KETAHANAN
PANGAN
Dr. ROBERT PAUWENI, SKM. MSi
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012
(DKP, 2014)
Keterjangkauan
Pangan
● Program Raskin, subsidi
beras bagi hampir 9 juta
RT
● Upaya BULOG untuk
mempertahankan harga
pagu beras
(DKP 2014)
Kualitas Makanan
dan Gizi
● Kualitas makan akan
berhubungan dengan
kualitas gizi.
● Kualitas makanan adalah
penilaian terhadap makanan
secara visual yaitu
penampilan fisiknya
● Kualitas gizi adalah
proporsi kandungan zat gizi
pada bahan makanan
Kualitas Makanan dan Gizi
• Proporsi kandungan zat gizi yang berimbang atau paling mendekati
perimbangan kebutuhan tubuh akan menentukan kualitas gizi makanan
• edukasi kepada masyarakat bahwa kualitas gizi adalah parameter terbaik bagi
makanan yang sehat, tanpa harus mengabaikan peran pencitraan organoleptik
pangan dan hasil olahannya.
Sangat
Baik/Cukup Kurang
Kurang
≥ 100% dari AKE 70-99% dari AKE <70% dari AKE
02
Avatars
● Cut of point rasio ketersediaan dibawah 1 berarti
bahwa jumlah yang tersedia dibanding jumlah yang
dikonsumsi adalah kurang.
● Kondisi ini adalah indikator rawan pangan, sehingga
diberi keterangan warna kuning. Alasan warna kuning
meskipun telah ditemukan sebagian warga yang tidak
dapat memenuhi semua kebutuhannya adalah karena
secara matematis masih ditemukan nilai selisih diatas
1 sd 1,13.
● Jika distribusi pangan merata dalam komunitas yang
diukur, maka kondisi rawan pangan masih dapat
diatasi. Warna kuning membuktikan bahwa perlu
ditelusuri titik-titik daerah yang mengalami rawan
pangan
Monitoring ketersediaan pangan
ditingkat rumah tangga dapat menjawab
kebutuhan informasi data pangan yang
akurat.
Metode yang tepat untuk mengukur
ketersediaan pangan ditingkat rumah
tangga adalah food record
Persentase Keluarga Berdasarkan
Ketersediaan Pangan
Cara menghitung persentase (%) diatas adalah
menghitung jumlah seluruh keluarga
prasejahtera dan sejahtera lalu dibagi dengan
semua keluarga.
Misalnya di desa X diketahui total keluarga adalah 1000 KK
dan diantaranya ditemukan keluarga sejahtera I
sebanyak 200 KK dan keluarga Prasejahtera sebanyak 50
KK.
Maka persentase ketersediaan pangan keluarga adalah
200+50/1000x 100 = 25%.
Hasil ini dimasukkan dalam bobot 2 dengan warna kuning
Indikator lain adalah aspek Pemanfaatan Pangan.
Aspek ini secara ideal akan diketahui dari outcomenya
yaitu status gizi. Atas alasan ini maka indikator status
gizi dapat dijadikan indikator ketahanan pangan
wilayah. Indikator status gizi balita dinilai dengan
prevalensi gizi kurang yang pada balita di masing-
masing wilayah yang dikumpulkan sekali setahun
melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Prevalensi Gizi Kurang Balita sebagai Indikator
Pemanfaatan Pangan