Dosen Pengampu :
Ainun Wulandari, S.Farm., M.Sc., Apt.
Disusun oleh :
1. Febi Sukma Wardani (18330013)
2. Uci Hernanda (18330016)
3. Erfina Nur’aisy (18330022)
4. Dewi Masitoh (18330023)
5. Miranda Septiani N. (18330036)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan judul
“Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terimakasih
i
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah...............................................................................2
3.1 Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
1.2. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)..............................................3
2.2. Tujuan Program KIA............................................................................3
3.2. Bentuk Kegiatan KIA............................................................................4
4.2. Manajemen Kegiatan KIA....................................................................4
5.2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)................................................6
6.2. Tujuan BKIA ........................................................................................6
7.2. Kegiatan Dalam BKIA..........................................................................6
1.3. Kesimpulan...........................................................................................8
2.3. Saran .....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi
atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu
dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan
angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian
neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum
tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007:
1. Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup
2. Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
3. Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
4. Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000
kelahiran hidup.
1
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Balai
Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
2. Apa saja Tujuan Program KIA dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) ?
3. Bagaimana Bentuk Kegiatan KIA dan BKIA ?
4. Apa saja kegiatan Dalam KIA dan BKIA ?
3.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah “Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita” ini
adalah supaya kami yang membuat dan yang melihat makalah ini dapat mengetahui dan
memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan
Balita lebih lanjut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan, Kesehatan ibu dan anak yang selanjutnya disingkat KIA adalah pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemeriksaan bayi, anak balita dan anak
prasekolah sehat. Dengan cara memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam,
telpon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan akan di taman kanak-kanak.
3
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan
Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita,
serta di sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
4
sector lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara teknis
maupun non teknis.
Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non
teknis, yaitu :
Indikator Pemantauan Teknis :
Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan
yang terdiri dari :
a. Indikator Akses
b. Indikator Cakupan Ibu Hamil
c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
d. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat
e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan
f. Indikator Neonatal.
Indikator Pemantauan Non teknis :
Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun
masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga
dimengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini
dipergunakan dalam berbagai tingkat administrasi, yaitu :
a. Indikator pemerataan pelayanan KIA
Untuk ini dipilih indikator AKSES (jangkauan) dalam pemantauan secara teknis
memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti
oleh para penguasa wilayah.
b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :
Untuk ini dipilih CAKUPAN (coverage) dalam pemantauan secara teknis dengan
memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program yang lebih dimengerti
oleh para penguasa wilayah.
Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-
desa mana yang masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut
yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat
serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.
5
5.2 Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
Usaha kesehatan ibu dan anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan sekali untuk meningkatkan kesehatan
umum masyarakat. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) melayani pemeliharaan ibu,
bayi dan anak sampai umur 5 tahun. Sekarang ini, pada umumnya BKIA sudah
diintegrasikan kedalam puskesmas.
1. Kegiatan yang ditujukan kepada ibu hamil, ibu melahirkan dan menyusui, meliputi :
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu
menyusui.
b. Pertolongan persalinan diluar rumah sakit.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan anak.
d. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
e. Pengobatan sederhana.
2. Kegiatan yang ditujukan kepada bayi, meliputi : pengawasan pertumbuhan dan
perkembangan bayi, pemberian makanan yang sehat, dan pemberian vaksinasi dasar,
yaitu BCG (sebelum satu bulan), DPT dan polio (umur 3, 4 dan 5 bulan), serta
campak (9-14 bulan).
6
3. Kegiatan yang ditujukan pada anak prasekolah, meliputi : pengawasan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, revaksinasi, dan pendidikan kesehatan.
4. Kursus dukun, dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dalam
kursus ini diberikan pengetahuan mengenai cara kerja yang bersih, seperti cuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun dan memotong tali pusar dengan gunting yang telah
disterilkan, serta pengetahuan mengenai hal-hal yang memerlukan pertolongan bidan
dan dokter.
5. Keluarga Berencana, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan
anak serta keluarga secara keseluruhan dengan sasaran ibu-ibu dari pasangan usia
subur (PUS).
7
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
2.3 Saran
Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang Kesehatan Ibu (hamil dan
menyusui) dan Balita diatas, diharapkan kepada mahasiswa / mahasiswi Institut Sains
dan Teknologi Nasional serta yang membaca makalah ini dapat lebih memahami
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu (hamil dan menyusui) dan Balita
lebih lanjut.
8
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1997. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Depkes & JICA. Jakarta.
Entjang, Indah. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti
Mujiyono, dkk. (2013). K3LH & Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk SMK Farmasi. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran.