Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Health Reproductive (8-16)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN


MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI ) DI WILAYAH PUSKESMAS BINJAI
ESTATE TAHUN 2020

Ilham Syahputra Siregar


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sehat Medan
Email : ilhamsyahputra0219@gmail.com

ABSTRAK

Di Indonesia bayi yang mendapatkan ASI eksklusif berjumlah 30,2% sedangkan bayi
yang telah diberikan MPASI usia kurang dari 6 bulan adalah 69,8% dari total bayi diseluruh
Indonesia. Bayi yang diberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan akan mengakibatkan gangguan
kesehatan antara lain diare, anemia, resiko infeksi meningkat, obesitas dan alergi terhadap zat
gizi yang terdapat dalam makanan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) Pada Bayi Usi 6-12 Bulan Di Wilayah Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kolerasi, populasi sebanyak 171 ibu, dengan
sampel sebanyak 42 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan
menggunakan tehnik Random Sampling pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian
quesioner. Hasil penelitian Pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan di
wilayah Puskesmas Binjai Estate frekuensi tertinggi dengan pengetahuan baik sebanyak
frekuensi tertinggi berpengetahuan baik sebanyak 25 responden (59,5%), pengetahuan cukup
sebanyak 12 responden (28,6%), dan frekuensi terendah berpengetahuan kurang sebanyak 5
responden (24%). Sikap ibu tentang MP-ASI pada bayi usia 6-12 bulan frekuensi tertinggi
positif sebanyak 30 responden (71,4%) dan negatif sebanyak 12 responden (28,6%). Jadi
dapat disimpulkan bahwa hubungan pengetahuan dengan sikap ib tentang pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) di Puskesmas Binjai Estate memiliki pengetahuan yang
baik dan sikap yang positif. Maka dari itu diharapkan pada seluruh ibu-ibu dapat memberikan
MP-ASI pada bayi mereka setelah usia 6 bulan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, MP-ASI

PENDAHULUAN bulan mendapat ASI eksklusif pada tahun


Makanan pendamping ASI (MP- 2016, sedangkan 60% bayi lainnya telat
ASI) adalah makanan yang diberikan mendapatkan MP-ASI saat usianya kurang
kepada bayi atau anak disamping ASI dari 6 bulan. Jumlah peningkatan
untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP- pemberian MP-ASI dini dan penurunan
ASI diberikan mulai dari 6-12 bulan dan ASI eksklusif tidak hanya terjadi di
merupakan makanan peralihan dari ASI ke negara-negara berkembang seperti
makanan keluarga. Indonesia masih jauh dari rata-rata dunia
Menurut World Health yaitu 38%.
Organization,(2017) menyatakan bahwa Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan
hanya sekitar 40% bayi yang berusia 0-6 Dasar (Riskesda,2013) menunjukkan

Vol.5 No.2 Desember 2020 8


Jurnal Health Reproductive (8-16)

kecenderungan prevalensi analk balita yang semata berbasis susu menuju ke


pendek 37,2%. Angka ini meningkat makanan yang semi padat. Pengenalan
dibandingkan angka kasus berdasarkan MP-ASI ini dilakukan secara bertahap.
Riskesdas 2007 dan 2010 yang masing- ASI hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi
masing sebesar 36,8% dan 35,6%. sebanyak 60% pada bayi 6-12 bulan
Demikian juga dengan kasus gizi kurang sisanya dapat dipenuhi dengan makanan
atau underweight, berturut –turut pada lain yang cukup jumlahnya dan baik
(tahun 2007 sebesar 18,4% ),(tahun 2010 gizinya (Wahyuhandani,2014).
sebesar 17,9%) dan (tahun 2013 meningkat Menurut Riset Kesehatan Dasar di
sebesar 19,6%). (Kemenkes RI,2013). Indonesia (2013) dalam Kumalasari Sri
Menurut Pusat Data dan informasi Yulianti,dkk (2015) bayi yang
Kementerian Kesehatan Republik mendapatkan ASI eksklusif berjumlah
Indonesia, persentasi bayi usia 6-12 bulan 30,2% sedangkan bayi yang telah
yang diberi makanan pendamping ASI diberikan MP-ASI usia kurang dari 6
(makanan atau minuman yang diberikan bulan adalah 69,8% dari seluruh total bayi
kepada neonates sebelum ASI keluar) di Indonesia, sementara target yang
menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera ditetapkan oleh Indonesia angka
Utara merupakan Provinsi dengan cakupan ketercapaiannya adalah 85%. Hal ini
pemberian makanan pendamping ASI menggambarkan bahwa pemberian ASI
tertinggi pada bayi yaitu berkisar 62,7% , eksklusif masih rendah sedangkan praktek
dan untuk Provinsi Riau cakupan pemberian MP-ASI dini sebelum bayi
pemberian makanan pendamping ASI berusia 6 bulan cukup tinggi. (Kumalasari
menunjukkan urutan tertinggi ketiga yaitu Sri Yulianti,dkk 2015).
58,6% dari 33 Provinsi di Indonesia. Periode pemberian MP-ASI pada
Berdasarkan hasil RISKESDAS, bayi tergantung pada perawatan dan
jenis makanan pendamping ASI yang pemberian makanan oleh ibunya. Oleh
paling banyak diberikan pada bayi adalah karena itu, pengetahuan dan sikap ibu
susu formula sebesar 79,8%. Cakupan sangat berperan karena pengetahuan
makanan pendamping ASI jenis susu tentang MP-ASI dan sikap yang baik
formula di Indonesia, untuk Provinsi Riau terhadap pemberian MP-ASI akan
termasuk tertinggi ketiga sebesar 90,5% menyebabkan seorang ibu mampu
(Depkes RI,2013). menyusun menu yang baik untuk
Pengenalan dan pemberian MP- dikonsumsi bayinya. Semakin baik
ASI harus dilakukan secara bertahap baik pengetahuan gizi ibu maka ia akan
bentuk maupun jumlah. Hal ini semakin meperhitungkan jenis dan jumlah
dimaksudkan untuk menyesualikan alat makanan yang diperolehnya untuk
cerna bayi dalam menerima MP-ASI. dikonsumsi oleh bayinya. Pada keluarga
Dalam pemberian makanan pendamping dengan pengetahuan tentang MP-ASI yang
yang perlu diperhatikan adalah usia rendah sering kali anaknya harus puas
pemberian makanan pendamping frekuensi dengan makanan seadanya yang tidak
dalam pemberian makanan pendamping memenuhi kebutuhan gizi anak balita
pada tahap awal. Pemberian makanan karena ketidakmampuan ibunya,
pendamping yang tepat diharapkan tidak pemberian MP-ASI pada periode usia 6-12
hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bulan sering tidak tepat dan tidak cukup,
bayi, namun juga merangsang baik kualitas maupun kuantitasnya
keterampilan makan dan merangsang rasa (Bahri,2011).
percaya diri pada bayi (Depkes RI,2012). Resiko pemberian makanan
Makanan pendamping ASI pendamping ASI (MP-ASI) sebelum usia 6
merupakan proses transisi dari asupan bulan akan mengakibatkan gangguan

Vol.5 No.2 Desember 2020 9


Jurnal Health Reproductive (8-16)

kesehatan antara lain diare, anemia, resiko dan menghubungkan antara satu unsur
infeksi meningkat, obesitas, dan alergi dengan unsur lainnya untuk menciptakan
terhadap zat gizi yang terdapat dalam bentuk dan wujud yang berbeda yaitu
makanan. Pemberian makanan mengetahui hubungan pengetahuan dengan
pendamping ASI terlambat (lebih dari 6 sikap ibu tentang pemberian makanan
bulan) menimbulkan serangkaian dampak pendamping ASI (MP-ASI)pada bayi usia
negatif pada kesehatan seperti kekurangan 6-12 bulan diwilayah Puskesmas Binjai
nutrisi dan kemampuan oromotorik Estate tahun 2020.Waktu penelitian
(gangguan sistem gerakan otot yang berlangsung dari bulan Januari sampai
menyeluruh dalam mulut) kurang bulan Juni 2020. Sampel dalam penelitian
terstimulasi.(Istianty,A. dan sebanyak 42 orang di pilih dengan
Rusilanti,2014). menggunakan Random sampling.Alat ukur
Berdasarkan data survey awal di pengumpulan data menggunakan
Puskesmas Binjai Estate jumlah ibu yang kuesioner.Pada penelitian ini data yang
memiliki bayi yang berkunjung pada bulan sudah dikumpulkan diolah dengan
Februari –Maret adalah sebanyak 250 menentukan skor jawaban dari kuesioner
orang dilakukan dengan wawancara dimana nilainya telah ditentukan. Apabila
diperoleh data jumlah ibu yang responden menjawabnya ya=1 dan
memberikan MP-ASI pada usia 6-12 bulan tidak=0, kemudian dari jawaban tersebut
sebanyak 171 orang dalam wawancara dibandingkan dengan jumlah kuesioner
awal dari 10 ibu terdapat 6 orang ibu yang dan hasilnya dilakukan 100%
telah memberikan MP-ASI dengan alasan P = f × 100%
mereka tidak mengetahui dampak yang n
timbul dari pemberian MP-ASI dini dan
malas memberikan ASI eksklusif karena Keterangan:
mereka sibuk dengan pekerjaannya, oleh P =Persentase responden yang
karena itu berdasarkan uraian hasil data menjawab
yang didapatkan peneliti tertarik untyk F =jawaban yang diberikan
meneliti “Hubungan pengetahuan dengan N =jawab pertanyaan
sikap ibu tentang pemberian makanan Menurut Nursalam (2003)
pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia pengetahuan seseorang dapat diketahui dan
6-12 bulan diwilayah Puskesmas Binjai di interprestasikan dengan skala yang
Estate tahun 2020”. bersifat kualitatif, yaitu: pengetahuan baik,
hasil persentase 76% -100%, pengetahuan
METODE PENELITIAN cukup, hasil persentase 75%-60%,
Rancangan penelitian deskriftif pengetahuan kurang, hasil persentase <
kolerasi bertujuan untuk menggambarkan 60%.

Vol.5 No.2 Desember 2020 10


Jurnal Health Reproductive (8-16)

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan di wilayah


Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020
No Karakteristik Frekuensi (%)
1. Umur :
- 20– 26 Tahun 21 50
- 27 – 36 Tahun
11 26
- > 36Tahun
10 24
Jumlah 42 100
2. Pendidikan :
- SD 10 24
- SMP 11 26
- SLTA 18 43
- Perguruan tinggi 3 7
Jumlah 42 100
3. Pekerjaan :
- Pegawai swasta 9 22
- Petani
11 26
- IRT 19 45
- PNS 3 7
Jumlah 42 100

Berdasarkan tabel menunjukkan responden yang memiliki tingkat


bahwa mayoritas responden yang pendidikan SLTA sebanyak 18
berada pada rentang umur -20-26 responden (43%) dan mayoritas
tahun sebanyak 21 responden responden yang memiliki pekerjaan
(50%), sedangkan mayoritas sebagai IRT sebanyak 19 responden
(45%).

Data Pengetahuan Responden

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan


Pendamping ASI(MP-ASI) pada Bayi Usia 6-12 bulan diwilayah
Puskesmas Binjai Estate.

No Pengetahuan Frekuensi (%)


1. Baik 25 59,5
2. Cukup 12 28,6
3. Kurang 5 11,9
Jumlah 42 100
mempunyai pengetahuan baik
Berdasarkan tabel 2 distribusi sebanyak 25 responden (59,5%),
frekuensi didapatkan bahwa
terdapat sebagian besar responden berpengetahuan cukup sebanyak 12

Vol.5 No.2 Desember 2020 11


Jurnal Health Reproductive (8-16)

responden (28,6%), dan


berpengetahuan kurang sebanyak 5
responden (11,9%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping


ASI (MP-ASI) pada Bayi Usia 6-12 Bulan Diwilayah Puskesmas Binjai
Estate.

No Sikap Frekuensi (%)


1. Positif 30 71,4
2. Negatif 12 28,6
Jumlah 42 100
sikap menerima sebanyak 30 responden
Berdasarkan tabel 3 distribusi (71,4%), dan mayoritas responden yang
frekuensi di dapatkan bahwa terdapat memiliki sikap menolak 12 responden
mayoritas responden yang memiliki (28,6%).

Tabel 4. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang


Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi Usia 6-12 Bulan
diwilayah Puskesmas Binjai Estate.

Pengetahuan Sikap Tota


l
Positif Negatif
F % F % F %
Baik 21 50 4 9,5 25 59,5
Cukup 9 21,4 3 7,2 12 28,6
Kurang 0 0 5 11,9 5 11,9
Total 30 71,4 12 28,6 42 100
Uji Chi-Square Ranks Test nilai p=0,001
pengetahuan cukup sebanyak 12 responden
Berdasarkan hasil tabel 4.4 diatas (28,6%) ,yang memiliki sikap positif
dengan menggunakan uji Chi-square Test sebanyak 9 responden (21,4%), responden
menunjukkan bahwa terdapat responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 3
yang memiliki pengetahuan baik sebanyak responden (7,2%), dan pengetahuan
25 responden (59,5%), responden yang kurang sebanyak 5 responden (11,9%),
memiliki sikap positif sebanyak 21 yang memiliki sikap negatif sebanyak 5
responden (50%), sebagian responden responden (11,9%) terhadap pemberian
memiliki sikap negatif 4 responden (9,5%) (MP- ASI) pada bayi usia 6-12 bulan dari
terhadap pemberian (MP-ASI), sedangkan jumlah sampel 42 responden.

Vol.5 No.2 Desember 2020 12


Jurnal Health Reproductive (8-16)

PEMBAHASAN

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap pendidikan pekerjaan di wilayah kerja


Ibu Tentang Pemberian Makanan Puskesmas Binjai Estate, mayoritas
Pendamping Asi (Mp-Asi ) Di Wilayah pekerjaan responden Ibu Rumah Tangga
Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020 (IRT) sebanyak 19 orang (45%). Hal ini
dikarenakan pekerjaan seseorang sangat
Berdasarkan tabel 1 distribusi berpengaruh terhadap proses mengakses
frekuensi responden berdasarkan umur informasi yang dibutuhkan terhadap suatu
pendidikan pekerjaan di wilayah kerja obyek. Lingkungan pekerjaan juga dapat
Puskesmas Binjai Estate, menunjukkan menjadikan seseorang mendapatkan
bahwa mayoritas pendidikan responden pengalaman dan pengetahuan, baik secara
SMA sebanyak 18 orang (43%). Hal ini langsung maupun tidak langsung.
dikarenakan masalah pendidikan sangat
berkaitan dengan pengetahuan baik Tabel 2 Distribusi Frekuensi
tentang (MP-ASI). Pengetahuan Ibu tentang Pemberian
Sesuai dengan pernyataan Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) pada
Notoadmodjo (2012) bahwa tingkat
Bayi Usia 6-12 bulan diwilayah
pengetahuan dapat berpengaruhi oleh
pendidikan, motivasi, lingkungan, dan Puskesmas Binjai Estate, menunjukan
social ekonomi, sekolah/pendidikan hasil peneitian bahwa sebagian besar
berpengaruh terdapat perkembangan responden yang memiliki bayi usia 6-12
pribadi individu dan mempertinggi taraf bulan diwilayah Puskesmas Binjai Estate
intelegensi individu. Responden yang responden mempunyai pengetahuan baik
berpengetahuan baik tentang MP-ASI, hal sebanyak 25 responden (59,5%),
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
berpengetahuan cukup sebanyak 12
seperti pendidikan yang tinggi dimana
mereka sebagian besar berlatar pendidikan responden (28,6%), dan frekuensi
SMA dan perguruan tinggi. Selain itu, terendah berpengetahuan kurang sebanyak
faktor lingkungan dan pengalaman 5 responden (11,9%) dari jumlah sampel
responden dapat memberikan suatu 42 responden. Banyaknya pengetahuan
pembelajaran sehingga meningkatkan baik, cukup, maupun kurang hal ini dapat
pengetahuan, dimana sebagian besar dari dipengaruhi karena tingkat pendidikan,
mereka telah berpengalaman dalam hal
lingkungan pekerjaan, dapat menjadikan
mengasuh dan mengurus anak karena
pada saat dilakukan penelitian anak yang seseorang memperoleh pengalaman dan
mereka miliki adalah merupakan anak pengetahuan baik secara langsung maupun
kedua dan ketiga, dan bahkan ada anak tidak langsung. Selain itu faktor lain yang
yang keempat sehingga berdasarkan hal mempengaruhi pengetahuan seseorang
tersebut kemungkinan mereka memiliki salah satunya sumber informasi dan
pengalaman bagaimana cara memberikan
pengalaman. Karena seseorang yang
MP-ASI yang baik dan tepat dan berbagai
jenis MP-ASI yang cocok dan sesuai bagi memiliki sumber informasi yang luas
anaknya. kebanyakan memberikan pengetahuan
Berdasarkan tabel 1 distribusi yang lebih jelas.
frekuensi responden berdasarkan umur

Vol.5 No.2 Desember 2020 13


Jurnal Health Reproductive (8-16)

Dari berbagai aspek akan sehingga demikian perlu diterapkan


menentukan sikap seseorang, semakin penyuluhan tentang pentingnya pemberian
banyak aspek positif dan objek yang makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
didapat seseorang maka akan dapat memberikan pengetahuan yang baik
menimbulkan sikap yang semakin positif dapat mendukung sikap yang baik juga.
terhadap objek tertentu. Maka Berdasarkan hasil penelitian pada
pengetahuan yang baik akan mendukung tabel 4.4 diatas dengan menggunakan
sikap yang baik pula jika pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat responden
kurang tentunya akan berpengaruh pada yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
pembentukan sikap, dengan demikian 25 responden (59,5%), responden yang
pengetahuan ibu tentang pemberian memiliki sikap positif sebanyak 21
makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada responden (50%), sebagian responden
bayi usia 6-12 bulan diwilayah Puskesmas memiliki sikap negatif 4 responden (9,5%)
Binjai Estate masih dikatakan kurang terhadap pemberian (MP-ASI), sedangkan
sumber informasi yang diperoleh tentang pengetahuan cukup sebanyak 12
pemberian makanan pendamping ASI responden (28,6%) ,yang memiliki sikap
(MP- ASI) dan pengaruh kebudayaan positif sebanyak 9 responden (21,4%),
yang masih melekat dimana kita hidup responden yang memiliki sikap negatif
dan dibesarkan mempunyai pengaruh sebanyak 3 responden (7,2%), dan
besar terhadap pembentukan sikap pengetahuan kurang sebanyak 5
seseorang. responden (11,9%), yang memiliki sikap
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sikap negatif sebanyak 5 responden (11,9%)
Ibu tentang Pemberian Makanan terhadap pemberian (MP- ASI) pada bayi
Pendamping ASI (MP-ASI) pada Bayi usia 6-12 bulan dari jumlah sampel 42
Usia 6-12 Bulan Diwilayah Puskesmas responden Berdasarkan hasil penelitian
Binjai Estate, menunjukan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2015)
dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan bahwa pengetahuan yang
memiliki frekuensi sikap positif sebanyak dimiiki seorang ibu dapat menentukan
30 responden (71,4%) dan responden yang sikap seorang ibu tersebut terhadap
memiliki sikap negatif sebanyak 12 makanan pendamping ASI (MP-ASI). Ibu
responden (28,6%). Dengan demikian ibu yang mendapatkan pengetahuan yang
yang memiliki bayi usia 6-12 bulan benar tentang pemberian MP-ASI pada
diwilayah Puskesmas Binjai Estate bayi usia 6-12 bulan mereka akan
sebagian besar memiliki sikap positif cenderung memiliki sikap (positif), dan
terhadap pemberian makanan pendamping sebaliknya ibu yang belum mempunyai
ASI (MP-ASI) kategori responden yang pengetahuan yang benar terhadap
memiliki sikap positif dan negatif ini pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12
dikarenakan responden masih kurang bulan cenderung lebih memiliki sikap
mengetahui tentang pemberian makanan (negative) dalam menyikapi pemberian
pendamping ASI (MP-ASI). Ini sesuai makanan pendamping ASI pada bayi usia
dengan pengertian sikap itu sendiri sebagai 6-12 bulan.
konsistensi dalam menjawab objek-objek Penelitian ini juga sesuai dengan
sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat teori Notoadmodjo (2010) pengetahuan
Notoadmojo 2010, menyatakan bahwa merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
sikap adalah merupakan suatu setelah seseorang melakukan
kecenderungan untuk bertingkah laku atau penginderaan terhadap suatu objek
bisa juga diartikan sebagai suatu respon tertentu. Pengindraan terjadi melalui
evaluatif, bahwa pengetahuan yang baik pancaindra manusia, yakni indra
akan mendukung sikap yang baik pula, penglihatan, pendengaran, penciuman,

Vol.5 No.2 Desember 2020 14


Jurnal Health Reproductive (8-16)

rasa dan raba sebagan besar pengetahuan 3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya
manusia diperoleh dari mata dan telinga. untuk melakukan peneliti yang lebih
Jika pendidikan ibu yang tinggi relative luas lagi tentang tindakan ibu
memiliki sikap dan respon yang baik terhadap pemberian (MP-ASI)
sedangkan jika pendidikan ibu yang dengan metode yang berbeda dan
rendah relative memiliki sikap dan respon lebih memperhatikan penelitian-
yang kurang tepat. penelitian terbaru tentang pemberian
MP-ASI sebagai referensi.

KESIMPULAN
1. Pengetahuan ibu tentang DAFTAR PUSTAKA
pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) pada usia 6-12 bulan di Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian:
wilayah Puskesmas Binjai Estate Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
frekuensi tertinggi berpengetahuan Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
baik dengan jumlah 25 responden Ayu. (2017). Ilmu Gizi. Nuha Medika:
(59,5%) , berpengetahuan cukup Yogyakarta.
sebanyak 12 responden (28,6%), dan Bahri.2011. Hubungan Pengetahuan
berpengetahuan kurang sebanyak 5 Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian
responden (11,9%) dari jumlah 42 MP- ASI di kelurahan PB. Selayang
sampel. II Kecamatan Medan Selayang.USU
2. Sikap ibu tentang pemberian Repository.Medan.
makanan pendamping ASI (MP-ASI) Budiman. dan Riyanto A (2013). Kapita
pada bayi usia 6-12 bulan diwilayah Selekta Kuesioner Pengetahuan
Puskesmas Binjai Estate frekuensi Dengan Sikap Dalam Penelitian
sikap positif sebanyak 30 responden Kesehatan. Jakarta: Salemba
(71,4%) dan sikap negatif sebanyak Medika.
12 responden (28,6%). http://ejournal.unida.gontor.ac.id/ind
3. Hasil penelitian uji Chi-square ex.php/JHOHDOI:http://dx.doi.org/
adanya hubungan antara pengetahuan 10.2III%202.pdf.
dengan sikap ibu tentang pemberian Fitra.S. (2017). A to Z ASI. Cetakan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) pertama. Pustaka Bunda: Jakarta.
pada bayi usia 6-12 bulan diwilayah Hidayat.(2011).http://eprints.Poltekkesjo
Puskesmas Binjai Estate. gja.ac.id/1229/6/BAB%20III%202.p
df.
Saran Istianty.A.dan Rusilanti. Gizi Terapan.
1. Diharapkan penelitian ini dapat Bandung: PT REMAJA
meningkatkan pengetahuan dengan ROSDAKARYA: 2014.
sikap ibu tentang pemberian makanan Kumalasari, Sri Yulianti,Dkk. (2015).
pendamping ASI (MP-ASI). Faktor-faktor yang berhubungan
2. Diharapkan kepada responden untuk dengan pemberian makanan
meningkatkan pengetahuan dengan pendamping asi dini JOM vol2 no
menambah wawasan dari berbagai 1,februari 2015.
informasi mengenai pentingnya Marni.(2019).Gizi.Dalam.Reproduksi.
pemberian makanan pendamping ASI Cetakan Kedua Pustaka Pelajar :
(MP-ASI) yang tepat untuk bayi usia Yogyakarta.
6-12 bulan. Notoatmodjo. (2010). Metodologi

Vol.5 No.2 Desember 2020 15


Jurnal Health Reproductive (8-16)

Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.
Putri.A. (2017). Ilmu Gizi. Nuha
Medika: Yogyakarta.
Sugiyono. (2018). Metodologi
Penelitian Pendidikan
Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Jakarta: Alfabeta.
Wahyuhandani.2014.Hubungan
Pengetahuan Gizi Dan Pekerjaan
Ibu Terhadap Pemberian MPASI
Dini Di Puskesmas Telaga Biru
Kota Pontianak Tahun 2014

Vol.5 No.2 Desember 2020 16

Anda mungkin juga menyukai