Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang
akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia
berada (keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan,
majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang positif
terhadap perilaku tersebut.
Dukungan sosial (social support) adalah strategi dukungan sosial dalam bentuk
kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh -tokoh masyarakat (toma), baik tokoh
masyarakat formal maupun informal.
Bina suasana adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan
berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat seperti: tokoh masyarakat, tokoh agama,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi
pemerintah dan lain-lain. Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas
pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa).
Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat menjadi jembatan antara
sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima
program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melaui tokoh masyarakat
pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau
menerima dan mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut. Oleh sebab itu,
strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan social ini antara lain: pelatihan para
toma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka
sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai
tingkat (sasaran sekunder).
b) Pendekatan Kelompok
Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam
masyarakat, seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga
(RW), Majelis Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi Profesi, Organisasi
Wanita, Organisasi Siswa/Mahasiswa, Organisasi Pemuda, dan lain-lain.
Pendekatan ini dapat dilakukan oleh dan atau bersama-sama dengan
pemuka/tokoh masyarakat yang telah peduli.
Dengan pendekatan ini diharapkan kelompok-kelompok tersebut menjadi peduli
terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan dan menyetujui atau
mendukungnya. Bentuk dukungan ini dapat berupa kelompok tersebut bersedia
juga mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan, mengadvokasi
pihakpihak yang terkait dan melakukan kontrol sosial terhadap individu-individu
anggotanya.
Pelatihan
Konferensi pers
Dialog terbuka
Penyuluhan
Pendidikan
Pertunjukkan tradisional
Diskusi meja bundar (Round table discussiaon)
Pertemuan berkala di desa
Kunjungan lapangan
Studi banding
Traveling seminar.
Untuk menjaga kelanggengan dan keseimbangan bina suasana diperlukan:
1) forum komunikasi
2) dokumen dan data yang up to date (selalu baru),
3) mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat,
4) hubungan yang terbuka, serasi dan dinamis dengan mitra,
5) menumbuhkan kecintaan terhadap kesehatan
6) memanfaatkan kegiatan dan sumber-sumber dana yang
mendukung upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
adanya umpan balik dan penghargaan.