Anda di halaman 1dari 32

STRATEGI

PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
(PROMKES)
(PROMKES)
Oleh:
Oleh:
Mulyanah
Mulyanah Abdulhaq, SKM,MKes
Abdulhaq, SKM, MKes
STRATEGI PROMKES
Strategi Promkes dlm penerapan program-2
kesehatan, pd dasarnya bentuk jabaran dari
strategi global Promkes dari WHO (1984), yg
dikenal dengan Strategi ABG:

1. Advokasi Kesehatan
2. Bina Suasana
3. Gerakan Masyarakat
ADVOKASI
ADVOKASI (1)
1. Advokasi
Batasan umum
 Kegiatan untuk meyakinkan orang, agar orang tersebut
membantu atau mendukung terhadap apa yang
diingikan

Konteks Promkes:
 Pendekatan kepada para pembuat kebijakan atau
penentu kebijakan di berbagai sektor atau tingkatan
sehingga penentu kebijakan tsb bersedia mendukung
program kesehatan yang kita inginkan
ADVOKASI (2)
1. Advokasi
Menurut Para Pakar, advokasi adalah:
a. Usaha mempengaruhi kebijakan publik /pengambil
keputusan melalui ber-macam2 bentuk komunikasi
persuasif (Jhons Hopkins, 1989)
b. Upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran,
rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindak
lanjut mengenai sesuatu (Soekijo Notoatmojo dan
Hadi Pratomo, 2005)
c. Suatu usaha agar pembuat keputusan secara aktif
mendukung suatu masalah/isu dan mencoba untuk
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak
ADVOKASI (3)

d. Advokasi kesehatan adalah upaya yang dilakukan


untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam
bidang kesehatan atau yang mendukung pembangunan
lingkungan dan perilaku sehat (Depkes, 2007)

e. Sebagai upaya atau proses untuk memperoleh


komitmen, yang dilakukan secara persuasif untuk
mempengaruhi kebijakan publik dengan menggunakan
informasi yang akurat dan tepat.
ADVOKASI (4)

1. Tujuan Umum:
Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam
upaya kesehatan, baik berupa kebijakan,
sarana, tenaga, dana, kemudahan dan
keikutsertaan dalam kegiatan maupun
berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan
usaha
ADVOKASI (5)
2. Tujuan Khusus:
a. Adanya dukungan, baik dalam bentuk kebijakan:
lisan baik maupun tertulis dalam bentuk: surat
keputusan, surat edaran, himbauan, pembentukan
kelembagaan, ketersediaan dana, sarana dan tenaga
b. Mendorong para pengambil kebijakan untuk suatu
perubahan kebijakan, program atau peraturan
c. Mendorong para pengambil keputusan untuk aktif
mendukung kegiatan/tindakan dalam pemecahan
masalah dan mencoba untuk mendapatkan dukungan
dari pihak lain
ADVOKASI (6)

Sasaran Advokasi:
 Pengambil keputusan tingkat pusat:
DPR (Komisi 7), para menteri, BAPPENAS, Lembaga
Donor (WHO, UNICEF, World Bank), organisasi rofesi,
LSM Nasional, partai politik
 Pengambil keputusan tingkat propinsi:
DPRD (Komisi 7), gubernur, BAPPEDA, Ssiten
Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas terkait, lembaga
donor, organisasi profesi, LSM, partai politik
 Pengambil keputusan tingkat kabupaten/kota:
DPRD (Komisi 7), bupati/wali kota, bagian KESRA,
instansi terkait, organisasi profesi, LSM, partai politik
ADVOKASI (7)

Bentuk Kegiatan Advokasi:

 Penyajian usulan program yg ingin dimintakan, seminar


 Menemui penentu kebijakan
 Membangun kemitraan

 Mobilisasi komunitas kelompok

 Bekerjasama dengan media


ADVOKASI (8)
……..Lanjutan Bentuk Kegiatan Advokasi:
1) Loby politik: yaitu bentuk aksi ut mempengaruhi pejabat
publik kelas atas, terutama para legislator yg memiliki
peran untuk menggoalkan program
2) Dialog: Hampir sama dgn debat, dialog lebih tepat
digunakan sebagai tehnik advokasi dlm menjangkau
kelompok
3) Negoisasi: tehnik advokasi yg menghasilkan kesepakatan
4) Debat: pembahasan maalah/issue melalui pendekatan pro
dan kontra
5) Penggunaan media massa: tehnik advokasi dgn
menggunakan media massa elektronik (TV, radio, internet,
dan media cetak, koran, majalah, tabloid, dll)
ADVOKASI (9)
e. Indikator keberhasilan:

1) Adanya peraturan: surat keputusan, surat edaran, surat


himbauan, instruksi,dukungan dana, sarana dan tenaga
2) Adanya anggaran APBD atau sumber lain yg rutin dan
dinamis utk pelaksanaan kegiatan
3) Adanya jadwal koordinasi dan pemantauan
pelaksanaan kegiatan
4) Kemampuan pengambil keputusan dalam menjelaskan
kegiatan upaya kesehatan
5) Terbentuk dan fungsinya kelompok kerja
CONTOH HASIL ADVOKASI

Tingkat Hasil Advokasi


Kabupaten • Adanya kebijakan kawasan bebas rokok di
Kecamatan berbagai tatanan
Kelurahan • Adanya peraturan daerah tentang pembuangan
air limbah yg memenuhi syarat
• Adanya peraturan pemerintah tentang yg
melarang garam tdk beryodium beredar di
pasaran
• Adanya kebijakan agar calon pengantin minum
tambah daran
BINA SUASANA
BINA SUSANA (1)
Batasan/pengertian Bina Siasana adalah:

Bina suasana adalah suatu upaya menciptakan lingkungan


sosial yang mendorong individu anggota masyarka untuk
mau melakukan perilaku sehat pembangunan kesehatan

Upaya menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik


dgn berbagai kelompok opini yg ada di masyarakat (tokoh
masyarakat, LSM, dunia usaha, pemerintah, dll), sehingga
dapat menciptakan opini publik yg jujur, terbuka sesuai
dengan norma, situasi dan kondisi
BINA SUSANA (2)
Tujuan:
Tujuannya: memperoleh dukungan, menjadi mediator antara
pengelola program dgn masyarakat
Adanya anjuran dan contoh positif dari petugas kesehatan
atau pemuka masyarakat
Adanya dukungan lembaga-2 masyarakat
Adanya dukungan media massa/pembuat opini publik
Adanya kesiapan penyelenggara kesehatan dan sektor
kesehatan terkait
Tersedianya sarana dan sumberdaya lainnya
Bentuk kegiatannya: pelatihan-2 untuk para tokoh
agama/adat, seminar-2, lokakarya, penyuluhan, dll
BINA SUSANA (3)
Sasarannya adalah:

Tenaga profesional
Institusi pelayanan kesehatan
Organisasi massa (pemuda, wanita, agama)
Organisasi profesi kesehatan
Lembaga swadaya masyarakat
Para pemuka dan orang-2 berpengaruh di masyarakat
Kelompok media massa
Kelompok pengusaha yg terkait kesehatan
Kelompok peduli kesehatan
BINA SUASANA (4)

Cara melakukan Bina Suasana:

Mengadakan pelatihan
Mengadakan lokakarya/semiloka
Mengadakan sarasehan
Mengadakan penyuluhan
Mengadakan studi banding ke daerah lain yg berhasil
dalam membina peranserta masyarakat
BINA SUASANA (5)

Indikator Keberhasilan Bina Suasana:

 Adanya peningkatan jumlah kegiatan dan jaringan

kemitraan
 Adanya forum komunikasi
 Adanya kesepakatan lisan dan tertulis
 Adanya opini publik yang positif
 Adanya dokumentasi kegiatan
GERAKAN MASYARAKAT

Seringkali disebut dengan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
GERAKAN MASYARAKAT (1)
Batasan/pengertiannya adalah:
Upaya memberi kemampuann kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk brperan atif dalam
kegiatan kesehatan

Gerakan masyarakat adalah suatu upaya yg dilakukan dari,


oleh, untuk dan bersama masyarakat sesuai dengan dgn
masalah yag dihadapi dengan menggunakan potensi yg
dimiliki

Cara menumbuhkan dan mengembangkan norma yg


membuat masyarakat mampu berperilaku sehat
GERAKAN MASYARAKAT (2)

Tujuan umum:
Masyarakat mampu mengenali, memlihara, melindungi
dan mempertahankan kualitas kesehatannya, termasuk jika
sakit dpt memperoleh pelayanan kesehatan tanpa
mengalami kesulitan dlm pembiayaannya
GERAKAN MASYARAKAT (3)

Tujuan khusus:
1) Meningkanya perilaku sehat di masyarakat
2) Meningkatnya peranserta masyarakat dalam upaya
kesehatan masyarakat:
 Tumbuh dan berkembangnya Upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM): Posyandu,
Posbindu, dll
 Gerakan Jum’at bersih
 PHBS
 RW Siaga, dll
GERAKAN MASYARAKAT (4)

Sasaran:

Masyarakat secara perorangan dan kelompok


Masyarakat pengguna
Tokoh masyarakat yg menjadi panutan
Karyawan
GERAKAN MASYARAKAT (5)

Pendekatan gerakan masyarakat:

KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


Pengembangan institusi masyarakat
Penghargaan-2
Pendekatan ekonomi produktif
GERAKAN MASYARAKAT (6)

Bentuk penggerakkan masyarakat (umum):

Dukungan politis dalam bentuk dokumen


Pencanangan kegiatan oleh pejabat
Sosialisasi: seringnya diucapkan oleh para pejabat
Seringnya dimuat dimedia
Dukungan anggaran
Tim/Forum komunikasi
GERAKAN MASYARAKAT (7)

Penggerakan lokal, dgn menerapkan strategi/cara


pendekatan KIE:

 Melalui media: kentongan, pengeras suara di sarana


ibadah, Radio, TV, dll
 Pendekatan perorangan: tatap muka, pertemuan
konsultasi, dialog
 Pendekatan kelompok: ceramah, sarasehan, diskusi,
temu wicara

Tujuannya: Siap mendukung


GERAKAN MASYARAKAT (9)
Prinsip-2 Pemberdayaan masyarakat:

1. Menumbuh-kembangkan potensi masyarkat


2. Menumbuhkan kontribusi masyarakat dlm upaya
kesehatan
3. Mengembangkan kegiatan kegotong-royongan di
masyarakat
4. Bekerja sama dengan masyarakat
5. Promosi, pendidikan dan pelatihan dg sebanyak mungkin,
menggunakan potensi setempat
6. Upaya yg dilakukan secara kemitraan dgn berbagai pihak
7. Desentralisasi (sesuai dgn keadaan dan budaya setempat
GERAKAN MASYARAKAT (10)
Wujud pemberdayaan masyarakat:

1. Pimpinan masyarakat (community leaders): tokoh agama,


tokoh adat, kader
2. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (community oragization), seperti Posyandu,
Posbindu Lansia, PHBS, UKS, RW Siaga
3. Pemberdayaan pendanaan masyarakat (commuty fund),
misalnya: dana sehat, rerongan srumpi, gebu minang,
jimpitan
4. Pemberdayaan sarana masyarakat (community material),
misalnya: jamban, sumur sehat, SPAL (saluran
pembuangan air limbah), dll
GERAKAN MASYARAKAT (11)

Lanjutan…….

5. Peningkatan pengetahuan masyarakat (community


knowledge), misalnya lomba asah trampil kader, lomba
lukis
6. Pengembangan teknologi tepat guna (community
teknology)), misalnya: penyederhanaan deteksi dini kanker,
pembuatan LGG (laurutan gula garam: pengganti oralit)
7. Penetapan keputusan dari masyarakat (community decision
making), misalnya: pendekatan edukatif
INDIKATOR KEBERHASILAN

INPUT PROSES LUARAN


• Jumlah kader terlatih
• Jumlah dan jenis • Jumlah pimpinan masy
• Jumlah TOMA • yg berperan serta aktif
kegiatan yg dilakukan
• Jumlah pimpinan peduli (pembinaan): • Jumlah UBKM (Posyandu,
kesehatan • Pertemuan-2 • Posbindu Usila)
• Pelatihan-2 • Dukungan biaya kesehatan
• Ketersediaan sarana
• Supervisi • Dukungan sarana
• Dukungan pembiayaan

31
SALE-SALE KATE MOHON
DIMAAPIN

Anda mungkin juga menyukai