ISSN 1858-4330
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana tingkat ketahanan pangan pada
masyarakat pedesaan di Kabupaten bone, mencari faktor dominan yang berpengaruh
terhadap ketahanan pangan, dan bagaimana hubungan antara ketahanan pangan dengan
status gizi masyarakat yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek
ketersediaan pangan di daerah pedesaan cukup tahan, akses pangan masyarakat pedesaan
berjalan dengan baik, dan aspek pemanfaatan pangan mengindikasikan bahwa meskipun
bahan pangan cukup tersedia, namun pemanfaatannya belum secara optimal. Secara
keseluruhan tingkat ketahanan pangan masyarakat pedesaan di Kabupaten Bone adalah
cukup baik. Dari berbagai faktor sosial ekonomi yang dianalisis diperoleh bahwa faktor
yang dominan mempengaruhi tingkat ketahanan pangan adalah luas lahan, tingkat
pendapatan perkapita, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Hubungan antara
ketahanan pangan dan status gizi keluarga menunjukkan bahwa meskipun tingkat
ketahanan pangan cukup baik, ternyata status gizi keluarga masih rendah.
Kata Kunci: Ketahanan pangan, masyarakat pedesaan, status gizi masyarakat.
ABSTRACT
Research aims to analyse how food resistance level of rural society in Kabupaten Bone, to
get dominant factor was effected to food resistance, and how the relation of food resistance
with nutrient status of rural society. Result of research indicated that the aspect of food
availibility on rural society is moderately resistance, the access of food indicated was better
and utilization aspect indicated on that although food substance is available, but its
utilization not optimal. As a whole, level of food resistance of rural society in Kabupaten
Bone is good enough. From several social-economics factor was analysed obtained that
dominant factor influenced of food resistance level i.e.: size of land, level of revenue
perkapita, and education level of household head. Relation between resistance of food with
family nutrition status indicated that although the level of food resistance is good enough,
in the reality the status of family nutrition is still lower.
Keyword : Food resistance, rural society, nutrition society status
PENDAHULUAN
Kabupaten Bone adalah merupakan salah
satu daerah lumbung pangan yang cukup
potensial di Sulawesi Selatan, khususnya
untuk produksi tanaman padi. Berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan
Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2005,
ISSN 1858-4330
Indikator
aspek ketersediaan
pangan masyarakat atau rumah
tangga.
a)
88
ISSN 1858-4330
3.
4.
5.
6.
c)
1 - < 1,25 :
0,75 - < 1 :
0,5 - < 0,75 :
< 0,5
:
cukup rawan
cukup tahan
tahan
sangat tahan.
>= 25 %
20 - < 25 %
15 - < 20 %
10 - < 15 %
5 - < 10 %
< 5%
:
:
:
:
:
:
adalah
sebagai
sangat rawan
rawan
cukup rawan
cukup tahan
tahan
sangat tahan
adalah
sebagai
sangat rawan
rawan
cukup rawan
cukup tahan
tahan
sangat tahan
89
I Ri
ISSN 1858-4330
>= 20 %
15 - < 20 %
10 - < 15 %
5 - < 10 %
2,5 - < 5 %
< 2,5 %
:
:
:
:
:
:
sangat rawan
rawan
cukup rawan
cukup tahan
tahan
sangat tahan
>= 90 %
80 - < 90 %
65 - < 80 %
50 - < 65 %
40 - < 50 %
< 40 %
:
:
:
:
:
:
sangat rawan
rawan
cukup rawan
cukup tahan
tahan
sangat tahan
>= 35 %
30 - < 35 %
25 - < 30 %
20 - < 25 %
15 - < 20 %
< 15 %
: sangat rawan
: rawan
: cukup rawan
: cukup tahan
: tahan
: sangat tahan
dan
PU
= ( I HI + I
FI
> 0,8
: sangat rawan
0,64 - < 0,8 : rawan
0,48 - < 0,64 : cukup rawan
0,32 - < 0,48 : cukup tahan
0.16 - < 0,32 : tahan
< 0,16
: sangat tahan
+ 1. X1 + 2 . X2 + 3 . X3 + 4 . X4
+ 5 . X5 + 6. X6 +
Dimana :
Y = tingkat ketahanan pangan Masyarakat Pedesaan
Tabel 1.
ISSN 1858-4330
= konstanta
1, 2, 3, 4, 5 = koefisien regresi
untuk masing masing variabel
X1 = Luas pemilikan Lahan (ha)
X2 = Lama jam kerja (jam/ ming-gu)
X3 = jumlah pendapatan perka-pita
( Rupiah / bulan)
X4 = Jumlah
anggota
keluarga
(orang)
X5 = tingkat pendidikan
(data
kategori)
X6 = Prosentase tingkat buta hu-ruf
ibu rumah tangga (%)
= faktor kesalahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa jumlah penduduk di desa tersebut
adalah 1.297 jiwa dengan 291 rumah
tangga. Jumlah keluarga yang punya balita
95 KK, dengan jumlah balita 116 orang.
Analisis tingkat ketahanan pangan masyarakat, yang dilihat dari tiga aspek,
menunjukkan seperti pada uraian berikut
ini :
Aspek Ketersediaan Pangan
Hasil perhitungan tentang indeks ketersediaan pangan pada lokasi penelitian
dapat dilihat pada Table 1 berikut ini:
Parameter
P net
R net
M net
P food
F
I av
Jumlah
282.035 kg
169.221 kg
50.330 kg
219.551 kg
463,77
0,69
Keterangan
Produksi padi
Produksi beras
Produksi Biji-bijian
Pangan biji-bijian
Ketersediaan pangan perkapita
Indeks ketersediaan
yang ada termasuk dalam kategori tahan
pangan dengan indeks 0,69.
91
ISSN 1858-4330
Tabel 2. Hasil perhitungnan indeks akses masyarakat terhadap bahan pangan di Desa
Pammusureng, Kec. Bonto Cani, Kab. Bone
No.
1.
2.
3.
4.
Parameter pengamatan
Penduduk Miskin ( I bpl )
KK bekerja kurang 15 jam
KK yang tidak tamat SD
RT tidak punya listrik
Indikator akses bahan Pangan
Hasil Perhitungan
22 %
14 %
28 %
72 %
Indeks
0.22
0.14
0.28
0.72
0.34
memiliki bahan pangan yang cukup tersedia tetapi belum tentu dapat memanfaatkan bahan tersebut sesuai dengan
standard minimal kecukupan gizi keluarganya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
indikator pemanfaatan bahan pangan pada
lokasi penelitian dapat ditunjukkan pada
table 3 berikut ini :
Parameter Pengamatan
Prosentase anak tanpa diimunisasi
Rumah tangga tanpa akses air bersih
Keluarga yang bermukim > 5 km dari puskesmas
Jumlah ibu RT yang buta huruf
Prosentase Indeks
19 %
0,19
63 %
0,63
34 %
0,34
55 %
0,55
rawan pangan (dengan nilai indeks ratarata 0,49). ini berarti bahwa meskipun
tingkat ketersediaan bahan pangan dan
akses masyarakat pedesaan terhadap
bahan pangan cukup baik, namun dari segi
pemanfaatan masih belum optimal,
penyebabnya karena para ibu rumah
ISSN 1858-4330
Tabel 4. Hasil analisis regresi berganda terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat ketahanan pangan masyarakat pedesaan
No.
Nilai R
Keterangan
1.
0,78
Berpengaruh
2.
0,34
Tidak berpengaruh
3.
0,83
Berpengaruh
4.
0,41
Tidak berpengaruh
5.
0,66
Berpengaruh
6.
0,31
Tidak berpengaruh
KESIMPULAN
1. Tingkat ketahanan pangan masyarakat
pedesaan di Kabupaten Bone cukup
aman, baik dari aspek ketersediaan
maupun aspek akses terhadap bahan
pangan.
2. beberapa faktor sosial ekonomi yang
berpengaruh terhadap tingkat ketahanan pangan masyarakat adalah luas
pemilikan lahan, tingkat pendapatan
perkapita dan tingkat pendidikan kepala ruah tangga.
3. Meskipun tingkat ketahanan pangan
masyarakat pedesaan cukup tahan,
93
94
ISSN 1858-4330