Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI BIOMEKANIKA DALAM BIDANG KESEHATAN

MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN GIGI

IKD II (C II)

NAMA KELOMPOK VIII :

1. ISTIQOMAH (10619053/S1 FKG)


2. MELINDA AULIA KRISWIYATI (10319035/S1 KESMAS)
3. NI PUTU PRIYANKA AYU R. (10319039/S1 KESMAS)
4. NURIELA ANDRIANI (10319043/S1 KESMAS)

INSTITUT ILMU KESEHATAN


BHAKTI WIYATA
KEDIRI

TAHUN AKADEMIK
2019/2020
 Penerapan Biomekanika dalam Kedokteran Gigi

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari ger
akan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika teknik atau disebut jugadengan mekanika te
rapan adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika ter
apan mempelajari analisis dan disaindari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan sebagai 
bidang ilmu aplikasi
mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

Band, Band ortodonti digunakan untuk menempatkan berbagai aplikasi ortodontik, dan
kadang-kadang daya ortopedik.

Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dal
am biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain 
dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran (Penjastar; 2013).
Salah satu penerapan biomekanika dalam ilmu kedokteran gigi yaitu perawatan ortodonti. Ort
odonti merupakan cabang ilmu kedokteran gigi dengan
ruang lingkup pembahasan meliputi upaya preventif, interseptif dan korektif terhadap malokl
usi atau abnormalitas lain yang tokraniofaldontics” berasal daribahasa Yunani, orthos
berarti benar, lurus dan dentos berarti gigi. 

Arch Wire,adalah alat yang digunakan untuk meratakan atau memperbaiki barisan

gigi. Kawat gigi atau kawat ortodonti ini direkomendasi pada pasien yang memiliki
gingsul atau gigi berjejal, penonjolan rahang bawah (underbite) atau gigi maju
(overbite).
Tahun 1922, British Society for the Study of Orthodontics
membuat defenisi “Ortodonti” adalah ilmu yang secara khusus
membahas pertumbuhan dan perkembangan rahang dan wajah dan pengaruhnya terhadap pos
isi gigi, yang dan secara umum mempelajari pengaruh internal dan eksternal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan, pencegahan serta koreksi pada
perkembangan yang menyimpang dan terhambat”(Rahardjo; 2010 dan Ikorti;2013).

Bracket,braket bertujuan untuk melakukan perawatan ortodonti. Pemakaian braket


juga di sertai pemakaian alat-alat ortodonti lainnya yang yang disebut
FixedAppliance.

Perawatan ortodonti bertujuan mendapatkan penampilan dentofasial
yang menyenangkan secara estetika yaitu dengan menghilangkan susunan gigi
yang berjejal, mengoreksi penyimpangan rotasional dan apikal dari gigi geligi,
mengoreksi hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi gigi
geligi yang baik. Dalam mengembalikan posisi gigi agar mendapatkan oklusi
yang normal ini diperlukan pergerakan gigi (Ikorti; 2013). Oleh karena itu prinsip-prinsip bio
mekanika sangat berperan dalam ilmu ortodonti.

Biomekanika ortodonti mempelajari efek biologis jaringan pendukung
gigi akibat dari perawatan ortodonti secara mekanik dan beberapa macam hal
yang berhubungan dengan kekuatan mekanik, diantaranya adalah reaksi jaringan pendukung 
gigi dan kekuatan ortodonti yang mencakup tentang macam-
macam sistim pemberian kekuatan, macam-macam gerakan gigi, sertasistim penjangkaran (A
nchorage) (Ardhana; 2010).
Buccal Tube, berfungsi untuk menahan kawat agar tidak mudah bergeser,
sebagai penjangkaran agar gigi geraham tidak ikut bergerak kemana-mana.

 Pergerakan Gigi
Pergerakan gigi dapat terjadi secara fisiologis dan patologis. Kedua jenis perge
rakan tersebut dapat diketahui bahwa keadaan gigi dan struktur  jaringan pendukung-
nya mengalami perubahan, misalnya pada gigi yang
terdapat diantara daerah diastema maka gigi tersebut akan bergerak ke daerah
yang kosong (Balajhi; 1997). Pergerakan gigi secara fisiologis dapat terjadi pada gigi-
geligi dalam
masa perkembangan yaitu bergerak ke mesial, distal, dan anterior, sebagai
contoh pergerakan ke depan ( anterior ) dari gigi-geligi disebutmigrasi mesial  fisiolog
is.  Pergerakan gigi secara fisiologis ini diperkirakan dapat berlangsung
sepanjang hidup apabila ada kesempatan gigi geligi untuk bergerak (Balajhi;1997).
Pergerakan fisiologis gigi secara alami terjadi selama dan setelah gigi
erupsi. Pergerakan tersebut meliputi (Foster; 1997):
a. gigi erupsi 
b. gigi migrasi
c. perubahan posisi gigi selama mastikasi
 Erupsi gigi
 Erupsi gigi adalah pergerakan aksial gigi dari posisi perkembangannya dalam
rahang keposisi akhirnya dalam rongga mulut. Sejumlah teori yang
menjelaskan bagaimana proses erupsi terjadi yaitu (Daliemunthe; 2005)
 Teori tekanan darah
Tekanan vaskular ini menyebabkan pergerakan aksial pada gigi.
 Perkembangan akar 
Gigi bergeser lebih banyak selama erupsi daripada peningkatan panjangakar.
 Hamnock ligamen
Jaringan fibrosa ini membentuk jaringan di bawah akar yang berkembangdan ka
ya akan cairan. Akar yang berkembang menguatkan dirinya
melawan berkas jaringan, yang mana menggunakan kekuatan langsung
dari oklusal gigi.
 Ligamen periodontal traction
Ligamen periodontal kaya akan fibroblas yang terdiri dari jaringan
kontraktil. Kontraksi serat periodontal ini (terutama kelompok seratmelintang) akan m
enghasilkan pergerakan aksial pada gigi.
 Migrasi gigi
Migrasi mengacu pada perubahan minor posisi yang terlihat setelah erupsigigi. 
Gigi geligi manusia menunjukkan untuk bergerak kearah mesial danoklusal. Namun p
ada mandibula menunjukkan variasi tertentu, migrasi gigi biasanya akibat proksimal d
an pemakaian oklusal. Pemakaian oklusal dan proksimal mereka bergeser ke arah mes
ial dan oklusal untuk memelihara kontak intereproksimal dan oklusal (Foster, 1997).
 Perubahan posisi gigi selama mastikasi
Selama mastikasi gigi dan struktur periodontal menjasi sasaran
kekuatan berata terus
menerus yang mana terjadi dalam 1 siklus pada 1 detik atau kurang dan berkisar dari 
1-50 kg berdasarkan pada jenis makanan yang
dikunyah. Gigi (yang menjadi sasaran) untuk kekuatan besar ini, menunjukkan perges
eran ringan pada soketnya dan akibatnya kembali pada posisi semula
segera setelah muatan dipindahkan (Daliemunthe; 2005).
Pergerakan gigi secara patologis adalah berpindahnya posisi gigi akibat
terganggunya keseimbangan antara faktor-faktor yang memelihara posisi gigi
yang fisiologis oleh penyakit periodontal, misalnya mobiliti gigi yang
menyebabkan posisi gigi berpindah dari posisi yang sebenarnya dan susunan
gigi menjadi tidak teratur serta terjadinya maloklusi. Untuk mengembalikan posisi gig
i agar mendapatkan oklusi yang normal maka diperlukan perawatan
yang memerlukan pergerakan gigi yaitu dengan perawatan ortodonti (Foster;1997).
 Penerapan Biomekanika dalam Kesehatan Masyarakat (Gizi)

Banyak pekerjaan yang membutuhkan biomekanika seperti mengangkat, mendorong,


memotong dll. Tentunya untuk melakukan hal tersebut diperlukan usaha dan energi yang
seimbang. Seperti halnya seorang atlit pengangkat besi tentunya dia membutuhkan nutrisi
untuk mengangkat beban yang berat. Pengetahuan gizi diperlukan dalam kehidupan, karena
dengan memiliki pengetahuan gizi yang baik, maka diharapkan seseorang akan mengetahui
bagaimana status gizi yang baik, sehingga mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh sesuai dengan menu gizi seimbang dan bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

 Penerapan Biomekanika dalam Kesehatan Masyarakat (K3)


Posisi duduk yang tidak alamiah atau tidak ergonomis akan menimbulkan kontraksi
otot secara isometris (melawan tahanan) pada otot-otot utama yang terlibat dalam pekerjaan
menurut Sutajaya dalam Risyanto. Otot-otot punggung akan bekerja keras menahan beban
anggota gerak atas yang sedang melakukan pekerjaan. Akibatnya beban kerja bertumpu di
daerah pinggang dan menyebabkan otot pinggang sebagai penahan beban utama akan mudah
mengalami kelelahan dan selanjutnya akan terjadi nyeri pada otot sekitar pinggang atau
punggung bawah. Namun juga terdapat keluhan lain pada sopir karena posisi duduk yang
tidak benar yaitu tumpuan lengan pada setir dan tumpuan kaki pada pedal menurut Lientje
dalam Risyanto. Kusiono menyatakan bahwa gangguan otot akan diperberat oleh situasi
tertentu misalnya posisi duduk yang tidak benar, usia, postur tubuh serta kursi yang tidak
ergonomis. Pekerjaan mengemudi dilakukan dengan duduk dalam waktu lama. Tekanan
antara ruas tulang belakang akan meningkat pada saat duduk jika di hubungkan oleh rata-rata
degenerasi dari bagian-bagian tulang yang saling bertekanan. Seperti cara duduk di kendaraan
dimana ada getaran (vibrasi), dan dimana seorang tidak siap untuk mengubah sikap
duduknya. Posisi duduk yang tidak alamiah atau tidak ergonomis akan menimbulkan
kontraksi otot secara isometris (melawan tahanan) pada otot-otot utama yang terlibat dalam
pekerjaan menurut Sutajaya dalam Risyanto. Samara dalam Risyanto mengemukakan bahwa
posisi duduk baik tegak maupun membungkuk dalam jangka waktu lebih dari 30 menit dapat
mengakibatkan gangguan pada otot. Oleh sebab itu, kerja dengan sikap duduk terlalu lama
dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga
cepat lelah.

Anda mungkin juga menyukai