Anda di halaman 1dari 10

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Penerapan Pembuatan MP-ASI Homemade No Gulgar untuk


Meningkatkan Keterampilan Ibu dalam Pemberian Makanan
pada Anak Usia 6-12 Bulan
Dewi Retno Asih 1*, Juni Sofiana 2
1,2
Prodi DIII Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Gombong
*Email: retnoasihdewi2@gmail.com

Abstrak
Keywords: Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai diperkenalkan kepada
Keterampilan, MP-ASI, bayi setelah berumur 6 bulan. Pemberian MP ASI yang tidak tepat
no gulgar bukan hanya mengganggu asupan gizi yang seharusnya didapat bayi
tetapi juga mengganggu pencernaan bayi. Perilaku ibu dalam
pemberian MP-ASI, baik dari segi ketepatan waktu, jenis makanan,
maupun jumlah makanan ditentukan oleh pengetahuan ibu terhadap
MP ASI. Upaya peningkatan pengetahuan ibu melalui kegiatan
penyuluhan sangat diperlukan guna mencegah ibu melakukan
kesalah dalam memperkenalkan makanan untuk anaknya.
Tujuan penelitian ini melakukan penerapan pembuatan makanan
pendamping asi homemade no gulgar untuk meningkatkan
keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-12 bulan di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen.
Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan
studi kasus. Penerapan ini melibatkan 5 partisipan sebagai studi
kasus. Tempat penelitian di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen.
Hasil studi kasus menunjukkan sebelum diberikan pelatihan tentang
makanan pendamping ASI homemade no gulgar, seluruh partisipan
melakukan pemberian MP ASI tidak sesuai usia dan porsi pemberian.
Sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar, seluruh partisipan melakukan pemberian MP
ASI sesuai usia dan porsi pemberian. Penerapan pembuatan
makanan pendamping ASI homemade no gulgar efektif menaikkan
berat badan pada anak usia 6-12 bulan, seluruh partisipan anaknya
mengalami kenaikan berat badan pada rentang 0,05-0,1 kg.
Penerapan pembuatan makanan pendamping asi homemade no
gulgar untuk efektif meningkatkan keterampilan ibu dalam
pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12 bulan di
PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen

1. Pendahuluan makan kepada bayi dan anak serta


Data World Health Organization perbaikan gizi ibunya (Sakti, 2013).
(WHO), menyebutkan terdapat 51% Rentang tahun 2012 – 2018 di
angka kematian anak balita. Lebih dari Indonesia angka gizi kurang mencapai
separuh kematian tersebut erat 19,6 persen, terdiri dari 5,7% gizi buruk
hubungannya dengan masalah gizi. Oleh dan 13,9% gizi kurang (Riskesdas,
karena itu prioritas utama penanganan 2018). Hasil capaian indikator makro
utama adalah memperbaiki pemberian tahun 2018 Jawa Tengah, terdapat 936

436
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

kasus balita kurang gizi dan 39 kasus terlalu dini pada anak bisa membuatnya
diantaranya ditemukan di Kabupaten ‘craving’ (mengidam atau keinginan
Kebumen. terus menerus) dengan makanan manis
Usia 0 – 24 bulan merupakan masa atau asin, yang bisa berdampak buruk
pertumbuhan dan perkembangan yang pada kesehatan (Wahyuningsih 2012,
pesat, atau disebut juga sebagai periode UNICEF 2011). Terlalu banyak garam
emas sekaligus periode kritis. Periode dapat menyebabkan tekanan darah
emas dapat terwujudkan apabila pada tinggi, yang memainkan peran dalam
masa ini bayi dan anak memperoleh penyakit jantung. Terlalu banyak gula
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh dapat membahayakan gigi bayi dan
kembang optimal (Zahraini, 2013). berkontribusi terhadap perkembangan
Menurut Soetjiningsih (2012), diabetes (Martinez2010). Dalam sebuah
bahwa faktor eksternal yang sangat studi 2010 menurut Elliot (2010) yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi diterbitkan dalam "Journal of Public
yaitu pola asuh orang tua, asupan gizi Health" peneliti menemukan bahwa
(pemberian, frekuensi dan durasi produk makanan bayi, 63% dari produk
pemberian ASI) serta pemberian MP- memiliki tingkat tinggi natrium. Lebih
ASI, stimulasi dan social ekonomi. dari 53% dari produk memiliki tingkat
WHO dan Unicef merekomendasikan sedang atau tinggi kalori dari gula. Di
empat hal untuk mencapai pertumbuhan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
optimal pada anak yaitu pemberian ASI nomor 224/SKJII/2007 tentang
pasca 30 menit bayi dilahirkan, ASI spesifikasi teknis MPASI bubuk instan
eksklusif, MP-ASI pada usia 6 – 24 dan biskuit belum menjelaskan tentang
bulan, pemberian ASI sampai usia 24 penggunaan MPASI tanpa gula garam.
bulan (WHO, 2013). Makanan Pemberian MP-ASI yang sesuai pada
Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan bayi usia 6 bulan keatas disertai dengan
makanan lain yang selain ASI. Makanan pemberian ASI lanjut adalah hal penting
ini dapat berupa makanan yang dalam perkembangan dan pertumbuhan
disiapkan secara khusus atau makanan bayi (Arjun & Khanti, 2014).
keluarga yang dimodifikasi (Lilian, Semakin meningkatnya umur bayi,
2012). kebutuhan akan zat gizi semakin
Makanan pendamping ASI (MP- bertambah karena tumbuh kembang,
ASI) mulai diperkenalkan kepada bayi sedangkan Air Susu Ibu (ASI) yang
setelah berumur 6 bulan, namun dihasilkan ibunya kurang memenuhi
pemberian ASI harus tetap dilanjutkan kebutuhan gizi. Oleh sebab itu mulai
setidaknya sampai bayi berumur 2 usia 6 bulan selain ASI, bayi mulai
tahun. Pada usia 6 bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping air susu
diperkenalkan dengan makanan ibu (MP-ASI) agar kebutuhan gizinya
pendamping, yaitu makanan tambahan terpenuhi (Kemenkes RI, 2012).
selain ASI untuk memenuhi kebutuhan Kebutuhan gizi yang tidak sesuai
gizi bayi yang meningkat. Energi yang dapat menyebabkan gizi kurang dan gizi
dihasilkan dari bubur, sop, kaldu, garam, buruk bahkan dapat menyebabkan
gula dan makanan cair lain yang kematian pada balita. Pengetahuan ibu
diberikan kepada bayi umumnya di atas tentang kebutuhan gizi balita sangat
batas yang dianjurkan untuk makanan berpengaruh terhadap status gizi balita
pendamping (0,6 kkal/g) (Yuliarti, (Arista, 2009). Dalam pemberian
2013). makanan pendamping ASI ibu juga
Titik kritis anak adalah saat perlu mengetahui kandungan nutrisi
memberikan makan pendamping ASI pada makanan yang akan diberikan
(MPASI), sebelum anak berusia 1 tahun kepada bayi agar bayi tidak mengalami
juga tidak perlu menambahkan gula dan gizi buruk (malnutrisi).
garam pada makanannya. Perilaku ibu dalam pemberian MP-
Memperkenalkan rasa gula dan garam ASI, baik dari segi ketepatan waktu,

437
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

jenis makanan, maupun jumlah makanan gizi yang seharusnya didapat bayi, tetapi
ditentukan oleh pengetahuan ibu juga mengganggu pencernaan bayi
terhadap MP ASI. Tingkat pengetahuan karena system pencernaannya belum
ibu tentang gizi sangat penting dalam sanggup mencerna atau menghancurkan
meningkatkan status gizi keluarga makanan tersebut. Sementara
terutama status gizi anaknya. Mulai dari pencernaan bayi yang terganggu tidak
menentukan, memilih, mengolah sampai hanya membuat bayi tidak dapat
dengan menyajikan menu gizi sehari- mencerna makanan dengan baik, tapi
hari (Kusumasari, 2012). Makanan yang juga membuat asupan gizi yang
dibuat ibu di rumah (home made) akan seharusnya diperoleh dari makanan
lebih higienis dan terjaga kebersihannya terbuang sia-sia karena tidak mampu
karena untuk dikonsumsi anak yang diserap (Depkes RI, 2014). Makanan
masih rentan terhadap penyebaran tersebut akan mengendap dilambung dan
bakteri maupun virus memelalui makan menyumbat salauran pencernaan,
yang diberikan (Nanda pratiwi, 2011). sehingga akhirnya bayi terjadi muntah
Banyak orang tua tidak tahu apa (Nanda pratiwi, 2011).
yang dimaksud pengenalan makanan Hasil studi pendahuluan di PMB
tambahan, apa keuntungannya, kapan Haryati dari 10 ibu yang dievaluasi, 6
pemberian makanan, apa saja yang harus diantaranya (80%) menambahkan gula
diperkenalkan, makanan apa yang cocok dan garam pada makanan pendamping
dan makanan apa yang harus dihindari ASI. Berdasarkan uraian tersebut maka
untuk bayi usia tertentu dan sebagainya. penulis tertarik mengangkat judul
Orangtua terutama ibu yang memiliki “Penerapan pembuatan makanan
pengetahuan kurang tentang makanan pendamping asi homemade no gulgar
pendamping ASI maka banyak dari untuk meningkatkan keterampilan ibu
mereka yang salah memperkenalkan dalam pemberian Makanan Pendamping
makanan untuk anaknya, orangtua ASI pada anak usia 6-12 bulan”.
sering memberikan makanan pada saat
bayi usia kurang dari 6 bulan selain itu 2. Metode
orangtua sering memberikan makanan Karya Tulis Ilmiah ini
sekaligus banyak makanan dan menggunakan metode deskriptif dengan
bervariasi setiap harinya (Depkes RI, pendekatan studi kasus. Data diperoleh
2010). Sedangkan orangtua dari hasil observasi wawancara,
memperkenakan makanan awal pada pemeriksaan fisik, dan study
bayi usia 6 bulan 29,2% terdiri dari air, dokumentasi. Subyek terdiri dari 5 ibu
susu formula, gula dan garam (Martinez, anak usia 6-12 bulan
2010).
Pemberian MP-ASI yang tidak 3. Hasil dan Pembahasan
tepat bukan hanya mengganggu asupan
Tabel 1. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12
bulan sebelum diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI homemade
no gulgar
Partisipan Sebelum Penerapan
Skor % Kategori
I 7 40 Kurang
II 5 30 Kurang
III 9 60,0 Cukup
IV 10 66,6 Cukup
V 8 53,3 Kurang

Berdasarkan tabel diatas diketahui tentang makanan pendamping ASI


bahwa sebelum diberikan pelatihan homemade no gulgar skor dalam

438
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

pemberian makanan pendamping ASI bulan sebelum diberikan pelatihan


terendah 5 sedangkan skor tertinggi 10. tentang makanan pendamping ASI
Utuk memperjelas kategori keterampilan homemade no gulgar maka akan
ibu dalam pemberian makanan disajikan dalam tabel distribusi
pendamping ASI pada anak usia 6-12 frekuensi
Tabel 2. Kategori keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6-12 bulan sebelum diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar di PMB Hariyati \, Adimulyo, Kebumen (n=5)
Keterampilan f %
Kurang 3 60
Cukup 2 40
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui dalam keterampilan pemberian makanan


bahwa 3 partisipan (60%) masuk pendamping ASI pada nak usia 6-12
kategori kurang dalam keterampilan bulan. Untuk memperjelas keterampilan
pemberian makanan pendamping ASI ibu dalam memasak makanan
pada nak usia 6-12 bulan sedangkan 2 pendamping ASI dipaparkan dalam tabel
partisipan (40%) masuk kategori cukup dibawah ini
.
Tabel 3. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12
bulan sebelum diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI homemade
no gulgar di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen (n=5)
Partisipan Usia Anak Jenis F Porsi Ket
Masakan
I 12 Nasi Lumat 2-3 x/hari 1/2 Tidak sesuai
+Ayam mangkok
II 8 Bubur instan 2-3 x/hari 1/4 mangkok Tidak sesuai
III 9 Nasi 2-3 x/hari 1/2 mangkok Tidak sesuai
lumat+kuah
SOP
IV 11 Nasi 2-3 x/hari 1/2 mangkok Tidak sesuai
lumat+sayur
SOP
V 7 Bubur instan 2-3 x/hari 1/4 mangkok Tidak sesuai
Berdasarkan tabel diatas diketahui bayi diberi pisang saat umurnya masih 3
bahwa seluruh partisipan melakukan bulan. Lismintari (2010), dalam
pemberian MP ASI tidak sesuai usia dan penelitiannya diketahui bahwa budaya di
porsi pemberian. dalam masyarakat (Jawa, Kutai, Banjar,
Berdasarkan hasil studi kasus Bugis dan Dayak), yang memiliki
diketahui bahwa seluruh partisipan kebiasaan memberikan makanan sejak
melakukan pemberian MP ASI tidak bayi dengan alasan ASI tidak cukup
sesuai usia dan porsi pemberian. Hal ini memenuhi kebutuhan bayi.
dikarenakan oleh pengaruh orang Ketidaksesuaian pemberian MP
terdekat (ibu, mertua, kakak) atau ASI sesuai usia dan porsi pemberian
karena kebiasaan yang terjadi di yang dilakukan partisipan mendorong
masyarakat sekitarnya. Hal ini sesuai penulis untuk memberikan penyuluhan
dengan pendapat Prabantini (2010), tentang MP ASI home made no gulgar.
yaitu orang tua juga mungkin Menurut Aggarwal, (2013), promosi
memberikan nasehat yang berbeda, mengenai pemberian MP-ASI yang
terlebih jika bayi dinilai terlalu kurus. benar pada ibu bayi usia 6 – 24 bulan
Tak jarang orang tua mendesak agar perlu dilaksanakan guna mendukung

439
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

perilaku pemberian MP-ASI. Perubahan terhadap kesehatan anak di usia


perilaku didasari dengan adanya selanjutnya.
perubahan atau penambahan Cara pemberian makanan
pengetahuan, sikap, atau ketrampilannya pendamping ASI menurut Depkes RI
(Notoatmodjo, 2010). Menurut Padang (2016) yang sesuai dengan standar
(2013) Ibu yang memiliki pengetahuan kesehatan adalah mencuci tangan
dan pengalaman yang kurang mengenai sebelum makan dan sesudah makan,
MP-ASI akan merasa kurang yakin mencuci bahan makanan yang akan
bahwa dengan pemberian MP-ASI tidak diolah, serta mencuci peralatan masak
akan mencukupi kebutuhan bayi. dan peralatan makan anak sebelum
Menurut Adhi (2013), pola digunakan. Belum meratanya fasilitas
konsumsi makanan-makanan yang tidak air bersih di wilayah kerja puskesmas
sesuai seperti gula tambahan tidaklah Bangetayu, membuat ibu kesulitan
baik untuk anak. Dan perilaku yang mempersiapkan MP-ASI sesuai standar
salah ini semata-mata karena kesehatan. Macam atau jenis MP-ASI
pengetahuan ibu yang kurang. berdasar rekomendasi WHO, adalah
Ketidakcermatan ibu memberikan/ terdapatnya makanan pokok, lauk
mengenalkan anak di bawah dua tahun hewani, lauk nabati, sayur, buah, susu
terhadap makanan-makanan ringan, dan minyak. Jarang ibu yang
padat energi, soft drink , dan makanan memberikan lauk hewani, buah dan
tidak sehat lainnya bisa berdampak minyak kepada anak dibawah usia 2
tahun (WHO, 2013).

Tabel 4. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-12
bulan sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI homemade
no gulgar
Partisipan Sesudah Penerapan
Skor % Rentang Kategori
I 11 73.3 56-75% Cukup
II 12 80.0 >75% Baik
III 13 86,6 >75% Baik
IV 13 86,6 >75% Baik
V 11 73.3 56-75% Cukup

Berdasarkan tabel diatas diketahui disajikan dalam tabel distribusi


bahwa sesudah diberikan pelatihan frekuensi pada tabel 12. Utuk
tentang makanan pendamping ASI memperjelas kategori keterampilan ibu
homemade no gulgar skor dalam dalam pemberian makanan pendamping
pemberian makanan pendamping ASI ASI pada anak usia 6-12 bulan sebelum
terendah 11 sedangkan skor tertinggi 13. diberikan pelatihan tentang makanan
Utuk memperjelas kategori keterampilan pendamping ASI homemade no gulgar
ibu dalam pemberian makanan maka akan disajikan dalam tabel
pendamping ASI pada anak usia 6-12 distribusi frekuensi pada tabel 13. Untuk
bulan sesudah diberikan pelatihan memperjelas keterampilan ibu dalam
tentang makanan pendamping ASI memasak makanan pendamping ASI
homemade no gulgar maka akan dipaparkan dalam tabel dibawah ini

440
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Tabel 5. Kategori keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6-12 bulan sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar di PMB Hariyati \, Adimulyo, Kebumen (n=5)
Keterampilan f %
Baik 3 60
Cukup 2 40
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui partisipan (40%) masuk kategori cukup


bahwa 3 partisipan (60%) masuk dalam keterampilan pemberian makanan
kategori baik dalam keterampilan pendamping ASI pada nak usia 6-12
pemberian makanan pendamping ASI bulan.
pada nak usia 6-12 bulan sedangkan 2
Tabel 6. Tabel 3. Keterampilan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6-12 bulan sesudah diberikan pelatihan tentang makanan pendamping ASI
homemade no gulgar di PMB Hariyati, Adimulyo, Kebumen (n=5)

Partisipan Usia Anak Jenis Masakan f Porsi Keterangan


I 12 bulan Menu 4 bintang 3x/hari +cemilan 6 sedok makan Sesuai
2 x/hari
II 8 bulan Menu 4 bintang 3x/hari+ cemilan 3 sedok makan Sesuai
1 x/hari
III 9 bulan Menu 4 bintang 3x/hari+ cemilan 4 sedok makan Sesuai
2 x/hari
IV 11 bulan Menu 4 bintang 3x/hari+ cemilan 5 sedok makan Sesuai
2 x/hari
V 7 bulan Menu 4 bintang 2x/hari+ cemilan 2 sendok makan Sesuai
1 x/hari
Berdasarkan tabel diatas diketahui (Nurhayati, 2012). Peningkatan
bahwa seluruh partisipan melakukan pengetahuan dan sikap tentang gizi
pemberian MP ASI sesuai usia dan porsi secara signifi kan terjadi pada kelompok
pemberian. ibu yang mendapatkan konseling
Berdasarkan hasil penelitian (Hestuningtyas, 2013). Penelitian lain
diketahui bahwa seluruh partisipan oleh Nikmawati, dkk. (2010)
melakukan pemberian MP ASI sesuai menyebutkan bahwa rata-rata
usia dan porsi pemberian. Hal ini sesuai pengetahuan gizi pada Ibu yang
dengan teori yang dikemukakan oleh mendapatkan konseling lebih besar
UNICEF (2012), kegiatan yang dapat daripada Ibu pada kelompok kontrol.
dilakukan dalam mengurangi praktik Intervensi berisi stimulus akan merubah
pemberian makan yang kurang tepat perilaku seseorang. Terbentuknya
adalah dengan memberikan intervensi perilaku kesehatan tersebut dimulai dari
terhadap Ibu. Konseling tentang tahap kognitif, yaitu seseorang tahu
pemberian makan pada anak merupakan terhadap stimulus yang diberikan berupa
salah satu bentuk intervensi yang dapat materi dan menimbulkan pengetahuan
mengurangi praktik gizi yang tidak tepat baru. Proses selanjutnya adalah terjadi
akibat rendahnya pengetahuan tentang respon dalam batin dalam bentuk sikap.
gizi yang dimiliki Ibu. Pada akhirnya, stimulus tersebut akan
Konseling merupakan pendekatan disadari sepenuhnya dan menimbulkan
komunikasi interpersonal yang sering respon yang lebih jauh dan ditunjukkan
digunakan dalam peningkatan dalam bentuk tindakan. Konseling
pengetahuan dan perubahan sikap serta tentang pemberian makan berisi
perilaku dalam bidang kesehatan stimulus yang diharapkan dapat

441
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

merubah perilaku dalam pemberian MP- serta wadah yang digunakan akan sangat
ASI. berpengaruh terhadap kesehatan bayi.
Menurut Maseko & Owaga Bila makanan yang diberikan kepada
(2012), bayi usia 6 bulan, selain bayi serta wadahyang digunakan ketika
pemberian ASI maka bayi mulai bisa memberikan makanan tidak bersih,
diberi makanan pendamping ASI (MP- maka efek utama yang dapat timbul
ASI), ini merupakan pada usia diatas 6 pada bayi adalah diare, hal ini
(enam) bulan bayi sudah mempunyai disebabkan oleh bakteri dan virus yang
refleks dalam mengunyah melalui mungkin terbawa pada makanan dan
pencernaan yang lebih baik, serta diikuti wadah makanan yang digunakan (Dewi,
oleh pemenuhan kebutuhan gizinya. 2016).
Hal-hal yang harus diperhatikan terkait Perbaikan gizi memiliki kaitan
pemberian makanan bayi yaitu ketepatan yang sangat erat dengan kemampuan
waktu pemberian, frekuensi, jenis, menyediakan makanan ditingkat
jumlah bahan makanan, dan cara keluarga dan adanya penyakit terutama
pembuatannya. Kebiasaan pemberian penyakit menular. Kedua faktor ini
makanan bayi yang tidak tepat, seperti berhubungan dengan pendapatan,
pemberian makanan yang terlalu dini pelayanan kesehatan, pengetahuan dan
atau terlambat, makanan yang diberikan pola asuh yang diterapkan keluarga.
tidak cukup dan frekuensi yang kurang Mengingat luasnya dimensi yang
berdampak terhadap pertumbuhan bayi mempengaruhi faktor gizi, maka
(Rochimiwati, 2013). penanggulangan masalah gizi harus
Cara pemberian makanan dilakukan dengan multi disiplin ilmu
pendamping ASI yang sesuai akan serta secara lintas kementerian /
mempengaruhi keberhasilan ibu dalam lembaga dengan melibatkan organisasi
memberikan MP-ASI kepada bayinya. profesi, perguruan tinggi, organisasi
Pemberian MP-ASI dengan kemasyarakatan, dan masyarakat itu
memperhatikan cara-cara tertentu seperti sendiri (Bappenas, 2011).
memperhatikan kebersihan makanan
Tabel 7. Pengaruh penerapan pembuatan makanan pendamping ASI homemade no gulgar
terhadap kenaikan berat badan pada anak usia 6-12 bulan.
Partisipan BB sebelum BB setelah Peningkatan
(gram)
I 8,7 kg 8, 75 kg 50
II 8,6 kg 8,7 kg 100
III 7,6 kg 7,65 kg 50
IV 8,4 kg 8,5 kg 100
V 7,9 kg 7,95 kg 50
Berdasarkan tabel diatas dapat sekitar 5,5-9,7 kg untuk bayi perempuan
diketahui bahwa seluruh partisipan dan 6,1-10,2 kg untuk bayi laki-laki.
anaknya mengalami kenaikan berat Hasil penelitian ini didukung oleh
badan pada rentang 50-100 gram. penelitian Vita dan Abas (2013) yang
Berdasarkan hasil studi kasus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
menunjukkan seluruh partisipan yang signifikan antara kandungan
anaknya mengalami kenaikan berat makanan terhadap status gizi anak. Ibu
badan pada rentang 50-100 gram dengan yang sudah memberikan makan
berat badan 7,65-8,7 5 kg. Menurut mengandung garam dan penyedap rasa
Soetjiningsih (2013) Pada usia 6 bulan, kepada anak sebagai MP-ASI,
bayi masih memiliki pertambahan berat ditemukan banyak anak yang status
badan sekitar 100 gram/ minggu. Berat gizinya tidak baik, hal ini disebabakan
badan bayi yang ideal pada usia 6 bulan olehkarena jumlah MP-ASI yang
diberikan masih kurang memadai.

442
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Menurut Jahari (2013), bayi REFERENSI


sampai usia dibawah 6 bulan, kebutuhan [1] Adhi, M. (2013). Homemade Healthy
terhadap zat gizi dapat terpenuhi melalui Baby Food . Jakarta : Panda Media.
pemberian ASI yang eksklusif, namun [1] Aggarwal Anju et al. (2013).
setelah pada usia tersebut (6 bulan Complementary feeding –reasons
keatas) maka kebutuhan gizi bayi tidak for inappropriateness In timing,
cukup lagi oleh ASI saja, melainkan quantity and consistency; 2013.
harus diberikan makanan tambahan yang Indian J Pediatric: 75 (1) : 49-53.
berfungsi sebagai makanan pendamping. [3] Arista, Tri Qurnia. (2009). Panduan
Pemberian MP-ASI yang kurang cukup Menyusui dan Makanan Sehat Bayi.
akan bermasalah terhadap tumbuh Jakarta: Pustaka Bunda.
kembang anak [4] Arjun & Khanti (2014). Peningkatan
Pertumbuhan dan perkembangan Gizi Balita melalui Mutu MP-ASI.
untuk mencapai kematangan yang Jakarta: Media Jaya
optimal sangat ditentukan oleh asupan [5] Badan Perencanaan Pembangunan
zat gizi pada usia tersebut (Fadillah, Nasional (Bappenas) (2011).
2016). Pertumbuhan anak dipengaruhi Rencana Aksi Nasional Pangan dan
oleh faktor pasca natal yaitu faktor gizi. Gizi 2011 -2015. Jakarta:
Unsur gizi menjadi pengaruh yang Kementerian Perencanaan
dominan dalam pertumbuhan anak Pembangunan Nasional.
terutama pada awal kehidupan sampai [6] Departemen Kesehatan RI. 2009.
umur 12 bulan. Kebutuhan nutrisi oleh Undang-Undang Republik
bayi dapat dipenuhi melalui pemberian Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
ASI. ASI merupakan pilihan optimal tentang Rumah Sakit. Jakarta:
sebagai pemberian makan pada bayi Depkes RI.
karena mengandung nutrisi, hormon, [7] Depkes RI. (2010). Pedoman Umum
faktor kekebalan, faktor pertumbuhan, Pemberian MP ASI Lokal. Jakarta:
dan antiinflamasi (Fitri, 2014). Depkes RI.
Kebutuhannya untuk pertumbuhan [8] Depkes RI. (2014). Buku Pedoman
sampai usia 24 bulan harus didukung Pelatihan Deteksi Dini &
oleh pemberian MP-ASI yang diberikan Penatalaksanaan Korban Child
pada usia 6 bulan (Rochimiwati, 2013). Abuse and Negkect. Jakarta:
4. Kesimpulan Depkes RI.
1. Sebelum diberikan pelatihan [8] Depkes RI. (2016). Strategi
tentang makanan pendamping ASI Peningkatan Makanan Bayi Dan
homemade no gulgar, seluruh Anak (PMBA). Jakarta: Depkes RI.
partisipan melakukan pemberian [9] Dewi (2016). Pengaruh Pelatihan
MP ASI tidak sesuai usia dan porsi Tentang Mpasi Homemade No
pemberian. Gulgar Terhadap Pengetahuan
2. Sesudah diberikan pelatihan Dan Ketrampilan Ibu Nifas.
tentang makanan pendamping ASI Purwokerto: STIKES Harapan
homemade no gulgar, seluruh Bangsa
partisipan melakukan pemberian [10] Dinkes, Jateng. (2018). Profil
MP ASI sesuai usia dan porsi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
pemberian. Tahun 2018. Semarang: Dinkes
3. Penerapan pembuatan makanan Jateng
pendamping ASI homemade no [11] Hestuningtyas, T. R. (2013). Pengaruh
gulgar efektif menaikkan berat konseling gizi terhadap
badan pada anak usia 6-12 bulan, pengetahuan, sikap, praktik Ibu
seluruh partisipan anaknya dalam pemberian makan anak dan
mengalami kenaikan berat badan asupan zat gizi anak stunting usia
pada rentang 0,05-0,1 kg. 1-2 tahun di Kecamatan Semarang

443
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Timur (Skripsi, Universitas [20] Nurhayati, E. (2012). Bimbingan


Diponegoro, Semarang). konseling dan psikologi inovatif.
[1] Kemenkes (2007). Keputusan Yogyakarta: Pustaka Belajar
Menteri Kesehatan nomor [21] Padang A. (2013). Analisa Faktor –
224/SKJII/2007. Spesifikasi Teknis Faktor yang Mempengaruhi Ibu
MPASI. Jakarta: Kemenkes dalam Memberikan MP-ASI Dini di
[12] Kemenkes RI. (2012). Pedoman Kecamatan Pandan Kabupaten
Pelaksanaan dan Pendistribusian Tapanuli Tengah Tahun 2013.
dan Pengelolaan Makanan Tesis. Program Pascasarjana
Pendamping ASI (MP-ASI). Jakarta Universitas Sumatra Utara. Medan
: Direktorat Jenderal Gizi [22] Prabantini D., (2010). A to Z, Makanan
Masyarakat. Pendamping ASI, Si Kecii Sehat
[13] Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan dan Cerdas Berkat MP-ASI
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Rumahan. Yogyakarta: Andi
Balitbang. Kemenkes RI. Offset.
[14] Kusumasari, Ficha Elly. (2012). [23] Rochimiwati SN. (2013). Hubungan
Hubungan Pengetahuan Ibu Pola Pemberian MP-ASI dengan
Tentang Makanan Pendamping ASI Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan
dengan Status Gizi Pada Anak di Di Wilayah Pesisir Kecamatan
Wilayah Kerja Puskesmas Juwing Tallo Kota Makassar. J MKMI.
Klaten. Surakarta : Fakultas Ilmu 2013;1–12.
Kesehatan Universitas [24] Sakti RE, Hadju V, Rochimiwati SN.
Muhammadiyah Surakarta (2013). Hubungan Pola Pemberian
[15] Lilian, Jaweno.(2012). Keajaiban ASI MP-ASI dengan Status Gizi Anak
(Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir
sehat. Kecamatan Tallo Kota Makassar. J
[16] Lismintari, L., (2010). Faktor-faktor MKMI. 2013;1– 12.
yang Mempengaruhi Pemberian [25] Soetjiningsih. (2012). Tumbuh
Makanan Pendamping ASI Dini Kembang Anak. Jakarta: Penerbit
Pada Bayi usia 0-6 bulan di Buku Kedokteran EGC
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk [26] UNICEF. (2011). Introducing Solid
Dalam Kecamatan Tenggarong Food, giving your baby a better
Seberang Kabupaten Tenggarong start in life. WHO
Seberang. [27] UNICEF. (2012). Introducing Solid
[17] Maseko M, Owaga E. (2012). Child Food, giving your baby a better
Malnutrition And Mortality In start in life. Swiss: World Health
Swizeland Situation Analysis Of Organization.
The Immedate, Underlying And [28] Vita dan Abas (2013) dalam Dewi
Basic Causes 2012. African J Food, (2016). Pengaruh Pelatihan
Agric Nutr Dev. 2012;12(2):5994– Tentang Mpasi Homemade No
6006. Gulgar Terhadap Pengetahuan
[18] Nanda Pratiwi. (2011). Manajemen Dan Ketrampilan Ibu Nifas.
Laktasi. Jakarta: Media Jaya Purwokerto: STIKES Harapan
[19] Nikmawati, E. E., C. Kusharto M., Bangsa
Khomsan A., Sukandar D., dan [29] Wahyuningsih, M. (2012). Jangan
Atmawikarta A. (2010). Intervensi Beri Gula dan Garam untuk
pendidikan gizi bagi ibu balita dan Makanan Anak dibawah1tahun. At:
kader Posyandu untuk http://health.detik.com/
meningkatkan PSK (Pengetahuan [30] World Health Organization, Unicef.
Sikap dan Keterampilan) serta (2013). Global strategy for infant
status gizi balita. Jurnal Pendidikan and young child feeding. Geneva,
Teknologi Kejuruan.Vol. V (15). Swiss: World Health Organization.

444
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

[31] Yuliarti, Nurheti. (2013). Keajaiban [32] Zahraini Y. (2013). 1000 Hari
ASI Makanan Terbaik Untuk Pertama Kehidupan: Mengubah
Kesehatan, Kecerdasan, Dan Hidup, Mengubah Masa Depan
Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: [Internet]. Subdit Bina Gizi Makro.
Andi.

445

Anda mungkin juga menyukai