Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


“Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita”

Dosen Pengampu :
Ainun Wulandari, S.Farm., M.Sc., Apt.

Disusun oleh :
1. Febi Sukma Wardani (18330013)
2. Uci Hernanda (18330016)
3. Erfina Nur’aisy (18330022)
4. Dewi Masitoh (18330023)
5. Miranda Septiani N. (18330036)

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Jln. Moh Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan judul
“Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 28 September 2020

i
Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah...............................................................................2
3.1 Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
1.2. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)..............................................3
2.2. Tujuan Program KIA............................................................................3
3.2. Bentuk Kegiatan KIA............................................................................4
4.2. Manajemen Kegiatan KIA....................................................................4
5.2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)................................................6
6.2. Tujuan BKIA ........................................................................................6
7.2. Kegiatan Dalam BKIA..........................................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................8

1.3. Kesimpulan...........................................................................................8
2.3. Saran .....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat


kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup  sehatnya.

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi
atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu
dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan
angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian
neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum
tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007:
1. Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup
2. Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
3. Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
4. Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000
kelahiran hidup.

1
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Balai
Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
2. Apa saja Tujuan Program KIA dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) ?
3. Bagaimana Bentuk Kegiatan KIA dan BKIA ?
4. Apa saja kegiatan Dalam KIA dan BKIA ?

3.1 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah “Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita” ini
adalah supaya kami yang membuat dan yang melihat makalah ini dapat mengetahui dan
memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan
Balita lebih lanjut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan, Kesehatan ibu dan anak yang selanjutnya disingkat KIA adalah pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemeriksaan bayi, anak balita dan anak
prasekolah sehat. Dengan cara memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam,
telpon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan akan di taman kanak-kanak.

2.2 Tujuan Program KIA


1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu
Indonesia Sehat, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat

3
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan
Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita,
serta di sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.

3.2 Bentuk Kegiatan KIA


1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak
prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauan tumbuh kembang balita.
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3
kali dan campak 1 kali pada bayi.
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan
serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari).
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta
kader-kader kesehatan.

4.2 Manajemen Kegiatan KIA


Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah Setempat -
KIA (PWS-KIA) dengan batasan : Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat
untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada

4
sector lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara teknis
maupun non teknis.
Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non
teknis, yaitu :
 Indikator Pemantauan Teknis :
Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan
yang terdiri dari :
a. Indikator Akses
b. Indikator Cakupan Ibu Hamil
c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
d. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat
e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan
f. Indikator Neonatal.
 Indikator Pemantauan Non teknis :
Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun
masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga
dimengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini
dipergunakan dalam berbagai tingkat administrasi, yaitu :
a. Indikator pemerataan pelayanan KIA
Untuk ini dipilih indikator AKSES (jangkauan) dalam pemantauan secara teknis
memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti
oleh para penguasa wilayah.
b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :
Untuk ini dipilih CAKUPAN (coverage) dalam pemantauan secara teknis dengan
memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program yang lebih dimengerti
oleh para penguasa wilayah.

Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-
desa mana yang masih ketinggalan.

Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut
yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat
serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.

5
5.2 Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
Usaha kesehatan ibu dan anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan sekali untuk meningkatkan kesehatan
umum masyarakat. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) melayani pemeliharaan ibu,
bayi dan anak sampai umur 5 tahun. Sekarang ini, pada umumnya BKIA sudah
diintegrasikan kedalam puskesmas.

6.2 Tujuan BKIA


BKIA memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu secara teratur dan terus-menerus


pada saat sakit, sehat, masa antepartum, posterpatum, dan pada masa menyusui serta
pemeliharaan anak dari lahir sampai usia prasekolah.
2. Memberikan konsultasi keluarga berencana bagi suami atau istri yang
membutuhkannya.
3. Mengadakan integrasi kedalam General Publik Health Services serta mengadakan
kerjasama dan koordinasi dengan dinas kesehatan lain.
4. Mencari dan mengumpulkan masalah dalam masyarakat, kemudian mencoba
memecahkannya.

7.2 Kegiatan Dalam BKIA


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam BKIA antara lain sebagai berikut :

1. Kegiatan yang ditujukan kepada ibu hamil, ibu melahirkan dan menyusui, meliputi :
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu
menyusui.
b. Pertolongan persalinan diluar rumah sakit.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan anak.
d. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
e. Pengobatan sederhana.
2. Kegiatan yang ditujukan kepada bayi, meliputi : pengawasan pertumbuhan dan
perkembangan bayi, pemberian makanan yang sehat, dan pemberian vaksinasi dasar,
yaitu BCG (sebelum satu bulan), DPT dan polio (umur 3, 4 dan 5 bulan), serta
campak (9-14 bulan).

6
3. Kegiatan yang ditujukan pada anak prasekolah, meliputi : pengawasan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, revaksinasi, dan pendidikan kesehatan.
4. Kursus dukun, dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dalam
kursus ini diberikan pengetahuan mengenai cara kerja yang bersih, seperti cuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun dan memotong tali pusar dengan gunting yang telah
disterilkan, serta pengetahuan mengenai hal-hal yang memerlukan pertolongan bidan
dan dokter.
5. Keluarga Berencana, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan
anak serta keluarga secara keseluruhan dengan sasaran ibu-ibu dari pasangan usia
subur (PUS).

7
BAB III
PENUTUP

1.3 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini, dapat diperoleh kesimpulan :


1. Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, keluarga berencana, kesehatan
reproduksi, pemeriksaan bayi, anak balita dan anak prasekolah sehat.
2. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya

2.3 Saran
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang Kesehatan Ibu (hamil dan
menyusui) dan Balita diatas, diharapkan kepada mahasiswa / mahasiswi Institut Sains
dan Teknologi Nasional serta yang membaca makalah ini dapat lebih memahami
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita
lebih lanjut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, H. 2008. Ilmu Kesehatan. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan.

Depkes RI. 1997. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Depkes & JICA. Jakarta.

Effendy, N. 1998. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC.

Entjang, Indah. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti

Mujiyono, dkk. (2013). K3LH & Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk SMK Farmasi. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai