisa mengembangkan keterampilan memyimak, berbicara,

membaca, dan menulis.

Menurut Bahri dan Zain (2006: 58) untuk menangani siswa yang berada

dalam kondisi kesulitan belajar dalam penguasaan kosakata dan keaktifan serta

kreatifitas belajar seperti di atas, maka guru mencoba mengembangkan suatu

alternatif penyelesaian masalah dengan melalui pendekatan pembelajaran

bervariasi karena permasalahan yang dihadapi anak didik pun bervariasi maka

pendekatan yang digunakan pun harus yang lebih bervariasi. Ditambahi dengan

pendekatan kebermaknaan, sehingga berdasarkan latar belakang pengalaman

siswa dalam menggunakan bahasanya, peneliti mencoba mengembangkan

pembelajaran melalui penerapan permainan belajar bingo. Melalui metode ini,

guru maupun siswa selain aktif dalam proses belajar mengajar, interaksi dua arah

akan memberikan pengalaman-pengalaman baru baik bagi siswa maupun bagi

guru. Dengan demikian secara tidak langsung mendidik siswa bahwa bahasa

Indonesia mempunyai khasanah kosa kata yang luas. Kesadaran seperti itu penting

sekali untuk mendapatkan output yang baik.


6

Menurut Bahri dan Zain (2006: 60) konsep tentang pendekatan

kebermaknaan dapat disimpulkan bahwa (a) bahasa merupakan alat untuk

menyampaikan makna yang diwujudkan dengan melalui struktur kata (tata bahasa

dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan

makna (gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan); (b) Motivasi belajar siswa

merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar

motivasi ini ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan

pembelajaran memiliki siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain,

kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memliki peranan yang

amat penting dalam keberhasilan siswa; (c) Bahan pelajaran dan kegiatan

pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan

pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya. Karena itu, pengalaman siswa

dalam lingkungan, minat, tata nilai dan masa depannya harus dijadikan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengajaran dan pembelajaran untuk

membuat pelajaran lebih bermakna; (d) Dalam proses belajar mengajar, siswa

merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri ciri

dan kebutuhan mereka harus dipertimbangkan dalam segala keputusan yang

terkait dengan pengajaran; (e) Dalam proses belajar mengajar guru berperan

sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan

bahasanya. Dalam penelitian ini juga dilakukan melalui pendekatan proses,

sehingga menuntut siswa untuk ikut dalam kegiatan pembelajaran secara aktif

dalam mengembangkan potensi dan kemampuan kreatifitasnya untuk menghafal

dan memahami secara langsung konsep penguasaan kosa kata


7

Melihat kondisi keluasaan materi bahasa Indonesia tersebut maka guru

harus mengembangkan daya pikir siswa agar lebih mudah dalam memahami

berbagai kosa kata bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut dapat terlaksana baik

apabila guru dapat membimbing siswa dengan tepat, mendikte siswa secara

bertahap dan penuh perhatian. Melalui permainan belajar bingo, siswa dapat

memperoleh pengetahuan baru sekaligus dapat memperbaiki kekurangan yang

dimilikinya serta meningkatkan keaktifan dan kreatifitas belajar siswa dalam

belajar. Untuk itu, selama kegiatan bermain guru dapat mengembangkan berbagai

materi dalam bentuk gambar sekaligus pasangan kata yang sesuai dengan gambar

yang disajikan. Guru sekaligus peneliti berperan sebagai fasilitator yang selalu

mendampingi kegiatan siswa dalam melakukan permainan belajar bingo dalam

penguasaan kosa kata

Permainan belajar bingo adalah permainan belajar yang menggunakan

media kartu gambar berpasangan dengan kartu kata/ kosa kata, atau kartu kata

dengan arti kata yang dapat dilakukan secara berkelompok atau individual.

Permainan belajar bingo dilaksanakan dengan jalan siswa menempel kartu gambar

dengan kartu kata tepat sama. Contoh gambar gunung ditempel pada kata gunung

dan sebagainya, Ketika kelompok sudah selesai menempel gambar dengan tepat

dilanjutkan dengan melompat sambil berteriak mengucapkan kata ” Bingo ”.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, penulis memandang perlu untuk

melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mengenai pelaksanaan permainan

belajar bingo dalam rangka meningkatkan penguasaan kosa kata dan keaktifan

belajar siswa khususnya bagi siswa kelas III SD N Kenokorejo.


2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang

masalah, maka dalam Penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

1. Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan penguasaan kosa

kata dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD N

Kenokorejo 03?

2. Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada kelas III SD N

Kenokorejo?

3. Apakah permainan belajar bingo dapat meningkatkan kreativitas belajar

siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa Indonesia kelas III SD N

Kenokorejo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka Penelitian

Tindakan Kelas ini bertujuan secara spesifik sebagai berikut :

1. Meningkatkan penguasaan kosa kata dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia;

2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas III SDN Kenokorejo 03;

3. Meningkatkan kreatifitas belajar siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa

Indonesia kelas III SDN Kenokorejo 03.


8

D. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan siswa dalam penelitian ini adalah bahwa siswa

kelas III SD N Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo

tahun pelajaran 2009/2010 jika dalam kegiatan belajar mengajar mampu

memperoleh nilai di atas nilai ketuntasan minimal yaitu 64. Penelitian dengan

tahapan pada tiap-tiap siklus dapat dikatakan mencapai keberhasilan jika hasil

perolehan nilai siswa merata sejumlah 80% siswa mampu memperoleh nilai di

atas nilai KKM atau minimal sama dengan nilai KKM tersebut.

Indikator keberhasilan untuk keaktifan belajar dan kreatifitas belajar

diamati dengan lembar observasi pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung adalah jika hasil belajar pada keaktifan dan kreatifitas belajar

siswa kelas III diinterpretasikan dalam bentuk angka dikatakan berhasil jika

memenuhi kriteria penilaian keberhasilan dalam pembelajaran dengan kriteria

penilaian adalah sebagai berikut:

1. 86 keatas : Siswa sangat aktif dan kreatif;

2. 75 -85 : Siswa aktif dan kreatif;

3. 60-74 : Siswa kurang aktif dan kreatif;

4. > 60 : Siswa tidak aktif dan tidak kreatif.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi guru.

a. Digunakan sebagai masukan bagi guru dalam menjawab permasalahan

yang dihadapi di sekolah khususnya mengenai permaianan belajar


9

bingo sebagai upaya menunjang penguasaan kosa kata yang pada

akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia.

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan dan

memanfaatkan segala sumber daya dan kreativitas anak yang ada di

lingkungan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat bagi siswa

a. Dapat meningkatkan penguasaan kosa kata bagi siswa dengan proses

pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga siswa

lebih kreatif dan lebih menguasai kosa kata bahasa Indonesia.

3. Manfaat bagi Sekolah

a. Sekolah mampu mengevaluasi model dan metode pembelajaran yang

tepat untuk penguasaan kosa kata bahasa Indonesia kelas III dengan

permainan belajar bingo.

b. Dapat digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi dalam

memberikan pembelajaran tentang penguasaan kosa kata dengan

adanya permainan belajar bingo.

F. Definisi Operasional

Agar konsep-konsep dapat dipergunakan dalam penelitian ini maka perlu

dibahas kata-kata kunci yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut :

1. Efektivitas artinya membawa hasil atau berhasil guna (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2003: 284);


10

2. Permainan belajar bingo adalah suatu permainan belajar yang terdiri dari

potongan kartu kata dan gambar yang berfungsi untuk latihan visual,

auditif, ingatan (pengembangan kosa kata);

3. Dalam kosa kata terkandung pengertian kata. Kata adalah Satuan ujaran

yang mempunyai pengenalan intitutif universal oleh penutur asli, baik

dalam bahasa lisan maupun tulisan menurut Crisstall (dalam Ba’dulu,

2005: 4).

Berdasarkan makna kata dan pengertian yang terkandung dalam kata-kata

kunci dalam judul tersebut, yang dimaksud dengan Efektivitas Permainan Belajar

Bingo dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto tahun pelajaran 2009/2010 adalah

daya guna dari permainan bingo dalam meningkatkan penguasaan kosa kata

khususnya melalui ketepatan siswa dalam memasang kartu kata dengan gambar

serta keaktifan dan kreatifitas belajar pada siswa kelas III SD N Kenokorejo 03

Kecamatan Polokarto tahun pelajaran 2009/2010.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang penguasaan kosa kata sudah banyak diuji dan diteliti

oleh beberapa peneliti lain, dengan tingkat, kelas, metode, yang berbeda-beda

yang bertujuan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan

kosa kata siswa. Pranowo (2009) dengan judul ”Hubungan Penguasaan Kosa kata

dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas

V SD kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009”.

Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) penguasaan

kosa kata dan kemampuan membaca pemahaman; (2) prestasi belajar bahasa

Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman; (3) penguasaan kosa kata dan

prestasi belajar bahasa Indonesia secara bersama-sama dengan kemampuan

membaca pemahaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey

korelasional. Menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa secara bersama sama

penguasaan kosa kata dan prestasi belajar bahasa Indonesia memberi sumbangan

yang berarti kepada kemampuan membaca pemahaman sebesar 62.3 %. Hasil

penelitian juga mengindikasikan bahwa guru yang mengajar pelajaran bahasa

Indonesia perlu lebih memotivasi penguasaan kosa kata untuk meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman.

Sumarno (2009) dengan judul penelitian ” Peningkatan Penguasaan Kosa

Kata Bahasa Indonesia Melalui Media Lagu Anak-anak Pada Siswa Tuna Grahita

Kelas I SLB –C YPAALB Prambanan Tahun 2008/2009”. Tujuan Penelitian ini

11
12

adalah untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada anak

tuna grahita kelas I SLB-C YPAALB Prambanan Klaten tahun 2008/2009 melalui

media lagu anak-anak. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil

penelitian yang diperoleh bahwa media lagu anak-anak dapat meningkatkan

penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada siswa tuna grahita kelas I SLB –C

YPAALB Prambanan Klaten tahun 2008/2009 dengan hasil belajar siswa dengan

nilai rata-rata sebelum dan sesudah siklus I dan II meningkat yaitu nilai rata-rata

data awal 55 pada siklus I rata-rata 60 pada siklus II nilai rata-rata menjadi 75.

Lamusu (2008) dengan judul penelitian ”Penerapan Media Flas Card

dalam penguasaan kata dalam Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4

Gorontalo”. Hasil penelitian ini adalah bahwa kartu Flas diterapkan media

membuat penguasaan kosa kata Inggris siswa meningkat dalam siklus I siswa

penguasaan kosa kata Inggris rata-rata(everage grade) mencapai 78 % sementara

dalam siklus everage grade II mencapai 84 %.

Persamaan yang ada dengan penelitan ini bahwa dari masing masing

penelitian memuat tujuan yaitu berupaya untuk meningkatkan penguasaan kosa

kata dalam kemampuan berbahasa dan kebahasaan membaca. Perbedaan yang ada

yaitu pada penelitian ini menggunakan dan memanfaatkan keefektifan permainan

belajar bingo dalam meningkatkan penguasaan kosa kata keaktifan belajar serta

kreatifitas belajar dengan subjek penelitian pada siswa kelas III SD N Kenokorejo.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Pranowo (2009) dengan menekankan pada

kemampuan membaca siswa serta motivasi dari guru dalam membaca dengan
13

subjek penelitian siswa kelas V SD Kecamatan kendal Kabupaten Ngawi. Pada

Penelitian Sumarno (2009), upaya yang dilakukan dengan menggunakan media

lagu sebagai sarana untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa dengan

subjek penelitian siswa kelas I SLB-C YPAALB Prambanan, Klaten. Pada

penelitian Lamusu (2008), upaya peningkatan penguasaan kosa kata dilakukan

dengan menggunakan media kartu Flas pada siswa SMP Negeri Gorontalo pada

mata pelajaran bahasa Inggris.

B. Permainan Belajar Bingo

Permainan belajar bingo yang lebih dikenal dengan istilah ”Bingo” atau

istilah lain menyebutkan ”zingo” (Mueller, 2008: 113). Bingo adalah jenis

permainan yang menggunakan perpaduan kartu bisa berupa kartu kata atau kartu

gambar. Adapun perlengkapan yang dipakai dalam permainan bingo ini dapat

berupa potongan kartu kosa kata atau kertas yang berisikan gambar dan kata kata

yang menunju ke gambar, dimana setiap kartu yang bertuliskan kosa kata tertentu

memiliki pasangan kartu yang sesuai dengan kartu yang bergambar

Permainan belajar bingo merupakan permainan belajar yang bisa

digunakan untuk melatih kemampuan, keaktifan, kreatifitas siswa dalam

pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas. Permainan

belajar bingo juga berfungsi untuk melatih kreatifitas anak secara visual, auditif,

ingatan dalam pengembangan dan penguasaan kosa kata. selain itu, bingo juga

dapat digunakan sebagai media bermain anak ketika kegiatan pembelajaran sudah

terasa menjemukan.
14

Permainan belajar bingo menjadi salah satu permainan belajar yang

menarik untuk disajikan pada siswa kelas rendah, karena bersifat bermain namun

tetap memuat standar isi dari bahan materi pelajaran yang disajikan. Permainan

bingo disajikan dalam bentuk perlombaan untuk menyusun dan menempelkan

kartu kata pada papan tulis atau papan tempel. Hal ini sesuai dengan karakteristik

siswa sekolah dasar, kelas rendah.

Menurut Nasution (1994: 44) beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini

adalah seperti berikut : (a) adanya korelasi positif yang tinggi antara kesehatan

pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah; (b) adanya sikap cenderung untuk

mematuhi peraturan peraturan permainan tradisonal; (c) ada cenderung memuji

diri sendiri; (d) suka membanding bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal

itu diras menguntungkan untuk meremehkan orang lain; (e) kalau tidak dapat

menyelesaikan soal maka soal itu dianggap tidak penting; (f) pada masa ini anak

menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai

baik atau tidak.

Menurut Meilania (2007) prosedur cara permainan belajar bingo dapat

dirumuskan sebagai berikut: (a) Setiap anak memperoleh selembar kartu

berukuran besar (yang memuat 9 macam kata yang berbeda); (b) Anak juga

memperoleh kartu-kartu kecil yang berisikan berbagai kata sesuai dengan yang

tertera dalam kartu besarnya; (c) Sembari Guru bercerita tentang sebuah cerita,

anak-anak harus mendengar dengan teliti, bila Guru menyebutkan sebuah kata

yang dimilikinya, maka ia harus meletakkan kartu kecil yang membuat kata
15

tersebut di atas lembaran kartu besarnya; (d) Siapa yang paling cepat dan tuntas

meletakkan 9 kartu kecilnya, dialah yang menjadi pemenangnya.

Peneliti mengadopsi dari cara permainan bingo dari Muller, kemudian

mengembangkannya sesuai dengan kondisi kelas yang dihadapi oleh peneliti.

Cara permainan belajar bingo dapat disusun sebagai berikut:

1. Kepada anak diberikan 2 helai kertas gambar yang berisi berbagai macam

gambar dan kata.

2. Siswa disuruh memegang kartu gambar

3. Secara bergantian siswa menyebutkan kegiatan yang ada dalam gambar (ingat

tidak boleh diulang)

4. Siswa disuruh memegang kartu kata secara bergantian dan menyebutkan kata

kata yang ada dalam kertas

5. Siswa disuruh menggunting gambar

6. Kartu kata digunting menjadi dua bagian

7. Guru menjelaskan cara permainan

8. Menyuruh siswa melakukan permainan dengan cara mencocokan gambar

dengan kata atau sebaliknya kata dengan gambar

9. Apabila anak mengambil gambar yang cocok dengan kata, maka gambar itu

diletakkan ditempelkan diatas kata dan siswa boleh melanjutkan permainan

kembali. Apabila gambar yang diambil tidak cocok dengan kata, maka

permainan dilanjutkan oleh lawan.


16

Dalam permainan ini, siapa yang lebih dahulu kata-katanya satu baris ditempel

dengan gambar, maka dialah yang keluar sebagai pemenang sambil mengangkat

tangan dengan mengucap ” BINGO”

Melalui kegiatan permainan belajar bingo siswa tidak menelan begitu saja

sejumlah informasi yang diperolehnya tetapi akan berusaha untuk mengolah

perolehannya dengan membandingkan terhadap fakta yang ditemui selama

mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa akan mengalami perubahan di dalam

dirinya terkait antara pembelajaran dengan ilmu pengetahuan, keaktifan belajar

kreativitas belajar siswa serta penguasaan kosa kata pada mata pelajaran bahasa

Indonesia. Hal itu sesuai dengan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di

dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, atau suatu pengertian. Menurut Nasution

(1994: 2) belajar yaitu : (a) Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri

individu yang belajar, baik aktual maupun potensial; (b) Perubahan itu pada

dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang

relatif lama; (c) Perubahan itu terjadi karena usaha.

Pada akhir kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia siswa mengerjakan

tugas dari guru untuk memantapkan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui

pengalaman langsung dengan keterampilan proses yaitu penyerapan materi yang

dilakukan dalam bentuk permainan bingo. Dalam hal ini siswa diberikan

kesempatan untuk berbuat sendiri sesuai konsep yang diterimanya.


17

C. Penguasaan Kosa Kata

Kosa kata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aspek aspek

bahasa lainnya seperti fonem, sistem gramatika, sistem penulisan, lafal dan

pembentukan istilah. Pemakaian kosa kata adalah keseluruhan kegiatan manusia

dalam mengungkapkan kreativitas batiniahnya dan kegiatan penghayatan

penyerapan rangsangan dari dunia lainya dalam bentuk bahasa.

Menurut Ba’dulu dan Herman (2005: 4) satuan kata mendasar sering

disebut sebagai leksem. Leksem adalah satuan kosa kata yang didaftarkan dalam

kamus. Kridalaksana (dalam Ba’dulu dan Herman, 2005: 5) mendefinisikan

leksem sebagai berikut : (1) Satuan leksikal dasar yang abstrak yang mendasari

berbagai bentuk inflektif suatu kata; (2) Kata atau frasa yang merupakan satuan

bermakna ; satuan terkecil dari leksikon. Dalam Kamus Linguistik, Kosa kata

sama dengan Leksikon. Adapun yang dimaksud dengan Leksikon adalah :

1. Komponen bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan

pemaknaan kata dalam bahasa;

2. Kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara, penulis atau suatu bahasa;

kosa kata; perbendaharaan kata; dan

3. Daftar kata yang disusun seperti kamus tetapi dengan penjelasan singkat dan

praktis.

Menurut Cristall (dalam Ba’dulu dan Herman, 2005: 4) kata adalah satuan

ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik

dalam lisan maupun dalam bahasa tulisan. Definisi kata yang umum sebagai

satuan makna atau gagasan tidak membantu karena kesamaran konsep. Menurut
18

pendapat Soedjito (dalam Tarigan, 1993: 477) mengartikan Kosa kata sebagai

berikut :

1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa ;

2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis;

3. Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan

praktis.

Menurut O’Grady dan Dobrovolsky (dalam Ba’dulu dan Herman, 2004:

6). Tiga makna utama kata biasanya dibedakan :

a. Kata adalah satuan yang dapat didefinisikan secara fisik yang dijumpai dalam

suatu rentang tulisan (yang dibatasi oleh spasi) atau bicara (dimana

identifikasi lebih sulit lagi, tetapi mungkin ada petunjuk petunjuk fonologis

yang mengidentifikasi batas batas, seperti kesenyapan atau ciri ciri jeda) Kata

dalam makna ini dirujuk sebagai kata ortografis (untuk tulisan) atau kata

fonologis (untuk bicara). Istilah netral yang digunakan keduanya adalah

bentuk kata (word form);

b. Ada suatu makna yang lebih abstrak, yang merujuk pada faktor umum yang

mendasari himpunan bentuk yang sama, seperti walk, walks, walking, walked.

Satuan kata mendasar itu sering dirujuk sebagai suatu leksem. Leksem adalah

satuan kosa kata yang didaftarkan pada kamus;

c. Hal ini mengharuskan penetapan bagi satu satuan abstrak untuk

memperhatikan bagaimana kata-kata beroperasi dalam tata bahasa suatu

bahasa dan kata tanpa modifikasi biasanya disiapkan untuk peran ini. Kata
19

adalah suatu satuan gramatikal dari jenis teoritis yang sama seperti morfem

dan kalimat (Ba’dulu dan Herman, 2004: 5).

Berdasarkan pengertian tersebut, ternyata kosa kata memegang peranan

penting dalam pengajaran bahasa, bahkan dalam kehidupan manusia sebab

penguasaan kosa kata seseorang sangat berpengaruh terhadap keterampilan

berbahasa, baik kuantitas maupun kualitas. Semakin kaya kosa kata seseorang

semakin besar pula kemungkinan seseorang ini terampil berbahasa. Oleh karena

itu, pengajaran kosa kata di sekolah dasar harus menjadi dasar bagi

pengembangan keterampilan berbahasa siswa. Beberapa cara yang dapat

dilakukan anak-anak dalam mendapatkan dan mengembangkan serta mempelajari

kata-kata tersebut. Ada dua cara pengenalan kosa kata : (a) mereka mendengar

kata-kata dari orangtua, anak yang lebih tua, teman sepermainan, televisi, radio,

tempat bermain; (b) mengalaminya sendiri, yaitu dengan memakannya,

merabanya, menciumnya, meminumnya.

Peranan kosa kata dalam pembelajaran pemahaman berbahasa, merupakan

hal yang baku dan dominan dalam kegiatan pembelajaran berbahasa. Hal ini

dikarenakan kosa kata merupakan kunci dari pemahaman berbahasa, sehingga

pengajaran kosa kata itu sangat penting. Hal ini menurut Dale (dalam Tarigan,

1989: 3) disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu :

a. Kuantitas dan kualitas tingkatan dan kedalaman kosa kata seseorang

merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya;

b. Perkembangan kosa kata adalah merupakan perkembangan konseptual

merupakan susatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan;
20

c. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosa kata yang juga

pengembangan konseptual ;

d. Suatu program yang sistematis bagi pengembangan kosa kata akan

dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendapatan, kemampuan bawaan

dan status sosial;

e. Faktor faktor juga turut mempengaruhi perkembangan kosa kata ;

f. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari

yang telah diketahui kearah yang belum atau tidak diketahui; maka telaah kosa

kata yang efektif pun haruslah beranjak dengan arah yang sama: dari kata-kata

yang telah diketahui menuju kata-kata yang belum diketahui.

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa penguasaan kosa kata sangat

berpengaruh terhadap identitas, penguasaan bahasa. Demikian pula halnya tingkat

penguasaan kosa kata siswa sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa,

meningkatkan taraf kehidupan, taraf perkembangan konseptual, mempertajam

daya pikir kritis, memperluas pandangan hidup siswa bahkan bukan hanya sampai

itu, melainkan berpengaruh pula pada kemampuan mental.

D. Kerangka berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa

kelas III SD N Kenokorejo 03 yang tersaji dalam kegiatan pengajaran bahasa

Indonesia. Kondisi awal siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 pada Standar

Kompetensi : (3) memahami teks dengan bahasa nyaring, membaca intensif, dan

membaca dongeng.
21

Dengan Kompetensi Dasar (3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui

membaca intensif, dengan indikator yang berhubungan dengan Kompetensi Dasar

tersebut adalah (3.2.1) menjelaskan kata-kata sulit masih sangat rendah siswa

kurang / tidak mampu mengingat sejumlah kosa kata dengan arti sulit dengan

benar (Silabus KTSP Kelas III: 2007). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

nilai hasil tugas dan nilai hasil ulangan yang belum mencapai nilai ketuntasan

minimal yang ditetapkan serta keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa yang

masih sangat rendah, terlihat kegiatan belajar siswa masih terpancang pada buku

dan cenderung menunggu perintah dan tugas yang diberikan oleh guru dalam

melaksanakan latihan atau tugas.

Proses selanjutnya dalam kerangka berpikir yang dilakukan oleh guru dan

peneliti adalah dengan melaksanakan tindakan. Siswa kelas III yang cenderung

masih memiliki karakteristik bermain, maka peneliti menerapkan pembelajaran

penguasaan kosa kata dengan menerapkan model permainan belajar bingo sebagai

suatu alternatif pemecahan masalah dalam meningkatkan penguasaan kosa kata,

keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03

dalam setiap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Siswa akan termotivasi untuk senantiasa serius dan terlibat dalam permainan

belajar bingo sehingga mampu memacu daya ingat siswa terhadap berbagai

macam kosa kata yang tersaji melalui permainan belajar bingo, serta keaktifan dan

kreativitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu tujuan yang tidak

kalah pentingnya adalah peningkatan keterampilan siswa sehingga dapat

menguasai kosa kata yang disampaikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.


22

Dengan menampilkan permainan belajar bingo secara kontinu dan

berkesinambungan dengan peralatan yang sudah disediakan yang disesuaikan

dengan tema dan indikator yang akan dipelajari.

Pada kondisi akhir, dengan permainan belajar bingo yang relatif mudah

dan sederhana untuk dipraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa

Indonesia terkait dengan media dan alat yang dibutuhkan, serta dilaksanakan

secara berkesinambungan dan terus menerus mampu meningkatkan penguasaan

kosa kata, keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa kelas III SD N

kenokorejo 03, sehingga hasil belajar siswa juga akan mengalami peningkatan.

Dalam bentuk skema, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

Penguasaan kosa kata siswa masih


Kondisi
Awal rendah karena kurang atau tidak
dapat mengingat sejumlah fakta
dengan baik selama kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia

Pelaksanaan permainan belajar


Tindakan bingo dalam setiap kegiatan belajar
mengajar bahasa Indonesia dengan
peralatan yang sudah disediakan

Penguasaan kosa kata dan keaktifan


belajar siswa dapat meningkat
Kondisi
Akhir sehingga hasil belajar nya juga akan
meningkat.
23

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penjelasan dalam kerangka teoritik dan kerangka berpikir di

atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu :

a. Efektifitas permainan belajar bingo dapat meningkatkan penguasaan kosa

kata kelas III SD N Kenokorejo 03;

b. Jika pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan permainan belajar

bingo dapat meningkatkan keaktifan belajar dalam penguasaan kosa kata

siswa kelas III SD N Kenokorejo 03;

c. Permainan belajar bingo dapat meningkatkan kreatifitas belajar dalam

peningkatan penguasaan kosa kata kelas III SD N Kenokorejo 03.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian

Tindakan Kelas disebut juga dengan Classroom Action Research. Menurut

Hopkins (dalam Sutama dan sufanti, 2009: 5) Penelitian Tindakan Kelas

adalah penelitian yang mengkombinasikan proses penelitian dengan tindakan

substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu

usaha seseorang untuk memahami suatu yang sedang terjadi, sambil terlibat

dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Menurut Suharsimi (dalam Asrori, 2007: 5) mendefinisikan Penelitian

Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama-sama, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan

arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Menurut Suhardjono (dalam Asrori, 2007: 5) Penelitian Tindakan Kelas

adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Rustam dan

Mundilarto (dalam Asrori, 2007: 5) mendefinisikan penelitian tindakan kelas

adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dengan jalan merancang,

melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil

belajar siswa meningkat.

24
25

Berbeda dengan pendapat Sukardi (2003: 210) Penelitian Tindakan

Kelas merupakan pengembangan penelitian terpakai atau Applied research.

Beberapa keunggulan yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ini,

ketika seorang guru melakukan penelitian ini yaitu :

1. Mereka tidak harus meninggalkan kelas;

2. Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan;

3. Bila perlakuan (treatment) dilakukan dilakukan pada responden dapat

merasakan hasil tindakan dari penelitian tindakan tersebut.

B. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar

Negeri Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. SD N

Kenokorejo 03 beralamat di Grogol RT 02/RW 5, Kenokorejo Kecamatan

Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.

SD N Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto merupakan SD Imbas dari

gugus 3 yang ada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Polokarto.

Dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang mempunyai kompetensi di

bidang pendidikan dengan disandangnya gelar kependidikan Sarjana 1(S1)

SD N Kenokorejo 03 memiliki Pendidik dan tenaga kependidikan yang

berjumlah 11 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru yang berjumlah

10 orang dan tenaga kependidikan berjumlah 1 orang. Aktor utama adalah

guru kelas III dan peneliti serta beberapa guru yang membantu dalam

penelitian ini. Data dewan guru SD N Kenokorejo 03 adalah sebagai beikut :


26

Tabel 3.1
Daftar dewan guru SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010

No Nama guru Jabatan

1 Mujono, S.Pd. KS

2 Sutardi Guru

3 Sidem Guru

4 Sri Purwani, A.Ma.Pd. Guru

5 Waliyem, A.Ma.Pd. Guru

6 Supriyatin, A.Ma. Guru

7 Endang S, A.Ma.Pd Guru

8 Nurman Mirmanto, A.Ma.Pd.SD Guru

9 Tri Permadi, A.Ma. Guru

10 Agus Guru

11 Tukimin Penjaga

Sumber : Data laporan bulan SD N Kenokorejo 03 Kec. Polokarto


tahun 2009/2010

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan antara bulan Oktober

sampai dengan Desember tahun 2009 dengan diawali kegiatan observasi

sebagai penjajagan untuk memperoleh informasi dan gambaran terhadap

permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal, dan penelitian

berlangsung selama proses pembelajaran.


27

Tabel 3.2
Jadwal Penelitian

Oktober November Desember


Siklus I II III IV V I II III IV V I II III IV V
I x x x
II x x
III x x
Penulisan x x x x
laporan

D. Subyek Penelitian

Subyek pelaku tindakan adalah peneliti dan guru kelas III SD N

Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto. Subyek kedua dalam penelitian ini

adalah siswa Kelas III SD Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto Kabupaten

Sukoharjo yang berjumlah 8 Siswa yang terdiri dari 5 Putra dan 3 Putri.

E. Data dan Sumber Data

Suatu penelitian dapat dilakukan jika ada datanya. Tanpa data-data

yang menunjang tidak mungkin dapat dilakukan penelitian. Data penelitian ini

adalah memberikan informasi/menginformasikan tentang: (1) tingkat

penguasaan kosakata siswa; (2) keaktifan belajar siswa; (3) kreatifitas belajar

siswa kelas III. Data penguasaan kosa kata berupa kata-kata yang diucapkan

siswa maupun tulisan yang terdapat dalam buku bacaan yang dikuasai siswa.

Data keaktifan dan kreatifitas siswa dapat berupa sikap dan tingkah laku siswa

dan guru selama kegiatan belajar mengajar tentang penguasaan kosa kata yang

berlangsung di dalam kelas. Data yang diambil berupa data kuantitatif dan

kualitatif yang ubah dalam wujud data kuantitatif (angka).


29

Data penelitian diambil dari berbagai sumber yakni : (a) Guru dan

siswa; (b) Ruang kelas III SD N Kenokorejo 03; (c) Buku daftar nilai kelas III

SD Negeri Kenokorejo 03 tahun 2009/2010, latihan soal dan ulangan harian

tentang tema mengartikan kata kata sulit dalam bacaan pelajaran bahasa

Indonesia.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini dikumpulkan melalui model proses dengan metode

observasi, kajian dokumen, tes dan wawancara. Wawancara adalah cara

pengumpulan data dengan cara tanya jawab. Lembar pengamatan

dipergunakan untuk mencatat hasil /skor pengerjaan latihan soal dan hasil

ulangan pada tiap akhir pembelajaran.

Observasi sebagai alat penilaian banyak dipergunakan untuk mengukur

tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati,

baik situasi sebenarnya maupun buatan. Penelitian ini menggunakan observasi

partisipasi karena peneliti dan guru kelas dapat melaksanakan penelitian pada

saat siswa melakukan kegiatan belajar mengajar, sesuai pengertian observasi

partisipasi menurut Sudjana (2009: 84). yang berarti bahwa pengamat harus

melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu

atau kelompok yang diamati.

Catatan observasi juga digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan

permainan belajar bingo dalam penguasaan kosakata siswa kelas III. Tes

digunakan untuk mengukur hasil kerja siswa secara kuantitatif setelah


30

diterapkan permainan belajar bingo dalam kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran bahasa Indonesia.

G. Teknik Pemeriksaan Validitas data

Dalam memberikan informasi keabsahan suatu data diperlukan adanya

informasi untuk dijadikan uji kelayakan atau uji validitasnya, sehingga data

tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang

kuat untuk menarik sebuah kesimpulan.

Teknik pemeriksaan Validitas yang digunakan pada penelitian ini

adalah Trianggulasi sumber dan waktu. Trianggulasi sumber maksudnya data

tersebut dicek kebenarannya dengan sumber lain yang dianggap berkaitan.

Trianggulasi waktu maksudnya data tersebut dicek pada respondent dengan

waktu berbeda.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalis bersama dengan mitra kolaborasi, sejak

penelitian dimulai, kemudian dimaknai berdasarkan kajian pustaka dan

pengalaman guru, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses

penyusunan laporan. Menurut Sutama dan Sufanti (2009: 67) teknik analisis

data yang sering dipergunakan adalah dengan teknik analisis kritis dan teknik

analisis komparatif. Teknik analisis kritis tersebut mencakup kegiatan untuk

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari

kajian teoritis. Hasil analisis tersebut dapat dijadikan dasar dalam menyusun

perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.
31

Analisis data dilakukan bersamaan dan / setelah pengumpulan data. Teknis

komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik Komparatif.

I. Prosedur Penelitian

Menurut Model Kemmis dan Mc Taggart (Aqib, 2006: 23) dalam

Penelitian Tindakan Kelas ada empat langkah tindakan yang biasanya dilakukan,

yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) Refleksi.

Langkah penelitian tersebut secara jelas tergambar pada bagan model Kemis dan

Mac. Taggart sebagai berikut :

Bagan Prosedur Pelaksanaan PTK

Identifikasi Masalah

Refleksi Perencanaan
Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?
32

Identifikasi masalah dilakukan sebelum peneliti merencanakan dan

melaksankan tindakan (treatment) terhadap permasalahan yang dihadapai siswa

dalam hal ini yaitu penguasaan kosa kata yang masih sangat rendah terlihat dari

adanya nilai rata-rata tugas 63.2 dan nilai ulangan harian 63.2 yang masih di

bawah nilai KKM yaitu 64 yang ditetapkan. Keaktifan dan kreatifitas belajar

siswa yang juga masih rendah hal ini ditunjukan dengan adanya minat belajar

yang kurang serta siswa masih pasif dalam kegiatan belajar mengajar terlihat

dalam kegiatan belajar mengajar siswa masih terpaku dengan buku dan masih

menunggu perintah serta tugas yang diberikan oleh guru.

1. Perencanaan

Guru dan peneliti menyiapkan alat dan bahan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dimana menggunakan permainan belajar bingo. Adapun alat dan bahan

yang harus disiapkan guru dan peneliti yaitu kartu bergambar yang berpasangan

dengan kartu kata, di mana setiap gambar memiliki pasangan kosa kata. Dalam

indikator mengartikan kata-kata sulit dalam bacaan. Guru dan peneliti

menyesuaikan gambar dan kosa kata sesuai dengan tema yang dipelajari. Siswa

menyiapkan alat tulis dan membuka buku pelajaran bahasa Indonesia yang akan

dipelajari.

2. Pelaksanaan

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, siswa diajak untuk memahami kosa

kata yang dianggap sulit terlebih dahulu dengan memberikan pancingan dan

Quisoner atau tanya jawab seputar kata-kata dalam bacaan. Siswa mencoba

mengumpulkan kosa kata yang dianggap sulit, dan dituliskan di papan tulis secara
33

bersama sama. Guru memfasilitasi tugas yang dikerjakan siswa secara mandiri.

Guru memperkenalkan model permainan bingo serta memberikan langkah-

langkah dan aturan serta prosedur pelaksanaan dari permainan belajar bingo

tersebut, dengan menggunakan model pembelajaran proses dan metode serta

strategi belajar yang bervariasi. Siswa diberikan kartu gambar yang beraneka

ragam, kemudian masing masing kartu gambar terdapat kosa kata yang sesuai

dengan gambar tersebut atau padanan katanya.

Kartu bergambar ditempelkan di papan tulis dan potongan kosa kata

diberikan kepada siswa. Siswa dibagi dalam kelompok bermain untuk beradu

kecepatan dan ketepatan dalam memasang dan mencocokan kartu kata dengan

kartu gambar yang sudah tertempel pada papan tulis secara tepat. Kelompok yang

telah menyelesaikan secara tepat dan benar, kelompok itu melompat sambil

mengucapkan kata ”Bingo”. Guru dalam kegiatan belajar mengajar menurut

Roestiyah N.K (dalam Bahri dan Zain, 2006: 74) harus memiliki strategi agar

anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang

diharapkan.

3 Pengamatan (Observasi )

Pengamatan dilakukan ketika anak didik diberi tugas mengerjakan soal

latihan secara pribadi maupun kelompok. Pengamatan dilakukan ketika kegiatan

belajar mengajar dan proses belajar mengajar berlangsung dari kegiatan visual,

ingatan, serta dari perbuatan anak menempelkan dan mencocokan kartu gambar

dengan kartu kata secara tepat dalam permainan belajar bingo. Di mana setiap
34

pasangan kartu kata dan kartu gambar tepat ditempelkan diberikan skor tertentu

untuk penilaian.

4 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ketika proses permainan

belajar bingo dan setelah mengerjakan tugas individu yang diberikan guru dengan

hasil dibandingkan dengan data awal sebelum dilakukan treatment serta tambahan

kosa kata yang dikuasai siswa. Maka guru mengkaji, merenungkan, dan

mempertimbangkan serta mengolah hasil dari tugas anak. Apakah dengan

permainan belajar bingo mampu meningkatkan penguasaan kosa kata siswa kelas

III. Jika dalam siklus I ini peningkatan prestasi dan penguasaan kosa kata anak

masih belum berhasil maka dilakukan untuk siklus II dengan sedikit merubah

model perencanaan dan metode belajarnya, begitu seterusnya hingga diperoleh

peningkatan dalam peningkatan kosa kata siswa dalam belajar bahasa Indonesia

sampai tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang efektif.

Kegiatan dan pengamatan yang dilakukan masing masing peneliti dalam

setiap siklus per siklus dapat dirangkum dan digambarkan secara umum adalah

sebagai berikut :

a. Kegiatan Guru/ Peneliti

Peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merancang rencana

pembelajaran yang memungkinkan ada penelitian, mengatur kelas, menanamkan

disiplin kerja serta tata tertib prosedur permainan bingo. Selanjutnya guru

melakukan kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan permainan belajar bingo

sekaligus mengadakan latihan soal selesai menjelaskan materi dan aturan


35

permainan belajar bingo. Hasil latihan soal dinilai kemudian dicatat pada lembar

pengamatan. Pada waktu akhir pembelajaran guru memberi tes untuk mengetahui

prestasi belajar siswa. Dengan dasar hasil latihan soal dan hasil ulangan setiap

siklus guru selanjutnya memberi motivasi kepada siswa berupa verbal, dan

memberi tugas untuk mempelajari di rumah. Pada waktu tindakan refleksi guru

melihat kembali apa yang telah dilakukan dengan bantuan peneliti yang lain serta

melihat hasil pembelajaran melalui permainan belajar bingo dan meneliti siswa

dalam mengerjakan tes bahasa Indonesia pada tiap siklus.

b. Kegiatan siswa

Siswa sebagai subyek kedua yang dikenai tindakan diharapkan

mempunyai prestasi belajar bahasa Indonesia yang lebih baik. Siswa mampu

menemukan / menguji konsep-konsep dasar bahasa Indonesia sendiri melalui

permainan belajar bingo, siswa melaksanakan tugas yang diberikan guru. Tugas

ini berisi adalah tugas untuk menyimak dan selanjutnya mengerjakan soal.

Sedangkan latihan soal yang dilaksanakan tersebut adalah yang relevan dengan

konsep-konsep dasar bahasa Indonesia mengenai penguasaan kosa kata. Dengan

adanya kegiatan permainan bingo setiap pembelajaran bahasa Indonesia siswa

akan lebih menguasai konsep-konsep dasar bahasa Indonesia dan akhirnya pada

waktu diadakan ulangan siswa diharapkan akan memperoleh prestasi yang lebih

baik.

c. Tindakan Pengamat Pembantu

Peneliti lain membantu memberi masukan dan pembinaan pada guru dan

peneliti yang lain dalam setiap tindakan. Pemantauan dilakukan langsung pada
36

setiap tindakan untuk setiap siklus dengan menggunakan lembar pengamatan dan

mencatat prestasi siswa pada akhir pembelajaran. Lembar pengamatan digunakan

untuk mencatat hasil pengerjaan latihan soal serta hasil ulangan tiap akhir

pembelajaran. Evaluasi belajar mutlak harus diberikan sebagai upaya untuk

mengetahui perubahan atau perkembangan yang dicapai oleh siswa dari hasil

usaha belajarnya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang positif, yang

berupa penambahan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, keterampilan,

apresiasi serta sikap.

Setiap siklus diakhiri dengan tahapan refleksi, semua peneliti terlibat

dalam kegiatan pemaknaan dan pengembangan dan membantu guru dalam

kegiatan refleksi. Data yang diperoleh dianalisis bersama dan dimaknai dengan

menggunakan teknik analisis komparatif dan analisis kritis untuk mengetahui

perubahan yang dilakukan dengan membandingkan tindakan sebelumnya,

kemudian dibahas bersama dengan penuh keterbukaan dan kejujuran dengan

harapan masing masing dan dapat mengungkap tindakan yang dapat menimbulkan

gemar berlatih mengerjakan soal dengan benar setelah dilaksanakannya

permainan belajar bingo. Hasil tersebut ditindaklanjuti dengan upaya

pengembangan pada tindakan-tindakan yang mungkin dapat ditindaklanjuti dan

dikembangkan.

Apabila rencana tindakan berdasarkan proses perubahan perilaku yang

berprestasi optimal dalam suasana yang baik belum berhasil, rencana tindakan-

tindakan untuk siklus berikutnya perlu direvisi dengan tindakan-tindakan yang

baru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang lebih baik. Prestasi ini berupa
37

penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang sikap dan nilai-nilai, pengetahuan

dan keterampilan dasar bahasa Indonesia. Selanjutnya perlu diciptakan suasana

tekun mengikuti pelajaran atau penuh dengan dorongan, motivasi dan semangat

untuk mengikuti pelajaran.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini memaparkan hasil penelitian yang berkaitan dengan : (a)

diskripsi per siklus yaitu pelaksanaan penelitian tindakan kelas berdasarkan siklus

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap kegiatan.

(b) sajian data hasil penelitian berdasarkan siklus dan perubahan perubahan dan

atau kemajuan yang ditunjukan oleh siswa selama menggunakan permainan

belajar bingo dalam penguasaan kosa kata, meningkatkan keaktifan serta

kreatifitas belajar siswa. (c) Pembahasan hasil penelitian.

A. Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD N Kenokorejo 03 Kecamatan

Polokarto, Kabupaten Sukoharjo,dengan jumlah siswa sebanyak 8 siswa. SD N

Kenokorejo 03 merupakan Sekolah Dasar yang berstatus negeri yang berada di

wilayah kerja UPTD Pendidikan Polokarto Dinas Sukoharjo, berdiri pada tahun

1987 dengan memiliki areal lahan ± 2500 m2. Pada saat ini SD N Kenokorejo 03

dipimpin oleh Mujono,S.Pd yang dibantu oleh 11 tenaga pendidik dan tenaga

sekolah. Jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, pada tahun

ajaran 2009/2010 jumlah seluruh siswa adalah 66 siswa, namun demikian tidak

mematahkan semangat guru dalam membina dan mengembangkan potensi siswa,

terlihat hasil output siswa mampu bersekolah di sekolah lanjutan dengan status

negeri. Selain itu, juga dalam memberikan tambahan pelajaran serta inovasi

38
39

pembelajaran di sekolah, dengan mengadakan penelitian dalam mengembangkan

strategi pembelajaran termasuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas III terdapat Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang belum mencapai nilai

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 64. Adapun Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berkaitan dengan permasalahan tersebut

adalah pada aspek membaca, dengan Standar Kompetensi : (3) memahami teks

dengan bahasa nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng. Dengan

Kompetensi Dasar (3.2) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca

intensif, adapun indikator yang berhubungan dengan Kompetensi Dasar tersebut

adalah (3.2.1) menjelaskan kata-kata sulit, yang terlampir dalam lampiran.

Berikut merupakan data awal dari perolehan nilai tugas dan nilai ulangan

harian yang diperoleh siswa kelas III SD Negeri Kenokorejo 03 pada indikator

mengartikan kata-kata sulit:

Tabel 4.1
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03

Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 70 70
2 Yoga 62 62
3 Niko 64 64
4 Nafisah 66 66
5 Taufik 62 62
40

6 Sigit Wibowo 63 61
7 Andreani 58 60
8 Ayu 60 62
Jumlah 509 507
Rata rata kelas 63.2 63.3
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010

Berdasarkan data tabel di atas dapat dijabarkan bahwa dari jumlah siswa

kelas tiga yang berjumlah 8 siswa, hasil tugas menunjukkan sebanyak 5 siswa

diantaranya belum mencapai target Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) atau

sekitar 62.5 % dan tiga lainya sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

yang ditetapkan atau 37.5 % dengan nilai rata-rata kelas juga masih berada di

bawah KKM yaitu 63.2. Hasil nilai ulangan harian 8 siswa kelas III yang

memperoleh hasil ulangan harian dibawah KKM sebanyak 5 siswa atau sekitar

62.5 %, tiga siswa sudah mampu mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal

atau sekitar 37.5 % dari jumlah keseluruhan. Dari nilai rata-rata ulangan harian

juga menunjukan nilai yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan yang

ditargetkan. Hal tersebut juga didorong adanya kemampuan siswa yang masih

rendah, keaktifan belajar siswa yang kurang serta kreatifitas siswa terhadap

kegiatan pembelajaran yang masih terpancang pada perintah dan tugas-tugas yang

diberikan dari guru saja.

Dengan ketetapan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan Sekolah

64, dari data tersebut menunjukan siswa kelas III belum bisa memenuhi target

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), menunjukan bahwa penguasaan kosa kata

siswa kelas III yang masih rendah, keaktifan dan kreatifitas belajar siswa SD N

Kenokorejo 03 masih rendah. Maka guru dan peneliti berupaya memberikan


41

solusi pemecahan permasalahan dengan mencoba memberikan tindakan

(treatment) dengan memperkenalkan permainan belajar bingo sebagai upaya

untuk meningkatkan penguasaan kosa kata, keaktifan belajar dan kreatififtas

belajar siswa.

B. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada siklus pertama, guru menyiapkan materi pelajaran bahasa Indonesia

yang berkaitan dengan indikator dan tema yakni mengartikan kata-kata sulit.

Guru memohon ijin pada guru kelas untuk mengadakan penelitian agar tidak

mengganggu jalanya kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada hari

Rabu, 20 Oktober 2009 di ruang kelas III SD N Kenokorejo 03.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan sebelum siklus I diketahui ada

permasalahan tentang penguasaan kosa kata, keaktifan belajar, serta kreatifitas

belajar siswa yang masih sangat rendah. Dalam hal ini peneliti dan guru

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada proses

pembelajaran ini. Peneliti dan guru menyepakati pelaksanaan tindakan akan

dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2009 pukul

09.00-11.00WIB.

Pada perencanaan tindakan siklus I ini guru dan peneliti menyusun

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I berdasarkan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) di sekolah. Langkah-

langkah kegiatan pembelajarannya antara lain:


42

1. Guru mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran agar siswa siap

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3. Guru menyampaikan pokok bahasan hari ini yaitu tentang mengartikan

kata-kata sulit dalam bacaan.

4. Guru menyiapkan peralatan permainan belajar bingo kepada siswa.

5. Guru memperkenalkan permainan bingo kepada siswa

6. Siswa memainkan permainan bingo di depan kelas dibimbing oleh guru.

7. Guru mengadakan tes evaluasi setelah permainan bingo selesai dimainkan

dan kosa kata dikuasai siswa.

8. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan pemantaban, penguatan

belajar serta kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

Uraian RPP tersebut adalah sebagai berikut guru menyiapkan peralatan

kartu kata dan kartu gambar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar kelas III SD N Kenokorejo 03. Guru menyiapkan instrumen yang

akan digunakan dalam mencatat hasil pengamatan yang dilakukan oleh siswa.

Instrumen yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah lembar soal, lembar

pengamatan, daftar nilai, catatan lapangan. Masing-masing dipersiapkan

digunakan untuk memperoleh dan menganalisis perkembangan yang dialami

oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Pada Siklus pertama ini guru berencana mengenalkan permainan

belajar bingo kepada anak dengan memberikan arahan cara permainan atau

prosedur permainan dari permainan belajar bingo. Pada Siklus pertama


43

permainan belajar bingo yang diterapkan berisi tentang kosa kata sederhana

dengan kata-kata pendek misalnya kata lari, duduk, menari, ataupun kata-kata

yang sesuai dengan bacaan yang sulit yang kemudian diterapkan dan

dipadukan dengan permainan belajar bingo dengan memberikan gambaran

terhadap kata-kata tersebut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut

terlampir pada lampiran 2

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 28

Oktober 2009 pukul 09.00-11.00WIB, tindakan tersebut dilaksanakan

berdasarkan RPP yang sudah disusun oleh peneliti dan guru. Adapun urutan

RPP pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

Kegiatan awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa.

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosa kata, kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran.

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan.

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan.


44

4. Guru memperkenalkan permainan belajar bingo pada siswa serta

menunjukan cara bermain kepada siswa.

5. Guru mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

dalam permainan bingo tersebut.

6. Guru memfasilitasi dan mengarahkan siswa cara permaianan bingo.

7. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo.

8. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalannya permainan

belajar bingo.

9. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosa kata/ mengartikan kata-kata sulit dalam

bacaan.

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran: guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pelajaran yang diterima pada hari ini.

2. Guru mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun di rumah.

Kegiatan tersebut pada siklus I ini dapat diuraikan seperti berikut :

Guru dan peneliti mencoba mengenalkan permainan belajar bingo dan

mengajak siswa untuk belajar sambil bermain dalam menghafal dan

mengartikan arti kata-kata sulit dalam bacaan. Guru memberikan arahan cara

bermain permainan belajar bingo dengan memperagakan permainan bingo ini,

dengan mengambil sampel salah satu siswa untuk diajak berlatih bermain
45

bersama dengan guru sebagai contoh untuk siswa lainnya yang duduk di

belakang sambil memperhatikan. Kartu kata dan kartu gambar yang sudah

disiapkan guru dan peneliti diberikan pada siswa, kemudian siswa tersebut

diajak untuk melihat perpaduan dari kartu kata dan kartu gambar tersebut

sebagai latihan.

Cara permainan belajar bingo adalah sebagai berikut :

1. Kepada anak diberikan 2 helai kertas gambar yang berisi berbagai macam

gambar dan kata.

2. Siswa disuruh memegang kartu gambar.

3. Secara bergantian siswa menyebutkan kegiatan yang ada dalam gambar

(ingat tidak boleh diulang).

4. Siswa disuruh memegang kartu kata secara bergantian dan menyebutkan

kata kata yang ada dalam kertas.

5. Siswa disuruh menggunting gambar.

6. Kartu kata digunting menjadi dua bagian.

7. Menyuruh siswa melakukan permainan dengan cara mencocokan gambar

dengan kata atau sebaliknya kata dengan gambar, dan ditempel/ diletakan

di papan tulis.

8. Apabila anak mengambil gambar yang cocok dengan kata, maka gambar

itu diletakkan ditempelkan diatas kata dan siswa boleh melanjutkan

permainan kembali. Apabila gambar yang diambil tidak cocok dengan

kata, maka permainan dilanjutkan oleh lawan. Dalam permainan ini, siapa

yang lebih dahulu kata katanya satu baris ditempel dengan gambar, maka
46

dialah yang keluar sebagai pemenang sambil mengangkat tangan dengan

mengucap ” BINGO”.

Seusai permainan bingo dilaksanakan di dalam kelas, guru memberikan

tugas individual yang berkaitan dengan pengartian kata-kata sulit yang sudah

dipelajari berkaitan dengan bacaan atau kata-kata yang dipraktekkan dalam

permainan belajar bingo yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Guru

memberikan tes tertulis sebagai ulangan harian pada siswa kelas III SD N

Kenokorejo 03 untuk mengetahui tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa.

Berikut ini contoh kartu kata dalam permainan belajar bingo:

Tabel 4.2
Contoh kartu Permainan belajar bingo

STASIUN KERETA API BANDARA

PELABUHAN PESAWAT TANGKER


TERBANG

PEMBERHENTIAN SARANA PEMBERHENTIAN


KERETA TRANSPORTASI PESAWAT
UDARA TERBANG

TEMPAT TRANSPORTASI KAPAL MINYAK


BERLABUH KAPAL DARAT YANG
BERUKURAN
PANJANG
47

c. Observasi/ Pengamatan Tindakan

Observasi adalah upaya merekam semua yang terjadi di dalam

penelitian tersebut, utamanya semua perilaku yang ada dalam kegiatan belajar

mengajar yang ada di dalam kelas. Dalam penelitian ini guru menggunakan

observasi partisipatif, di mana guru dan peneliti terlibat langsung dalam

penelitian ini.

Pada siklus pertama ini, observasi yang dilakukan yaitu guru dan

peneliti mengamati setiap kegiatan siswa selama kegiatan belajar mengajar,

selama permainan bingo dilaksanakan maupun ketika siswa melaksanakan

tugas individual secara mandiri. Kegiatan pengamatan pada waktu permainan

bingo, guru mengamati keaktifan belajar siswa kemudian mencatat hasilnya

dalam lembar pengamatan maupun pada lembar catatan lapangan, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa selama proses

kegiatan belajar mengajar penguasaan kosa kata dengan mengadopsi

permainan bingo berlangsung di dalam kelas sebagai upaya peningkatan

pemahaman menguasai arti kata-kata sulit.

Observasi juga dilakukan guru dan peneliti pada saat siswa

melaksanakan tugas mandiri atau mengerjakan soal tes yang diberikan oleh

guru, di mana siswa sedang mengerjakan tugas secara individual. Siswa

mengerjakan sendiri, tidak bertanya dengan teman sejawatnya ketika tugas

mengartikan kata-kata sulit yang berhubungan dengan bacaan diberikan pada

siswa sebagai ulangan harian. Guru mencatat dan mengamati sikap dan

tindakan siswa selama kegiatan berlangsung, kemudian mengoreksi hasil


48

pekerjaan siswa dan dimasukan dalam daftar nilai sebagai data dalam

mengontrol serta mengamati perkembangan hasil belajar siswa setelah guru

dan peneliti mencoba mengaplikasikan permainan bingo sebagai metode

belajar penguasaan kosa kata atau pengartian kata-kata sulit sesuai dengan

bacaan.

Pada siklus I pengamatan dilakukan untuk mengukur tiga

permasalahan yang muncul yaitu: (1) Penguasaan kosa kata; (2) Keaktifan

belajar siswa; (3) kreativitas belajar siswa. Guru dan peneliti kemudian

mengadakan pertukaran pendapat dengan pengamat pembantu mengenai

penguasaan kosakata siswa, keaktifan belajar siswa dan kreatifitas belajar

siswa untuk menentukan langkah kerja pada siklus berikutnya.

Hasil dari pengamatan yang berupa tes atau tugas tertulis yang berupa

ulangan harian dimasukan ke dalam daftar nilai kelas III sebagai dokumen

sekaligus sebagai acuan untuk menentukan langkah perencanaan dan tindakan

selanjutnya dalam siklus dua atau siklus berikutnya. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti dalam siklus pertama ini terlihat

perkembangan hasil siswa kelas III adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03

Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 76 80
2 Yoga 72 74
3 Niko 66 70
49

4 Nafisah 70 74
5 Taufik 62 62
6 Sigit Wibowo 63 64
7 Andreani 60 62
8 Ayu 62 62
Jumlah 531 548
Rata rata kelas 66.4 68.5
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui bahwa dari 8 siswa kelas

III SD N Kenokorejo 03, pada nilai tugas terdapat 4 siswa mendapat nilai di atas

Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 50 % dari jumlah siswa

seluruhnya 4 siswa yang lainya belum mampu mencapai ketuntasan minimal atau

sekitar 50%, kemudian pada nilai ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 5 siswa

mendapat nilai diatas nilai ketuntasan minimal atau sekitar 62.5% 3 siswa

memperolah nilai dibawah nilai ketuntasan minimal atau sekitar 37.5%

Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika

di interpretasikan dalam bentuk angka adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010

Nilai siswa

No Nama siswa Nilai Nilai


Keaktifan Kreatifitas
belajar Belajar
1 Rapi Mahendra 76 80
2 Yoga 72 74
3 Niko 76 75
4 Nafisah 70 74
5 Taufik 62 62
50

6 Sigit Wibowo 63 75
7 Andreani 60 62
8 Ayu 62 62
Keterangan Nilai:

86 keatas : Siswa sangat aktif dan kreatif

75 -85 : Siswa aktif dan kreatif

60-74 : Siswa kurang aktif dan kreatif

> 60 : Siswa tidak aktif dan tidak kreatif

Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa siswa kelas III

SD N Kenokorejo 03 secara umum tingkat keaktifan dan kreatifitas belajarnya

masih sangat rendah. Dari 8 siswa kelas III terdapat 2 anak yang aktif dalam

belajarnya sementara sisanya sebanyak 6 anak masih kurang aktif dalam belajar

masih menunggu perintah atau tugas yang diberikan guru sekitar 75% siswa. Daya

kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III terdapat 3 siswa yang memiliki nilai

kreatifitas lebih dari 75 adalah 3 siswa atau 37.5% sedangkan sisanya sebanyak 5

siswa masih belum memiliki kreatifitas belajar sekitar 62.5% hal tersebut

menunjukan bahwa pada kelas III kreatifitas belajar siswa masih sangat rendah.

Siswa masih terpaku pada materi yang disampaikan oleh guru dan belum

mengembangkan bakat yang mereka miliki.

Hasil observasi pada siklus pertama ini dapat disimpulkan bahwa pada

siklus I ini mempunyai kelebihan dengan adanya permainan bingo mampu

meningkatkan penguasaan kosa kata siswa kelas III meskipun belum mencapai

hasil maksimal. Kekurangan pada siklus I adalah masih banyaknya siswa kelas III

yang hanya melihat dan mendengarkan permainan bingo sehingga untuk keaktifan
51

belajar serta kreatifitas siswa masih rendah sehingga perlu diadakan siklus

berikutnya untuk meningkatkan penguasaan kosakata, kreatifitas belajar serta

keaktifan belajar siswa. Hasil perkembangan belajar tersebut jika digambarkan

dalam bentuk Grafik adalah seperti berikut:

70.00%
60.00%
50.00%
Prosentase

40.00% Data awal


30.00% Hasil
20.00% siklus I
10.00%
0.00%
Nilai Tugas Nilai Ulangan Kreativitas Keaktifan Belajar
Belajar
Hasil Belajar

Grafik 4.1 Perkembangan hasil belajar siswa kelas III pada siklus I

d. Refleksi

Refleksi merupakan alur yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan sebuah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan refleksi yang tajam akan

diperoleh hasil yang sangat berharga dan akurat untuk menentukan rencana

tindakan pada siklus berikutnya. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

data komparatif yaitu membandingkan data awal dengan data hasil perkembangan

pada tiap-tiap siklus, atau pada siklus pertama dengan siklus berikutnya. Pada

siklus pertama ini, setelah permainan bingo diterapkan guru dan peneliti dalam

meningkatkan penguasaan kosa kata, meningkatkan keaktifan belajar serta

kreatifitas belajar siswa sudah mengalami kemajuan meskipaun belum mencapai

hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada nilai hasil perkembangan siswa
52

yang dibandingkan dari data awal sebelum diaplikasikan permainan bingo sebagai

metode pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada siklus I, peneliti dapat

melakukan refleksi sebagai berikut:

1. Guru sebaiknya lebih banyak berinteraksi dengan siswa dalam memberikan

pengarahan tentang permainan belajar bingo.

2. Guru tidak terpaku pada permainan bingo saja tetapi juga memperhatikan pada

siswa yang berada di belakang

3. Dengan banyaknya siswa yang mengeluh dengan terlalu cepat dalam

memperagakan permainan bingo ini, pada siklus II diperagakan dengan agak

lambat.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada siklus II ini, Perencaanan disusun peneliti pada tanggal 3 November

2009 bersama dengan Sih Rahayu sebagai wali kelas III, berdasarkan hasil

perkembangan belajar pada siklus I. Pada siklus pertama, penguasaan kosa kata

sudah mengalami peningkatan meskipun belum mencapai hasil yang maksimal,

sedangkan keaktifan belajar dan kreatifitas belajar siswa baru sedikit mengalami

perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Rencana guru dan peneliti pada

siklus kedua ini hampir sama dengan siklus I yakni penguasaan kosa kata yang

dikembangkan dengan mengaplikasikan permainan bingo sebagai model

pembelajaran serta menambah kosa kata baru yang dianggap sulit oleh siswa kelas

III. Menerapkan metode permainan belajar bingo ini mampu menarik minat
53

belajar siswa, karena selain menarik siswa kelas III yang cenderung masih lekat

dan senang dengan permainan, sehingga siswa dengan riang mampu ikut terlibat

langsung dalam belajar dengan bermain.

Pada awal pembelajaran sebagai apersepsi tindakan guru mengulangi

pelajaran bahasa Indonesia yang sudah dipelajari pada hari sebelumnya dimana

masih membahas tentang indikator mengartikan kata-kata sulit. Siswa diberi

pertanyaan yang berkaitan dengan kata-kata sulit yang sudah dipelajari pada

pertemuan kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Guru memberi pertanyaan

dijawab oleh siswa dengan jawaban yang benar. Pada kegiatan inti pembelajaran

pada siklus II ini guru dan peneliti merubah sedikit perencanaan kegiatan belajar

mengajar yang akan dilaksanakan didalam kelas yaitu guru lebih banyak

membuatkan atau mencarikan kosa kata dalam bacaan yang dianggap sulit oleh

siswa kelas III, kemudian guru dan siswa bersama-sama mencari dan mengartikan

arti kata dari kata-kata sulit tersebut dengan mengaplikasikan permainan bingo

agar siswa ikut menghafal dan memahami arti kata-kata sulit tersebut secara

langsung.

Penutup yang dilakukan guru pada siklus kedua ini, guru dan peneliti

mengadakan evaluasi dan penguatan kepada siswa tentang pokok bahasan yang

dipelajari pada kegiatan belajar tersebut yang mengandung pengartian kata-kata

sulit. Guru membantu membuat kesimpulan bersama pada siswa tentang arti dari

kata-kata sulit yang sudah bersama sama dipelajari dan diartikan bersama. Guru

sebelum mengakhiri pelajaran pada siklus kedua ini setiap akhir pelajaran selalu

mengadakan evalusi sebagai dokumentasi hasil perkembangan siswa setelah


54

diadakan siklus II dengan perencanaan tindakan yang berbeda. Hasil evaluasi

yang dkerjakan siswa dicatat dalam dokumentasi dan lembar pengamatan serta

hasil nilai siswa dicatat dalam daftar kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus II terlampir pada lampiran 3

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, dilaksanakan pada hari Rabu, 4

November 2009. Berdasarkan refleksi siklus I maka pada siklus II Upaya

meningkatkan penguasaan kosa kata, keaktifan serta kreatifitas belajar siswa

masih menjadi pokok permasalahan yaitu dengan meningkatkan intensitas

tindakan dengan meningkatkan jumlah kosa kata baru dengan makna yang

berbeda atau berbeda dengan kosa kata yang sudah dipelajari pada siklus I. Pada

siklus kedua ini permainan bingo sebagai alternatif pemecahan masalah tetap

digunakan sebagai media pembelajaran serta untuk menarik minat belajar siswa

agar pembelajaran juga terkesan lebih menyenangkan. Peneliti dan guru berperan

sebagai fasilitator dan pengamat dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada siklus II ini guru dan siswa mempraktekkan permainan belajar bingo

secara bersama-sama, kemudian jika siswa dianggap sudah cukup menguasai arti

dari kosa kata yang sudah diartikan tersebut guru memberikan tugas dan

mengadakan ulangan harian sebagai bukti dan dokumentasi dalam mengukur hasil

perkembangan belajar siswa kelas III. Hasil pengamatan dicatat oleh peneliti

dalam daftar nilai dan lembar pengamatan. Daftar nilai digunakan untuk mencatat

hasil belajar dari nilai tugas dan nilai ulangan. Lembar Pengamatan digunakan

sebagai alat/ Instrumen untuk mencatat perilaku dan partisipatif siswa dalam
55

kegiatan belajar mengajar yang mengaplikasian permainan belajar bingo sebagai

model dan media pembelajarannya. Secara terperinci Pelaksanaan tindakan adalah

sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosa kata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan

4. Guru mengingatkan prosedur permainan belajar bingo pada siswa serta

menunjukan cara bermain kepada siswa

5. Guru dan siswa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan

digunakan dalam permainan bingo tersebut dengan menuliskan pada

kartu kata

6. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo

7. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalanya permainan

belajar bingo
56

8. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosa kata/ mengartikan kata-kata sulit

dalam bacaan

9. Guru mengadakan pengamatan selam proses pembelajaran berlangsung

dan keaktifan belajar serta keratifitas belajar siswa

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran: guru dan siswa memberikan kesimpulan bersama

terhadap hasil kegiatan belajar hari ini.

2. Guru mengevaluasi dengan memberikan kritikan dan saran terhadap hasil-

hasil kegiatan belajar siswa

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun di rumah.

c. Observasi

Proses pengamatan/observasi dilakukan selama kegiatan belajar

berlangsung di dalam kelas baik itu perilaku siswa atau sikap siswa selama

mengikuti pelajaran yang menggunakan permainan belajar bingo sebagai media

pembelajarannya maupun selama siswa mengerjakan tugas dalam ikut

berpartisipasi dalam memainkan permainan belajar bingo tersebut didalam kelas.

Hasil belajar yang diperoleh guru dan peneliti dicatat dalam lembar pengamatan

maupun dalam daftar kelas sebagai pedoman mengukur hasil perkembangan

belajar siswa. Hasil belajar yang dapat diperoleh pada siklus kedua ini adalah

seperti pada tabel 4.5 berikut:


57

Tabel 4.5
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03

Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 84 86
2 Yoga 76 76
3 Niko 66 72
4 Nafisah 74 82
5 Taufik 64 64
6 Sigit Wibowo 68 66
7 Andreani 62 62
8 Ayu 70 70
Jumlah 564 578
Rata rata kelas 70.5 72.3
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010

Dari tabel 4.5 tersebut, dapat diuraikan bahwa dari 8 siswa kelas III SD N

Kenokorejo 03, pada nilai tugas terdapat 7 siswa mendapat nilai di atas Nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 87.5% dari jumlah siswa

seluruhnya, 1 siswa masih belum mampu mencapai ketuntasan minimal atau

sekitar 12.5%, kemudian pada nilai ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 7 siswa

mendapat nilai di atas nilai ketuntasan minimal atau sekitar 87.5% 1 siswa

memperolah nilai di bawah nilai ketuntasan minimal atau sekitar 12.5%

Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika

di interpretasikan dalam bentuk angka adalah sebagai berikut:


58

Tabel 4.6
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD N Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010

Nilai siswa

No Nama siswa Nilai Nilai


Keaktifan Kreatifitas
belajar Belajar
1 Rapi Mahendra 80 80
2 Yoga 76 78
3 Niko 80 82
4 Nafisah 75 74
5 Taufik 62 62
6 Sigit Wibowo 75 78
7 Andreani 60 62
8 Ayu 62 62
Keterangan Nilai:

86 keatas : Siswa sangat aktif/kreatif

75 -85 : Siswa aktif/kreatif

60-74 : Siswa kurang aktif / kreatif

> 60 : Siswa tidak aktif/pasif/ tidak kreatif

Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa siswa kelas III

SD N Kenokorejo 03 secara umum tingkat keaktifan dan kreatifitas belajarnya

sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai hasil yang maksimal.

Sejumlah 8 siswa kelas III terdapat 5 anak yang aktif dalam belajarnya atau

62.5%, sementara sisanya sebanyak 3 anak masih kurang aktif dalam belajar

masih menunggu perintah atau tugas yang diberikan guru sekitar 37.5% siswa.

Daya kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III terdapat 4 siswa yang memiliki nilai
59

kreatifitas lebih dari 75 atau 50%, sedangkan sisanya sebanyak 4 siswa lainnya

masih belum memiliki kreatifitas belajar sekitar 50%.

Siklus II ini masih ada beberapa kelemahan. Kelemahan dan kekurangan

tersebut akan diupayakan untuk memperbaiki siklus III kelemahan dalam kegiatan

siklus II adalah sebagai berikut:

1. Siswa masih menunggu perintah dari guru dalam mengerjakan tugas ataupun

perintah guru.

2. Siswa mengalami kesulitan/kurang aktif dalam mencari kata-kata yang sulit

dalam bacaan.

3. Siswa masih pasif dalam membuat kartu kata dalam permainan bingo.

Kelebihan pada siklus II siswa mulai mudah dalam mengartikan kata-kata sulit

dengan diberi pancingan kartu gambar maupun kartu kata yang sesuai.

d. Refleksi

Hasil perkembangan belajar siswa pada siklus I jika dibandingkan dan

dianalisis dengan teknik analisis komparatif yakni membandingkan antara tiap-

tiap siklus dengan siklus sebelumnya, maka hasil perkembangan belajar siswa

pada siklus kedua ini juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil

perkembangan belajar pada siklus I meskipun peningkatan hasil belajar tersebut

belum mampu mencapai hasil maksimal dan belum memenuhi kriteria ketuntasan

dan keberhasilan sebuah tindakan dalam mengatasi persoalan atau permasalahan

yang dihadapi dalam kelas tersebut.

Pada siklus I secara umum dilihat dari prosentase siswa yang memperoleh

nilai di atas nilai Ketuntasan minimal. Pada nilai tugas terdapat 4 siswa
60

memperoleh nilai di atas nilai KKM sebesar 50%, nilai ulangan harian 5 siswa

memperolah nilai diatas KKM sebesar 62.5%. Pada siklus I interpretasi lembar

pengamatan pada siswa, keaktifan belajar siswa aktif sebesar 25%, kreatifitas

belajar siswa sebesar 37.5%. Pada siklus kedua ini hasil perkembangan belajar

siswa mengalami peningkatan yaitu pada nilai tugas, siswa yang memperoleh nilai

diatas KKM sejumlah 7 siswa sebesar 87.5%, pada nilai tugas juga mengalami

peningkatan hasil belajar sebesar 87.5%. Hasil belajar siswa pada keaktifan

belajar dan kreatifitas belajar juga mengalami peningkatan meskipun belum

mencapai kriteria keberhasilan sebuah pembelajaran di dalam kelas. Pada

keaktifan belajar jika dilihat dalam prosentase sebesar 62.5% atau sejumlah 5

anak yang sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil keaktifan belajar

juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 50% dari jumlah seluruh siswa atau

sekitar 4 siswa sudah aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil perkembangan

belajar tersebut jika digambarkan dalam bentuk grafik terlampir dalam lampiran 6

Hasil perkembangan belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan pemahaman pada penguasaan

kosa kata pada indikator mengartikan kata-kata sulit. Siswa kelas III dalam

mengartikan kata-kata sulit sudah mengalami kemajuan telihat dari data hasil

belajar dan dijelaskan lebih rinci dengan adanya grafik perkembangan hasil

belajar, namun dalam keaktifan dan kreatifitas belajar siswa belum mencapai

keberhasilan yang maksimal. Peneliti dan guru mengambil langkah tindakan

untuk mengadakan penelitian berikutnya dengan mengadakan siklus III dengan


61

memfokuskan rencana dan tindakan siklus pada upaya untuk meningkatan

keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03

Berdasarkan hasil pengamatan pada tindakan siklus II, peneliti dapat

melakukan refleksi sebagai berikut:

1. Guru diharapkan untuk lebih banyak berinteraksi dengan siswa salah

satunya dengan jalan berkeliling memantau keaktifan siswa.

2. Guru bersikap tidak terlalu kaku

3. Siswa dengan kondisi agak lamban belajar diberi perhatian khusus.

3. Siklus III

a. Perencanaan Tindakan

Pada hasil perkembangan belajar siklus II upaya peningkatan keaktifan

belajar dan kreatifitas belajar belum mencapai keberhasilan yang maksimal

sehingga guru dan peneliti merencanakan untuk melakukan siklus III dengan

memfokuskan pada upaya peningkatan keaktifan dan kreatifitas belajar guru dan

siswa. Pada siklus III ini guru merencanakan kegiatan belajar mengajar yang agak

berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya namun masih tetap mengunakan

permainan bingo sebagai media pembelajaran dan alternatif pemecahan masalah

dari permasalahan yang ada di kelas III SD N Kenokorejo 03.

Perencanaan tindakan ini disusun pada tanggal 17 November 2009, yang

pertama kali dilakukan adalah guru membahas kekurangan dan kelebihan dari

siklus II dengan menyusun RPP untuk siklus III yang terdapat dalam lampiran.

Pada perencanaan siklus III ini guru dan peneliti merencanakan melibatkan

pengamat pembantu dalam mengamati keaktifan dan kreatifitas belajar siswa


62

untuk pembanding data sebagai tolak ukur hasil perkembangan belajar.

Pelaksanaan tindakan direncanakan dilaksanakan pada tanggal 24 November

2009, RPP siklus III secara terperinci terlampir pada lampiran 4 dengan urutan

pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosakata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan

4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosakata sulit dalam bacaan

5. Guru memfasilitasi kerja yang dilakukan oleh siswa dengan memberikan

bimbingan

6. Siswa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

dalam permainan bingo tersebut

7. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo secara mandiri


63

8. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalannya permainan

belajar bingo

Kegiatan Akhir

1. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosa kata/ mengartikan kata-kata sulit dalam

bacaan

2. Pemantapan pelajaran: guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pelajaran yang diterima pada hari ini

3. Guru mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar

4. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di

sekolah maupun di rumah

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilaksanakan pada tanggal 24

November 2009 pada pukul 09.00-11.00 WIB di ruang kelas III serta di halaman

sekolah pada waktu istirahat. Pada siklus III ini materi yang disampaikan masih

berkaitan dengan penguasaan kosa kata mengartikan kata-kata sulit bagi siswa

kelas III, namun sesuai observasi pada siklus II guru berupaya untuk

memfokuskan pada peningkatan keaktifan dan kreatifitas belajar siswa. Guru

bertindak sebagai fasilitator, siswa secara berkelompok dan mandiri mulai dari

mempersiapkan alat dan bahan sampai pelaksanaan dilakukan oleh siswa. Siswa

mencari dan mengumpulkan kata-kata yang dianggap sulit, guru memfasilitasi

dengan membantu mencarikan arti kata-kata sulit tersebut sesuai dengan tingkat

yang paling sederhana yang paling mudah dipahami oleh siswa kelas III. Siswa
64

bertugas menuliskan kata-kata sulit tersebut dalam kertas karton atau kertas buku

gambar kemudian dipotong-potong untuk dijadikan kartu kata, beberapa siswa

menuliskan arti dari kata-kata sulit tersebut pada kertas gambar lain kemudian

dipotong-potong sesuai bagiannya masing-masing. Adapun pelaksanaan tindakan

tersebut secara terperinci adalah sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa.

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosa kata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran.

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan.

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan.

4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosa kata sulit dalam bacaan.

5. Guru memfasilitasi kerja yang dilakukan oleh siswa dengan memberikan

bimbingan.

6. Siswa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

dalam permainan bingo tersebut.


65

7. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo secara mandiri, dengan yang

paling cepat dan tepat menyelesaikan permaianan maka samabil melompat

mengucapkan kata ” Bingo”.

8. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalanya permainan

belajar bingo.

9. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosa kata/ mengartikan kata-kata sulit dalam

bacaan.

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran : guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pelajaran yang diterima pada hari ini.

2. Guru mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun di rumah.

c. Observasi

Proses pengamatan/observasi dilakukan selama kegiatan belajar pada

siklus III ini yaitu tanggal 24 November 2009, memfokuskan pada keaktifan dan

kreatifitas belajar siswa yang berupa perilaku siswa atau sikap siswa selama

mengikuti pelajaran yang menggunakan permainan belajar bingo sebagai media

pembelajarannya tetapi guru dan peneliti juga tidak meninggalkan tes sebagai

dokumentasi hasil perkembangan belajar pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil

belajar yang diperoleh guru dan peneliti dicatat dalam lembar pengamatan

maupun dalam daftar kelas sebagai pedoman mengukur hasil perkembangan


66

belajar siswa. Hasil belajar yang dapat diperoleh pada siklus ketiga ini adalah

seperti pada tabel 4.7 berikut

Tabel 4.7
Daftar Nilai Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Kelas III
SD Negeri Kenokorejo 03

Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1 Rapi Mahendra 100 100
2 Yoga 80 100
3 Niko 75 82
4 Nafisah 85 92
5 Taufik 76 86
6 Sigit Wibowo 80 96
7 Andreani 75 63
8 Ayu 90 100
Jumlah 662 719
Rata rata kelas 82.7 89.8
Sumber : Daftar Nilai kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, dapat diuraikan bahwa dari 8 siswa kelas

III SD N Kenokorejo 03, pada nilai tugas seluruh siswa mendapat nilai diatas

Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 100%, kemudian pada nilai

ulangan harian dari 8 siswa kelas III, 7 siswa mendapat nilai diatas nilai

ketuntasan minimal atau sekitar 87.5% 1 siswa memperolah nilai dibawah nilai

ketuntasan minimal atau sekitar 12.5%.

Hasil pengamatan pada keaktifan dan kreatifitas belajar siswa kelas III jika

di interpretasikan dalam bentuk angka adalah sebagai berikut:


67

Tabel 4.8
Nilai Keaktifan dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III
SD N Kenokorejo 03 Tahun 2009/2010

Nilai siswa

No Nama siswa Nilai Nilai


Keaktifan Kreatifitas
belajar Belajar
1 Rapi Mahendra 84 85
2 Yoga 80 80
3 Niko 80 82
4 Nafisah 80 82
5 Taufik 76 80
6 Sigit Wibowo 75 78
7 Andreani 70 75
8 Ayu 75 75
Keterangan Nilai:

86 keatas : Siswa sangat aktif/ kreatif

75 -85 : Siswa aktif/kreatif

60-74 : Siswa kurang aktif / kreatif

> 60 : Siswa tidak aktif/tidak kreatif(pasif)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa siswa kelas III SD N

Kenokorejo 03 secara umum tingkat keaktifan dan kreatifitas belajarnya

mengalami peningkatan yang signifikan terlihat pada hasil belajar siswa. Dari 8

siswa kelas III terdapat 7 anak yang aktif dalam belajarnya atau 87.5% sementara

sisanya sebanyak 1 anak masih kurang aktif dalam belajar 12.5%. Daya kreatifitas

siswa dari 8 siswa kelas III seluruh siswa memiliki nilai kreatifitas lebih dari 75

atau 100% namun dari 8 siswa kreatif ada 1 siswa yang kreatif tetapi tidak
68

menyasar pada pokok pembelajaran atau indikator yang dipelajari yaitu

mengartikan kata kata sulit sesuai kemampuan pemahaman siswa kelas III.

Data Kemajuan perkembangan siswa dapat dilihat pada grafik berikut:

Perkembangan Hasil Belajar Siklus III

120%
100%
Prosentase

80% Siklus II
60%
40% Siklus III
20%
0%
Nilai Tugas Nilai Keaktifan Kreatifitas
Ulangan Belajar Belajar
Hasil Belajar

Grafik 4.3 Hasil Perkembangan Belajar Siklus III Kelas III

d. Refleksi

Dalam siklus III ini pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan

belajar mengajar terlihat antusias mengikuti permaianan belajar bingo serta siswa

mengembangkan kreatifitasnya masing masing menuliskan dan membuata kartu

kata. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti pada siklus

III, siswa telah mampu mencapai belajar tuntas pada hal: (1) Penguasaan kata-kata

sukar dalam bacaan atau penguasaan kosa kata kelas III; (2) Keaktifan belajar

siswa sudah meningkat; (3) Kreatifitas belajar siswa meningkat.

Dari hasil perkembangan belajar siswa kelas III dimana pada nilai tugas

dan nilai ulangan 100% siswa memperoleh nilai diatas nilai ketuntasan minimala

yang ditetapkan oleh sekolah, pada nilai kekatifan belajar hanya 1 siswa yang

belum aktif dalam belajar dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak sehat, dan 7
69

siswa lainnya aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau sekitar 87.5%. Pada nilai

kreatifitas belajar seluruh siswa mampu kreatif atau sebesar 100%. Dengan

demikian pada siklus III ini siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 telah tuntas

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada indikator mengartikan kata-kata

sulit, selain itu kekatifan dan kreatifitas belajar siswa juga mampu meningkat

dengan adanya permainan belajar bingo sebagai alternatif pemecahan masalah

yang dihadapi di dalam kelas III tersebut.

4. Perbandingan Antar Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I, II, III Sejalan dengan

temuan hasil penelitian tindakan yang dilakukan dari siklus I hingga berakhir pada

siklus III, dimana setiap tindakan selalu menggunakan/ mengaplikasikan

permainan belajar bingo sebagai media pembelajarannya. Pada setiap siklus selalu

ditandai dengan adanya peningkatan belajar siswa meskipun bertahap dan

berangsur-angsur mencapai tingkat keberhasilan nilai yang ditetapkan dan

diharapkan sesuai yaitu siswa mampu menguasai kosa kata dengan baik, keaktifan

belajar serta kreatifitas belajar dengan perolehan nilai di atas nilai Ketuntasan

Minimal (KKM) yakni 64.

Berdasarkan tabel hasil perkembangan belajar siswa yang berupa nilai

siswa dalam mengerjakan tugas dan ulangan, serta keaktifan belajar, kreatifitas

belajar siswa dilihat dan dibandingkan data-data tersebut dari data awal,

perkembangan siklus I sampai dengan siklus III bahwa siswa mampu menguasai

penguasaan kosa kata dan ikut aktif serta kreatif dalam kegiatan belajar mengajar

di dalam kelas melalui permainan belajar bingo.


70

Pada siklus I siswa telah menunjukan kemajuan belajar terbukti dengan

adanya peningkatan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan data awal yang

masih sangat rendah di bawah dari nilai KKM sejumlah 67.5% kemudian pada

siklus-siklus berikutnya tindakan yang dilakukan yang masih mengaplikasikan

permainan bingo sebagai media pembelajaran yang dilakukan secara

kontinu/berkesinambungan diperoleh hasil yang signifikan.

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa baik itu pada nilai

tugas, nilai ulangan, keaktifan serta kreatifitas belajar siswa meskipun belum

mencapai hasil maksimal. Pada nilai tugas terdapat peningkatan menjadi 50%,

nilai ulangan 62.5% terjadi peningkatan masing masing sekitar 12.5%, sementara

pada keaktifan belajar dan kreatifitas belajar berubah dari 0% menjadi 25% dan

37.5%.

Pada siklus III berpedoman pada hasil siklus I, II maka peneliti dan guru

mengubah sedikit cara pemberian tindakan dengan menekankan dan

memfokuskan pada upaya peningkatan keaktifan belajar dan kreatifitas belajar.

Hasil yang dapat diperoleh dalam siklus III ini yaitu pada nilai tugas dan ulangan

diperoleh hasil belajar siswa yang menunjukan tingkat keberhasilan yang

memuaskan siswa dalam belajar dengan permainan belajar bingo ini. Delapan

siswa kelas III, seluruh siswa mampu mencapai nilai diatas nilai KKM sebesar

100%, pada keaktifan belajar 87.5 % siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,

pada kreatifitas 100% siswa ikut membuat alat dan bahan dalam kegiatan

pembelajaran dengan permainan bingo tesebut. Hasil tersebut menunjukan bahwa


71

permainan bingo mampu meningkatkan kemampuan pemahaman kecakapan,

keaktifan belajar, serta kreatifitas belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03

dalam penguasaan kosa kata atau mengartikan kata-kata sulit dalam bacaan. Tabel

data dan grafik siklus 3 terlampir pada lampiran 9

Hasil Perkembangan belajar siswa dari awal siklus I sampai siklus III

secara terpadu dapat kita lihat pada tabel dan grafik seperti berikut:

Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar secara terpadu

Nilai Nilai Nilai Nilai


tugas Ulangan Keaktifan Kreatifitas
Belajar Belajar
Data Awal 37.5 % 37.5 % 0% 0%

Siklus I 50 % 62.5 % 25 % 37.5 %

Siklus II 88 % 87.5 % 63 % 50 %

Siklus III 100 % 100 % 87.5 % 100 %

Grafik Perbandingan Hasil Belajar


per siklus

120.00%

100.00% 100.00% 100.00% 100%


88% 87.50% 87.50%
Prosentase

80.00%

60.00% 62.50% 63%


50% 50%
40.00% 37.50% 37.50% 38%
25%
20.00%

0.00% 0% 0.00%

Nilai Tugas Nilai Ulangan Keaktifan Belajar Kreatifitas Belajar


Hasil Belajar

Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Grafik 4.4 Grafik perkembangan dari data awal samapi siklus III
72

C. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendiskripsikan

peningkatan penguasaan kosa kata siswa, keaktifan belajar, serta kreatifiatas

belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 tahun ajaran 2009/2010 melalui

efektifitas permainan belajar bingo sebagai metode dan strategi pembelajaran.

Dengan demikian akan dijabarkan pembahasan hasil penelitian yang

meliputi kemampuan pemahaman kosakat siswa kelas III dalam mengartikan kata-

kata sulit dalam bacaan, meningkatkan keaktifan belajar siswa serta

mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas III SD N

Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1. Hasil Penelitian ini telah Mencapai Indikator yang Ditetapkan.

Sudah dirumuskan indikator keberhasilan yang harus dicapai dalam siklus

III. Penguasaan kosa kata siswa, keaktifan belajar siswa serta kreatifitas belajar

siswa selama mengikuti pelajaran dan kemampuan siswa dalam memahami dan

mengartikan kosa kata sulit dalam bacaan dengan mengaplikasikan permainan

belajar bingo sebagai alternatif pemecahan masalah diharapkan mencapai

indikator keberhasilan yaitu nilai tugas, nilai ulangan pada penguasaan kosa kata,

keaktifan belajar dan kreatifitas belajar siswa jika diinterpretasikan dalam bentuk

angka adalah siswa mampu memperoleh nilai di atas nilai KKM yaitu 64, dengan

prosentase pada akhir siklus harus mampu mencapai 80% ketuntasan.

Peningkatan penguasaan kosa kata, keaktifan dan kreatifitas belajar dalam

memahami dan mengartikan kosa kata sulit dalam bacaan tidak hanya terletak

pada guru tetapi juga ditentukan adanya kemauan dari siswa untuk merubah dan
73

meningkatkan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam

kelas. Peningkatan penguasaan kosa kata tersebut dapat dilihat pada daftar nilai

sebagai dokumen hasil perkembangan belajar siswa. Keaktifan belajar dan

kreatifitas belajar siswa diamati pada saat kegiatan belajar berlangsung yang

dicatat dalam lembar pengamatan atau lembar observasi yang dihitung dari jumlah

siswa yang aktif dengan memakai kriteria tertentu, dengan standar ketuntasan

untuk keaktifan belajar dan kreatifitas belajar lebih dari angka 75.

Prosentase penguasaan kosa kata dilihat dari nilai tugas dan nilai ulangan

mampu mencapai 100% siswa menguasai kosa kata sulit. Keaktifan dan kreatifitas

belajarnya mengalami peningkatan yang signifikan terlihat pada hasil belajar

siswa. Dari 8 siswa kelas III terdapat 7 anak yang aktif dalam belajarnya atau

87.5% sementara sisanya sebanyak 1 anak masih kurang aktif dalam belajar

12.5%. Daya kreatifitas siswa dari 8 siswa kelas III seluruh siswa memiliki nilai

kreatifitas lebih dari 75 atau 100%.

2. Peningkatkan Penguasaan Kosa Kata, Keaktifan Belajar serta Kreatifitas

Belajar Siswa.

Keberhasilan peningkatan penguasaan kosa kata, keaktifan belajar serta

kreatifitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada

perkembangan hasil belajar pada setiap siklusnya. Penggunaan permainan bingo

sebagai alternatif upaya peningkatan menentukan keberhasilan pembelajaran ini.

Hal ini disebabkan pada siswa kelas III yang merupakan siswa dengan

karakteristik bermain, cenderung menyukai permainan. Menurut Nasution (1994:

44) beberapa sifat khas anak anak pada masa ini adalah seperti berikut :
74

(a) adanya korelasi positif yang tinggi antara kesehatan pertumbuhan jasmani

dengan prestasi sekolah; (b) adanya sikap cenderung untuk mematuhi peraturan

peraturan permainan tradisonal; (c) ada cenderung memuji diri sendiri; (d) suka

membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasa

menguntungkan untuk meremehkan orang lain; (e) kalau tidak dapat

menyelesaikan soal maka soal itu dianggap tidak penting; (f) pada masa ini anak

menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai

baik atau tidak. Berdasarkan teori tersebut peneliti mengaplikasikan dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah, melalui permainan ini mampu

meningkatkan penguasaan kosa kata, keaktifan belajar serta kreatifitas belajar

siswa

Berdasarkan data-data yang tersaji dalam grafik dan tabel dalam lampiran

10, yang didokumentasikan mulai dari siklus I samapai siklus III membuktikan

bahwa dengan pelaksanaan permainan bingo dalam kegiatan belajar dilaksanakan

secara berkesinambungan dan teratur pada indikator mengartikan kata-kata sulit

siswa kelas III, terbukti mendukung hipotesis tindakan. Hasil Penelitian Tindakan

Kelas ini yaitu:

a. Peningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas III SD N

Kenokorejo 03

Menurut Ba’dulu dan Herman (2004: 5) kosa kata memegang peranan

penting dalam pengajaran bahasa, bahkan dalam kehidupan manusia sebab

penguasaan kosa kata seseorang sangat berpengaruh terhadap keterampilan

berbahasa, baik kuantitas maupun kualitas. Semakin kaya kosa kata seseorang
75

semakin besar pula kemungkinan seseorang ini terampil berbahasa. Oleh karena

itu, pengajaran kosa kata di sekolah dasar harus menjadi dasar bagi

pengembangan keterampilan berbahasa siswa. Beberapa cara yang dapat

dilakukan anak anak dalam mendapatkan dan mengembangkan serta mempelajari

kata-kata tersebut. ada dua cara pengenalan kosa kata : (1) mereka mendengar

kata-kata dari orangtua, anak yang lebih tua, teman sepermainan, televisi, radio,

tempat bermain; (2) mengalaminya sendiri, yaitu dengan memakannya,

merabanya, menciumnya, meminumnya. Terlihat pada perbandingan tiap-tiap

siklus selalu mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai tugas sebesar 50%, nilai

ulangan 62.5%. Pada siklus II nilai tugas sebesar 87.5%, nilai ulangan 87.5%.

Pada siklus III nilai tugas sebesar 100%, nilai ulangan 100%.

b. Peningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III SD N Kenokorejo 03

Penerapan permainan belajar bingo sebagai alternatif pemecahan masalah

dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa juga terbukti mampu meningkatkan

hasil perkembangan belajar, dilihat dari indek prestasi keaktifan belajar yang

diiterpretasikan dalam bentuk angka jika diprosentasikan, pada siklus I keaktifan

belajar sebesar 25%. Pada siklus II meningkat menjadi 62.5%, pada siklus III

mencapai hasil maksimal sebesar 87.5%. Mampu mencapai indikator keberhasilan

penelitian yang ditetapkan sebesar 80 % siswa memperoleh nilai di atas nilai

KKM yang ditetapkan yaitu 64.

Senada dengan penelitian yang diungapan oleh Sumarno (UNS, 2009)

yang berjudul ”Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Melalui

Media Lagu Anak-anak Pada Siswa Tuna Grahita Kelas I SLB –C YPAALB
76

Prambanan Tahun 2008/2009”. Lamusu (2008) yang berjudul ” Penerapan Media

Flas Card dalam penguasaan kata dalam Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP

Negeri 4 Gorontalo”. Pranowo (2009) dengan judul ”Hubungan Penguasaan Kosa

kata dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa

Kelas V SD kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009”

Ketiganya melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa dengan penggunaan

media dapat meningkatkan pemahaman berbahasa penguasaan kosa kata,

keaktifan belajar meskipun menggunakan media yang berbeda dalam upaya

peningkatannya

c. Peningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas III SD N Kenokorejo 03

Menurut Bahri dan Zain (2006: 60) konsep tentang pendekatan

kebermaknaan dapat disimpulkan bahwa (1) Bahan pelajaran dan kegiatan

pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan

pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya. Karena itu, pengalaman siswa

dalam lingkungan, minat, tata nilai dan masa depannya harus dijadikan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengajaran dan pembelajaran untuk

membuat pelajaran lebih bermakna; (2) Dalam proses belajar mengajar, siswa

merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri ciri

dan kebutuhan mereka harus dipertimbangkan dalam segala keputusan yang

terkait dengan pengajaran; (3) Dalam proses belajar mengajar guru berperan

sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan

bahasanya. Dalam penelitian ini juga dilakukan melalui pendekatan proses,

sehingga menuntut siswa untuk ikut dalam kegiatan pembelajaran secara aktif
77

dalam mengembangkan potensi dan kemampuan kreatifitasnya untuk menghafal

dan memahami secara langsung konsep penguasaan kosa kata. Berdasar konsep

yang disebut di atas maka permainan bingo merupakan salah satu alternatif dalam

memberikan tindakan (treatment) untuk upaya peningkatan kreatifitas belajar

siswa.

Dengan permainan bingo ini terbukti kreatifitas belajar siswa juga

mengalami peningkatan yang signifikan dari tiap tiap siklus. Pada siklus I 37.5%,

siklus II sebesar 50% dan pada akhir siklus mampu mencapai perolehan sebesar

100% dari seluruh siswa kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, dilihat dari

pengamatan peneliti yang dilakukan di dalam proses kegiatan belajar mengajar

berlangsung dimana siswa membuat dan menciptakan kartu kata sendiri.

Pada penelitian ini, hasil penelitian ini dari data awal nilai siswa yang

mencapai ketuntasan minimal 64 adalah 37.5%, pada siklus I pada nilai tugas dan

nilai ulangan meningkat menjadi 50% dan 67.5%, keaktifan dan kreatifitas

belajar siswa 37.5% dan 25 %. Pada siklus kedua mengalami peningkatan lagi

meskipun belum mencapai hasil maksimal, tingkat keberhasilan siswa yang

mencapai nilai KKM meningkat menjadi 87.5% keaktifan belajar 62.5%

kreatifitas belajar 50%. Pada siklus III ketercapaian hasil belajar sangat terlihat

dengan menetapkan indikator keberhasilan penelitian yaitu 80 % siswa mampu

mencapai nilai di atas nilai KKM, pada siklus III ini tingkat penguasaan kosa kata

siswa sudah mencapai keberhasilan dengan 100% siswa mampu mencapai nilai

KKM di atas nilai yang ditargetkan, 87.5% siswa memiliki kemampuan untuk ikut

aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan 100% siswa mampu


78

meningkatkan kreatifitasnya. Dengan demikian dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa (1) efektifitas permainan belajar bingo dapat meningkatkan

penguasaan kosakata siswa; (2) Permainan belajar bingo meningkatkan keaktifan

belajar; (3) Permainan belajar bingo meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas

III SD N Kenokorejo 03 tahun 2009/2010.


BAB V

PENUTUP

Bab V menyampaikan simpulan hasil penelitian yang berpijak pada hasil

pembahasan yang dipaparkan berdasarkan permasalahan yang diajukan, serta hasil

pemecahan masalah penguasaan kosakata, keaktifan belajar, serta kreatifitas

belajar siswa kelas III SDN Kenokorejo 03. Berkaitan dengan kesimpulan hasil

penelitian ini, dan sebagai upaya untuk menyikapi serta menindaklanjuti hasil

penelitian ini, maka dikemukakan pula beberapa saran dan rekomendasi kepada

praktisi, pengambil kebijakan dan peneliti lanjutan..

A. Simpulan

Berdasarkan permasalahan penelitian, temuan temuan dan pembahasan

temuan pada tiap-tiap siklus yang dilalui dalam penelitian ini, dapat ditarik

simpulan seperti berikut:

1. Kemampuan penguasaan kosa kata siswa kelas III SD N Kenokorejo 03

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo melalui efektifitas permainan

belajar bingo pada setiap siklus siswa memperoleh peningkatan

pembelajaran dan hasil belajar dari siklus per siklus selalu mengalami

peningkatan yang signifikan dari hasil belajar siswa 37.5% pada data awal,

62.5% hingga mencapai hasil belajar 100% siswa mampu mencapai

memperoleh nilai tugas dan nilai ulangan diatas nilai KKM yang

ditetapkan sekolah, sehingga menunjukan bahwa permainan belajar bingo

79
80

yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan mampu

meningkatkan penguasaan kosa kata siswa.

2. Keaktifan belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia pada indikator mengartikan kata-kata sulit mengalami

peningkatan hal ini ditunjukan dari hasil lembar pengamatan dan catatan

lapangan yang didokumentasikan guru dan peneliti. Pada siklus I 25%,

siklus II meningkat menjadi 63% dan pada siklus III mampu mencapai

87.5%. Hasil belajar tersebut menunjukan bahwa dengan permainan

belajar bingo ini mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

3. Kreatifitas belajar siswa kelas III dalam pembelajaran penguasaan kosa

kata dengan arti kata yang sulit dengan menggunakan permainan belajar

bingo menujukkan bahwa kemampuan kreatifitas belajar siswa

berkembang secara baik. Kemampuan tersebut dapat dilihat pada perilaku

siswa yang ikut secara aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

serta dalam mneciptakan dan menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan dalam permainan belajar bingo dengan kemandirian siswa itu

sendiri. Perubahan hasil belajar pada kreatifitas belajar dapat terlihat dari

data awal 0%, siklus I ada peningkatan menjadi 37.5%, pada siklus kedua

juga bergerak mengalami kemajuan sebesar 12.5 % menjadi 50%, hingga

pada siklus III merupakan puncak dari hasil tindakan dengan permainan
81

bingo seluruh siswa mau dan mampu mengembangkan kreatifitasnya

mencapai 100% (belajar tuntas).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

penguasaan kosa kata siswa, keaktifan belajar serta kreatifitas belajar siswa dalam

pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator mengartikan kata-kata sulit

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan satu dengan yang lain.

Faktor-faktor tersebut berasal dari guru, siswa, dan lingkungan belajar. Permainan

belajar bingo merupakan solusi yang tepat dalam upaya peningkatan tersebut.

Peningkatan yang dapat diraih dalam penelitian ini yaitu:

1. Meningkatnya penguasaan kosakata;

2. Meningkatnya keaktifan belajar siswa;

3. Meningkatnya kreatifitas belajar siswa.

C. Saran

Berkaiatan dengan simpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat

disampaikan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan penelitian

a. Agar perolehan hasil belajar siswa kelas III SD N Kenokorejo 03 dalam

penguasaan kosa kata dengan arti kata yang sulit meningkat, sebaiknya

temuan penelitian ini dapat digunakan acuan oleh guru dan peneliti dengan

mengaplikasikan permainan belajar bingo sebagai media pembelajaran

untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa, sehingga mampu


82

meningkatkan tingkat kebahasaan siswa khususnya dalam penguasaan

kosa kata pada pengartian arti kata-kata sulit.

b. Sesuai sifat karakteristik siswa SD yang cenderung menyukai permainan,

hendaknya guru-guru SD menciptakan atau mengadopsi permainan-

permainan belajar lainya yang dikemas dalam bentuk permainan belajar

sebagai upaya untuk meningkatkan minat, keaktifan belajar serta

kreatifitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2. Saran bagi pengambil kebijakan

a. Sekolah

1. Sebaiknya memberikan keleluasaan bagi guru dalam mengembangkan

strategi pembelajaran yang berkaitan dengan siswa Sekolah Dasar.

2. Menindaklanjuti penelitian ini, alangkah baiknya jika guru diberikan

keleluasaan dan kesempatan dalam melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas dengan mengenalkan permainan belajar bingo pada siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas III.

b. Guru

1. Bagi guru dalam memberikan pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar siswa alangkah baiknya jika disesuaikan dengan karakteristik

siswa khususnya siswa kelas III yang masih suka dengan permainan.

2. Guru hendakanya memperluas model Permainan belajar bingo untuk

membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan belajar dan kreatifitas


83

belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata

pelajaran yang lain.

3. Siswa yang lamban belajar sebaiknya diberikan perhatian lebih dalam

belajar

c. Siswa

1. Siswa hendaknya menerapkan permainan belajar bingo tersebut tidak

hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi juga pada mata

pelajaran lainnya.

2. Keaktifan siswa hendanya tidak hanya dalam kegiatan belajar mengajar

saja tetapi aktif dalam kegiatan lain yang menumbuhkan bakat

3. Kreatifitas siswa dalam mengembangkan bakat sebaiknya digali dengan

mengikuti kegiatan ektrakurikuler


DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Asrori, Muhamad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima

Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktora


pembinaan Taman Kanak kanak dan SD. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: BSNP.

Lamusu. 2008. Penerapan Media Flas Card dalam penguasaan kata dalam
Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gorontalo. Jurnal
Universitas negeri Gorontalo. http:// Penguasaan kosa kata.
wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul 14.00 WIB

Mueller. 2008. Permainan Bingo. http:// wordpress.com. 20 Oktober 2009, pukul


14.00WIB.

Nasution, Noehi dkk. 1994. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Pirera, Jos Daniel. 2007. Morfologi. Jakarta: Gramedia

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.1983. Pemakaian Kosakata Bahasa Indonesia Murid Sekolah
Dasar Kelas III Yang berbahasa Ibu Bahasa Bugis. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Pranowo, Hadi. 2009. Hubungan Penguasaan Kosa kata dan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SD
kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. http://
Geogle/ Penguasaan kosa kata. wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul
14.00 WIB.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian pendidikan. Surakarta: Universitas


Muhammadiyah Surakarta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remadja Rosda Karya.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarno. 2009. Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia


melalui Media Lagu Anak-anak pada Siswa Tuna Grahita Kelas 1
SLB-C YPAALB Prambanan Klsten Tahun 2008/200. Surakarta:
UNS.

Sutama dan Main Sufanti. 2009. Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tarigan, Djago dkk. 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tarigan, H.G. 1989. Pengajaran Kosakata. Jakarta: Balai Pustaka.

Wahyudin, Din dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Asrori, Muhamad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima

Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktora


pembinaan Taman Kanak kanak dan SD. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: BSNP.

Lamusu. 2008. Penerapan Media Flas Card dalam penguasaan kata dalam
Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gorontalo. Jurnal
Universitas negeri Gorontalo. http:// Penguasaan kosa kata.
wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul 14.00 WIB
Mueller. 2008. Permainan Bingo. http:// wordpress.com. 20 Oktober 2009, pukul
14.00WIB.

Nasution, Noehi dkk. 1994. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Pirera, Jos Daniel. 2007. Morfologi. Jakarta: Gramedia

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.1983. Pemakaian Kosakata Bahasa Indonesia Murid Sekolah
Dasar Kelas III Yang berbahasa Ibu Bahasa Bugis. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Pranowo, Hadi. 2009. Hubungan Penguasaan Kosa kata dan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SD
kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. http://
Geogle/ Penguasaan kosa kata. wordpress.com. 3 Desember 2009, pukul
14.00 WIB.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian pendidikan. Surakarta: Universitas


Muhammadiyah Surakarta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Remadja Rosda Karya.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarno. 2009. Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia


melalui Media Lagu Anak-anak pada Siswa Tuna Grahita Kelas 1
SLB-C YPAALB Prambanan Klsten Tahun 2008/200. Surakarta:
UNS.

Sutama dan Main Sufanti. 2009. Pendalaman Materi PTK dan Karya Ilmiah.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tarigan, Djago dkk. 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tarigan, H.G. 1989. Pengajaran Kosakata. Jakarta: Balai Pustaka.

Wahyudin, Din dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.
84

Silabus
85

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada Siklus I

Mata pelajaran : Tematik

Tema : Norma Masyarakat

Sub Tema : -

Kelas : III

Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

a. Bahasa Indonesia

3. Memahami teks dengan bahasa nyaring, membaca intensif,dan

membaca dongeng

b. IPS

2. Memamhami lingkungan dan melaksananakan kerjasama disekitar

rumah dan lingkungan sekolah

c. PKn

2. Melaksanakan norma yang berlaku dimasyarakat

B. KOMPETENSI DASAR

a. Bahasa Indonesia

3.2 Menjelaskan isi teks( 100-150 kata) melalui membaca intensif

b. IPS
86

1.1. Memelihara lingkungan aladan buatan di sekitar rumah dan

sekolah

c. PKn

2.1 Mengenal aturan aturan yang berlaku dimasyarakat

C. INDIKATOR

1.B ahasa Indonesia

3.2.1 Menjelaskan kata-kata sulit

2. IPS

Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan

sekolah

3.PKn

Menjelaskan atuaran bagi pendaang baru di daerah atau masyarakat tertentu

D. SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN

Sumber belajar:

1. Yudi Purbowinanto,2004, Pandai Belajar Berbahasa Indonesia Kelas

III,Depdiknas : Jakarta halaman 38-40

2. ___________,2009, Fokus Bahasa Indonesia, Sindunata: Surakarta

3. Subagyo,2004 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas III, Bengawan Ilmu:

Semarang. halaman 4

Media Pembelajaran

a. Kartu kata dan kartu gambar

b. Kertas

c. Gambar dalam buku bahasa Indonesia


87

d. Gunting atau silet

e. Penggaris

Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Demontrasi

3. Diskusi

4. Tanya jawab

5. Pemberian tugas

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengartikan dan menguasai kata-kata sulit dalam bacaan

dengan baik

2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru di

daerah tertentu

3. Siswa dapat menyebutkan dan memberikan contoh cara menjaga

lingkungan sekitar

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosakata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran


88

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan

4. Guru memperkenalkan permainan belajar bingo pada siswa serta

memnunjukan cara bermain kepada siswa

5. Guru mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

dalam permainan bingo tersebut

6. Guru memfasilitasi dan mengarahkan siswa cara permaianan bingo

7. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo

8. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalanya permainan

belajar bingo

9. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosakata/ mengartikan kata kata sulit dqalam

bacaan

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran : guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pelajaran yang diterima pada hari ini

2. Guru mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun dirumah


89

F. PENILAIAN

1. Jenis Tagihan : Individu

2. Teknik : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Uraian dan isian

Polokarto, 20 Oktober 2009

Wali Kelas III Peneliti

Sih Rahayu, S.Pd Nurman Mirmanto


NIP. 19640616 199211 2 001 NIM. A 510070483.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03

Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
90

LAMPIRAN SOAL

KATA SUKAR ARTI KATA


1.

SISIK

2.

APOTEK

3.

JELITA

4.

TASIK

5.
PUKAT
91

JAWABAN

1. KULIT IKAN

2. TEMPAT PEMBELIAN OBAT DENGAN RESEP

3. CANTIK

4. DANAU

5. JARING BESAR DENGAN KERAPATAN KECIL

SKOR PENILAIAN = 20 x 5 =100


92

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada Siklus II

Mata pelajaran : Tematik

Tema : Norma Masyarakat

Sub Tema : -

Kelas/ Semester : III / I

Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

a. Bahasa Indonesia

3. Memahami teks dengan bahasa nyaring, membaca intensif,dan

membaca dongeng

b. IPS

2. Memamhami lingkungan dan melaksananakan kerjasama disekitar

rumah dan lingkungan sekolah

c. PKn

2. Melaksanakan norma yang berlaku dimasyarakat

B. KOMPETENSI DASAR

1. Bahasa Indonesia

Menjelaskan isi teks( 100-150 kata) melalui membaca intensif

2. IPS

2.1.Memelihara lingkungan aladan buatan di sekitar rumah dan sekolah


93

3. PKn

3.1 Mengenal aturan aturan yang berlaku dimasyarakat

C. INDIKATOR

1.B ahasa Indonesia

3.2.1 Menjelaskan kata-kata sulit

2. IPS

Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan

sekolah

3.PKn

Menjelaskan aturan bagi pendatang baru di daerah atau masyarakat tertentu

D. SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN

Sumber belajar:

1. Yudi Purbowinanto,2004, Pandai Belajar Berbahasa Indonesia Kelas

III,Depdiknas : Jakarta halaman 38-40

2. ___________,2009, Fokus Bahasa Indonesia, Sindunata: Surakarta

3. Subagyo,2004 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas III, Bengawan Ilmu:

Semarang. halaman 4

Media Pembelajaran

1. Kartu kata dan kartu gambar

2. Kertas

3. Gambar dalam buku bahasa Indonesia

4. Gunting atau silet

5. Penggaris
94

Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Demontrasi

3. Diskusi

4. Tanya jawab

5. Pemberian tugas

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengartikan dan menguasai kata-kata sulit dalam bacaan

dengan baik

2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru di

daerah tertentu

3. Siswa dapat menyebutkan dan memberikan contoh cara menjaga

lingkungan sekitar

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosakata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran


95

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata

yang belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan

4. Guru mengingatkan prosedur permainan belajar bingo pada siswa serta

menunjukan cara bermain kepada siswa

5. Guru dan siswa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan

digunakan dalam permainan bingo tersebut dengan menuliskan pada kartu

kata

6. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo

7. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalanya permainan

belajar bingo

8. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosakata/ mengartikan kata kata sulit dalam

bacaan

9. Guru mengadakan pengamatan selam proses pembelajaran berlangsung

dar keaktifan belajar serta keratifitas belajar siswa

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran : guru dan siswa memberikan kesimpulan bersama

terhadap hasil kegiatan belajar hari ini.


96

2. Guru mengevaluasi dengan memberikan kritikan dan saran terhadap hasil-

hasil kegiatan belajar siswa

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun dirumah

F. PENILAIAN

1. Jenis Tagihan : Individu

2. Teknik : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Uraian dan isian

Polokarto, 3 November 2009

Wali Kelas III Peneliti

Sih Rahayu, S.Pd Nurman Mirmanto


NIP. 19640616 199211 2 001 NIM. A 510070483.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03

Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
97

Lembar soal

Jodohkan soal dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Tempat menukar resep dokter (.....) a. Sekolah

2. Tempat pemberhentian bus sementara (.....) b. Masjid

3. Tempat beribadah bagi umat islam (.....) c.Apotek

4. Tempat berlabuh kapal (.....) d. Pelabuhan

5. Tempat penukaran uang (.....) e. Bank

6. Tempat mengirimkan surat (.....) f. Gereja

7. Orang yang hobi mengoleksi perangko (.....) g. Halte

8. Tempat beribadah umat kristen (.....) i. Hotel

9. Tempat bertemunya penjual dan pembeli (.....) j. Kantor Pos

10. Tempat menginap bagi wisatawan (.....) k. Pasar

l. Filatelis

JAWABAN

1. Apotek 6. Kantor Pos

2. Halte 7. Filatelis

3. Masjid 8. Gereja

4. Pelabuhan 9. Pasar

5. Bank 10. Hotel

Skor Penilaian = Jumlah benar x 10

= 100
98

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada Siklus III

Mata pelajaran : Tematik

Tema : Norma Masyarakat

Sub Tema : -

Kelas/ Semeser : III/ I

Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

a. Bahasa Indonesia

3. Memahami teks dengan bahasa nyaring, membaca intensif,dan

membaca dongeng

b. IPS

2. Memamhami lingkungan dan melaksananakan kerjasama disekitar

rumah dan lingkungan sekolah

c. PKn

2. Melaksanakan norma yang berlaku dimasyarakat

B. KOMPETENSI DASAR

1. Bahasa Indonesia

Menjelaskan isi teks( 100-150 kata) melalui membaca intensif

2. IPS

Memelihara lingkungan aladan buatan di sekitar rumah dan sekolah


99

3. PKn

Mengenal aturan aturan yang berlaku dimasyarakat

C. INDIKATOR

1. B ahasa Indonesia

3.2.1 Menjelaskan kata-kata sulit

2. IPS

Menyebutkan cara menjaga lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan

sekolah

3.PKn

Menjelaskan aturan bagi pendatang baru di daerah atau masyarakat tertentu

D. SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN

Sumber belajar:

1. Yudi Purbowinanto,2004, Pandai Belajar Berbahasa Indonesia Kelas

III,Depdiknas : Jakarta halaman 38-40

2. ___________,2009, Fokus Bahasa Indonesia, Sindunata: Surakarta

3. Subagyo,2004 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas III, Bengawan Ilmu:

Semarang. halaman 4

Media Pembelajaran

1. Kartu kata dan kartu gambar

2. Kertas

3. Gambar dalam buku bahasa Indonesia

4. Gunting atau silet

5. Penggaris
100

Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Demontrasi

3. Diskusi

4. Tanya jawab

5. Pemberian tugas

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengartikan dan menguasai kata-kata sulit dalam bacaan

dengan baik

2. Siswa dapat menjelaskan aturan – aturan baru bagi para pendatang baru

di daerah tertentu

3. Siswa dapat menyebutkan dan memberikan contoh cara menjaga

lingkungan sekitar

Kegiatan Awal

1. Guru mengadakan koordinasi kelas, berdoa, dan mengabsen kehadiran

siswa

2. Mengkondisikan siswa ke dalam materi yang akan dipelajari tentang fokus

utama penguasaan kosakata kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan

maupun yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran


101

Kegiatan Inti

1. Siswa membaca teks bacaan yang ada dalam buku bacaan, kemudian

memahami kalimat atau kata-kata yang sulit dengan mencari kata-kata yang

belum diketahui arti dalam bahasa lugasnya.

2. Guru membantu siswa dalam memindai bacaan

3. Siswa menuliskan kata-kata sulit dalam buku catatan

4. Siswa membuat sendiri kartu kata dengan kosakata sulit dalam bacaan

5. Guru memfasilitasi kerja yang dilakukan oleh siswa dengan memberikan

bimbingan

6. Siswa mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

dalam permainan bingo tersebut

7. Siswa melaksanakan permainan belajar bingo secara mandiri

8. Guru dan pengamat melakukan pengamatan terhadap jalanya permainan

belajar bingo

9. Guru mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan memberikan tes yang

berkaitan dengan penguasaan kosakata/ mengartikan kata kata sulit dqalam

bacaan

Kegiatan Akhir

1. Pemantapan pelajaran : guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pelajaran yang diterima pada hari ini

2. Guru mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar

3. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

di sekolah maupun dirumah


102

F. PENILAIAN

1. Jenis Tagihan : Individu

2. Teknik : Tes tertulis

3. Bentuk Instrumen : Uraian dan isian

Polokarto, 17 November 2009

Wali Kelas III Peneliti

Sih Rahayu, S.Pd Nurman Mirmanto


NIP. 19640616 199211 2 001 NIM. A 510070483.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Kenokorejo 03

Mujono,S.Pd
NIP. 19520210 197501 1 004
103

LAMPIRAN SOAL

Pada siklus III guru dan peneliti memfokuskan tindakan pada upaya

peningkatan kreatifitas siswa dengan menggunakan permainan belajar bingo

dalam kegiatan belajar menngajar. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat kartu kata yang diambil dari kasa kata bacaan dan mengartikannya,

kemudian dibuat kedalam kartu kata. Kartu kata hasil kreatifitas siswa adalah

sebagai berikut:

KATA SUKAR ARTI KATA


104

Lampiran 5

LEMBAR PENGAMATAN HASIL KERJA SISWA

Nilai siswa

No Nama siswa Nilai Keaktifan Nilai Kreatifitas


belajar Belajar
1
2
3
4
5
6
7
8

Polokarto,______________
Guru / Peneliti

______________________
105

Lampiran 6

LEMBAR PENILAIAN PENGUASAAN KOSA KATA

Nilai siswa
No Nama siswa
Nilai Tugas Nilai Ulangan
1
2
3
4
5
6
7
8

Jumlah
Rata rata kelas

Polokarto,_________
Guru Kelas / Peneliti

_________________
106

Lampiran 7

Model Kartu Kata dan Kartu Gambar Permainan Belajar Bingo


107

Lampiran 8

Contoh Hasil Karya Siswa dalam Keaktifan dan Kreatifitas Belajar


108
109
110

Lampiran 10

Tabel Penguasaan Kosa kata

Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai

Nilai Tugas 37.5% 50% 87.5% 100%

Nilai Ulangan 37.5% 62.5% 87.5% 100%

Grafik Perbandingan Pengusaan Kosa Kata


per siklus

120.00%

100.00% 100.00%
100%

88%
80.00%
Prosentase

60.00% 62.50%

50.00%
40.00% 37.50%
38%

20.00%

0.00%
Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Hasil Belajar
Nilai Tugas
Nilai Ulangan
111

Tabel Peningkatan Keaktifan siswa

Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
Keaktifan

Nilai Keaktifan 0% 25% 62.5% 87.5%


Belajar

Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

100%
88%
80%
Prosentase

60% 62.50%
Keaktifan
40% Belajar
25.00%
20%

0% 0%
Data Siklus I Siklus II Siklus
Awal III
per siklus
112

Tabel Peningkatan Kreatifitas siswa

Siklus
Data awal Siklus I Siklus II Siklus III
kreatifitas

Nilai Kreatifitas 0% 37.5% 87.5% 100%

Grafik Peningkatan Kreatifitas Siswa

120%
100% 100%
Prosentase

87.50%
80%
60% Kreatifitas siswa
40% 37.50%
20%
0% 0%
Data Siklus Siklus Siklus
Awal I II III
per siklus
113

Lampiran 11

LAMPIRAN KEGIATAN

KEGIATAN SISWA DAN GURU


PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI DALAM KELAS
114

Papan nama SD N Kenokorejo 03

Dewan guru SD N Kenokorejo 03

Gedung SD N Kenokorejo 03
115

Siswa sedang mempraktekan permainan bingo di halaman sekolah


pada waktu istirahat

Siswa mengerjakan soal evaluasi,


mengartikan kata kata sulit di dalam kelas

Siswa menuliskan kata kata sulit dalam bacaan di papan tulis


IRAN

Anda mungkin juga menyukai