Abstrak: Analisis Elastisitas Tiga Bahan Pangan Sumber Protein Hewani di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku permintaan rumah tangga atas
tiga sumber protein hewani (ikan, daging sapi, dan daging ayam) dikaitkan dengan
karakteristik rumah tangga yang berbeda dan menganalisis respon rumah tangga di
Indonesia terhadap perubahan harga dan pendapatan pada konsumsi ketiga
komoditas tersebut. Model yang digunakan untuk melakukan estimasi adalah model
Almost Ideal Demand System (AIDS), dengan menggunakan data dari Indonesia Family
Life Survey gelombang 4 (IFLS 4). Jumlah rumah tangga sumber data yang dianalisis
dalam penelitian ini berjumlah 839 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan
secara parsial harga ikan, harga daging sapi, pengeluaran rumah tangga, wilayah
geografi, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pangsa pengeluaran
untuk produk ikan-ikanan, daging ayam, dan daging sapi. Elastisitas permintaan harga
permintaan untuk ikan, daging sapi, dan daging ayam masuk dalam kategori inelastis,
elastisitas pendapatan untuk daging sapi dan daging ayam masuk kategori elastis, dan
ikan mempunyai elastisitas pendapatan yang inelastic.
Kata kunci: model Almost Ideal Demand System (AIDS), elastisitas harga permintaan,
elastisitas silang, elastisitas pendapatan.
Abstract: Elasticity Analysis for Three Animal Protein Resources in Indonesia. This
study aimed to analyze the behavior of household demand on three sources of animal
protein (fish, beef, and chicken) were associated with different household
characteristics and analyze the response of households in Indonesia to changes in
price and income on the consumption of fish, beef, and chicken. Almost Ideal Demand
System (AIDS) was adopted in this study, using data from the Indonesia Family Life
Survey wave 4 (IFLS 4). Total number of the household analyzed in this study
amounted to 839 households. The results showed that partially price of fish, beef
prices, household expenditure, geographic region, and number of family members
affect the share of expenditure fisheries products, chicken, and beef. The results
implied that Price elasticity of demand for demand for fish, beef, and chicken were
categorized as inelastic. While the income elasticity for beef and chicken were elastic,
furthermore income elasticity for fish was inelastic.
Keywords: Almost Ideal Demand System (AIDS) model, demand price elasticity, cross
elasticity of demand, income elasticity of demand.
43
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016
44
Analisis Elastisitas Tiga …. (Daru Wahyuni, Losina Purnastuti, & Mustofa)
45
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016
Tabel 1. Ringkasan Hasil Estimasi Regresi Tiga Bahan Pangan Sumber Protein
Variables Estimasi untuk Estimasi untuk Estimasi untuk
Ikan Daging Ayam Daging Sapi
Konstanta 0,331*** 0,405*** 0,264*
Log harga ikan 0,109*** -0,047*** -0,062***
Log harga daging sapi -0,035** -0,142*** 0,177***
Log harga daging ayam -0,016 0,166*** -0,150***
Log Pengeluaran / Harga Ikan -0,089*** 0,011 0,078***
Wilayah 0,013* 0,015* -0,029***
Pendidikan Ibu 0,019 0,020 -0,001
Jumlah Anggota Keluarga 0,004* 0,002 -0,006**
Keterangan:
*** = signifikan pada taraf signifikansi 1%
** = signifikan pada taraf signifikansi 5%
* = signifikan pada taraf signifikansi 10%
46
Analisis Elastisitas Tiga …. (Daru Wahyuni, Losina Purnastuti, & Mustofa)
tingkat pendidikan ibu rumah tangga. Hal ini pula proporsi pengeluaran untuk produk
mengandung arti bahwa secara parsial harga ikan-ikanan.
ikan, harga daging sapi, pengeluaran rumah Kecuali pendidikan ibu rumah tangga,
tangga (sebagai proksi pendapatan), wilayah pengeluaran, dan jumlah anggota keluarga,
geografi, dan jumlah anggota keluarga parameter yang ditemukan dalam
berpengaruh terhadap pangsa pengeluaran pendugaan konsumsi daging ayam, signifikan
untuk produk ikan-ikanan. dengan taraf signifikansi antara 1% – 10%.
Parameter harga ikan bertanda positif Hal ini mengandung arti bahwa secara parsial
artinya bahwa semakin mahal harga produk harga ikan, harga daging sapi, harga daging
ikan-ikanan maka proporsi pengeluaran ayam, dan wilayah geografi, berpengaruh
untuk produk ini akan semakin besar dan signifikan terhadap proporsi pengeluaran
sebaliknya semakin murah harga produk untuk produk daging ayam.
ikan-ikanan maka proporsi pengeluaran Parameter harga daging ayam bertanda
untuk produk ini akan semakin kecil. positif artinya bahwa semakin mahal harga
Sementara itu dilihat dari tandanya daging ayam maka proporsi pengeluaran
parameter harga daging sapi bernilai negatif, untuk produk ini akan semakin besar.
artinya semakin mahal harga daging sapi, Sementara itu parameter harga ikan-ikanan
maka proporsi pengeluaran untuk produk dan daging sapi bertanda negatif, artinya
ikan-ikanan akan semakin kecil dan semakin mahal harga ikan dan harga daging
sebaliknya semakin murah harga daging sapi, sapi, maka proporsi pengeluaran untuk
maka proporsi pengeluaran untuk produk produk daging ayam akan semakin kecil.
ikan-ikanan akan semakin besar. Meskipun secara statistik tidak signifikan,
Dugaan parameter pengeluaran untuk dugaan parameter pengeluaran untuk
proporsi pengeluaran ikan-ikanan memiliki proporsi pengeluaran daging ayam memiliki
tanda negatif. Hal ini berarti bahwa semakin tanda positif. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi pengeluaran riil (atau yang bisa juga tinggi pengeluaran riil (atau yang bisa juga
dikatakan pendapatan) rumah tangga, maka dikatakan pendapatan) rumah tangga, maka
semakin kecil proporsi pengeluaran yang semakin besar proporsi pengeluaran yang
digunakan untuk mengkonsumsi ikan-ikanan. digunakan untuk mengkonsumsi daging
Berdasarkan hasil estimasi juga ayam.
ditemukan bahwa ada perbedaan proporsi Berdasarkan hasil estimasi juga
pengeluaran untuk produk ikan-ikanan ditemukan bahwa ada perbedaan proporsi
antara rumah tangga di wilayah pedesaan pengeluaran untuk daging sapi antara rumah
dan perkotaan, sementara proporsi tangga di wilayah pedesaan dan perkotaan,
pengeluaran ikan-ikanan ternyata tidak sementara proporsi pengeluaran daging
ditentukan oleh tingkat pendidikan ibu ayam ternyata tidak ditentukan oleh tingkat
rumah tangga. Lebih lanjut hasil estimasi juga pendidikan ibu rumah tangga dan jumlah
menunjukkan bahwa semakin banyak anggota keluarga.
anggota keluarga maka akan semakin besar Dari semua persamaan permintaan
dalam penelitian ini, ditemukan bahwa
47
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016
48
Analisis Elastisitas Tiga …. (Daru Wahyuni, Losina Purnastuti, & Mustofa)
ikan-ikanan) naik, maka jumlah yang produk satu dengan yang lain bervariasi
diminta untuk masing-masing produk positif dan negatif. Hal ini berarti bahwa
tersebut akan berkurang dan sebaliknya. produk daging sapi, daging ayam dan
Berdasarkan perhitungan tersebut juga ikan-ikanan bisa saling mensubstitusi
ditemukan bahwa permintaan ketiga ataupun saling melengkapi satu dengan
barang bersifat inelastis atau tidak peka yang lainnya.
terhadap perubahan harga. 3. Elastisitas Pengeluaran/Pendapatan
2. Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity of (Income Elasticity of Demand).
Demand) Besarnya elastisitas harga silang dihitung
Besarnya elastisitas harga silang dihitung dengan pendekatan Marshallian dan
dengan pendekatan Marshallian dan Hicksian dengan mengadopsi formula
Tabel 4. Nilai Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity of Demand)
Komoditi
Ukuran Elastisitas Formula Ikan Daging Daging
Ayam Sapi
Pengeluaran/Pendapatan 𝛽𝑖⁄ 0,57 1,03 1,38
1 + 𝑤𝑖
49
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016
yang disampaikan oleh Fujii, Khaled, dan rasional dapat dikaitkan dengan nilai
Mark (1985). elastisitas harga sendiri. Ditemukan bahwa
Hasil perhitungan elastisitas pendapatan permintaan ketiga barang bersifat in elastis.
untuk produk-produk dalam penelitian Hal ini mengindikasikan bahwa apabila
ini ditampilkan dalam tabel 4. Dari terjadi perubahan harga, maka tidak akan
perhitungan di atas tampak bahwa tanda mengubah jumlah yang diminta dalam
koefisien elastisitas pendapatan semua jumlah banyak, sehingga proporsi
produk bertanda positif. Hal ini berarti pengeluaran untuk produk yang
bahwa apabila pendapatan konsumen bersangkutan juga tidak berubah banyak.
meningkat maka jumlah daging sapi, Dengan demikian kenaikan harga ikan atau
daging ayam dan ikan-ikanan yang daging ayam atau daging sapi dengan catatan
diminta konsumen akan meningkat pula. permintaan barang tersebut bersifat in
elastis (sehingga jumlah yang diminta
Estimasi Permintaan Bahan Makanan cenderung tetap) akan menghasilkan
Sumber Protein Hewani kenaikan proporsi pengeluaran untuk
Hasil temuan menunjukkan bahwa estimasi masing-masing barang.
permintaan untuk tiga macam barang yang Tanda untuk parameter harga barang lain
diteliti (ikan, daging ayam, dan daging sapi) dalam setiap model bertanda negatif.
memiliki pola yang cenderung serupa. Secara Beberapa implikasi yang bisa ditarik yaitu
bersama-sama variabel-variabel bebas apabila harga daging ayam atau daging sapi
dalam penelitian yaitu harga barang sendiri, naik maka proporsi pengeluaran untuk ikan
harga barang lain, pengeluaran rumah akan turun, sedangkan apabila harga ikan
tangga, jumlah anggota keluarga, pendidikan atau harga ayam naik maka proporsi
ibu rumah tangga dan wilayah geografi pengeluaran untuk daging sapi akan turun,
berpengaruh terhadap proporsi pengeluaran dan lebih lanjut bila harga ikan dan daging
untuk masing-masing barang. ayam naik maka proporsi pengeluaran untuk
Tanda untuk parameter harga sendiri daging ayam akan turun. Tanda parameter
pada ketiga barang bertanda positif. Hal ini harga barang lain yang sama dalam setiap
berarti bahwa apabila harga ikan naik maka model menggambarkan bahwa preferensi
proporsi pengeluaran untuk ikan akan naik, rumah tangga dalam mengkonsumsi
apabila harga daging sapi naik maka proporsi berbagai variasi makanan sumber protein
pengeluaran untuk daging sapi akan naik, hewani cenderung konsisten, bahwa produk-
dan apabila harga daging ayam naik, maka produk tersebut bisa saling mensubstitusi
proporsi pengeluaran untuk daging ayam satu dengan yang lain.
juga akan naik. Pada umumnya apabila harga Variabel pengeluaran untuk daging sapi
suatu barang naik, maka akan diikuti dengan dan daging ayam memiliki tanda positif
penurunan jumlah yang diminta atau sedangkan untuk ikan-ikanan bertanda
penurunan proporsi pengeluaran untuk negatif. Perlu diingat bahwa pengeluaran di
produk yang bersangkutan. Untuk produk- sini adalah pengeluaran total, sehingga
produk dalam penelitian ini, penjelasan yang sangat bisa dimengerti bahwa pada saat
50
Analisis Elastisitas Tiga …. (Daru Wahyuni, Losina Purnastuti, & Mustofa)
51
Jurnal Economia, Volume 12, Nomor 1, April 2016
Elastisitas Permintaan Bahan Makanan negatif diduga karena dalam penelitian ini
Sumber Protein Hewani tidak dilakukan pengelompokkan rumah
Elastisitas harga sendiri (price elasticity of tangga berdasarkan besarnya pendapatan
demand) untuk ketiga barang dalam rumah tangga. Pada umumnya untuk
penelitian ini sesuai teori bertanda negatif, kelompok rumah tangga dengan pendapatan
yang artinya bila harga ikan, atau daging sapi tinggi antar ketiga barang bisa bersifat saling
atau daging ayam naik maka jumlah barang melengkapi, sedangkan untuk kelompok
yang diminta akan berkurang. Sifat elastisitas rumah tangga dengan penghasilan rendah,
ketiganya adalah in elastis karena memiliki hubungan penggunaan antara ketiga barang
nilai elastisitas dalam harga mutlak kurang cenderung saling mensubstitusi. Adanya hasil
dari 1, di mana di antara ketiganya, yang mengindikasikan bahwa antar bahan
permintaan daging sapi paling elastis, diikuti pangan bersifat saling melengkapi sejalan
daging ayam dan ikan. Sifat permintaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
bahan makanan sumber protein nabati yang Kim Budiwinarto (2002).
in elastis bisa dimengerti karena ketiga Elastisitas pengeluaran/pendapatan
barang merupakan produk yang (income elasticity of demand) ketiga barang
penting/pokok untuk memenuhi kebutuhan dalam penelitian ini bertanda positif. Hal ini
konsumen, sehingga perubahan harga tidak berarti bahwa bila pendapatan naik maka
terlalu direspon konsumen dengan rumah tangga akan menambah jumlah
mengurangi/menambah jumlah yang daging sapi atau daging ayam atau ikan yang
diminta secara signifikan. Daging sapi lebih dikonsumsi. Berturut-turut elastisitas
elastis dibanding daging ayam dan ikan, pendapatan untuk daging sapi, daging ayam,
karena harga daging sapi paling mahal dan ikan-ikanan adalah 1,38; 1,03; dan 0,57.
dibanding daging ayam dan ikan. Hal ini Hal ini sangat logis mengingat bila dilihat dari
sesuai dengan teori bahwa semakin mahal harga rata-rata ketiga jenis barang tersebut
harga suatu barang relatif terhadap harga daging sapi adalah yang paling tinggi,
pendapatan konsumen maka akan semakin diikuti harga daging ayam dan ikan. Dengan
elastis permintaan barang tersebut. kata lain di antara ketiga jenis barang
Dengan pendekatan Marshallian tersebut, daging sapi adalah makanan
ditemukan bahwa elastisitas silang antara sumber protein hewani yang paling responsif
daging sapi, daging ayam, dan ikan bervariasi terhadap perubahan pengeluaran/
antara nilai positif ataupun negatif. Hal ini pendapatan. Nampak bahwa elastisitas
mengandung arti bahwa hubungan antara pendapatan untuk daging sapi dan daging
ketiga barang bisa saling melengkapi ayam lebih besar dari 1 (elastis) sehingga
ataupun saling mensubstitusi. Daging sapi respon permintaan kedua barang ini sangat
dan daging ayam bisa mensubstutusi ikan, peka terhadap perubahan pendapatan dalam
daging sapi dan ikan bisa melengkapi daging arti kenaikan pendapatan konsumen sebesar
ayam, dan daging ayam dan ikan bisa 1% akan menambah jumlah kedua barang
melengkapi daging sapi. Tanda koefisien tersebut yang diminta lebih dari 1% dan
elastisitas silang yang terkadang positif atau sebaliknya. Sementara itu kenaikan
52
Analisis Elastisitas Tiga …. (Daru Wahyuni, Losina Purnastuti, & Mustofa)
53