Anda di halaman 1dari 7

ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516

Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III tentang Tanda Bahaya Kehamilan


dengan Pemanfaatan Buku KIA

FiFina Alfiana, Yuniasih Purwaningrum, Ida Prijatni


1)
Program Studi Kebidanan Jember, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, finaalfiana8@gmail.com
2)
Program Studi Kebidanan Jember, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang,
yunipurwaningrum268@gmail.com
3)
Program Studi Kebidanan Jember, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, ida.prijatni59@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini banyak ibu hamil kurang memahami pentingnya buku KIA. Buku KIA sering diasumsikan sebagai kartu
kontrol yang harus dibawa oleh ibu hamil. Dengan banyaknya informasi yang tertuang didalam buku KIA
berdampak isi buku KIA kurang diterapkan oleh ibu hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan bumil TM III tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan buku KIA. Desain penelitian ini
menggunakan probability sampling dengan cara cluster sampling. Data diambil dari kuisioner yang diberikan
kepada bumil TM III. Subjek penelitian yaitu bumil TM III, data dianalisis dengan uji spearman rank. Penelitian ini
melibatkan 62 bumil TM III. Hasilnya 19 responden (30,6%) berpengetahuan baik, terinci 15 responden (24,4%)
memanfaatkan buku KIA dan 4 responden (6,5%) kurang memanfaatkan buku KIA. Sedangkan, 21 responden
(33,9%) yang berpengetahuan cukup, terinci 11 responden (17,7%) memanfaatkan buku KIA dan 10 responden
(16,1%) kurang memanfaatkan buku KIA. Selanjutnya, 22 responden (35,5%) yang berpengetahuan kurang,
menunjukkan 16 responden (25,8%) memanfaatkan buku KIA dan 6 responden (25,8%) kurang memanfaatkan buku
KIA. Hasil uji spearman rank diperoleh ρ value 0,764 > α = 0,05. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara
pengetahuan bumil TM III tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan buku KIA. Sehingga penting
pemahaman buku KIA bagi bumil TM III untuk mendeteksi tanda bahaya kehamilan agar segera ditangani dengan
cepat dan tepat..

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Buku KIA

ABSTRACT
At this time, many pregnant women don’t understand the importance of KIA Books. KIA books are often assumed to
be a control card that must carry. But too much of information contained has an impact KIA books being less
applied by pregnant woman. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of
pregnant women TM III with danger signs of pregnancy use of KIA books. This research design uses probability
sampling by means of cluster sampling. The data were taken from a questionnaire given by pregnant women TM III.
Research subject is pregnant women with TM III, data were analyzed by the spearman rank test. This study involved
62 pregnant women TM III. The result is 19 respondents (30.6%) have good knowledge, in detail 15 respondents
(24.4%) use KIA books and 4 respondents (6.5%) didn’t use KIA books. Meanwhile, 21 respondents (33.9%) were
knowledgeable enough, in detail 11 respondents (17.7%) used KIA books and 10 respondents (16.1%) didn’t use
KIA books. Then, 22 respondents (35.5%) had less knowledge, indicating that 16 respondents (25.8%) used KIA
books and 6 respondents (25.8%) didnt use KIA books. Spearman rank test results obtained value 0.764 > = 0.05.
In conclusion, there is no relationship between the knowledge of pregnant women TM III about the danger signs of
pregnancy with the use of the KIA books. So it is important to understand the KIA books for pregnant women with
TM III to detect the danger signs of pregnancy so that they can be handled quickly and appropriately.

Keywords : Knowledge, Pregnant mother, KIA books

* Yuniasih Purwaningrum, Program Studi Kebidanan Jember, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang,
Kampus 1 Jember Polkesma, e-mail : yunipurwaningrum268@gmail.com , HP. 081336432511

I. PENDAHULUAN kesehatan anak, mulai dari bayi baru lahir


Buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA) sampai dengan anak berusia 6 tahun.1 Pada
merupakan buku yang berisi tentang catatan pelaksanaannya masih banyak ibu hamil yang
kesehatan ibu mulai dari ibu hamil, ibu belum mengetahui dan memahami apa isi dari
melahirkan sampai ibu nifas, dan berisi catatan buku KIA, sehingga mereka juga tidak

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 8


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

menerapkan informasi kesehatan yang ada kehamilannya lepas dari pemantauan petugas
dalam buku KIA.2 kesehatan.6
Buku KIA lebih dikenal masyarakat Dampak dari pemanfaatan buku KIA yang
sebagai buku berwarna pink (merah muda) yang kurang baik salah satunya yaitu tidak
diterima langsung oleh ibu atau keluarga dari terdeteksinya komplikasi kehamilan oleh
tempat pelayanan kesehatan.3 Mereka berasumsi petugas kesehatan, karena tidak semua ibu hamil
buku ini hanya sebagai kartu kontrol yang harus yang melakukan kunjungan pertama pelayanan
dibawa saat periksa, tidak banyak ibu hamil antenatal meneruskan hingga kunjungan ke-4
yang mau membaca dan menerapkan apa yang pada triwulan 3. Dampak lainnya yakni tidak
ada di dalam buku KIA. Salah satu penyebabnya semua balita dapat diketahui status
yaitu kurangnya pemahaman ibu hamil tentang imunisasinya, hal ini disebabkan karena ibu lupa
isi dari buku KIA dan rendahnya minat baca anaknya sudah diimunisasi atau belum, ibu lupa
masyarakat Indonesia yang sangat berapa kali sudah diimunisasi, ibu tidak
memprihatinkan, Berdasarkan studi "Most mengetahui secara pasti jenis imunisasi, catatan
Littered Nation In the World" yang dilakukan dalam KMS/ buku KIA tidak lengkap/tidak
oleh Central Connecticut State Univesity pada terisi, tidak dapat menunjukkan karena hilang
Maret 2016 lalu Indonesia menduduki peringkat atau tidak disimpan oleh ibu.4
60 dari 61 negara. Salah satu upaya yang selama ini telah
Ibu hamil di Indonesia yang mempunyai dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yakni
buku KIA sebesar 80,8%, namun yang melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan
mengetahui isi dari buku KIA itu sendiri hanya keluarga tentang manfaat buku KIA. Agar
40,4%.4 Hasil observasi pada buku KIA petugas kesehatan dapat memberikan
terhadap 5 komponen P4K, yang meliputi penyuluhan tentang buku KIA, terampil dalam
penolong persalinan, dana persalinan, mengisi buku KIA dan juga dapat memahami isi
kendaraan/ ambulan desa, metode KB, donor buku KIA, Departemen Kesehatan yang
darah, menunjukkan bahwa pada komponen bekerjasama dengan Japan International
penolong persalinan sebesar 35,4%, dana Cooperation Agency (JICA) dalam “The Project
persalinan sebesar 17,3 %, kendaraan/ambulans for ensuring maternal and child health services
desa sebesar 14,4%, metode KB pasca salin with the MCH handbook, phase II” menyusun
sebesar 19,2 % dan 12,1% untuk isian Orientasi Penggunaan Buku KIA untuk Petugas
sumbangan darah. Kelengkapan isian pada Kesehatan.7
semua komponen sebesar 10,7 % dan 64,0% Selain itu, agar ibu dan semua keluarga
tidak ada isian. dapat menggunkan buku KIA, para pengambil
Kepemilikan buku KIA di Jawa Timur keputusan ditingkat provinsi dan kabupaten/kota
adalah 48,4%, namun dari ibu yang memiliki dibekali pedoman umum manajemen penerapan
buku KIA tersebut yang dapat menunjukkan Buku KIA. Pedoman ini berisi tentang informasi
buku KIA adalah 22,3%, sedangkan yang tidak mengenai pengelolan Buku KIA, langkah
dapat menunjukkan buku KIA adalah 26,1%, langkah kegiatan dan upaya untuk menjamin
karena buku mereka disimpan oleh orang lain, kelangsungan penggunan buku KIA oleh
untuk ibu yang tidak memiliki buku KIA cukup masyarakat agar dapat diterapkan sesuai dengan
besar, yakni 51,6%.5 standart serta sampai pada sasaran yang dituju.3
Jumlah ibu hamil di Kabupaten Jember
yakni 40.224 orang dan sudah semua ibu hamil II. METODOLOGI
tersebut memiliki buku KIA, dengan kata lain Pada penelitian ini menggunakan desain
kepemilikan buku KIA di Kabupaten Jember penelitian analitik korelasi dengan pendekatan
sudah 100%. Namun dari semua ibu hamil crossectional. Penelitian ini mengkorelasikan
tersebut hanya 78,59% yang menggunakan buku antara faktor resiko dengan cara menggunakan
KIA nya hingga trimester akhir, sebesar 20,08% pengukuran dan pengamatan secara bersamaan
ibu sudah tidak menggunakan buku KIA dan dalam sekali waktu (point time approach).

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 9


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

Pengumpulan data pada penelitian ini Pendidikan Jumlah Persentase (%)


dengan menggunakan data primer. Populasinya SMP 8 12,9
adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan
SMA 34 54,8
28 – 40 minggu di Wilayah Puskesmas
Sumbersari yang memiliki buku KIA pada bulan Perguruan 7 11,3
November 2018 – Januari 2019 yaitu sejumlah Tinggi
Jumlah 62 100
73 orang. Sampel dihitung dengan menggunakan
rumus Slovin dan didapatkan hasil sampel yaitu Menunjukkan bahwa responden
62 ibu hamil yang memiliki buku KIA. sebagian besar (54,8%) berpendidikan
Penelitian ini menggunakan teknik cluster SMA.
sampling yaitu teknik penentuan sampel yang
dilakukan dengan membagi populasi studi Tabel 4. Distribusi frekuensi responden
menjadi beberapa bagian (blok) sebagai cluster berdasarkan paritas ibu
secara acak dan dilakukan pengambilan sampel Paritas Jumlah Persentase (%)
pada cluster tersebut. Alat ukur yang digunakan
Primigravida 24 38,7
pada penelitian ini adalah menggunakan lembar
kuisioner. Analisa data menggunakan spearman Multigravida 38 61,3
rank Jumlah 62 100
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Menunjukkan bahwa responden sebagian
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden besar (61,3%) adalah multigravida.
berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%) Tabel 5. Distribusi Pengetahuan ibu hamil TM
Tidak Bekerja 52 83,9
III tentang tanda bahaya kehamilan
Pengetahuan ibu hamil Jumlah Persentase
PNS 1 1,6 TM III tentang tanda (%)
Wiraswasta 9 14,5 bahaya kehamilan
Baik 19 30,6
Jumlah 62 100
Cukup 21 33,9
Menunjukkan bahwa responden hampir
seluruhnya (83,9%) tidak bekerja. Kurang 22 35,5
Jumlah 62 100
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden Menunjukkan bahwa hampir setengah
berdasarkan sasaran umur responden berpengetahuan kurang, yaitu 22
Umur Jumlah Persentase (%) responden (35,5%).
<20 tahun 2 3,2
Tabel 6. Distribusi pemanfaatan buku KIA di
20 – 35 57 91,9
>35 3 4,8 Pemanfaatan Jumlah Persentase
Buku KIA (%)
Jumlah 62 100
Memanfaatkan 42 67,7
Menunjukkan bahwa responden hampir
Kurang 20 32,3
seluruhnya (91,9%) berada dalam usia Memanfaatkan
reproduksi. Jumlah 62 100
Menunjukkan bahwa sebagian besar
Tabel 3. Distribusi frekuensi responden
(67,7%) responden telah memanfaatkan buku
berdasarkan pendidikan formal
KIA.
Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 13 21,0

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 10


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

Tabel 7. Tabel silang Hubungan antara memberikan pengetahuan sehingga terjadi


Pengetahuan Bumil TM III tentang tanda bahaya perubahan perilaku yang meningkat.
kehamilan dengan pemanfaatan buku KIA Pendidikan ibu yang tinggi menunjang ibu
untuk mengetahui lebih banyak informasi
Pengetahuan Pemanfaatan buku KIA tentang tanda bahaya kehamilan. Ibu yang
Spear
Ibu hamil Kurang
Meman Jumlah man berpendidikan tinggi akan lebih banyak mencari
TM III Memanfaat
faatkan Rank tahu tentang kehamilannya, sehingga
tentang tanda kan
bahaya
N (%) N (%) N (%)
pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
kehamilan
kehamilanpun meningkat. Setelah ibu
Baik 15 24,2 4 6,5 19 30,6
Cukup 11 17,7 10 16,1 21 33,9
0,764 mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan,
Kurang 16 25,8 6 9,7 22 35,5 diharapkan ibu dapat memanfaatkan buku KIA
Total 42 67,7 20 32,3 62 100 dan ibu dapat mendeteksi secara dini komplikasi
ataupun tanda bahaya yang ada di dalam dirinya
Hasil uji spearman rank diperoleh ρ value secara mandiri sehingga tanda bahaya kehamilan
0,764 > α = 0,05. Berarti H0 diterima dan H1 dapat segera terdeteksi dan dapat dilakukan
ditolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan penanganan yang tepat.
antara pengetahuan bumil TM III tentang tanda Pendidikan ibu yang baik juga dapat
bahaya kehamilan dengan pemanfaatan buku dipengaruhi oleh status gravida ibu, ditunjukkan
KIA. dengan responden yang memiliki status
Berdasarkan hasil penelitian yang telah multigravida sebanyak 38 responden (61,3%).
dilakukan dengan 62 responden, terdapat Ibu multigravida telah memiliki pengalaman
responden yang berpengetahuan baik sejumlah pada kehamilan pertama mereka sehingga sudah
19 responden (30,6%), sedangkan responden tidak asing dengan buku KIA. Hal ini sesuai
dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 dengan teori bahwa pengalaman merupakan
responden (33,9%). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh dari
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek sesuatu yang pernah dilakukan seseorang yang
tertentu.8 Pengetahuan ibu hamil TM III tentang bersifat nonformal. Pengalaman individu dapat
tanda bahaya kehamilan merupakan kemampuan berasal dari lingkungan kehidupannya.8
ibu hamil TM III untuk mengetahui hal – hal Tidak menutup kemungkinan bahwa
yang berkaitan dengan tanda bahaya kehamilan. responden primigravida juga mempunyai
Tingkat pengetahuan ibu hamil sangat pengetahuan yang baik karena pendidikan
berpengaruh terhadap kemampuan ibu untuk formal mereka ataupun pengalaman keluarga
menyerap informasi dan memahami tentang ataupun teman – teman disekitarnya yang ia gali
tanda bahaya kehamilan. informasinya karena sebagian besar pengetahuan
Pengetahuan ibu yang baik dapat diperoleh melalui mata dan telinga.
disebabkan karena pendidikan responden yang Responden yang memiliki pengetahuan
sebagian besar SMA, yakni terdapat 34 kurang yakni berjumlah 22 responden (35,5%).
reponden (54,8%) dan ada 7 responden (11,3%) Hal ini dapat terjadi karena masih ada ibu yang
yang sudah menempuh perguruan tinggi. Hal mempunyai pendidikan terakhir SD, yaitu ada
tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan 13 responden (21%). Semakin rendah
bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan pendidikan seseorang semakin sulit untuk
salah satunya adalah pendidikan.8 Tingkat menerima informasi yang diberikan. sehingga
pendidikan seseorang berpengaruh dalam dalam menyampaikan informasi tentang tanda
memberi respon yang berasal dari luar. Orang bahaya kehamilan digunakan cara penyampaian
yang berpendidikan akan memikirkan kembali yang lebih sederhana agar ibu hamil dapat
setiap tindakannya. Tingkat pendidikan menerima dan memahami informasi yang
merupakan upaya yang dilakukan untuk disampaikan. Ibu hamil juga dapat bertanya
tentang hal – hal yang tidak dipahami kepada

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 11


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

bidan sehingga dapat meningkatkan membaca dan menerapkan apa yang ada didalam
pengetahuan ibu hamil dengan pendidikan buku KIA tersebut. Peran lini depan dibawah
rendah. kewenangan pemerintah daerah sangat
Selain dari tingkat pendidikan, mempengaruhi keberhasilan penerapan buku
pengetahuan yang rendah juga disebabkan KIA ini.2
karena kurangnya pengalaman ibu karena Pemanfaatan buku KIA dapat dipengaruhi
kehamilan ini merupakan pengalaman pertama oleh beberapa faktor salah satunya yaitu tingkat
bagi ibu. Ibu yang berstatus primi gravida yakni pendidikan ibu. Fakta dilapangan, responden
ada 24 responden (38,7%). Pengetahuan yaitu sebagian besar berpendidikan SMA 34
menggunakan data secara maksimal disertai responden (54,8%) dan ada responden yang
dengan kemampuan ketrampilan kompetensi, sudah menempuh perguruan tinggi yakni ada 7
ide, intuisi, komitmen dan motivasi orang – responden (11,3%). Hal tersebut sesuai dengan
orang yang terlibat.9 pendapat Green, bahwa yang mendasari
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh timbulnya perilaku yaitu pengetahuan yang
banyak faktor, salah satunya yaitu informasi. Ibu didalamnya terdapat tingkat pendidikan.
yang kurang mendapatkan informasi akan juga Diharapkan semakin tinggi tingkat pendidikan,
akan memiliki pengetahuan yang kurang. banyak ibu hamil yang memanfaatkan buku
Semakin banyak informasi yan diterima semakin KIA.8
baik pula pengetahuan ibu. Sebenarnya saat Pemanfaatan buku KIA juga dapat
pertama kali mendapatkan buku KIA, sebagian dipengaruhi oleh status multigravida. Dapat
besar bidan telah menjelaskan kepada ibu isi dilihat dari sebagian besar responden yang
dari buku KIA tersebut. Sebagai modal awal ibu berstatus multi gravida yakni sebanyak 38
dalam memahami isi dari buku KIA. Namun, responden (61,3%). Hal ini disebabkan karena
kurang minatnya ibu akan buku KIA sehingga ibu multigravida sudah mempunyai pengalaman
menyebabkan pengetahuan ibu tentang tanda pada kehamilan pertamanya. Selain itu Budaya
bahaya kehamilanpun kurang atau tidak masyarakat juga sangat mempengaruhi
banyak.8 pemanfaatan buku KIA. Sebagian masyarakat
Pengetahuan selalu berubah – ubah sesuai mengangggap bahwa hamil merupakan sesuatu
dengan perkembangan zaman. Bentuk yang dianggap wajar dan hal yang normal
pengetahuan memungkinkan untuk dapat sehingga menurut mereka, pemeriksaan
diubah, yang saat ini tacit (ada di kepala orang) kehamilan bukan suatu hal yang harus
menjadi pengetahuan yang explicit (dimodifikasi dikerjakan.
dan diekspresikan sebagai informasi di dalam Pada tabel 6. masih didapatkan responden
database, dokumen, dan lain – lain) ataupun yang kurang memanfaatkan buku KIA, yakni
sebaliknya.9 berjumlah 20 responden (32,3%). Sedangkan
Berdasarkan data dari 62 responden , responden yang berstatus primigravida yakni
sebagian besar responden telah memanfaatkan ada 24 responden (38,7%). Ibu primigravida
buku KIA, yakni sebanyak 42 responden belum memiliki pengalaman, sehinga mereka
(67,7%). Buku KIA merupakan salah satu kurang mengetahui hal – hal yang berkaitan
instrumen pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan kehamilannya. Dengan adanya buku
yang diterima langsung oleh ibu dan keluarga. KIA memudahkan ibu hamil dalam
Penggunaan buku KIA ini merupakan salah satu mendapatkan informasi kesehatan tentang
langkah strategis untuk meningkatkan kehamilannya yang meliputi pemeriksaan
kemandirian serta peran serta masyarakat di kehamilan, kelas ibu hamil, nutrisi bagi ibu
bidang kesehatan khususnya ibu dan anak. Ibu hamil, persiapan melahirkan, gizi ibu hamil,
hamil dapat dengan memudahkan mendapatkan tanda bahaya kehamilan dan masalah lain pada
informasi yang berkaitan dengan kehamilannya. masa kehamilan. Buku ini dapat dibawa pulang
Buku KIA juga dapat membantu bidan untuk oleh ibu sehingga ibu dapat membacanya di
memantau kehamilan ibu. Penting sekali untuk rumah. Namun masyarakat masih kurang

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 12


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

memahami betapa pentingnya membaca buku materi yang sudah dipelajari dalam situasi dan
KIA. Ibu hamil beranggapan bahwa buku KIA kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini
hanya digunakan sebagai kontrol saat iu perilaku kesehatan yang terdapat di dalam buku
memeriksakan kehamilannya tanpa mau KIA yang telah dibaca oleh ibu hamil difahami
membacanya di rumah. dan mampu diterapkan. Dengan pengetahuan
Buku KIA dapat dimanfaatkan oleh ibu yang baik, ibu hamil akan lebih mudah
dan keluarga dengan cara membaca dan memahami isi dari buku KIA dan mau
memahami buku KIA ibu dapat bertanya kepada menerapkan apa yang ada di dalam buku
bidan atau tenaga kesehatan lain tentang hal-hal tersebut.
yang tidak dipahami dari isi buku KIA tersebut. Responden yang memiliki pengetahuan
Pemanfaatan buku KIA dapat diamati dari kurang terdapat 22 responden (35,5%) dengan
kepemilikan buku KIA, ibu membawa saat ke 16 responden memanfaatkan buku KIA dan 6
fasilitas kesehatan, membaca informasi responden kurang memanfaatkan buku KIA.
kesehatan di dalam buku KIA menjadi Meskipun berpengetahuan kurang, banyak
determinan yang penting bagi pengetahuan ibu. responden yang sudah memanfaatkan buku KIA,
Pemanfaatan buku KIA juga didukung hal ini terjadi karena pemanfaatan buku KIA
oleh faktor – faktor lain seperti sikap dan tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan
perilaku petugas kesehatan yang memberikan tentang tanda bahaya kehamilan saja, dapat
intervensi yang akan membentuk perilaku dipengaruhi juga oleh pengetahuan tentang
8
masyarakat. Penggunaan buku KIA merupakan pentingnya pemeriksaan kehamilan, nutrisi ibu
salah satu strategi pemberdayaan masyarakat hamil, dan sebagainya, ataupun dipengaruhi oleh
terutama keluarga untuk memelihara kesehatana faktor – faktor lain, salah satu faktor yang
dan upaya mendapatkan pelayanan yang mempengaruhi pemanfaatan buku KIA yaitu
berkualitas dan sesuai dengan standar. Buku sikap masyarakat terhadap kesehatan tradisi dan
KIA juga berisi informasi, catatan maupun kepercayaan masyarakat akan hal-hal yang
pesan penting yang dibutuhkan ibu haml dan berkaitan dengan kesehatan sistem nilai yang
intervensi yang harus dilakukan berdasarkan dianut oleh masyarakat tingkat pendidikan,
kondisi ibu hamil, sehingga dapat memudahkan tingkat social, ekonomi dan sebagainya.
ibu hamil mengingat intervensi yang harus Pemanfaatan buku KIA juga didukung oleh
dilakukan. faktor – faktor lain seperti sikap dan perilaku
Pengetahuan ibu hamil TM III tentang petugas kesehatan yang memberikan intervensi
tanda bahaya kehamilan terdapat 19 responden yang akan membentuk perilaku masyarakat.8
(30,6%) yang berpengetahuan baik dan 21 Ibu hamil bisa mendapatkan informasi
responden (33,9%) berpengetahuan cukup. Dari tentang tanda bahaya kehamilan dari petugas
40 responden tersebut terdapat 26 responden kesehatan internet, buku, keluarga, taupun
yang memanfaatkan buku KIA dan 14 tetangga. Tanda bahaya kehamilan penting
responden kurang memanfaatkan buku KIA. untuk diketahui, karena dapat menyebabkan
Pemanfaatan buku KIA merupakan suatu kematian pada ibu maupun janinnya, sehingga
perilaku, dan perilaku terebut dapat dipengaruhi perlu dilakukan perawatan khusus dan
oleh pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil pemantauan secara ketat bagi ibu hamil yang
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan ditemukan adanya tanda bahaya kehamilan pada
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. kehamilannya.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain Dengan membaca buku KIA, ibu hamil
yang sangat penting dalam membentuk tindakan dapat mengerti dan memahami informasi yang
seseorang.8 ada di dalam buku KIA sehingga isi buku KIA
Pengetahuan akan mempengaruhi tersebut dapat diterapkan dan ibu mau
tindakan seseorang. Salah satu tingkatan memeriksakan kehamilannya di berbagai
pengetahuan adalah aplikasi, yaitu kemampuan fasilitas kesehatan kapan saja dan dimana saja
seseorang dalam menguasai dan menggunakan sehingga kehamilan ibu tetap terpantau tenaga

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 13


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan p-ISSN 2721-4516
Vol. 4, No. 1, November 2021, hlm. 8-14 e-ISSN 2715-4432

kesehatan. Dibutuhkan kesadaran para ibu hamil V. UCAPAN TERIMA KASIH


untuk membaca buku KIA maupun membawa Peneliti mengucapkan terima kasih
buku KIA saat melakukan pemeriksaan kepada semua pihak yang telah membantu
difasilitas pelayanan kesehatan. terselesaikannya penelitian ini, baik pada saat
Penerapan buku KIA pada semua fasilitas proses permohonan ijin penelitian dan saat
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengambilan data penelitian.
pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan sehingga komplikasi VI. REFERENSI
yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dapat terdeteksi sedini mungkin sesuai dengan 2016. http://www.depkes.go.id/ resources/
tujuan pelayanan antenatal yaitu untuk download/pusdatin/profil-kesehatan-
mencegah adanya komplikasi obstetri dan indonesia/Profil- Kesehatan-Indonesia-2016.pdf.
2. Mulati, E., Widyaningsih, Y. dan Royati, O. F.
memastikan bahwa komplikasi dapat diteksi dan
(ed.) 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu Dan Anak.
dapat segera ditangani.10
Jakarta Selatan
Buku KIA sangat penting, karena dalam 3. MOH. 2009. “Pedoman Umum Manajemen
buku tersebut tercatat informasi yang berguna Penerapan Buku KIA,” hal. 28.
sebagai panduan ibu hamil dalam merawat 4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
kehamilannya sampai anaknya lahir. Selain itu .2013. “Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
tercantum catatan perkembangan kesehatan 2013,” Laporan Nasional 2013, hal. 1–384. doi:
kehamilan yang diisi oleh petugas kesehatan 1 Desember 2013.
yaitu bidan pada saat ibu memeriksakan 5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
kehamilan. .2007. “Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2007,” Laporan Nasional 2007
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2017.
IV. SIMPULAN DAN SARAN “Profil Kesehatan Kabupaten Jember Tahun
Berdasarkan hasil penelitian mengenai 2016.”
hubungan hubungan antara pengetahuan ibu 7. Orientasi, P. dan Kia, B. 2008. Buku KIA.
hamil TM III tentang tanda bahaya kehamilan 8. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku
dengan pemanfaatan buku KIA dapat Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
disimpulkan bahwa : 9. Kusumadmo, E. 2013. Manajemen Strategik
a. Tingkat pengetahuan ibu hamil TM III Pengetahuan. Yogyakarta: Cahaya Atma
tentang tanda bahaya kehamilan di wilayah Pustaka.
10. Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional,
Puskesmas Sumbersari hampir setengahnya
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
mempunyai pengetahuan kurang.
Keempat. Diedit oleh A. B. Saifuddin. Jakarta:
b. Pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil TM Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
III di wilayah Puskesmas Sumbersari
sebagian besar telah memanfaatkan buku
KIA.
c. Tidak ada hubungan antara pengetahuan
ibu hamil TM III tentang tanda bahaya
kehamilan dengan pemanfaatan buku KIA
di wilayah Puskesmas Sumbersari
Ibu hamil TM III sebaiknya dapat
menggunakan informasi yang didapat tentang
tanda bahaya kehamilan dan pemanfaatan buku
KIA sebagai pengetahuan mereka dan
masyarakat menyadari akan pentingnya
membaca buku KIA sebagai sumber
pengetahuan mereka.

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember 14

Anda mungkin juga menyukai