Anda di halaman 1dari 21

MANFAAT YOGA DALAM KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING: MASADI, S.Ag., M.Pd.H.

DISUSUN OLEH

NI PUTU PRIYANKA AYU RATNANGGANA

(10319039)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah “Manfaat Yoga dalam Kesehatan” ini dapat tersusun hingga
selesai.

Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi maupun pikirannya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan dalam


penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman – teman maupun dosen pembimbing.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Kediri, 24 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ................................................................................................. 1

1.2. Rumusan masalah ........................................................................................... 1

1.3. Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Kesehatan Masyarakat .............................................................................. 2

2.2 Yoga dalam Agama Hindu ............................................................................... 5

2.3 Manfaat Yoga dalam Kesehatan ..................................................................... 15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ............................................................................................................. .18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Yoga merupakan sitem kesehatan menyuluruh (holistic) yang terbentuk
dari kebudayaan India kuno sejak 3.000 SM yang lalu, yoga atau “yuj” dalam
bahasa Sansekerta kuno berarti union (penyatuan), penyatuan antara Atman
dan Brahman. Melalui yoga seseorang akan lebih baik mengenal tubuhnya,
mengenal pikirannya, dan mengenal jiwanya, semakin seseorang mengenal
seluruh aspek dirinya itulah maka semakin dekat pula ia dengan Sang Pencipta
(Shindu,2014:30). Senam yoga adalah sebuah aktivitas dimana seseorang
memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya
secara keseluruhan yang berarti mengendalikan, mengatur, dan berkonsentrasi,
yang berfungsi menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran kita, selain itu, senam
yoga dapat melancarkan aliran oksigen didalam tubuh sehingga tubuh pun
menjadi lebih sehat (Viklund (2010) dalam Andreanne, 2012). Yoga adalah
salah satu bentuk aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan, yoga adalah bentuk kuno dari promosi kesehatan, yang
melibatkan aktivitas fisik, latihan pernapasan, teknik relaksasi dan latihan
meditasi yang berguna untuk meningkatkan kesadaran pikiran dan tubuh
(Shindu,2014; Hartfiel,2012). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa yoga
efektif untuk memulihkan motivasi dan kondisi pasien penderita penyakit
kronis seperti pasien dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker,
kecemasan, stress, sakit kepala kronis dan sakit punggung. (Hartfiel, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan Yoga dalam Agama Hindu?
3. Bagaimanakah manfaat Yoga dalam kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Kesehtan Masyarakat
2. Untuk mengetahui pengertian Yoga dalam Agama Hindu
3. Untuk mengetahui manfaat Yoga dalam kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Kesehatan Masyarakat


Menurut Winslow (1920) seorang ahli kesehatan masyarakat
mendefinisikan kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
1. Meningkatkan sanitasi lingkungan
2. Mengendalikan infeksi menular
3. Pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
4. Mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya
diagnosis dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit.
5. Pengembangan sosial ke arah adanya jaminan hidup yang layak dalam
bidang kesehatan.
Menyimak definisi tersebut di atas, maka terlihat bahwa ternyata Ilmu Kesehatan
Masyarakat itu menyangkut sebuah kompleksitas yang amat dalam sekali, namun
sebenarnya tidak mudah bagi seseorang untuk memahami Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Berdasarkan definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow dapat
disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek teoritis (ilmu
atau akademik) dan praktis (aplikatif). Kedua aspek ini masing-masing
mempunyai peran dalam kesehatan masyarakat. Dari aspek teoritis kesehatan
masyarakat perlu didasari dan didukung dengan hasil-hasil penelitian. Artinya
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat (aplikasi) harus
didasarkan pada temuan-temuan (evident based) hasil kajian ilmiah (penelitian).
Sebaliknya kesehatan masyarakat juga harus terapan (applied) artinya hasil-hasil
studi kesehatan masyarakat harus mempunyai manfaat bagi pengembangan
program.

Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan,


yang sering disebut 5 level of prevention, yaitu:

2
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Promosi kesehatan merupakan proses memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan
sangat diperlukan, misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup,
perbaikan sanitasi lingkungan dan sebagainya. Seperti penyediaan air
rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air
limbah, hygiene perorangan, rekreasi, sex education, persiapan memasuki
kehidupan pra nikah dan persiapan menopause. Usaha ini merupakan
pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa
usaha di antaranya :
a) Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b) Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air
rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah,
kotoran dan air limbah dan sebagainya.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
d) Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian
yang baik.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada orang-
orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu.
Perlindungan tersebut dimaksudkan agar kelompok yang beresiko tersebut
dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Oleh karena
demikian, perlindngan khusus ini juga dapat disebut kekebalan buatan.
Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus,
pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di Negara-negara
berkembang. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinya maupun
anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan diperlukan
sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat umum
maupun tempat kerja. Penggunaan sarung tangan dan masker saat bekerja
sebagai tenaga kesehatan Beberapa usaha lain di antaranya:

3
a) Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
b) Isolasi penderitaan penyakit menular.
c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum
maupun di tempat kerja.
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan
yang Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah
pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah
orang-orang yang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat
segera diidentifikasi dan secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat.
Tindakan ini dapat mencegah orang yang sudah sakit, agar penyakinya
tidak tambah parah. Perlu kita ketahui bahwa faktor yang membuat
seseorang dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya bukan hanya
dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan si tenaga
medisnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh kapan pengobatan itu diberikan.
Semakin cepat pengobatan diberikan kepada penderita, maka semakin
besar pula kemungkinan untuk sembuh. Diagnosis dini dan pengobatan
yang tepat dan cepat dapat mengurangi biaya pengobatan dan dapat
mencegah kecacatan yang mungkin timbul jika suatu penyakit dibiarkan
tanpa tindakan kuratif. Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi
penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang
masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini
dapat menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan
yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam
tahap ini. Tujuan utama dari usaha ini adalah :
a) Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap
jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan
segera.
b) Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya
menular.
c) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.

4
4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
Pada tahapan ini dapat disebut juga Pengobatan yang Sempurna (Perfect
Treatment) karena kecacatannya yang ditakutkan terjadi disebabkan
pengobatan kepada penderita tidak sempurna. Adapun pembatasan
kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang dan membuat cacat si
penderita baru kemudian diambil tindakan. Banyak penyakit yang dapat
menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan pengobatan yang lebih
sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat yang diberikan
oleh dokter sampai habis.
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Rehabilitasi merupakan tindakan pencegahan tahap akhir, setelah melalui
masa “disability” atau ketidakmampuan dan masuk pada tahap
penyembuhan atau pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat
yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar-benar
pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi
cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan
latihan tertentu. Oleh karena kurangnya pengetian dan kesadaran orang
tersebut, ia tidak akan segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.
Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-
kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat
tidak mau menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal.
Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk
orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan
pada masyarakat

2.2 Yoga dalam Agama Hindu


Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik, mental,
dan spiritual manusia untuk mencapai sistem kesehatan menyeluruh (holistik)
yang terbentuk dari kebudayaan India kuno. Yoga pertama kali diperkenalkan
dalam buku Yoga Sutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali. Istilah Yoga berasal
dari bahasa Sansakerta kuno yaitu ‘Yuj’ yang berarti penyatuan diri. Yoga

5
memiliki tiga arti yang berbeda, yaitu: Penyerapan (Samadhi/yujyate),
menghubungkan (yunakti), dan pengendalian (yojyanti). Namun makna kunci
yang biasa dipakai adalah meditasi (dhyana) dan penyatuan (yukti). Yoga adalah
sebuah penyatuan antara jiwa spiritual dengan jiwa universal atau pembatasan
pikiran-pikiran yang selalu bergerak atau suatu sistem yang sistematis dalam
melakukan latihan rohani untuk mencapai ketenangan batin dan melakukan
latihan fisik untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani sehingga disebut
dengan Jiwa Mukti. Ajaran yoga termasuk dalam sastra Hindu. Berbagai sastra
Hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab Upanisad, kitab
Bhagavad Gita, kitab Yogasutra, dan Hatta Yoga. Kitab Veda merupakan sumber
ilmu yoga, yang atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha
Esa yang menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan rohani.
Metode-metode yang diajarkan itu disesuaikan dengan tingkat perkembangan
rohani seseorang dan metode yang dimaksud dikenal dengan sebutan yoga.
Untuk pelaksanaan yoga, agama banyak memberikan pilihan dan
petunjuk-petunjuk melaksanakan yoga yang baik dan benar. Melalui yoga agama
menuntun umatnya agar selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Dalam
pelaksanaan yoga yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki
sifar gerak liar dan paling sulit untuk dikendalikan, Agar dapat fokus dalam
melaksanakan yoga, ada baiknya dipastikan bahwa dalam keadaan baik dan
tenang.
Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah
satu alternatif pengobataan melalui pernafasaan. Awal mulanya muncul yoga
diprakarsai oleh Maha Rsi Patanjali, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak
kalangan umat Hindu. Maha Rsi Patanjali membuat karya
kitab Yogasutra, dimana kitab ini dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu :
1) Samadhipada, kitab ini menjelaskan tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran
yoga. Didalamnya memuat perubahan-perubahan pikiran dan tata cara
pelaksanaan yoga.
2) Shadhanapada, kitab ini menjelaskan tentang pelaksanaan yoga seperti tata
cara mencapai samadhi, tentang kedukaan, karmaphala dan yang lainnya.

6
3) Vibhutipada, kitab ini menjelaskan tentang aspek sukma atau batiniah
serta kekuatan gaib yang diperoleh dengan jalan yoga.
4) Kaivalyapada, kitab ini menjelaskan tentang alam kelepasan dan
kenyataan roh dalam mengatasi alam duniawi.

Jenis-jenis Yoga
Menurut Giri (2006), berdasarkan sastra agama Hindu, Yoga diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Hatha Yoga
Hatha Yoga adalah suatu sistem pelatihan yang menggunakan berbagai
teknik membentuk sikap tubuh (asana) disertai dengan teknik pernapasan
(pranayama) guna mencapai suatu keseimbangan antara dua kekuatan yang
berbeda di dalam tubuh, seperti tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah,
tubuh bagian kiri dan tubuh bagian kanan, tarikan napas dan hembusan napas,
energi positif dan energi negatif, dan sebagainya.
b) Bhakti Yoga
Bhakti yoga adalah yoga memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang
yogi berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang
lain dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat
yogi menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya,
karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada
Tuhan.
c) Raja Yoga
Raja Yoga adalah yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan
kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri
sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar
dari yoga sutra.
d) Jnana Yoga
Jnana Yoga adalah yoga yang menerapkan metode untuk meraih
kebijaksanaan dan pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan
antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup
yang dapat menerima semua filosofi dan agama.

7
e) Karma Yoga
Karma Yoga adalah yoga yang mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini
Anda akan dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku
Anda saat ini akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.
f) Tantra Yoga
Tantra Yoga adalah yoga yang sedikit berbeda dengan yoga yang lain,
bahkan ada yang menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada yoga
ini terdiri atas kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra).
Tujuan dari teknik ini supaya dapat menghargai pelajaran dan pengalaman
hidup.

Menurut Somvir (2006), yoga yang berkembang di masyarakat terdapat


bebeberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Ananda Yoga, yaitu terfokus pada postur lembut yang dirancang untuk
memindahkan energi ke otak dan mempersiapkan tubuh untuk meditasi.
Ananda Yoga fokus pada keselarasan tubuh yang tepat dan pernapasan
dikendalikan.
2) Iyengar Yoga, yaitu cocok untuk orang yang lebih menyukai presisi dan
mekanik dari tubuh dibandingkan gerakan tubuh. Jenis ini lebih
mengutamakan penyusunan gerakan yang sempurna lewat teknik alignment
atau kesejajaran pada presisi yang tinggi untuk mencapai manfaat yang
maksimal bagi kesehatan.
3) Kundalini Yoga, yaitu menggabungkan gerakan-gerakan yang repetisi,
latihan pernapasan, nyanyian puji-pujian, serta ,meditasi untik membangun
energi spiritual yang konon berbaring di dasar tubuh manusia (atau lantai
panggul manusia). Setiap sesi latihan kundalini memiliki tujuan tertentu,
seperti membangun sistem kekebalan tubuh.
4) Bikram Yoga, latihan yoga ini dilakukan di dalam ruangan yang dipanaskan
antara 36 sampai 42 derajat celsius untuk menstimulasi tubuh mengeluarkan
toksin melalui keringat dan membantu meregangkan tubuh lebih jauh. Setiap
latihan terdiri dari dua teknik pranayama dan 24 jenis asana.
5) Ashtanga Yoga, adalah nama yang diberikan kepada sistem yoga yang
diajarkan oleh Sri K. Pattabhi Jois. Gaya yoga ashtanga menuntut kekuatan

8
fisik karena melibatkan sinkronisasi bernapas dengan seri progresif. Ashtanga
yoga dapat memperbaiki sirkulasi, fleksibilitas, stamina, cahaya kebatinan
yang kuat, dan pikiran yang tenang.
6) Jivamukti Yoga, dikembangkan pada tahun 1986 oleh Sharon Gannon dan
David Life. Metode yoga Jivamukti mengungkapkan aspek spiritual dan etika
praktek yoga. Jivamukti Yoga merupakan bentuk asana yang kuat dengan
penekanan pada studi agama, nyanyian sansekerta, vegetarian, non-
kekerasan, meditasi, pengabdian kepada Tuhan.
7) Sivananda Yoga, jenis yoga ini cocok bagi mereka yang menginginkan
latihan yoga yang mencakup gerakan fisik dan bakti yoga atau yoga yang
mengutamakan pembaktian. Setiap latihan mencakup latihan pranayamna,
asana, dan relaksasi.
8) Kripalu Yoga, merupakan yoga yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran. Menekankan kesadaran napas, pergerakan dan kelurusan, kripalu
merupakan tanda jasa kebijaksanaan menyangkut badan itu. Gaya ini juga
mendorong siswa yoga untuk menghormati batas yang menyangkut badan.
9) Meditation Yoga, adalah yoga yang dilakukan dengan relaksasi yang
melibatkan pengosongkan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani,
maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi
adalah kegiatan pemahaman terhadap pikiran, memikirkan, merenungkan.
10) Prenatal Yoga adalah program yoga khusus untuk kehamilan dengan teknik
dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu
hamil dan janin yang di kandungnya. Program ini menekankan pada teknik-
teknik postur yoga, olah napas, relaksasi, teknik-teknik visualisasi dan
meditasi yang berguna sebagai media self help yang akan memberi
kenyamanan, ketentraman, sekaligus memperkuat diri saat menjalani
kehamilan.
11) Viniyoga merupakan yoga yang digunakan sebagai praktek terapi untuk
orang-orang yang telah menderita cedera atau pasca operasi. Viniyoga
memiliki gerakan yang lembut, penyembuhan disesuaikan dengan jenis tubuh
masing-masing orang dan kebutuhan saat mereka tumbuh dan berubah.

9
12) Acro Yoga adalah salah satu jenis yoga yang mana setiap gerakan yang di
lakukan mengandung unsur akrobatik.
Macam-macam Gerakan Yoga Asanas
Yoga sendiri terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah yoga asanas.
Jenis yoga yang satu ini dilakukan dengan perlahan dan disertai rileksasi serta
konsentrasi. Hal ini bertujuan agar sistem internal dan eksternal tubuh akan
terkena pengaruh, sehingga syaraf, kelenjar, otot, serta organ-organ tubuh bagian
dalam dapat berfungsi secara baik. Secara fisik dan kejiwaan, yoga asana
memiliki fungsi mengurangi racun serta menyembuhkan berbagai penyakit dalam
tubuh. Jenis yoga asana ini juga sangat baik untuk melatih meditasi serta
konsentrasi, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup. Berikut ini beberapa
gerakan yoga asana beserta manfaatnya.
1) Tadasana

Pose yoga yang satu ini dikenal juga dengan mountain pose. Gerakan ini
merupakan ibu dari semua asana, karena sebagian besar gerakan asana
yang berdiri bersumber dari tadasana. Cara melakukannya:
 Berdiri tegak, renggangkan kaki sedikit.
 Biarkan tangan menggantung dari bahu, letakkan di samping tubuh.
 Tegakkan otot-otot paha, tetapi jangan mengeraskan bagian bawah
perut.
 Kemudian, perkuat lengkungan di bagian dalam pergelangan kaki,
serta rasakan aliran energi dari kaki ke kepala.

10
 Pandangan ke atas, bernafas secara perlahan dan rasakan peregangan
dalam tubuh saat menahan pose selama beberapa detik, lalu lepaskan
secara perlahan pula.
Tadasana bermanfaat untuk memperbaiki postur tubuh. Pose ini juga akan
memperkuat bagian kaki, pinggul, serta perut. Selain itu, tadasana juga
bermanfaat untuk memperbaiki tulang belakang dan meningkatkan
kelincahan.

2) Padahastasana

Padahastasana juga dikenal sebagai uttanasana, merupakan gerakan yoga


asana berdiri membungkuk. Cara melakukannya:
 Berdirilah di tadasana dan tarik nafas panjang.
 Mulai menekuk tubuh saat menghembuskan nafas, dengan cara
melipat tubuh di bagian pinggang dan letakkan tangan di lantai di
samping kaki yang posisinya sejajar antara satu dengan yang lain.
 Dorong tubuh ke depan saat memperpanjang peregangan, kemudian
angkat tulang ekor.
 Tahan selama beberapa detik, lalu lepaskan secara perlahan.
Padahastasana ini disebut sebagai peregangan yang paling kuat. Jenis
asana ini mampu membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan
meningkatkan aliran darah segar yang penuh oksigen dan nutrisi ke kepala.
Hal ini menimbulkan efek rasa segar dan meremajakan. Pose ini juga
mampu menstimulasi kerja ginjal, hati, serta sistem pencernaan.
Melakukan pose ini secara rutin dapat menimbulkan peregangan yang baik

11
di bagian punggung. Secara keseluruhan, padahastasana ini dapat
menenangkan pikiran dan mengurangi sakit kepala serta insomnia.

3) Adho Mukha Svanasana

Pose ini juga kerap disebut dengan istilah down dog. Cara melakukannya:
 Posisikan badan menelungkup di lantai.
 Angkat lutut dari lantai dan luruskan, letakkan telapak kaki di tanah.
 Ambil dua langkah mundur dan gerakkan tangan ke arah depan
sehingga tercipta bentuk V terbalik dari tubuh.
 Posisi pinggul harus lebih tinggi dari jantung, dengan kepala yang
lebih rendah.
 Biarkan kepala menggantung dan tahan pose ini selama beberapa
detik, lalu lepaskan secara perlahan.
Asana ini memiliki sejumlah manfaat. Yang pertama, asana ini bagus
untuk tulang belakang karena membuatnya memanjang untuk
menghilangkan semua stress serta tegang di tulang belakang. Kedua, asana
ini juga membuat paha bagian belakang meregang secara sempurna dan
membantu memperkuat kedua kaki sehingga menghilangkan banyak beban
dari belakang. Efeknya, sirkulasi darah meningkat dan sistem pencernaan
pun membaik.
4) Vrikshasana

12
Vrikshasana, disebut juga dengan tree pose, adalah pose menyeimbangkan
yang hebat dalam yoga. Cara melakukannya:
 Berdirilah di pose tadasana.
 Secara perlahan, angkat kaki kanan dari lantai, kemudian peluk lutut
kanan.
 Setelah dirasa cukup seimbang, buka pinggul kanan dengan memutar
lutut ke arah luar.
 Letakkan kaki kanan di paha kiri, lalu tahan posisi ini.
 Selanjutnya, satukan kedua tangan di tengah dada.
 Arahkan pandangan pada obyek yang jauh agar lebih fokus dan
dapat menyeimbangkan tubuh dengan lebih baik.
 Tahan pose selama beberapa saat, kemudian lepaskan dan ulangi
dengan kaki sebelah kiri terangkat.
Vrikshasana ini mampu membantu meningkatkan kemampuan untuk fokus
dan konsentrasi. Asana ini juga mampu memperkuat tulang belakang dan
bagian kaki, membantu koordinasi neuromuskular, serta meningkatkan
kemampuan melihat dan mendengar juga memperdalam toraks.

5) Bhujangasana

Bhujangasana biasa juga dikenal dengan sebutan cobra pose, karena pose
ini seperti ular kobra yang tengah meliukkan kepalanya. Cara
melakukannya:

13
 Berbaringlah dengan posisi perut menghadap ke tanah, dan pastikan
untuk merentangkan kaki.
 Letakkan siku di bagian samping, kemudian perlahan angkat dada
dan tumpukan berat badan di siku.
 Hela nafas panjang, kemudian hembuskan perlahan.
Asana ini memiliki sejumlah manfaat. Mulai dari memperbaiki bagian
punggung, hingga menstimulasi sistem pencernaan, reproduksi, dan kemih
untuk membantunya bekerja secara lebih baik dan optimal. Melakukan
bhujangasana secara teratur juga mampu membantu membuka dada dan
tenggorokan, serta mengatur metabolisme pada tubuh.

6) Balasana

Balasana, dikenal juga dengan sebutan child pose, merupakan jenis pose
yang santai. Cara melakukan:
 Dimulai dengan posisi merangkak.
 Kemudian, letakkan bagian lutut kebawah agar sejajar dengan tanah,
dan lebarkan sedikit di antara kedua lutut.
 Letakkan pantat di bagian kaki dan perut di bagian paha.
 Bagian dahi harus menyentuh tanah, dan regangkan lengan dengan
menempatkannya di samping kaki dan posisi telapak tangan
menghadap ke atas.
Melakukan pose balasana mampu membantu melemaskan punggung dan
membuat pikiran menjadi tenang. Pose ini juga dapat memijat dan
melenturkan organ-organ internal tubuh, sehingga mampu merangsang

14
organ-organ ini agar bisa bekerja secara maksimal. Dengan begitu,
balasana mampu melepaskan stress yang terperangkap di otot,
meningkatkan sirkulasi darah agar bisa mengalir dengan lancar. Biasanya,
pose ini dilakukan di tengah-tengah latihan untuk menanggulangi rasa
pusing atau lelah yang terjadi selama latihan.

2.3 Manfaat Yoga Dalam Kesehatan


Pada abad 21 ini yoga hadir sebagai salah satu bentuk exercise yang makin
marak ditemukan di pusat-pusat kebugaran. Masyarakat dari berbagai lapisan
strata sosial berbondong-bondong datang menghadiri kelas yoga. Motif dasar
mereka pada umumnya sama. Semua ingin mendapatkan efek kesehatan yang
diperoleh ketika melakukan gerakan-gerakan yoga (Annunaki, 2010).
Sebagaimana diketahui, Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
penyatuan, yaitu penyatuan dengan alam atau penyatuan dengan sang pencipta.
Yoga merupakan ajaran dari filsafat Hindu yang menitikberatkan pada meditasi.
Namun Yoga pada abad ke-21 ini bukan hanya sekadar meditasi tetapi juga
menjadi gerakan-gerakan olahraga. Yoga memusatkan olahraga pada pernafasan,
stretching, kelenturan, yang dianggap dapat menenangkan pikiran dan
menghilangkan stres. Selain itu, dipilihnya Yoga sebagai alternatif penyembuhan
lantaran dipercaya menawarkan sebuah sensasi atau ‘keajaiban’ pengobatan yang
tidak didapat dalam pengobatan medis. Motivasi orang mengikuti pelatihan Yoga
murni karena kebutuhan akan kesehatan, bukan kebutuhan akan spiritualitas.
Dalam imaji masyarakat kota, dengan mengikuti pelatihan Yoga, berbagai
persoalan kesehatan yang mereka alami dapat disembuhkan. Kendati kebenaran
ini bisa dipertanyakan atau mungkin diperdebatkan secara medis, namun
konstruksi kesadaran mereka akan manfaat Yoga sudah terbentuk demikian. Di
sini dapat dipahami jika Yoga menjadi harapan kesehatan masyarakat kota.
Menurut Somvir (2016:5), jutaan orang yang mengalami penyakit menahun,
akibat salah makan, diet tak seimbang, terlalu banyak bekerja, kelelahan, susah
tidur yang tak mampu disembuhkan di rumah sakit atau di dokter, dengan yoga
bisa diatasi secara tuntas. Yoga menciptakan keselarasan antara tubuh, pikiran,

15
dan jiwa. Dari segi kesehatan, latihan yoga ini dapat memperlancar peredaran
darah, distribusi udara yang diperlukan tubuh, mencegah, bahkan menyembuhkan
beberapa jenis penyakit.
Manfaat yang terpenting adalah dapat menjaga kondisi fisik maupun pikiran
senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia serta meningkatkan daya tahan tubuh
menghadapi perubahan cuaca, maupun menahan lapar, dan haus. Latihan yoga
sangat penting dari sudut pandang fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami
yoga yang diperkenalkan dalam Patanjali, yaitu Astangga Yoga, seseorang akan
menjadi sehat secara fisik, mental, dan moral.
Menurut Sindhu (2014:34), yoga memiliki manfaat yang baik jika dilakukan
secara rutin dan teratur, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan fungsi kerja kelenjar endokrin (hormonal) di dalam tubuh.

2. Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh sel tubuh dan otak.

3. Membentuk postur tubuh yang lebih tegap, serta otot yang lebih lentur dan
kuat.

4. Meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas.

5. Membuang racun dari dalam tubuh (detoksifikasi).

6. Meremajakan sel-sel tubuh dan memperlambat penuaan.

7. Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung.

8. Mengurangi ketegangan tubuh, pikiran, dan mental, serta membuatnya


lebih kuat saat menghadapi stres.

9. Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang mendalam.

10. Meningkatkan kesadaran pada lingkungan.

11. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berpikir positif.

Dengan demikian yoga memiliki banyak manfaat dalam kesehatan. Gerakan-


gerakan dalam yoga dapat membantu mencegah ataupun menyembuhkan
penyakit. Dalam ilmu kesehatan masyarakat, yoga sangat dianjurkan bagi
masyarakat untuk mencegah gaya hidup yang buruk sehingga bisa terhindar dari
penyakit.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam beberapa tahun terakhir yoga telah menjadi gaya hidup masyarakat di
Indonesia. Tingginya manfaat yoga bagi kesehatan merupakan salah satu
faktor utama meningkatnya jumlah orang yang gemar melakukan yoga. Yoga
bisa juga disebut sebagai sebuah alat terapi. Banyak penyakit dan gangguan
tubuh yang dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu dan latihan
pernafasan dibawah bimbingan pelatih yoga terlatih. Dan setiap orang dapat
melakukan yoga tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan, ataupun
kesehatan.
Jadi pada intinya yoga itu tidak hanya menyangkut hal yang religius saja, akan
tetapi yoga juga memiliki banyak manfaat lain. Salah satu manfaat dari yoga
yaitu baik untuk kesehatan. Dan seiring dengan perkembangan global yoga
juga mengalami evolusi karena bisa dilakukan oleh semua kalangan. Untuk
ringkasnya yoga yang sekarang ini dapat disimpulkan sangat bermanfaat untuk
memelihara tubuh jasmani kita pada keadaan yang paling baik dan mendorong
tubuh yang tidak sehat menjadi sehat.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca bisa dan dapat mendekatkan,
atau menghubungkan diri dengan Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa), karena
ajaran agama Hindu bersifat universal dan fleksibel. Jadi ada berbagai macam
cara untuk Bhakti kepada-Nya. Anda bisa terhubung dengan Tuhan bisa
dengan cara yoga, semadhi, tapa, maupun mengggunakan konsep ajaran Nawa
Wida Bakti .

17
DAFTAR PUSTAKA

 “Ketika Yoga sebagai Gaya Hidup” https://www.unhi.ac.id/id/agama-


budaya/detail-agama-budaya/Ketika-Yoga-sebagai-Gaya-Hidup diunduh
pada tanggal 28 September 2018.
 “Pengertian, Jenis, Tujuan dan Manfaat Yoga”
https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-tujuan-dan-
manfaat-yoga.html diunduh pada tanggal 24 April 2018.
 “Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)”
http://dosen.stikesdhb.ac.id/wuri/2016/05/13/konsep-dasar-ilmu-
kesehatan-masyarakat-ikm/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2016.
 “Promosi Kesehatan Menurut Leavel And Clarck”
http://niningprastiwi27.blogspot.com/2017/01/promosi-kesehatan-
menurut-leavel-and.html diunduh pada tanggal 27 Januari 2017.
 “Yoga Menurut Agama Hindu”
https://madepadmawati.blogspot.com/2016/12/yoga-menurut-agama-
hindu.html diunduh pada tanggal 20 Desember 2016.
 “6 Gerakan Yoga Asana dan Manfaatnya” https://www.okadoc.id/gaya-
hidup/gerakan-yoga-asana-dan-manfaatnya/

18

Anda mungkin juga menyukai