Anda di halaman 1dari 11

PENDAMPINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI MELALUI KELAS

HAMIL DI DESA KARANGMANGU KECAMATAN PURWOJATI


KABUPATEN BANYUMAS

ACCOMPANY OF PREGNANT WOMEN HIGH RISK THROUGH


PREGNANT CLASS IN KARANGMANGU VILLAGE PURWOJATI DISTRCT
BANYUMAS REGENCY

Surtiningsih1, Linda Yanti1


1
Dosen Program Studi Kebidanan D3 Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa
Email: surtiningsihasrof@gmail.com

ABSTRAK

Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang fisiologis namun membutuhkan persiapan dan
pendampingan yang baik dari keluarga dan tenaga kesehatan untuk meminimalisasi risiko komplikasi
kehamilan dan persalinan. Dari Hasil wawancara dengan Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Purwojati beberapa permasalahan yang cukup banyak terjadi antara lain kehamilan
dibawah umur atau diatas usia 35 tahun, kehamilan diluar nikah, kehamilan dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan anemia dalam kehamilan. Ketidaknyamanan kehamilan trimester III banyak
juga didapati seperti nyeri punggung, konstipasi, sering kencing dan bengkak pada kaki
Tujuan kegiatan ini adalah pembentukan dan penggiatan kelas ibu hamil yang dilengkapi dengan
asuhan asuhan komplementer dan mensinergikan antara asuhan standar dengan inovasi-inovasi yang
diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan baik dalam tingkat Posyandu ataupun Puskesmas.
Pendampingan ibu resiko tinggi dilaksanakan dengan deteksi dini, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboraturium, pendidikan kesehatan, dan juga beberapa kegiatan seperti pelvic rocking exercise.
Dari hasil deteksi dini yang dilakukan di Desa Karangmangu didapatkan kasus ibu hamil yang
mengalami Kekurangan energy kronis sebanyak 16,2%, Anemia 21,1%, kehamilan dengan risiko
diabetes militus 8,1%, protein urine posistif 5,4% dan ada pula kehamilan disertai dengan penyakit
menular 5,4%. Selain temuan masalah tersebut ada pula keluhan-keluahan yang banyak dirasakan oleh
ibu hamil antara lain konstipasi, keram, sering kencing dan nyeri punggung. Kesimpulan dari
kegiatan ini adaalah terbentuknya kelas ibu hamil di Posyandu 2 karangmangu yang pelaksanaannya di
Poli Klinik Desa Karangmangu sehingga kelas hamil tidak terfokus di Puskesmas Purwojati,
terdeteksinya masalah –masalah kehamilan sehingga bisa dilakukan pendampingan khususnya pada
ibu hamil risiko tinggi, terjadinya peningkatan pengetahuan pada ibu hamil dan keluhan nyeri
punggung, keram, konstipasi dapat diminimalisasi dengan pelvic rocking exercise

Kata kunci: ibu hamil, reskio tinggi, kelas hamil

ABSTRACT

Pregnancy and childbirth are physiological but require good preparation and assistance from
family and health professionals to minimize the risk of pregnancy and childbirth complications. From
the results of interviews with the Coordinator of Maternal and Child Health at the Purwojati
Community Health Center, there were quite a number of problems, including underage or over 35
years of pregnancy, pregnancy outside marriage, pregnancy with Chronic Energy Deficiency (KEK)
and anemia in pregnancy. Discomfort of many trimester III pregnancies are also found such as back
pain, constipation, frequent urination and swelling in the legs.

28
The purpose of this activity is the formation and activation of classes of pregnant women who are
equipped with complementary care and synergize between standard care with innovations that are
expected to maximize services at both the Posyandu or Puskesmas levels. Assistance of high risk
mothers is carried out with early detection, physical examination, laboratory examination, health
education, and also some activities such as pelvic rocking exercise.
From the results of early detection conducted in Karangmangu Village, there were cases of
pregnant women experiencing chronic energy deficiency of 16.2%, Anemia of 21.1%, pregnancy with
diabetes risk of diabetes 8.1%, positive urine protein 5.4% and others pregnancy is accompanied by
an infectious disease of 5.4%. In addition to the findings of the problem there are also complaints that
are felt by many pregnant women, including constipation, cramps, frequent urination and back pain.
The conclusion of this activity is the formation of a class of pregnant women in Karangmangu
Posyandu 2 which is implemented in Karangmangu Village Polyclinic so that the pregnant class is not
focused in Purwojati Puskesmas, the detection of pregnancy problems so that assistance can be made
especially to high risk pregnant women, the increase in knowledge of mothers pregnancy and back
pain, cramps, constipation can be minimized with pelvic rocking exercise

Keywords: pregnant women, high risk, pregnant class

PENDAHULUAN program Expanding Maternal and


Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Neonatal Survival (EMAS) karena
di Indonesia masih menjadi fokus utama kabupaten banyumas menjadi
mengingat masih tingginya Angka penyumbang AKI dan AKB cukup tinggi
Kematian Ibu (AKI) dan Angka di Jawa Tengah. Setelah lima tahun
Kematian Bayi (AKB). Provinsi Jawa berjalan di 6 provinsi dan 30 kabupaten
Tengah menjadi rangking ke dua setelah kota program ini dinilai cukup berhasil
Provinsi Jawa Barat sebagai Provinsi menurunkan AKI dan AKB. Namun
dengan AKI tertinggi. Pada tahun 2013 demikian di Kabupaten Banyumas masih
terdapat 668 kematian ibu dan pada cukup banyak terjadi kematian Ibu pada
tahun 2014 terdapat 644 kematian tahun 2016 terdapat 22 kematian dan
(Sugiantono, 2015). Selain AKI yang tahun 2017 terjadi 14 Kasus kematian
masih tinggi adalah angka kejadian Ibu (DINKES Banyumas, 2017)
seksio sesaria di Indonesia, kurun waktu Dari Hasil wawancara dengan
5 tahun kasus persalinan dengan seksio Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak
sesaria melebihi batas maksimal yang di Puskesmas Purwojati angka
ditentukan oleh World Health kehamilan dibawah umur, kehamilan
Organization (WHO) yaitu 5-15% diluar nikah, kehamilan dengan
sebanyak 15,3% dari 20.591 persalinan. Kekurangan Energi Kronis (KEK),
Ibu yang bersalin dengan seksio sesaria Anemia dan kasus persalinan lama cukup
sebanyak 38 % merupakan ibu primipara banyak terjadi bahkan kejadiannya
dan 75% diantaranya bukan pada usia nampak makin meningkat setiap
berisiko. tahunnya, ketidaknyamanan kehamilan
Kabupaten Banyumas termasuk trimester III seperti nyeri punggung,
kabupaten yang mendapatkan program konstipasi, sering kencing dan bengkak

29
pada kaki. Masih banyaknya masalah TUJUAN
terkait kehamilan puskesmas Tujuan kegiatan ini adalah:
mengaktifkan program kelas ibu hamil 1. Pembentukan dan Penggiatan kelas
namun isi kegiatan masih standar ibu hamil yang dilengkapi dengan
program itupun dilakukan 1 kali 1 asuhan asuhan komplementer dan
bulan disetiap Desa karena terbatasnya mensinergikan antara asuhan standar
anggaran. Peserta yang hadir setiap dengan inovasi-inovasi yang
pertemuan tidak lebih dari 20 orang diharapkan dapat memaksimalkan
padahal jumlah ibu hamil jauh lebih pelayanan baik dalam tingkat
banyak karena Puskesmas Purwojati Posyandu ataupun Puskesmas.
mencakup 10 Desa. Alasan mayoritas 2. Pendekatan yang dilakukan dengan
ketidak hadiran karena isi dari kelas membentuk kelompok pendamping
hamil tidak jauh berbeda saat melakukan kelas ibu hamil dengan asuhan
pemeriksaan kehamilan juga sudah komplementer yaitu Bidan Desa
mendapatkannya selain itu jarak yang Karangmangu dan Kader.
cukup jauh untuk beberapa desa salah 3. Peningkatan pengetahuan ibu hamil
satunya Desa Karangmangu. tentang tanda bahaya kehamilan, gizi
Pemanfaatan kelas ibu hamil di Posyandu pada ibu hamil, tablet fe dan
juga belum aktif mengingat terbatasnya keaktifan mengikuti
tenaga kesehatan yang ada dan belum
adanya peran serta aktif dari kader terkait PELAKSANAAN
kelas ibu hamil di Desa Karangmangu. Pelaksanaan kegiatan ini diawali
Masalah yang ada di Desa dengan mengurus perijinan yang
Karangmangu menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada tanggal 4 maret 2019.
segera ditangani adalah minat kunjungan Kemudian dilanjutkan dengan koordinasi
dikelas ibu hamil yang kurang di teknis pelaksaanaan pengabdian
Puskesmas Purwojati dikarenakan lokasi masyarakat dengan berbagai pihak terkait
puskesmas dengan desa karangmangu seperti puskesmas purwojati, bidan desa
cukup jauh, ditemukannya kehamilan dan kader kelas ibu hamil. Melakukan
dibawah usia 20 tahun atau hamil diatas skrining faktor resiko tinggi ibu hamil di
usia 35 tahun di Desa Karangmangu, desa karangmangu, dan didapatkan 37
Adanya ibu hamil dengan status Gizi ibu hamil. Kegiatan pengabdian
Kekurangan Energi Kronis (KEK). masyarakat ini dilakukan dengan cara:
Dengan adanya masalah tersebut maka 1. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
dibutuhkan pendampingan ibu hamil 2. Deteksi dini meliputi pemeriksaan
resiko tinggi melalui kelas hamil di desa tekanan darah, cold pressor test
karangmangu agar tidak menimbulkan (untuk mendeteksi adanya resiko
resiko lebih lanjut khususnya pada saat hypertensi)
proses persalinan, nifas dan bayi yang 3. Pemeriksaan laboraturium meliputi
akan dilahirkan. pemeriksaan hemoglobin,
pemeriksaan protein urine,
pemeriksaan glukosa urine.

30
4. Kegiatan pelaksanaan pelvic rocking 2. Pada hari kamis tanggal 13 Juni
exercise untuk mengurangi 2019 kegiatan yang dilakukan adalah
ketidaknyamanan kehamilan pemeriksaan deteksi dini hypertensi
trimester III seperti nyeri punggung, dengen cold pressor test dan
konstipasi. pendidikan kesehatan tentang gizi
Berikut adalah rincian kegiatan ibu hamil dan tablet FE serta
pengabdian masyarakat: pemberian susu ibu hamil
1. Pada hari senin tanggal 20 mei 2019 3. Pada hari sabtu tanggal 13 juli 2019
kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang dilakukan adalah dan
koordinasi dan pelaksanaan kelas ibu senam pelvic rocking exercises dan
hamil, deteksi dini dan pemeriksaan penkes persiapan persalinan
kesehatan serta pemeriksaan 4. Pada hari senin tanggal 1 agustus
laboratorium kadar hemoglobin, 2019 kegiatan yang dilakukan adalah
protein urin glukosa urin (urin monitoring dan evaluasi kelas ibu
analisis) dan pendidikan kesehatan hamil resiko tinggi
tentang tanda bahaya kehamilan
trimester I, II, III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peserta yang mengikuti kegiatan ini Diagram.1 Distribusi Frekuensi
adalah ibu hamil di desa karangmangu faktor risiko komplikasi pada ibu
yang berjumlah 37 peserta.: hamil di Desa Karangmangu
1. Deteksi adanya faktor resiko
komplikasi pada ibu hamil di desa
Karangmangu

Berdasarkan diagram diatas 37 ibu hamil yang mana dari


dapat diketahui jumlah total Ibu diagram diatas nampak 45,9%
hamil didesa karangmangu terdapat adalah ibu hamil risiko rendah/

31
tanpa faktor risiko sedangkan dari 20 th dan paritas tinggi
44,1% diantaranya memiliki faktor meningkatkan risiko terhadap
risiko diantaranya risiko umur, persalinan lama (surtiningsih,
status gizi dan penyaktit lainnya 2017). Begitu pula anemia meiliki
bahkan terdapat 2 ibu hamil dengan risiko unguk melahirkan bayi
penyakit menular yaitu hepatitis B dengan berat badan lahir rendah
dan HIV. Ibu yang memiliki Faktor 2. Pemeriksaan Cold Pressor Test
risiko tinggi ini perlu mendapatkan pada ibu hamil di desa
perhatian khususnya oleh tenaga karangmangu
medis dan tim kesehatan lainnya Diagram.2 Distribusi Frekuensi
termasuk kader. Risiko tinggi Pemeriksaan Cold Pressor Test
kehamilan dapat berdampak pada pada ibu hamil di desa
proses persalinan dan bayi yang karangmangu
dilahirkan diantaranya umur kurang

Cold Pressor Test adalah hipertensi sejak dini. Respon


pemeriksaan yang berguna untuk hiperreaksi selama CPT dapat
deteksi dini hipertensi dalam memprediksi risiko terhadap penyakit
kehamilan. Berdasarkan diagram hipertensi di masa depan Silverthorn
diatas dapat diketahui bahwa DU, 2013).
setelah dilakukan pemeriksaan cold 3. Pemeriksaan Anemia (Kadar
pressor test pada ibu hamil semua hemoglobin) pada ibu hamil di
ibu hamil tidak beresiko mengalami Desa Karangmangu
hypertensi pada kehamilan dengan Diagram.2 Distribusi Frekuensi
didapat hasil tekanan Pemeriksaan Anemia (Kadar
sistole<20mmHg dan tekanan hemoglobin) pada ibu hamil di
diastole <15mmHg. Uji ini Desa Karangmangu
digunakan untuk mendeteksi penyakit

32
Berdasarkan diagram diatas anemia yang terbagi dalam anemia
dapat diketahui bahwa setelah ringan dan anemia sedang.
dilakukan pemeriksaan kadar 4. Pemeriksaan Protein Urine pada
hemoglobin pada ibu hamil 78,4% ibu hamil di Desa Karangmangu
tidak mengalami anemia Diagram.2 Distribusi Frekuensi
sedangkan 21,6% mengalami Pemeriksaan protein urine pada
ibu hamil di Desa Karangmangu

33
Berdasarkan diagram diatas protein urine yang positif dapat
bahwa setelah dilakukan membahayakan kondisi ibu dan
pemeriksaan protein urine pad ibu bayinya yang nantinya akan
hamil didapatkan sebanyak 94,6% mengarah ke pre ekslampsi dan
menunjukkan hasil negative (-) ekslampsi.
dan sebanyak 5,4% menunjukkan 5. Frekuensi Pemeriksaan glukosa
hasil positif 1 (+). Hasil tersebut urine pada ibu hamil didesa
kami sampaikan ke bidan desa karangmangu
sebagai upaya kolaborasi agar ibu Diagram.2 Distribusi Frekuensi
hasil protein urine + dapat di Pemeriksaan glukosa urine pada
lakukan pemeriksaan secara rutin ibu hamil didesa karangmangu
dan pemeriksaan lanjutan. Karena

Berdasarkan diagram diatas pihak puskesmas untuk


bahwa setelah dilakukan pemantauan lebih intensif.
pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil tentang tanda bahaya
ibu hamil didapatkan sebanyak kehamilan trimester I, II, III, gizi ibu
91,9% menunjukkan hasil negative hamil dan tablet FE serta persiapan
(-), sebanyak 5,4% menunjukkan persalinan dilaksanakan dengan
hasil positif 1 (+) dan sebanyak memberikan pertanyaan pre test dan
2,7% menunjukkan hasil positif 2 pos test setelah dilakukan pendidikan
(++). Untuk hasil glukosa urine kesehatan dengan kategori baik jika
yang positif juga kami jawaban benar 76-100 %, cukup jika
informasikan ke bidan desa dan jawaban benar 56-75% dan kurang
jika jawaban benar <55%.
Tabel.1 Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian masyarakat
Tingkat Pengetahuan
Pendidikan
Kesehatan Pos Pos Pre Pos Pre Pos
Pre Tes Tes Pre Tes Tes Tes Tes Tes Tes Pre Tes Pos Tes

34
Baik Cukup Kurang Tidak Baik TOTAL
f % f % f % f % f % f % f % f % f % f %
Tanda
Bahaya
Kehamilan 9 24 21 57 19 51 16 43 8 22 0 0 1 2,7 0 0 37 100 37 100
Persiapan
Persalinan 6 16 23 62 22 59 14 38 9 24 0 0 0 0 0 0 37 100 37 100
Tablet
Tambah
Darah 11 30 22 59 21 57 15 41 5 14 0 0 0 0 0 0 37 100 37 100
Gizi Ibu
hamil 11 30 26 70 20 54 11 30 6 16 0 0 0 0 0 0 37 100 37 100
Dari tabel 1 diatas dapat koordinasi dengan Puskesmas
disimpulkan tingkat pengetahuan ibu persalinan ibu dengan HIV akan
tentang tanda bahaya kehamilan dilakukan rujukan ke Rumah Sakit
sebelum dilakukan sedangkan untuk kasus hepatitis
penyuluhan/pendidikan kesehatan bersalin direncanakan tetap
mayoritas pengetahuan cukup 51% dipuskesmas dengan meningkatkan
dan setelah diberikan penyuluhan perlindungan diri bagi tenaga
mayoritas pengetahuan meningkat kesehatan yang menolong. Bagi ibu
menjadi kategori baik sebanyak hamil yang mengalami KEK dan
57%. Tingkat pengetahuan ibu Anemia diberikan susu ibu hamil
tentang persiapan persalinan untuk membantu pemenuhan dan
sebelum diadakan pendidikan perbaikan nutrisinya.
kesehatan mayoritas cukup 59% dan Hal ini sesuai dengan teori yang
setelah diadakan pendidikan dikemukakan oleh Soekanto (2010)
kesehatan pengetahuan ibu bahwa salah satu faktor yang
mayoritas dalam kategori baik mempengaruhi tingkat pengetahuan
sebanyak 62%. Pengetahuan ibu adalah informasi. Seseorang yang
tentang tablet tambah darah sebelum mendapatkan informasi yang lebih
diberikan pendidikan kesehatan banyak maka akan mempunyai
mayoritas cukup 57% dan setelah pengetahuan yang lebih luas. Hasil
diberikan pendidikan kesehatan tersebut juga didukung oleh teori
pengetahuan ibu meningkat Notoatmodjo (2012) bahwa
mayoritas baik sebanyak 59%. pengetahuan adalah hasil dari “tahu”
Pengetahuan ibu tentang gizi ibu dan ini terjadi setelah seorang
hamil sebelum diberikan pendidikan melakukan pengideraan terhadap
keshatan mayoritas cukup 54% dan suatu obyek tertentu. Penginderaan
setelah diberikan pendidikan terjadi melalui panca indra manusia
kesehatan meningkat mayoritas yakni indra penglihatan,
menjadi baik 70%. Sementara itu pendengaran, penciuman, rasa dan
untuk ibu hamil yang terdiagnosa raba. Sebagian besar pengetahuan
hepatitis B dan HIV dari hasil

35
manusia diperoleh melalui mata dan melakukan selama 8 kali didapatkan
telinga. maka keluhan konstripasi hilang
Conscious pregnancy artinya semua sedangkan nyeri pada
ibun hamil hasrus sadar sepenuhnya pungung ibu hamil menjadi
secara hati dan fikiran tentang berkurang.
kehamilannya karena dengan ini Seperti hasil dari penelitian pada
akan menambah minat ingin tahu ibu hamil diberbagai daerah
seseoarang (Aprilia,2014). Indonesia mencapai 60-80% orang
Seseorang yang diberikan sesuatu yang mengalami back pain (nyeri
yang baru bagi dirinya apalagi bila punggung) pada kehamilannya
sesuatu yang baru tersebut sangat (Mafikasari, 2015). Keluhan lain
penting bagi dirinya maka seseorang yang sering dirasakan oleh ibu hamil
tersebut akan mencoba mencari tahu adalah perubahan pola makan dan
secara mendalam tentang sesuatu tidur adalah gangguan perut (mual-
tersebut dengan cara mengumpulkan mual), ngidam, sakit diperut dan
informasi sebanyak-banyaknya diantara payudara, selalu mengantuk,
dengan cara melakukan pengindraan. sulit tidur, Perubahan-perubahan
Perserta mendapatkan informasi tubuh dan rasa tidak nyaman adalah
tentang anda bahaya kehamilan pembesaran payudara, pembesaran
trimester I, II, III, gizi ibu hamil dan kaki, pembesaran pembuluh darah,
tablet FE serta persiapan persalinan konstipasi, hemorhoid, selalu merasa
dengan cara mendengarkan materi, ingin kencing, lelahan (vagina yang
membaca leaflet, sehingga semakin selalu basah), kesulitan untuk
banyak informasi yang didapatkan berbaring dan bangun, tarikan nafas
maka peserta mempunyai yang pendek, selalu merasa gerah
pengetahuan yang lebih luas. Hal itu atau banyak berkeringat, topeng
dapat terjadi mengingat sumber kehamilan, bintik-bintik abu-abu
informasi yang dapat mempengaruhi dikulit, rasa nyeri dan sakit
pengetahuan tidak hanya diperoleh dipersendian, rasa sakit tiba-tiba di
dari penyuluhan saja. sisi perut bagian bawah, kram di
6. Keefektifan pelvic rocking exercises awal kehamilan, tendangan janin
dalam mengurangi keluhan nyeri yang menyakiti ibu, rasa sakit
pinggang, konstipasi punggung, kram pada kaki, sakit
Keefektifan pelvic rocking kepala, Perubahan perasaan dan
exercises dalam mengurangi keluhan emosi adalah sering lupa, rasa
nyeri pinggang, konstipasi dapat khawatir dan takud, mimpi yang
terevaluasi setelah beberapa kali aneh-aneh dan mimpi buruk,
melakukan kegiatan tersebut. Dari perasaan-perasaan tentang seks
total ibu hamil trimester III (Klein, 2010).
berjumlah 20. 15 ibu hamil Sedangkan menurut Fraser
mengeluhkan nyering pada (2009) aktivitas selama kehamilan
punggung dan sebanyak 5 juga menjadi faktor terjadinya nyeri
mengelukan konstipasi. Setelah punggung selama kehamilan, karena

36
banyak tugas rumah tangga untuk memberikan pengawasan dan
contohnya menyetrika dengan pendampingan lebih lanjut lagi.
berdiri terlalu lama padahal dapat 2. Perlu adanya kelas ibu hamil dengan
dilakukan dengan duduk, intensitas yang rutin agar terpantau
menyiapkan makanan dengan berdiri setiap pekembangan ibu hamil baik
terlalu lama, dan mengangkat objek yang fisiologi dan patologi. Begitu
yang berat. Menurut Tiran (2007) juga dengan kegiatan exercise dapat
mengajarkan pelvic rocking exercise dilaksanakan secara intensif
merupakan upaya yang tepat untuk sehingga dapat mengurangi keluhan
mengurang keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil.
ketidaknyamanan selama kehamilan
seperti untuk mengurangi neyeri UCAPAN TERIMA KASIH
punggung dan juga konstipasi selain Tercapainya kegiatan PKM ini
hal tersebut pelvic rocking exercise tidak lepas dari bantuan yang diberikan
terbukti efektif meperpendek lama olah DRPM Ditjen Penguatan Risbang
waktu persalinan kala I dan Lama RISKTEKDIKTI yang memberikan
waktu persalinan kala II bantuan dana untuk pelaksanaan kegiatan
(Surtiningsih, 2018). dan Universitas Harapan Bangsa yang
memberikan kesempatan dan ijin dalam
KESIMPULAN melaksanakan pengabdian Masyarakat.
1. Terbentuknya kelas ibu hamil di
Desa Krangmangu dan adanya DAFTAR PUSTAKA
monitoring pendampingan pada ibu
hamil dengan risiko tinggi kehamilan Aprilia Y. 2014. Gentle Birth Balance:
2. Adanya peningkatan pengetahuan persalinan holistik mind , body and
ibu hamil sebelum dan setelah soul. Bandung. Qanita.
dilakukan pendidikan kesehatan Klein, S., Thomson, F, 2010, Panduan
tentang tanda bahaya kehamilan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta:
trimester I, II dan III, gizi pada ibu Palmall Yogyakarta Mafikasari, A.,
hamil, tablet fe dan persiapan Kartikasari, R. I, 2015, Posisi Tidur
persalinan pada ibu hamil. Dengan Kejadian Back Pain (Nyeri
3. Terjadi penurunan nyeri pada Punggung) Pada Ibu Hamil
punggung ibu setelah mengikuti Trimester III. JurnalKebidanan,
kegiatan pelvic rocking exercise Vol. 07, No. 02.
4. Keluhan konstipasi pada ibu hamil Yanti, L., Surtinigsih., 2016. Regresi Linier
tidak ada lagi setelah mengikuti Kenaikan Berat Badan Ibu Selama
Hamil Terhadap Berat Bayi
kegiatan pelvic rocking exercise Lahir. Bidan Prada: Jurnal Publikasi
Kebidanan Akbid Ylpp
SARAN Purwokerto, 7(2).
1. Hasil dari pemeriksaan protein urine, Notoatmodjo, S, 2012. Ilmu Kesehatan
glukosa urine, kadar hemoglobin Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta
dapat dijadikan data pihak terkait
seperti bidan desa dan puskesmas

37
Silverthorn DU, Michael J, 2013, Cold Waktu Persalinan pada Ibu
stress and the cold pressor test. Adv Primipara di Puskesmas Wilayah
Physiol Educ. 2013;37(1):93-96. Kabupaten Banjarnegara. Jurnal
doi:10.1152/advan.00002 Keperawatan Soedirman, 11(2),
Soekanto S, 2010, Sosiologi Suatu pp.117-129.
Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Surtiningsih.,2017.Faktor-faktor yang
Persada mempengaruhi lama waktu
Sugiantono A, 2015, Pencapaian MDGS persalinan di Puskesmas Klampok I
Dan Analisa Kematian Ibu Dan Kabupaten Banjarnegara. Jurnal
Bayi Di Indonesia; Seminar Ilmiah Ilmiah Kebidanan, Vol. 8 No. 2 Edisi
Nasional dan Regional Kedokteran- Desember 2017, hlm. 101-115
Kesehatan 2015. Direktorat Jendral Tiran, D, 2007, Mengatasi Mual-Muntah
Bina Gizi dan KIA Kementrian Dan Gangguan Lain Selama
Kesehatan Kehamilan, Diglossia, Yogyakarta
Surtiningsih, S., 2018. Efektifitas Pelvic
Rocking Exercises terhadap Lama

38

Anda mungkin juga menyukai