DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALIDONI
Jl. Talang Gading No. 78 RT.07 Telp.(0711) 712938, Kec.Kalidoni
Telp.(0711) 712938 Email : puskesmaskalidoni@ymail.com
TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Menurut data survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Angka Kematian Ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup yang berarti ada 1
orang ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas sedangkan hasil SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan AKI, yaitu menjadi 359/100.000 KH angka tersebut masih
tinggi jika dilihat dari kesepakatan global (Millenium Deveopment Goal/ MDG’s)
pada tahun 2015 yang merupakan target nomor 5 yaitu meningkatkan kualitas
kesehatan ibu utamanya dengan menurunkan Angka kematian Ibu menjadi 102
per 100.000 KH. Melihat permasalah diatas pelayanan kesehatan ibu dan anak
sangat mendesak untuk ditingkatkan terutama dari segi akses dan kualitasnya.
Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 34/1000
Kelahiran Hidup (SDKI 2007). Sekitar 56% kematian terjadi pada periode sangat
dini yaitu di masa neonatal atau bayi baru lahir. Sebagian besar kematian
neonatal terjadi pada usia 0-6 hari (78,5 %) dan Asfiksia serta prematuritas
merupakan penyebab tersering kematian bayi.. Petugas kesehatan seperti
dokter, perawat, dan bidan yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan kepada ibu dan anak, sangat mungkin akan menjumpai
kasus –kasus yang berhubungan dengan masalah kesehatan bayi baru lahir,
seperti : asfiksia, bayi berat lahir rendah (BBLR), infeksi. Dikota Palembang, data
Jumlah Kematian ibu tahun 2018 sebanyak 4 orang kematian ibu dari 26.837
kelahiran hidup. Penyebab kematian antara lain Hipertensi dalam Kehamilan
25% (1 orang), Perdarahan 25% (1 orang), Gangguan Sistem Perdarahan 25%
(1 orang), lain-lain 25% (1 orang). Angka tersebut menurun jika dibandingkan
tahun 2017 (7 orang). Kematian anak tahun 2018 di Kota Palembang sebanyak
22 orang yang terdiri dari 16 Neonatal (0-28 hari), 6 Bayi baru lahir (29 hari-11
bulan) dari 26.837 kelahiran hidup. Penyebab kematian antara lain 7 BBLR, 3
Asfiksia, 2 Kelainan bawaan, 1 BBLR dan Asfiksia, 3 Lain-lain. Penyebab
kematian bayi lainnya 3 diare, 3 lain-lain. Angka tersebut menurun jika
dibandingkan tahun 2017 (29 orang).
B. Latar Belakang
Salah satu alat program kesehatan yang di harapkan turut berperan
dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan,
dan nifas dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil,
keluarga dan masyarakat adalah melalui buku kesehatan ibu dan anak ( buku
KIA), yang merupakan informasi penting mengenai kesehatan ibu dan anak yang
perlu dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya secara singkat dan padat,
termasuk mengenai kewaspadaan keluarga dan masyarakat akan kesakitan dan
masalah kegawatdaruratan yang pada akhirnya buku KIA dapat menjadi sumber
informasi bagi penurunan angka kematian bayi dan balita
Petugas KIA harus memotivasi ibu-ibu tersebut untuk melanjutkan
membaca buku KIA di rumah. Tata nilai yang harus dibudayakan dalam
pekerjaan sehari-hari yaitu AMANAT:
1. Aman : Harus memberikan jaminanan kemanan saat melaksnakan kegiatan
baik kepada sasaran maupun kepada pasien dengan menjalankan tugas
sesuai dengan prosedur (SOP) dan mengedepankan keselamatan pasien.
2. Adil : bahwa dalam bekerja petugas tidak membeda-bedakan status, ras
dan jenis pekerjaan.
3. Tepat Waktu : Setiap kegiatan harus dilaksnakan sesuai jadwal dan tepat
dalam menyelesaikan pekerjaan.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan budaya membaca dan memahami buku KIA pada ibu hamil dan ibu
balita dan penggunaan buku KIA diharapkan dapat menurunkan angka kematian
dan angka kesakitan ibu, bayi dan balita.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan dampak yang signifikan dalam pemanfaatan buku KIA dengan
pengetahuan ibu hamil dan ibu balita tentang tanda bahaya kehamilan
b. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
dengan pemanfaatan buku KIA yang baik
c. Ibu hamil dapat mengenali atau mendeteksi lebih dini tanda – tanda bahaya
kehamilan dan memeriksakan kehamilannya jika mengalami tanda –tanda
bahaya kehamilan tersebut begitu juga dengan ibu yang memiliki bayi,
balita dan anak pra sekolah
B. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Ibu hamil yang pertama membaca satu halaman dan ibu yang lain menyimak
dan ibu hamil kedua melanjutkan halaman berikutnya satu halaman
2. Ibu yang lain menyimak secara bergantian dan seterusnya 5 – 10 orang
3. Petugas KIA memantau dan mengendalikan jalannya kegiatan tersebut. Petugas
KIA kemudian memotivasi ibu-ibu tersebut untuk melanjutkan membaca buku
KIA di rumah.
4. Kegiatan MARTABAK HAR di dokumentasikan yang kemudian dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kota Palembang setiap bulannya.
F Sasaran/ Peserta
Sasara yaitu seluruh ibu balita dan ibu hamil yang periksa kehamilan pada
hari Rabu di Poli KIA Puskesmas Kalidoni Palembang.
Palembang,
Kepala Puskesmas Kalidoni Bidan Koordinator
Indikator penilaian:
1. Ibu bisa menjawab dengan benar pertanyaan < 1-2 di kategorikan SANGAT
KURANG
2. Ibu bisa menjawab dengan benar pertanyaan < 3-4 di kategorikan KURANG
3. Ibu bisa menjawab dengan benar pertanyaan < 5-6 di kategorikan CUKUP
4. Ibu bisa menjawab dengan benar pertanyaan < 7- 8 di kategorikan BAIK
5. Ibu bisa menjawab pertanyaan dengan baik < 9-10 di kategorikan SANGAT
BAIK