Oleh:
PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi, yang
terjadi kira-kira pada umur kehamilan 32w dengan kemajuan yang
cepat sampai umur 2tahun yang kemudian melambat sampai
umur 12tahun.
Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol
pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat,
saraf tepi, dan otot.
Kontrol pergerakan ini muncul dari perkembangan refleks-
refleks yang dimulai sejak lahir. Beberapa refleks akan
menghilang seiring dengan maturasi sistem saraf yang akan
memunculkan kontrol gerakan dan diperlukan latihan untuk
menyempurnakannya (postur sempurna, kontrol otot yang
baik & gerakan anggota badan)
Kontrol postur dipengaruhi oleh gravitasi dan terjadi secara sefalokaudal dan
proksimodistal. Proses ini sejalan dengan proses mielinasi pada susunan saraf.
Kontrol kepala merupakan yang pertama dan paling penting.
2. Motorik Halus
(Koordinasi halus yang melibatkan otot kecil yang dipengaruhi
oleh matangnya fungsi motorik, visual yang akurat dan
kemampuan intelek nonverbal)
5 PRINSIP PENTING PERKEMBANGAN MOTORIK
1. Tergantung maturasi saraf dan otot (Perkembangan motorik sejalan dengan
perkembangan area sistem saraf. Pada saat lahir, refleks lebih dulu muncul
daripada gerakan sadar yang berguna untuk mempertahankan kehidupan seperti
menghisap, menelan, dll. Hal ini karena pusat saraf perifer lebih dulu berkembang
daripada saraf pusat)
2. Belajar keterampilan motorik tidak bisa terjadi sampai sistem saraf dan otot anak
siap secara matang
3. Perkembangan motorik mengikuti pola (arah hukum
perkembangan: sefalokaudal dan proksimaldistal, yakni
perubahan dari gerakan menyeluruh ke aktivitas yang
spesifik)
4. Pola perkembangan motorik dapat ditentukan (anak akan
belajar duduk sebelum belajar berjalan tidak mungkin
arahnya dibalik)
5. Kecepatan Perkembangan motorik berbeda untuk setiap
individu (Perkembangan motorik mengikuti suatu pola
yang sama, tetapi umur mencapai tahap suatu
perkembangan berbeda-beda)
Waktu yang tepat untuk melakukan stimulasi adalah saat pembentukan sinaps.
Pembentukan sinaps sangat pesat terjadi pada janin 23-25 minggu sampai anak umur
3 tahun hingga produksi sinaps berlebihan. Karena itu, akan dilakukan pemangkasan
(Pruning) terhadap sinaps yang jarang dipakai, yang dimulai pada anak umur 2 tahun.
1. ASIH (Lingkungan emosional yang positif, cinta, kasih sayang & kehangatan)
2. ASUH (Makanan yang bergizi & perawatan kesehatan)
3. Semua aspek perkembangan (Keseimbangan otak Kanan – Kiri)
4. Suasana yang kondusif (Belajar sambil bermain dan diberikan imbalan seperti
pujian, ciuman, tepuk tangan, dll)
5. Bertahap & Berkesinambungan (sesuai dengan tingkat perkembangan anak)
6. Lakukan setiap hari, kapan saja setiap berinteraksi dengan anak secara teratur
dan berulang (saat mengganti popok, menyusui, memandikan, dll.)
7. Kenali tempramen masing-masing anak
8. Anak bebas memilih kegiatannya sendiri, bervariasi sesuai dengan minat dan
kemampuannya (Setiap anak unik; mereka tahu kelemahan dan kekuatannya)
9. Alat bantu stimulasi divariasikan menghindari kebosanan
10. Harus peka terhadap reaksi anak yang tidak ingin melanjutkan karena jenuh atau
lelah
Perkembangan Refleks Anak
Reflek Muncul Menghilang
Rooting Reflex Lahir 3 bulan
*tangan anak tidak selalu langsung mau diluruskan keatas, bisa digerak-gerakkan terlebih
dulu untuk melemaskan
Tengkurap ke Terlentang :
Bisa dengan cara meluruskan kedua tangannya terlebih dahulu, kemudian pilih salah satu
sisi tangan dan posisikan sedekat mungkin dengan sisi tubuh, dengan memegang tangannya
arahkan kepala & badannya miring ke sisi tersebut sampai kepala anak menyentuh
permukaan dan biarkan anak melanjutkan gerakannya ke terlentang. Bantu dengan
pancingan agar anak mau menyelesaikan dan membalikkan badannya.
Bisa juga dengan cara menarik salah satu siku ke arah dalam menyebrangi garis tengah
tubuh sampai bahu menyentuh permukaan, biarkan anak melanjutkan memutar badanya
ke posisi terlentang.
Ketika tangan anak terhimpit badannya saat proses ke tengkurap/terlentang dan belum
kuat melepaskan, pegang pahanya dan bantu anak memiringkan badannya agar anak dapat
membebaskan tangannya sendiri.
Perkenalkan gerakan berguling-guling,
• bisa dengan gerakan terlentang-tengkurap-terlentang-tengkurap yg dilakukan bergantian
dari ujung ke ujung kasur dengan meletakkan benda/ mainan pada ujung tempat yg
hendak dicapai guna memberikan maksud bahwa berguling merupakan salah satu cara
mencapai sesuatu yg tidak terjangkau
• bisa juga dengan meletakkan anak diatas ibu saat posisi berbaring, peluk anak, kemudian
bergulinglah bersama kekanan-kekiri
Lakukan secara rutin gerakan senam menyilang
Stimulasi juga dapat dilakukan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari seperti mengganti
popok, memakaikan baju, pemijatan, dll
Duduk
Komponen Dasar Duduk : Komponen Dasar ke Duduk :
Head Control Head Control
Trunk Control Forearm Support
Hand Support Hand Support
Sitting Balance Fiksasi Gerakan
Protective reaction Rotasi Trunk
Transfer weight bearing
Rata-rata umur pencapaian : Red flag :
Newborn Punggung melengkung ( C ) >9,2 bulan Belum mampu
5 bulan Punggung lurus ( J ), dengan sandaran duduk &
6 bulan Punggung lurus ( J ), ke duduk
duduk sendiri dengan hand support sendiri
STIMULASI :
Mengenal posisi duduk dapat dimulai dengan menggendong anak duduk menghadap
depan secara manual (menggunakan tangan)
Ketika anak blm mampu mengontrol dan menyangga punggungnya dudukkan di
pangkuan ibu, bisa dilakukan saat ibu mengobrol, menonton TV, sambil membaca
buku/bermain bersama.
(pastikan punggung anak tidak terlalu melengkung seperti huruf C)
Forearm support, hand support, rotasi trunk, trunk control didapatkan dari fase
berguling. Ketika anak sudah bosan tummy time, ganti ke posisi duduk. Lakukan
secara bergantian.
Slalu ajarkan cara anak mencapai posisi duduk, bukan dengan mengangkat kemudian
didudukkan agar anak mengenal pola bangun ke duduk
Pancing anak untuk bangun dari terlentang dengan memegang
tangannya kearah tengah kemudian bergantian dari sisi
samping. Lakukan secara seimbang sisi kanan-tengah-kiri..
• Dari posisi tengah dilakukan dengan bantuan memegang
kedua tangan lurus di depannya
• Dari sisi samping arahkan salah satu tangan anak untuk
bangun miring dan menyamping terlebih dahulu sehingga
tangan anak pada sisi arah bangun ikut membantu
mendorong tubuhnya.
Gerakan yg terjadi bukan hasil dari penarikan, tapi mengikuti inisiatif anak untuk bangun
menarik badannya sendiri, jika anak belum berinisiatif untuk bangun bisa tetap diarahkan
dengan membantu menyangga sisi belakang salah satu bahu.
Fasilitasi anak untuk bangun ke duduk dari posisi berbaring dengan derajat kemiringan
bertahap. Bisa dimulai menggunakan bantal dewasa (45⁰), kemudian ditingkatkan dengan
bantal kecil (30⁰), kemudian tanpa bantal (0⁰)
Anak dapat duduk dengan punggung tegak lurus tergantung kekuatan & lengkungan tulang
belakang yg terbentuk terutama dari proses tummy time.
Ketika tulang belakang sudah mulai lurus biarkan anak
duduk sendiri dengan tumpuan hand support agar trunk
control semakin baik dan anak dapat duduk tanpa
bertumpu lagi
Menguatkan trunk control juga dapat dilakukan dengan cara duduk
berhadapan saling berpegangan, arahkan kedua tangan anak ke atas agar
punggungnya tegak. Lakukan sambil menari & bermain.
Anak juga dapat ke duduk dari posisi menumpu pada tangan dan lutut (merangkak), anak
akan menarik badan ke arah belakang menuju duduk, biasanya tertahan di pertengahan
karna kekuatannya yg belum optimal, berikan sedikit bantuan. dengan pengulangan terus
menerus akan membantu membentuk kekuatan yang adekuat sehingga anak dapat duduk
dengan sendirinya.
Ketika anak sudah dapat duduk tanpa ditopang. latih keseimbangan duduk anak dengan
cara: Memberikan sedikit dorongan agar anak mempertahankan badannya untuk tetap
tegak. Dudukkan diatas gymball, pegang anak pada kedua pangkal pahanya kemudian
miringkan bola kekanan, kekiri dan memutar. Dudukkan anak diatas kasur, berikan
goyangan pada permukaan kasur secara bertahap sesuai dengan kesanggupan anak
mempertahankan posisi duduknya
Jangan pernah membiarkan anak duduk dengan posisi “W”, anak cenderung memilih posisi
ini karena tidak butuh upaya yang besar untuk keseimbangan & koordinasi badannya.
Sedangkan keseimbangan & koordinasi juga mempunyai peranan penting untuk
perkembangan aspek lainnya yaitu kognitif & bahasa. Slalu ingatkan anak dengan baik
untuk mengubah ke posisi bersila/ kedua kaki diluruskan / kedua kaki di salah satu sisi /
duduk diatas bantal/kursi. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan berbagai masalah
serius.
Merayap (Merangkak dengan Perut)
Komponen Dasar :
Head Control
Forearm Support
Rotasi Trunk
Transfer Weight Bearing
Rata-rata umur pencapaian : 7-8 bulan
Stimulasi :
Saat tummy time pancing anak untuk mengambil mainan/sesuatu dengan jarak
terdekat terlebih dahulu, lakukan seimbang di sisi kanan-tengah-kiri
Untuk memancing bergerak maju ibu harus sabar menunggu respon anak. Percayalah
bahwa tiap anak unik tidak bisa disamakan, perhatikan apakah anak terhambat
dengan celana/bajunya
Ibu harus tau mainan atau benda apa yg sangat membuat anak tertarik
Ketika anak sudah dapat menarik badannya berpindah tempat meskipun sedikit atau
bahkan merayap mundur ke belakang, pancing anak untuk mengambil benda dengan
bergeser kesamping sedikit demi sedikit memutar 1 arah dr titik 0⁰-360⁰, lakukan
arah sebaiknya, dan kemudian pancing untuk maju ke depan
Cara anak merayap bervariasi, ada yang melakukan
sebagaimana seorang prajurit merayap ada juga yang dengan
berguling menjatuhkan badan ke kanan dan ke kiri untuk maju
ke depan. ini juga bagian dari merayap karna anak mampu
bergerak maju dan berpindah tempat dengan perutnya
Merangkak
Komponen Dasar :
Head Control
Hand & Knee Support
Rotasi Trunk
Transfer Weight Bearing
Rata-rata umur pencapaian : Red flag :
7 bulan Posisi merangkak dan badan >13,5 bulan Belum bisa
bergerak maju-mundur merangkak
8,5 bulan Merangkak
STIMULASI :
Saat merayap berikan halang rintang agar
anak memanjat dan mengenal posisi
merangkak
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak edisi 2 .Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2014
Dumilah, Retno. Mata ajar kuliah Paediatri Pemeriksaan Pola Gerak. Jakarta:
Universitas Indonesia. 2012.
WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Motor Development Study:
Windows of achievement for six gross motor development milestones. Acta
Paediatrica Supplement 2006;450:86-95.
Windiani, IGA Trisna & Adnyana, IGAN Sugitha. Perkembangan Motorik. Divisi
Tumbuh kembang Pediatri Sosial, SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/RSUP Sanglah. 2014