Anda di halaman 1dari 9

A.

Pendahuluan
Buku KIA merupakan buku informasi kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas)
dan kesehatan anak (pemantauan tumbuh kembang, imuniasasi dan catatan kesehatan
anak) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak
(JICA, 2015). Buku KIA dapat menggambarkan Continuum of Care atau asuhan yang
berkelanjutan sejak kehamilan, persalinan, nifas hingga anak usia 6 tahun (Osaki et al.,
2015). Informasi dalam buku KIA dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang KIA sehingga dapat menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat, memberikan informasi resiko komplikasi, agaimana dan dimana memperoleh
pertolongan kesehatan, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas (Kemenkes, 2015) (Bhuiyan & Nakamura, 2008). Pengetahuan
tentang perawatan anak terutama asuhan gizi, pemantauan tumbuh kembang, dan
perawatan anak sakit perlu diketahui oleh ibu, keluarga, dan masyarakat sehingga
berkontribusi besar pada penurunan angka kematian dan angka kesakitan anak (Mahayati
et al., 2014). Di Indonesia buku KIA kurang dimanfaatkan secara optimal, terbukti dengan
rendahnya kesadaran ibu untuk membaca pesan yang terdapat dalam buku KIA.
Pemerintah membuat kebijakan bagi tenaga kesehatan untuk menggunakan Buku
KIA sebagai alat komunikasi dan media penyuluhan bagi ibu dan keluarga dan masyarakat
mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar)
pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004 (Republik Indonesia, 2004)
Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu dan anak, serta berbagai informasi kesehatan cara
memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia buku KIA kurang
dimanfaatkan secara optimal, terbukti dengan rendahnya kesadaran ibu untuk membaca
pesan yang terdapat dalam Buku KIA.
Salah satu tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah kamandirian
keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Ibu dan anak merupakan kelompok

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 1


yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan
gizi yang seringkali berakhir dengan kacacatan atau kematian. Buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) disediakan untuk menjawab kebutuhan ini, yaitu untuk tujuan kemandirian
keluarga dalam memelihara kesehatan , mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
ibu dan anak.
Buku KIA (revisi 2015) berisi catatan dan informasi cara memelihara dan menjaga
kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 5
tahun termasuk pola asuh anak dengan disabilitas dan cara melindungi anak dari kekerasan
dan pelecehan seksual).
Buku KIA merupakan instrument pencatatan dan penyuluhan (edukasi) bagi ibu
dan keluarganya, juga alat komunikasi antara tenaga kesehatan dan keluarga. Buku KIA
berisi informasi dan materi penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak termasuk gizi, yang
dapat membantu keluarga khususnya ibu dalam memelihara kesehatan dirinya sejak hamil
sampai anaknya berumur 5 tahun.
Semua ibu hamil perlu memakai buku KIA dan buku KIA selanjutnya digunakan oleh anak
lahir hingga berusia 5 tahun. Setiap kali ibu berkunjung ke fasilitas kesehatan buku KIA
harus dibawa agar semua keterangan tentang kesehatan ibu atau anak yang tercatat di buku
KIA diketahui tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan dapat memberikan catatan tambahan
penting lainnya pada buku KIA.
Dengan berjalannya waktu dirasakan pemanfaatan Buku KIA belum optimal dalam
mendukung kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak. Belum semua tenaga
kesehatan, kader, ibu dan keluarga berperan sebagaimana yang diharapkan dalam
penerapan Buku KIA. Tenaga kesehatan diharapkan lebih berperan aktif memfasilitasi
kader dan ibu,keluarga/pengasuh anak untuk memahami dan menerapkan isi Buku KIA.
Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan pemahaman dan penerapan Buku KIA
oleh kader dan ibu/keluarga memberi dampak yang signifkan terhadap peningkatan
cakupan pelayanan dan status kesehatan ibu dan anak.

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 2


Optimalisasi pemanfaatan Buku KIA ditingkat keluarga hanya akan terjadi
bilamana tenaga kesehatan dan kader menjelaskan dan memastikan ibu dan keluarga
paham isi Buku KIA. Peningkatan pemahaman Buku KIA ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, pada saat memberi pelayanan, waktu tunggu pelayanan, maupun pada saat
kegiatan di masyarakat oleh tenaga kesehatan, kader ataupun berbagai pihak yang punya
minat besar terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas dan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya pemeliharaan kesehatann ibu hamil,
maka frekuensi penyuluhan kepada ibu hamil perlu ditingkatkan yang salah satunya
dengan Program Membaca Buku KIA (PRIMA). Ibu hamil difasilitasi untuk membaca dan
memahami isi buku KIA, sehingga ibu hamil diharapkan mampu memahami dan
menarapkan isi materi yang ada pada buku KIA.
Pelaksanaan program PRIMA dilaksanakan sesuai visi Puskesmas Aikmel yaitu “
Mewujudkan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Aikmel yang Seha, Produktif dan
Berkualitas”. Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi Puskesmas Aikmel yaitu
1) meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan sarana/fasilitas dan
kemampuan Manajemen Puskesmas yang memadai. 2) Memberikan Pelayanan yang
terjangkau, merata dan berkualitas secara professional kepada seluruh lapisan masyarakat.
3) Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat, Peran serta lintas sektoral dalam upaya
inovatif dalam pelayanan kesehatan, sesuai dengan tata nilai Puskesmas Aikmel yaitu
Melayani dengan menerapkan budaya ‘ 5S “ (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)

B. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator utama derajat kesehatan suatu negara. Berdasarkan SDKI 2012, AKI tercatat
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup. AKI

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 3


ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu KH. AKB
turun sedikit dibanding hasil SDKI 2007, yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup
Di Kabupaten Lombok Timur jumlah kasus kematian ibu melahirkan sebanyak 22
kasus dan kematian bayi sebanyak 356 kasus. Semantara dii wiayah Puskesmas Aikmel
jumlah kasus kematian bayi sebanyak 11 kasus, yaitu kematian neonatal (0–28 hari)
sebanyak 6 kasus an kematian bayi (29 hr-11 bulan) sebanyak 5 kasus, serta jumlah kasus
kesakitan neonatal (0–28 hari) sebanyak 90 kasus dan kasus kesakitan bayi (29 hari-11
bulan) sebanyak 735 kasus.
Banyaknya penyebab kematian neonatal dan bayi, salah satunya adalah
pengetahuan ibu yang kurang tentang kesehatan anak terutama perawatan kesehatan bayi
baru lahir. Kebijakan dan berbagai upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB,
antara lain dengan kegiatan gerakan saying ibu (GSI) dan pengadaan buku KIA. Buku KIA
merupakan media KIE yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat khusunya ibu hamil tentang kesehatan ibu dan anak.
Penggunaan buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat
terutama keluarga untuk memelihara kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas. Dengan penggunaan buku KIA diharapkan pengetahuan ibu meningkat
serta terjadinya perubahan perilaku ibu, keluarga dan masyarakat dalam memelihara
kesehatan ibu dan anak. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan peran aktif dari
petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan serta memotivasi ibu untuk membaca
buku KIA dan melaksanakan pesan-pesan yang ada.
Hal ini sejalan dengan salah satu kebutuhan atau saran masyarakat di Puskesmas
Aikmel adalah supaya Puskesmas Aikmel memperbanyak penyampaian informasi tentang
kesehatan kepada masyarakat termasuk kepada ibu hamil. Petugas dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa media KIE salah satunya yaitu
buku KIA.

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 4


Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan minat baca buku KIA bagi ibu
hamil, sehingga diharapkan ibu mau membaca buku KIA selanjutnya di rumah berulang
kali agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan anak.
Petugas Puskesmas diharapkan memanfaatkan momen atau kegiatan-kegiatan untuk
memberikan penyuluhan kepada masyarakat termasuk ibu hamil, seperti pada saat
pasien/pengunjung antri di ruang tunggu poli atau rawat jalan Puskesmas.
Jumlah pengunjung rawat jalan di Puskesmas Aikmel setiap hari rata-rata 100
pasien, bahkan pada hari-hari tertentu bisa mencapai 150 pengunjung, seperti pada hari
jadwal pelayanan USG ibu hamil. Pada jadwal pelayanan USG ibu hamil, jumlah pasien
ibu hamil yang antri di ruang tunggu Poli Kandungan mecapai lebih dari 20 orang
pengunjung ibu hamil.
Banyaknya ibu hamil yang antri di ruang tunggu Poli Kandungan ini merupakan
peluang untuk melakukan penyuluhan kesehatan, sehingga pengunjung ibu hamil tidak
merasa jenuh menunggu dan mendapat pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak serta
meningkatkan minat baca buku KIA, melalui kegiatan membaca buku KIA bersama, yaitu
“PRIMA” (program ibu hamil membaca buku KIA).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak, dalam rangka
menekan AKI dan AKB.
2. Tujuan Khusus
a) Ibu hamil memahami tentang pentingnya buku KIA sebagai media penyuluhan.
b) Ibu hamil memahami isi atau materi yang ada pada buku KIA.
c) Ibu hamil memahami tentang cara-cara perawatan kesehatan selama hamil, nifas,
Bayi baru Lahir dan Keluarga Berencana
d) Untuk meningkatkan minat baca buku KIA bagi ibu hamil.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 5


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Persiapan - Menata tempat (ruang tunggu Poli Kandungan).


- Menentukan Pemateri/fasilitator
- Menentukan materi
- Melakukan registrasi peserta
2 Pelaksanaan Penyuluhan / - Menyampaikan maksud dan tujuan
Membaca buku KIA - Melakukan Pre Test (mengajukan pertanyaan secara
bersama sasaran lisan kepada 5-10 bumil sesuai materi)
- Menyampaikan materi atau memfasilitasi peserta
untuk membaca dan memahami isi materi yang ada di
buku KIA
- Diskusi dan Tanya jawab
- Melakukan Post Test (mengajukan pertanyaan secara
lisan kepada 5-10 bumil sesuai materi)
3 Penutup - Menyimpulkan hasil kegiatan pertemuan/diskusi
- Menutup kegiatan
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
No Kegiatan Pelaksana Kegiatan Lintas Program Lintas Sektoral Ket
Pokok Terkait Terkait
1 Persiapan - Menata tempat (ruang - - -
tunggu Poli Kandungan).
- Menentukan
Pemateri/fasilitator
- Menentukan materi
- Melakukan registrasi
peserta
2 Pelaksanaan - Menyampaikan maksud - - -
Penyuluhan / dan tujuan
Membaca - Melakukan Pre Test
buku KIA (mengajukan pertanyaan
bersama secara lisan kepada 5-10
Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 6
sasaran bumil sesuai materi)
- Menyampaikan materi
atau memfasilitasi
peserta untuk membaca
dan memahami isi materi
yang ada di buku KIA
- Diskusi dan Tanya jawab
- Melakukan Post Test
(mengajukan pertanyaan
secara lisan kepada 5-10
bumil sesuai materi)
3 Penutup Menyimpulkan hasil - - -
kegiatan
pertemuan/diskusi
Menutup kegiatan

F. Sasaran
1. Ibu Hamil di Ruang Tunggu

G. Jadwal Kegiatan
2018

No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan X X X X X X X X X X X X
2. Pelaksanaan X X X X X X X X X X X X

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 7


Penyuluhan /
Membaca buku
KIA bersama
sasaran
3. Penutup X X X X X X X X X X X X

H. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan Prima dilakukan dengan menilai
hasil pre dan post test daya serap /penerimaan peserta terhadap materi yang diberikan
secara lisan pada sampel 5-10 orang. Hasil penerimaan peserta terhadap materi
dikatagorikan menjadi 3 yaitu yaitu baik, cukup dan kurang. Kegiatan dikatakan
berhasil bila nilai katagori baik semua peserta ≥ 80%..
I. Pencatatan dan Pelaporan
Setiap pelaksanaan kegiatan program Prima dilakukan pendokumentasian dan dibuat
laporan pelaksanaan kegiatan pada akhir tahun.
J. Penutup
Demikian kerangka acuan pelaksanaan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam
pelaksanaan pelaksanaan kegiatan Prima (Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA) di
Puskesmas Aikmel.

Aikmel, 2 Januari 2018


Kepala Puskesmas Aikmel

Satar, SKM. M.Kes.


NIP. 19721231 200003 1 039

Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 8


Kerangka Acuan Program Ibu Hamil Membaca Buku KIA 9

Anda mungkin juga menyukai