Kartika, M.Gizi
Istilah
Swasembada Pangan : Kemampuan memenuhi
kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri
Kemandirian Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan
tanpa adanya ketergantungan dari pihak luar dan
mempunyai daya tahan tinggi terhadap
perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.
Kedaulatan Pangan : hak setiap orang, masyarakat dan
negara untuk mengakses dan mengontrol aneka
sumberdaya produktif serta menentukan dan
mengendalikan sistem (produksi, distribusi, konsumsi)
pangan sendiri sesuai kondisi ekologis, sosial,
ekonomi, dan budaya khas masing-masing (Hines 2005
dalam Khudori 2008)
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Suatu negara harus dapat menyelesaikan masalah ketahanan pangan agar mampu
mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Konsep
Ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan
nasional.
a)
b)
c)
healthy life.
UU RI No.18/2012 tentang Pangan :
C. FAKTOR PENGARUH
Natural
Resources
Physical
Human
Food
Availability
Farm
Production
Food
Security
Food Access
Harga
pangan
SDM dlm
keluarga
On farm
Labour
Capital
Food
Food
Utilization
Consumtion
Nutritional
Status
Non food
Lanjutan
Ketersediaan & Stabilitas
a. sumber daya ( alam, manusia, sosial )
b. produksi pangan (on farm & off farm)
Kemudahan memperoleh pangan.
a. pendapatan rumah tangga
b. harga pangan
c. sumber daya dlm keluarga (labour & capital)
Pemanfaatan pangan ( kemampuan tubuh u/ mengolah pangan &
mengubahnya ke dlm btk energi yg dpt dignkn u/ menjalankan
aktivitas sehari-hari)
a. konsumsi pangan
b. status gizi
Indikator
ketahanan pangan
Indikator
Dampak
Indikator
langsung
Indikator tdk
langsung
lanjutan
Indikator Proses : ketersediaan & akses pangan
14
Lanjutan .
15
DISTRIBUSI
KONSUMSI
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk konsumsi energi 2.000
kkal/kapita/hari dan protein 52 gram/kapita/hari (rekomendasi WNPG
VIII, 2004).
Realisasi konsumsi perkapita perhari pada periode 1999-2005 :
Energi meningkat dari 1.851 kkal (1999)
diatas AKG.
Secara nasional keragaman dan keseimbangan konsumsi yang
menunjukkan kualitas konsumsi semakin baik.
17
tangga,
Tidak terpenuhinya pangan secara cukup dalam jumlah, mutu, ragam, keamanan
19
F. TANTANGAN PEMBANGUNAN
KETAHANAN PANGAN KE DEPAN
20
A. SISI KETERSEDIAAN
21
B. SISI DISTRIBUSI
22
C. KONSUMSI
G. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN
PANGAN NASIONAL
25
26
27
1960).
Fasilitasi permodalan dan sertifikasi lahan petani
Mengembangkan infrastruktur pertanian dan pedesaan.
Mengembangkan kemampuan pengelolaan cadangan pangan
pemerintah dan masyarakat.
29
2. ASPEK DISTRIBUSI
Mengembangkan kerjasama jaringan distribusi dan informasi
pangan dalam daerah dan antar daerah untuk mewujudkan
ketersediaan dan stabilitas harga (Sesuai kesepakatan bersama
Gubernur/Ketua DKP propinsi dalam konferensi Dewan
Ketahanan Pangan 2004).
Meningkatkan sarana dan prasarana untuk efisiensi distribusi dan
perdagangan.
Mengurangi dan/atau menghilangkan peraturan daerah yang
menghambat distribusi pangan antar daerah.
30
31
C. ASPEK KONSUMSI
Meningkatkan kemampuan akses pangan rumah tangga sesuai
kebutuhan jumlah, mutu, keamanan dan gizi seimbang.
Mendorong, mengembangkan dan memfailitasi peran serta
masyarakat (LSM, organisasi profesi, koperasi, organisasi massa)
dalam pemenuhan hak atas pangan khususnya bagi kelompok
kurang mampu.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas intervensi bantuan pangan
dan pangan bersubsidi kepada golongan masyarakat rawan
pangan termasuk kelompok lanjut usia dan penyandang cacat
ganda.
32
33
PENUTUP
Pertanian berkelanjutan menjadi syarat terwujudnya