Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 5

Yurniati 1711312045
Suci Rahmadhani Putri 1711312047
Nova Safitri 1711312049
Vianny Permata Audina 1711313009
Sarah Oktaviani Cintya 1711313011
Putri Annelydia 1711313013
Mutiara Salam 1711313017
Mawaddah Turrahmah 1711313019
Nafhania Nur Efniyati 1711313023

CORONARY ARTERY DISEASE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA


DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER
LANJUT USIA

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada


daur kehidupan manusia.

Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut


usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab
1 Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang
yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas”.
 Menurut WHO, usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria
berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun,
Batasan lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old)
Lanjut Usia ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90
tahun
 Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase
yaitu : pertama (fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase
virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase presenium) ialah 55-
65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia
PERUBAHAN CARDIOVASKULER
PADA LANJUT USIA

Perubahan kondisi fisik meliputi perubahan tingkat sel sampai ke semua


organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan,
kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal,
gastrointestinal, genitourinaria, endokrin dan integumen

Sistem kardiovaskuler.
•Katup jantung menebal dan menjadi kaku,
•Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% per tahun.
•Berkurangnya cardiac output
•Berkurangnya heart rate terhadap respon stres,
•Kehilangan elastisitas pembuluh darah,
•Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Penyakit arteri koroner (CAD)

•Penyempitan atau penyumbatan arteri


koroner, arteri yang menyalurkan darah ke
otot jantung.
•Bila aliran darah melambat, jantung tak
mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi.
•Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada
yang disebut angina.
•Bila satu atau lebih dari arteri koroner
tersumbat sama sekali, akibatnya adalah
serangan jantung (kerusakan pada otot
jantung)

( Brunner and Sudarth, 2001)



Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah  penebalan dinding
dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner).
Penyakit arteri koroner merupakan suatu manifestasi khusus
dan aterosklerosis pada arteri koroner.
Plak terbentuk pada percabangan arteri ke arah arteri kiri,
arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri
sirkumflek.
Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara
permanen maupun sementara yang disebabkan oleh
akumulasi plak atau penggumpalan.

6
ETIOLOGI
Penyebab utama dari sindrom koroner akut adalah
pembentukan plak, yang nantinya akan menyumbat
pembuluh darah, kemudian ketika plak pecah, maka akan
menyebabkan embolisme dan obstruksi dri arteri koroner.

Faktor Resiko :
•Usia - lebih dari 45 tahun untuk pria dan 55 tahun untuk
wanita.
•Adanya “Sindrom metabolik”
•Obesitas
•DM Tipe 2 dan riwayat keluarga nyeri dada, sakit jantung
atau struk
WOC
Manifestasi Klinis
• Nyeri dada yang terjadi secara tiba-tiba dan terus
berlanjut meskipun sudah beristirahat dan sudah
diberikan obat.
• Beberapa pasien memiliki gejala prodromal atau diagnosis
penyakit jantung koroner (CAD) sebelumnya, tetapi
setengahnya melaporkan tidak ada gejala sebelumnya.
• Pasien mungkin saja datang dengan kombinasi gejala,
yaitunya nyeri dada, gangguan pencernaan, sesak napas,
muntah, dan cemas.
• Pasien tampak kedinginan, pucat, nadi dan kecepatan
pernapasannya lebih cepat dari biasanya.
10

Pemeriksaan

Penunjang

•Ekokardiografi
•MSCT (Multislice Computered Tomography)
•MRA (Magnetic Resonance Angiography)
•Coronary Angiography
•Foto polos dada
Penatalaksaan Keperawatan dan Medis

•Tirah baring
•Berikan oksigen untuk meningkatkan saturasi oksigen.
Oksigen harus diberikan segera bagi mereka dengan saturasi
O2 arteri kurang dari 90%. oksigen diberikan 2-4 L/menit
dengan nasal kanul
•Berikan obat penenang seperti morphin, berikan nitrat dan
aspirin. Biasanya tindakan ini disebut dengan MONA
(Morphin, Oksigen, Nitrat, Aspirin). MONA tidak harus
diberikan bersamaan atau semua.

(Overbaugh, 2009).
KOMPLIKASI
•Gagal Jantung •Kongesti Paru
•Gangguan irama jantung •Perikarditis
•Syok kardiogenik •Trombus ventrikel kiri
•Ruptur jantung •Regurgitasi katup mitral
PENGKAJIAN

RIWAYAT KESEHATAN RIWAYAT KESEHATAN RIWAYAT KESEHATAN


SEKARANG DAHULU KELUARGA
Keluhan Utama: •Penyakit yang pernah diderita, •Keluarga yang menderita.
obat-obat yang digunakan dan
•Nyeri dada:Lokasi, durasi, awal potensial penyakit keturunan.
pencetus, kualitas, faktor yang
memperberat/memperingan, tipe •Kebiasaan pasien: diet, latihan,
nyeri. merokok dan minuman.
•Integritas neurovaskuler: •Riwayat Perkembangan:
mengalami panas, mati rasa, dan Struktur system kardiovaskuler
perasaan geli. berubah sesuai usia.
•Sesak nafas:sukar bernafas, •Tekanan darah.
nafas pendek, orthopnoe,
paroxysmal nocturnal dyspnoe
dan efek.
•Edema
PENGKAJIAN FISIK JANTUNG
Keadaan umum secara keseluruhan yang perlu dilihat adalah:
• Bentuk tubuh gemuk/kurus
• Anemis
• Sianosis
• Sesak nafas
• Keringat dingin
• Muka sembab
• Oedem kelopak mata
• Asites
• Bengkak tungkai/pergelangan kaki
• Clubbing ujung jari-jari tangan
Pada pasien khususnya penyakit jantung amat penting melakukan
pemeriksaan nadi adalah:
• Kecepatan/menit
Kuat/lemah (besar/kecil)
• Teratur atau tidak
• Isi setiap denyut sama kuat atau tidak
INSPEKSI
• Lihat dan perhatikan impuls dari iktus kordis
• Toraks/dada
PALPASI
• Palpasi dapat mengetahui dan mengenal ukuran jantung
dan denyut jantung
PERKUSI
• Tujuannya adalah untuk menentukan batas jantung
(batas atas kanan kiri)
AUSKULTASI
• Pemeriksaan auskultasi untuk menentukan denyut
jantung, irama jantung, bunyi jantung, murmur dan
gesekan (rub).
NO NANDA NOC NIC

1 Penurunan curah 1. Keefektifan 1. Perawatan jantung (4040)


jantung pompa jantung •Evaluasi nyeri dada
berhubungan dengan (0400) (intensitas, lokasi, radiasi,
perubahan preload, •Gcs normal durasi, faktor presipitasi serta
afterload, dan •Tidak ada dispnea elevasi)
kontraktilitas daat istirahat •Lakukan penilaian
jantung (00240) •Warna kulit normal,komprehensif terhadap
tidak ada nyeri sirkulasi perifer (cek nadi
perifer, edema, CRT, warna,
2. TTV (0802) dalam dan temperatur ekstremitas)
batasan normal •Dokumentasikan disritmia
•TD : 100-140/60-90 jantung
mmHg •Catat tanda dan gejala
•Nadi : 60- penurunan cardiac output
100x/menit •Monitor TTV teratur
•RR : 12-24x/menit •Monitor status respirasi
•Suhu : 36.0-37,5 C •Monitor cairan
•Monitor dispnea, fatigue,
tachypnea, dan ortopnea
NO NANDA NOC NIC

2. Pencegahan syok (4260)


•Monitor respon kompensasi awal
syok ( TD melemah, hipotensi,
CRT, pucat atau dingin pada kulit,
takipneaa ringan dan kelemahan
•Monitor tanda awal dari penurunan
fungsi jantung seperti penurunan
cardiac output dan haluaran urin,
bunyi crackless pada paru, bunyi
jantung S3 dan S4 dan takikardia
•Monitor irkulasi (TD, warna kulit,
tenperatur kult, bunyi jantung, nadi
dan irama, kekuatan dan kualitas
nadi perifer dan pengisian kapiler
•Tinggikan kepala
•Atur pasien dalam posisi
trendelenburg
•Monitor edema perifer distensi
vena jugularis
•Berikan obat sesuai kebutuhan
NO NANDA NOC NIC
2 Ketidakefektifan 1. Status 1. Monitor pernapasan
pola napas pernapasan (0415) (3350)
berhubungan dengan meningkat, dd : •Monitor kecepatan, irama,
keletihan, •Tidak ada suara kedalaman dan kesulitan
hiperventilasi napas tambahan napas
•Tidak sianosis dan •Catat pergerakan dada,
dispnea ketidaksimetrisan penggunaan
otot bantu napas
2. TTV ( 0802) •Monitor suara napas
dalam batasan tambahan
normal, ditandai •Monitor pola napas
dengan : •Monitor saturasi oksigen dan
•TD : 100-140/60-90 tingkat kesadaran
mmHg
•Nadi : 60- 2. Terapi oksigen (3320)
100x/menit •Pertahankan kepatenan jalan
•RR : 12-24x/menit napas
•Suhu : 36.0-37,5 C •Pertahankan posisi semi
flower
•Monitor aliran O2
NO NANDA NOC NIC
3 Nyeri akut Tingkatan nyeri Manajemen Nyeri (1400)
berhubungan dengan (2102) •Kaji karakteristik nyeri
cedera biologis •Nyeri yang •Kaji pernyataan verbal
(infark miokard) dilaporkan turun ke terkait nyeri
skala 3 •Kurangi faktor penyebab
•Klien bisa nyeri
beristirahat ke skala 3 •Ajarkan teknik relaksasi
•Monitor TTV
•Kolaborasi pemberian anti
angina
NO NANDA NOC NIC
4 Intoleransi 1. Perawataan diri Manajemen energi (1800)
aktivitas (0300) •Observasi adanya pembatasan
berhubungan •Mandi makan dan klien alam melakukan aktivitas
dengan pakaian terpenuhi •Kaji adanya faktor penyebab
ketidakseimbangan •Mobilisassi pasien kelelahan
antara suplai dan ditemput •Monitor nutrisi dan sumber
kebutuhan oksigen energy yang adekuat
2. Toleransi terhadap •Monitor apakah pasien
aktivitas adekuat mengalami kelelahan fisik dan
•Adanya emosi secara berlebihan
keseimbangan •Monitor respon
aktivitas dan istirahat kardiovaskuler terhadap
•Saturasi oksigen aktivitas
ormal •Monitor pola tidur dan
•Beraktivitas fisik lamanya tidur
tanpa adanya •Bantu klien mengidentifikasi
peningkatan TD, aktivitas yang mampu
perifer dan pernapasan dilakukan
•Bartel Index : >12 •Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
•Monitor respon fisk, emosi,
sosiaal, spiritual
NO NANDA NOC NIC
5 Risiko 1. Perfusi jaringan 1. Monitor ekstremitas
ketidakefektifan perifer adekuat bawah (3480)
perfusi jaringan (0407) yang ditandai •Inspeksi perubahan pada kuku
perifer dengan : kaki, misalnya warna, suhu,
berhubungan •Pengisian kapiler jari hidrasi
dengan penurunan •Pengisian kapiler jari •Kaji apakah ada parasthesias,
suplai oksigen ke kaki misalnya baal, kesemutan atau
perifer (00204) •Suhu kulit ujung kaki rasa terbakar
dan kanan •Palpasi nadi dorsalis pedis
•Kekuatan denyut nadi dan tibial posterior
karotis •Tentukan waktu pengisian
kapiler
2. TTV (0802) dalam
batasan normal 2. Perawatan sirkulasi :
ditandai dengan : insufisiensi vena (4066)
•TD : 100-140/60-90 •Lakukan penilaian sirkulasi
mmHg perifer secara komprehensif
•Nadi : 60-100x/menit misalnya mengecek nadi
•RR : 12-24x/menit perifer, udem, waktu pengisian
•Suhu : 36.0-37,5 C kapiler, warna dan suhu kulit
•Tinggikan kaki 20 derajat
atau lebih tinggi dari jantung
•Ubah posisi pasien setiap 2
jam

Anda mungkin juga menyukai