Anda di halaman 1dari 3

Level Pencegahan Homeless (Tunawisma)

a. Pencegahan Primer
Tujuan dalam pencegahan primer adalah menjaga tunawisma agar
tetap berada di rumah. Langkah untuk pencegahan primer yaitu:
1. Bantuan finansial
Memberikan pelayanan publik untuk mencegah
terjadinya bantuan publik, mengetahui tersedianya dana, dan
mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan bagi
tunawisma yang membutuhkan.
2. Bantuan hukum
Membantu tunawisma untuk berkonsultasi secara hukum agar
tidak terjadinya pengusiran.
3. Saran finansial
Menyediakan program konseling keuangan secara gratis kepada
tunawisma.
4. Program relokasi
Memberikan dana yang dibutuhkan bagi tunawisma untuk
membayar rumah dan kebutuhan dasar.

b. Pencegahan Sekunder
Memfokuskan pada populasi tunawisma dengan mendaftar segala
kebutuhan serta pelayanan kesehatan. Langkah untuk pencegahan
sekunder ialah :
1. Membutuhkan rumah tanpa dipungut biaya yang mahal.
2. Obat – obatan yang dapat disimpan dengan mudah
3. Mengikuti dan mempelajari tentang makanan yang disediakan
ditempat penampungan agar tunawisma tetap mendapatkan asupan
makanan sesuai yang ada di tempat penampungan tersebut.
4. Memberikan vitamin kepada tunawisma untuk mengompensasi
defisit nutrisi
5. Memahami dan memfasilitasi bahwa para tunawisma selalu melakukan
usaha terbaik untuk mengikuti program terapi
6. Mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat para
tunawisma agar tetap mendapatkan pelayanan kesehatan
c. Pencegahan tersier (Rehabilitasi)
Pencegahan tersier adalah pencegahan untuk mengurangi
ketidakmampuan rehabilitasi. Langkah pencegahan tersier pada
tunawisma antara lain:
1. Bimbingan mental
Bimbingan mental ini dilakukan secara intensif oleh pihak dinas
sosial kepada para PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial). Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting guna
menumbuhkan rasa percaya diri serta spiritualitas para
gelandangan dan pengemis. Karena pada dasarnya mereka memiliki
semangat dan rasa percaya diri yang selama ini tersimpan jauh di
dalam dirinya. Selain itu mereka juga mempunyai potensi yang
cukup besar, hanya saja belum memiliki penyaluran atau sarana
penghantar dalam memanfaatkan potensi-potensi tersebut.
2. Bimbingan kesehatan
Sebelum pihak dinas kesehatan melakukan bimbingan kesehatan,
terlebih dahulu para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) diberikan fasilitas penanganan kesehatan yaitu
pemeriksaan kesehatan bagi mereka yang sedang sakit. Kemudian
kegiatan bimbingan kesehatan dimulai dengan penyadaran
tentang pentingnya kesehatan badan atau jasmani. Mulai dari hal
kecil seperti pentingnya mandi, gosok gigi dan memakai pakaian
bersih, Melihat selama ini kehidupan di jalanan yang sangat keras
dan serba tidak sehat.
3. Bimbingan ketertiban
Bimbingan ketertiban ini di isi oleh Satpol PP yang dilakukan 1
bulan sekali, dengan tujuan memberikan pengarahan tentang tata
tertib lalu lintas, serta peraturan di jalan raya, sehingga para
gelandangan dan pengemis tidak lagi berkeliaran dijalan raya,
karena keberadaan mereka di jalanan sangat mengganggu keamanan
serta ketertiban lalu lintas. Dalam proses bimbingan ketertiban
ini biasanya pihak dinas sosial mendatangkan narasumber dari
Satpol PP atau pihak kepolisian setempat.
4. Bimbingan keagamaan
Bimbingan keagamaan dilakukan secara intensif oleh pihak dinas
sosial, guna untuk menguatkan kembali spiritualitas para
gelandangan dan pengemis.

Anda mungkin juga menyukai