Abstrak
Keywords: Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai diperkenalkan kepada
Keterampilan, MP-ASI, bayi setelah berumur 6 bulan. Pemberian MP ASI yang tidak tepat
no gulgar bukan hanya mengganggu asupan gizi yang seharusnya didapat bayi
tetapi juga mengganggu pencernaan bayi. Perilaku ibu dalam
pemberian MP-ASI, baik dari segi ketepatan waktu, jenis makanan,
maupun jumlah makanan ditentukan oleh pengetahuan ibu terhadap
MP ASI. Upaya peningkatan pengetahuan ibu melalui kegiatan
penyuluhan sangat diperlukan guna mencegah ibu melakukan
kesalah dalam memperkenalkan makanan untuk anaknya.
Tujuan penelitian ini melakukan penerapan pembuatan makanan
pendamping asi homemade no gulgar untuk meningkatkan
keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-12 bulan di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen.
Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan
studi kasus. Penerapan ini melibatkan 5 partisipan sebagai studi
kasus. Tempat penelitian di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen.
Hasil studi kasus menunjukkan sebelum diberikan pelatihan tentang
makanan pendamping ASI homemade no gulgar, seluruh partisipan
melakukan pemberian MP ASI tidak sesuai usia dan porsi pemberian.
Sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar, seluruh partisipan melakukan pemberian MP
ASI sesuai usia dan porsi pemberian. Penerapan pembuatan
makanan pendamping ASI homemade no gulgar efektif menaikkan
berat badan pada anak usia 6-12 bulan, seluruh partisipan anaknya
mengalami kenaikan berat badan pada rentang 0,05-0,1 kg.
Penerapan pembuatan makanan pendamping asi homemade no
gulgar untuk efektif meningkatkan keterampilan ibu dalam
pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12 bulan di
PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen
436
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
kasus balita kurang gizi dan 39 kasus terlalu dini pada anak bisa membuatnya
diantaranya ditemukan di Kabupaten ‘craving’ (mengidam atau keinginan
Kebumen. terus menerus) dengan makanan manis
Usia 0 – 24 bulan merupakan masa atau asin, yang bisa berdampak buruk
pertumbuhan dan perkembangan yang pada kesehatan (Wahyuningsih 2012,
pesat, atau disebut juga sebagai periode UNICEF 2011). Terlalu banyak garam
emas sekaligus periode kritis. Periode dapat menyebabkan tekanan darah
emas dapat terwujudkan apabila pada tinggi, yang memainkan peran dalam
masa ini bayi dan anak memperoleh penyakit jantung. Terlalu banyak gula
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh dapat membahayakan gigi bayi dan
kembang optimal (Zahraini, 2013). berkontribusi terhadap perkembangan
Menurut Soetjiningsih (2012), diabetes (Martinez2010). Dalam sebuah
bahwa faktor eksternal yang sangat studi 2010 menurut Elliot (2010) yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi diterbitkan dalam "Journal of Public
yaitu pola asuh orang tua, asupan gizi Health" peneliti menemukan bahwa
(pemberian, frekuensi dan durasi produk makanan bayi, 63% dari produk
pemberian ASI) serta pemberian MP- memiliki tingkat tinggi natrium. Lebih
ASI, stimulasi dan social ekonomi. dari 53% dari produk memiliki tingkat
WHO dan Unicef merekomendasikan sedang atau tinggi kalori dari gula. Di
empat hal untuk mencapai pertumbuhan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
optimal pada anak yaitu pemberian ASI nomor 224/SKJII/2007 tentang
pasca 30 menit bayi dilahirkan, ASI spesifikasi teknis MPASI bubuk instan
eksklusif, MP-ASI pada usia 6 – 24 dan biskuit belum menjelaskan tentang
bulan, pemberian ASI sampai usia 24 penggunaan MPASI tanpa gula garam.
bulan (WHO, 2013). Makanan Pemberian MP-ASI yang sesuai pada
Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan bayi usia 6 bulan keatas disertai dengan
makanan lain yang selain ASI. Makanan pemberian ASI lanjut adalah hal penting
ini dapat berupa makanan yang dalam perkembangan dan pertumbuhan
disiapkan secara khusus atau makanan bayi (Arjun & Khanti, 2014).
keluarga yang dimodifikasi (Lilian, Semakin meningkatnya umur bayi,
2012). kebutuhan akan zat gizi semakin
Makanan pendamping ASI (MP- bertambah karena tumbuh kembang,
ASI) mulai diperkenalkan kepada bayi sedangkan Air Susu Ibu (ASI) yang
setelah berumur 6 bulan, namun dihasilkan ibunya kurang memenuhi
pemberian ASI harus tetap dilanjutkan kebutuhan gizi. Oleh sebab itu mulai
setidaknya sampai bayi berumur 2 usia 6 bulan selain ASI, bayi mulai
tahun. Pada usia 6 bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping air susu
diperkenalkan dengan makanan ibu (MP-ASI) agar kebutuhan gizinya
pendamping, yaitu makanan tambahan terpenuhi (Kemenkes RI, 2012).
selain ASI untuk memenuhi kebutuhan Kebutuhan gizi yang tidak sesuai
gizi bayi yang meningkat. Energi yang dapat menyebabkan gizi kurang dan gizi
dihasilkan dari bubur, sop, kaldu, garam, buruk bahkan dapat menyebabkan
gula dan makanan cair lain yang kematian pada balita. Pengetahuan ibu
diberikan kepada bayi umumnya di atas tentang kebutuhan gizi balita sangat
batas yang dianjurkan untuk makanan berpengaruh terhadap status gizi balita
pendamping (0,6 kkal/g) (Yuliarti, (Arista, 2009). Dalam pemberian
2013). makanan pendamping ASI ibu juga
Titik kritis anak adalah saat perlu mengetahui kandungan nutrisi
memberikan makan pendamping ASI pada makanan yang akan diberikan
(MPASI), sebelum anak berusia 1 tahun kepada bayi agar bayi tidak mengalami
juga tidak perlu menambahkan gula dan gizi buruk (malnutrisi).
garam pada makanannya. Perilaku ibu dalam pemberian MP-
Memperkenalkan rasa gula dan garam ASI, baik dari segi ketepatan waktu,
437
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
jenis makanan, maupun jumlah makanan gizi yang seharusnya didapat bayi, tetapi
ditentukan oleh pengetahuan ibu juga mengganggu pencernaan bayi
terhadap MP ASI. Tingkat pengetahuan karena system pencernaannya belum
ibu tentang gizi sangat penting dalam sanggup mencerna atau menghancurkan
meningkatkan status gizi keluarga makanan tersebut. Sementara
terutama status gizi anaknya. Mulai dari pencernaan bayi yang terganggu tidak
menentukan, memilih, mengolah sampai hanya membuat bayi tidak dapat
dengan menyajikan menu gizi sehari- mencerna makanan dengan baik, tapi
hari (Kusumasari, 2012). Makanan yang juga membuat asupan gizi yang
dibuat ibu di rumah (home made) akan seharusnya diperoleh dari makanan
lebih higienis dan terjaga kebersihannya terbuang sia-sia karena tidak mampu
karena untuk dikonsumsi anak yang diserap (Depkes RI, 2014). Makanan
masih rentan terhadap penyebaran tersebut akan mengendap dilambung dan
bakteri maupun virus memelalui makan menyumbat salauran pencernaan,
yang diberikan (Nanda pratiwi, 2011). sehingga akhirnya bayi terjadi muntah
Banyak orang tua tidak tahu apa (Nanda pratiwi, 2011).
yang dimaksud pengenalan makanan Hasil studi pendahuluan di PMB
tambahan, apa keuntungannya, kapan Haryati dari 10 ibu yang dievaluasi, 6
pemberian makanan, apa saja yang harus diantaranya (80%) menambahkan gula
diperkenalkan, makanan apa yang cocok dan garam pada makanan pendamping
dan makanan apa yang harus dihindari ASI. Berdasarkan uraian tersebut maka
untuk bayi usia tertentu dan sebagainya. penulis tertarik mengangkat judul
Orangtua terutama ibu yang memiliki “Penerapan pembuatan makanan
pengetahuan kurang tentang makanan pendamping asi homemade no gulgar
pendamping ASI maka banyak dari untuk meningkatkan keterampilan ibu
mereka yang salah memperkenalkan dalam pemberian Makanan Pendamping
makanan untuk anaknya, orangtua ASI pada anak usia 6-12 bulan”.
sering memberikan makanan pada saat
bayi usia kurang dari 6 bulan selain itu 2. Metode
orangtua sering memberikan makanan Karya Tulis Ilmiah ini
sekaligus banyak makanan dan menggunakan metode deskriptif dengan
bervariasi setiap harinya (Depkes RI, pendekatan studi kasus. Data diperoleh
2010). Sedangkan orangtua dari hasil observasi wawancara,
memperkenakan makanan awal pada pemeriksaan fisik, dan study
bayi usia 6 bulan 29,2% terdiri dari air, dokumentasi. Subyek terdiri dari 5 ibu
susu formula, gula dan garam (Martinez, anak usia 6-12 bulan
2010).
Pemberian MP-ASI yang tidak 3. Hasil dan Pembahasan
tepat bukan hanya mengganggu asupan
Tabel 1. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12
bulan sebelum diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI homemade
no gulgar
Partisipan Sebelum Penerapan
Skor % Kategori
I 7 40 Kurang
II 5 30 Kurang
III 9 60,0 Cukup
IV 10 66,6 Cukup
V 8 53,3 Kurang
438
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
439
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Tabel 4. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12
bulan sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI homemade
no gulgar
Partisipan Sesudah Penerapan
Skor % Rentang Kategori
I 11 73.3 56-75% Cukup
II 12 80.0 >75% Baik
III 13 86,6 >75% Baik
IV 13 86,6 >75% Baik
V 11 73.3 56-75% Cukup
440
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Tabel 5. Kategori keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6-12 bulan sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar di PMB Hariyati \, Adimulyo, Kebumen (n=5)
Keterampilan f %
Baik 3 60
Cukup 2 40
Total 5 100
441
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
merubah perilaku dalam pemberian MP- serta wadah yang digunakan akan sangat
ASI. berpengaruh terhadap kesehatan bayi.
Menurut Maseko & Owaga Bila makanan yang diberikan kepada
(2012), bayi usia 6 bulan, selain bayi serta wadahyang digunakan ketika
pemberian ASI maka bayi mulai bisa memberikan makanan tidak bersih,
diberi makanan pendamping ASI (MP- maka efek utama yang dapat timbul
ASI), ini merupakan pada usia diatas 6 pada bayi adalah diare, hal ini
(enam) bulan bayi sudah mempunyai disebabkan oleh bakteri dan virus yang
refleks dalam mengunyah melalui mungkin terbawa pada makanan dan
pencernaan yang lebih baik, serta diikuti wadah makanan yang digunakan (Dewi,
oleh pemenuhan kebutuhan gizinya. 2016).
Hal-hal yang harus diperhatikan terkait Perbaikan gizi memiliki kaitan
pemberian makanan bayi yaitu ketepatan yang sangat erat dengan kemampuan
waktu pemberian, frekuensi, jenis, menyediakan makanan ditingkat
jumlah bahan makanan, dan cara keluarga dan adanya penyakit terutama
pembuatannya. Kebiasaan pemberian penyakit menular. Kedua faktor ini
makanan bayi yang tidak tepat, seperti berhubungan dengan pendapatan,
pemberian makanan yang terlalu dini pelayanan kesehatan, pengetahuan dan
atau terlambat, makanan yang diberikan pola asuh yang diterapkan keluarga.
tidak cukup dan frekuensi yang kurang Mengingat luasnya dimensi yang
berdampak terhadap pertumbuhan bayi mempengaruhi faktor gizi, maka
(Rochimiwati, 2013). penanggulangan masalah gizi harus
Cara pemberian makanan dilakukan dengan multi disiplin ilmu
pendamping ASI yang sesuai akan serta secara lintas kementerian /
mempengaruhi keberhasilan ibu dalam lembaga dengan melibatkan organisasi
memberikan MP-ASI kepada bayinya. profesi, perguruan tinggi, organisasi
Pemberian MP-ASI dengan kemasyarakatan, dan masyarakat itu
memperhatikan cara-cara tertentu seperti sendiri (Bappenas, 2011).
memperhatikan kebersihan makanan
Tabel 7. Pengaruh penerapan pembuatan makanan pendamping ASI homemade no gulgar
terhadap kenaikan berat badan pada anak usia 6-12 bulan.
Partisipan BB sebelum BB setelah Peningkatan
(gram)
I 8,7 kg 8, 75 kg 50
II 8,6 kg 8,7 kg 100
III 7,6 kg 7,65 kg 50
IV 8,4 kg 8,5 kg 100
V 7,9 kg 7,95 kg 50
Berdasarkan tabel diatas dapat sekitar 5,5-9,7 kg untuk bayi perempuan
diketahui bahwa seluruh partisipan dan 6,1-10,2 kg untuk bayi laki-laki.
anaknya mengalami kenaikan berat Hasil penelitian ini didukung oleh
badan pada rentang 50-100 gram. penelitian Vita dan Abas (2013) yang
Berdasarkan hasil studi kasus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
menunjukkan seluruh partisipan yang signifikan antara kandungan
anaknya mengalami kenaikan berat makanan terhadap status gizi anak. Ibu
badan pada rentang 50-100 gram dengan yang sudah memberikan makan
berat badan 7,65-8,7 5 kg. Menurut mengandung garam dan penyedap rasa
Soetjiningsih (2013) Pada usia 6 bulan, kepada anak sebagai MP-ASI,
bayi masih memiliki pertambahan berat ditemukan banyak anak yang status
badan sekitar 100 gram/ minggu. Berat gizinya tidak baik, hal ini disebabakan
badan bayi yang ideal pada usia 6 bulan olehkarena jumlah MP-ASI yang
diberikan masih kurang memadai.
442
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
443
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
444
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
[31] Yuliarti, Nurheti. (2013). Keajaiban [32] Zahraini Y. (2013). 1000 Hari
ASI Makanan Terbaik Untuk Pertama Kehidupan: Mengubah
Kesehatan, Kecerdasan, Dan Hidup, Mengubah Masa Depan
Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: [Internet]. Subdit Bina Gizi Makro.
Andi.
445