Anda di halaman 1dari 10

PROMOSI KESEHATAN

TERPADU DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT
KELOMPOK II
Rapael Septian
Pangaribuan Yolanda D.B
Manullang Elisabet D
Sianipar
Stefya N.S
Sinaga Vita Diah
Rivani Mulyana
PengeRt Ian PRom osI
kesehat an
Menurut WHO, promosi kesehatan sebagai proses yang mengupayakan
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka
mengendalikan faktor kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya. Definisi promosi kesehatan juga tertuang dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/ SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, disebutkan bahwa promosi
kesehatan adalah "upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan".
StRategI PRomosI Kesehatan
DIBeRBagaI Tatanan DIlIngkungan
MasyaRakat
Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dalam promosi kesehatan sebagai penunjang dari program-program kesehatan
seperti :

Kesehatan lingkungan Peningkatan status gizi


masyarakat
Pemberantasan penyakit menular
Pelayanan kesehatan
Peningkatan kesehatan ibu dan

anak
Berdasarkan Piagam Ottawa (1984), misi promosi kesehatan
dapat dilakukan menggunakan 3 strategi yang dijelaskan sebagai
berikut.
1 2 3
Advokasi (advocate) Memampukan
Mediasi (mediate)
(enable)
Kondisi politik, ekonomi, sosial, S e b ag ai mediator atau Promosi kesehatan berfokus p a d a
budaya, lingkungan, perilaku menjembatani antara keadilan dan pemerataan
dan faktor biologis dapat sektor kesehatan dengan sumber d a y a kesehatan untuk
memengaruhi kesehatan sektor yang lain sebagai semua masyarakat. Memastikan
seseorang. Promosi kesehatan mitra, sebab tanpa setiap orang di masyarakat
memiliki lingkungan yang
berupaya untuk mengubah kemitraan sektor
kondusif untuk berperilaku sehat,
kondisi tersebut sehingga kesehatan tidak akan
memiliki akses p a d a informasi
menjadi kondusif untuk mampu menangani
yang dibutuhkan untuk
kesehatan masyarakat melalui masalah kesehatan yang
kesehatannya, dan memiliki
advokasi. begitu kompleks dan luas.
keterampilan dalam membuat
keputusan yang dapat
meningkatkan status kesehatan
Strategi promosi kesehatan menurut WHO (1994)
secara global terdiri dari 3 hal sebagai
berikut:
Advokasi (advocacy)
. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor dan tingkat sehingga para pejabat
tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para
pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan dalam
bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan
sebagainya.
Dukungan sosial (social support)
Dukungan dari masyarakat dapat berasal dari unsur informal, seperti tokoh agama dan
tokoh adat yang mempunyai pengaruh di masyarakat serta unsur formal, seperti
petugas kesehatan dan pejabat pemerintah.

Pemberdayaan masyarakat (empowerment)


Kegiatan pemberdayaan di masyarakat sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan.
Bentuk kegiatan pemberdayaan dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain
penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
koperasi atau pelatihanı- pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga
PRom osI Kesehat an DIBeRBagaI
T at anan DIlIngkungan
M asyaRakat
Promosi Kesehatan
lay Dipuskesmas
anan
P usat kese
ke sehat
hatan
an pmasy
rime rarakat
y angme njangkau
(p uske smas) hingga lap isan
me rup akan
t e rb aw ah
masyarakat. Modifikasi bentuk layanan dan program pemberdayaan
serta kemitraan diperlukan untuk mempertahankan keberadaan dan
kualitas layanan kesehatan primer. Lebih dari separuh layanan
posyandu ditiadakan pada masa pandemi Covid-19. Posyandu
sendiri sejatinya merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM). Namun posyandu dipercaya merupakan salah satu
indicator aktivitas promosi kesehatan puskesmas.
Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit
(PKRS)
Meningkatkan kualitas pelayanan, mengembangkan rumah sakit yang
rekat dengan promosi kesehatan, mengembangkan struktur dan
budaya organisasi, dan mengembangkan promosi kesehatan p a d a
lingkungan fisik dan secara aktif bekerja sama dengan masyarakat
sekitar rumah sakit. PKRS saat ini tidak hanya ditujukan b a gi pasien
dan keluarga, namun juga seluruh staf medis dan penunjang serta
pengunjung rumah sakit, bahkan masyarakat umum.
Promosi Kesehatan Di
Sekolah
Usia sekolah sangat baik untuk memberikan edukasi dan pemahaman
mengenai Perilaku Hidup Bersih Dan Dan Sehat (PHBS). Tujuan Promosi
Kesehatan di sekolah yaitu :

1.Menciptakan siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah


untuk menerapkan PHBS.
2.Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan nyaman.
3.Mampu meningkatkan pendidikan di sekolah.
4.Menciptakan pelayanan kesehatan di sekolah yang bisa
dimanfaatkan dengan baik
5.Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah
untuk mempromosikan kesehatan.
Promosi Kesehatan Di Tempat
Kerja promosi kesehatan di tempat kerja
Menerapkan bisa memberikan dampak
positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat. Secara garis besar,
promosi kesehatan di tempat kerja adalah harus bisa memberikan
perlindungan individu, baik didalam ataupun diluar lingkungan tempat kerja
untuk menciptakan proses kesehatan yang berkelanjutan.
Promosi Kesehatan Di Tempat umum lainnya
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat yang memungkinkan
semua orang dapat masuk untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik
secara insidental (sesekali) maupun terus-menerus. TTU yang harus
memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum yang
memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularan
penyakit antar pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya serta
memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya masalah Kesehatan.
THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai