Anda di halaman 1dari 21

Strategi Promosi Kesehatan

Menurut WHO
• Kondisi masyarakat yang heterogen yang terdiri dari berbagai macam latar belakang ekonomi, sosial,
dan pendidikan yang berbeda juga menjadi tantangan tersendiri untuk menerapkan promosi
kesehatan secara fleksibel dan luwes.

• Berdasarkan kondisi masyarakat yang beragam tersebut di atas, maka penerapan promosi kesehatan
membutuhkan strategi tertentu.

• Strategi utama dalam promosi kesehatan yaitu adanya upaya advokasi, dukungan sosial (bina suasana)
dan pemberdayaan masyarakat.

• Upaya inilah yang disebut sebagai misi dalam promosi kesehatan.


Strategi Promosi Kesehatan dalam tatanan
komunitas
• Advokasi
• Bina Suasana
• Pemberdayaan Masyarakat
Advokasi
• Advokasi adalah strategi untuk mempengaruhi para pengambil
keputusan khususnya pada saat mereka menetapkan peraturan,
mengatur sumber daya dan mengambil keputusan-keputusan yang
menyangkut khalayak masyarakat.
• Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain
yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu
program atau kegiatan yang dilaksanakan
Sasaran Advokasi
• Para pemimpin atau pengambil kebijakan (policy makers) atau
pembuat keputusan (decision makers) baik di institusi pemerintah
maupun swasta.
• Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,
tetapi mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat dan
bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para
pemimpin institusi
Metode Advokasi
• Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada
bermacam-macam,
• Lobi politik (political lobying)
• Seminar/ presentasi
• Media
• Perkumpulan
Contoh Advokasi
• Misalnya dalam rangka mengupayakan lingkungan rumah sakit yang
tanpa asap rokok, rumah sakit perlu melakukan advokasi kepada
wakil-wakil rakyat dan pimpinan daerah untuk diterbitkannya
peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mencakup di
rumah sakit.”
Bina Suasana (Dukungan Sosial)
• Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial
yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan
perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau
melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada
(keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya,
kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat
umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut.
Bina Suasana (Dukungan sosial)
• Dukungan sosial (social support) adalah strategi dukungan sosial
dalam bentuk kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh -
tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun
informal
Tujuan Bina Suasana
• Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat sebagai
jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program
kesehatan dengan masyarakat (penerima program) kesehatan.
• Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melaui tokoh masyarakat
pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan,
agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap
program kesehatan tersebut.
Bentuk Kegiatan Bina Suasana
• Bentuk kegiatan dukungan social ini antara lain:
• Pelatihan para toma
• Seminar
• Lokakarya
• Bimbingan kepada toma
Sasaran Bina Suasan
Sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh
masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder)
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Batasan pemberdayaan dalam bidang kesehatan meliputi upaya untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam
memelihara dan meningkatkan Kesehatan.
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
• Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan
kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat.
• Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk
melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan
mereka.
• Menimbulkan kemampuan masyarakat untuk mendukung
terwujudnya tindakan atau perilaku sehat
Peran Nakes dalam Pemberdayaan Masy.
• Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-
program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat.
• Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau
berkontribusi terhadap program tersebut.
• Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada
masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat
vokasional.
Ciri Pemberdayaan Masyarakat
• Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada
tokoh masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat,
lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.
• Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis
taklim, dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra
kerja dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
• Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong
sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat
• Community material: setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat
kali penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan
untuk memudahkan akses ke puskesmas.
• Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang
menggunakan pendekatan community based health education.
• Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan
untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan
pasir atau arang.
• Community Decision Making: Pengambilan keputusan oleh masyarakat
melalui proses menemukan masalah, merencanakan dan melakukan
pemecahannya.
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai