Anda di halaman 1dari 12

Konsep ketahanan dan kemanan pangan

Devenisi ketahanan pangan


menurut UUD N0 18 TAHUN 2012 :
Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan , yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama keyakinan dan
buadaya masyarakat untuk dapat hidup sehat,
aktif dan produktif secara berkelanjutan
Sebagaimana
Berdasarkan UUD
DARI HASIL
Lokakarya tentang
pangan :

1. Hasil lokakarya ketahanan pangan nasional (DEPTAN


1986)mendevenesikan ketahanan ebagai kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pangan anggota rumah tagga dan dalam jumlah muti dan
ragam sesuai dgn budaya setempat dari waktu kewaktu agar dapat
hdup sehat.
2. Uud no 7 thn 1996 pasal 1 ayat 17; kondisi terpenuhinya pangan
rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup,
baik jumalh, mutu, aman, merata dan terjangkau
3. Peraturan pemerintah (pp) no 68 TH 2002 Pelaksanaan UUD NO 7
TH 1996 untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus berkembang
dari waktu kewaktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dgn
mengembangkan sistem produksi pangan yang berbasis pd sumber daya
kelembagaan dan budaya lokal
Ketahanan pangan mengcakup 3 aspek

1. Ketersediaan jumlah; dari sisi ketersediaan pangan memiliki 2 bentuk;


A. cadangan pangan dimiliki oleh pemerintah (yang dikelolah oleh
pemerintah)
B. Cadangan pangan masyarakat ( pemerinta dan masyarakat memili
tanggung jawab dlm penciptaan ketahanan pangan
2. Kemanan
3. Keterjangkaun luar
Ketahanan pangan dibagi menjadi 3
indikator ( pilar ketahanan pangan
menurur UUD)

Ketersediaan Jangkauan pangan Kehandalan


pangan (food (food akses) pangan
availabilit) (reilability)
Sistem ketahanan pangan dapat dikatakan mantap
apabila
Mampu memberikan jaminan bahwa semua
penduduk setiap saat pasti memperoleh makanan
yang cukup sesuai dengan norma gizi untuk
kehidupan yang sehat , tumbuh dan produktif

1. Ketersediaan kuantitas pangan dgn kualitas yg


memadai, yg disuplai melalui produksi dlm
negri dan impor
2. Keterjangkauan rumah tangga dan atau
individu untuk memperoleh makanan bergizi
3. Konsumsi gizi optimal dari pangan, air bersih,
sanitasi dan perawatan kesehatan
Terdapat 2 cara untuk untuk meningkatkan ketahanan
pangan

1. Meningkatkan daya beli masyarakat miskin dgn menaikkan


tingkat produksi pgn secra keseluruhan

2. Pendistribusian kembali suplay pangan dari daerah surplus


kedaerah defisit pangan dgn menggunakan mekanisme yg
dapat meningkatkan daya beli masyarakat kehusunya miskin
yang kekurangan pangan disamping meningkatkan insentif
untuk meningkatkan produksi pangan dlm jangka panjang
Konsep dasar ketahanan pangan menurut
uud no 7 tahun 1996

1. Rumah tangga , individu ( peroang) artinya


ketimpangan distribusi pangan dirumah tangga,
dinegara berkembang masih cukup bermasalah
2. Pendekatan pangan akses pangan baru sampai pada
taraf kesediaan, belum pada taraf konsumsi ril
3. Masih menjadi pertimbangan;
4. Harus berakhir pada kualitas hidup manusia
Kemanan pangan

Adalah
Keamanan pangan merupakan Di Indonesia, pangan hasil
berbagai upaya yang dilakukan pertanian khususnya sayursayuran
mulai dari perolehan pangan dan buah-buahan banyak
(pasca panen) hingga pangan mengalami kerusakan sebelum
menjadi makanan yang siap dan dapat dikonsumsi. Jumlah
layak untuk dikonsumsi tanpa kerusakan mencapai 35 –
menimbulkan efek negatif yang 40%.
mengganggu kesehatan.
Pasca panen pangan Manfaat penanganan
pasca panen :
Segala upaya ini tergantung dari jenis bahan
pangan hasil panen
tersebut, diantaranya adalah:
1. menghambat kecepatan
kerusakan (meningkatkan
1. Pengeringan
2. pengangkutan daya simpan)
(tranport) 2. mengurangi kerusakan
3. Penyimpanan 3. memperkecil kehilangan
4. seleksi dan 4. meningkatkan nilai guna
conditioning, bagi dan nilai tambah
keperluan perdagangan 5. meningkatkan keamanan
pangan 500 JUTA
dan kandungan gizi
untuk menyiapkan hasil panen agar tahan disimpan
jangka panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu
Tujuan panen banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik,
tidak banyak yang terpaksa terbuang karena rusak.

Upaya penanganan
pangan
Untuk meningkatkan
ketersediaan pangan. untuk
meningkatkan ketersediaan
pangan.
Penyebab jenis kerusakan pangan
Penyebab kerusakan pangan
Bakteri, ragi dan kapang; Mikroba penyebab Pemanasan yang terlalu tinggi dapat
kerusakan pangan dapat ditemukan di tanah, air, menyebabkan kerusakan protein
udara, di atas pulik/bulu, dan di dalam usus ternak. (denaturasi), emulsi vitamin dan lemak.

Enzim; Enzim yang berada dalam pangan dapat Kadar air permukaan pangan
berasal dari mikroba atau sudah ada pada pangan dipengaruhi oleh kelembaban nisbi (RH)
tersebut secara normal. udara disekitarnya.

sinar atau cahaya dapat merusak beberapa Oksigen selai dapat merusak vitamin A
vitamin, terutama ribof lavin, vitamin A, dan vitamin C, warna pangan, cita rasa,
vitamin C dan merusak warna pangan. juga dapat menjadi sarana

Serangga dapat merusak buah – buahan, Waktu Penyimpanan Pada saat sesudah
sayur – sayuran, biji–bijian dan umbi– penyembelihan, pemanenan, atau
umbian. pengolahan pangan mempunyai mutu
yang paling baik.
Jenis kerusakan pangan
1. Kerusakan Biologi. Kerusakan biologi meliputi
kerusakan yang disebabkan oleh makhluk hidup
seperti serangga, binatang pengerat, burung dan
kerusakan fisiologis.
2. Kerusakan fisiologi yaitu kerusakan yang
disebabkan oleh reaksi suhu, kelembaban, tekanan.
3. Kerusakan kimia dapat
Lorem ipsum dolor terjadi karena reaksi
browning (pencoklatan) yang terjadi secara
entimatis atau non enzimatis, ketengikan pada
minyak akibat adanya reaksi oksidasi dari asam
lemak tidak jenuh, kerusakan protein
(pengumpulan, denaturasi) akibat adanya perubahan
pH atau suhu.

Anda mungkin juga menyukai