Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPRAWATAN

KRITIS : PASIEN SINDROM


KORONER AKUT
By : H. Engkus Kusnadi
Definisi SKA
1. Sindrom koroner akut atau SKA merupakan masalah utama
pada kardiovaskular karena menyebabkan angka perawatan
rumah sakit dan kematian yang tinggi (Irmalita, 2015, p. 1).
2. Sindrom koroner akut terjadi karena proses pengurangan
pasokan oksigen yang dipicu oleh adanya robekan pada
plak aterosklerotik dan berkaitan dengan adanya inflamasi,
vasokontriksi, mikroembolisasi, dan thrombosis (Pusmarini,
Jastria, Mustofa, 2015, p. 258).
3. Sindrom koroner akut merupakan kasus kegawatan dari
penyakit jantung koroner (PJK) yang terjadi karena proses
penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah koroner
berkurang secara mendadak (Irman et al., 2020, p. 22).
Klasifikasi
1. Unstable angina atau angina pectoris (UAP),
2. non-ST segment elevation myocardial infarction (non-
STEMI),
3. ST segment elevation myocardial infarction (STEMI).

Ketiga kondisi tersebut menggambarkan berbagai tingkatan


ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai
oksigen ke miokard dan mengarah pada tiga tahapan yang
berbeda dari iskemia miokard
Etiologi

• Tebalnya endapan lemak/plak pada dinding pembuluh


darah menyebabkan penurunan aliran darah miokard
akibat penyempitan arteri koroner
• Sumbatan dinamis akibat spasme lokat arteri coroner
epikardial
• Katup jantung yang abnormal
• Infeksi bakteri
• Faktor ekstrinsik seperti anemia, hipotensi dan takikardi
(Irman et al., 2020, p. 23)
Tanda dan gejala

• Nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang tidak hilang dengan
istirahat.
• Nyeri atau ketidaknyamanan seperti, rasa terbakar, diremas,
sesak, tertekan , atau nyeri.
• Seringkali nyeri menyebar ke tangan, leher, rahang, punggung,
atau bahu.
• Disertai dengan mual, muntah, sesak nafas, keringat dingin,
lemah, pusing, sinkop, dan jantung berdebar.
• Tanda dari kegagalan ventrikel kiri (krakles, suara jantung S3,
distress pernapasan) jika infark mengenai area yang luas pada
bagian anterior ventrikel kiri.
• Takikardi muncul sebagai akibat dari stimulasi simpatis, bradikardi
atau berbagai derajat AV blok sering terjadi pada infark miokard
inferior (Kurniati, 2018, p. 177)
Faktor Risiko
1. Faktor yang tidak
dapat diubah :
• Jenis kelamin 2. Faktor yang dapat
• Usia datas 35 tahun diubah :
• Keturunan/genetik • Hiperlipidemia
• Merokok
• Hipertensi
• Obesitas
• DM
• Stress psikologis
• Kurang aktivitas
Asuhan Keperawatan Sindrom Koroner Akut
• Pemeriksaan airway dilakukan untuk melihat apakah klien
mengalami sumbatan atau tidak, aada perdarahan atau tidak,
apakah klien mengalami bunyi napas tambahan atau tidak.
• Pemeriksaan breathing untuk melihat apakah ada gerakan
dada klien simetris atau tidak, apakah klien menggunakan
otot bantu napas atau tidak, bunyi napas klien normal atau
tidak, respiratory rate normal atau tidak.
• Pemeriksaan circulation untuk melihat tanda-tanda vital
meliputi TD, nadi, suhu, SPO2, CRT.
• Pemeriksaan disability meliputi pemeriksaan GCS
• Pemeriksaan exposure untuk melihat atau mengetahui
adanya pembengkakan , fraktur dan perdarahan
Pengkajian Riwayat Penyakit
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
• ­Ditemukan sesak nafas, sinkop, suara jantung 3 (S3),
ronkhi basah halus dan hipotensi
• Selain nyeri pasien SKA juga sering mengalami
kecemasan. Oleh karena itu perawat perl mengidintifikasi
kecemasan
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap, kimia darah, tes darah rutin,
gula darah sewaktu, koagulasi darah, status elektrolit, dan
panel lipid (Irmalita, 2015, p. 11).
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan rekam jantung yang harus dilakukan dalam
waktu kurang lebih 10 menit. Hasil rekaman jantung
berupa irama jantung ST elevasi persisten/menetap, ST
abnormal dan irama jantung nrmal atau yang tidak dapat
ditentukan
• Pemeriksaan marka/ enzim jantung menunjukkan adanya
peningkatan trooponin dan CK- MB
• Tindakan noninvasif seperti foto polos dada dan invasif
(coronary angiography) (Irman et al., 2020, pp. 60–61)
Hasil Pemeriksaan Penunjang
• Hasil EKG : Miokard infark
- Elevasi Segment ST
- Depresi segment ST Shock kardiogenik
- Gelombang Q
patologis CO menurun
- Gelombang T
inverted Perfusi jaringan menurun

Iskemia pada organ vital :


otak, jantung, ginjal, paru
Gambaran EKG
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada


2. Penurunan CO
3. Gangguan pemenuhan nutrisi
4. Gangguan rasa aman : cemas
5. Gangguan eliminasi : konstipasi
6. Activity intolerance
7. Kurangnya pengetahuan
Intervensi Keperawatan
1. Pemberian obat β adrenergik blocking agent
2. Membatasi aktivitas
3. Kurangi stress mental
4. Hindari faktor pencetus :
- Makanan berlemak
- Alkohol
- Merokok
- Cuaca dingin

Anda mungkin juga menyukai