Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No.

XX Bulan, Tahun

PENGETAHUAN DAN PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


PADA SEORANG IBU BALITA

Knowledge And Use Of Maternal And Child Health Book Among Mothers Of Toddlers

Author1, Author2*, Author3


(Font times new roman, bold, capitalize each word, 11 pt)
1
Program Studi, Institusi, Kota, Negara
2
Program Studi, Institusi, Kota, Negara
3
Program Studi, Institusi, Kota, Negara
(Font times new roman, capitalize each word, 10 pt)

ABSTRAK
Article Info (dilengkapi oleh admin) Abstrak terstruktur terdiri dari maksimal 250 kata, times new roman 10
Article History pt tanpa sub judul terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, hasil,
Received Date:
simpulan dan kata kunci maksimal 5 kata.
Revised Date:
Accepted Date:
Kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang
masih rendah menjadi faktor penentu Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi.Salah
satu upaya penurunan AKI dan AKB yaitu menciptakan kondisi
selama hamil, bersalin dan nifas menjadi aman dan terpantau oleh
tenaga kesehatan melalui penggunaan Buku KIA. Buku KIA
merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan
atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan
penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan keluarga
dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi,
imunisasi dan tumbuh kembang balita.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran pengetahuan dan pemanfaatan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada Ibu Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Jenis penelitian ini bersifat observasional deskriptif.
Rancangan penelitian survei deskriptif. Populasi yaitu semua ibu
balita yang mempunyai Buku KIA di Posyandu Mutiara Pandak
Daun Wilayah Kerja Puskesmas Negara Kabupaten Hulu Sungai
Selatan sebanyak 101 orang dan sampel 55 orang, diambil dengan
teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu
pengetahuan dan pemanfaatan buku KIA, dikumpulkan dengan
metode wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang
digunakan adalah univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu
balita paling banyak kategori cukup (36,3%) dan pemanfaatan
efektif (60%)
Saran untuk ibu balita diharapkan untuk datang rutin ke
posyandu sehingga mendapat semua informasi yang lengkap
tentang kesehatan balita dan perkembangan balita dan juga rajin
membawa balita ke puskesmas dan pelayanan kesehatan.

Kata kunci: Pengetahuan, Pemanfataan buku Kesehatan Ibu dan Anak


Kata kunci1;kata kunci2;kata
kunci3;kata kunci4;kata kunci5

1|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

Keywords:
keyword1;keyword2;keyword3;
keyword4;keyword5 Knowledge, Utilization Mother and Child Health Book
Copyright © 2023 Jurnal Riset Pangan dan Gizi.
All rights reserved

Korespondensi Penulis:
Nama Koresponden Author
e-mail: nur_alief@gmail.com

PENDAHULUAN
Latar belakang
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan di
Indonesia. Program ini bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu melahirkan,
dan bayi baru lahir. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit
pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan
kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer (Sistriani, 2014).
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) maupun angka kematian bayi (AKB) yang
ada di Indonesia. Ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan, hal ini terkait dengan kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2017).
Pada tahun 2020 kematian ibu di Indonesia mencapai 4.400, jumlah ini menunjukkan peningkatan
dibandingkan tahun 2019 sebanyak 300 kasus sedangkan kematian bayi pada 2019 sekitar 26.000
kasus juga menunjukkan peningkatan hampir 40 persen menjadi 44.000 kasus pada 2020 (Kemenkes
RI, 2021). Penyebab AKI antara lain perdarahan, preeklamsia/eklampsia, infeksi, atau penyakit yang
diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang dapat memperburuk kehamilan. Penyebab AKB
antara lain faktor lingkungan dan sistem perawatan ibu pada anak. Penyebab lainnya terkait dengan
status kesehatan reproduksi ibu, akses terhadap layanan kesehatan, perilaku penggunaan fasilitas
kesehatan serta faktor sosio-demografi dan budaya (Iqbal, Shaheen dan Begum, 2014).
Buku KIA merupakan sumber informasi kesehatan ibu dan anak yang bekerja melalui
pendokumentasian kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu
dan anak. Melengkapi buku KIA akan membantu para ibu lebih memahami status kesehatan dirinya
dan anak. Profil yang komprehensif akan membantu meningkatkan pengetahuan ibu tentang
kesehatan diri dan kesehatan anak (Nurhikmah dan Patimah, 2020).
Hingga Agustus 2022, di wilayah Puskesmas Nasional Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tingkat
cakupan ibu usia dibawah 5 tahun yang menerima buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebesar 99%.
Sebagian besar ibu yang mempunyai anak kecil mengunjungi fasilitas kesehatan dan setiap ibu hamil
menerima buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Dan berdasarkan hasil wawancara dengan bidan

2|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

Puskesmas, dilakukan kegiatan peningkatan kesadaran dan konseling terhadap ibu hamil dan ibu
yang memiliki anak kecil.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan tahun 2019, balita stunting di puskesmas
pemerintah berjumlah 1,83% (28 balita) dari 1.526 balita dan wasting sebesar 0,85% (13 balita) dari
1.526 balita. (Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan, 2019). Sementara itu, laporan bulanan posyandu
Puskesmas Agustus 2022 menunjukkan 2,9% (45 balita) dari 1.539 balita mengalami stunting dan
5,3% (82 balita) dari 1.539 balita mengalami stunting. Data di atas menunjukkan bahwa jumlah anak
stunting dan wasting semakin meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai anak kecil yang menerima buku KIA, aktif berobat
ke fasilitas kesehatan dan mendapat sosialisasi dan konseling tidak mempengaruhi baik status gizi
anaknya. Ketidaktahuan ibu dipengaruhi oleh informasi yang diterimanya hanya dari bidan tanpa
melihat media lain, dalam hal ini pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor
internal seperti tingkat pendidikan, pengalaman dan informasi eksternal, faktor lingkungan dan sosial
budaya. Pada dasarnya tingkat kesadaran dan pemahaman setiap orang berbeda-beda, walaupun
tenaga medis telah mendapatkan informasi yang sama tentang buku KIA, namun hanya sedikit yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan
pengetahuan bagi para ibu.

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah utuk menegetahuai pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
pada seorang ibu. Selaian itu, penelitian ini juga membantu dalam menegetahui pengetahuan ibubalita
mengenai buku KIA, karakteristik posyandu ibu dan balita , dan pemanfaatan buku KIA oleh ibu
balita di puskesmas Negara kabupaten hulu Sungai Selatan.

METODE
Jenis dan desain penelitian
Penelitian ini bersifat observasional deskriptif, yaitu dengan cara pengamatan dan penggambaran
pengetahuan serta pemanfaatan buku KIA pada Ibu Balita diwilayah kerja Puskesmas Negara.

Populasi Dan Sample


Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu balita yang mempunyai buku KIA di Posyandu Mutia
Pandak Daun Wilayah Kerja Puskesmas Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebnayak 101 orang
dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Teknik Pengumpulan Data .


Data identitas karakteristik ibu dan balita meliputi nama, usia, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaan,
dan pendapatan yang dilakukan dengan cara wawancara secara langsung menggunakan alat bantu
berupa kuesioner

Analisis
Analisis data digunakan dengan menggunakan uji satistik

HASIL PENELITIAN

3|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik 55 ibu balita meliputi usia ibu, pekerjaan, Pendidikan
terakhir ibu, jenis kelamin balita dan umur balita.
Usia Ibu
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan usia ibu balita di Posyandu
Mutiara Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.
No Usia Ibu n %
1 17 – 25 (Remaja akhir) 14 25,5
2 26 – 35 (Dewasa awal) 30 54,5
3 36 – 45 (Dewasa akhir) 11 20
Total 55 100
Berdasarkan table 4.3 diketahui usia ibu balita paling banyak terdapat pada rentang umur 26 – 35
tahun yaitu 54,5% dan paling sedikit adalah pada rentang umur 36 – 45 tahun yaitu 20%.

Pendidikan Ibu

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu di Posyandu


Mutiara Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.

No Pendidikan Ibu n %
1 SD 15 27,3
2 SMP/SLTP 13 23,6
3 SMA/SLTA 17 30,9
4 Perguruan Tinggi 10 18,2
Total 55 100
Berdasarkan table 4.3 diketahui Pendidikan ibu balita paling banyak adalah SMA/SLTA yaitu 30,9%

dan paling sedikit dengan pendidikan perguruan tinggi yaitu 18,2%.

Pekerjaan Ibu

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu balita di Posyandu


Mutiara Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.
No Pekerjaan Ibu n %
1 PNS 2 3,6
3 Pedagang 1 1,8
4 Karyawan 11 20
5 Ibu Rumah Tangga 41 74,6
Total 55 100

4|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

Berdasarkan table 4.5 pekerjaan ibu balita paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu

74,6% dan paling sedikit dengan pekerjaan Pedagang yaitu 1,8%.

Umur Balita

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi berdasarkan umur balita di Posyandu Mutiara


Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.

No Umur Balita (bulan) n %


1 0 - 12 (bayi) 12 21,8
2 13-24 (balita) 20 36,4
3 25 – 36 (batita) 9 16,3
4 37 – 59 (pra sekolah) 14 25,5
Total 55 100
Berdasarkan table 4.6 diketahui usia balita paling banyak terdapat pada umur 13-24 bulan

yaitu 36,4% dan paling sedikit berumur 25-36 bulan yaitu 16,3%.

Jenis Kelamin Balita

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin balita di posyandu


Mutiara Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.
No Jenis Kelamin n %
1 Laki – laki 35 63,6
2 Perempuan 20 36,4
Total 55 100
Berdasarkan table 4.7 diketahui sebagian besar balita berjenis kelamin laki-laki yaitu 63,6%.

Pengetahuan Ibu

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi ibu balita berdasarkan pengetahuan ibu di Posyandu Mutiara

Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.

No Pengetahuan Ibu n %
1 Baik 17 31
2 Cukup 20 36,3
3 Kurang 18 32,7
Total 55 100

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui ibu balita terbanyak adalah pengetahuan cukup yaitu 36,3% dan

paling sedikit pengetahuan baik yaitu 31%.

Pemanfaatan Buku KIA

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi ibu balita berdasarkan Pemanfaatan buku KIA di Posyandu Mutiara
Pandak Daun wilayah kerja Puskesmas Negara.
No Pemanfaatan Buku KIA n %

5|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

1 Efektif 33 60
2 Tidak efektif 22 40
Total 55 100

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui sebagian besar ibu balita dengan pemanfaatan yang efektif yaitu

60%.

Sub bab 2
[Contoh]
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan gambaran status gizi Ibu hamil, baik yang menerima PMT
ataupun tidak. Ibu hamil yang mendapatkan PMT adalah ibu yang mengalami risiko KEK
(Gambar1).

86.3
90.0
80.0
70.0 58.5
60.0
41.5
50.0
40.0
30.0
13.7
20.0
10.0
-
PMT Tidak

Risiko KEK Tidak Risiko KEK


Keterangan: berbeda nyata pada, p= 0,00 = 0,05

Gambar 1. Ibu hamil yang mendapat PMT

Sub bab 3… dst

PEMBAHASAN [Times New Roman 11 Bold, center]


[Times New Roman 11pt, spasi 1, justify, alinea tidak menjorok, beri jarak antar paragraf 6pt]
Berdasarkan hasil penelitian pada diatas diketahui usia ibu balita paling banyak pada rentang usia
dewasa awal 26 – 35 tahun yaitu 30 orang (54,5%) dan rentang usia paling sedikit adalah dewasa
akhir 36-45 tahun yaitu 11 orang (20%). Dari hasil penelitian tersebut banyaknya seorang wanita yang
menjadi seorang ibu dan mempunyai beberapa anak direntang usia 26 – 35 tahun disebabkan oleh
pernikahan yang cukup produktif, juga budaya setempat yang beranggapan lebih baik menikah
apabila sudah menyelesaikan pendidikan SMA/SLTA dan juga beranggapan pendidikan terakhir

6|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

SMA/SLTA sudah cukup untuk menikah dan membentuk rumah tangga . Berdasarkan hasil penelitian
diatas diketahui pendidikan ibu balita paling banyak dengan pendidikan terakhir SMA/SLTA yaitu 17
orang (30,9%) dan pendidikan paling sedikit dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu 10
orang (18,2%) yang dari wawancara dengan kuesioner yang di bagikan. Pendidikan yang dimiliki ibu
berhubungan dengan banyaknya pengetahuan dan luasnya wawasan yang dimiliki oleh ibu.
Pengetahuan tersebut diperoleh dari pendidikan formal yang dijalaninya. Ibu dengan pendidikan
menengah atas dan pergurun tinggi diartikan telah mempunyai kemampuan menyerap berbagai
informasi yang masuk padanya. Pada dasarnya masyarakat beranggapan bahwa perempuan tidak perlu
sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya akan jadi ibu rumah tangga dan juga diwilayah tersebut masih
banyak yang menikah muda. pekerjaan ibu paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu 41
orang (74,6%) dan pekerjaan paling sedikit adalah pedagang yaitu 1 orang (1,8%). Dari hasil
penelitian tersebut banyaknya pekerjaan seorang ibu adalah sebagai ibu rumah tangga hal ini
disebabkan oleh ibu lebih fokus dalam mengasuh anak, peran ibu (istri) sebagai pengasuh
anak yang lebih dominan dibandingkan bapak (suami) masih berlaku di daerah ini
sebagaimana didaerah lain, faktor mengurus keluarga juga pertimbangan para ibu (istri) untuk
tidak bekerja, bisa mengurus keluarga dengan memasak dirumah, mencuci, membersihkan
rumah, mengurus suami dan aktivitas lainnya dan faktor suami tidak setuju dengan
keterlibatan istri mencari nafkah dengan alasan suami menganggap pendapatannya sudah
mencukupi kebutuhan keluarga

SIMPULAN [Times New Roman 11 Bold, center]


[Times New Roman 11pt, spasi 1, justify, alinea tidak menjorok, beri jarak antar paragraf 6pt]

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik ibu balita

a. Usia ibu balita terbanyak adalah pada rentang 26 – 35 tahun yaitu 54,5%.

b. Pendidikan ibu balita terbanyak adalah SMA/SLTA yaitu 30,9%.

c. Pekerjaan ibu balita terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 74,6%.

2. Pengetahuan ibu terhadap isi buku KIA yang terbanyak masuk kategori cukup yaitu

36,3%

3. Pemanfaatan buku KIA pada ibu balita sebagian besar masuk kategori efektif yaitu

60%.

UCAPAN TERIMA KASIH [Times New Roman 11 Bold, center]


[Times New Roman 11pt, spasi 1, justify, alinea tidak menjorok, beri jarak antar paragraf 6pt] Contoh:
Penulis mengucapkan terima kasih kepada xxx yang telah memberi dukungan teknis dan finansial
terhadap penelitian ini.

7|Page
Jurnal Riset Pangan dan Gizi (JR-Panzi) Vol. XX No. XX Bulan, Tahun

DAFTAR PUSTAKA [Times New Roman 11 Bold, center]


[Diberi nomor, huruf Times New Roman 11pt, spasi 1,rata kiri, beri jarak antar paragraf 6pt. Daftar
pustaka yang paling utama adalah berasal dari jurnal dan prosiding. Seluruh sitasi yang dirujuk di
dalam naskah harus tertulis semua di dalam daftar pustaka sehingga penggunaan manager reference
sangat dibutuhkan. Minimal literatur yang digunakan dalam naskah adalah dalam rentang waktu 5
tahun saat penelitian dilakukan. Daftar Pustaka harus berisi pustaka-pustaka acuan yang berasal dari
sumber primer/jurnal ilmiah minimal 80% dari total daftar pustaka yang ada. Minimal 20 pustaka dan
maksimal 50].
Daftar Pustaka hanya memuat semua pustaka yang diacu pada naskah tulisan, bukan sekedar pustaka
yang didaftar menggunakan aplikasi Mendeley, Endnote.
[Artikel jurnal]
1. Shao J, Qiao L, Janssen R, Pagliassotti M, Friedman J. 2005. Chronic hyperglycemia enhances
PEPCK gene expression and hepatocellular glucose production via elevated liver activating
protein/liver inhibitory protein ratio. Diabetes 54(4):976–984. https://doi.org/10.2337/diabetes.
54.4.976
2. Quinn P, Yeagley D. 2005. Insulin regulation of PEPCK gene expression: a model for rapid and
reversible modulation. Curr Drug Targets-Immune, Endocr Metab Disord 5(4):423–437. PMID:
16375695.
[Buku]
3. Subramoniam A. 2017. Anti-diabetes mellitus plants: active principles, mechanisms of action
and suistainable utilization. Boca Raton, London, UK: CRC Press. p 20-23.
4. Aziz S. 2013. Standar operational procedures of Bangun-bangun cultivation. Bogor: SEAFAST
Center, Bogor Agricultural University. p 12-29.
[Prosiding pertemuan ilmiah]
5. Damanik RM, Kustiyah L, Hanafi M, Iwansyah AC. 2017. Evaluation lactogenic activity of
ethyl acetate fraction of Torbangun (Coleus amboinicus L.) leaves. IOP Conference Series: Earth
and Environmental Science. IOP Publishing. https://doi.org/ 10.1088/1755-1315/101/1/ 012007

[Skripsi/tesis/disertasi]
6. Kim YS. Isolation of microbes for industrial fermentation from traditionally fermented
soybean products and their characteri- zation. 2014. Dissertation. Chonbuk National
University, Jeonbuk, Korea.

8|Page

Anda mungkin juga menyukai