Pembimbing :
dr.
Penyusun:
Jawa timur mencatat pada 2021 terdapat 234,7 per 100.000 kelahiran hidup kasus
kematian ibu, yang mana angka tersebut berhasil diturunkan pada 2022 menjadi 96,42 per
100.000 kelahiran hidup. Target provinsi Jawa Timur pada 2023 kali ini adalah 95.42 per
100.000 kelahiran hidup hingga akhir tahun, oleh sebab itu pemberdayaan masyarakat
terus dilakukan, sehingga masyarakat tergerak untuk mendukung program kesehatan ibu
dan anak melalui Gerakan ibu hamil sehat, kelas ibu hamil, kelas balita, posyandu,
pemanfaatan buku KIA, dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) serta didukung oleh TP PKK/organisasi kemasyarakatan. Surabaya mencatat
statistika angka kematian ibu pada 2022 sebesar 39.988 jiwa, yang mana hal ini
menyumbang cukup besar angka kematian di Jawa Timur (Kominfo Jatim, 2023).
3. Etiologi
Penyebab langsung kematian ibu antara lain perdarahan, eklampsia, partus lama,
komplikasi aborsi dan infeksi. Sementara itu yang menjadi penyebab tak langsung
kematian ibu adalah “Empat Terlambat” dan “Empat Terlalu”. Bahaya kehamilan dapat
di cegah oleh ibu dengan berkonsultasi dengan bidan setempat ataupun dokter
kandungan. Guna melakukan terapi atau treatment lainnya yang tidak membahaya kan
2
ibu dan bayi. Penelitian Ritsma (2018) bahwa salah satu yang dapat mencegah bahaya
kehamilan dengan melakukan yoga, hasil penelitian menunjukkan bahwa yoga yang
dilakukan pada trimester III memberikan dampak yang sangat baik bagi ibu dan anak
sehingga dapat mencegah bahaya kehamilan.
4. Faktor Risiko
Menurut Epuu terdapat 3 faktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya
kematian maternal. Proses yang paling dekat terhadap kejadian kematian maternal,
disebut sebagai risiko dekat yaitu kehamilan itu sendiri dan komplikasi yang terjadi
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas (komplikasi obstetri). Risiko dekat secara
langsung dipengaruhi oleh risiko antara yaitu status kesehatan ibu, status reproduksi,
akses ke pelayanan kesehatan, perilaku perawatan kesehatan/ penggunaan pelayanan
kesehatan dan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga.Di lain pihak, terdapat
juga risiko jauh yang mempengaruhi kejadian kematian maternal melalui pengaruhnya
terhadap risiko antara, yang meliputi faktor sosio-kultural dan faktor ekonomi, seperti
status wanita dalam keluarga dan masyarakat, status keluarga dalam masyarakat dan
status Masyarakat (Respati et al., 2019)
Hasil itu juga karena penyediaan sarana dan prasarana, seperti Posyandu,
Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi
Emergensi Dasar) yang dapat melakukan tindakan Obstetri tertentu, sehingga pasien
tak perlu dirujuk.
Demikian pula perbaikan dalam pelayanan, selain pemeriksaan rutin,
dilakukan penapisan risiko bumil (ibu hamil) dengan menggunakan KSPR (Kartu
Skor Poedji Rochjati), sehingga dapat direncanakan apakah bumil akan bersalin
normal atau perlu dirujuk. Digunakan juga KPPS (Kartu Prediksi Persalinan Sudarto),
untuk menduga apakah bayi dapat dilahirkan secara normal. Di samping itu
digunakan partograf-WHO, untuk mencegah persalinan kasep. Program AMP
melakukan audit pada kasus kematian ibu. Terakhir ANC Terpadu , pemeriksaan
adanya penyakit lain pada bumil. Terjadi pula pergeseran tempat kematian ibu, dari di
luar rumah sakit, ke rumah sakit, tempat yang lebih pantas. Maka kasus rujukan di
rumah sakit meningkat, yang cukup merepotkan para dokter, lebih-lebih kalau
kasusnya gawat darurat disertai komplikasi.
Laporan Dinkes Prov. Jatim tahun 2011 menunjukkan, tiga tahun terakhir
terdapat peningkatan AKI, kini menjadi 104. Sekalipun masih lebih baik dari target
nasional (118 pada tahun 2014), namun perlu mendapat perhatian khusus.
Tampak pula pergeseran urutan penyebab kematian, dari Infeksi-Perdarahan-
Eklamsia,menjadi Perdarahan-Eklamsia-Jantung.Selama ini kasus perdarahan dan
kasus Eklamsia yang dirujuk ke Rumah Sakit, umumnya datang dalam keadaan gawat
darurat disertai komplikasi.
PERDARAHAN
PRIORITAS PILIHAN
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Kusumawati, P., & Yuli Indrawati, I. (2023). EDUKASI TANDA-TANDA BAHAYA
KEHAMILAN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM
6
Kemenkes. (2022). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan RI
Kominfo Jatim. (2023, August 8). Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 2022 Turun Signifikan.
Dinas KOMINFO Jawa Timur.
Respati, S. H., Sulistyowati, S., & Nababan, R. (2019). Analisis Faktor Determinan Kematian
Ibu di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Indonesia. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6(2), 52.
https://doi.org/10.22146/jkr.43463