Anda di halaman 1dari 4

PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN IBU

HAMIL DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) DI


KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN

Galuh Meta Prameswari, Lisa Romadhony, Dwi Maya Novitasari, Listyaning Ajeng Pambudi, Jumiah
Anjarsari
Poltekkes Kemenkes Surabaya
galuhmeta53@gmail.com

RINGKASAN
Pemberdayaan keluarga adalah upaya untuk membangun kemampuan keluarga, dengan mendorong,
memotivasi, membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi
itu menjadi tindakan nyata. ( Zubaedi, 2007) Dari penjajakan awal yang dilaksanakan tanggal 26 Februari 2019
didapatkan jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Merakurak dari 10 Desa didapatkan 133 ibu
hamil, dengan rincian Desa Sumberejo ada 7 ibu hamil, Desa Kapu 10 ibu hamil, Desa Sendanghaji 7 ibu hamil,
Desa Sumber 7 ibu hamil, Desa Tuwiri Wetan 23 ibu hamil, Desa Mandirejo 18, Desa Sambonggede 20, Desa
Tahulu 14, Desa Bogorejo 9, Desa Tegalrejo 27. Sedangkan ibu hamil dengan KEK didapatkan sebanyak 15 ibu
hamil.
Pendampingan dilakukan di 2 desa yang berbeda, Desa Sambonggede dan Desa Sumberrejo. Survey
dilakukan dengan memberikan kuisioner seputar pemahaman ibu tentang kehamilan dengan KEK. Hasil survey
di dua desa melalui kuisoner pada 15 ibu hamil didapatkan 12 ibu belum memahami dan 3 ibu sudah
mengetahui kehamilan dengan KEK.
Berdasarkan uraian data dan fakta yang ada, pemberian penyuluhan dengan metode pendampingan pada
ibu hamil yang mengalami KEK dan keluarga dapat membantu ibu dalam meningkatkan pengetahuan dan
meningkatkan status kesehatannya selama kehamilan serta, mencegah resiko yang dapat terjadi pada ibu hamil
dengan KEK.
Tujuan umum dari pengabdian masyarakat ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahamaman ibu hamil KEK dan keluarga dalam masa kehamilan serta mencegah resiko yang terjadi akibat
kekurangan energi kronik di Kecamatan Merakurak. Pelaksana kegiatan ini adalah tim Pengabdian Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi DIII Keperawatan Kampus Tuban yang terdiri dari mahasiswa dan dosen
pembimbing. Luaran dari kegiatan ini adalah: 1) Bagi ibu hamil, Kegiatan ini dapat memberikan informasi,
menumbuhkan kesadaran pada ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan Gizi Bagi Ibu dan janin selama masa
kehamilan sehingga mampu merubah perilaku ibu hamil dari yang belum mengerti menjadi lebih preventif
selama masa kehamilan; 2) Bagi Keluarga, Kegiatan ini dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil, melalui pemilihan menu, pengolahan dan nilai gizi makanan; 3) Bagi Pelaksana, Dapat
mengembangkan kemampuan kreatifitas mahasiswa dalam melaksanakan pendampingan di masyarakat; 4)
Bagi Institusi, Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinnya dalam kegiatan
pendampingan di masyarakat

Analisa situasi 2003). Sampai saat ini masih banyak ibu hamil
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik yang mengalami masalah gizi, khusunya gizi
dan mental yang bersifat alami dimana para calon kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan
ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi anemia. Sehingga mempunyai kecenderungan
sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan melahirkan bayi dengan berat badan lahir kurang.
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan
dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus resiko dan komplikasi pada ibu, antara lain anemia,
mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang perdarahan, mempersulit persalinan sehingga
seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan terjadi persalinan lama, prematuritas, perdarahan
janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu setelah persalinan, bahkan kematian ibu (Muliarini,
hamil seperti tambahan protein minimal seperti zat 2010).
besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di
(Ramayulis, 2009). Indonesia sebagian besar disebabkan oleh
Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh timbulnya penyulit persalinan dan tidak disegera
setiap individu sejak janin masih didalam dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
kandungan. Ibu atau calon ibu menjadi kelompok mampu. Penyebab kematian ibu karena faktor
rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup penyebab langsung antara lain: perdarahan,
sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, eklamsia, sepsis, dan infeksi. Sedangkan penyebab
agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Dep.Kes RI tidak langsung dikarenakan penyakit yang diderita

1
ibu yang memperberat kehamilan, termasuk memahami dan 3 ibu sudah mengetahui kehamilan
kemiskinan, pendidikan yang rendah, serat keadaan dengan KEK.
sosial budaya.
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran Kegiatan ini dilakukan oleh tim Pengabdian
LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu atau Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi
beberapa kriteria sebagai berikut, (a) Berat badan DIII Keperawatan Kampus Tuban yang terdiri dari
ibu sebelum hamil < 42 kg. (b) Tinggi badan ibu < mahasiswa dan dosen pembimbing dengan
145 cm. (c) Berat badan ibu pada kehamilan melibatkan bidan desa beserta kadernya
trimester III < 45 kg. (d) Indeks masa tubuh (IMT) Perumusan masalah:
sebelum hamil < 17,00. (e) Ibu menderita anemia Rumusan masalah dalam pengabdian masyarakat
(Hb < 11 gr %) (Weni, 2010). ini adalah: 1) Bagaimanakah tim Pengabmas
Menurut Zulhaida (2003) masih banyak ibu Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi DIII
hamil yang mengalami masalah gizi khusunya gizi Keperawatan Kampus Tuban merancang
kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan pengabdian masyarakat berupa pemberdayaan
Anemia Gizi. Hasil SKRT 1995 menunjukkan keluarga dalam pendampingan ibu hamil dengan
bahwa 41% ibu hamil menderita KEK dan 51% KEK (kekurangan energi kronis)
yang menderita anemia mempunyai kecendurungan
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Langkah-langkah Kegiatan
Rendah (BBLR). Tujuan Umum pengabdian masyarakat ini adalah
Prevelensi ibu hamil dengan KEK di Indonesia mengetahui pengetahuan dan pemahamaman ibu
tahun 2013 cukup tinggi, yaitu sebesar 24,2 % hamil dengan KEK beserta keluarga serta
(Dep.Kes. RI 2003). Menurut hasil Riskesdas di mencegah dampak yang terjadi akibat kekurangan
Jawa Timur, terdapat 27,5 % ibu hamil yang energi kronik. Untuk mencapai tujuan dilakukan
menderita KEK ditahun 2011. Di Kabupaten Tuban langkah-langkah sebagai berikut: 1)
kasus ibu hamil KEK meningkat 1349 ibu hamil di Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan
tahun 2016. Data dari Puskesmas Merakurak tahun KEK; 2) Mengidentifikasi status kesehatan ibu
2018 didapatkan jumlah ibu hamil 133 yang hamil dengan KEK; 3) Pelaksanaan penyuluhan
mengalami KEK sebesar 15 ibu hamil dan pendampingan pada ibu hamil dengan KEK; 4)
Dari penjajakan awal yang dilaksanakan tanggal Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sebelum
26 Februari 2019 didapatkan jumlah ibu hamil yang dan sesudah edukasi.
ada di wilayah kerja Puskesmas Merakurak dari 10
Desa didapatkan 133 ibu hamil, dengan rincian Manfaat pengabdian masyarakat ini adalah: 1)
Desa Sumberejo ada 7 ibu hamil, Desa Kapu 10 ibu Bagi Peserta, Kegiatan ini dapat menurunkan
hamil, Desa Sendanghaji 7 ibu hamil, Desa Sumber Angka Kekurangan Gizi pada ibu hamil melalui
7 ibu hamil, Desa Tuwiri Wetan 23 ibu hamil, Desa strategi pemberdayaan keluarga; 2) Bagi Pelaksana,
Mandi rejo 18, Desa Sambonggede 20, Desa Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan
Tahulu 14, Desa Bogorejo 9, Desa Tegalrejo 27. mahasiswa dalam kehidupan bersosialisasi dengan
Sedangkan ibu hamil dengan KEK didapatkan masyarakat disekitar lingkungan kampus; 3) Bagi
sebanyak 15 ibu hamil. Institusi, Kegiatan ini dapat memberikan gambaran
Pendampingan dilakukan di 2 desa yang pada mahasiswa dalam melaksanakan Tri Darma
berbeda, Desa Mandirejo dan Desa Sumberejo. Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pengabdian
Survey dilakukan dengan memberikan kuesioner masyarakat serta penelitian. Dan mengajarkan pada
seputar pemahaman ibu tentang kehamilan dengan mahasiswa bagaimana mengaplikasikan teori
KEK. Hasil survey di dua desa melalui kuisoner tentang pentingnya Gizi Ibu Hamil, melalui
pada 15 ibu hamil didapatkan 12 ibu belum pemberdayaan keluarga dengan pendampingan.

2
Kerangka kerja untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan seperti pada skema berikut ini.

Kegiatan 1:
Mengenali masalah ibu hamil dngan KEK di Desa Mandirejo
dan Sumberejo Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban

Kegiatan 2:
Penentuan prioritas, tujuan, sasaran dan kegiatan pengabdian
masyarakat:
1. Prioritas : ibu hamil dan keluarga memahami dan
mengenal kehamilan dengan KEK beserta dampaknya
2. Tujuan : merubah perilaku dan pemahaman ibu hamil
beserta keluarga tentang kehamilan dengan KEK
3. Sasaran kegiatan: ibu hamil dengan KEK dan keluarga di
Desa Mandirejo dan Sumberejo Kecamatan Merakurak,
Kabupaten Tuban.
4. Kegiatan Pengabdian Masyarakat : Penyuluhan tentang
kehamilan dengan KEK, demonstrasi makanan tinggi
protein, pemeriksaan kesehatan

Kegiatan 3:
PENENTUAN METODE KEGIATAN:
Penyuluhan tentang kehamilan dengan KEK, demonstrasi
makanan tinggi protein, pemeriksaan kesehatan (TB, BB,
Tekanan darah, LILA)

Kegiatan 4:
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEGIATAN:
- Pre dan post test tentang kehamilan dengan KEK di Desa
Mandirejo dan Sumberejo Merakurak
- Observasi ketrampilan ibu hamil dalam membuat menu
tinggi protein
- Hasil akhir : ibu hamil dngan KEK dapat mengenal dan
memahami serta mengatasi kehamilan KEK, dengan tujuan
ibu dapat menjalani kehamilan dalam kondisi sehat sebagai
upaya menurunkan angka kematian ibu hamil.

Metode yang digunakan dibagi menjadi 4 kegiatan Sumberejo Kecamatan Merakurak Kabupaten
yaitu kegiatan 1, 2, 3 dan 3. Kegiatan 1 adalah Tuban
Mengenali masalah ibu hamil dngan KEK di Desa Pelaksanaan tanggal 10 dan 11 Juli 2019 sebagai
Mandirejo dan Sumberejo Kecamatan Merakurak berikut:
Kabupaten Tuban. Kegiatan 2 berupa Penentuan Tanggal 10 Agustus 2019
prioritas, tujuan, sasaran dan kegiatan pengabdian a. Registrasi ibu hamil dan keluarga yang
masyarakat. Kegiatan 3 adalah penentuan metode mengikuti kegiatan.
kegiatan. Kegiatan 4 adalah pemantauan dan b. Pembukaan kegiatan oleh mahasiswa dan
evaluasi kegiatan. dilanjutkan dengan prestest terhadap ibu hamil
c. Penyuluhan dan demonstrasi makanan
pendamping ibu hamil dengan KEK
Waktu kegiatan: tgl 26 Februari, 10-11 Juli 2019, d. Pemberian post test dan ditutup dengan
tempat : Polindes Sumberejo dan Polindes Mandiri. pemberian doorprize ibu hamil yang aktif
Pertemuan berlangsung 3-4 jam bertanya dan menjawab pertanyaan
Tanggal 11 Agustus 2019
Tahap-Tahap Kegiatan a. Registrasi ibu hamil dan keluarga yang
Penjajakan awal mengikuti kegiatan.
1) Tanggal 26 Februari 2019, kegiatan penjajakan b. Pembukaan kegiatan oleh mahasiswa dan
dimulai dengan mengenali masalah ibu hamil dilanjutkan dengan prestest terhadap ibu hamil
dengan KEK di Desa Mandirejo dan c. Penyuluhan dan demonstrasi makanan
pendamping ibu hamil dengan KEK

3
d. Pemberian post test dan ditutup dengan Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
pemberian doorprize ibu hamil yang aktif Badan Penelitian dan Pengembangan
bertanya dan menjawab pertanyaan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Muliarini, Prita. 2010. Pola Makan dan Gaya
1 Minggu Setelah Kegiatan Hidup Sehat Selama Kehamilan. Malang:
1 minggu setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, Nuha Medika
mahasiswa melakukan kunjungan ke rumah ibu Kristiyanasari, Weni. 2010. Prinsip Dasar Ilmu
hamil. Masing-masing Desa Sumberejo dan Gizi. Jakarta: Gramedia
Mandirejo dipilih 4 Rumah untuk dikunjungi. Lubis, Zulhaida. 2003. Jurnal Status Gizi Ibu
Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi
yang Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains
DAFTAR PUSTAKA (PPS702) Program Pasca Sarjana s3 IPB
November 2003. Bogor
Zubaedi. 2007. Pendidikan Berbaris Masyarakat. Depkes RI. 2003. Manajemen Puskesmas. Jakarta:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depkes RI
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Ramayulis, R. 2009. Slim is Easy. Jakarta: Penebar Jakarta: Badan Penelitian dan
Plus Pengembangan Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai