Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No.

1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEHADIRAN IBU HAMIL PADA KELAS IBU DI SATU
KECAMATAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Risneni R*, Helmi Yenie*
*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Berdasarkan hasil kajian kualitas pelayanan kesehatan ibu tahun 2012 didapatkan data bahwa penggunaan
buku KIA di fasilitas kesehatan masih sangat kurang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Selatan dari 248 Desa yang ada yang melaksanakan kegiatan kelas ibu hanya 30 %.
Berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas Karang AnyarKecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan tahun 2016 yang mempunyai 12 Desa binaan, kegiatan kelas ibu baru dapat dilaksanakan secara
rutin setiap satu bulan sekali di 5 desa binaan (41,6 %) sedangkan 7 Desa lainnya (58,4 %) belum
dilakukan secara rutin hal ini dikarenakan sedikitnya jumlah ibu hamil yang hadir mengikuti kegiatan
kelas ibu sehingga menjadi hambatan bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan kegiatan kelas ibu
hamil.Dari 248 Desa yang ada di kabupaten Lampung Selatan, hanya 30% yang melaksanakan kegiatan
kelas ibu. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Mengetahui Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kehadiran Ibu Hamil Pada Kelas Ibu Di Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang ikut kelas ibu dengan usia
kehamilan 23-32 minggu yang ada di Wilayah Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016 berjumlah 105 orang. sampel kasus yang digunakan adalah
dengan tehnik total sampling yaitu sebanyak 105 ibu hamil yang ikut kelas ibu dengan usia kehamilan 23-
32 minggu. Dari hasil analisis univariat diperoleh bahwa 61,9 % (65 responden) yang memilki
pengetahuan kurang baik. 51,4% (54 responden) yang memilki tempat tinggal dekat. 82,9%
(87responden) tidak bekerja. 65,7 % (69 responden) yang mendapat dukungan dari suami. 56,2 % (59
responden) yang memilki buku KIA. 60% (63 responden) yang memiliki anak kurang dari 1 anak. 63,8%
(67 responden) yang patuh dalam mengikuti kelas ibu. Dari hasil analisis bivariat Terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan dengan kehadiran, jarak tempat tinggal, pekerjaan, dukungan suami,
kepemilikan buku KIA, dan paritas ibu hamil pada kelas ibu.

Kata kunci: Kelas Ibu

LATAR BELAKANG baik salah satunya melalui kegiatan kelas


ibu hamil yang diharapkan dapat
Program pembangunan kesehatan di menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Indonesia diprioritaskan pada upaya (Kemenkes, 2013).
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Kelas ibu hamil merupakan sarana
anak, terutama pada kelompok yang paling untuk belajar bersama tentang kesehatan
rentan terhadap kesehatan yaitu ibu hamil, bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka
bersalin dan bayi pada masa perinatal dalam kelompok yang bertujuan untuk
dengan tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan pengetahuan dan
nasional penurunan AKI dan AKB. keterampilan ibu-ibu mengenai
Berdasarkan Survey Demografi dan kehamilan, perawatan kehamilan,
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan
Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat bayi baru lahir, penyakit menular dan akte
tajam menjadi 359 per 100.000 kelahiran kelahiran (Kemenkes, 2013). Kegiatan
dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada kelas ibu hamil bertujuan untuk
tahun 2007 dan Angka Kematian Bayi mempersiapkan ibu hamil menghadapi
(AKB) sebesar 34 per 1000 kelahiran persalinan yang aman, nyaman, dan
hidup, dengan meningkatkan upaya melahirkan dengan selamat, serta bayi lahir
promotif, preventif dan kualitas pelayanan sehat dan cerdas (Kemenkes RI, 2015).
Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi yang

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

Ujicoba pelaksanaan kelas ibu hamil KIA di fasilitas kesehatan masih sangat
di Indonesia telah dimulai pada tahun 2009 kurang. Berdasarkan data Riskesdas tahun
pada 5 Puskesmas di wilayah pulau Jawa 2013 tentang proporsi kepemilikan buku
yaitu, Puskesmas Singorojo 2, Puskesmas KIA dan isian P4K dari hasil observasi
Brangsong 1, Puskesmas Kendal 1, buku KIA pada lembar amanat persalinan
Puskesmas Gemuh 1 dan Puskesmas menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak
Pageruyung dengan hasil evaluasi memiliki buku KIA sebesar 19,2%.
didapatkan bahwa masyarakat ternyata Sedangkan ibu hamil yang memiliki buku
antusias dengan kegiatan ini, karena kelas KIA dan dapat menunjukkan buku KIA
yang eksklusif dan nyaman berisi tersebut sebesar 40,9%. Selain itu, lembar
maksimal 10 orang membuat para ibu bisa amanat persalinan pada buku KIA yang
menikmati kegiatan dengan nyaman tetapi sudah terisi lengkap sebesar 10,7%. Hal ini
pelaksanaan kelas ibu hamil belum cukup menunjukkan bahwa pemanfaatan buku
memuaskan terutama di wilayah pedesaan KIA baik oleh ibu hamil/ suami/ keluarga/
walaupun belum terdapat data yang akurat masyarakat maupun tenaga kesehatan
menggambarkan cakupan pelaksanaan masih sangat kurang (Kemenkes RI, 2015).
kelas ibu di Indonesia (Sedyaningsih, Saat ini kegiatan untuk
2009). Angka Kematian Ibu di Indonesia meningkatkan pendidikan dan
ini merupakan yang tertinggi di ASEAN keterampilan ibu masih berbentuk
yaitu 359/100.000 kelahiran hidup. Itu penyuluhan kesehatan kepada Ibu dan
berarti, setiap tahunnya di Indonesia lebih Anak yang masih banyak dilakukan
dari 15.000 ibu meninggal saat hamil, melalui konsultasi perorangan atau kasus
melahirkan dan nifas (Kemenkes RI, per kasus yang dilakukan pada saat ibu
2015). memeriksakan kandungan atau pada waktu
Berdasarkan data Riskesdas 2013 kegiatan posyandu. kegiatan ini memiliki
bahwa faktor utama penyebab tingginya beberapa kelemahan, untuk mengatasi
AKI melahirkan di Indonesia disebabkan kelemahan-kelemahan di atas,
oleh penyebab langsung (77,2%) seperti direncanakan metode pembelajaran kelas
perdarahan (37%), infeksi (22%), dan pre- ibu hamil. Kegiatan kelas ibu banyak
eklampsia (14%) dan penyebab tidak memberikan manfaat sehingga jika
langsung (22,8%) yang berkontribusi besar kegiatan kelas ibu ini tidak dilaksanakan
dalam meningkatkan risiko kematian ibu maka tujuan peningkatan pengetahuan dan
yang kita kenal dengan istilah 4 terlalu dan keterampilan dalam hal pencegahan
3 terlambat, yakni terlalu muda, terlalu tua, terhadap keadaan yang membahayakan ibu
terlalu sering melahirkan, dan terlalu hamil seperti tanda bahaya pada
banyak, sedangkan faktor keterlambatan kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan
yang menyebabkan kematian terdiri dari bayi baru lahir akan sulit tercapai
terlambat mengenali tanda bahaya (Sedyaningsih, 2009).
kehamilan dan persalinan, terlambat dalam Berdasarkan data dari laporan
mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, tahunan Direktorat Bina Kesehatan Ibu
serta terlambat mendapatkan pertolongan. Tahun 2014, kegiatan kelas ibu di
Faktor pengetahuan ibu, keluarga Indonesia baru mencapai 86,8 % dari
dan masyarakat merupakan hal yang target 93 %. Data yang diperoleh dari
sangat penting dalam kesehatan ibu dan Dinas Kesehatan Propinsi Lampung tahun
anak. Melalui penggunaan buku Kesehatan 2014 dari 675 Puskesmas baru 60% yang
Ibu dan Anak (KIA) diharapkan dapat melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil.
meningkatkan pengetahuan tentang Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, KB Kabupaten Lampung Selatan dari 248 desa
pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak. yang ada yang melaksanakan kegiatan
Namun berdasarkan hasil kajian kualitas kelas ibu hanya 30 %. Berdasarkan data di
pelayanan kesehatan ibu tahun 2012 wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar
didapatkan data bahwa penggunaan buku Kecamatan Jati Agung Kabupaten

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

Lampung Selatan tahun 2016 yang dengan pendekatan cross sectionalyaitu


mempunyai 12 desa binaan, kegiatan kelas suatu metode penelitian yang dilakukan
ibu baru dapat dilaksanakan secara rutin satu kali dalam satu waktu dan bertujuan
setiap satu bulan sekali di 5 desa binaan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
(41,6 %) sedangkan 7 Desa lainnya (58,4 yang akurat dari sejumlah karakteristik
%) belum dilakukan secara rutin hal ini masalah yang diteliti. populasi dalam
dikarenakan sedikitnya jumlah ibu hamil penelitian ini adalah ibu hamil yang ikut
yang hadir mengikuti kegiatan kelas ibu kelas ibu dengan usia kehamilan 23-32
sehingga menjadi hambatan bagi petugas minggu yang ada di Wilayah Puskesmas
kesehatan untuk melaksanakan kegiatan Karang Anyar Kecamatan Jati Agung
kelas ibu hamil. Kabupaten Lampung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016
Selatan merupakan salah satu kabupaten berjumlah 105 orang. Dalam penelitian ini
dari 14 kabupaten/kota di provinsi sampel yang digunakan sampel yang
Lampung dengan AKI yang cukup tinggi. diambilmenggunakan teknik total
Trend AKI di Kabupaten Lampung Selatan sampling yaitu total populasi semua ibu
terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah hamil yang ikut kelas ibu dengan usia
kasus kematian ibu di kabupaten Lampung kehamilan 23-32 minggu yang ada di
Selatan sebanyak 7 kasus dari 19.567 Wilayah Puskesmas Karang Anyar
kelahiran hidup, kemudian pada tahun Kecamatan Jati Agung Kabupaten
2014 meningkat menjadi 17 kasus dari Lampung Selatan Tahun 2016 berjumlah
20.112 kelahiran hidup, dan pada tahun 105 orang.
2015 terus meningkat menjadi 19 kasus. Data yang didapat akan dilakukan
Pada tahun 2015 jumlah kasus kematian rekapitulasi sesuai tujuan penelitian,
ibu di kabupaten Lampung Selatan adalah selanjutnya data dianalisis secara univariat
tertinggi di Provinsi Lampung. Selain itu untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
cakupan kegiatan kelas ibu di kabupaten analisis bivariat untuk mengetahui
ini juga masih sangat rendah dan dibawah hubungan antara variabel independen
target yang ditetapkan oleh pemerintah. dengan variabel dependen dilakukan
Dari 248 desa yang ada di kabupaten dengan program analisis komputer melalui
Lampung Selatan, hanya 30% yang uji statistik Chi Square. Analisis Univariat
melaksanakan kegiatan kelas ibu (Dinkes yaitu dimaksudkan untuk mengetahui
Kab. Lampung Selatan, 2015). distribusi frekuensi dari sub variabel yang
Berdasarkan presurvey dengan diamati sehingga dapat mengetahui
melakukan pengamatan terhadap gambaran dari variabel yang diteliti.
pelaksanaan kegiatan kelas ibu di Analisis Bivariat ini menggunakan Uji chi
Puskesmas Karang Anyar peneliti Square.Analisis yang menggunakan tabel
memperoleh hasil dari seluruh ibu hamil silang untuk memberikan keterangan yang
yang berjumlah 38 orang hanya 25 orang lengkap terhadap data yang akan diolah.
(65,7 %) yang hadir. Dari 25 orang ibu Analisis bivariat dilakukan terhadap 2
hamil yang hadir, hanya 16 orang (64 %) variabel yang diduga berhubungan /
yang melakukan ANC sesuai standar berkorelasi.
minimal, 13 orang (52 %) mengatakan
bahwa mereka baru pertama kali datang HASIL
dalam kegiatan kelas ibu, dan yang
mengetahui tentang tanda-tanda persalinan Analisis Univariat
dan tanda bahaya pada persalinan hanya 3
orang (12 %). Tabel 1: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengetahuan
METODE
Pengetahuan f %
Rancangan penelitian yang Kurang 40 38,1
digunakan adalah deskriptif analitik Baik 65 61,9
Jumlah 105 100

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

Diketahui bahwa dari 105 responden Diketahui bahwa dari 105 responden,
terdapat 61,9 % (65 responden) yang terdapat 56,2 % (59 responden) yang
memilki pengetahuan kurang baik. memilki buku KIA.
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden Tabel 6: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jarak Tempat Berdasarkan Paritas
Tinggal
Paritas f %
Jarak f % Lebih dari 2 anak 42 40
Jauh 51 48,6 Kurang dari 1 anak 63 60
Dekat 54 51,4 Jumlah 105 100
Jumlah 105 100
Diketahui bahwa dari 105 responden,
Diketahui bahwa dari 105 responden terdapat 60% (63 responden) yang
terdapat 51,4% (54 responden) yang memiliki anak kurang dari 1 anak.
memilki tempat tinggal dekat.
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan
Berdasarkan Pekerjaan
Kepatuhan f %
Pekerjaan f % Tidak Patuh 38 36,2
Tidak Bekerja 87 82,9 Patuh 67 63,8
Bekerja 18 17,1 Jumlah 105 100
Jumlah 105 100
Diketahui bahwa dari 105 responden,
Diketahui bahwa dari 105 responden terdapat 63,8% (67 responden) yang patuh
terdapat 82,9% (87responden) tidak dalam mengikuti kelas ibu.
bekerja.
Analisis Bivariat
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Dukungan Suami Tabel 8: Hubungan Pengetahuan dengan
Kehadiran Ibu hamil pada kelas
Dukungan Suami f % Ibu
Tidak Mendukung 36 34,3
Mendukung 69 65,7 Kepatuhan
Jumlah 105 100 Total
Kehadiran p
Pengetahuan OR
Tidak Tidak value
f %
Diketahui bahwa dari 105 responden, Patuh Patuh
Baik 22 41,5 11 20,8 2,71
terdapat 65,7 % (69 responden) yang Kurang baik 31 58,5 42 79,2 0,036 1,15-
mendapat dukungan dari suami. Jumlah 53 100,0 53 100,0 6,40

Tabel 5: Distribusi Frekuensi Responden Hasil analisis antara pengetahuan


Berdasarkan Kepemilikan Buku dengan Kepatuhan Kehadiran Ibu hamil
KIA pada kelas Ibu, diperoleh bahwa dari 70
ibu hamil yang berpengetahuan baik 57
Kepemilikan Buku KIA f % orang (51,8 %) patuh dalam kehadiran
Tidak Memiliki 46 43,8 kegiatan kelas ibu, dari 40 ibu yang
Memiliki 59 56,2 berpengetahuan kurang 25 orang (22,7 %)
Jumlah 105 100 tidak patuh dalam kegiatan kelas ibu.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh p
value = 0,000 oleh karena nilai p < 0,05 %
maka dapat dinyatakan bahwa ada

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

hubungan yang signifikan antara Hasil analisis antara pekerjaan


pengetahuan dengan keaktifan ibu hamil dengan kepatuhan kehadiran ibu hamil
dalam kegiatan kelas ibu. Dari hasil pada kelas Ibu, diperoleh bahwa dari 87
analisis diperoleh pula nilai OR sebesar ibu hamil, 55 orang (50 %) yang tidak
6,667 artinya ibu yang memiliki bekerja dan patuh, dari 18 ibu yang bekerja
pengetahuan kurang memiliki peluang 17 orang (15,5 %) patuh dalam kegiatan
sebesar 6 kali untuk tidak patuh dalam kelas ibu.
kegiatan kelas ibu dibandingkan dengan Berdasarkan hasil analisis diperoleh
ibu yang memiliki pengetahuan baik. p value = 0,000 oleh karena nilai p < 0,05
maka dapat dinyatakan bahwa ada
Tabel 9: Hubungan Jarak dengan hubungan yang signifikan antara pekerjaan
Kehadiran Ibu hamil pada kelas dengan keaktifan ibu hamil dalam kegiatan
Ibu kelas ibu.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
Kepatuhan p sebesar 12.580 artinya ibu yang tidak
Kehadiran Total OR
Jarak value bekerja memiliki peluang sebesar 12 kali
Tdk Patuh Patuh
untuk tidak patuh dalam kegiatan kelas ibu
f % f % f % dibandingkan dengan ibu yang memiliki
Jauh 28 26,7 23 21,9 51 100 000 5,357 pengetahuan baik.
Dekat 10 9,5 44 41,9 54 100
Jumlah 38 36,2 67 63,8 105 100
Tabel 11: Hubungan Dukungan Suami
Hasil analisis antara jarakdengan dengan Kehadiran Ibu hamil
Kepatuhan Kehadiran Ibu hamil pada kelas pada kelas Ibu
Ibu, diperoleh bahwa dari 51 ibu hamil
yang memiliki jarak jauh28 orang (26,7 %) Kepatuhan
Kehadiran
tidakpatuh dalam kehadiran kegiatan kelas Dukungan Total pvalue OR
ibu, dari 54 ibu yang memiliki jarak Suami Tidak Patuh
dekat44 orang (41,9 %) patuh dalam Patuh
kegiatan kelas ibu. f % f % f %
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Tidak 20 19,0 16 15,2 36 100
p value = 0,000 oleh karena nilai p < 0,05 Mendukung 0,006 3,542
maka dapat dinyatakan bahwa ada Mendukung 18 17,1 51 48,6 69 100
hubungan yang signifikan antara jarak Jumlah 38 36,2 67 63,8 105 100
dengan kepatuhan ibu hamil dalam
kegiatan kelas ibu.Dari hasil analisis Hasil analisis antara dukungan suami
diperoleh pula nilai OR sebesar 5,357 dengan kepatuhan kehadiran ibu hamil
artinya ibu yang memiliki jarak jauh pada kelas Ibu, diperoleh bahwa dari 69
memiliki peluang sebesar 5 kali untuk ibu hamil yang mendapat dukungan suami,
tidak patuh dalam kegiatan kelas ibu 51 orang (48,6 %) yang patuh hadir. dari
dibandingkan dengan ibu yang memiliki 36 ibu yang tidak mendapat dukungan
jarak dekat. suami dan tidak patuh sebanyak 20 orang
(19,0 %).
Tabel 10: Hubungan Pekerjaan dengan Berdasarkan hasil analisis diperoleh
Kehadiran Ibu hamil pada kelas p value = 0,006 oleh karena nilai p < 0,05
Ibu maka dapat dinyatakan bahwaada
Kepatuhan p
hubungan yang signifikan antara
Kehadiran Total OR Dukungan Suami dengan kepatuhan
Pekerjaan value
Tdk Patuh Patuh kehadiran ibu hamil dalam kegiatan kelas
f % f % f % ibu. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
Tidak 37 35,2 55 50 87 100 OR sebesar 3,542 artinya ibu yang tidak
Bekerja 0,000 12.58 mendapat dukungan suami memiliki
Bekerja 1 1,0 17 15,5 18 100
Jumlah 38 36,2 67 63,8 105 100

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

peluang sebesar 3 kali untuk tidak patuh Hasil analisis antara Paritas dengan
dalam kegiatan kelas ibu. Kepatuhan Kehadiran Ibu hamil pada kelas
Ibu, diperoleh bahwa dari 40 ibu hamil
Tabel 11: Hubungan Kepemilikan Buku memiliki lebih dari 2 anak, 30 orang (28,6
KIA dengan Kehadiran Ibu %) yang tidak patuh dengan kehadiran di
Hamil pada Kelas Ibu kegiatan kelas ibu hamil, dari 63 ibu yang
Kepatuhan Kehadiran
memiliki kurang atau 1 anak, 55 orang
Total p OR
Kepemilika
n Tidak Patuh P value (52,4 %) patuh dalam kegiatan kelas ibu.
Buku KIA Patuh Berdasarkan hasil analisis diperoleh
f % f % f %
p value = 0,000 oleh karena nilai p < 0,05
Tidak Memiliki 33 31,4 13 43,8 46 100
Memiliki 5 4,8 54 56,2 59 100 000 27,415 maka dapat dinyatakan bahwa ada
Jumlah 38 36,2 67 63,8 105 100
hubungan yang signifikan antara paritas <
1 anak dengan kepatuhan kehadiran ibu
Hasil analisis antara Kepemilikan hamil dalam kegiatan kelas ibu. Dari hasil
Buku KIAdengan Kepatuhan Kehadiran analisis diperoleh pula nilai OR sebesar
Ibu hamil pada kelas Ibu, diperoleh bahwa 17.188 artinya ibu yang memiliki anak
dari 59 ibu hamil yang memiliki buku KIA lebih dari 2 anak mempunyai peluang
54 orang (56,2 %) yang patuh dengan sebesar 17 kali untuk tidak patuh dalam
kehadiran di kegiatan kelas ibu hamil, dari kegiatan kelas ibu.
46 ibu yang tidak memiliki buku KIA 33
orang (31,4 %) tidak patuh dalam kegiatan
kelas ibu. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
p value = 0,000 oleh karena nilai p < 0,05 Kehadiran ibu hamil pada kelas ibu
maka dapat dinyatakan bahwa ada Berdasarkan hasil penelitian diatas,
hubungan yang signifikan antara didapatkan proporsi responden
Kepemilikan buku KIA dengan kepatuhan berdasarkan kehadiran ibu hamil dalam
kehadiran ibu hamil dalam kegiatan kelas kegiatan kelas ibu, dari 105 responden
ibu. terdapat 67 responden (63,8 %) yang patuh
Dari hasil analisis diperoleh pula hadir melakukan kegiatan kelas ibu
nilai OR sebesar 27.415 artinya ibu yang sedangkan 38 responden (36,2 %) tidak
tidak memiliki buku KIA mempunyai patuh hadir dalam melakukan kegiatan
peluang sebesar 27 kali untuk tidak patuh kelas ibu.
dalam kegiatan kelas ibu dibandingkan Menurut Depkes tahun 2009,
dengan ibu yang memiliki buku KIA kehadiran ibu hamil dalam mengikuti
kegiatan kelas ibu merupakan suatu
Tabel 12: Hubungan Kepemilikan Buku perilaku atau tindakan nyata yang bisa
KIA dengan Kehadiran Ibu dilihat dari keteraturan kehadiran dan
Hamil pada Kelas Ibu keterlibatan seorang ibu hamil dalam
mengikuti kegiatan kelas ibu hamil yaitu
Kepatuhan minimal hadir sebanyak 3 kali pertemuan
Kehadiran p selama kehamilan.
Total OR
Paritas Tidak value Hasil penelitian ini lebih kecil dari
Patuh
Patuh hasil penelitian Rina tentang hubungan
f % f % f % pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap
Lebih dari
30 28,6 12 11,4 40 100 keikutsertaan dalam kelas ibu di Kelurahan
2 anak Metro wilayah kerja Puskesmas Metro
Kurang 0,000 17.188 tahun 2011, yaitu keikutsertaan tidak aktif
atau 1 8 7,6 55 52,4 63 100 sebesar 57,14 %.
anak Berdasarkan hasil penelitian dan
Jumlah teori tersebut diatas, peneliti berpendapat
38 36,2 67 63,8 105 100 bahwa sebagian besar responden tidak
aktif dalam kegiatan kelas ibu. Peran serta
[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

atau keikutsertaan ibu hamil dalam maka Ha diterima, artinya ada hubungan
kegiatan kelas ibu merupakan upaya untuk antara pengetahuan ibu hamil dengan
meningkatkan pengetahuan mengenai kehadiran ibu hamil pada kelas ibu. Dari
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru hasil analisis diperoleh pula nilai OR
lahir. sebesar 6,667, artinya ibu yang memiliki
Beberapa hal yang dapat atau perlu pengetahuan kurang memiliki peluang
dipersiapkan oleh ibu hamil seharusnya sebesar 6 kali untuk tidak hadir pada kelas
sudah dimengerti dan dipahami sejak awal. ibu dibandingkan dengan ibu yang
Karena disadari atau tidak kegiatan kelas memiliki pengetahuan baik.
ibu adalah sangat bermanfaat dan Menurut Notoatmodjo (2007),
bertujuan untuk meningkatkan perilaku seseorang dipengaruhi oleh
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil beberapa faktor yang salah satunya adalah
dalam penatalaksanaan menghadapi pengetahuan, sedangkan pengetahuan
persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Berdasarkan hasil pengamatan pada pengalaman, tingkat pendidikan,
saat kegiatan kelas ibu, peneliti juga keyakinan dan fasilitas. Dari pengalaman
berpendapat kurangnya kualitas kegiatan dan penelitian terbukti bahwa perilaku
kelas ibu dapat disebabkan karena yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
kurangnya fasilitas yang tersedia, hal ini langgeng dari pada perilaku yang tidak
disebabkan karena beberapa hal yang didasari oleh pengetahuan.
pertama informasi yang didapat ibu hamil Hasil penelitian ini lebih rendah dari
kurang, kedua kesibukan ibu hamil dengan penelitian Trini tentang hubungan
kegiatan yang lain sehingga ibu hamil yang pengetahuan dan sikap ibu hamil
hadir jumlahnya hanya sedikit. Petugas primigravida terhadap pelaksanaan kelas
kesehatan hendaknya mengevaluasi ibu hamil di Puskesmas Banjar Agung
jalannya kegiatan kelas ibu dengan cara tahun 2012 yaitu pengetahuan ibu hamil
mengevaluasi kehadiran ibu hamil, dan primigravida tentang pelaksanaan kelas ibu
meningkatkan kegiatan kelas ibu menjadi dengan kategori baik sebanyak 62,5%.
setiap 2 minggu sekali. Ibu hamil juga Hasil penelitian ini sesuai dengan
diberi pengetahuan mengenai informasi penelitian Sulyati tentang Hubungan
kesehatan diluar materi buku KIA Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Kegiatan
sehingga ibu hamil memiliki wawasan Kelas Ibu Dengan Keaktifan Ibu Hamil Di
yang baik tentang kesehatan, petugas Desa Marga Kaya Kec. Jati Agung
kesehatan juga diharapkan terus Kabupaten Lampung SelatanTahun 2015,
memotivasi ibu hamil yang hadir untuk yaitu pengetahuan ibu hamil tidak baik
mengajak ibu hamil lainnya yang belum 55,3% dalam keaktifan kegiatan kelas ibu .
hadir untuk mengikuti kegiatan kelas ibu. Berdasarkan hasil penelitian dan
Hal ini dilakukan agar kualitas kegiatan teori tersebut diatas peneliti berpendapat
kelas ibu dapat meningkat. bahwa pemahaman ibu hamil tentang
kegiatan kelas ibu sangat dibutuhkan,
Hubungan antara pengetahuan ibu kurangnya pemahaman ibu hamil
hamil dengan kehadiran ibu hamilpada mengenai kegiatan kelas ibu dapat
kelas ibu menyebabkan kurang berkualitasnya
Berdasarkan hasil penelitian dari 105 kemampuan ibu dalam penatalaksanaan
orang ibu hamil di Puskesmas Karang baik pada masa kehamilan, persalinan,
Anyar, terdapat 52 responden (49,5 %) nifas maupun saat bayi baru lahir.
memiliki pengetahuan yang baik dan hadir Peneliti juga berpendapat bahwa
mengikuti kegiatan kelas ibu, dan 25 lebih tingginya proporsi pengetahuan
responden (23,8 %) memiliki pengetahuan responden dalam kategori kurang dapat
kurang dan tidak hadir mengikuti kegiatan dikarenakan dua kemungkinan yaitu
kelas ibu. Berdasarkan hasil uji statistik kemungkinan pertama karena tidak
menunjukkan bahwa p value = 0,000 ≤0,05 aktifnya ibu hamil dalam mengikuti

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

kegiatan kelas ibu. Keaktifan dalam penelitian Sulyati tahun 2015 yaitu
mengikuti kegiatan kelas ibu memiliki terdapat hubungan yang signifikan antara
pengaruh yang cukup besar terhadap pengetahuan ibu hamil dengan keaktifan
pengetahuan ibu karena dapat mengubah Hasil penelitian ini sesuai dengan
pengetahuan dan memberikan sumber penelitian Sulyati tentang Hubungan
informasi yang akan meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Kegiatan
pengetahuan ibu hamil. Kelas Ibu Dengan Keaktifan Ibu Hamil (p
Dalam hal ini pentingnya = 0,011)
pengetahuan dan pemahaman ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian dan
tentang kegiatan kelas ibu dimaksudkan teori diatas, peneliti berpendapat bahwa
agar ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan sangat penting terhadap
pengetahuan yang berhubungan dengan terjadinya perubahan perilaku. Perilaku
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru dimulai dengan adanya pengetahuan dan
lahir. Untuk itu diharapkan pada masa pengalaman belajar yang didapat,
yang akan datang bidan dapat menjelaskan kemudian akan timbul persepsi yang
tentang pentingnya mengikuti kegiatan selanjutnya akan terbentuk sikap yang
kelas ibu sehingga ibu hamil dapat terus merupakan dorongan terhadap terjadinya
aktif mengikuti kegiatan kelas ibu dan perilaku. Hal ini terlihat dari hasil
dapat meningkatkan pengetahuan. penelitian diatas dimana ibu yang aktif
Berdasarkan penelitian didapat hasil, mengikuti kegiatan kelas ibu memiliki
25 responden yang memiliki pengetahuan pengetahuan baik, demikian juga
baik, patuh hadir melakukan kegiatan kelas sebaliknya, ibu yang tidak aktif dalam
ibu (62,5 %), sedangkan 57 responden kegiatan kelas ibu memiliki pengetahuan
yang memiliki pengetahuan kurang tidak rendah (tidak baik).
patuh hadir dalam kegiatan kelas ibu (81,4 Hasil penelitian juga menunjukkan
%). Berdasarkan hasil uji statistik bahwa bahwa kurangnya pengetahuan ibu
menunjukkan bahwa p value = 0,000 ≤0,05 hamil bukan hanya dilihat dari keaktifan
maka Ha diterima, artinya ada hubungan ibu hamil yang rendah saja tetapi bisa
antara pengetahuan ibu hamil dalam dilihat dari bagaimana ibu hamil dapat
kegiatan kelas ibu dengan kepatuhan menerima dan mendapatkan pengetahuan
kehadiran ibu hamil. sangat berbeda-beda. Pelaksanaan kelas
Menurut Notoatmodjo (2007), ibu yang baik dan berkualitas tidak hanya
pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dilakukan sebagai kegiatan rutinitas
dan ini terjadi setelah orang melakukan bulanan saja. Tetapi harus mampu
penginderaan terhadap suatu objek meningkatkan pengetahuan ibu-ibu hamil
tertentu. Penginderaan terjadi melalui dengan cara banyak membaca buku-buku
panca indera penglihatan, pendengaran, dan dapat memperoleh informasi baik dari
penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar media cetak maupun elektronik. maka
pengetahuan manusia diperoleh melalui hendaknya ibu hamil harus berperan lebih
mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif aktif lagi pada kegiatan kelas ibu.
merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang Hubungan antara Jarak tempat tinggal
(over behavior). ibu hamil dengan kehadiran ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hamilpada kelas ibu
hasil penelitian oleh Trini tahun 2012 yaitu Berdasarkan hasil penelitian dari 105
terdapathubunganyang signifikan antara orang ibu hamil di Puskesmas Karang
Pengetahuanibu hamil primigravida Anyar, terdapat 44 responden (41,9 %)
terhadap pelaksanaan kelas ibu (p =0,001). memiliki tempat tinggal dekat dengan
Dan juga sejalan dengan penelitian oleh tempat kegiatan kelas ibu dan patuh
Rina tahun 2011 yaitu terdapat hubungan mengikuti kegiatan kelas ibu, dan 28
antara pengetahuan terhadap kelas ibu (p = responden (39,1 %) memiliki tempat
0,02). Dan juga sejalan dengan hasil tinggal jauh dan tidak patuh hadir.

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

Berdasarkan hasil uji statistik Hubungan antara Pekerjaan dengan


menunjukkan bahwa p value = 0,000 ≤0,05 kehadiran ibu hamil pada kelas ibu
maka Ha diterima, artinya ada hubungan Berdasarkan hasil penelitian dari 105
antara jarak tempat tinggal ibu hamil orang ibu hamil di Puskesmas Karang
dengan kehadiran ibu hamil pada kelas ibu. Anyar, terdapat 17 responden (16,2 %)
Hasil penelitian ini sejalan dengan bekerja dan patuh hadir pada kelas ibu, dan
penelitian yang dilakukan oleh Astridya 50 responden (57,5 %) tidak Bekerja dan
dan Pranata (2013) yang menunjukkan patuh dalam kegiatan kelas ibu hamil.
bahwa terdapat hubungan yang bermakna Berdasarkan hasil uji statistik
antara jarak tempuh dan waktu tempuh menunjukkan bahwa p value = 0,001 ≤0,05
untuk memanfaatkan Polindes. Penelitian maka Ha diterima, artinya ada hubungan
lain 62 juga yang sama menemukan ibu antara pekerjaan ibu hamildengan
hamil yang jarak rumahnya ≤ 247 m kehadiran ibu hamil pada kelas ibu. Dari
mempunyai kecenderungan memanfaatkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR
polindes/posyandu 1,147 kali sebesar 12.580 artinya ibu yang tidak
dibandingkan dengan ibu hamil yang jarak bekerja memiliki peluang sebesar 12 kali
rumahnya > 247m Sugiharty dan Lestary untuk tidak patuh hadir pada kelas ibu
(2011). Hal yang sama hasil penelitian dari dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
More (2011), tentang pemanfaatan Hasil penelitian ini tidak sejalan
pelayanan kesehatan di Nigeria, dengan penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa faktor yang sangat Vitriani menyatakan bahwa responden
berpengaruh adalah jarak dan ekonomi yang mempunyai pekerjaan formal
keluarga. Penelitian dari Irasanty (2008) maupun tidak formal, tetap melakukan
tentang pencegahan keterlambatan rujukan pemeriksaan kehamilan meskipun
maternal di Kabupaten Majene, responden dengan pekerjaan tidak formal
menemukan bahwa faktor geografis, jarak (84,4%) selalu melakukan pemeriksaan
dan infrastruktur jalan sangat berpengaruh sesuai jadwal pemeriksaan yang dianjurkan
terhadap akses masyarakat untuk oleh bidan jika dibandingkan dengan
melakukan rujukan khususnya bagi responden yang memiliki pekerjaan
masyarakat yang tinggal di daerah formal. Kesadaran akan pentingnya
terpencil dan mereka harus menggunakan menjaga kesehatan selama kehamilan
sarana transportasi tradisional untuk memberikan motivasi pada Ibu hamil yang
melakukan rujukan maternal ke sarana bekerja untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan ANC. Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang mudah dijangkau sebenarnya akan penelitian Haryanti (2003) yang
memberikan pengaruh kepada ibu hamil menyatakan bahwa status pekerjaan tidak
untuk memanfaatkan fasilitas persalinan mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan
yang memadai. Green (1994) yang pemeriksaan kehamilan.
menyebutkan bahwa faktor sarana
pelayanan kesehatan sebagai salah satu Hubungan antara Dukungan suami ibu
faktor pendukung (enabling factor) dalam hamil dengan kehadiran ibu hamil pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat kelas ibu
khususnya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Berdasarkan hasil penelitian dari 105
Pada penelitian ini didapat tersedianya orang ibu hamil di Puskesmas Karang
fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu Anyar, terdapat 51 responden (48,6 %)
bersalin yang dilengkapi dengan tenaga mendapat dukungan suami dan patuh hadir
yang terlatih atau ahli, teknologi alat serta pada kelas ibu, dan 20 responden (19,0 %)
obat-obatan yang memadai merupakan tidak mendapat dukungan dan tidak patuh.
prasarat utama. Namun demikian prasarat Berdasarkan hasil uji statistik
tersebut belum menjamin utilisasi menunjukkan bahwa p value = 0,006 ≤0,05
pelayanan apabila maka Ha diterima, artinya ada hubungan
pelayanan yang diberikan tidak dijangkau. antara dukungan suami ibu hamil dengan

[
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

kehadiran ibu hamil pada kelas ibu. Dari suami juga harus memberikan dukungan
hasil analisis diperoleh pula nilai OR instrumental yaitu bantuan fisik kebutuhan
sebesar 3,542 artinya ibu yang tidak Ibu (Sudarmiati, 2013). Hasil penelitian ini
mendapatkan dukungan suami memiliki sesuai dengan penelitian Masini (2015)
peluang sebesar 3 kali untuk tidak patuh tentang pengaruh gravida, pekerjaan,
hadir pada kelas ibu dibandingkan dengan dukungan suami, dukungan bidan/tenaga
ibu yang mendapat dukungan suami. kesehatan terhadap partisipasi ibu dalam
Berdasarkan hasil penelitian kelas ibu hamil di Kabupaten Magelang.
didapatkan hasil bahwa dukungan suami Hasil analisis data menunjukkan ada
terhadap kehadiran ibu hamil pada kelas pengaruh dukungan suami terhadap
ibu sangat berpengaruh hal ini akan partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil di
membawa dampak positif saat ibu Kabupaten Magelang, dengan p value
menjalani proses persalinan diantaranya sebesar 0,000 (α=0,05).
ibu akan merasa aman dan nyaman dan
lebih semangat. Suami adalah orang Hubungan antara kepemilikan buku
dianggap paling dekat oleh ibu, dan juga KIA dengan kehadiran ibu hamil pada
orang yang bertanggung jawab dalam kelas ibu
segala hal terhadap sesuatu tentang ibu. Berdasarkan hasil penelitian dari 105
Sehingga dalam setiap hal suami harus siap orang ibu hamil di Puskesmas Karang
untuk selalu memberikan dukungan, Anyar, terdapat 54 responden (51,4 %)
nasihat dan mendampingi dalam beberapa memiliki buku KIA dan patuh hadir pada
peristiwa yang akan dilalui ibu. Salah kelas ibu, dan 33 responden (31,4 %) tidak
satunya adalah peristiwa besar yang akan memiliki buku KIA dan tidak patuh hadir
dilakui wanita, yaitu proses persalinan pada kelas ibu.
(Simkin, 2007). Keluarga mempunyai Berdasarkan hasil uji statistik
fungsi dukungan instrumental yaitu menunjukkan bahwa p value = 0,000 ≤0,05
dukungan suami yang diberikan untuk maka Ha diterima, artinya ada hubungan
memenuhi kebutuhan fisik ibu dengan kepemilikan buku KIA dengan kehadiran
bantuan keluarga, dukungan informasi ibu hamil pada kelas ibu.
yaitu dukungan suami dalam memberikan Buku KIA berisi informasi dan
informasi yang diperolehnya mengenai materi penyuluhan tentang gizi dan
kehamilan, dukungan penilaian yaitu kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil,
memberikan keputusan yang tepat untuk KMS bayi dan balita dan catatan pelayanan
perawatan kehamilan istrinya dukungan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA
emosi yaitu suami sepenuhnya memberi disimpan di rumah dan dibawa selama
dukungan secara psikologis kepada istrinya pemeriksaan antenatal di pelayanan
dengan menunjukkan kepedulian dan kesehatan (Juknis penggunaan Buku KIA),
perhatian kepada kehamilannya serta peka Petugas kesehatan akan mencatatkan hasil
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi pemeriksaan ibu dengan lengkap dibuku
ibu hamil. Hal ini berarti bahwa suami KIA, agar ibu dan keluarga lainnya
harus mencari informasi dan memberikan mengetahui dengan pasti kesehatan ibu dan
informasi tersebut kepada ibu terutama anak. Pencatatan sedini mungkin dapat
informasi mengenai partisipasi kelas ibu mengantisipasi adanya risiko tinggi pada
hamil. Suami juga perlu memberikan kehamilan. Buku KIA adalah alat yang
dukungan penghargaan pada ibu meliputi sederhana, tetapi ampuh sebagai
memberikan rasa aman, lingkungan alat Informasi, Edukasi dan Komunikasi
kondusif sehingga membuat ibu semangat dalam menyebarkan informasi penting
untuk berpartisipasi dalam kelas ibu hamil. mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Suami perlu meningkatkan dukungan kepada keluarga. Buku KIA sangat
emosional pada ibu yaitu dengan potensial untuk meningkatkan pengetahuan
memberikan support/semangat melalui dan perilaku keluarga/ibu mengenai
kalimat pujian atau kata-kata. Selain itu kesehatan reproduksi dan kesehatan anak.

[1
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

Buku KIA juga merupakan catatan Kehamilan yang paling optimal


kesehatan lengkap yang disimpan ditingkat adalah kehamilan kedua sampai dengan
rumah tangga, sehingga, keluarga/ibu dan keempat, kehamilan pertama dan
petugas kesehatan baik formal maupun kehamilan setelah keempat mempunyai
nonformal bisa menggunakannya untuk resiko yang meningkat.Grande multipara
memantau perkembangan intervensi adalah istilah yang digunakan untuk wanita
pelayanan kesehatan dasar yang dirancang dengan kehamilan kelima atau
untuk menjamin kesehatan, keselamatan, lebih.Kehamilan pada kelompok wanita ini
dan kelangsungan hidup ibu hamil dan sering disertai penyulit. Penyulit seperti
anaknya. kelainan letak, perdarahan antepartum,
Manfaat Buku KIA secara umum perdarahan post partum dan lain-lain. Di
adalah agar ibu dan anak mempunyai negara kita wanita dengan paritas tinggi
catatan kesehatan yang lengkap sejak ibu masih sering ditemukan dan usaha untuk
hamil Sampai anaknya berumur lima mengurangi kehamilan pada usia dan
tahun. Sedangkan manfaat secara khusus paritas tinggi dapat dilakukan dengan
adalah untuk mencatat dan memantau usaha prefentif yaitu melalui program
kesehatan ibu dan anak. keluarga berencana yang telah ada, yang
penting adalah bagaimana kita dapat
Hubungan antara paritas dengan memberikan motivasi agar mereka
kehadiran ibu hamil pada kelas ibu mempunyai minat untuk berkeluarga kecil
Berdasarkan hasil penelitian dari 110
orang ibu hamil di Puskesmas Karang KESIMPULAN
Anyar, terdapat 60 responden (54,5 %)
paritas < 1 anak dan patuh hadir pada kelas Berdasarkan hasil penelitian dan
ibu, dan 30 responden (27,3 %) > 2 dan pembahasan dari 105 responden maka
tidak patuh. peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
Berdasarkan hasil uji statistik pengetahuan ibu hamil kategori baik
menunjukkan bahwa p value = 0,000 ≤0,05 sebesar 61,9 % (65 responden), Jarak
maka Ha diterima, artinya ada hubungan tempat tinggal ibu hamil dekat dengan
antara paritasdengan kehadiran ibu hamil tempat kegiatan sebesar 51,4 (54
pada kelas ibu. Dari hasil analisis responden), Pekerjaan ibu hamil kategori
diperoleh pula nilai OR sebesar 18.750, tidak bekerja sebesar 82,9 % (87
artinya ibu paritas < 1 anak memiliki responden), Ibu hamil yang mendapat
peluang sebesar 18 kali untuk patuh hadir dukungan dari suami sebesar 65,7 % (69
pada kelas ibu dibandingkan dengan ibu responden), Ibu hamil yang tidak memiliki
yang paritas > 2 anak. buku KIA sebesar 59 % (56,2 responden),
Menurut hasil penelitian Sadik Paritas ibu hamil yang kurang atau
(1996) bahwa responden yang mempunyai memiliki 1 anak sebesar 60 % (63
anak kurang dari 3, pemeriksaan responden).
kehamilannya lebih baik dari ibu yang Penelitian juga menyimpulkan
mempunyai anak lebih dari 3 orang. Ibu bahwa terdapat hubungan yang bermakna
yang mempunyai anak sedikit masih antara pengetahuan dengan kehadiran ibu
sangat mengharapkan kehamilannya, hamil pada kelas ibu (p value = 0,000),
sehingga ia akan memeriksakan terdapat hubungan yang bermakna antara
kehamilannya dengan baik dan jarak tempat tinggal dengan kehadiran ibu
mendapatkan anak sehat. Sedangkan hamil pada kelas ibu (p value = 0,000),
menurut penelitian (Kodim.N, 1999), ibu terdapat hubungan yang bermakna antara
dengan kehamilan paritas 4 atau lebih pekerjaan dengan kehadiran ibu hamil ibu
cenderung memeriksakan kehamilan pada kelas ibu (p value = 0,007), terdapat
kurang teratur bila dibandingkan dengan hubungan yang bermakna antara
ibu yang memungut paritas kurang dari 4. Dukungan suami dengan kehadiran ibu
hamil pada kelas ibu (p value = 0,006),

[1
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 ISSN 1907 - 0357

terdapat hubungan yang bermakna antara Emizia. (2012). Karakteristik Ibu Hamil
kepemilikan buku KIA dengan kehadiran dalam pelaksanaan kelas ibu di desa
ibu hamil pada kelas ibu (p value = 0,000) Sumber Rejo Lampung Timur
dan terdapat hubungan yang bermakna Haulina, Mellyna. (2001). Panduan
antara paritas dengan kehadiran ibu hamil Menjalani Kehamilan Sehat.Jakarta :
pada kelas ibu(p value = 0,000). Puspa Swara
Berdarakan uraian di atas penulis Kemenkes (2013). Angka Kematian Ibu
menyarankan agar Puskesmas dapat dan Bayi. http//:www.bank.data.
meningkatkan kegiatan bagi semua ibu depkes.go.
hamil dengan cara mengevaluasi Nara, Adriana. Hubungan Pengetahuan,
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan,
setelah kegiatan dilakukan, serta Jumlah Sumber Informasi Dan
melakukan kegiatan pemeriksaan Dukungan Keluarga Dengan
tambahan bagi ibu hamil (kadar Pemanfaatan Fasilitas Persalinan
haemoglobin), senam hamil, therapi Yang Memadai Oleh Ibu Bersalin Di
Hypnobirthing, yoga prenatal sehingga ibu Puskesmas Kawangu Kabupaten
hamil tertarik untuk mengikuti kegitan Sumba Timur
kelas ibu. Notoatmodjo. (2007). Promosi kesehatan
dan Perilaku Kesehatan, Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA Rineka Cipta
. (2005). Metodologi Penelitian
Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Puskesmas Pulung Kencana (2013). Data
Rineka Cipta Laporan Bulanan.Pagelaran : SP2TP
Depkes RI. (2009). Pegangan Fasilitator PKM Pulung Kencana
Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Sedyaningsih. (2009). Penurunan AKI
Departemen Kesehatan RI. (MGD”s, 2010). https://antaranews.
. (2009). Pedoman Pelaksanaan com. Diakses tangal 8 Maret 2015
Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Sugiyono (2006).Metodologi Penelitian
Departemen Kesehatan RI. Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
. (2009). Pelatihan Kelas Ibu Medika.
Hamil. Jakarta : Departemen Trini (2012). Hubungan Pengetahuan Dan
Kesehatan RI. Sikap Ibu Hamil Primigravida
. (2009). Pedoman Umum Terhadap Pelaksanaan Kelas Ibu
Manajemen Kelas Ibu Hamil. Jakarta Hamil Di Puskesmas Banjar Agung.
: Departemen Kesehatan RI. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu
. (2009). Kesehatan Indonesia Kesehatan Mitra Lampung, Bandar
Dalam Gambar.Jakarta : Pusat Data Lampung.
dan Informasi Depkes RI Widiantari (2015). Hubungan karakteristik
. (2009). Buku KIA. Jakarta: ibu dan dukungan sosial suami
Direktorat Bina Gizi Depkes RI dengan partisipasi ibu mengikuti
Dinkes Kab. Lampung Selatan (2014). kelas ibu hamil di kota Denpasar.
Data Kesehatan Keluarga. Lampung dalamwww.pps.unud.ac.id/ diakses
Selatan. Subdit Kesga tanggal 23 Mei 2016

[1

Anda mungkin juga menyukai