Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434

Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

Jurnal Kebidanan
http://36.94.73.186:8080/jurnal/index.php/JIK
2088-1843(Print) 2807-9434 (online)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM


MELAKUKAN PIJAT BAYI
FACTORS AFFECTING THE BEHAVIOR OF THE MOTHER IN PERFORMING A BABY
MASSAGE
Idawati1, Yuliana2, Siti Balqis3
STIKes Medika Nurul Islam Sigli
Email : pon_ida@yahoo.co.id, HP : 085260785988

ABSTRAK
Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi pada masa anak dibawah umur 3 tahun (batita), karena
pada masa ini akan mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi.
Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu-
ibu yang mempunyai batita sebanyak 43 orang. Sampel sebanyak 43 responden. Pengumpulan data pada tanggal
22 Maret – 24April 2021 dengan menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan langkah editing, cooding,
entry, dan tabulating. Analisis data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan narasi.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden, mayoritas responden tidak melakukan pijat bayi sebanyak 27
orang (63%), mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 31 orang (72%), mayoritas responden
dengan sikap positif yaitu 25 orang (58%), mayoritas responden berpendidikan tinggi yaitu 32 orang (74%),
mayoritas responden memiliki informasi yang kurang sebanyak 25 orang (58%). Berdasarkan hasil analisis uji
statistik ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap perilaku pijat bayi dengan nilai p value = 0,000, ada pengaruh
sikap ibu terhadap perilaku pijat bayi dengan nilai p value = 0,019, ada pengaruh pendidikan ibu terhadap
perilaku pijat bayi dengan nilai p value = 0,003, Ada pengaruh informasi terhadap perilaku pijat bayi dengan
nilai p value = 0,007. Kesimpulan ada hubungan pengetahuan, sikap, pendidikan dan informasi terhadap perilaku
pijat bayi. Disarankan kepada ibu-ibu agar meningkatkan pengetahuan mereka tentang pijat bayi yang benar,
baik dengan membaca buku atau meminta informasi dari bidan bayi yang ada di desa mereka.

Kata kunci : Perilaku Pijat Bayi, Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Informasi

ABSTRACT
An important period in the growth and development of children occurs during the period of children under the
age of 3 years (toddlers), because at this time it will affect and determine the growth and subsequent
development. The study aims to find out the Factors That Influence Mother's Behavior in Doing Baby Massage.
This type of research is analytical with a cross-sectional design. The population in this study was all mothers
who had 43 toddlers. The sample was 43 respondents. Data collection on March 22 – 24April 2021 using
questionnaires, data processing with editing, cooding, entry, and tabulating steps. Analyze the data by using
frequency distribution tables, cross tables and narratives. The results showed that out of 43 respondents, the
majority of respondents did not do baby massage as many as 27 people (63%), the majority of respondents were
less knowledgeable as many as 31 people (72%), the majority of respondents with a positive attitude were 25
people (58%), the majority of respondents were highly educated, namely 32 people (74%), the majority of
respondents had less information as many as 25 people (58%). Based on the results of statistical test analysis,
there is an influence of maternal knowledge on the baby's massage behavior with a p value = 0.000, there is an
influence of the mother's attitude towards the baby's massage behavior with a p value = 0.019, there is an
influencematernal education on the baby's massage behavior with a p value = 0.003, There is an influence of
information on the baby's massage behavior with a p value = 0.007. Conclusions there is a relationship of
knowledge, attitude, education and information to the behavior of the baby's massage. It is recommended to
mothers to increase their knowledge of the correct baby massage, either by reading a book or requesting
information from the baby midwife who is in their village.

Keywords : Baby Massage Behavior, Knowledge, Attitude, Education, Information

1
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

PENDAHULUAN dan kurangnya pemahaman ibu dalam deteksi dini


tanda bahaya janin.
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus Angka Kematian Bayi di Aceh dalam 4 (empat)
masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan tahun terakhir cenderung mengalami pergerakan
masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka yang belum sesuai dengan target yang ditetapkan,
terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan pada tahun 2017 dan 2018 Angka Kematian Bayi di
karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan Aceh berada diangka 10/1000 LH, namun pada
tidak dapat diulang kembali (Rukiyah, 2010). tahun 2019 dapat 4 diturunkan diangka 9/1000 LH
Periode penting dalam tumbuh kembang anak dan ditahun 2020 kembali naik menjadi 10/1000
terjadi pada masa anak dibawah umur 3 tahun Lahiran Hidup (Dinkes Aceh, 2020).
(batita), karena pada masa ini akan mempengaruhi Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan Kabupaten Pidie didapatkan bahwa jumlah kematian
selanjutnya. Agar anak dapat mencapai pertumbuhan bayi di kabupaten pidie tahun 2021 yaitu sebanyak
yang optimal, maka diperlukan perawatan yang lebih 100 jiwa dimana laki-laki terdiri dari 61 jiwa dan
intensif diantaranya berupa sentuhan dan stimulasi perempuan terdiri dari 39 jiwa (Dinkes Pidie, 2021).
yang terus-menerus. Sentuhan dan stimulasi Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam
diantaranya adalah melakukan pijat bayi. Pijat bayi melakukan pijat bayi adalah pengetahuan ibu
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan anak baik tentang pijat bayi. Pengetahuan merupakan domain
secara fisik, kasih sayang serta stimulasi mental yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
(Subakti, 2008). seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan,
Menurut World Health Organization (WHO) kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebut
2017 pijat bayi terbukti memiliki banyak manfaat akan bersikap langgeng (long tasting). Sebaliknya
tak hanya membuat bayi jadi nyaman, namun proses apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan
pijat bayi juga meningkatkan bounding (ikatan dan kesadaran maka tidakakan berlangsung lama.
emosional) antara ibu dan bayi. Banyaknya ibu Pengetahuan ibu tentang pijat bayi merupakan
bekerja yang melakukan pijat bayi dapat alasan utama yang membuat ibu mau membawa
diperhitungkan dari banyaknya ibu yang memiliki bayinya untuk melakukan pijat bayi. Ada beberapa
bayi. Dimana pada setiap tahunnya diperkirakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu yaitu
sekitar 40% ibu yang melakukan pijat bayi. Namun usia, pendidikan, pekerjaan serta pengalaman ibu
pada tahun 2018 pemijatan bayi tidak dilakukan (Prasetyono, 2013).
sepenuhnya dan dapat digambarkan pemijatan bayi Pijat merupakan faktor yang dapat membuat
hanya dilakukan sekitar 20-25% yang dipengaruhi bayi semakin tenang, meningkatkan efektifitas
oleh beberapa faktor, seperti pendidikan, pekerjaan, istirahat (tidur), memperbaiki konsentrasi bayi,
paritas dan sumber informasi. meningkatkan produksi ASI, membantu
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan
2019, jumlah bayi tiap tahunnya dengan jenis dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan
kelamin laki-laki sebanyak 2.423.786 KH dan sistem saraf, meningkatkan gerak peristaltik untuk
perempuan sebanyak 2.322.652 KH. Jumlah seluruh pencernaan, menstimulasi aktifitas nervus vagus
bayi adalah sebanyak 4.746.438 KH, sedangkan bayi untuk perbaikan pernafasan, memperkuat sistem
yang sudah melakukan pijat bayi hanya 10 % per kekebalan tubuh (Santi, E, 2012).
1000. Provinsi dengan jumlah bayi yang tidak Pijat bayi merupakan sentuhan yang dapat
melakukan pijat bayi tertinggi tahun 2019 adalah mempertahankan perasaan nyaman pada bayi.
Sulawesi barat (6,30) (Riskesdas, 2019). Tindakan pemijatan pada bayi juga akan mempererat
Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di tali kasih orang tua dan anak, serta menjadi dasar
masyarakat peranannya masih di pegang oleh dukun positif bagi pertumbuhan emosi dan fisik bayi. Pijat
bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan bayi dapat digolongkan sebagai stimulasi sentuhan
bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel (Marmi, 2012).
dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah Menurut Riksani (2012), pijat bayi dapat
lahir. Pijat bayi (Marsaoly, 2018). digolongkan sebagai aplikasi sentuhan karena pijat
Angka Kematian Bayi di Aceh sampai dengan bayi mengandung unsur sentuhan berupa kasih
Akhir tahun 2020 telah mencapai 10/1000 LH. sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan
Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, hal mata, gerakan dan pijatan. Stimulasi ini akan
tersebut terjadi karena masih kurangnya pelayanan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi
kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar, dari sel-sel otak.
disebabkan tidak adanya peningkatan kapasitas Studi pendahuluan yang dilakukan ke beberapa
bidan di desa-desa dalam tata laksana bayi baru lahir masyarakat khususnya ke ibu-ibu di Desa Teubeng
Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie,
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

kebiasaan pemijatan bayi tidak pernah dilakukan Total 43 100


oleh ibu-ibu yang memiliki anak bayi atau balita
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
dibawah umur 3 tahun karna ibu-ibu mengatakan
tidak 6 tahu manfaat dan pentingnya pijat bayi dan Berdasarkan tabel 4.1. diatas dapat dilihat
cara-cara memijat bayi yang baik dan benar serta bahwa responden yang berpengetahuan baik
kurangnya informasi tentang pijat bayi. sebanyak 12 orang (28%) dan responden yang
Data yang didapatkan di Desa Teubeng Ulee berpengetahuan kurang sebanyak 31 orang (72%).
Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie yang terdiri
dari 4 dusun terdapat 43 ibu yang memiliki bayi dan b. Sikap
batita. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan di Desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden
Pidie Kabupaten Pidie dengan melakukan (n=43)
wawancara kepada ibu-ibu tentang gambaran
pengetahuan ibu tentang pijat bayi, dari 10 Sikap Frekuensi Persentase
responden sebanyak 8 orang tidak mengetahui
teknik dan manfaat pijat bayi bagi tumbuh kembang Negatif 18 42 %
anak. Sebanyak 2 responden mengatakan pernah
melakukan pemijatan secara mandiri tetapi tidak Positif 25 58 %
mengetahui secara teknik dan manfaat pemijatannya. Total 43 100
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
penulis menunjukkan jumlah ibu yang mengetahui Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
pijat bayi relatif rendah sehingga penulis tertarik
Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat dilihat
untuk melakukan penelitian dengan Judul : Faktor-
bahwa responden dengan sikap negatif sebanyak 18
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam
orang (42%) sedangkan responden yang bersikap
Melakukan Pijat Bayi Di Desa Teubeng Ulee Ceu
positif sebanyak 25 orang (58%).
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie.
c. Pendidikan
METODE
Jenis penelitian yang di gunakan dalam Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden
penelitian ini adalah analitik dengan design (n=43)
crossectional, yaitu pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana Pendidikan Frekuensi Persentase
pengumpulan data variabel Dependen dan Tinggi 32 74 %
Independen dilakukan penelitian disaat yang
bersamaan. (Budiarto,2013) Rendah 11 26 %
Penelitian ini dilakukan di Desa Teubeng Ulee
Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie. Populasi Total 43 100
dalam penelitian ini adalah semua ibu-ibu yang Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
mempunyai batita sebanyak 43 orang. Adapun
tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini Berdasarkan tabel 4.3 . diatas dapat dilihat
adalah dengan teknik total sampling yaitu sebanyak bahwa responden yang berpendidikan tinggi
43 orang. sebanyak 32 orang (74%) sedangkan responden
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam yang berpendidikan rendah sebanyak 11 orang
penelitian ini adalah kuesioner yang akan diberikan (26%).
kepada responden. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan d. Informasi
analisis bivariat.

HASIL Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden


1. Analisis Univariat (n=43)
a. Pengetahuan Informasi Frekuensi Persentase

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cukup 18 42 %


Responden (n=43) Kurang 25 58 %
Pengetahuan Frekuensi Persentase Total 43 100
Baik 12 28 % Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
Kurang 31 72 %

3
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

Berdasarkan tabel 4.6. diatas dapat dilihat bayi sebanyak 25 orang (92,6%) dan dari 12
bahwa responden dengan informasi cukup sebanyak responden yang berpengetahuan baik dominan
18 orang (42%) sedangkan responden dengan melakukan pemijatan pada bayi yaitu 10 orang
informasi yang kurang sebanyak 25 orang (58%).
(62,5%). Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi-
e. Perilaku Pijat Bayi Square diperoleh nilai p-value= 0,000 < α 0,05, yang
berarti ada pengaruh antara pengetahuan ibu
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Perilaku Pijat Bayi terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu
Responden (n=43) Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie
b. Pengaruh Sikap Dengan Pijat Bayi
Perilaku
Frekuensi Persentase
Pijat Bayi Tabel 7. Pengaruh Sikap Dengan Pijat Bayi (n=43)
Dilakukan 16 37 %
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
Tidak
27 63 %
dilakukan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh
Total 43 100 sikap ibu terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021 Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie menunjukkan
bahwa dari 18 responden yang bersikap negatif tidak
Berdasarkan tabel 4.7. diatas dapat dilihat
melakukan pijat pada bayi sebanyak 15 orang
bahwa responden yang melakukan pijat bayi
(55,6%) dan dari 25 responden yang bersikap positif
Pijat Bayi dominan melakukan pemijatan pada bayi yaitu 13
Tidak
Jumlah P-Value orang (81,2%). Berdasarkan hasil analisis uji
Pendidikan Dilakukan
Dilakukan statistik Chi-Square diperoleh nilai p-value= 0,019 <
F % F % F %
α 0,05, yang berarti ada pengaruh antara sikap ibu
terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu
6 23 10 62
Tinggi 16 37 Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie.
21 77 6 38 0,003
Rendah 27 63
c. Pengaruh Pendidikan Dengan Pijat Bayi
Jumlah 27 100 16 100 43 100

sebanyak 16 orang (37%) sedangkan responden Pijat Bayi


yang tidak melakukan pijat bayi sebanyak 27 orang Jumlah P-Value
Pengeta Tidak
(63%). huan Dilakukan
Dilakukan

2. Analisis Bivariat F % F % F %

a. Pengaruh Pengetahuan Dengan Pijat Kurang 25 92,6 6 37,5 31 72,1


Bayi
Baik 2 7,4 10 62,5 12 27,9 0,000
Tabel 6. Pengaruh Pengetahuan Dengan Pijat
Jumlah 27 100 16 100 43 100
Bayi (n=43)
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021 Tabel 8. Pengaruh Sikap Dengan Pijat Bayi (n=43)

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
pengetahuan ibu terhadap pijat bayi di desa Teubeng
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh
Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie
pendidikan ibu terhadap pijat bayi di desa Teubeng
menunjukkan bahwa dari 31 responden yang
Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie
berpengetahuan kurang tidak melakukan pijat pada
menunjukkan bahwa dari 16 responden yang
Pijat Bayi berpendidikan tinggi melakukan pijat pada bayi
Tidak
Jumlah P-Value sebanyak 10 orang (62%) dan dari 27 responden
Sikap Dilakukan yang berpendidikan rendah tidak melakukan
Dilakukan

F % F % F %
pemijatan pada bayi yaitu 21 orang (77%).
Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi-Square
Positif 15 55,6 3 18,8 18 41,9 diperoleh nilai p-value= 0,013 < α 0,05, yang berarti
0,019
ada pengaruh antara pendidikan ibu terhadap pijat
Negatif 12 44,4 13 81,2 25 58,1

Jumlah 27 100 16 100 43 100


Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

bayi di desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie di Kecamatan Wonosari Klaten tahun 2012 hasil
Kabupaten Pidie. analisis silang antara Pengetahuan dan perilaku
pijat bayi menunjukkan hasil yang signifikan
karena p valuenya = 0.025, < dari 0,05, artinya
d. Pengaruh Informasi Dengan Pijat Bayi
ada pengaruh pengetahuan ibu terhadap perilaku
Tabel 9. Pengaruh Informasi Dengan Pijat Bayi pijat bayi.
(n=43) Berdasarkan pendapat peneliti dari hasil
penelitian bahwa tingkat pengetahuan yang baik
pada responden mungkin salah satunya
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2021
Pijat Bayi
Jumlah P-Value
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Tidak
Informasi Dilakukan
Dilakukan
Informasi ibu terhadap pijat bayi di desa Teubeng
Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie F % F % F %
menunjukkan bahwa dari 18 responden yang
Cukup 7 25,9 11 68,8 18 41,9
memiliki informasi cukup melakukan pijat pada bayi
sebanyak 11 orang (68,8%) dan dari 25 responden Kurang 20 74,1 5 31,2 25 58,1 0,007
yang memiliki informasi kurang tidak melakukan
pemijatan pada bayi yaitu 20 orang (74,1%). Jumlah 27 100 16 100 43 100
Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi-Square disebabkan lebih banyak responden dengan
diperoleh nilai p-value= 0,007 < α 0,05, yang berarti tingkat pendidikan Menengah Atas dan
ada pengaruh antara informasi ibu terhadap pijat pendidikan Tinggi. Dengan demikian makin baik
bayi di desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie pengetahuan seseorang makin mudah menerima
Kabupaten Pidie. informasi sehingga dapat timbul perilaku yang
baik pula, sebaliknya pengetahuan yang kurang
akan sulit menerima informasi sehingga timbul
perilaku yang kurang bahkan tidak melakukan
kegiatan pijat bayi.
2. Pengaruh Sikap Ibu Terhadap Pijat Bayi Di
Desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie
Kabupaten Pidie.
PEMBAHASAN Sikap adalah persepsi seseorang tentang
1. Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Pijat cara tanggap didalam pekerjaannya yang diukur
Bayi Di Desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan dari sikap positif (mendukung) maupun sikap
Pidie Kabupaten Pidie. negatif (tidak mendukung) ( Azwar, 2013).
Pengetahuan bisa berhubungan dengan Hasil analisis uji statistik Chi-Square
beberapa faktor yaitu umur, intelegensi, diperoleh nilai p-value= 0,019 < α 0,05, yang
lingkungan, pendidikan, informasi, dan berarti ada pengaruh antara sikap ibu terhadap
pengalaman. Dari beberapa faktor yang pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan
berhubungan dengan pengetahuan, faktor Pidie Kabupaten Pidie.
informasi dan pengalaman merupakan hal yang Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
sangat berhubungan dengan pengetahuan dalam penelitian terdahulu mengenai yang dilakukan
penelitian ini di karenakan para bidan di oleh Anas Tamsuri, Heri Suroso Sikap ibu
perkenalkan dengan media internet juga TV, tentang pijat bayi di Dusun Gedang Sewu Desa
rool play, demontrasi dalam pembelajaran Gedang Sewu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
pelatihan sehingga pengetahuan dapat Tahun 2015, bahwa dari 28 responden
meningkat, khususnya pengetahuan tentang mempunyai sikap tentang pijat bayi pada
penerapan bagaimana cara melakukan pijat bayi kategori positif sebanyak 13 responden (46%),
yang benar (M.Imam, 2016). sikap negatif sebanyak 15 responden (54%).
Hasil analisis uji statistik Chi-Square Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
diperoleh nilai p-value= 0,000 < α 0,05, yang perasaan (Azwar, 2013). Seperti yang telah
berarti ada pengaruh antara pengetahuan ibu diuraikan diatas hal tersebut dapat dipengaruhi
terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu oleh beberapa faktor yaitu pengalaman pribadi,
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie. Hasil yang pengaruh orang lain, kebudayaan, media masa,
sama juga ditemukan oleh Alfi Rosita Dewi yang lembaga pendidikan dan agama, serta faktor
melakukan penelitian tentang Hubungan emosional. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang pijat Bayi teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
(2007), menyatakan bahwa sikap merupakan

5
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan 4. Pengaruh Informasi Ibu Terhadap Pijat Bayi
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Di Desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie
Berdasarkan teori tersebut dan hasil yang Kabupaten Pidie.
diperoleh pada penilitian ini sikap yang
ditimbulkan negatif oleh responden terhadap Sumber informasi adalah segala sesuatu
pemijatan bayi, bahwa pemijatan bayi akan yang menjadi perantara dalam menyampaikan
menimbulkan kebiasan dan perilaku bayi informasi, media informasi untuk komunikasi
terhadap keinginan untuk dilakukan pemijatan massa. Sumber informasi dapat diperoleh melalui
ketika dewasa. Sikap secara nyata menunjukkan media cetak (surat kabar, majalah), media
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap elektronik (televisi, radio, internet), dan melalui
stimulus tertentu dan didalam kehidupan sehari- kegiatan tenaga kesehatan seperti pelatihan yang
hari sebagai reaksi yang bersifat emosional di adakan (Notoatmodjo, 2014).
terhadap stimulus social. Informasi akan memberikan pengaruh pada
3. Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Pijat pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang
Bayi Di Desa Teubeng Ulee Ceu Kecamatan memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia
Pidie Kabupaten Pidie. mendapatkan informasi yang baik dari berbagai
sumber maka hal itu akan dapat meningkatkan
Pendidikan berarti bimbingan yang pengetahuannya (Setiawati & Dermawan, 2008).
diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan Hasil analisis uji statistik Chi-Square
orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. diperoleh nilai p-value= 0,007 < α 0,05, yang
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka berarti ada pengaruh antara informasi ibu
makin mudah dalam menerima informasi terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu
sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie.
dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang Nugraheni (2013) menyebutkan bahwa
akan menghamhat perkembangan sikap pengetahuan dan akses informasi berhubungan
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal dengan perilaku pijat bayi ibu, semakin tinggi
(Suparyanto, 2019). pengetahuan ibu tentang pijat bayi, maka
Hasil analisis uji statistik Chi-Square semakin banyak ibu yang melakukan pijat bayi
diperoleh nilai p-value= 0,003 < α 0,05, yang pada bayinya. Hal ini sebagaimana disimpulkan
berarti ada pengaruh antara pendidikan ibu dalam penelitian Nugraheni (2013) tentang
terhadap pijat bayi di desa Teubeng Ulee Ceu tingkat pengetahuan dan informasi tentang pijat
Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie. bayi dengan perilaku pijat bayi oleh ibu di Desa
Hal ini sejalan dengan penelitian yang Purwojati Kecamatan Purwojati Kabupaten
dilakukan oleh Wardhani (2014) menunjukkan Banyumas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
bahwa responden berpendidikan tinggi memiliki terdapat hubungan informasi dengan perilaku
pengetahuan dan ketrampilan pijat bayi 3 x lipat pijat bayi oleh ibu. Informasi sangat penting
dikarenakan ibu yang mendapatkan penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pijat bayi memiliki ketrampilan dan berkaitan dengan kesehatan anak.
pengetahuan yang lebih baik, selain itu para Pendapat peneliti berdasarkan hasil
responden merasa memiliki ikatan emosional penelitian informasi merupakan hal yang penting
yang lebih baik dengan bayi, pijat menjadikan dalam membentuk perilaku pijat bayi ke dukun
bayi cenderung sedikit menangis, meningkatan bayi. Hasil penelitian memberikan gambaran
nafsu makan bayi (ASI maupun susu formula). bahwa sebagian ibu memperoleh informasi dari
Peneliti berpendapat bahwa dari hasil keluarga dan teman dekat. Informasi yang
penelitian pendidikan sangat berpengaruh diperoleh dari keluarga atau teman dekat
terhadap keterampilan dalam melakukan pijat merupakan informasi yang didapatkan dari
bayi namun pendidikan juga dapat di tambah pengalaman atau budaya yang terjadi pada
dengan adanya pendidikam kesehatan yang masyarakat tersebut.
diberikan melalui media informasi seperti
demonstrasi dan ceramah. Pendidikan kesehatan SIMPULAN
pijat bayi ini dilakukan dengan pemberian materi Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square dan
pijat bayi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pada derajat kepercayaan 95% dilakukan untuk
melakukan demonstrasi gerakan pijat bayi mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
dengan alat peraga. Keuntungan teknik Perilaku Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi Di Desa
demonstrasi: konsentrasi meningkat atau Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten
maksimal, kesalahan minimal dibandingkan Pidie, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh
dengan ceramah atau baca, dan merupakan pengetahuan ibu terhadap perilaku pijat bayi di desa
metode untuk mengasah ketrampilan psikomotor/ Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten
ketrampilan. Pidie dengan nilai p value = 0,000, Ada pengaruh
sikap ibu terhadap perilaku pijat bayi di desa
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Jakarta: Trans info media (2008).
Pidie dengan nilai p value = 0,019, Ada pengaruh Marmi dan Rahardjo, K. Asuhan Neonatus Bayi
pendidikan ibu terhadap perilaku pijat bayi di desa Balita dan Anak Prasekolah, Pustaka Pelajar,
Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Jakarta. (2012).
Pidie dengan nilai p value = 0,003, Ada pengaruh
informasi ibu terhadap perilaku pijat bayi di desa Marsaoly. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus
Teubeng Ulee Ceu Kecamatan Pidie Kabupaten Agriwidya. (2018).
Pidie dengan nilai p value = 0,007.
Notoadmojo. Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka
SARAN Cipta, Jakarta. Perilaku Manusi.Cetakan II.
1. Bagi responden Yogyakarta : Nuha Medika. (2007).
Ibu sebaiknya dapat mengaplikasikan pijat Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan.
bayi pada anaknya guna meningkatkan keterampilan Cetakan Ke empat. Jakarta; 2014.
pijat bayi, sehingga tidak perlu lagi menggunakan Nugraheni, Nunik Dwijayanti. Hubungan Tingkat
jasa tukang pijat bayi. Ibu juga hendaknya berusaha Pengetahuan dan Akses Informasi tentang Pijat
untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang Bayi dengan Perilaku Pijat Bayi oleh Ibu di
pijat bayi yang benar, baik dengan membaca buku Desa Purwojati Kecamatan Purwojati
atau meminta informasi dari bidan bayi yang ada di Kabupaten Banyumas. Cakrawala Galuh. 2013.
Vol, 2. No, 6.
desa mereka.
2. Bagi Institusi Pendidikan Prasetyono, D. S. Buku Pintar Pijat Bayi, Buku Biru,
Diharapkan dapat dijadikan wacana ilmiah dan dapat Yogyakarta. (2013).
dijadikan literatur terkait dengan pengetahuan dan Riksani, Ria. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi,
keterampilan pijat bayi, serta dapat digunakan Dunia Sehat, Jakarta. (2012).
sebagai data dasar bagi peneliti selanjutnya dengan
Riskesdas. Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Bidan
variabel yang lebih luas berkaitan pengetahuan dan Terhadap Penerapan Asuhan Persalinan
keterampilan. Normal Di Rumah Bersalin Ngudi Saras
3. Bagi Tempat Penelitian Karanganyar. Universitas Sebelas Maret
Hasil penelitian merekomendasikan agar pihak Surakarta; 2019.
desa dapat memberikan support terutama kepada Rukiyah,Y.A dan Yulianti, L.Asuhan Neonatus Bayi
ibu-ibu yang memiliki bayi terkait kegiatan dan Anak Balita, TIM, Jakarta. (2010).
pemijatan pada bayi guna meningkatkan
Santi, Enidya. Buku Pintar Pijat Bayi untuk Tumbuh
kemandirian ibu dalam melakukan pijat bayi pada
Kembang Optimal Sehat dan Cerdas, Pinang
bayinya. Merah Publisher, Yogyakarta. (2012).
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat Subakti dkk. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita,
Wahyu Media, Jakarta. (2008).
melakukan penelitian dengan variabel penelitian
yang lebih banyak dan lebih spesifik dari penelitian Subakti, Y dan Anggarani, D. R. Keajaiban Pijat
ini. Bayi dan Balita, Wahyu Media, Jakarta.
5. Bagi peneliti (2008).
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan Suparyanto, Konsep Kepatuhan 1. Diakses pada
penelitian yang lebih mendalam, misalya dengan tanggal 15 April, (http://dr-
menggunakan teknik wawancara atau observasi, suparyanto.blogspot.com/2021/10/konsep-
kebidanan-1.html).
sehingga hasil penelitian dapat lebih mendalam dan
mampu menggambarkan fenomena-fenomena yang Wardhani, dengan judul Analisis Pengetahuan Ibu
tidak dapat diungkapkan dalam kuesioner. Paska Melahirkan Tentang Pijat Bayi Di Kota
Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA http://webcache.googleusercontent.com/search
?
Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia: Teori dan q=cache:cqqiN2UeGN4J:repository2.unw.ac.id
Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty; 2012. /496/1/ARTIKEL
Budirto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan %2520.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&cli
Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. (2013). ent=firefox-b-d. (2018).

Dermawan, A.C., dan Setiawati, S. Proses


pembelajaran dalam pendidikan kesehatan.

7
Jurnal Kebidanan e-ISSN : 2807-9434
Volume 8 No. 2, September 2022 p-ISSN : 2088-1843

Anda mungkin juga menyukai