DG GANGGUAN KARDIOVASKULER
Suparno, Skep, Ns
Instalasi geriatri RSUP Dr. Kariadi Semarang
PENYAKIT KARDIOVASKULER
• Menurut Stieglitz (1954) penyakit yag banyak
pada lansia:
a. penyakit kardiovaskuler
b. penyakit endokrin dan metabolik
c. penyakit tulang dan sendi
d. penyakit keganasan
• Penyakit kardiovaskuler penyebab kematian
terbesar populasi > 65 th.
Perubahan anatomik pada jantung
23
MENGUKUR JVP
Pemeriksaan diagnostik
• Laboratorium (profil lipid, elektrolit, fungsi
ginjal, gula darah,BGA)
• Elektrokardiografi (iskhemik, LVH, Aritmia)
• Radiologi(edema alveolar, pelebaran vena
pulmonalis,pembesaran jantung)
• Echokardiografi
Masalah keperawatan
• Penurunan curah jantung b.d disfungsi
elektronik, mekanik jantung
• Pola napas tidak efektif b.d cemas menurunya
complience paru
• Bersihan jln napas tdk effektif b.d penumpukan
cairan pada alveoli, intersitial
• Ggn pertukaran gas b.d kegagalan difusi pada
alveoli.
• Gangguan keseimbangan cairan: kelebihan
vol cairan b.d menurunya aliran ke ginjal,
peningkatan tekanan aliran vena.
• Ggn nutrisi: kurang kebutuhan b.d
menurunnya intake akibat mual, muntah
sesak dan diet yang tidak sesuai.
• Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.
• Dsb.
Perencanaan
Tujuan yg diharapkan:
• Curah jantung adekuat sesuai kebutuhan
pasien
• Komplikasi dapat dicegah / diatasi
• Aktifitas mencapai batas optimal
• Pasien mengerti tentang proses, prognosa
/pengobatan gagal jantung.
Intervensi
• Berikan posisi semi fowler
• Berikan lingkungan yang aman dan nyaman
• Berikan oksigen sesuai indikasi
• Monitor tanda-tanda vital
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi
• Jelaskan tujuan , efek, efek samping obat yang
diberikan
• Monitor intake dan out put cairan
• Catat balance cairan 24 jam
• Berikan cairan sesuai kebutuhan
• Auskultasi paru adanya suara tambahan
• Auskultasi denyut jantung dan irama
• Moonitor dan catat suara jantung
• Monitor JVP, pulsasi perifer
• Ukur lingkaran perut ( ascites)
• Monitor warna kulit, kelembaban, sianosis
• Monitor EKG: aritmia
• Monitor tingkat kesadaran
• Kaji tingkat fungsional pasien (AKS)
• Berikan bantuan aktifitas sesuai indikasi
• Berikan makan sedikit tapi sering
• Berikan diet rendah garam dan lunak
• Monitor nilai laboratorium
• Dengarkan dan respon perasaan pasien
• Anjurkan menghindari aktifitas berlebihan
• Atur dan ajarkan pola aktifitas pasien,
tingkatkan sesuai kemampuan dan bertahap.