Anda di halaman 1dari 8

MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan

Volume 7, Nomor 2, September 2022

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU


DAN ANAK OLEH IBU BALITA DI PMB “YD” KECAMATAN SERIRIT TAHUN 2020

Gede Ivan Kresnayana1, Ketut Putra Sedana2, Kadek Agustina Puspa Ningrum3
1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
kadeksuarmini41@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Buku KIA pada saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia dan buku KIA dapat
dimanfaatkan apabila buku KIA telah dimiliki oleh ibu. Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018 hasil
penelitian Riskesdas menunjukkan, ibu yang mempunyai buku KIA 70% dan 30% tidak mempunyai buku
KIA. Tujuan Untuk Mengetahui Faktor- Faktor Yang Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak Oleh Ibu Balita di PMB “YD” Kecamatan Seririt Tahun 2020. Metode: Jenis penelitian ini
menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan rancangan studi cross-sectional. Hasil:
Hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa sebanyak 9 (69,2%) ibu yang
memiliki pengetahuan baik memanfaatkan buku KIA dan sisanya sebanyak 5 (18,5%) tidak memanfaatkan
buku KIA. Sedangkan dari 26 ibu yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 4 (30,8%) ibu yang
memanfaatkan buku KIA sisanya sebanyak 22(81,5%) tidak memanfaatkan buku KIA. (nilai p=0,002).
Simpulan: Uji statistik maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara usia, pendidikan, pekerjaan,
paritas, dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan buku KIA.

Kata Kunci: Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Balita

ABSTRACT
Introduction: Currently, the MCH handbook has spread throughout Indonesia and the MCH handbook can
be used if the mother has the MCH handbook. Based on the results of Riskesdas in 2018, the results of
Riskesdas showed that mothers who had a KIA book were 70% and 30% did not have a KIA book. The aim
is to find out the factors that influence the use of maternal and child health books by mothers under five at
PMB “YD”, Seririt sub-district in 2020. Method: This type of research used an observational analytic
research design with a cross-sectional study design. Result: The results of the relationship between
knowledge and the use of the KIA book showed that 9 (69.2%) mothers who had good knowledge used the
KIA book and the remaining 5 (18.5%) did not use the KIA book. Meanwhile, of the 26 mothers who had
insufficient knowledge, 4 (30.8%) of women used the MCH booklet, the remaining 22 (81.5%) did not use
the KIA book. (p value = 0.002). Conclusion: From the statistical test, it can be concluded that there is a
relationship between age, education, occupation, parity, support from health workers and the use of the MCH
Handbook.

Keywords: Utilization of Maternal and Child Health Books, Toddlers

PENDAHULUAN pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh


pendekatan, kebijakan, dan strategi program yang
Pembangunan kesehatan diselenggarakan tepat serta sasaran yang jelas. Tingkat angka
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap salah satu indikator dalam pengukuran derajat
orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat. (Umar,2013). Indonesia
yang setinggi – tinggi. Keberhasilan pelaksanaan
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 59
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

sendiri jika dibandingkan dengan negara buku KIA dapat meningkatkan partisipasi
berkembang lainnya, angka kematian ibu di masyarakat dalam mengontrol kesehatan ibu dan
Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Di anak sehingga kesehatan dan gizi ibu dan anak
Indonesia angka kematian ibu lebih besar dapat meningkat.(Sistriani, 2018).
dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand
dan Philipina. Pada tahun 2012 angka kematian Buku KIA pada saat ini sudah tersebar di
ibu meningkat dengan jumlah 347 per 100.000 seluruh Indonesia dan buku KIA dapat
kelahiran hidup dan pada tahun 2015 angka dimanfaatkan apabila buku KIA telah dimiliki
kematian ibu (AKI) mengalami penurunan yaitu oleh ibu. Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun
305 per 100.000 kelahiran hidup. (Hasmi 2018 hasil penelitian Riskesdas menunjukkan, ibu
ARd,2014).Angka kematian bayi pada tahun 2015 yang mempunyai buku KIA 70% dan 30% tidak
tercatat sejumlah 32 per 1.000 kelahiran hidup. mempunyai buku KIA, akan tetapi yang bisa
Angka kematian neonatal bayi di Indonesia pada memperlihatkan kepada petugas kesehatan hanya
periode 2017 yaitu 15 per 1.000 kelahiran hidup. 60% dan 10% tidak bisa menunjukkan.
Angka kematian balita (AKBA) berjumlah 32 per Kepemilikan buku KIA oleh anak usia 0-59 bulan
1.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi pada tahun 2018 sebanyak 65,9% memiliki
(AKB) dengan jumlah 24 kematian per 1.000 (49,7% bisa menunjukkan dan 16,2% tidak bisa
kelahiran hidup pada tahun 2017 (SDKI,2017). menunjukkan) dan 34,1% tidak memiliki buku
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi KIA. Buku KIA sendiri memiliki fungsi sebagai
Bali tahun 2018 angka kematian ibu mencapai alat komunikasi antara ibu dan petugas kesehatan,
angka 52,2 per 100.000 kelahiran hidup, terdapat untuk mengetahui kesehatan ibu, untuk melihat
5 Kabupaten tertinggi dengan kasus kematian ibu dan memantau tumbuh kembang balita, sebagai
yaitu, Kabupaten Buleleng 28,5%, Kota Denpasar media konseling, dokumentasi dan sebagai deteksi
11,4%, Kabupaten Klungkung 11,4%, Kabupaten dini adanya resiko. (Riskesdas, 2018).
Karangasem 11,4%, Kabupaten Tabanan 11,4%, Pemanfaatan buku KIA ini dipengaruhi
Kabupaten Jembrana 8,5%,KabupatenBadung oleh beberapa faktor. Berdasarkan teori yang
8,5%, Kabupaten Gianyar 5,7%, Kabupaten dikembangkan oleh Lawrence Green (1991),
Bangli 2,8% (DinkesProvinsi Bali, 2019). menyebutkan bahwa beberapa faktor yang dapat
Salah satu program yang dibuat pemerintah mempengaruhi perilaku seseorang yaitu yang
untuk menekan angka terjadinya kematian ibu dan pertama faktor predisposisi (pengetahuan, sikap,
bayi yaitu dengan melakukan pemberian buku kepercayaan, nilai-nilai dan budaya). Rendahnya
kesehatan ibu dan anak (KIA) pada ibu hamil. pemanfaatan buku KIA masih terkendala oleh
Buku KIA merupakan alat untuk memantau rendahnya pengetahuan dan sikap ibu tentang
tumbuh kembang anak. Buku KIA sendiri telah manfaat dari buku KIA dan sebagian ibu juga
diperkenalkan sejak tahun 1994 yang merupakan menganggap hal-hal yang berhubungan dengan
kerjasama internasional anatara Indonesia dan buku KIA hanya sekedar buku catatan
Jepang (JICA). Buku KIA berisi informasi – pemeriksaan (Yayu, dkk, 2017). Kedua yaitu
informasi yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan faktor pemungkin (lingkungan fisik, biaya, sarana
anak seperti pada bagian pertama terdapat atau fasilitas kesehatan). Keterjangkauan jarak,
informasi mengenai ibu hamil, ibu bersalin dan ketersediaan transportasi dan ketersediaan fasilitas
ibu nifas, pada bagian kedua terdapat informasi kesehatan di lingkungan ibu memberikan
seperti tanda – tanda bayi lahir sehat, apa saja pengaruh yang besar dalam memanfaatkan
yang dilakukan pada bayi baru lahir, anjuran pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu dalam
pemberian makan, bagaimana mengatasi penyakit menggunakan buku KIA (Mulia, 2018). Terakhir
yang sering diderita anak dirumah, tanda – tanda yaitu faktor pendorong atau penguat (sikap dan
anak sakit, kapan anak segera harus dibawa perilaku petugas kesehatan) (Notoatmodjo, 2010).
kembali ketempat pelayanan kesehatan, serta Hasil Penelitian Hasanbasri dan Emoviana (2017)
kartu pemantauan pertumbuhan dan di Kota Sawalunto menunjukkan bahwa 80%
perkembangan anak (Subiyatum, 2017). petugas kesehatan tidak memberikan penyuluhan
Pemeberian buku KIA ini bertujuan untuk kepada ibu sesuai dengan materi yang terdapat
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu dalam buku KIA.
mengenai kesehatan ibu dan anak sehingga ibu Berdasarkan study pendahuluan yang
dapat mendeteksi dini kesehatan ibu dan anak. dilakukan di PMB “YD” di Kecamatan Seririt
Selain itu, diharapkan juga dengan pemberian semua ibu balita dibagikan Buku KIA akan tetapi
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 60
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

berdasarkan wawancara dengan 7 orang ibu balita HASIL PENELITIAN


di PMB “YD” kurang mengerti kegunaan dari 1. Analisis Univariat
buku KIA, mereka hanya menyimpan dirumah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu, Pekerjaan,
dan sebulan sekali dilihat ketika hendak Pendidikan, Paritas, Pengetahuan Di
membawa balitanya ke Posyandu atau Puskesmas, PMB YD Seririt
begitu juga belum banyak ibu yang belum tau Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)
kegunaannya, bahkan ada yang ditinggal di rumah < 20 dan >35 16 40,0
PMB karena takut hilang. 20-35 24 60,0
Total 40 100
Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan Pekerjaan
Bekerja 18 45,0
penelitian tentang faktor- faktor yang berpengaruh Tidak Bekerja 22 55,0
terhadap pemanfaatan buku kesehatan ibu dan Total 40 100
anak oleh ibu balita di PMB “YD” Kecamatan Pendidikan
Seririt Tahun 2020. Tinggi 17 42,5
Rendah 23 57,5
Total 40 100
Paritas
METODE PENELITIAN Primipara 15 37,5
Multipara 25 62,5
Jenis penelitian ini menggunakan desain Total 40 100
penelitian analitik observasional dengan Pengetahuan
rancangan studi cross-sectional. Variabel Baik 14 35,0
Kurang 26 65,0
independen dalam penelitian ini adalah umur, Total 40 100
pendidikan, pekerjaan, paritas, dukungan
petugas kesehatan, petugas kesehatan. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat usia ibu <
Sedangkan variabel dependen dalam 20 dan >35 tahun sebanyak 16 (40%) ibu
penelitian ini adalah pemanfaatan buku KIA. sedangkan usia 20-35 tahun sebanyak 24 (60%)
ibu. sebagian besar ibu balita di PMb YD
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Kecamatan Seririt tidak bekerja yaitu sebanyak 22
ibu Balita yang mempunyai buku KIA untuk orang (55%) ibu dan sebanyak 18 (45%) yang
balita sebanyak 45 ibu di PMB “YD” bekerja. Pendidikan ibu balita kategori tinggi
Kecamatan Seririt tahun 2020. Penelitian ini sebanyak 17 (42,5%) dan kategori rendah
menggunakan teknik purposive sampling dan sebanyak 23 (57,5%) ibu. sebagian besar ibu
sempel penelitian ini adalah total populasi ibu balita kategori multipara sebanyak 25 (62,5%) dan
15 (37,5%) ibu adalah primipara. sebagian besar
Balita dengan kriteria Balita punya buku KIA ibu balita berpengetahuan kurang yaitu sebanyak
sebanyak 40 ibu di PMB “YD” Kecamatan 26 (65%) dan sisanya 14 (35%) ibu
Seririt tahun 2020. Penelitian ini dilakukan berpengetahuan baik.
pada bulan Juni 2020 sampai Februari 2021 di
PMB “YD” Kecamatan Seririt tahun 2020. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Buku
KIA
Ibu Balita di PMB YD Kecamatan Seririt
Pemanfaatan Buku Jumlah Persentase
KIA (%)
Dimanfaatkan 13 32,5
Tidak dimanfaatkan 27 67,5
Total 40 100
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
ibu balita sebagian besar tidak memanfaatkan
buku KIA yaitu sebanyak 27 (67,5%) dan sisanya
sebanyak 13 (32,5%) memanfaatkan buku KIA.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 61
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

2. Analisis Bivariat Hasil analisis hubungan pekerjaan dengan


pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa jumlah
ibu yang bekerja dalam memanfaatkan dan tidak
Tabel 3 Hubungan Usia dengan Pemanfaatan memanfaatkan buku KIA memiliki jumlah yang
Buku KIA sama yaitu sebanyak 9 ibu. Sedangkan ibu yang
tidak bekerja terdapat 4 (30,7%) ibu yang
memanfaatkan buku KIA dan sisanya sebanyak
18(66,7%) tidak memanfaatkan buku KIA. Hasil
uji statistik diperoleh nilai p=0,033 maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan antara pekerjaan
Hasil analisis hubungan usia dengan ibu balita dengan pemanfaatan buku KIA.
pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa sebanyak
11 (84,6%) ibu yang berusia < 20 dan >35 tahun
memanfaatkan buku KIA dan sisanya sebanyak
16(40%) tidak memanfaatkan buku KIA.
Sedangkan dari 24 ibu yang berusia 20-35 tahun,
terdapat 2 (15,4%) ibu yang memanfaatkan buku
KIA sisanya sebanyak 22(81,5%) tidak
memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p=0,001 maka dapat disimpulkan
terdapat hubungan antara usia ibu balita dengan
pemanfaatan buku KIA.

Hasil analisis hubungan paritas dengan


pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa sebanyak
11 (84,6%) ibu yang kategori primipara
memanfaatkan buku KIA dan sisanya sebanyak 4
(14,8%) tidak memanfaatkan buku KIA.
Sedangkan dari 25 ibu yang kategori multipara
terdapat 2 (15,4%) ibu yang memanfaatkan buku
Hasil analisis hubungan pendidikan KIA sisanya sebanyak 23(85,2%) tidak
dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik
sebanyak 11 (84,6%) ibu yang berpendidikan diperoleh nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan
kategori tinggi memanfaatkan buku KIA dan terdapat hubungan antara paritas dengan
sisanya sebanyak 6 (22%) tidak memanfaatkan pemanfaatan buku KIA.
buku KIA. Sedangkan dari 23 ibu yang
berpendidikan kategori rendah terdapat 2 (15,4%)
ibu yang memanfaatkan buku KIA sisanya
sebanyak 21(77,8%) tidak memanfaatkan buku
KIA. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,003
maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara
pendidikan ibu balita dengan pemanfaatan buku
KIA. Hasil analisis hubungan pengetahuan
dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa
sebanyak 9 (69,2%) ibu yang memiliki
pengetahuan baik memanfaatkan buku KIA dan
sisanya sebanyak 5 (18,5%) tidak memanfaatkan
buku KIA. Sedangkan dari 26 ibu yang memiliki
pengetahuan kurang terdapat 4 (30,8%) ibu yang
memanfaatkan buku KIA sisanya sebanyak
22(81,5%) tidak memanfaatkan buku KIA. Hasil
uji statistik diperoleh nilai p=0,002 maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA.
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 62
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

Farida (2017) dengan judul penelitian


Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan
Ibu Dan Anak (KIA) Oleh Ibu Hamil Di
Puskesmas Wanakerta Kabupaten Karawang
dengan hasil kehamilan primigravida
sebanyak 68 responden dan kehamilan
multigravida sebanyak 56 responden.
Menurut asumsi penelitian banyak ibu hamil
dengan kehamilan multigravida. Masih
kurang memanfaatkan buku KIA karena
Hasil analisis hubungan dukungan adanya kecendrungan bahwa buku sebagai
petugas kesehatan dengan pemanfaatan buku KIA buku kunjungan ibu hamil untuk melakukan
diperoleh bahwa sebanyak 9 (69,3%) ibu yang pemeriksaan, bukan sebagai sumber
didukung petugas kesehatan memanfaatkan buku informasi yang bermanfaat dalam proses
KIA dan sebanyak 9 (33,3%) ibu tidak kehamilannya. Pada ibu primigravida masih
memanfaatkan buku KIA. Sedangkan dari 22 ibu kurangnya pengalaman ibu hamil terhadap
yang tidak didukung petugas kesehatan terdapat 4 kehamilan membentuk sikap responden
(30,7%) ibu yang memanfaatkan buku KIA menjadi rasa ingin yang tahu yang besar
sisanya sebanyak 18(66,7%) tidak memanfaatkan terhadap buku KIA sehingga dapat
buku KIA. Hasil uji statistik diperoleh nilai memaksimalkan pemanfaatan buku KIA.
p=0,033 maka dapat disimpulkan terdapat Berdasarkan hasil yang telah didapat
hubungan antara dukungan petugas kesehatan sebagian besar ibu balita berpengetahuan
dengan pemanfaatan buku KIA. kurang yaitu sebanyak 26 (65%) dan sisanya
14 (35%) ibu berpengetahuan
baik.Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang
PEMBAHASAN terhadap objek melalui indra yang
dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
1. karakteristik (usia, pendidikan, sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu
pekerjaan, paritas,) dengan pemanfaatan penginderaan sehingga menghasilkan
Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (Buku pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
KIA) oleh ibu balita untuk balita di PMB intensitas perhatian dan persepsi terhadap
“YD” Kecamatan Seririt Tahun 2020 objek, dan bahwa pengetahuan yang dimilii
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat seseorang dapat dipengaruhi dri seberapa
usia ibu < 20 dan >35 tahun sebanyak 16 banyak informasi yang diperoleh dan eberapa
(40%) ibu sedangkan usia 20-35 tahun cepat seseorang menerima informasi
sebanyak 24 (60%) ibu. sebagian besar ibu (Notoatmodjo, 2017). Penelitian ini sejalan
balita di PMb YD Kecamatan Seririt tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh Colti
bekerja yaitu sebanyak 22 orang (55%) ibu Sistriani (2013) dengan judul Fungsi
dan sebanyak 18 (45%) yang bekerja. Pemanfaatan Buku KIA Terhadap
Pendidikan ibu balita kategori tinggi Pengetahuan Ibu Dan Anak Pada Ibu hamil di
sebanyak 17 (42,5%) dan kategori rendah Banyumas dengan hasil yang didapatkan dari
sebanyak 23 (57,5%) ibu. 67 responden yang memiliki pengetahuan
Hasil penelitian yang didapatkan kurang baik sebanyak 40 responden (59.7%)
terhadap paritas didapatkan sebagian besar dan pengetahuan yang baik sebanyak 27
ibu balita kategori multipara sebanyak 25 responden (40.3%).
(62,5%) dan 15 (37,5%) ibu adalah Menurut asumsi peneliti bahwa adanya
primipara. gravida. Paritas adalah jumlah dari yang berpengatahuan kurang baik dilihat dari
kehamilan yang menghasilkan janin variabel banyaknya responden yang kurang
dan mampu hidup diluar rahim (28 minggu). memahami isi dari buku KIA atau kurang
Paritas merupakan klasifikasi perempuan mengetahui manfaat dari buku KIA, itu
dengan melihat jumlah bayi lahir hidup atau dikarenakan kurangnya informasi yang
mati yang dilahirkannya pada umur didapatkan mengenai buku KIA, dan
kehamilan ebih dari 20 minggu responden
(Wahyuningrum, 2018). Penelitian ini sejalan 2. Hubungan faktor internal pengetahuan ibu,
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nita
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 63
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

usia, pendidikan, pekerjaan, paritas dengan merupakan usaha yang dilaukan secara sadar
pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan dan terencanauntuk mewujudkan suasana dan
Anak (Buku KIA) oleh ibu balita untuk proses pembelajaransehingga pendidikan
balita di PMB “YD” Kecamatan Seririt responden dapat mempengaruhi perilaku ibu
Tahun 2020 dalam memanfaatkan buku KIA. Dalam hal
a) Hubungan Usia dengan Pemanfaatan ini, ibu dengan pendidikan yang rendah
Buku KIA memulai ingin tahu lebih banyak hal
Dari hasil analisis hubungan usia dengan sehingga lebih sering membaca ataupun
pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa memanfaatkan buku KIA. Namun belum ada
sebanyak 11 (84,6%) ibu yang berusia < 20 teori yang menyatakan bahwa tingkat
dan >35 tahun memanfaatkan buku KIA dan keingintahuan ibu dengan pendidikan rendah
sisanya sebanyak 16(40%) tidak lebih tinggi dibandingkan ibu dengan
memanfaatkan buku KIA. Sedangkan dari 24 pendidikan tinggi.
ibu yang berusia 20-35 tahun, terdapat 2 c) Hubungan Pekerjaan dengan
(15,4%) ibu yang memanfaatkan buku KIA Pemanfaatan Buku KIA
sisanya sebanyak 22(81,5%) tidak Dari hasil analisis hubungan pekerjaan
memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh
diperoleh nilai p=0,001 maka dapat bahwa jumlah ibu yang bekerja dalam
disimpulkan terdapat hubungan antara usia memanfaatkan dan tidak memanfaatkan buku
ibu balita dengan pemanfaatan buku KIA. KIA memiliki jumlah yang sama yaitu
Usia adalah waktu lama hidup sesorang yang sebanyak 9 ibu. Sedangkan ibu yang tidak
terhitung sejak lahir. Dalam penelitian ini, bekerja terdapat 4 (30,7%) ibu yang
usia 20 tahun cenderung lebih memanfaatkan memanfaatkan buku KIA dan sisanya
buku KIA karena pada umur tersebut ibu sebanyak 18(66,7%) tidak memanfaatkan
hamil masih merasa bahwa pemeriksaan buku KIA. Hasil uji statistik diperoleh nilai
kehamilan adalah hal yang penting terutama p=0,033 maka dapat disimpulkan terdapat
padakehamilan pertama, sedangkan ibu usia hubungan antara pekerjaan ibu balita dengan
>35 tahun cenderung acuh dalam pemanfaatan buku KIA. Hal tersebut dapat
memanfaatkan buku KIA karena telah merasa terjadi karena dengan bekerja maka
cukup berpengalaman pada kehamilan seseorang akan memperoleh pengetahuan dan
sebelumnya (Abdulah,2018). Pengetahuan pengalaman baik secara langsung maupun
manusia dalam hal ini ibu hamil diperoleh tidak langsung,yang akan mendorong bahkan
melalui mata dan telinga yang mempengaruhi perilaku seseorang (Mubarak,
dikonversimenjadi minat yang dipengaruhi 2017)
oleh beberapafaktor sepertiumur misalnya d) Hubungan Paritas dengan Pemanfaatan
yang membuat ibu hamil Buku KIA
berminatmemanfaatkan buku KIA Hasil analisis hubungan paritas dengan
(Notoadmodjo,2017). pemanfaatan buku KIA diperoleh bahwa
b) Hubungan Pendidikan dengan sebanyak 11 (84,6%) ibu yang kategori
Pemanfaatan Buku KIA primipara memanfaatkan buku KIA dan
Dari hasil analisis hubungan pendidikan sisanya sebanyak 4 (14,8%) tidak
dengan pemanfaatan buku KIA diperoleh memanfaatkan buku KIA. Sedangkan dari 25
bahwa sebanyak 11 (84,6%) ibu yang ibu yang kategori multipara terdapat 2
berpendidikan kategori tinggi memanfaatkan (15,4%) ibu yang memanfaatkan buku KIA
buku KIA dan sisanya sebanyak 6 (22%) sisanya sebanyak 23(85,2%) tidak
tidak memanfaatkan buku KIA. Sedangkan memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik
dari 23 ibu yang berpendidikan kategori diperoleh nilai p=0,000 maka dapat
rendah terdapat 2 (15,4%) ibu yang disimpulkan terdapat hubungan antara paritas
memanfaatkan buku KIA sisanya sebanyak dengan pemanfaatan buku KIA. Paritas
21(77,8%) tidak memanfaatkan buku KIA. adalah jumlah dari kehamilan yang
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,003 menghasilkan janin variabel dan mampu
maka dapat disimpulkan terdapat hubungan hidup diluar rahim (28 minggu).
antara pendidikan ibu balita dengan Paritas merupakan klasifikasi
pemanfaatan buku KIA. Pendidikan perempuan dengan melihat jumlah bayi lahir

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 64
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

hidup atau mati yang dilahirkannya pada berpengetahuan kurang tidak memanfaatkan
umur kehamilan lebih dari 20 minggu Buku KIA secara teratur menunjukan bahwa
(Wahyuningrum, 2018). Penelitian ini sejalan pengetahuan mempengaruhi tindakan ibu
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nita dalam memanfaatkan Buku KIA.
Farida (2018) dengan judul penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor
Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan yang menentukan peran serta masyarakat.
Ibu Dan Anak (KIA) Oleh Ibu Hamil Di Pendidikan menyebabkan seseorang semakin
Puskesmas Wanakerta Kabupaten Karawang cepat mengerti dan faham terhadap informasi
dengan hasil kehamilan primigravida yang disampaikan serta tanggap terhadap
sebanyak 68 responden dan kehamilan lingkungannya. Selain itu pendidikan juga
multigravida sebanyak 56 responden. merupakan salah satu faktor yang
Menurut asumsi penelitian banyak ibu mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
hamil dengan kehamilan multigravida. Masih kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
kurang memanfaatkan buku KIA karena seseorang diharapkan prilaku kesehatannya
adanya kecendrungan bahwa buku sebagai semakin baik. (Depkes, 2018). Pendidikan
buku kunjungan ibu hamil untuk melakukan baik formal maupun informal diharapkan
pemeriksaan, bukan sebagai sumber dapat meningkatkan pengetahuan tentang
informasi yang bermanfaat dalam proses gizi, peranan pendidikan, kesadaran gizi dan
kehamilannya. Pada ibu primigravida masih pola makan dalam peningkatan kualitas
kurangnya pengalaman ibu hamil terhadap sumber daya manusia nampaknya sangat
kehamilan membentuk sikap responden kompleks.
menjadi rasa ingin yang tahu yangbesar
terhadap buku KIA sehingga dapat
memaksimalkan pemanfaatan buku KIA. SIMPULAN DAN SARAN
e) Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan
pemanfaatan Buku KIA Simpulan
Dari hasil analisis hubungan 1. Pemanfaatan Buku KIA Ibu Balita di PMB
pengetahuan dengan pemanfaatan buku KIA YD Kecamatan Seririt dapat dilihat bahwa
diperoleh bahwa sebanyak 9 (69,2%) ibu ibu balita sebagian besar tidak memanfaatkan
yang memiliki pengetahuan baik buku KIA yaitu sebanyak 27 (67,5%) dan
memanfaatkan buku KIA dan sisanya sisanya sebanyak 13 (32,5%) memanfaatkan
sebanyak 5 (18,5%) tidak memanfaatkan buku KIA.
buku KIA. Sedangkan dari 26 ibu yang 2. Karakteristik dapat dilihat usia ibu sebagian
memiliki pengetahuan kurang terdapat 4 besar usia 20-35 tahun sebanyak 24 (60%)
(30,8%) ibu yang memanfaatkan buku KIA ibu. Pekerjaan ibu sebagian besar tidak
sisanya sebanyak 22(81,5%) tidak bekerja yaitu sebanyak 22 orang (55%).
memanfaatkan buku KIA. Hasil uji statistik Pendidikan ibu sebagian besar kategori
diperoleh nilai p=0,002 maka dapat rendah sebanyak 23 (57,5%) ibu. sebagian
disimpulkan terdapat hubungan antara besar ibu balita kategori multipara sebanyak
pengetahuan dengan pemanfaatan buku 25 (62,5%) dan 15 (37,5%) ibu adalah
KIA.Namun hasil penelitian ini berbanding primipara. sebagian besar ibu balita
terbalik dengan apa yang disampaikan oleh berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 26
Notoatmojo (2017), bahwa pengetahuan (65%).
adalah hasil dari penginderaan seseorang 3. Hasil uji statistik maka dapat disimpulkan
terhadap objek tertentu. Pengetahuan terdapat hubungan antara usia, pendidikan,
merupakan domain yang sangat penting pekerjaan, paritas, dukungan petugas
dalam terbentuknya tindakan seseorang. Jika kesehatan dengan pemanfaatan buku KIA
dilihat berdasarkan distribusi prekwensi dari
hasil penelitian ini terlihat bahwa semakin Saran
baik pengetahuan seseorang maka akan 1. Dilihat dari banyaknya jumlah ibu yang
semakin baik seseorang dalam melakukan memanfatkan buku KIA balita diharapakan
suatu tindakan termasuk dalam hal petugas kesehatan agar terus dapat
keteraturan pemanfatan Buku KIA. Dari hasil memberikan masukan – masukan kepada ibu
penelitian diperoleh juga responden yang balita untuk terus dapat memanfaatkan buku
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 65
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan
Volume 7, Nomor 2, September 2022

KIA dan bagi yang belum memanfaatkan


diharapakan lebih banyak diberikan
penyuluhan pada saat posyandu.
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat
Buku KIA menyebabkan ibu-ibu tidak
mengerti arti dari buku KIA tersebut maka
perlu masukan dari pertugas kesehatan atau
kader.
3. Agar buku KIA balita lebih dapat
dimanfaatkan lagi sebaiknya buku KIA
disoalisasikan lagi dalam masyarakat dengan
memasang poster - poster yang mudah
dimengerti dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Nagan Raya. 2017. Profil Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya. Suka Makmue.
Dian Aryanti. 2018. Kunjungan Pertama Ibu
Hamil ( K1) Ke Poli Kia di Puskesmas
KutaAlam Kota BandaAceh.
Depkes. 2019. Sistem Kesehatan Nasional.
Jakarta.
Depkes. 2017. Pembangunan Kesehatan
Masyarakat di Indonesia. Jakarta.
Depkes. 2019. Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga II Depkes RI. Jakarta:
UNICEF
Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2018. Standar
Prosedural dan manual. Alue
Penyareng: FKM UTU.
Gmikro. 2019. Posyandu Sebuah Konsep
Pendekatan Hak Anak Dan Perempuan.
Jakarta: Wiramedika.
Kardjati, Sri, et al. 2018.Aspek Kesehatan dan
Gizi Anak Balita,Yayasan
OborIndonesia, Jakarta.
KMK, 2019.Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor: 155/Menkes/Per/I/2010tentang
Penggunaan KMS Bagi Balita,Jakarta.
Markum. 2019.Imunisasi,FK-UI,Jakarta.
Notoatmodjo. 2018. Metode Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sarwono. 2017. Sosiologi Kesehatan.Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Solita. 2018. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soejiningsih. 2018.Tumbuh Kembang Anak.
Surabaya: EGC.
Sulistiyo. 2019. Pengantar Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Getress
Suryanah. 2017. Keperawatan Anak. Jakarta:
Kedokteran ECG.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 66

Anda mungkin juga menyukai