Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

Gejala
Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui skrining, atau
saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa
orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang
kepala dan pada pagi hari), serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam
telinga), gangguan penglihatan atau pingsan.

Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya retinopati


hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan
menggunakanoftalmoskop. Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas
tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan
lainnya. Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah
mengalami hipertensi.

Krisis hipertensi
Peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi (sistolik lebih atau sama dengan 180 atau
diastolik lebih atau sama dengan 110, kadang disebut hipertensi maligna atau akselerasi)
sering disebut sebagai "krisis hipertensi." Tekanan darah di atas tingkat ini memiliki risiko
yang tinggi untuk terjadinya komplikasi. Orang dengan tekanan darah pada kisaran ini
mungkin tidak memiliki gejala, tetapi lebih cenderung melaporkan sakit kepala (22% dari
kasus) dan pusing dibandingkan dengan populasi umum. Gejala lain krisis hipertensi
mencakup berkurangnya penglihatan atau sesak napas karena gagal jantung atau
rasalesu karena gagal ginjal. Kebanyakan orang dengan krisis hipertensi diketahui memiliki
tekanan darah tinggi, tetapi pemicu tambahan mungkin menyebabkan peningkatan secara
tiba-tiba.

"Hipertensi emergensi", sebelumnya disebut sebagai "hipertensi maligna", terjadi saat


terdapat bukti kerusakan langsung pada satu organ atau lebih sebagai akibat meningkatnya
tekanan darah. Kerusakan ini bisa mencakup ensefalopati hipertensi, disebabkan oleh
pembengkakan dan gangguan fungsi otak, dan ditandai oleh sakit kepala dan gangguan
kesadaran (kebingungan atau rasa kantuk). Papiledema retina danperdarahan fundus
serta eksudat adalah tanda lain kerusakan organ target. Nyeri dadadapat merupakan tanda
kerusakan otot jantung (yang bisa berlanjut menjadi serangan jantung) atau kadang diseksi
aorta, robeknya dinding dalam aorta. Sesak napas, batuk, dan ekspektorasi dahak bernoda
darah adalah ciri khas edema paru. Kondisi ini adalah pembengkakan jaringan paru
akibat gagal ventrikel kiri, ketidakmampuan ventrikel kirijantung untuk memompa cukup
darah dari paru-paru ke sistem arteri. Penurunan fungsi ginjal secara cepat (cedera ginjal
akut/acute kidney injury) dan anemia hemolitik mikroangiopati (penghancuran sel-sel darah)
juga mungkin terjadi. Pada situasi ini, harus dilakukan penurunan tekanan darah secara
cepat untuk menghentikan kerusakan organ yang sedang terjadi. Sebaliknya, tidak ada bukti
bahwa tekanan darah perlu diturunkan secara cepat dalam keadaan hipertensi emergensi
bila tidak ada bukti kerusakan organ target. Penurunan tekanan darah yang terlalu agresif
bukan berarti tidak ada risiko. Penggunaan obat-obatan oral untuk menurunkan tekanan
darah secara bertahap selama 24 sampai 48 jam dianjurkan dalam kedaruratan hipertensi.

Komplikasi
Hipertensi adalah faktor risiko yang bisa dicegah yang terpenting bagi kematian prematur di
seluruh dunia. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik strokes, penyakit
periferal vaskular, dan penyakit kardiovaskular lain, termasuk gagal jantung, aneurisma
aorta,aterosklerosis difus, dan emboli paru. Hipertensi juga merupakan faktor risiko
terjadinya gangguan kognitif, demensia, dan penyakit ginjal kronik. Komplikasi lain di
antaranya:

 Retinopati Hipertensi
 Nefropati hipertensi

Penyebab[sunting | sunting sumber]
Hipertensi primer[sunting | sunting sumber]

Hipertensi primer (esensial) adalah jenis hipertensi yang paling umum, meliputi sebanyak
90–95% dari seluruh kasus hipertensi. Dalam hampir semua masyarakat kontemporer,
tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi hipertensi di kemudian
hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen yang kompleks dan faktor
lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit berpengaruh pada tekanan darah,
sudah diidentifikasi , demikian juga beberapa gen yang jarang yang berpengaruh besar
pada tekanan darah  tetapi dasar genetik dari hipertensi masih belum sepenuhnya
dimengerti. Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi tekanan darah. Faktor gaya hidup
yang menurunkan tekanan darah di antaranya mengurangi asupan garam dalam
makanan, meningkatkan konsumsi buah-buahan dan produk rendah lemak (Pendekatan
Diet untuk Menghentikan Hipertensi (diet DASH)). Olah Raga, penurunan berat badan dan
menurunkan asupan alkohol juga membantu menurunkan tekanan darah.] Kemungkinan
peranan faktor lain seperti stres, konsumsi kafein, dan defisiensi Vitamin D kurang begitu
jelas. Resistensi insulin, yang umum ditemukan pada obesitas dan merupakan komponen
dari sindrom X (atausindrom metabolik), juga diduga ikut berperan dalam mengakibatkan
hipertensi. Studi terbaru juga memasukkan kejadian-kejadian pada awal kehidupan
(contohnya, berat lahir rendah, ibu merokok, dan kurangnya air susu ibu) sebagai faktor
risiko bagi hipertensi esensial dewasa. Namun, mekanisme yang menghubungkan paparan
ini dengan hipertensi dewasa tetap tidak jelas.

Pencegahan
Cukup banyak orang yang mengalami hipertensi tetapi tidak menyadarinya. Diperlukan
tindakan yang mencakup seluruh populasi untuk mengurangi akibat tekanan darah tinggi
dan meminimalkan kebutuhan terapi dengan obat antihipertensi. Dianjurkan perubahan gaya
hidup untuk menurunkan tekanan darah, sebelum memulai terapi obat. Pedoman British
Hypertension Society 2004  mengajukan perubahan gaya hidup yang konsisten dengan
pedoman dari US National High BP Education Program tahun 2002 untuk pencegahan
utama bagi hipertensi sebagai berikut:

 Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2).


 Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari (<6 g
natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari). Banyak yang tidak menyadari
bahwamakanan ringan dan juga mie instan banyak mengandung garam, demikian
jugavetsin yang sebenarnya adalah monosodium glutamate, karena sodium sebenarnya
adalah nama lain dari natrium.
 Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30 menit per
hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).
 Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak lebih dari 2
unit/hari pada perempuan.
 Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya lima
porsi per hari).

Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan tekanan darah setara dengan
masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari dua atau lebih perubahan gaya hidup
dapat memberikan hasil lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai