0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan rumah tangga, indikator untuk mengukur ketahanan pangan, dan kerangka kebijakan ketahanan pangan. Beberapa indikator untuk mengukur ketahanan pangan rumah tangga adalah ketersediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan kualitas pangan. Kerangka kebijakan ketahanan pangan terdiri dari beberapa subsistem seperti produksi, distribusi, konsumsi, dan lingkungan s
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan rumah tangga, indikator untuk mengukur ketahanan pangan, dan kerangka kebijakan ketahanan pangan. Beberapa indikator untuk mengukur ketahanan pangan rumah tangga adalah ketersediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan kualitas pangan. Kerangka kebijakan ketahanan pangan terdiri dari beberapa subsistem seperti produksi, distribusi, konsumsi, dan lingkungan s
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan rumah tangga, indikator untuk mengukur ketahanan pangan, dan kerangka kebijakan ketahanan pangan. Beberapa indikator untuk mengukur ketahanan pangan rumah tangga adalah ketersediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan kualitas pangan. Kerangka kebijakan ketahanan pangan terdiri dari beberapa subsistem seperti produksi, distribusi, konsumsi, dan lingkungan s
maupun nasional tidak dapat menjamin tercapainya ketahanan yang baik di tingkat RT. • Pencapaian ketahana pangan dapat diukur melalui berbagai indikator2 yang digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu indikator proses dan indikator dampak • Indikator proses indikator yang menggambarkan situasi pangan yang dilihat dari aspek ketersediaan dan akses pangan. • Indikator dampak indikator yang digunakan sebagai cerminan konsumsi pangan yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu indikator dampak secara langsung dan tidak langsung • Indikator dampak langsung terdiri dari konsumsi dan frekuensi pangan • Indikator dampak tidak langsung terdiri dari penyimpanan pangan dan status gizi Kerangka konseptual pangan dan gizi Indikator ketahanan pangan rumah tangga • Ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan: a. Kecukupan ketersediaan pangan b. Stabilitas ketersediaan pangan c. Aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan d. Kualitas/keamanan pangan • Secara teoritis, dikenal dua bentuk ketidaktahanan pangan (food insecurity) tingkat RT Pertama, ketidaktahanan kronis yaitu terjadi dan berlangsung secara terus menerus yang biasa disebabkan oleh rendahnya daya beli dan rendahnya kualitas sumber daya dan sering terjadi di daerah gersang kedua, ketidaktahanan pangan akut yaitu terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh bencana alam, kegagalan produksi, kenaikan harga yang meyebabkan masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk membeli. • Pencapaian ketahanan pangan diukur dari berbagai indikator a. Indikator proses menggambarkan situasi pangan yang ditujukan oleh ketersediaan )food supply) dan akses pangan (food access) b. indikator dampak digunakan sebagai cerminan konsumsi pangan Pengertian • Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi RT yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik, jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU Nomor 7 tahun 1996) • Sebagai penyempurnaan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan yang menyebutkan bahwa ketahan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseirangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Kerangka Kebijakan Ketahanan Pangan Sub Sistem Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan, RPJPM 2020-2024, dan SDGs