Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Info Kesehatan P-ISSN: 2087-877X, E-ISSN: 2655-2213

Vol. 09, No. 2, 2019

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN


MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA
BAYI USIA 0-6 BULAN
Qorry Aina
Program Studi S1 Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya. Jln. Medokan Semampir Indah 27
Email: qorryaina@stikessurabaya.ac.id

ABSTRAK
Pemberian makanan pada bayi yaitu menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai dengan
bayi berusia 6 bulan sehingga didahului dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah lahir, mulai
dari bayi usia 6 bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan
dari beberapa literature yang diproleh oleh peneliti. Artikel yang dapat diperoleh sebanyak 11 artikel
dengan hasil pencarian 11 artikel menggunakan Google Schoolar, DOAJ, dan Gerba Rujukan
Digital. Hasil analisis artikel menunjukan bahwa. Hasil penelitian ini, yaitu dari 11 artikel terdapat
12 faktor yang diteliti. Sebesar 81,81%, 54,54%, 36,36%, 18,18%, 9,09% yang melakukan penelitian
pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, dukungan keluarga, pendidikan, pendapatan keluarga,penyuluhan,
paparan media, tradisi, paritas, dan usia ibu.

Kata kunci : MP-ASI Dini, faktor-faktor pemberian MP-ASI Dini

ABSTRACT
Feeding infants is breastfeeding babies exclusively from birth to 6 months of age so that it is
preceded by Early Initiation of Breastfeeding (IMD) after birth, starting from babies aged 6
months given complementary foods (complementary feeding). The purpose of this study was to
analyze the factors that influence early complementary breastfeeding in infants aged 0-6 months
from several literatures provided by researchers. There are 11 articles that can be obtained with
11 article search results using Google Schoolar, DOAJ, and Gerba Digital Reference. The results
of the article analysis show that. The results of this study, namely from 11 articles there were 12
factors studied. As much as 81.81%, 54.54%, 36.36%, 18.18%, 9.09% who conducted research on
maternal knowledge, maternal work, family support, education, family income, counseling, media
exposure, traditions, parity , and mother's age.

Keywords: Early complementary breastfeeding, factors of early complementary breastfeeding

211
PENDAHULUAN pada bayi hanya 49,8%. Kurangnya
Makanan Pendamping Air Susu Ibu pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat
(MP-ASI) merupakan suatu makanan atau berdampak pada kualitas hidup pada generasi
minuman yang diberikan secara transisi penerus bangsa dan akan berdampak pada
setelah ASI. MP-ASI yang diberikan ke bayi perekonomian nasional (Fadhila & Ninditya,
secara bertahap dengan memperhatikanjenis, 2016).
jumlah, frekuensi, tekstur dan konsistensinya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
MPA-SI diharapkan mengandung zat gizi World Health Organization (WHO) tahun
dapat memenuhi kebutuhan bayi. Pada usia 6- 2017 mengungkapkan bahwa hanya 40% bayi
24 tahun masa pertumbuhan bayi atau anak berusia 0-6 bulan yang diberikan ASI
masih rawan. Oleh karena itu, bayi atau anak eksklusif diseluruh dunia pada tahun 2016.
memerlukan kebutuhan gizi yang cukup Sedangkan 60% bayi lainnya tidak
karena untuk menjamin pertumbuhan fisik mendapatkan ASI eksklusif, dikarenakan
serta perkembangan kecerdasan anak (Nandra pemberian MPA-SI dini diberbagai negara
et al, 2014).Pemberian MP-ASI pada bayi masih tinggi (WHO, 2017). Hasil dari
yang memiliki umur kurang dari 6 tahun Kemenkes RI (2018) proporsi pola pemberian
merupakan terlalu awal atau dini. Oleh karena ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di
itu, MPA-SI diharapkan diberikan pada bayi Indonesia rata-rata adalah 37,3%. Proporsi
atau anak usia 6-24 tahun untuk menghindari tertinggi pada provinsi Bangka Belintung
resiko kesehatan pada bayi atau anak yaitu 56,7%, sedangkan terandah adalah
(Kemenkes RI, 2014). provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu
Pemberian MPA-SI pada bayi atau anak
20,3%. Berdasarkan karakteristik anak
yang benar adalah ibu menyusui bayi atau
anak secara eksklusif sampai usia 24 bulan. laki-laki lebih tinggi dalam pemberian
Setelah umur 6 bulan, bayi atau anak ASI eksklusif yaitu 38,7%, sedangkan
diberikan MPA-SI yang bergizi untuk anak perempuan 35,9% (Kemenkes RI,
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang pada 2018).
bayi atau anak (Meylani dan Susilo, 2020). Penentuan pemberian makanan pada
Seorang Ibu yang memberikan MPA-SI pada bayi adalah seorang Ibu. Ibu yang baik
bayi dibawah usia 6 bulan merupakan Ibu tidak akan memberikan makanan pada
yang gagal memberikan ASI eksklusif. bayi sebelum usia yang disarankan. Faktor
Pemberian MPA-SI pada usia dini atau yang mempengaruhi pemberian MP-ASI
dibawah 6 bulan akan menimbulkan dampak pada bayi meliputi pengetahuan,
kesehatan pada bayi seperti diare. Oleh karena
kesehatan Ibu, pekerjaan Ibu, petugas
itu, keputusan Ibu dalam pemberian MPA-SI
sangat mempengaruhi kondisi pada bayi. kesehatan, budaya, dan sosial ekonomi.
Sistem pencernaan bayi pada usia dibawah 6 Faktor utama menurut Heryanto (2017)
bulan belum siap menerima makanan selain adalah pengetahuan seorang Ibu,
ASI sehingga menimbulkan reaksi pada pengetahuan yang kurang terhadap
sistem pencernaan bayi (Utami, 2015). manfaat pemberian ASI pada bayi
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menyebabkan seorang Ibu memberikan
merupakan ASI yang diberikan pada bayi makanan tambahan pada bayi sebelum
sejak bayi dilahirkan. ASI adalah zat usia yang ditentukan (Heryanto, 2017).
sempurna dalam pertumbuhan bayi sehingga Tingkat pendidikan yang kurang juga
dapat mempercepat perkembangan berat dapat mempengaruhi pemberian MP-ASI
badan pada bayi. Ibu wajib memberikan ASI
dini. Contohnya bayi pada usia 1 bulan
eksklusif pada bayi selama 6 bulan, tanpa
menambahkan atau mengganti dengan sudah beri makan pisang atau nasi yang
makanan atau minuman yang lainnya selain lembut sebagai makanan tambahan ASI.
obat, vitamin, dan mineral. Setelah 6 bulan Pemberian aair susu botol atau formula
bayi kemudian diberikan MPA-SI secara sering kali digunakan oleh Ibu dalam
bertahap (Kemenkes RI, 2016). Di Indonesia keadaan tertentu (Baharudin, 2014).
9 dari 10 Ibu yang sudah memberi ASI Pemberian gizi yang baik dan tepat
eksklusif pada bayi. Menurut IDAI Ibu yang pada bayi atau anak akan menghasilkan
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan

212
sumber daya manusia (SDM) yang kemudian diidentifikasi berdasarkan rumusan
berkualitas untuk bangsa. SDM yang masalah dan tujuan, sehingga diperoleh artikel
berkualitas yaitu anak yang sehat, cerdas yang akan dianalisis sebanyak 11 artikel
dan mempunyai fisik yang tangguh serta
produktif. Oleh karena itu, Ibu harus HASIL
Karakteristik Subjek
memenuhi gizi yang tepat sesuai usai dan Dari 11 artikel yang ditemukan, 9 artikel
kemampuan sang anak (Marmi, 2016). melakukan penelitian pada ibu yang memiliki
Pemberian MP-ASI dini dapat bayi 0-6 bulan dan 1 artikel melakukan
mempengaruhi perkembangan pada bayi penelitian pada ibu yang memiliki bayi usia 7-
atau anak. Risiko dari pemberian MP-ASI 12 bulan
dini adalah diare, batuk-pilek, dan panas.
Sedangkan bayi yang diberikan ASI Faktor yang Mempengaruhi
eksklusif keadaan tubuh tidak rentan Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi
penyakit. Oleh karena pemberian MP-ASI Usia 0-6 Bulan.
dini tidak disarankan untuk bayi karena Dari 11 artikel yang ditemukan,
sistem pencernaan bayi masih rentan (Fitri terdapat 14 faktor yang diteliti. Sebesar
81,81% artikel melakukan penelitian pada
Eka, Intan et al. 2014) pengetahuan ibu, 54,54% artikel melakukan
Pemberian MP-ASI dini dapat penelitian pada pekerjaan ibu, 36,36% artikel
dipengaruhi oleh beberapa faktor, oleh melakukan penelitian pada faktor pendidikan,
karena itu peneliti ingin menganalisis dukungan keluarga, dan tradisi. Penelitian
faktor-faktor yang berhubungan dengan terkait pendapatan keluarga dan paparan
pemberian MP-ASI dini. media terdapat 18,18% artikel yang
melakukan penelitian pada faktor tersebut dan
METODE pada faktor penyuluhan, paritas, usia ibu,
Penelitian ini menggunakan metode pengalaman, Kecukupan ASI, dan dukungan
literature review atau tinjauan pustaka. tenaga kesehatan masing-masing 9,09%.
Strategi yang digunakan untuk mencari
artikel menggunakan PICOS framework Hubungan Antara Faktor dengan
Data yang digunakan dalam penelitian ini Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi
merupakan data sekunder yang diperoleh Usia 0-6 Bulan.
dari hasil penelitian terdahulu.Adapun Dari hasil analisis 11 artikel terdapat
beberapa sumber atau data base yang beberapa faktor-faktpor yang memiliki
digunakan dalam pencarian artikel hubungan dengan pemberian MP-ASI dini
diantaranya yaitu DOAJ, Garba Rujukan pada bayi yaitu pengetahuan Ibu dengan
Digital (Garuda), dan Google Scholar yang persentase tertinggi 63,6%, pekerjaan Ibu
dipublikasikan padatahun 2010 hingga dengan persentase 27,3%, dukungan keluarga,
2020. pendidikan, dan tradisi dengan 36,4%,
Pencarian artikel yang akan direview kemudian pemaparan media dengan 18,2%,
menggunakan search engine yaitu Google pendapatan keluarga, paritas, usia Ibu,
Scholar, DOAJ, dan Garba Rujukan Digital pengalaman, dan kecukupan ASI dengan
(Garuda) dengan kata kunci 5.288. Dari hasil 0,9%. Faktor yang tidak memiliki hubungan
pencarian tersebut diperoleh artikel dari dengan pemberian MP-ASI Dini adalah
Google Scholar sebanyak 5.130 artikel, DOAJ penyuluhan dan dukungan tenaga kesehatan.
sebanyak 19 artikel, dan Garba Rujukan
Digital sebanyak 139 artikel. Artikel tersebut PEMBAHASAN
merupakan artikel yang dipublikasikan pada Karakteristik Subjektif
rentang tahun 2010 hingga 2020. Hasil Hasil analisis 11 artikel menunjukkan
skrining artikel berdasarkan judul artikel dan bahwa sampel terbanyak adalah Ibu yang
duplikat diperoleh artikel sebanyak 60 artikel, memiliki anak usia 0-6 bulan. Pemberian MP-
yang selanjutnya akan diskrining berdasarkan ASI dini menurut Maryunani (2010) adalah
abstrak. Hasil skrining lanjutan tersebut pemberian makanan atau minuman yang
diperoleh artikel sebanyak 25 artikel yang diberikan kepada bayi usia <6 bulan. Pada usia
memenuhi kriteria inklusi. Artikel tersebut <6 bulan, bayi tidak diperkenankan untuk

213
mengonsumsi makanan dan minuman selain tidak rewel dan cepat bertambah besar
ASI (Maryunani, 2010). Bayi usia 0-6 bulan (Heryanto, 2017). Sejalan dengan penelitian
memiliki organ pencernaan yang belum yang dilakukan oleh Oktovia (2017)
sempurna dan sistem pencernaan bayi belum menjelaskan bahwa penegtahuan
siap menerima makanan seperti MP-ASI. mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada
Apabila seorang Ibu memberikan MP-ASI dini bayi. Mayoritas sampel yang diperoleh
sama dengan membuka pintu kuman untuk memiliki pengetahuan yang baik dan
masuk kedalam tubuh si bayi dan dapat cenderung memberikan ASI eksklusif pada
mengganggu kesehatan bayi. Oleh karena itu bayi usia 0-6 bulan. Ibu yang memiliki
MP-ASI diberikan kepada bayi usia >6 bulan pengetahuan baik mengerti dan memahami,
dikarenakan pada usia tersebut bayi dapat sehingga berpeluang lebih besar untuk tentang
menerima makanan dan minuman sesuai untuk tidak memberikan MP-ASI dini
dengan kemampuannya mencerna (Azisya, (Oktovia, 2017).
2010). Berdasarkan hasil ketiga artikel diatas
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Pengetahuan Mempengaruhi Pemberian oleh Widya dan Affriyani (2019), Rahmawati
MP-ASI Dini dan Aprilina (2018), wulandari et al (2018),
Berdasarkan analisis dari 11 artikel dan Widiastuti et al (2020) menunjukkan
ditemukan 7 artikel yang menyatakan bahwa bahwa pengetahuan adalah salah satu faktor
pengetahuan Ibu mempengaruhi pemberian yang dapat mempengaruhi pemberian MP-
MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan. ASI dini pada bayi. Pengetahuan Ibu yang
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti artikel kurang dalam pemberian MP-ASI cenderung
menggunakan instrumen kuesioner. memberikan MP-ASI dini pada bayi.
Pengetahuan merupakan hasil penginderaan Pengetahuan yang rendah membuat seseorang
individu atau manusia untuk mengetahui kurang perhatian dalam tindakan yang akan
setiap objek yang diterima melalui indera dilakukan, contohnya acuh tak acuh dengan
tubuh seperti mati, hidung, telinga, dan alat kondisi anaknya. Sedangkan Ibu yang
indera lainnya (Notoatmodjo, 2012). memiliki pengetahuan yang tinggi akan peduli
Pengetahuan adalah sebagai bentuk pemikiran dan memperhatikan setiap tindakan yang
manusia yang diperoleh dan dapat berupa dilakukan demi kesehatan anaknya. Oleh
ingatan suatu hal dimasa lalu baik disengaja karena itu, pengetahuan Ibu sangat berperan
maupun tidak dengan unsur yang baik penting untuk menghasilkan generasi yang
(Mubarok, 2009). Penelitian yang dilakuka hebat untuk bangsa. Pengetahuan dapat
oleh Wahyuhandani dan Mahmudiono (2017) diperoleh dari informasi yang diberikan oleh
menunjukkan bahwa pengetahuan Ibu sosial media, buku, artikel, dll.
mempengaruhi dalam pemberian MP-ASI.
Kategori dalam menentukkan pengetahuan Pekerjaan Ibu Mempengaruhi Pemberian
Ibu terbagi menjadi 3 yaitu kurang, cukup dan MP-ASI Dini
baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Berdasarkan hasil analisis 11 artikel
pengetahuan Ibu yang kurang lebih beresiko terdapat 4 artikel yang menjelaskan bahwa
dalam pemberian MP-ASI dini pekerjaan memiliki hubungan terhadap
(Wahyuhandani dan Mahmudiono, 2017). pemberian MP-ASI dini pada bayi. Hasil
Penelitian yang dilakukan oleh penelitian Nugraheni (2016) menjelaskan
Heryanto (2017) menunjukkan bahwa bahwa pekerjaan seorang Ibu dapat
pengetahuan memiliki hubungan dalam mengurangi konsumsi ASI eksklusif pada
pemberian MP-ASI pada bayi. Ibu yang anak. Pada saat Ibu cuti kehamilan, Ibu
memiliki pengetahuan yang baik cenderung memberikan susu formula kepada bayi agar
untuk tidak memberikan MP-ASI dini pada bayi terbiasa untuk minum susu formula.
bayi, namun sebaliknya dengan pengetahuan Sehingga pada saat Ibu kerja, bayi tidak
Ibu yang kurang baik cenderung memberikan rewel. Sedangkan hasil penelitian yang
MP-ASI dini pada bayi. Hal ini dikarenakan dilakukan oleh Oktovia (2017) berasumsi
informasi yang diperoleh oleh Ibu kurang bahwa baik antara Ibu yang mempunyai
tentang MP-ASI. Sehingga pada usia <6 pekerjaan dan Ibu yang tidak bekerja
bulan, bayi diberikan makanan pisang halus keduanya memiliki hubungan dalam
dan susu formula dengan alasan agar bayi pemberian MP-ASI dini. Hal ini juga sejalan

214
dengan penelitian yang dilakukan oleh memberikan MP-ASI dini. Dikarenakan
Heryanto (2017) dan Wulandari et al (2018). keluarga adalah orang yang terdekat dan
Ibu yang tidak memiliki hubungan hanya terpecaya bagi seorang Ibu. Jadi pengetahuan
berdiam diri dirumah sehingga kurangnya keluarga yang rendah akan MP-ASI juga
informasi mengenai kesehatan anak dari orang dapat menyebabkan pemberian MP-ASI dini.
lain. sehingga cenderung dalam pemberian Diharapkan semua keluarga yang
MP-ASI dini (Septiyani, 2014). Sedangkan bersangkutan dengan perkembangan bayi
Ibu yang memiliki pekerjaan juga akan dapat memiliki informasi yang baik tentang
mempunyai sedikit waktu untuk anaknya, ASI eksklusif dan MP-ASI.
sehingga cenderung memberikan MP-ASI dini
juga (Markum, 2003). Pendidikan Mempengaruhi Pemberian MP-
ASI Dini
Dukungan Keluarga Mempengaruhi Pendidikan adalah suatu proses
Pemberian MP-ASI Dini perubahan sikap dan tindakan seseorang untuk
Analisis dari 11 artikel yang mendewasakan seseorang melalui pelajaran
ditemukan, dukungan keluarga merupakan (Priyoto, 2014). Hasil penelitian yang
salah satu faktor yang mempengaruhi dilakukan oleh Oktovia (2017) menjelaskan
pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bahwa pendidikan mempengaruhi pemberian
bulan. Keluarga adalah orang yang paling MP-ASI dini. Ibu yang memiliki pendidikan
dekat dengan anak secara lingkungan rendah cenderung tidak memberikan MP-ASI
sosial. keluarga memiliki fungsi dalam dini dibandingkan Ibu yang memiliki
memberikan dukungan kepada Ibu dalam pendidikan tinggi. Menurut asumsi peneliti
memberikan ASI eksklusif umur 0-6 bulan. faktor yang memiliki hubungan lebih dalam
Dukungan yang dapat diberikan bisa dalam pemberian MP-ASI dini adalah multifaktor
bentuk informasional, penilaian, seperti budaya, pengalaman, dll (Otovia,
instrumental, dan emosianal (Firedman, 2017). Tidak sejalan dengan penelitian yang
2010). Hasil penelitian Heryanto (2017) dilakukan oleh Afriyanti et al (2015) yang
menjelaskan bahwa seorang Ibu yang diberi menjelaskan bahwa Ibu memiliki pendidikan
dukungan keluarga tinggi berupa pemberian rendah lebih cendeerung 8000x untuk
MP-ASI dini usia 0-6 bulan maka akan memberikan MP-ASI dini dan Ibu yang
membuat Ibu memberikan MP-ASI dini. pendidikannya tinggi cenderung tidak
Oleh itu semakin tinggi dukungan yang memberikan MP-ASI dini. Asumsi ini sama
diberikan maka semakin tinggi motivasi Ibu dengan penelitian yang dilakukan oleh
dalam melakukan tindakan. Dalam Wulandari et al (2018) dan Widiastuti et al
memberikan informasi lebih baik semua (2020). Jadi pendidikan yang baik diperlukan
keluarga diberikan informasi secara merata dalam mengasuh anak untuk kelangsungan
tentang MP-ASI sehingga dapat mendorong hidupnya. Jadi diharapkan pendidikan yang
Ibu melakukan tindakan yang positif cukup dapat memberi arahan kepada seorang
(Heryanto, 2017). Ibu untuk menghindari pemberian MP-ASI
Rahman et al (2015) menjelaskan dini
bahwa dukungan keluarga juga merupakan
faktor yang mempengaruhi pemberian MP- Tradisi Mempengaruhi Pemberian MP-ASI
ASI dini. Keluarga yang memberikan Dini
dukungan untuk pemberian MP-ASI dini Dari 11 artikel terdapat 4 artikel yang
disebabkan karena mayoritas pemberian ASI memiliki hubungan tentang trasisi/budaya
kurang dan ASI tidak dapat keluar. Selain itu yang mempengaruhi terhadap pemberian MP-
alasan pekerjaan yang menyebabkan Ibu tidak ASI dini. Penyebab pemberian MP-ASI dini
bisa terus dirumah. Oleh karena itu Ibu dikarenakan adanya kebiasaan terhadap ibu
memutuskan untuk memberikan susu formula dalam memberikan MP-ASI. Budaya dapat
kepada bayi. Sejalan dengan penelitian yang memberikan kontribusi terhadap tingginya
dilakukan oleh Afriyanti et al (2016) dan pemberian MP-ASI ynag terlalu dini sehingga
Mariani et al (2016) juga menunjukkan bahwa karakteristik masyarakat sulit untuk merubah.
dukungan keluarga memiliki pengaruh dalam Rata – rata ibu kebanyakan memberikan MP-
pemberian MP-ASI dini. Keluarga dapat ASI dini dengan tujuan agar bayi cepat besar
menjadikan alasan oleh Ibu untuk dan kebanyakan masyarakat menganggap

215
semakin banyak makan dan gemuk menjadi eksklusif pada anak. Sehingga uang yang
salah satu kebanggaan bagi ibu, sedangkan dipunyanya dapat digunakan untuk kebutuhan
bayi yang mengalami kegemukan atau yang lainnya. Jadi pendapatkan tinggi
dinamakan obesitas pada bayi dapat memberikan peluang kepada Ibu untuk
menyebabkan bayi sulit beraktivitas, nafas memberikan anak MP-ASI dini (Afriyanti et
menjadi pendek dikarenakan pembesaran al, 2016).
kelenjar tonsil atau disebut amandel.
Paritas Mempengaruhi Pemberian MP-ASI
Pemaparan Media Mempengaruhi Dini
Pemberian MP-ASI Dini Analisis 11 artikel diperoleh satu
Pemaparan media merupakan salah satu penelitian yang menjelaskan bahwa paritas
faktor yang dapat mempengaruhi pemberian dapat mempengerahui pemberian MP-ASI
MP-ASI dini pada bayi. Hasil penelitian yang dini pada bayi usia 0-6 bulan yaitu penelitian
dilakukan oleh Rahman et al (2015) Mariani et al tahun 2016. Paritas adalah
menjelaskan bahwa pemaparan media keadaaan Ibu yang melahirkan anak baik
berdampak negatif untuk Ibu dikarenakan dalam keadaan hidup atau mati, bukan aborsi
informasi yang diberikan kepada responden dan tanpa melihat jumlah anak yang
tidak diberi keterangan mengenai usia yang dilahirkan. Hasil penelitian menunjukkan
baik untuk mengonsumsi MP-ASI. Sehingga bahwa Ibu yang mengalami paritas <2
kebanyakan Ibu memberikan MP-ASI dini berpengaruh dalam pemberian MP-ASI dini
dengan alasan tertarik oleh iklam atau karena memiliki pengetahuan serta
informasi yang dibeirkan di media massa atau pengalaman yang rendah dalam pemberian
elektronik. Semakin tinggi Ibu yang terpapar ASI eksklusif. Diharapkan pemberian
informasi di media maka semakin tinggi pula informasi tentang pemberian MP-ASI dini dan
pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 ASI eksklusif dapat diberikan pada saat
bulan (Rahman et al, 2015). Asdan (2008) peritas rendah. Hal ini bertujuan untuk
menjelaskan bahwa informasi yang terdapat memberikan pemahaman dalam memberikan
dalam media harus disaring baik-baik MP-ASI pada anak (Mariani et al, 2016).
dikarenakan informasi yang diberikan tentang
MP-ASI tidak memberikan usia yang baik Usia Ibu Mempengaruhi Pemberian MP-
untuk anak yang dapat menerima MP-ASI ASI Dini
(Asdan, 2008) Berdasarkan hasil analisis 11 artikel
ditemukan bahwa usia Ibu mempengaruhi
Pendapatan Keluarga Mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada bayi. Usia
Pemberian MP-ASI Dini adalah periode dalam menentukan pola
Berdasarkan analisis 11 artikel kehidupan baru dan harapan yang baru untuk
ditemukan bahwa pendapatan keluarga kehidupan. Usia yang dimiliki semakin
mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada bertambah maka semakin banyak pula ilmu
bayi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh pengetahuan yang diperoleh. pada usia
Afriyanti et al (2016) menjelaskan bahwa dewasalah seseorang dapat memotivasi
keluarga yang mempunyai pendapatan tinggi dirinya sendiri sesuai dengan pengetahuan
akan cenderung memiliki aktifitas yang yang diperolehnya. Ketika seseorang telah
terbatas untuk tinggal dirumah oleh karena itu memiliki cukup umur maka kematangan daam
keluarga menyewa orang lain untuk mengasuh berfikir dan bekerja lebih besar. Selain itu
anaknya. Dalam kondisi ini biasanya juga, orang dewasa akan dipercaya oleh orang
mempengaruhi seorang Ibu untuk sekitar karna memiliki kedewasaan yang
memberikan ASI eksklusif dan menggantinya cukup tinggi (Notoasmodjo, 2007). Penelitian
dengan yang dilakukan oleh Wulandari et al (2018)
susu formula. Selain itu juga, pendapatan menjelaskan bahwa usia Ibu mempengaruhi
tinggi membuat keluarga mudah untuk pemberian MP-ASI dini karena pada usia
membelikan susu formula untuk anak dewasa, seseorang akan mempunyai
dibandingkan dengan keluarga pendapatan pengetahuan serta pengalaman dalam
rendah. Keluarga yang memiliki pendapatan pemberian MP-ASI dini.
rendah akan cenderuh memikirkan
keuangannya dan lebih memberikan ASI

216
Pengalaman Mempengaruhi Pemberian Faktor-faktor yang mempengaruhi
MP-ASI Dini pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6
Hasil analisis 11 artikel terdapat 1 bulan adalah pengetahuan, pekerjaan,
artikel yang menjelaskan bahwa pengalaman dukungan keluarga, pendidikan, tradisi,
dapat mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pemaparan media, pendaptan keluarga,
pada bayi. Pengalaman merupakan peristiwa paritas, usia Ibu, pengalaman, dan
dimasa lalu yang dapat memecahkan masalah kecukupan ASI.
dimasa mendatang. Menurut hasil penelitian Memberikan informasi tentang MP-
Wulandaei et al (2018) seorang Ibu yang ASI dan pendampingan pada Ibu dalam
mempunyai pengalaman yang baik tentang pemberian MP-ASI untuk bayi usia 0-6
perawatan seorang anak akan cenderung tidak bulan.
memberikan MP-ASI dini pada bayi <6 tahun.
Tetapi jika Ibu mempunyai pengalaman tidak DAFTAR PUSTAKA
baik juga akan diteruskan dimasa depan. Afriyani, R., Shintya H., Hetty R. 2016.
Contoh adalah peristiwa dimasa lalu seorang Faktor – Faktor yang Berhubungan
Ibu pernah memberikan MP-ASI dini pada Dengan Pemberian MP-ASI Pada
bayinya, sehingga dimasa datang bayi dari Bayi Usia 0 – 6 Bulan di BPM
anak kedua juga akan diberikan MP-ASI dini Nurtila Palembang. Jurnal
pada Ibu. Jadi, semakin banyak pengalaman Kesehatan. Volume VII, Nomor 2.
baik yang dipunyai Ibu maka Ibu akan Aprilina, Happy Dwi., Rahmawati. 2018.
memiliki pengalaman yang baik juga dalam Hubungan Faktor Budaya dan
mengasuh anak. Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan
Pemberian MP-ASI Dini. Jurnal
Kecukupan ASI Mempengaruhi Pemberian Health of Studies. Vol. 3, No. 2,
MP-ASI Dini September 2018, pp. 47-55.
Berdasarkan hasil penelitian yang Asdan. 2008. Analisis Faktor-faktor yang
dilakukan Heryanto (2017) menunjukkan Mempengaruhi Ibu dalam Pemberian
bahwa kecukupan ASI pada Ibu dapat MP-ASI Dini Kecamatan Pandan
mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada Tapanuli Tengah Tahun 2008. Tesis.
bayi. Kategori pemberian kecukupan ASI Medan: Universitas Sumatera Utara.
yang cukup dapat membuat seorang Ibu tidak Azisya, Syasya. 2010. Sukses Menyusui
memberikan MP-ASI dini pada usia bayi <6 Meski Bekerja. Jakarta: Gema Insani.
bulan. Menurut Roesli (2012) produksi ASI Chairani, S. K. 2013. Alasan Ibu
merupakan proses terjadinya pengeluaran air Memberikan Makanan Pendamping
susu yang dimulai dari isapan bayi diputing ASI Dini dengan Pendekatan Teori
susu Ibu. produksi ASI merupakan Health Belief Model di Wilayah
perangsangan payudara Ibu oleh hormon Kerja Puskesmas Kecamatan
polaktin (Roesli, 2012). Pada penelitian Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun
Heryanto (2017) menujukkan bahwa Ibu yang 2013.Skripsi. Jakarta: UIN Syarif
memberikan kecukupan ASI cukup dan Hidayatullah Jakarta.
kecukupan ASI kurang masih ada yang Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan
memberikan MP-ASI dini pada bayi <6 bulan. Pendistribusian dan Pengelolaan
Dikarenakan proses kelahiran Ibu dibantu Makanan Pendamping Air Susu Ibu
oleh bayi bukan tenaga kesehatan seperti Tahun2004. Jakarta: Direktorat
bidan, sehingga kepengetahuan tentang MP- Jenderal Gizi Masyarakat.
ASI kurang. Selain itu produksi ASI yang Fadhila, S, R & Ninditya, L. 2016. Dampak
kurang membuat Ibu memberikan MP-ASI Dari Tidak Menyusui Di Indonesia.
dini (Hetyanto, 2017). IDAI.
Fitria Eka, Intan et al. 2014. Dampak Usia
KESIMPULAN Pertama Pemberian makanan
Karakteristik subjektif yang Pendamping ASI terhadap Status Gizi
digunakan adalah 10 artikel menggunakan Bayi Usia 8-12 Bulan di Kecamatan
Ibu yang mempunyai anak usia 0-6 tahun Seberang Ulu I palembang. Sari
dan Ibu yang mempunyai anak usia 7-24 Pediatri, 2013.Vol 15, No 4.
tahun.

217
Heryanto, Eko. 2017. Faktor-faktor Universitas Muhammadiyah
yang Berhubungan Purwokerto, Indonesia.
dengan Pemberian Makanan Mubarak, W. I. 2009. Ilmu Kesehatan
Pendamping ASI dini. Jurnal Ilmu Masyarakat. Teori dan Aplikasi.
Kesehatan. Stikes Aisyah. Jakarta: Rineka Cipta.
Juliarti, Widya., Affriyani, Ranti. 2019. Nasar, S. S., Djoko, S., Hartati, B., &
Faktor-Faktor yang Berhubungan Budiwirti, Y. E. 2014. Penuntun diet
Dengan Pemberian MP-ASI Dini di anak. Jakarta: Badan Penerbit
Puskesmas Garuda Tahun 2016. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas
Menara Ilmu, volume XIII No. 1 1 Indonesia.
Januari 2019. Nauli, S. D. 2012. Hubungan Pemberian
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. MP-ASI Dini dengan Kejadian
Nomor 41 Tahun 2014. Jakarta: Penyakit Infeksi pada Bayi 0-6 Bulan
Menteri Hukum dan Hak Asasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sindar
Manusia Republik Indonesia. Raya Kecamatan Raya Kahean
Kemenkes RI. 2016. Pemberian Kabupaten Simalungun Tahun
ASI Ekslusif. Profil Kesehatan 2012.Skripsi. Sumatera Utara:
Indonesia Universitas Sumatera Utara.
2015.http://www.depkes.go.id. Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Prinsip-
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Pengembangan Kesehatan. Republik Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan
Indonesia: Departemen Kesehatan. dan Perilaku Kesehatan Masyarakat.
Krisnatuti. 2008. Menyiapkan Makanan Jakarta: Rineke Cipta.
Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara. Oktova, Rafika. 2017. Determinan yang
Kristianto Y. dan Sulistyani, T. 2014. Faktor Berhubungan Denagn Pemberian
yang mempengaruhi perilaku Ibu dalam MP-ASI Dini Pada Bayi Usia 0 – 6
pemberian Makanan Pendamping ASI Bulan. Jurnal Kesehatan. Volume
(MP-ASI) pada bayi umur 6 – 36 bulan. VII. Nomor 1, Aapril, 2017, hlm 84-
STIKES RS. 90.
Marmi, K,R,. 2016. Asuhan Neonatus, Prawesti, D. R. 2016. Hubungan Pemberian
Bayi, Balita, dan Anak Makanan Pendamping ASI (MP-
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka ASI)
Pelajar. Dini dengan Status Gizi pada Bayi
Mariani, Nina Nirmaya., Hendi Hendarwan., Usia 1-6 Bulan di Puskesmas
Giti Sri Nita. 2016. Faktor-Faktor yang Lembeyen Kabupaten Magetan.
Berhubungan Dengan Pemberian MP- Skripsi. Madiun: Program Studi
ASI Dini di Wilayah Kerja UPTD Keperawatan Stikes Bhakti Husada
Puskesmas Sindanglaut Kecamatan Mulia.
Lemahabang Kabupaten Cirebon. Priyoto. 2014. Teori Sikap Dan Perilaku
Jurnal Kesehatan. Volume VII, No. 3, Dalam Kesehatan. Yogyakarta :
November 2016, hlm 421-426. Nuha Medika
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Rahman, Riskiah., Buraerah H., Abd.
Kesehatan Anak Dalam Hakim., Andi Ummu Salmah. 2015.
Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Determinan yang Berhubungan
Info Media. Dengan Pemberian MP-ASI Pada
Meylani, Anggita M dan Susilo, Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan
Rakhmat.2020. Pengaruh Pendidikan Lalombaa Kecamatan Kolaka
Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Kabupaten Kolaka.
Sikap Ibu tentang Konsep Halal dan Roesli, Utami. 2012. Spesifikasi Teknis
Sehat pada MPA-SI di Wilayah Makanan Pendamping Air Susu Ibu
Puskesmas Bojongsari.Jurnal (MP-ASI). Jakarta: PT. Elex
Keperawatan Muhammadiyah. Komputindo.
Purwokerto: Fakultas Ilmu Kesehatan Utami. 2015. Buku Pintar Asi Eksklusif.
Yogyakarta: Diva Press.

218
Wahyuhandani, Eriza., Trias Mahmudiono.
2017. Hubungan Pengetahuan Gizi
dan Pekerjaan Ibu Terhadap
Pemberian MP-ASI Dini di
Puskesmas Telaga Biru Kota
Pontianak Tahun 2014. Jurnal
Amerta Nutr (2017). DOI:
10.2473/amnt.v1i4.2017.300-307.
WHO. 2017. Infant and young child
feeding.
Widiastuti, Susanti., Marini., Yanuar,
Anggi Yanuar. 2020. Hubungan
Pendidikan, Pengetahuan dan Budaya
Terhadap Pemberian Makanan
Pendamping ASI Dini di Puskesmas
Ciruas Kabupaten Serang Tahun
2019. Journal Educational of
Nursing (JEN).Vol.3 No.1 – Januari
– Juni 2020; hal.1-10.
______. 2020. Hubungan Pendidikan,
Pengetahuan dan Budaya
Terhadap Pemberian Makanan
Pendamping ASI Dini di Puskesmas
Ciruas Kabupaten Serang Tahun 2019.
Journal Educational of Nursing (JEN).
Vol. 3 No.1 – Januari – Juni 2020; hal.
1-10.
Wulandari, Priharyanti., Dwi Nur Aini., Desi
Mega Kurnia Sari. 2018. Faktor-Faktor
yang Berhubungan Dengan Pemberian
MP-ASI Dini di Desa Boloh Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan. Jurnal
JKFT: Universitas Muhammadiyah
Tanggerang. Vol. 3, Juli-Desember,
tahun 2018: 81-90.

219
220

Anda mungkin juga menyukai