Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Kesehatan


a. Advokasi6
Advokasi merupakan upaya atau sebuah proses strategis dan terencana dengan tujuan
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak stakeholders (pembuat keputusan dan
penentu kebijakan). Dalam bidang kesehatan, tujuan advokasi adalah meningkatkan jumlah
kebijakan publik berwawasan kesehatan, untuk meningkatkan opini masyarakat dalam
mendukung kesehatan, dan terpecahkannya masalah kesehatan secara bersama dan
terintegrasi dengan pembangunan kesehatan di daerah melalui kemitraan dan adanya
dukungan dari pimpinan daerah. Pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau
memberikan dukungan baik kebijakan, fasilitas, maupun dana terhadap program kesehatan.
Sasaran advokasi kesehatan
Para pengambil keputusan dan juga kebijakan baik dalam tingkat kabupaten atau kota,
provinsi, dan juga pusat.
Bentuk kegiatan advokasi (formal/informal)
- Lobi politik  diskusi informal dengan para petinggi atau pejabat guna
menginformasikan serta membahas masalah dan program kesehatan yang akan
dilaksanakan.
- Seminar atau presentasi  menampilkan masalah kesehatan di depan para pembuat
keputusan baik lintas program maupun lintas sectoral
- Media advokasi  dilakukan menggunakan media khususnya media massa (cetak
maupun elektronik)
- Perkumpulan (asosiasi) peminat  perkumpulan orang-orang yang memiliki minat atau
yang berhubungan dengan masalah tertentu, termasuk juga perkumpulan profesi

b. Dukungan Sosial6
Strategi ini dapat disebut juga sebagai upaya bina suasana. Dukungan sosial adalah
sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mencari dukungan dari berbagai elemen tokoh
masyarakat untuk menjembatani antara pelaksana program kesehatan dengan masyarakat
sebagai penerima program kegiatan tersebut. Dapat dilakukan dengan pelatihan, seminar,
lokakarya, maupun bimbingan pada tokoh masyarakat.
Sasaran dukungan sosial (bina suasana)
Utama  para tokoh masyarakat di berbagai tingkat
Lainnya  kelompok peduli kesehatan, para pemuka agama, tenaga profesional kesehatan,
institusi pelayanan kesehatan, organisasi massa, kelompok media massa, dan lembaga
swadaya masyarakat
Bentuk dukungan sosial
- Bina suasana individu
Dilakukan oleh individu tokoh-tokoh masyarakat  tokoh masyarakat menjadi panutan
dalam mempraktekkan program kesehatan yang diperkenalkan.
- Bina suasana kelompok
Dilakukan oleh para kelompok masyarakat, seperti pengurus RT, RW, karang taruna,
serikat pekerja, dsb. Kelompok memiliki posisi sebagai kelompok yang peduli dan
mendukung keberjalanan program kesehatan yang diperkenalkan.
- Bina suasana publik
Dilakukan oleh masyarakat umum melalui pemanfaatan media komunikasi seperti radio,
TV, koran, majalah, internet, dll  media massa menjadi pendukung program kesehatan
yang berlaku.

c. Pemberdayaan Masyarakat6
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri serta ikut mengendalikan
determinan kesehatan. Pemberdayaan merupakan proses pemberian informasi secara
kontinyu & berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran.
Sasaran
Individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
Tujuan
- Meningkatkan perilaku sehat
- Meningkatkan peran serta masyarakat
- Meningkatkan keterampilan dalam memelihara kesehatan
Prinsip
- Menumbuhkembangkan potensi masyarakat
- Menumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
- Mengembangkan semangat gotong royong dalam pembangunan kesehatan
- Penyerahan pengambilan keputusan kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai