Anda di halaman 1dari 28

Politeknik LPP Yogyakarta

Pengantar Ilmu Perkebunan


Prodi BTP D III 2022

Undang Undang
Pangan
dan Ketahanan Pangan
By kelompok
1
AHMAD DANI DIMAS LUTHFI
HARAHAP NIM 2204018
NIM 2204004
DANI IRAWAN DIANA NURBAITHI
NIM 2204012 NIM 2204016
APASIH KETAHANAN PANGAN??

Apakah kalian
mengetahuinyaa?

Katakan YA jika anda


mengetahuinya!!
LEBIH KENCANGG!!

YAAA!!!🗣️🗣️
Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan
kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah
tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika
penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau
dihantui ancaman kelaparan.
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”.

Hal itu adalah bunyi UUD 1945 pasal 28H ayat 1. Dalam pasal tersebut
terkandung makna bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera
lahir dan batin. Sejahtera lahir dapat berupa kecukupan makanan
maupun minuman. Salah satu upaya yang telah dilakukan negara untuk
mewujudkan pasal tersebut adalah dengan pemberian beras untuk
keluarga miskin (raskin). Raskin tersebut dibagikan kepada masyarakat
miskin setiap sebulan sekali. Tujuan adanya program tersebut adalah
untuk membantu warga miskin dalam mencukupi kebutuhan pangan
supaya tercipta kesejahteraan bagi setiap warga.
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN
PANGAN DAN GIZI, PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN/ATAU PEMERINTAH DESA
MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENYELENGGARAAN
KETAHANAN PANGAN DIWILAYAHNYA MASING-MASING, DENGANMEMPERHATIKAN
PEDOMAN, NORMA, STANDAR, DAN KRITERIA YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT.
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN/ATAU PEMERINTAH DESA MENDORONG
KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN KETAHANANPANGAN. OLEH
KARENA ITU, PEMERINTAH DAN MASYARAKAT BERSAMA-SAMA MEMPUNYAI KEWAJIBAN
UNTUK MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN.
Perwujudan ketahanan pangan dapat dicapai, melalui 4 pilar yaitu :
(1) Ketersediaan pangan (produksi dan import); (2) Cadangan pangan; (3) Penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan; dan (4) Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan.
4 FAKTOR KETAHANAN PANGAN
(Menurut UU RI No. 18 tahun 2012 yang juga mengadopsi dari
FAO)

01 Kecukupan ketersediaan pangan.

02 Stabilitas ketersediaan pangan

03 Aksesibilitas terhadap pangan

04 Kualitas atau keamanan pangan.


KECUKUPAN KETERSEDIAAN PANGAN

Ketersediaan Pangan adalah Kondisi


tersedianya Pangan dari hasil produksi
dalam negeri dan Cadangan Pangan
Nasional serta impor apabila kedua
sumber utama tidak dapat memenuhi
kebutuhan
Klasifikasi : Komoditas, Satuan, Jumlah dan
Gambar 1. Kecukupan Ketersediaan Pangan Jenis Pangan yang tersedia
Ukuran : Jenis dan Jumlah Barang
Satuan : Ton
Sumber : UU No. 18 Tahun 2012 Tentang
STABILITAS KESEDIAAN PANGAN
Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan
suatu individu dalam mendapatkan bahan
pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan
pangan dapat berlangsung secara transisi,
musiman, ataupun kronis (permanen). Pada
ketahanan pangan transisi, pangan
kemungkinan tidak tersedia pada suatu
Gambar 2. Stabilitas ketersediaan Pangan
periode waktu tertentu.
AKSESBILITAS TERHADAP PANGAN
Peningkatan aksesibilitas pangan beragam dan
peningkatan mutu dan keamanan pangan
merupakan pilar pembangunan pangan yang
berkitan langsung terhadap ketahanan pangan
sehingga membahas kedua pilar tersebut harus
diletakkan dalam kerangka ketahanan pangan
suatu wilayah.
Kedua pilar tersebut harus diletakkan dalam
kerangka sistem pembangunan pangan yang antar
elemen satu dengan elemen yang lain saling terkait
Gambar 3. Aksesbilitas Terhadap Pangan dan berhubungan dalam tujuan yang sama yakni
pembangunan pangan.
KUALITAS ATAU KEAMANAN PANGAN
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya
yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan
mutunya dalam hal bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya. Bahan
makanan yang baikterbebas dari kerusakan dan pencemaran baik cemarn
Gambar 4. Kualitas atau Keamanan
fisik, kimia termasuk pestisida, biologis dan radioaktif.
Pangan
Hmmmm,,

Daritadi bahas Undang


Undang terussss!
eeitssss, tenang!!! masih
ada lagi koq
Seperti Apa itu bunyi UU no 18
Tahun 2012???

1) Pemerintah mengutamakan Produksi Pangan dalam


negeri untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi Pangan.
(2) Dalam hal Ketersediaan Pangan untuk kebutuhan
konsumsi dan cadangan Pangan sudah tercukupi,
kelebihan Produksi Pangan dalam negeri dapat digunakan
untuk keperluan lain
Ada loh Faktor Yang
mempengaruhi Ketahanan
Pangan di Indonesia Masih
Lemah,,,

Yakin ga mau
INI
FAKTORNYA!!!

Sudah tahun 2022, tapi


praktikum masih males?
kalo kita mah NO!!
Ini dia faktor yang menyebabkan mengapa ketahanan pangan
di Indonesia masih lemah

1) sarana dan prasarana pertanian,


(2) skala usaha tani kecil dan konversi lahan,
(3) adanya dampak perubahan iklim,
(4) akses pangan yang tidak merata,
(5) food loss and waste yang tinggi,
(6) regenarasi petani lambat dan
(7) tantangan di inovasi dan diseminasi teknologi.
Selaras dari persoalan ketahanan pangan, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto,
MP.,IPM., Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan
bahwa ketahanan pangan di Indonesia belum dilakukan dengan baik.
Ketahanan pangan erat kaitannya dengan pertanian yang berkelanjutan.
”Dimensi ketahanan pangan sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 meliputi
tiga aspek, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan. Dari tiga
aspek tersebut yang menjadi problematik dalam akademik fakultas pertanian
adalah jarang sekali dosen memahami aspek-aspek dimensi ketahanan
pangan secara komprehensif, padahal hal tersebut berkaitan dengan isu-isu
pertanian yang juga perlu dipelajari dan ditelaah,” papar Guru Besar Bidang
Ilmu Tanah ini lagi.
Katanya Sawit Sebagai
Penyumbang Ketahanan Pangan
Terbesar di Indonesia??
Affa Iyyah???😱😱😱
Ketahanan adalah isu global saat ini, di mana Organisasi Pangan
dan Pertanian (Food and Agriculture Organisation atau “FAO”) melaporkan
Pangan
bahwa lebih dari 815 juta orang mengalami kekurangan gizi kronis. Minyak
kelapa sawit, sebagai sebuah komoditas Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan PBB (SDGs) memainkan peran penting dalam menyediakan
sumber pangan dunia baik secara langsung maupun tak langsung, dan akan
terus berperan penting dalam menghadapi tantangan ini.
• MENGENTASKAN KEMISKINAN

Minyak kelapa sawit telah menjadi faktor kunci dalam menanggulangi


kemiskinan di desa-desa di negara penghasil sawit terbesar seperti Indonesia
dan Malaysia. Keberadaan perkebunan kelapa sawit di pedesaan dan daerah
terpencil telah membantu meningkatkan penghasilan penduduk di sana.
Sekitar 40% area perkebunan di Indonesia dimiliki oleh dua juta petani kelapa
sawit, dan sebuah laporan Komisi Eropa memperkirakan bahwa para petani ini
memperoleh penghasilan sepuluh kali lebih besar daripada petani yang
membudidayakan tanaman lainnya.
2. MINYAK NABATI PALING PRODUKTIF
Selain mengurangi kemiskinan dan memastikan bahwa
masyarakat desa memiliki penghasilan untuk menyediakan
makanan yang lebih bergizi, minyak kelapa sawit sendiri
merupakan bahan pangan penting. Pada tahun 2050 jumlah
penduduk dunia akan mencapai 10 miliar yang semuanya
membutuhkan pangan. Berbagai proyeksi memperhitungkan
perlu 200,25 juta ton minyak nabati tambahan untuk
membantu menyediakan pangan bagi warga dunia
3.Fortivikasi Minyak di Negara Berkembang

Peristiwa kekurangan vitamin A sering terjadi di kawasan Asia Selatan dan


Afrika Sub-Sahara, dan minyak nabati (seperti minyak sawit) digunakan di
banyak negara berkembang sebagai makanan pokok untuk menyediakan
vitamin yang larut dalam lemak, seperti Vitamin A, kepada konsumen.
Minyak nabati yang kaya kandungan asam lemak tak jenuh rentan mengalami
oksidasi sehingga menyebabkan vitamin A kurang stabil ketika difortifikasi.
Sifat asam lemak jenuh minyak kelapa sawit membuatnya berbentuk setengah
padat pada suhu kamar dan lebih stabil terhadap oksidasi sehingga
menjadikannya salah satu pilihan paling tepat untuk fortifikasi.
4. Menghasilkan Makanan yang Lebih Sehat

Minyak kelapa sawit memiliki komposisi unik yang membuatnya


bebas dari lemak trans. Lemak trans tidak baik untuk Anda, dan
banyak badan kesehatan, termasuk WHO, kini menyarankan agar
tidak mengonsumsinya karena terbukti secara klinis dapat
menimbulkan penyakit kardiovaskuler. Minyak kelapa sawit memiliki
bentuk alami semipadat pada suhu ruangan yang membuatnya tak
perlu melewati proses hidrogenasi parsial (yang menyebabkan
terbentuknya asam lemak trans) sehingga terbebas dari lemak trans
secara alami.
Question
Choice!
Bagaimana menurut pendapatmu tentang KETAHANAN
PANGAN di Indonesia saat ini?
KESIMPULA
Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya

N
kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah
maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Adanya
faktor baik yang menjadi pendukung ataupun tidak adalah
sebagai bentuk ketidakstabilan nya ketahanan pangan
yang telah terjadi dan juga sebagai dasar pokok kepada
pemerintah agar terus meningkatkan Sumber Daya
Ketahanan Pangan supaya tidak ada lagi kesenjangan
sosial akibat dampak dari krisis ketahanan pangan ini.
SEKIAN MATERI DARI KAMI🙈🫶
hati-
🏻🙏🏽 hati
dijalan

Anda mungkin juga menyukai