Anda di halaman 1dari 19

SISTEM REPRODUKSI

Upaya Pencegahan Primer Sekunder Dan Tersier

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Maternitas Diampu Oleh :

Naning S,SST M.Keb

Oleh :

Andri Rivan F KHGC 19046


Alfina Liani KHGC 19048
Dina Novaliana KHGC 19061
Neng Ayu KHGC 19072
Revita Fitria KHGC 19080
Siti Salamah KHGC 19084
Uniq Kania A KHGC 19089

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARSA HUSADA GARUT
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok ini yang membahas tentang “Upaya
Pencegahan Primer Sekunder Dan Tersier”. Disusunnya makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas, dan untuk memberi
wawasan yang luas kepada masyarakat mengenai penanganan pada daerah
kewanitaan.

Kesehatan reproduksi merupakan hal penting bagi setiap orang, pria


ataupun wanita, namun wanita mempunyai organ yang lebih sensistif terhadap
suatu penyakit, bahkan keadaan penyakit lebih banyak dihubungkan dengan
fungsi dan kemampuan reproduksi. Maka dari itu kami memberi edukasi kepada
pembaca untuk mengetahui Upaya Pencegahan Primer Sekunder Dan Tersier

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi tugas ini, sehingga
kami mendapat wawasan yang lebih luas tentang Upaya Pencegahan Primer
Sekunder Dan Tersier pad sistem reproduksi. Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan untuk
para pembaca kedepannya kami harap dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Garut, 28 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembahasan....................................................................1


B. Rumusan Masalah Pembahasan...............................................................2
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................2
D. Manfaat Pembahasan...............................................................................2

BAB II ISI

A. Pencegahan Primer..................................................................................3
B. Pencegahan Sekunder..............................................................................7
C. Pencegahan Tersier..................................................................................9
D. Exercise Dan Kegel Exercise.................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di
hadapi oleh masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang
kedokteran ,semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat.
Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri.
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini sebenarnya mereka
sudah seringkali menghadapi masalak kesehatan serta bahaya kematian yang
disebabkan oleh factor lingkungan hidup yang ada disekitar mereka. Kesehatan
merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan
kemampuan hidup  sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah
kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan
pembangunan. GBHN  mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem
kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA
merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis
terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari,
oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi
(telepon genggam,telpon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-
pemantaun dan informasi KB.Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayiserta pembinaan kesehatan akan di
taman kanak-kanak.

1
B. Rumusan Pembahasan
Dari bahasan latar belakang diatas, terdapat tiga rumusan masalah dalam
pembahasan ini, yaitu:
1. apa saja upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada sistem
reproduksi wanita ?
2. apa itu excercise ?
3. bagaimana tata cara senam kegel pada ibu hamil?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tentang Pencegahan Primer
2. Untuk mengetahui tentang Pencegahan sekunder
3. Untuk mengetahui tentang Pencegahan Tersier

D. Manfaat Pembahasan
Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapkan:
1. memahami upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada sistem
reproduksi wanita
2. memahami manfaat exercise dan senam kegel. .

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer
juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada
seseorang dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase
pre pathogenesis yaitu pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau
belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor
utama untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environment yang
membentuk konsep segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu
dengan lainya dan selalu merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu
mencetuskan terjadinya stimulus yang memicu untuk mulainya terjadinya proses
penyakit dan masuk kedalam fase pathogenesis. Untuk pencegahan primer
masalah sistem reproduksi pada dewasa, antara lain :
1. Pada Pria
a. Promosi Kesehatan
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan oleh para ahli
kesehatan di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan, bukan promosi
kesehatan, hal ini dikarenakan makna yang terkandung dalam istilah
promotion of health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu
melalui asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar
orang tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit. Namun demikian, bukan
berarti bahwa peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan promosi
kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of
health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dan sebagainya
peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan
kesehatan (health education) kepada individu dan masyarakat. Usaha ini
merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.

3
Sebagian besar strategi promosi kesehatan termasuk ke dalam pencegahan
primer. Seperti peningkatan kesehatan, misalnya: dengan pendidikan
kesehatan reproduksi tentang HIV/AIDS; standarisasi nutrisi; menghindari
seks bebas dan sebagainya. Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi;
kebersihan pribadi; atau pemakaian kondom.
Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian
dari Promosi Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan
diantaranya :
1) Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitas
a) Asupan makanan yang dimakan
b) Pengawasan terhadap makanan yang dimakan
2) Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
3) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain
pelayanan kesehatan reproduksi dan pelayanan Keluarga Berencana
4) Pendidikan kesehatan pada masyarakat diantaranya :
a) Konseling pranikah, saat hamil, persalinan dan menyusui
b) Konseling mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi
b. Spesific Protection
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection) secara
umum yang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah
dalam sistem reproduksi.
a) Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan
dapat segera ditangani lebih awal.
b) Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian teralu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
c) Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang
sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma.
d) Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan
bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan
menciptakan ketenangan psikis.
e) Menghindari minuman berakohol dan rokok.
2. Pada Wanita

4
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah dengan
promosi kesehatan dan spesific protection. Pada promosi kesehatan seperti
peningkatan kesehatan, misalnya dengan pendidikan kesehatan reproduksi
tentang menghindari seks bebas kanker serviks; dan sebagainya. Untuk spesific
protection, berikut ada penjelasannya
a. Pencegahan HIV
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui
hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh
yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar
kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air
mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi
dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara
umum dapat diabaikan.
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C-.
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom.
b. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya
menghindarkan diri dari faktor risiko serta melakukan pola hidup sehat.
Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI.
c. Pencegahan Vulvavaginitis
1). Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
2). Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan air
bersih (gunakan air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara
pembersihan dengan gerakan dari depan ke belakang
3). Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya terdapat pada
sabun pembersih kewanitaan atau sabun mandi
4). Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
5). Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
d. Pencegahan Gonorrhea

5
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
1). Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2). Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko
penyakit seksual menular ( seperti pekerja seks komersil)
3). Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan
patner seksual bebas dari penyakit sebelum berhubungan seksual
e. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat dicegah
dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman , misalnya
menggunakan kondom.
f. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk
mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk
menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada waktu lesi
ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menjauhkan diri dari
aktivitas seksual atau membatasi hubungan seksual denagn hanya satu orang
yang bebas infeksi. Cara yang dapat dilakukan antara lain :
1) Gunakan, atau pasangan Anda gunakan, sebuah kondom lateks selama
setiap kontak seksual
2) Batasi jumlah pasangan seks
3) Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di daerah
genital atau di mana pun
g. Pencegahan Kanker Serviks
1).Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih
dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik
seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia
21 tahun.
2).Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan
seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes
IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV),
yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.

6
3).Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak
perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus
HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah
infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26
tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan
biayanya pun terbilang murah.
4). Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup
sehat (berolahraga).

B. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran
utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu. Adapun tujuan pada pencegahan
sekunder yaitu diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa
pengobatan terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat melalui obat
dan operasi. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakaukan
pada fase awal patogenik yang bertujuan untuk :
1. Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan
penyakit pada tahap ini
2. Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular
3. Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan
hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi. Karena
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang
terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau
tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat
menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang
layak.
Pencegahan sekunder terdiri dari :
a. Diagnosis dini dan pengobatan segera

7
Contohnya adalah pap smear, merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi gejala
kanker serviks  secara dini. Dengan melakukan pemeriksaan pap smear setiap
tahun,  jika ditemukan adanya kanker serviks baru pada tahap awal sehingga
kesempatan untuk sembuh lebih besar. Artinya semakin dini penyakit kanker
serviks diketahui maka semakin mudah menanganinya.
Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara
mendeteksi dini penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan
maka segera dilakukan pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa
seperti pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi atau kolposcopy 
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1)  Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis
penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
2)  Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
3)  Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
  Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :
a).  Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan :
misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta
segera memberikan pengobatan
b).  Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact
person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera
diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya
isolasi, desinfeksi dan sebagainya.
c).  Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal
gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan.
Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha
pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian
tenaga kesehatannya, melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan
itu diberikan.
a. Disability Limitation (pembatasan kecacatan dan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan suatu
masalah kesehatan dan penyakit). Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha

8
Early diagnosis And Promotif Treatment yaitu dengan pengobatan dan
perawatan yang sempuran agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat (
tidak terjadi komplikasi). Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar
kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh yang
cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :
a).  Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat
sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.
b).  Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.
c).  Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.
d).  Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.
b. Pembatasan ketidakmampuan (disability limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan
pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan
yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan
cacat atau mengalami ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan
juga diperlukan pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi
mencegah terjadinya infertilitas.

C. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama
dari pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta usaha
rehabilitasi. Menurut Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah
untuk mencegah komplikasi penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis
berkembang dan diagnosis sudah ditegakkan. Pencegahan tersier terhadap
penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan melakukan perawatan pasien
hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk meminimalisir kecacatan
akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi. contoh:

9
rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker payudara dan lain
sebagaiannya.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang
menjadi cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang
diperlukan latihan tertentu. Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh
dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering
terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggoota
masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu
pendidikan kesehatan pada  masyarakat. Pada pusat-pusat rehabilitasi
misalnya rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1)   Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-
maksimalnya.
2)  Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan
terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan
mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan
sebelum kembali ke dalam masyarakat.
3)  Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai
dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
4)  Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri
tidak dapat dikembalikan.
Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,
memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk

10
dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mental dan
kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian
dirinya dalam masyarakat, dalam keadaannya yang sekarang.
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan
falsafah pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini.
Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga
masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-mata, melainkan
juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.
Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya strategi pencegahan
berurutan mulai dari pencegahan primer sampai ke pencegahan tersier.
Prinsip mencegah lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati masih
menjadi dasar mengapa pemilihan strategi pencegahan penyakit sebaiknya
berurutan dari primer menuju tersier.

D. Exercise dan kegel exercise


1. Exercise
Senam Hamil adalah suatu gerak atau olah tubuh yang dilaksanakan
oleh ibu hamil sehingga ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun
mental untuk menghadapi kehamilan dan persalinannya dengan aman dan
alami.( Hamilton P. ( 1995 )
Tujuan umum senam hamil 
a. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat di jaga kondisi otot-
otot dan persediaan yang berperan dalam mekanisme persalinan
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan serta pskis serta kepercayaan diri
sendiri dalam menghadapi persalinan 
c. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
 Tujuan khusus senam hamil
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot –otot dinding
perut,otot-otot dasar panggul,ligamen,dan jaringan serta fasia yang
berperan dalam mekanisme persalinan
b. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan
proses persalinan

11
c. Membentuk sikap tubuh yang prima,sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan,letak janin,dan mengurangi sesak nafas.
d. Memperoleh cara kontraksi dan relaksasi yang sempurna
e. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan
f. Dapat mengatur diri dalam ketenangan

2. Kegel Exercise
Senam kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul merupakan terapi
bagi wanita yang tidak mampu mengontrol keluarnya urin. Bagi wanita yang tidak
terlatih otot Panggulnya akan mengalami penurunan uterus akibat melemahnya
atau menipisnya otot Panggul.Senam kegel adalah latihan kontraksi kecil yang
terjadi di dalam otot dasar panggul yang menguatkan uretra, kandung kemih,
rahim, dan dubur.
Nama senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter
spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-
an. Dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam proses
persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol). Timbullah
inisiatifnya untuk menemukan latihan agar pasiennya tidak mengalami hal
tersebut.
Senam kegel atau senam yang juga disebut sebagai senam seks ini adalah
jenis senam yang sangat baik dilakukan untuk membantu mengencangkan kembali
organ intim kewanitaan. Senam ini merupakan jenis senam yang sangat bagus
dilakukan oleh para ibu-ibu tertama bagi mereka yang sudah pernah melahirkan.
Wanita yang pernah melahirkan biasanya akan mengalami pengenduran otot pada
bagian panggula bagian bawah dan juga pada bagian sekitar kewanitaan.
Gerakan senam dalam senam kegel membuat otot-otot di sekitar organ
intim wanita akan semakin kembali kencang. Selain itu gerakan senam kegel
tentunya akan membuat seorang wanita bisa menemukan kembali gairah cinta
membara dan menggelora serasa kembali berbulan madu lagi.
Latihan senam  kegel atau senam seks biasanya dilakukan sebagai bagian
dari latihan aerobik, yaitu sebagai latihan senam lantai. Senam ini banyak sekali
melibatkan otot-otot pantan, perut, panggul, dan otot dasar panggul.

12
Tujuan Senam Kegel
Tujuan dilakukannya senam kegel yaitu
a. Untuk melatih atau menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic floor
muscle).
b. Untuk kesehatan hubungan sumi isteri senam ini juga sangat berguna
dalam orgasme wanita.
c. Untuk memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat proses
persalinan agar tidak terjadi “ngompol”)
d. Memperkuat otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan
seks.
Manfaat Senam Kegel
Senam Kegel awalnya ditujukan untuk mengatasi inkotinensia
(ketidakmampuan menahan pipis) pada wanita. Inkontinensia bisa timbul paska
persalinan atau sebab lainnya. Senam ini bertujuan untuk melatih atau
menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic floor muscle).
Berikut ini adalah manfaat dari senam kegel untuk para ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan ibu-ibu setelah melahirkan.
Ibu Hamil Dan Bersalin
a. Dapat mencegah robeknya perineum
b. Mengurangi kemungkinan masalah urinasi seperti inkontinensia paska
persalinan
c. Mengurangi resiko terkena hemoroids (ambein)
d. Mempermudah proses persalinan (otot kuat dan terkendali)
 Ibu Nifas
Membantu atau mempercepat penyembuhan luka robekan perineum (jika
ada).
Ibu Setelah Melahirkan
Membuat otot-otot di sekitar organ intim wanita akan semakin kembali
kencang.
Cara Melakukan Senam Kegel
a. Teknik senam Kegel yang paling sederhana dan mudah dilakukan
adalah dengan seolah-olah menahan kencing (pada wanita dan pria)

13
b. Kencangkan atau kontraksikan otot seperti menahan kencing,
pertahankan selama 5 detik, kemudian relaksasikan (kendurkan)
c. Ulangi lagi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut
d. Secara bertahap tingkatkan lama menahan kencing 15-20 detik,
lakukanlah secara serial setidaknya 6-12 kali tiap latihan

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat
menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi.
Pencegahan primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya
suatu penyakit pada seseorang dengan faktor risiko
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran
utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam
akan menderita penyakit tertentu.
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama
dari pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Kami  ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya

15
DAFTAR PUSTAKA

 
Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika
Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media
Soepardan,suryani.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC
Notoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”.
Jakarta : Rineka Cipta
 

16

Anda mungkin juga menyukai