Anda di halaman 1dari 49

Pengenalan Morfologi dan

Biologi Hama Ordo Hemiptera,


Ordo Homoptera dan Ordo
Diptera
Kelompok 5
 M. Akbar Situmorang 2204029
 Novi Dharmawati 2204035
 Putra Zainal Aripin 2204037
 Yando Soyen Kacaribu 2204044
HEMIPTERA
Hemiptera berasal dari kata Hemi yang berarti
setengah dan pteron yang berarti sayap, serangga
ini sayap depannya mengalami penebalan
setengah bagian, sisanya bertekstur seperti selaput.
Tipe perkembangan hidupnya
paurometabola(telur – nimfa - imago). Tipe alat
mulut nimfa dan imago sama yaitu menusuk dan
menghisap. Ciri khasnya yaitu seperti jarum
pentul pada bagian thoraksnya.
Helopeltis sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili :Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis spp.
Morfologi
Telur berwarna putih berbentuk lonjong, diletakkan pada
tangkai buah, jaringan kulit buah, tangkai daun muda,
ranting atau permukaan buah muda dengan ukuran kisaran
1 mm. Lama periode telur 6 – 7 hari.Nimfa yang keluar
berbulu halus dan belum memiliki jarum. Nimfa
Helopeltis sp bentuknya seperti serangga dewasa tetapi
tidak terlihat, lama periode nimfa 10 – 11 hari. Nimfa
mempunyai bentuk yang sama dengan imago tetapi tidak
terlihat, terdiri dari 5 instar dengan 4 kali ganti
kulit.Helopeltis sp dewasa (imago) pada bagian tengah
tubuhnya berwarna jingga dan bagian belakang berwarna
hitam atau kehijau-hijauan dengan garis putih.
Pada bagian tengah tubuh (mesoskutelum) terdapat embelan
tengah lurus berbentuk jarum pentul, sayap dua pasang, tipis dan
tembus pandang. Serangga betina dewasa selama hidupnya dapat
bertelur hingga 200 butir selama 34 hari. Serangga jantan
berwarna coklat kehitam-hitaman, sedangkan serangga betina
berwarna coklat kemerah-merahan, lengan berwarna coklat
kehitaman, punggung berwarna hijau menyala, dan panjang
tubuhnya 6,5 ​sd 7,5 mm. Serangga yang tumbuh optimal pada
ketinggian 200 sd 1.400 meter di atas permukaan laut ini, dapat
hidup sampai 50 hari. Telur tersebut biasanya diletakan di
permukaan buah muda.
Gejala serangan
Kepik buah lada (Dasynus piperis)

Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas :serangga
Ordo : hemiptera
Keluarga : miridae
Marga : dasynus
Jenis : dasynuspiperis
Morfologi

Morfologi dan Siklus Hidup HamaHama penghisap buah lada


merupakan jenis kepik yang berwarna hijau kecoklatan. Imago
jantan dan betina penghisap buah lada dapat dibedakan
berdasarkan ukuran tubuh, imago jantan lebih kecil dan ramping
sedangkan imago jantan lebih besar. Hama kepik ini mengalami
metamorfosa tidak sempurna meliputi fase telur, nimfa dan
imago (dewasa). Daur hidup hama kepik penghisap buah lada
berlangsung sekitar 6-14 minggu.Imago kepik ini biasanya
meletakkan telur secara berkelompok di permukaan daun atau
pada buah lada yang masih muda. Telur D. piperis berbentuk
lonjong dan berwarna cokelat muda. Stadia telur berkisar antara
7-8 hari. Telur akan pecah menjadi nimfa kemudian menjadi
imago.
Gejala serangan
Penghisap polong kedelai (Nezara
viridula)
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Infraordo: Pentatomomorpha
Superfamili : Pentatomoidea
Famili : Pentatomidae
Morfologi

kepik hijau atau lembing hijau dalam bahasa Inggris disebut


green stink bug. Serangan ini dibedakan menjadi tiga spesies,
yaitu viridula var. terquata, viridula var. smaragdula, dan viridula
var. aurantiaca. kepik hijau (viridula var. smaragdula ) berwarna
hijau polos dan biasanya ditemukan di lapangan. Kepik hijau
yang disebut viridula var. terquata berwarna hijau, sedangkan
kepala dan pronotumnya berwarna jingga atau kuning keemasan.
kepik hijau yang disebut viridula var. aurantiaca berwarna kuning
ke hijau-hijauan dengan tiga bintik hijau berujuran besar pada
punggung (dorsal). diantara ketiga spesies kepik hijau tersebut
dapat terjadi perkawinan. kepik berumur sekitar 47 hari.
kepik betina mampu bertelur hingga 250 butir. telur berbentuk
seperti cangkit dan berwarna kuning. telur diletakan berkelompok
10-50 butir pada permukaan bawah daun. telur yang terserang
parasit berubah menjadi hitam, sedangkan telur yang akan
menetas berwarna merah bata, dan telur yang steril(hampa) tidak
berubah warnanya. telur menetas sekitar enam hari.nimfa
mengalami loma kali pergantian kulit stadiumnya berlangsung
selam 23 hari.Imago mulai datang di pertanaman sejak
pembentukan bunga. Serangan hama ini menyebabkan biji dan
polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk, berwarna
hitam,kulit biji keriput dan adanya bercak-bercak coklat pada
kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan kepik hijau
adalah stadia pengisian biji.
Genjala Seranga
Walang sangit( Leptocorisa
aculata) Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Serangga
Memesan : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Keluarga : Alydidae
Subfamili : Mikrolytrinae
Suku : Leptokorisini
Marga : Leptocorisa
Jenis : L.acuta
Morfologi

Serangga betina menghasilkan 100-200 telur, yang diletakkan


pada daun bendera padi.[1] Nimfanya berwarna hijau, yang
berangsur-angsur menjadi cokelat, dan mengalami ganti kulit 5
kali. Stadia nimfa terjadi selama 17-27 hari. Pada kondisi yang
cocok, imago dapat hidup hingga 115 hari. Nimfa dan imago
menyerang buah padi yang matang susu dengan cara mengisap
cairan buah, sehingga buah menjadi hampa.[1] Pada bekas
tusukannya, timbul suatu bercak-bercak putih yang disebabkan
cendawan Helminthosporium.
Gejala Serangan
HOMOPTERA

Homoptera berasal dari kata Homo yang berarti sama dan pteron
yang berarti sayap. Serangga ini bersayap sama seperti membran.
Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yang
bersayap dan tidak bersayap.
Ciri-ciri Homoptera

 Tipe mulut menghisap


 Mempunyai dua pasang sayap
 Sayap depan dan belakang sama
 Metamorfosis tidak sempurna
Kutu daun (Aphis sp)

Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Superfamili : Aphidoidea
Morfologi

Secara umumnya kutu daun memiliki ukuran antara 1-6 mm,


bertubuh lunak, berbentuk seperti buah pear, pergerakan lambat
dan biasanya hidup secara berkoloni (berkelompok). Kutu daun
memiliki bentuk kepala dan antena –tubercle kelihatan agar rata,
panjang antena agak pendek, bentuk ekor melebar, warna kulit
tubuh berubah-ubah sesuai dengan cuaca yaitu, hitam, hijau,
hitam, kekuning-kuningan dan hijau kekuning-kuningan, tempat
tinggal pada daun paling bawah (hampir dekat dengan tanah).
Perkembangbiakan optimal terjadi pada saat tanaman bertuna,
satu generasi berlangsung selama 6-8 hari 250 C dan 3 minggu
150 C dengan jumlah larva yang dilahirkan rata-rata 7-14 ekor.
Gejala Serangan
Wereng cokelat (Nilaparvata
lugens)
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Delphacidae
Genus : Nilaparvata
Spesies : N. lugens
Morfologi

Seluruh tubuh wereng coklat berwarna coklat kekuningan sampai


coklat tua, berbintik coklat gelap pada pertemuan sayap
depannya. Panjang badan serangga jantan rata-rata 2-3 mm dan
serangga betina 3-4 mm. Inang utama wereng coklat adalah
tanaman padi. Telur wereng coklat berbentuk lonjong dan
bergerombol di pangkal pelepah daun tanaman, namun jika
populasi wereng banyak telurnya bertelur di ujung pelepah daun
dan di tulang daun. Jumlah telur yang diletakkan oleh tungau
WBC ini bervariasi, setiap kelompok antara 3-21telur. Telur
belalang batang coklat mulai menetas antara 7 sampai 11 hari
atau rata-rata 9 hari.
Gejala Serangan
Kutu loncat (Heteropsylla sp)

Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Serangga
Memesan : Hemiptera
Subordo : Sternorrhyncha
Keluarga : Psyllidae
Subfamili : Ciriacreminae
Marga : Heteropsylla
Morfologi

Dewasa berwarna coklat muda sampai coklat tua, Matanya


berwarna kelabu dan bercak-bercak coklat. Bagian abdomennya
berwarna hijau terang kebiruan dan orange. Panjang tubuhnya
sekitar 2 - 3 mm.
Gejala serangan
Kutu loncat jeruk (Diaphorina
citri)
Kerajaan : Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Psyllidae
Genus : Diaphorina
Spesies : Diaphorina citri
Morfologi

Dewasa berwarna coklat muda sampai coklat tua, Matanya


berwarna kelabu dan bercak-bercak coklat. Bagian abdomennya
berwarna hijau terang kebiruan dan orange. Panjang tubuhnya
sekitar 2 - 3 mm.
Gejala serangan
Kutu daun (Aphis sp)
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Superfamili : Aphidoidea
Morfologi

Kebanyakan kutu daun memiliki antena, tidak aktif bergerak,


bahkan tidak berpindah-pindah tempat, berbentuk seperti buah
pear, warna kutu daun hitam, umumnya tidak bersayap, kadang
kutu dewasa memiliki sayap namun transparan
Gejala serangan
Kutu daun persik (Mysus persicae)
Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Serangga
Memesan : Hemiptera
Subordo : Sternorrhyncha
Keluarga : Aphididae
Marga : Myzus
Jenis : M. persicae
Morfologi

Kutu bersayap (alatae) dan tidak bersayap (apterae). Kutu yang


bersayap berwarna hitam, sedangkan yang tidak bersayap
bervariasi warnanya yaitu merah, kuning, hijau atau kuning hijau.
Hama ini mempunyai antena sepanjang tubuh, baik nimfa
maupun imago.
Gejala Serangan
DIPTERA

Diptera berasal dari kata di yang berarti dua dan pteron yang berarti
sayap. Serangga ini merupakan serangga yang bersayap dua. Dua
buah sayap belakangnya berubah menjadi bulatan yang disebut
sebagai halter, yang berfungsi sebagai alat keseimbangan sewaktu
terbang.
Ciri-ciri Diptera

 Memiliki sepasang sayap (sayap depan)


 Sayap belakang menjadi halter dan seperti tongkat
 Kepala yang besar dan dapat digerakkan
 Menghisap dan menusuk dengan mulut seperti spons, yang
disesuaikan untuk makanan cair
 Melalui metamorfosis sempurna.
Lalat bibit kedelai (Agromyza
phaseoli)
Kingdom: Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Agromyzidae
Morfologi

Lalat betina meletakan telurnya pada tanaman muda yang baru


tumbuh dipermukaan tanah. Telur tersebut biasanya diletakan dalam
lubang tusukan yakni antara jaringan epidermis atas dan bawah
keping biji. Telur lalat ini berwarna putih seperti mutiara dengan
bentuk lonjong berukuran panjang 0,31 mm dan lebar 0,15. Telur
tersebut setelah selang 2 hari dari awal peletakannya akan
menetaskan dan mengeluarkan larva. Larva tersebut akan
menggerek keping biji kacang yang ditanam atau ke pangkal helaian
daun pertama dan ke dua. Jika gerekan dimulai dari batang, larva
akan menggerek hingga pangkal batang dan kemudian
bermetamorfosis menjadi kepompong. Kepompong berwarna
kuning pada awalnya kemudian menjadi kecoklat-coklatan. Panjang
larva dan kepompong biasanya mencapai 3,75 cm.
Gejala serangan
Lalat buah ( Dacus sp)
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Spesies : Dacus longicornis
Morfologi

Kepala terdiri dari antena, kepala dan noda/bercak pada muka


(facial spot). Bagian dorsum toraks terdiri dari dua bagian penting
yang disebut dengan terminologi skutum atau mesonotum
(dorsum toraks atas) dan skutelum (dorsum toraks bawah) .
Gejala serangan
Penggerek batang padi
(Atherigona exigua)

Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae
Subfamili : Atherigoninae
Genus : Atherigona
Morfologi
Spesies ini memiliki ciri sayap ngengat yang berwarna kuning dengan
titik hitam pada sayap depan. Panjang ngengat jantan 14 mm dan
betina 17 mm, dapat hidup antara 5-10 hari. Siklus hidup Hama ini
yaitu antara 39-58 hari, tergantung pada lingkungan dan makanan,
sedangkan Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km. Ngengat
meletakkan telur secara berkelompok dan diletakkan pada daun bagian
ujung. Jumlah telur 50-150 butir/kelompok. Kelompok telur ditutupi
rambut halus berwarna coklat kekuningan yang diletakkan antara
pukul 19.00-22.00 selama 3-5 malam sejak malam pertama.
Keperidian 100-600 butir tiap betina dan stadium telur 6-7 hari. Larva
berwarna putih kekuningan sampai kehijauan, dengan panjang
maksimum 25 mm. Larva terdiri dari 5-7 instar, lama stadium larva
28-35 hari. Karena larva bersifat kanibal sehingga hanya ada seekor
larva yang hidup dalam satu tunas.
Larva yang menetas keluar melalui 2-3 lubang yang dibuat pada bagian
bawah telur menembus permukaan daun. Larva yang baru muncul
(instar 1) biasanya menuju bagian ujung daun dan menggantung dengan
benang halus atau membuat tabung kecil, terayun oleh angin dan jatuh
kebagian tanaman lain atau permukaan air. Larva kemudian bergerak ke
tanaman melalui celah antara pelepah dan batang. Selama hidupnya
larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas lainnya. Larva instar akhir
menuju pangkal batang untuk berubah menjadi pupa yaitu fase dimana
larva menjadi kepompong. Sebelum menjadi pupa, larva membuat
lubang keluar pada pangkal batang dekat permukaan air atau tanah,
yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar setelah menjadi
imago.Pupa berwarna kekuning-kuningan atau agak putih, dengan
kokon berupa selaput benang berwarna putih. Panjang 12-15 mm dan
stadium pupa 6-23 hari. Pupa berada di dalam pangkal batang.
Gejala Serangan
SEKIAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai