Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan

Vol 4, No.1. 2019 : 1-9


ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN IBU DALAM KEGIATAN POSYANDU DENGAN STATUS


GIZI BALITA

1
Aries Abiyoga, 2, Ima Nanik Setiyani
Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Wiyata Husada Samarinda

Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id, imasetiyani.1994@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keaktifan ibu dalam kegiatan Posyandu
dengan status gizi balita. Penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel
penelitian ini adalah 38 sampel dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian adalah uji alternatif
kolmogorov diperoleh keaktifan dengan status gizi yang signifikan p value 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa
H0 ditolak dan Ha diterima. Aktivitas ibu dalam kegiatan Posyandu sangat penting, wawasan ibu tentang
bagaimana mengatasi masalah kesehatan dan status gizi balita akan lebih luas, karena dalam kegiatan
Posyandu kader Posyandu akan membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang cara
mengatasi masalah kesehatan ibu, dan bayi. dan balita, sedangkan manfaat kegiatan Balita untuk Posyandu
adalah status gizi Balita dapat dipantau sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya masalah gizi pada
Balita, karena Balita merupakan periode penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (zaman
keemasan). ). Kesimpulan dalam penelitian ini, ada korelasi yang signifikan antara korelasi antara keaktifan
ibu dalam kegiatan Posyandu dengan status gizi balita. Disarankan kepada ibu balita untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan Posyandu dan mencari informasi tentang masalah gizi yang terjadi pada balita.

Kata kunci: Balita, Status Gizi, Posyandu Keaktifan Ibu

LATAR BELAKANG buruk akan semakin baik. Penanganan yang


“Peran serta masyarakat dalam cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus anak
penimbangan Balita menjadi sangat penting gizi buruk akan mengurangi risiko kematian
dalam deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi sehingga angka kematian akibat gizi buruk
buruk karena dengan rajin menimbang Balita, dapat ditekan” (Kemenkes RI, 2016).
maka pertumbuhan Balita dapat dipantau Menurut Kemenkes RI (2016) gizi buruk
secara intensif. Sehingga bila berat badan anak dapat terjadi pada semua kelompok umur,
tidak naik ataupun jika ditemukan penyakit akan tetapi yang perlu lebih diperhatikan yaitu pada
dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan kelompok bayi dan Balita, karena pada usia 0-2
pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang tahun merupakan masa tumbuh kembang yang
atau gizi buruk. Semakin cepat ditemukan, optimal (golden period) terutama untuk
maka penanganan kasus gizi kurang atau gizi pertumbuhan sehingga bila terjadi gangguan

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

pada masa ini tidak dapat dicukupi pada masa mendapat perhatian khusus, karena dapat
berikutnya akan berpengaruh negatif pada mempengaruhi kualitas generasi di masa
kualitas generasi penerus, sehingga peran mendatang. Dalam bidang kesehatan fakta
serta masyarakat dalam penimbangan Balita menunjukkan bahwa individu yang sehat
menjadi sangat penting dalam deteksi dini memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang
kasus gizi kurang dan gizi buruk. lebih kuat, sehingga dapat berkontribusi secara
UNICEF melaporkan Indonesia berada produktif dalam pembangunan masyarakatnya
diperingkat kelima dunia untuk Negara dengan (Kemenkes RI, 2015).
jumlah anak yang terhambat pertumbuhannya Berdasarkan data hasil penimbangan
dengan perkiraan yaitu sebanyak 7,7 juta Balita di Kabupaten Tanah Bumbu mulai bulan
Balita, pada tahun 2013 Balita yang Januari sampai dengan Desember 2015 untuk
kekurangan gizi mengalami peningkatan wilayah kerja Puskesmas Batulicin dari 1.736
sebesar 19,6%, memberikan gambaran Balita tercatat sekitar 1.650 atau 95% Balita
fluktuatif dari 18,4% pada tahun 2007 menurun yang rutin melakukan penimbangan ke
menjadi 17,9% pada tahun 2010 kemudian Posyandu dan pada tahun 2016 untuk wilayah
meningkat lagi pada tahun 2013 dengan kerja Puskesmas Batulicin jumlah Balita
prevalensi 19,6% (Kemenkes RI, 2013). Hasil bertambah menjadi 2.189 Balita namun,
penelitian Early Child Development di berdasarkan data hasil penimbangan Balita di
Pangalengan, Jawa Barat menunjukkan bahwa Posyandu mengalami penurunan yaitu hanya
kurang gizi erat hubungannya dengan sekitar 1.879 Balita atau 85,8% Balita yang
kemunduran kecerdasan anak, dan masalah rutin melakukan penimbangan ke Posyandu
kurang gizi yang ringan. Jadi, tumbuh dan (Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu,
kembang anak harus mendapatkan perhatian 2017).
serius, agar anak-anak lebih cerdas dan Berdasarkan masalah diatas diketahui
berkualitas menurut Depkes RI (2006 dalam bahwa jumlah penimbangan Balita pada tahun
Carsita, 2014). 2016 mengalami penurunan sebanyak 9,2%
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten yang mana target adalah 95% penimbangan
Tanah Bumbu (2017) mengatakan bahwa pada Balita, dengan demikian dimungkinkan status
tahun 2016 jumlah anak yang mengalami kasus gizi Balita di wilayah kerja Puskesmas Batulicin
gizi buruk yang di laporkan di Kabupaten Tanah kurang terpantau secara menyeluruh dan
Bumbu berjumlah 5 Balita, namun meski diduga masih ada beberapa Balita yang
demikian kasus status gizi ini harus tetap mengalami gizi buruk namun tidak terdeteksi

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

karena tidak melakukan penimbangan rutin di Berdasarkan dari uraian tersebut maka,
Posyandu. Keaktifan penimbangan Balita ini peneliti merumuskan masalah apakah ada
mungkin di pengaruhi oleh faktor tingkat hubungan keaktifan ibu dalam kegiatan
pendidikan ibu. Posyandu dengan status gizi Balita di desa
Penelitian Sugiyarti (2014) yang berjudul Sepunggur wilayah kerja Puskesmas Batulicin
“Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status tahun 2017.
Gizi Balita di Posyandu Karangbendo
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta”, Balita yang METODE
berkunjung di Posyandu Karangbendo Desain penelitian menggunakan desain
Banguntapan sebagian besar berumur antara survey analitik dengan pendekatan cross
13-36 bulan yaitu 28 Balita 70% dan berjenis sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
kelamin perempuan yaitu 23 Balita 57,5%. yaitu seluruh ibu yang mempunyai Balita usia 1
Tingkat kepatuhan kunjungan balita posyandu - 5 tahun di desa Sepunggur wilayah kerja
rata-rata 70% patuh dan termasuk dalam Puskesmas Batulicin. Sampel terdiri atas
kategori status gizi baik 72,5%. bagian populasi terjangkau yang dapat
Berdasarkan penelitian Daud (2015) dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui
“Hubungan Tingkat Partisipasi Ibu Mengikuti sampling (Nursalam, 2013).
Kegiatan Posyandu dengan Status Gizi di Desa Berdasarkan kiteria inklusi dan kriteria
Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten ekslusi pada saat melakukan penelitian didapat
Gorontalo”, didapatkan distribusi balita yang jumlah sampel yang digunakan pada penelitian
memiliki status gizi baik dan tingkat partisipasi ini yaitu 63 sampel.
aktif sebanyak 47 (73,4%), Balita yang memiliki penelitian tentang keaktifan dan status
Status Gizi kurang dengan tingkat partisipasi gizi Balita (persiapan alat ukur berupa
tidak aktif Sebanyak 11 (26,6%) dan Status Gizi timbangan dacin 25 kg, alat tulis untuk
buruk dengan tingkat partisipasi tidak aktif dokumentasi hasil penimbangan Balita saat itu
Sebanyak 6 (26,6%). Diharapkan dan hasil observasi daftar kehadiran selama
kepada ibu - ibu yang memiliki anak balita agar satu tahun terakhir)Pengumpulan data
lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan dilakukan melalui observasi keaktifan ibu dalam
posyandu agar kader posyandu dan petugas kegiatan Posyandu dalam 1 tahun terakhir di
kesehatan dapat memantau perkembangan buku daftar kehadiran dan observasi
dan status gizi dari anak tersebut. pengukuran BB/U

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

dengan menggunakan alat ukur berupa syarat Chi-Square tidak terpenuhi untuk
timbangan dacin 25 kg dan observasi KMS mengetahui hubungan antara keaktifan ibu
Balita untuk memantau status gizinya. dalam kegiatan Posyandu dengan status gizi
Analisis data dalam penelitian ini Balita menggunakan system komputerisasi
menggunakan analisis univariat dan program SPSS (Software Product and Serve
bivariat. Analisis bivariat yang digunakan dalam Solution) versi 16.0.
penelitian ini yaitu Kolmogorov-Smirnov karena

HASIL
Analisa Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keaktifan Ibu dalam Kegiatan Posyandu di Desa Sepunggur Wilayah
Kerja Puskesmas Batulicin Tahun 2017
No Keaktifan F %
1 Aktif 37 58.7
2 Tidak aktif 26 41.3
Total 63 100
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa sebagian besar dari ibu aktif dalam kegiatan Posyandu
yaitu sebanyak 37 orang (58,7%).
Status Gizi Balita.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di Desa Sepunggur Wilayah Kerja Puskesmas
Batulicin Tahun 2017
No Status Gizi F %
1 Buruk 0 0
2 Kurang 23 36.5
3 Baik 38 60.3
4 Lebih 2 3.2
Total 38 100

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa sebagian besar dari status gizi Balita yaitu gizi baik
sebanyak 38 orang (60,3%).

Analisa Bivariat
Tabel 3. Hubungan Keaktifan Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi Balita Di Desa
Sepunggur Wilayah Kerja Puskesmas Batulicin Tahun 2017

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

No keaktifan Status gizi P value


Kurang Baik Lebih Total 0,000
F % F % F % F %
1 Aktif 13 59 23 59 1 50 37 100
2 Tidak Aktif 9 41 16 41 1 50 26 100
Total 22 39 2 63 100

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa sebagian besar dari status gizi Balita yang aktif yaitu
dengan status gizi baik sebanyak 23 (59%), dan hampir setengahnya dari status gizi Balita yang
tidak aktif yaitu dengan status gizi baik sebanyak 16 (41%). Hasil uji alternatif kolmogorov diatas
diketahui bahwa keaktifan dengan status gizi nilai signifikan p value 0,000 atau bisa disebut < 0,05,
yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan dengan status gizi Balita di desa
Sepunggur wilayah kerja Puskesmas Batulicin tahun 2017.

diketahui Balita yang patuh ke Posyandu


DISKUSI dengan status gizi baik adalah yang tertinggi
Analisis Hubungan Antara Keaktifan Ibu yaitu sebanyak 25 responden (62,5%), dan
Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status hasil uji Kendall Tau antara tingkat kepatuhan
Gizi Balita Di Desa Sepunggur Wilayah Kerja kunjungan Posyandu dengan status gizi Balita
Puskesmas Batulicin diketahui nilai z sebesar 0,614. Berdasarkan
Berdasarkan hasil analisis dalam taraf signifikan 5% maka diketahui z tabel =
penelitian ini diketahui bahwa Balita yang aktif 0,185 dengan taraf signifikan 0,000 (p<0,05)
dibawa ke Posyandu dengan status gizi baik yang artinya H0 ditolak karena z hitung ≥ z
tertinggi yaitu sebanyak 23 (59%) dan hasil uji tabel yaitu 0,614 ≥ 0,185 artinya ada hubungan
alternatif kolmogorov diketahui bahwa keaktifan antara tingkat kepatuhan kunjungan Posyandu
dengan status gizi nilai signifikan p value 0,000 dengan status gizi Balita.
atau bisa disebut < 0,05 yang bermakna bahwa Begitu pula berdasarkan hasil penelitian
terdapat hubungan yang signifikan antara Daud (2015) tentang hubungan tingkat
keaktifan ibu dalam kegiatan Posyandu dengan partisipasi ibu mengikuti kegiatan Posyandu
status gizi Balita di desa Sepunggur wilayah dengan status gizi Balita, dapat di ketahui
kerja Puskesmas Batulicin tahun 2017. bahwa Balita yang berstatus gizi baik dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tingkat partisipasi aktif adalah yang tetinggi
yang dilakukan oleh Sugiyarti (2014) dalam yaitu sebanyak 47 responden (73,4%), dan
penelitiannya mengatakan bahwa, hasil analisis hasil uji statistik dengan menggunakan uji

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai p value = tentunya bagi ibu itu sendiri (Kemenkes RI,
0.000 atau ≤ 0.05. Hal ini berarti ada 2012).
hubungan antara tingkat partisipasi ibu Menurut Kemenkes RI (2016) gizi buruk
mengikuti kegiatan Posyandu dengan status dapat terjadi pada semua kelompok umur,
gizi Balita di Desa Tabumela Kecamatan tetapi yang perlu lebih diperhatikan yaitu pada
Tilango Kabupaten Gorontalo. kelompok bayi dan Balita, karena pada usia 0 –
Menurut Kemenkes RI (2011) setiap anak 2 tahun merupakan masa tumbuh kembang
umur 12-59 bulan memperoleh pelayanan yang optimal (golden period) terutama untuk
pemantauan pertumbuhan setiap bulan, pertumbuhan dan bila terjadi gangguan pada
minimal 8x dalam setahun sesuai standar masa ini maka tidak akan dapat dicukupi pada
pelayanan kesehatan anak Balita. Berdasarkan masa berikutnya sehingga akan berpengaruh
dari pernyataan tersebut dapat di simpulkan negatif pada kualitas generasi penerus, jadi
bahwa ibu dikatakan aktif ke posyandu jika ibu peran serta masyarakat dalam penimbangan
hadir dalam Posyandu sebanyak ≥ 8 kali dalam Balita menjadi sangat penting dalam deteksi
1 tahun, sedangkan ibu dikatakan tidak aktif ke dini kasus gizi kurang dan gizi buruk.
posyandu jika ibu hadir dalam Posyandu < 8 Menurut Kemenkes RI (2016)
kali dalam 1 tahun. mengatakan bahwa peran serta masyarakat
Keaktifan ibu Balita dalam kegiatan dalam penimbangan Balita sangat penting
Posyandu merupakan salah satu faktor untuk deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi
pendukung yang sangat diperlukan untuk buruk karena dengan rajin menimbang Balita,
pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu maka pertumbuhan Balita dapat dipantau
Balita untuk menyadari bahwa Posyandu secara intensif. Sehingga bila berat badan anak
merupakan hal yang utama untuk menigkatkan tidak naik ataupun jika ditemukan penyakit akan
derajat kesehatan ibu Balita, hal ini dapat dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan
menimbulkan perilaku positif ibu Balita tentang pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang
Posyandu. Sikap ibu Balita yang positif akan atau gizi buruk. Semakin cepat ditemukan,
mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. maka penanganan kasus gizi kurang atau gizi
Dengan didasari pengetahuan yang baik dan buruk akan semakin baik. Penanganan yang
sikap positif terhadap Posyandu, maka ibu akan cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus anak
senantiasa berupaya datang ke Posyandu gizi buruk akan mengurangi risiko kematian
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sehingga angka kematian akibat gizi buruk
sangat berguna bagi anak-anak mereka dan dapat ditekan.

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

SIMPULAN Bagi petugas Posyandu dan tenaga


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kesehatan desa Sepunggur wilayah kerja
sebagai berikut : Puskesmas Batulicin diharapkan untuk
1. Sebagian besar dari ibu aktif dalam melakukan penyuluhan tentang manfaat
kegiatan Posyandu yaitu sebanyak 37 keaktifan mengikuti kegiatan Posyandu dan
orang (58,7%). hubungannya dengan status gizi Balita
2. Sebagian besar diketahui bahwa dari kepada ibu yang hamil, maupun ibu yang
status gizi Balita yaitu gizi baik sebanyak mempunyai anak bayi dan Balita, sehingga
38 orang (60,3%). dapat mendeteksi dini status gizi anak.
3. Ada hubungan antara keaktifan ibu dalam Jadi, jika terjadi masalah pada status
kegiatan Posyandu dengan status gizi gizi anak
Balita di desa Sepunggur wilayah kerja maka, kader Posyandu atau petugas
Puskesmas Batulicin tahun 2017. Posyandu dapat memberikan pengarahan
berupa nasehat dan tambahan nutrisi bagi
SARAN anak seperti, pemberian biskuit ataupun
1. Bagi peneliti selanjutnya susu pada anak.
Pada penelitian selanjutnya Bagi petugas Posyandu dan Tenaga
diharapkan observasi pengontrolan status kesehatan desa Sepunggur wilayah kerja
gizi dapat dilakukan menggunakan metode Puskesmas Batulicin diharapkan untuk
ukur yang lebih lengkap lagi seperti BB/TB, melakukan pengukuran Lila dan TB agar
Indeks Massa Tubuh, pengukuran Lila, status gizi anak terpantau lebih baik lagi.
TB/U serta menggunakan jumlah sampel
yang lebih banyak, dapat menggunakan UCAPAN TERIMA KASIH
desain penelitian pre experimen, maupun Terimakasih kepada para pembimbing yang
case study, penelitian dengan kelompok telah banyak menghabiskan waktu, pemikiran,
kontrol dan mengontrol variabel luar yang saran dan mengarahkan peneliti, serta untuk
berhubungan dengan penelitian ini, semua pihak yang telah membantu dalam
sehingga hasil penelitian nantinya dapat menyelesaikan skripsi ini.
lebih baik lagi.
2. Bagi petugas Posyandu dan tenaga DAFTAR PUSTAKA
kesehatan. Adisasmito, W. (2008). Sistem Kesehatan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

Ariani A.P, (2014). Aplikasi Metode Penelitian Balita Dalam Kegiatan Posyandu Di
Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Posyandu Nusa Indah Desa Jenar
Yogyakarta. Nuha Medika Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen.
Asdhany, C. (2012). Hubungan Tingkat Skripsi. Stikes ngudi waluyo.
Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Posyandu http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/docu
dengan Status Gizi Anak Balita (Studi di ments/4154.pdf [diakses tanggal 29 Maret
Kelurahan Cangkiran Kecamatan Mijen 2017]
Kota Semarang). Journal of Nutrition Carsita.W.N, (2014). Strategi Penanggulangan
College. Masalah Gizi Pada Bayi Dan Balita Di
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jnc Indonesia. Skripsi. Stikes Indramayu.
/article/view/424/424 http://ws.ub.ac.id/selma2010/public/image
[diakses tanggal 21 Maret 2017] s/UserTemp/2014/05/07/2014050709541
Banudi, L. (2010). Gizi Kesehatan Reproduksi: 0_9428.pdf [diakses tanggal 23 Maret
Buku Saku Bidan. Jakarta. Buku 2017]
Kedokteran ECG Daud, N. (2015). Hubungan Tingkat Partisipasi
Busa, M.I. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Mengikuti Kegiatan Posyandu
Tentang Kegiatan Posyandu Dengan Dengan Status Gizi Di Desa Tabumela
Partisipasi Ibu Balita Di Desa Bulota Kecamatan Tilango Kabupaten
Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Fakultas Ilmu-Ilmu
Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Kesehatan Dan Keolahragaan,
Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo, C.
http://eprints.ung.ac.id/8589/ [diakses http://eprints.ung.ac.id/id/eprint/12411
tanggal 29 Maret 2017] [diakses tanggal 29 Maret 2017]
Briawan, D. 2012. Optimalisasi Posyandu dan Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia.
Posbindu dalam Upaya Perbaikan Gizi Jakarta: Depkes RI
Masyarakat. Pembekalan KKP Ilmu Gizi. www.depkes.go.id/folder/view/01/structur
[serial on line]. http://fema.ipb.ac.id/wp- e-publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html
content/uploads/2012/05/Posyandu-dan- [diakses tanggal 29 Maret 2017]
Posbindu-2012-Fema.pdf [diakses Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.
tanggal 27 Maret 2017]. (2017). Hasil Penimbangan Balita
Cahyaningrum M, (2015). Faktor-Faktor Yang Kabupaten Tanah Bumbu Bulan Januari
Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Sampai Dengan Desember 2015 & Hasil

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

Penimbangan Balita Kabupaten Tanah Lutfiana. (2012). Faktor-Faktor yang


Bumbu Bulan Januari Sampai Dengan Berhubungan dengan Kejadian Gizi
Desember 2016. Tanah Bumbu Buruk pada Lingkungan Tahan Pangan
Hartono, B.W. (2008). Pedoman Umum dan Gizi (Studi Kasus di Puskesmas
Program Pos Pendidikan Anak Usia Dini Kendal I Tahun 2012). skripsi. Ilmu
Terpadu. Surabaya: Walikota Surabaya. Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
____________. (2011). Profil Kesehatan Keolahragaan Universitas Negeri
Indonesia 2010. Jakarta. Kementrian Semarang.
Kesehatan RI. www.depkes.go.id http://lib.unnes.ac.id/18287/1/6450407024
[diakses tanggal 29 April 2017] .pdf
_____________. (2014). Profil Kesehatan Malambugi, T.R. (2010). Factors Influencing
Indonesia. Jakarta: Depkes RI Nutritional Status of Children Below Five
www.depkes.go.id/folder/view/01/structur Years in Mbarali District, Mbeya Region,
e-publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html Tanzania. www.Iosrjournals.Org [Diakses
[diakses tanggal 29 Maret 2017] tanggal 5 juni 2017]
_____________. (2015). Profil Kesehatan Maulana, A. (2013). Hubungan Keaktifan Ibu
Indonesia 2014. Jakarta: Kementrian Dalam Posyandu Dengan Penurunan
Kesehatan RI Jumlah Balita Bawah Garis Merah Di
http://www.depkes.go.id/resources/downl Desa Soko Kecamatan Jelbuk Kabupaten
oad/pusdatin/profil-kesehatan- Jember. Jember: Universitas Jember;
indonesia/profil-kesehatan-indonesia- 2013.
2014.pdf [diakses tanggal 29 Maret 2017] http://repository.unej.ac.id/bitstream/handl
_____________. (2015). Rencana Strategis e/123456789/3061/Agung%20Maulana%
Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 20-%20082310101070.pdf?sequence=1
2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI [diakses tanggal 29 Maret 2017]
http://www.depkes.go.id/resources/downl Notoatmodjo,s. (2007). Promosi kesehatan dan
oad/info-publik/Renstra-2015.pdf ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Koalisi Fortifikasi Indonesia, (2011). Sehat Dan Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian
Bugar Berkat Gizi Seimbang. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
http://health.kompas.com/read/2011/01/2 Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode
7/15343488/Gizi.Seimbang.Pedoman.Gizi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
.Terbaru Salemba Medika

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

Sugiyarti. (2014). Kepatuhan Kunjungan United Nations New York. (2016). The
Posyandu Dan Status Gizi Balita Di Sustainable Development Goals Report
Posyandu Karangbendo Banguntapan, 2016. http://www.un.org.lb
Bantul, Yogyakarta. Utami, Y.R.W. (2013). Peranan Keaktifan Ibu
http://ejournal.almaata.ac.is/index.php/JN Dalam Kegiatan Posyandu Dengan
KI/article/download/110/109 Status Gizi Balita Untuk Menunjang
Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Sistem Informasi Perkembangan Balita.
Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Jurnal Ilmiah Sinus.
Alfabeta http://webcache.googleusercontent.com/s
Supariasa, Bakri & Fajar. (2014). Penilaian earch?q=cache:cdWkU-
Status Gizi. Edisi 2: Jakarta, EGC 1_mvwJ:p3m.sinus.ac.id/jurnal/index.php/
Suryaningsih, H. (2012). Factor-Faktor Yang e-
Berhubungan Dengan Perilaku jurnal_SINUS/article/download/148/pdf_1
Kunjungan Ibu Bayi Dan Balita Ke +&cd=1&hl=en&ct=clnk
Posyandu Di Puskesmas Kemiri Muka Vaida, N. (2013). Impact of Maternal
Kota Depok Tahun 2012. Skripsi Occupation on Health and Nutritional
Susanti, N. (2016). Pengaruh pijat bayi Status of Preschoolers (In Srinagar City).
terhadap durasi tidur bayi usia 3-12 bulan IOSR Journal Of Humanities And Social
di Wilayah Posyandu Delima Desa Science (IOSR-JHSS) e-ISSN: 2279-
Bersujud Kecamatan Simpang Empat 0837, p-ISSN: 2279-0845. Volume 7,
Kabupaten Tanah Bumbu. Skripsi. Issue 1 (Jan. - Feb. 2013), PP 09-12.
STiKes DAAZ www.Iosrjournals.Org [Diakses tanggal 5
Ulfa, O. (2008). Hubungan Keaktifan Keluarga juni 2017]
Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Edisi
Status Gizi Balita Di Desa Rancaekek Keempat. Jakarta : Rajawali Pers
Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Yogiswara, B.A. (2011). Hubungan Antara
Bandung. Jurnal. [Internet]. 2008 [Cited Tingkat Partisipasi Ibu Di Posyandu
2014 Feb 28]. Available From: Dengan Status Gizi Balita. Karya Tulis
Http://Pustaka.Unpad.Ac.Id/ Ilmiah. Universitas Diponegoro.
Archives/29949/ [diakses tanggal 29 http://eprints.undip.ac.id/32880/1/Bonave
Maret 2017] ntura.pdf

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 4, No.1. 2019 : 1-9
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.64
Journal homepage : http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika

Yon, B.A. (2016). School Nutrien Directtors’


Perspektives On Preparing For And
Implementing USDA’s New School Meal
Regulations. Retrieved From
https://schoolnutrition.org/uploadedFiles/5
_News_and_Publications/4_The_Journal
_of_Child_Nutrition_and_Management/Sp
ring_2016/3-
SchoolNutrienDirecttors’Perspektives.pdf
[diakses tanggal 25 Maret 2017]

*Corresponding Author :
Aries Abiyoga
Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Wiyata Husada Samarinda, Indonesia
Email : ariesabiyoga@stikeswhs.ac.id

Anda mungkin juga menyukai