Abstrak
Buku KIA merupakan buku pedoman yang dimiliki oleh ibu dan anak, yang berisi informasi dan
catatan kesehatan ibu dan anak. Pemanfaatan buku KIA yang berisi informasi tentang tanda
bahaya kehamilan, ibu hamil dapat mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan lebih dini. Penelitian
ini untuk mengetahui hubungan pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian analitik
dan pendekatan crosssectional. Populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPM Fin S.Sujarti Surakarta dan sampel 60 responden dengan teknik Accidental
Sampling, teknik analisa data menggunakan uji statistik Sperman Rank dan dilanjut dengan uji t.
Hasil penelitian sebagai berikut pemanfaatkan buku KIA sebagian besar baik (81,7%), sedangkan
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sebagian besar juga baik (66,7%). Hasil
uji statistik Sperman Rank dengan N=60, =5% diperoleh nilai koefisiennya 0,502. Berdasarkan
tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi, korelasi yang terjadi antara dua variabel termasuk
kategori sedang dan karena N>30 maka dilanjut dengan uji t. Uji t menunjukkan t hitung (4,441)>t
tabel (2,00172) sehingga Ho ditolak. Kesimpulannya ada hubungan yang positif dan signifikan
pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di BPMF
inS.Sujarti Surakarta
Abstract
KIAbook is a guide that owned by a mother and child, which contains information and record
maternal and child health. The utilization of KIA book which contains information about the
danger signs of pregnancy, pregnant mother can recognize the danger signs of early pregnancy.
This research to know the relationship between utilization KIA book with knowledge pregnant
mother about the danger signs of pregnancy. This research used quantitative methods with design
analytical research and cross sectional approach. The population research was all pregnant mother
checkups in BPM Fin S. Sujarti Surakarta and a sample of 60 respondents with accidental
sampling techniques, data analysis techniques using statistical Spearman Rank test and continued
with t test. The results are utilization KIA book mostly good (81.7%),while knowledge pregnant
mother about the danger signs of pregnancy most good also (66.7%). Spearman Rank test
statistical results with N = 60, α = 5% obtained coefficient values is 0.502. Based on the
interpretation of the correlation coefficient table, correlation that happened between two variables
included in medium category and because N > 30 then continued with t test. T test showed tcount
(4.441) >ttable (2.00172) so that Ho refused. The conclutionis a positive and significant relation
between utilization KIA book with knowledge pregnant mother about the danger signs of pregnancy
in BPM Fin S.Sujarti Surakarta.
58
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
59
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
60
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
Pada tabel 7. maka dapat disimpulkan S.Sujarti Surakarta memanfaatkan buku KIA
bahwa sebagian besar ibu hamil yang dengan baik dan mempunyai pengetahuan
memeriksakan kehamilannya di BPM Fin yang baik tentang tanda bahaya kehamilan.
Hasil Uji Sperman Rank dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 8. Hasil uji Sperman Rank
Correlations
Pemanfaatan Pengetahuan tentang
BukuKIA Tanda Bahaya kehamilan
Spearman's Pemanfaatan Correlation Coefficient 1,000 ,502**
rho BukuKIA Sig. (2-tailed) . ,000
N 60 60
Pengetahuan Correlation Coefficient ,502** 1,000
tentang Tanda Sig. (2-tailed) ,000 .
Bahaya kehamilan N 60 60
61
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
Tabel 9. HasilUji T
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1. Pemanfaatan Buku 1,245 ,316 3,942 ,000
KIA ,755 ,170 ,504 4,441 ,000
Berdasarkan tabel 8 tentang hasil uji berusia 5 tahun dan bertanya ke petugas
Sperman Rank diketahui bahwa nilai kesehatan mengenai hal-hal yang ingin diketahui
koefisien korelasinya adalah 0,502. Bila atau tentang masalah kesehatan ibu dan anak.
dilihat pada tabel interpretasi terhadap Selain itu di BPM Fin S.Sujarti ini juga kadang
koefisien korelasi menunjukkan bahwa melakukan sosialisasi buku KIA kepada ibu
korelasi atau hubungan antar variabel hamil yang baru pertama kali memeriksakan
termasuk dalam kategori sedang. Menurut kehamilannya sehingga ibu hamil lebih paham
Sugiyono (2010), bila N > 30, dimana tabel dan mengerti tentang kegunaan buku KIA dalam
rho tidak ada maka pengujian signifikannya kesehatan ibu dan anak. Sedangkan ibu hamil
menggunakan rumus uji t. Berdasarkan tabel 5 yang kurang memanfaatkan buku KIA sebanyak
tentang hasil uji t dengan N = 60, = 5% 11 responden (18,3%). Hal ini diasumsikan bisa
diperoleh thitung disebabkan karena tidak membaca informasi
(4,441) dengan dk = 60-2 = 58 maka tentang kesehatan ibu hamil secara lengkap di
ttabel (2,00172). Jika thitung > ttabel maka buku KIA, khususnya tanda bahaya kehamilan,
Ho ditolak artinya signifikan, jika thitung < tidak membawa buku KIA setiap kegiatan
ttabel maka Ho diterima artinya tidak posyandu dan kegiatan penyuluhan kesehatan
signifikan. Hasil uji t menunjukkan thitung yang diadakan Puskesmas, tidak menjaga buku
(4,441) > ttabel (2,00172) sehingga Ho ditolak KIA sampai anak berusia 5 tahun dan buku KIA
dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang sering hilang, kemudian ibu hamil tidak membeli
positif dan signifikan antara pemanfaatan lagi untuk diisi ulang oleh tenaga kesehatan.
buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil Menurut Kemenkes RI (2004) buku KIA
tentang tanda bahaya kehamilan. adalah alat untuk secara dini adanya gangguan
atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat
PEMBAHASAN komunikasi dan penyuluhan dengan informasi
Pemanfaatan Buku KIA yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat
Pemanfaatan buku KIA dalam penelitian ini mengenai pelayanan, kesehatan ibu dan anak
berupa kewajiban ibu hamil dalam melakukan termasuk rujukannya dan pekat (standar) pelaya-
pemanfaatan buku KIA, seperti membaca buku nan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang
KIA, membawa buku KIA setiap periksa, Balita. Hal ini juga sesuai yang diungkapkan oleh
menjaga buku KIA sampai anak berusia 5 tahun Dana Santoso(2012) bahwa media massa
dan bertanya ke petugas kesehatan mengenai hal- digunakan sebagai alat untuk menyampaikan
hal yang ingin diketahui atau tentang masalah pesan-pesan kesehatan. Media massa dapat
kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan tabel 5 berupa buku atau media lainnya, dengan mem-
tentang pemanfaatan buku KIA di BPM Fin S. baca suatu media dapat meningkatkan daya ingat
Sujarti Surakarta menunjukkan sebagian besar seseorang dan pemahaman seseorang. Penge-
ibu hamil memanfaatkan buku KIA dengan baik tahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
yaitu sebanyak 49 responden (81,7%). Hal ini Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
diasumsikan karena sebagian besar ibu hamil dalam penelitian ini adalah macam-macam tanda
sudah mengetahui tentang manfaat buku KIA dan bahaya kehamilan yang tercantum dalam buku
isi buku KIA. Sebagian besar ibu hamil telah KIA, seperti perdarahan, bengkak di muka,
membaca buku KIA, membawa buku KIA tangan dan kaki disertai sakit kepala dan kejang
sewaktu periksa, menjaga buku KIA sampai anak
62
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
mendadak, demam tinggi, air ketuban pecah sedang atau SMA/Sederajat yaitu sebanyak 32
sebelum waktu persalinan dan gerakan janin responden (53,3%). Peneliti berasumsi bahwa ibu
berkurang atau terhenti serta muntah terus hamil dengan riwayat pendidikan terakhir
menerus dan tidak mau makan. SMA/Sederajat cukup bisa untuk menerima
informasi tentang tanda bahaya kehamilan,
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda seperti dengan membaca buku KIA atau mem-
Bahaya Kehamilan baca buku-buku lain yang didalamnya berisi
Berdasarkan tabel 5 pengetahuan ibu hamil tentang informasi tanda bahaya kehamilan,
tentang tanda bahaya kehamilan di BPM Fin S. mencari informasi di internet ataupun mencari
Sujarti Surakarta menunjukkan sebagian besar informasi tentang tanda bahaya kehamilan ke
ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik bidan, dokter spesialis kandungan ataupun orang
tentang tanda bahaya kehamilan, yaitu sebanyak yang lebih paham tentang tanda bahaya
40 responden (66,7%). Sesuai dengan teori kehamilan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk
Wawan dan Dewi (2010) bahwa pengetahuan mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
objek tertentu. Tingkat pengetahuan seseorang belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
(pendidikan, pekerjaan, umur) dan faktor semakin banyak informasi yang masuk semakin
eksternal (lingkungan dan budaya). banyak pula pengetahuan yang didapat tentang
Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kesehatan. Sebaliknya jika seseorang dengan
kehamilan di BPM Fin S. Sujarti Surakarta tingkat pendidikan rendah, akan menghambat
dimungkinkan karena faktor umur. Berdasarkan perkembangan sikap seseorang terhadap pene-
tabel 1 pada karakteristik umur responden, rimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru
sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan diperkenalkan. Menurut Wawan dan Dewi (2010)
kehamilannya di BPM Fin S. Sujarti Surakarta pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi
berumur antara 20-35 tahun sebanyak 46 respon- misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
den (76,7%). Peneliti berasumsi bahwa umur ibu sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
hamil antara 20-35 tahun dapat menerima infor- Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
masi dengan baik. Umur mempengaruhi terhadap termasuk juga perilaku seseorang akan pola
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap
bertambah umur akan semakin berkembang pula berperan serta dalam pembangunan. Makin tinggi
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga penge- pendidikan seseorang makin mudah menerima
tahuan yang diperolehnya semakin membaik. informasi. Faktor pekerjaan juga dapat mem-
Wawan dan Dewi (2010) usia adalah umur indi- pengaruhi pengetahuan ibu hamil di BPM Fin S.
vidu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai Sujarti Surakarta tentang tanda bahaya kehamil-
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat an. Berdasarkan tabel 3 pada karak-teristik
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih pekerjaan responden, jenis pekerjaan ibu hamil di
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi BPM Fin S. Sujarti Surakarta sebagian besar
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih adalah swasta, yaitu sebanyak 31 responden
dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi (51,7%). Peneliti berasumsi bahwa kemungkinan
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari penga- seorang ibu hamil akan sibuk dengan pekerjaan-
laman dan kematangan jiwa. Faktor pendidikan nya sehingga pengetahuan tentang tanda bahaya
juga mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu kehamilan hanya terbatas tahu dari teman atau
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di BPM mendapat sedikit informasi dari lingkungan luar.
Fin S. Sujarti Surakarta. Menurut Wawan dan Dewi (2010) bekerja
Berdasarkan tabel 2 pada karakteristik pen- umumnya merupakan kegiatan yang menyita
didikan responden, riwayat pendidikan terakhir waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
responden terbanyak adalah berpendidikan pengaruh terhadap kehidupan keluarganya. Selain
63
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
faktor umur, pendidikan dan pekerjaan, status atau mendeteksi lebih dini tanda-tanda bahaya
gravida juga mempengaruhi pengetahuan ibu kehamilan dan memeriksakan kehamilannya jika
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di BPM mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan ter-
Fin S. Sujarti Surakarta. Berdasarkan tabel 4 pada sebut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
karakteristik gravida responden menunjukkan oleh Wiratih (2013) bahwa pengadaan buku KIA
bahwa sebagian besar gravida ibu hamil di BPM ini merupakan salah satu kebijakan dan upaya
Fin S. Sujarti Surakarta adalah multigravida yaitu pemerintah untuk menurunkan angka kematian
sebanyak 32 responden (53,3%). ibu dan anak. Seperti tujuan dari Kepmenkes RI
Peneliti berasumsi bahwa pada ibu yang (2004) buku KIA digunakan sebagai alat untuk
mempunyai anak lebih dari 1, ibu sudah secara dini adanya gangguan atau masalah
mempunyai pengalaman tentang tanda bahaya kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan
kehamilan. Pengalaman merupakan guru yang penyuluhan dengan informasi yang penting bagi
baik, bermakna dan merupakan sumber untuk ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayan-
memperoleh kebenaran dari pengetahuan itu an, kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya
sendiri. Untuk itu pengetahuan responden ini baik dan pekat (standar) pelayanan KIA, gizi,
karena sudah mempunyai pengalaman kehamilan imunisasi, dan tumbuh kembang balita. Hal ini
sebelumnya. Menurut Wawan dan Dewi (2010) juga sesuai dengan teori Suryani (2009) yang
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai menyatakan bahwa dengan pemanfaatan buku
upaya untuk memperoleh pengetahuan dengan KIA yang didalamnya berisi informasi tentang
cara mengulang kembali pengalaman yang tanda bahaya kehamilan, ibu hamil dapat
pernah diperoleh dalam memecahkan permasa- mengenali komplikasi kehamilan atau tanda-
lahan yang dihadapi di masa lalu. tanda bahaya kehamilan lebih dini. Untuk dapat
Hubungan pemanfaatan buku KIA dengan mengenali tanda bahaya kehamilan maka ibu
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya hamil perlu diberikan pengetahuan agar dapat
kehamilan Berdasarkan hasil uji statistik meng- bersikap positif dan dapat melakukan tindakan
gunakan uji Sperman Rank diketahui bahwa nilai yang tepat saat menemui tanda-tanda bahaya
koefisiennya adalah 0,502. Bila dilihat pada kehamilan. Penelitian mengenai hubungan
interpretasi terhadap koefisien korelasi menun- pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu
jukkan bahwa korelasi atau hubungan antar hamil tentang tanda bahaya kehamilan sudah
variabel termasuk dalam kategori sedang. Pada pernah dilakukan penelitian yang serupa oleh
penelitian dengan N > 30, dimana tabel rho tidak Dana Santoso (2012). Hasil penelitian menunjuk-
ada maka pengujian signifikannya dilanjut kan bahwa sebesar 61,2% ibu hamil dikategori-
dengan uji t. Berdasarkan hasil uji t dengan N = kan kurang dalam memanfaatkan buku KIA
60, = 5% diperoleh thitung (4,441) dengan dk = untuk memperoleh informasi tentang tandatanda
60-2 = 58 maka ttabel (2,00172). Hasil pengujian bahaya kehamilan, ibu hamil mempunyai penge-
thitung (4,441) > ttabel (2,00172) sehingga Ho tahuan yang cukup mengenai tanda-tanda bahaya
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan kehamilan dengan presentase sebesar 46,9%, ibu
yang positif dan signifikan antara pemanfaatan hamil mempunyai sikap yang positif terhadap
buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan presentase
tanda bahaya kehamilan. Adanya hubungan sebesar 93,9% dan hasil uji korelasi menun-
antara pemanfaatan buku KIA dengan penge- jukkan tidak ada hubungan antara pemanfaatan
tahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan buku KIA dengan pengetahuan dan sikap ibu
menunjukkan bahwa dengan adanya informasi- hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
informasi penting yang tercantum dalam buku Sedangkan penelitian yang telah dilakukan
KIA dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil oleh peneliti di BPM Fin S. Sujarti Surakarta
tentang tanda bahaya kehamilan. Sehingga di- didapatkan hasil uji korelasi menunjukkan ada
harapkan dengan pemanfaatan buku KIA yang hubungan yang positif dan signifikan antara
baik dan pengetahuan yang baik tentang tanda pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu
bahaya kehamilan, ibu hamil dapat mengenali hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
64
PROFESI, Volume 14, Nomor 2 Maret 2017
65