Anda di halaman 1dari 14

Ketahanan pangan

ELISKA, SKM, M.Kes


KONSEP KETAHANAN
PANGAN
• Pada tahun 1970-an ketahanan pangan mulai
menjadi isu internasional.
• Pada tahap ini, konsep ketahanan pangan sebagai
terjemahan istilah food security difokuskan
pada ketersedian pangan di tingkat nasional
maupun internasional, terutama padi-padian, karena
adanya krisis pangan dunia tahun 1972-1974.
• Sejak awal orde baru kebijakan ketahanan pangan
di indonesia didasarkan pada pendekatan
penyediaan pangan yang dikenal sebagai FAA (food
availability approach)
Lanjutan……..
• Meskipun tersedia pangan yang cukup,
sebagian orang masih menderita kelaparan
karena tidak mempunyai cukup akses
terhadap pangan.
• Fenomena ini disebut sebagai hunger
paradoks.
• Ketahanan pangan wilayah tidak menjamin
ketahanan pangan wilayah, rumah tangga, dan
individu. Akan tetapi ketahanan pangan
individu akan menjamin ketahanan pangan di
semua jenjang.
Lanjutan…….
• Definisi ketahanan pangan yang telah
diterima secara luas oleh praktisi maupun
akademisi adalah acces for all people at all
times to enough food for an active and healthy
life.
• Makna yang terkandung dalam definisi
tersebut adalah setiap orang pada setiap saat
memiliki aksesibilitas secara fisik dan
ekonomi terhadap pangan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pangan agar dapat
hidup produktif dan sehat.
• Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang
pangan.
• Ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup dalam
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan
terjangkau.
• Menurut definisi tersebut maka ketahanan pangan
terdiri dari elemen:
1. Ketersediaan pangan
2. Aksebilitas
3. Keamananyang dapat diartikan sebagai stabilitas dan
keandalan
4. Keberlanjutan.
• Secara umum, ketahanan
pangan mencakup empat
aspek yaitu:
1.Kecukupan (sufficiency)
2.Akses (acces)
3.Keterjaminan (security)
4.Waktu (time)
• Secara teoritis, terdapat 2 tipe
ketidaktahanan pangan yaitu:
1. Ketidaktahanan pangan kronis adalah
ketidakcukupan pangan secara menetap
akibat ketidakmampuan rumah tangga
untuk memperoleh pangan yang
dibutuhkan melalui pembelian di pasar
atau melalui produksi sendiri.
2. Transitori adalah penurunan akses
terhadap pangan yang dibutuhkan rumah
tangga secara temporer.
Faktor pengaruh
• Sistem ketahanan pangan merupakan rangkaian
dari tiga komponen utama yaitu:
1. Ketersedian dan stabilitas pangan (food
availability and stability)
2. Kemudahan memperoleh pangan (food
accessibility)
3. Pemanfaatan pangan (food utilization)
• Hal ini berarti bahwa faktor yang berpengaruh
terhadap ketahanan pangan adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi ketiga komponen ketahanan
pangan.
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN
PANGAN FOOD
SECURITY

FOOD FOOD FOOD


AVAILABILITY ACCESS UTILIZATION

RESOURCES:
• Natural PRODUCTION: CONSUMPTION:
• Farm • Food NUTRITIONAL
• Physical • Non food
• Non farm
• Human
Indikator ketahanan pangan
• Maxwell & Frankenberger (1992)
menyatakan bahwa pencapaian
ketahanan pangan dapat diukur dari
berbagai indikator. Indikator tersebut
dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu:
1. Indikator proses
2. Indikator damapak
Indikator proses
1. Indikator ketersedian pangan
berkaitan dengan produksi pertanian, iklim,
akses terhadap sumber daya alam, praktek
pengelolaan lahan, pengembangan institusi,
pasar, konflik regional dan kerusuhan sosial.
2. Indikator akses pangan
meliputi sumber pendapatan, akses terhadap
kredit modal, juga meliputi strategi RT untuk
memenuhi kekeurangan pangan
Indikator dampak
1. Indikator langsung
meliputi:
• konsumsi dan
• frekuensi pangan
2. Indikator tak langsung
meliputi:
• penyimpanan pangan
• status gizi
Kelembagaan ketahanan pangan
• Aspek legal
a. Deklarasi Internasional Tahun 1948 tentang hak azasi
manusia.
b. Undang-Undang dasar 1945 Pasal 33
c. UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan
d. TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999-
2004.
e. UU No.25 Tahun 2000 tentang PROPENAS.
f. Kepres No.165 Tahun 2000
g. Kepres No 41 tahun 2001
• Pengorganisasian
Meliputi:Badan Bimas Ketahanan Pangan (BBKP) dan
Dewan Ketahanan Pangan (DKP).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai