0 Universitas
Airlangga di Kelurahan Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya
Erlinda Yuly Ekasari, Sofia Zahrani, Nuzul Quraniati S.Kep., Ns., M.Ng., PhD
Abstrak
Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur merupakan
wilayah dengan penduduk jumlah penduduk menurut data monografi tahun 2011 seluruhnya
17.251 terdiri dari 8.803 laki-laki dan 8.448 perempuan yang tertampung dalam 5.565 KK.
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan swasta. Kelurahan Klampis Ngasem
sudah mencapai ‘zero point’ pra-stunting dan 1 balita stunting. Sebagai upaya penanganan
dan pencegahan stunting dari hulu maka dilakukan program Kuliah Kerja Nyata Kampung
Emas 2.0 yang diaungi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya bekerja sama dengan
Universitas Airlangga. Program stunting ini fokus pada intervensi ibu hamil dan catin untuk
mencegah anemia dan KEK agar stunting dapat dicegah. Tujuan Program Pengabdian
kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan lankah-langkah nyata dalam pencegahan
stunting dari hulu. Program dilaksanakan di Kelurahan Klampis Ngasem bulan Oktober
sampai Desember 2023 dengan beberapa program utama yaitu LADUNI, SDCC-BESTIEZ
dan Formula Pangan Beriman. Dalam pelaksanaannya, telah dibuat media edukasi berupa
poster edukasi ibu hamil cegah KEK, poster catin cegah Anemia, poster edukasi MMN dan
vidio formula pangan beriman yang disertai leaflet produk olahan. Secara keseluruhan,
program berjalan lancar dan diterima baik oleh masyarakat.
1. Pendahuluan
Kelurahan Klampis Ngasem merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Provinsi Jawa Timur. Jumlah penduduk Klampis
Ngasem kurang lebih 17.251 jiwa. Pekerjaan utama penduduk Klampis Ngasem adalah
karyawan swasta dan wiraswasta. Potensi kelurahan yang diamati yaitu perdagangan dan
wiraswasta, karena letak wilayah yang terdapat di kota besar memberi peluang bagi
masyarakat untuk mendapat lapangan pekerjaan. Kelurahan Klampis Ngasem sudah
mencapai ‘zero point’ stunting dan 1 balita stunting per data tahun 2023. Kelurahan Klampis
Ngasem berada di wilayah Puskesmas Klampis Ngasem dengan jumlah posyandu 9 dan
jumlah Tim Pembina Keluarga (TPK) di daerah setempat sebanyak 39 orang. Puskesmas
Klampis Ngasem memiliki program pencegahan stunting yaitu Pos Kebal (Posyandu Keliling
Balita) stunting, pemberian susu medis, pemberian makan bersama dan konseling dokter
spesialis anak gratis. Pencegahan stunting perlu diedukasi kepada masyarakat karena
stunting bisa menjadi dampak buruk bagi perkembangan anak-anak. Anak merupakan
investasi yang penting bagi negara karena merupakan penerus bangsa. Stunting masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita dapat
menyebabkan menurunnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia Indonesia di
masa mendatang. Retardasi pertumbuhan atau stunting pada anak-anak di Indonesia terjadi
sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis dan penyakit infeksi dan mempengaruhi 30
persen dari anak-anak usia di bawah lima tahun (Rizal & van Doorslaer, 2019; Titaley et al.,
2019; Trisasmita et al., 2020).
Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi yang berada di wilayah
Surabaya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan program
pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan KKN Kampung Emas 2.0.Program ini
melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas untuk menjalankan program
intervensi ibu hamil dan catin untuk cegah stunting. Secara umum, tujuan kegiatan KKN
Kampung Emas 2.0 ini adalah edukasi pencegahan stunting dengan intervensi ibu hamil dan
catin.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu hamil sasaran, didapatkan bahwa
pengetahuan ibu hamil terhadap sumber bahan makanan dan jenis makanannya sudah
tergolong baik, walaupun beberapa masih kurang tepat dalam menjawa, tetapi sebagian besar
sudah mengethaui. Namun pada pertanyaan mengenai makanan penukar nasi, beberapa ibu
hamil masih terlihat bingung saat menjawab. Pengetahuan ibu hamil terhadap pemberian
makan pada bayi, didapatkan hasil yang tergolong baik. Dari pertanyaan mengenai frekuensi
hingga tekstur makanan bayi. Beberapa ibu hamil mengaku sudah mendapat pengalaman
dalam pemberian makan pada anak sebelumnya. Namun sebagian kecil masih menjawab
kurang tepat.
Grafik 4.Hasil Wawancara Catin Terkait Pengetahuan Makanan Bergizi
Hasil wawancara yang dilakukan dengan calon pengantin sasaran, dapat diketahui
bahwa pengetahuan responden calon pengantin terhadap sumber makanan bergizi tergolong
baik. Namun terdapat beberapa yang kurang tepat dalam menjadi mengenai bahan makanan
penukar nasi.
Wawancara SQ FFQ pada 13 responden ibu hamil dan catin yang telah dilakukan
kemudian di analisis menggunakan Nutrisurvey untuk mengetahui jumlah asupan ibu hamil
selama 1 bulan terakhir. Zat gizi yang dianalisis terdiri dari zat gizi makro dan zat gizi mikro
diantaranya, energi, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, dan zinc. Hasil analisis
asupan yang didapatkan kemudian dilakukan perbandingan dengan nilai AKG untuk
mengetahui persentase pemenuhannya. Pada AKG Bumil yang digunakan disesuaikan
dengan AKG Bumil sesuai perhitungan dari Nutrisurvey. Cut Off
a. Calon Pengantin
Zat gizi yang dianalisis terdiri dari makronutrien dan mikronutrien diantaranya,
energi, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, dan zinc. Hasil analisis asupan yang
didapatkan kemudian dilakukan perbandingan dengan nilai AKG untuk mengetahui
persentase pemenuhannya.
Berikut perhitungan AKG pada responden calon pengantin :
Nama Usia TB BB E P (g) L (g) KH Fe Ca Zn
(cm) (kg) (kkal) (g) (mg) (mg) (mg)
H 26 163 46 2036,3 60,1 69,1 290,7 15 1000 7
DA 31 151 54 2036,3 60,1 69,1 290,7 15 1000 7
EV 45 152 78 2036,3 60,1 69,1 290,7 15 1000 7
DAi 26 153 65 2036,3 60,1 69,1 290,7 15 1000 7
Formulasi Pangan Beriman dilakukan dengan demonstrasi menu pangan beriman
kaya akan protein hewani untuk ibu hamil, ibu laktasi dan calon pengantin di Kelurahan
Klampis Ngasem. Berdasarkan survey pasar yang telah kami lakukan, kami mendapati bahwa
jenis protein hewani yang paling digemari dan memiliki harga terjangkau adalah ayam. Kami
memilih bakso sebagai makanan untuk dimodifikasi. Modifikasi protein hewani antara ayam
dan ikan tongkol menjadi inovasi baru dalam meningkatkan kandungan protein dalam bakso.
Ikan tongkol memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan beberapa jenis
ikan lainnya. Kandungan ini berdasarkn satu resep yan g menghasilkan 340 gram bakso.
Penyebab dari stunting adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama
kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, buruknya fasilitas
sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi
penyebab stunting. Kondisi kebersihan yang kurang terjaga membuat tubuh harus secara
ekstra melawan sumber penyakit sehingga menghambat penyerapan gizi. Stunting dapat
dicegah, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan kemudian dilanjutkan dengan MPASI. Orang tua juga
diharapkan membawa balitanya secara rutin ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih,
meningkatkan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan (Sasube & Luntungan,
2018). Dari berbagai literatur menunjukan bahwa permasalahan stunting di Indonesia
disebabkan akibat Faktor Multi Dimensi. Diantaranya yaitu
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik : yakni terdiri dari (a) Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, (b) 60 % dari anak
usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif, (c) anak usia 0-24 bulan tidak
menerima Makana Pengganti ASI .
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (ante natal care), postnatal
dan pembelajaran dini yang berkualitas: (a) ibu hamil belum mengkonsumsi
suplemen zat besi yang memadai, (b) Menurunnya tingkat kehadiran anak di
Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013) berdasarkan data risnakes, (c)
Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi .
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi: (a) ibu hamil anemia, (b) makanan bergizi
mahal.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi : (a) rumah tangga masih BAB diruang
terbuka, (b) rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih.
Ada beberapa rekomendasi yang disarankan sebagai berikut dalam masalah Stunting
(Bima, 2019):
4. Simpulan
Hasil dari program kerja KKN Kampung Emas 2.0 di Kelurahan Klampis Ngasem
yaitu peningkatan pengerahuan masyarakat tentang stunting dan pemenuhan gizi sebagai
upaya pencegahan stunting serta rutin konsumsi MMN bagi ibu hamil. Kegiatan berjalan
dengan lancar dan mendapat respon baik dari masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan tercapainya ‘zero stunting’ di Kelurahan Klampis Ngasem.
Daftar Pustaka :