Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ASKEB KOMUNITAS

GSI-B (GERAKAN SAYANG IBU DAN BAYI)

DISUSUN OLEH :

1. INTAN DELTA MEGA SAGITA (2102021821)


2. SITI ZUMROTUN NIKMA (2102021817)
3. CHUSNULKHOTIMAH (2102021813)
4. VANESSA DEA INDRIANI (2102021807)

Dosen Pengampu :
Ihda Mauliyah, S.ST., M.Kes

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun Makalah ini dapat terselesaikan berkat dukungan, dorongan, motivasi, bimbingan,
nasehat, dan semangat dari orang terdekat dan orang yang berada disekitar penulis, sehingga
penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini

Lamongan, 3 April 2023

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
Tabel lndikator keberhasilan sebelum dan sesudah Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
(GSIB)........................................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
1.1 Pengertian GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi)..............................................6
1.2 Tujuan GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi).....................................................6
1.3 Sasaran Gerakan Sayang Ibu dan Bayi...................................................................6
A. Langsung.....................................................................................................................6
B. Tidak langsung............................................................................................................7
1.4 Satgas GSI-B (gerakan Sayang Ibu dan Bayi)........................................................7
1.5 Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi..........................................7
A. Unsur Opersional.........................................................................................................7
B. Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi.....................................................8
C. Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI)...................................................8
1.6 Indikator Keberhasilan Sebelum dan Sesudah Gerakan Sayang Ibu dan Bayi..8
BAB III..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10
Tabel indikator keberhasilan sebelum dan sesudah Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
(GSIB)

INDIKATOR SEBELUM GSIB SESUDAH GSIB REFERENSI


KEBERHASILAN
Tingkat keterlambatan 34,6% 21,8% (p <0,05) Pramitasari, 2022
perkembangan anak
Tingkat pemberian ASI 60,5% 83,7% (p <0,05) Ardiyaningsih, 2021
eksklusif
Tingkat pengetahuan Peningkatan Mulyawati, 2021
ibu tentang kesehatan pengetahuan tentang
reproduksi tanda-tanda persalinan
(p <0,05), tanda-tanda
kehamilan (p <0,05),
dan cara merawat bayi
baru lahir (p <0,05)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan kesehatan dunia atau WHO memperkirakan, ada sektiar 500 ribu ibu hamil
meninggal setiap tahunnya, terutama di negara berkembang, (Astuti, 2013). Angka
kematian anak terkait dengan kemiskinan. Anak-anak dalam rumah tanggatermiskin
umumnya memiliki angka kematian balita lebih dari dua kali lipat dari angka kematian
balita di kelompok kuintil paling sejahtera. Hal ini karena rumah tangga yang lebihkaya
memiliki akses yang lebih bany6ak ke pelayanan kesehatan dan sosial yang
berkualitas,praktek-praktek kesehatan yang lebih baik dan pada umumnya tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Anak-anak dari ibu yang kurang berpendidikan umumnya
memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang lahir dari ibu yang
lebih berpendidikan. Selama kurun waktu 1998-2007, angka kematian bayi pada anak-
anak dari ibu yang tidak berpendidikan adalah 73 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan
angka kematian bayi pada anak-anak dari ibu yang berpendidikan menengah atau lebih
tinggi adalah 24 per 1.000 kelahiran hidup. Perbedaan ini disebabkan oleh perilaku dan
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik di antara perempuan-perempuan yang
berpendidikan, (Unicef Indonesia, 2021).
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dapat mencegah tingginya
angka kematian. Di Indonesia, angka kematian bayi baru lahir pada anak-anak yang
ibunya mendapatkan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh profesional
medis adalah seperlima dari angka kematian pada anak-anak yang ibunya
tidakmendapatkan pelayanan ini. Buruknya kualitas pelayanan kesehatan antenatal,
persalinan, dan pascapersalinan merupakan hambatan utama untuk menurunkan kematian
ibu dananak. Untuk seluruh kelompok penduduk, cakupan tentang indikator yang
berkaitan dengan kualitas pelayanan (misalnya, pelayanan antenatal yang berkualitas)
secara konsisten lebih rendah daripada cakupan yang berkaitan dengan kuantitas atau
akses (misalnya empat kunjungan antenatal), (Unicef Indonesia, 2021).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
2. Apa tujuan dari GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
3. Apa saja Sasaran dari GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
4. Apa saja Satgas dari GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
5. Bagaimana pelaksanaan kegiatan GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
6. Apa saja Indikator keberhasilan GSI-B (gerakan Sayang Ibu dan Bayi) ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mempelajari dan melaksanakan GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan
Bayi)
2. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan kegiatan GSI-B (gerakan Sayang Ibu dan
Bayi) dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi)
Gerakan sayang Ibu dan Bayi (GSI-B) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas
perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang
dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian
dalam upaya integrative dan sinergis.Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSI-B) adalah
sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan dan perhatian terhadap ibu
dan bayi selama masa kehamilan dan persalinan serta memberikan pendidikan kesehatan
kepada ibu dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan bayi. Gerakan Sayang Ibu
dan bayi dimulai dengan pemahaman akan pentingnya perawatan bayi yang baik pada
periode awal kehidupan bayi, khususnya dalam hal memberikan stimulasi yang tepat,
memberikan ASI eksklusif, dan memberikan perawatan yang aman dan sehat pada ibu
dan bayi. Kementerian Kesehatan RI. (2021)
1.2 Tujuan GSI-B (Gerakan Sayang Ibu dan Bayi)
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena hamil, melahirkan dan nifas serta
menurunkan angka kematian bayi.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu atau para perempuan mengenai Penyakit menular
Seksual (PMS).
3. Meningkatkan pengetahuan ibu atau para perempuan mengenai perawatan kehamilan,
proses melahirkan yang sehat, pemberian ASI Ekslusif dan perawatan bayi.
4. Memantapkan komitmen dan dukungan terhadap Gerakan Sayang Ibu.
5. Meningkatkan kepedulian dan dukungan sektor terkait terhadap upaya-upaya
penanggulangan penyebab kematian ibu dan bayi secara terpadu.
6. Memantapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengembangkan dan
membangun mekanisme rujukan sesuai dengan kondisi daerah.
7. Meningkatkan kepedulian dan peran serta institusi masyarakat dan swasta (LSM,
organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi) dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi dalam pengumpulan data ibu hamil, bersalin dan nifas di
tingkat kelurahan dan kecamatan.
8. Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta
dalam pelayanan kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibui dan bayi.
9. Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah budaya masyarakat yang
merugikan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi yang dilahirkan.
10. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan ibu hamil, bersalin, nifas serta
perawatan bayi di setiap wilayah kelurahan dibawah koordinasi camat.
1.3 Sasaran Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
A. Langsung
a) Caten (Calon Penganten)
b) Pasangan Usia Subur (PUS)
c) Ibu hamil, bersalin dan nifas
d) Ibu meneteki masa perawatan bayi
e) Pria/Suami dan seluruh anggota keluarga
B. Tidak langsung
a) Sektor terkait
b) Institusi kesehatan
c) Institusi Masyarakat
d) Tokoh masyarakat dan agama
e) Kaum bapak/pria
f) Media massa
1.4 Satgas GSI-B (gerakan Sayang Ibu dan Bayi)
Satuan Tugas (SATGAS) Gerakan Sayang Ibu dan Bayi sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut : WHO. (2020).
a. Mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan kebijakan strategis dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu
karena hamil, melahirkan dan nifas (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) sesuai
kebijakan, strategis dan pedoman yang ditetapkan oleh kelompok kerja tetap Gerakan
Sayang Ibu,
b. Memimpin mengelola mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional Gerakan Sayang Ibu;
c. Menghimpun, menggerakkan, menyediakan, memanfaatkan sumber daya baik. yang
berasal dari pusat, daerah, masyarakat dan bantuan luar negri secara efektif untuk
kegiatan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) karena Hamil, Melahirkan
dan Nifas serta Angka Kematian Bayi (AKB); d. Mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing instansi, organisasi profesi dan organisasi
kemasyarakatan,
d. Menyebarluaskan indormasi serta melakukan penyuluhan tentang upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) karena Hamil, Melahirkan dan Nifas serta
Angka Kematian Bayi (AKB) kepada apparat dan masyarakat; Menfasilitasi Satuan
Tugas Gerakan Sayang Thu (GSI) masing-masing lingkungan,
1.5 Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
A. Unsur Opersional
a) Kegiatan advokasi dan KIE
b) Pengembangan pesan advokasi dan KIE GSI
c) Pemberdayaan dalm keluarga, masyarakat dan tempat pelayanan kesehatan
d) Memadukan kegiatan GSI, pondok bersalin dan posyandu
e) Unsur Pendukung
f) Orientasi dan penelitian
g) Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin, bufas dan bayi
h) Pengembangan tata cara rujukan
i) Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
j) Peningkatan peran bidan
B. Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi
a) Menyusun rencana kerja dalam rangka menurunkan AKI dan AKB serta
mengumpulkan dana untuk ambulance kecamatan dan tabulin.
b) Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL dapat mendukung GSI wilayah
tersebut.
c) Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai
bayi di masyarakat.
d) Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan.
e) Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi untuk kemudian dipantau dan di
informasikan ke bidan puskesmas.
f) Membantu merujuk.
C. Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI)
Beberapa hal yang perlu dipantau untuk melihat keberhasilan pelaksanaan GSI antara
lain :
a) Sektoral terkait berperan aktif dalam kegiatan operasional
a) Setiap persalinan ditolong oleh tenakes
b) Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baik
c) Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan rujukan dengan baik artinya :
 Tersedianya kendaraan untuk membantu bumil melahirkan dan nifas yang
membutuhkan
 Tersedianya biaya untuk rujukan
 Sarana pelayanan kedaruratan medik untuk setiap kasus emergensi kehamilan,
persalinan dan nifas
1.6 Indikator Keberhasilan Sebelum dan Sesudah Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
Tingkat keterlambatan perkembangan anak: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
GSIB dapat membantu mengurangi keterlambatan perkembangan anak. Sebelum GSIB,
tingkat keterlambatan perkembangan anak adalah 34,6%, setelah GSIB turun menjadi 21,8%
(p <0,05) (Pramitasari, 2022).
Tingkat pemberian ASI eksklusif: Penelitian lain menunjukkan bahwa GSIB dapat
meningkatkan tingkat pemberian ASI eksklusif. Sebelum GSIB, tingkat pemberian ASI
eksklusif adalah 60,5%, setelah GSIB meningkat menjadi 83,7% (p <0,05) (Ardiyaningsih,
2021).
Kesehatan reproduksi : GSIB dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan
reproduksi. Setelah GSIB, terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang tanda-tanda
persalinan (p <0,05), tanda-tanda kehamilan (p <0,05), dan cara merawat bayi baru lahir (p
<0,05) (Mulyawati, 2021).
BAB III
1.1 KESMPULAN
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) memiliki manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Beberapa indikator keberhasilan yang dapat
ditingkatkan melalui GSIB antara lain tingkat pemberian ASI eksklusif, pengetahuan
ibu tentang kesehatan reproduksi, dan tingkat keterlambatan perkembangan anak.
1.2 SARAN
masih diperlukan upaya yang lebih besar dalam melakukan penyebarluasan informasi
dan pelatihan tentang GSIB agar dapat diterapkan secara luas dan konsisten. Selain
itu, perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat bukti-bukti
ilmiatentang manfaat GSIB dengan jumlah sampel yang lebih besar dan penelitian
yang lebih mendalam. Dalam implementasi GSIB, perlu juga dilakukan upaya
kolaboratif dengan berbagai pihak, seperti tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat
sekitar, sehingga GSIB dapat dilakukan dengan optimal dan memberikan manfaat
yang maksimal. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi secara berkala terhadap
implementasi GSIB, sehingga dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyaningsih, D. (2021). Peningkatan Pemberian Asi Eksklusif Melalui Gerakan Sayang Ibu
Dan Bayi (Gsib) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo Ii.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Gerakan Sayang Ibu dan Bayi.

Mahmudah, R. (2019). Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Melalui
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi.

Mukti, A. (2021). Efektivitas Gerakan Sayang Ibu dan Bayi dalam Meningkatkan
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Kesehatan Reproduksi dan Bayi. Jurnal Ilmu
Kesehatan.

Mulyawati, Y. (2021). Pengaruh Gerakan Sayang Ibu Dan Bayi (Gsib) Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi.

Pramitasari, A. (2022). Efektivitas Gerakan Sayang Ibu Dan Bayi (Gsib) Dalam Menurunkan
Keterlambatan Perkembangan Anak.

UNICEF. (2021). Sayang Ibu dan Bayi.

WHO. (2020). Maternal, newborn, child and adolescent health.

Anda mungkin juga menyukai