Anda di halaman 1dari 35

FOKUS 3

MATERI
DUKUNGAN SOSIAL

YouTube Channel

Sesuai Kisi Kisi Permenpan RB 20201


Pena Daring
Pengertian
Social Support
Pengertian
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau
lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.

Dukungan sosial (social support) adalah strategi


dukungan sosial dalam bentuk kegiatan untuk
mencar i dukungan sosial melalui tokoh -tokoh
masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal
maupun informal

Bina suasana adalah menjalin kemitraan untuk


sering dikaitkan dengan pemasaran sosial dan kampanye, pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok
karena pembentukan opini memerlukan kegiatan
pemasaran sosial dan kampanye
opini yang ada di masyarakat seperti: toma, toga, LSM,
dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi
pemerintah dan lain-lain.
Definisi Social Support
• Sebuah pertukaran interpersonal , dimana seseorang
memberikan bantuan kepada orang lain (Taylor ,1997)

❖ Sejumlah kontak dengan orang lain, yang dapat dipertahankan dalam jaringan
sosial atau luasnya pergaulan yang dimiliki dan dipertahankan seseorang
dalam jaringan sosial.
❖ Perasaan individu menjadi bagian dalam jaringan sosial, atau rasa puas atas
hubungan yang dipertahankan dengan orang lain dalam hubungan sosial.
(Kaplan, 1995)
• Dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi verbal
maupun non verbal, bantuan yang nyata atau tingkah laku
yang diberikan oleh orang-orang yang dekat dengan subjek
(klien/penerima manfaat) di dalam lingkungan sosialnya dan
hal-hal yang bisa memberikan keuntungan emosional maupun
berpengaruh pada tingkah laku penerimanya (Gottlieb dalam
Kuntjoro, 2002)
Tujuan Bina Suasana
Pada Promosi Kesehatan
Tujuan

01 02 03
tokoh mencari agar
masyarakat dukungan masyarakat
sebagai sosial melaui mau
jembatan tokoh menerima
antara sektor masyarakat dan mau
kesehatan berpartisipasi
sebagai sehingga
pelaksana kondusif
program terhadap
kesehatan program
kesehatan
Penerapan Bina Suasana
Pada Promosi Kesehatan
Penerapan
Metode Bina Suasana

1) Pelatihan
2) Konferensi pers
3) Dialog terbuka
4) Penyuluhan
5) Pendidikan
6) Pertunjukkan tradisional
7) Diskusi meja bundar (Round table discussiaon)
8) Pertemuan berkala di desa
9) Kunjungan lapangan
10)Studi banding
11)Traveling seminar.
Hubungan Bina Suasana
Dengan Partisipasi Masyarakat
Realita
❖ Pada umumnya keluhan terjadi karena kita terpaku hanya pada satu
metode tertentu, ataupun hanya terbiasa menghadapi suatu
kalangan tertentu saja.

❖ Adanya kecenderungan masyarakat yang tidak mau repot,


tidak mau ruwet, tapi mau enak, merupakan hal yang
wajar

❖ Esensinya membangun opini di masyarakat


dengan cara yang tepat sesuai dengan karakter
masyarakat yang dituju yaitu kemandirian.
Bentuk Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (2006)
1. Dukungan informasional
berupa pemberian saran, sugesti, dan informasi yang dapat
digunakan mengungkapkan atau menyelesaikan masalah. Jenis
dukungan informasional meliputi nasehat, usulan, saran, petunjuk
dan pemberian informasi. Informasi sekecil apapun merupakan hal
yg bermanfaat.
2. Dukungan instrumental
merupakan sumber pertolongan yang bersifat praktis dan konkrit
bagi individu atau keluarga yang bermasalah. Dukungan instrumental
dapat berupa pemenuhan kebutuhan makan dan minum, pakaian,
tempat tinggal, istirahat, terhindarnya dari kelelahan.
3. Dukungan emosional
Diekspresikan melalui perhatian, kasih sayang, cinta atau empati kepada
seseorang. Dukungan ini akan menyebabkan penerima dukungan merasa
nyaman, tenteram kembali, merasa dimiliki dan dicintai ketika dia mengalami
stres, memberi bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal, dan
cinta
Contoh : keluarga merawat pasien dengan sabar, sangat menentramkan.
4. Dukungan penghargaan
Dapat membuat individu yang menerima dukungan membangun
rasa menghargai dirinya, percaya diri, dan merasa bernilai.
Dukungan dari teman, keluarga thdp keputusan yg diambil sdh
tepat atau belum. Contoh : memberi pujian pada ibu utk tetap
menyusui bayinya.

5. Dukungan kelompok
• Merupakan dukungan yang dapat menyebabkan individu merasa
bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dimana
anggota-anggotanya dapat saling berbagi.
Menurut Cohen dan Hoberman, dukungan sosial terbagi menjadi empat bentuk, yaitu
(Isnawati dkk, 2013:3):

1. Appraisal Support, yaitu adanya bantuan yang berupa nasihat yang berkaitan dengan
pemecahan suatu masalah untuk membantu mengurangi stressor.
2. Tangiable support, yaitu bantuan yang nyata yang berupa tindakan atau bantuan fisik
dalam menyelesaikan tugas.
3. Self esteem support, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain terhadap perasaan
kompeten atau harga diri individu atau perasaan seseorang sebagai bagian dari sebuah
kelompok dimana para anggotanya memiliki dukungan yang berkaitan dengan self-
esteem seseorang.
4. Belonging support, yaitu dukungan yang menunjukkan perasaan diterima menjadi
bagian dari suatu kelompok dan rasa kebersamaan.
Fungsi dukungan sosial
a. Kelekatan (perasaan kedekatan emosi dan timbulnya rasa aman).
b. Integrasi sosial (perasaan menjadi bagian dari keluarga dan komunitas yang dapat
berbagi tentang hal-hal umum dan aktivitas rekreasional).
c. Penghargaan, pengakuan terhadap kemampuan dan keterampilan.
d. Ikatan yang dapat dipercaya, jaminan dapat mengandalkan anggota keluarga, saudara dan
kerabat untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai keadaan/situasi.
e. Bimbingan berisi nasehat dan informasi yang dapat diperoleh dari pekerja sosial,
pendamping sosial, petugas kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat atau figur
anggota keluarga yang dihormati.
Sumber Dukungan Sosial

Menurut WHO, ada 3 level:


1. Level primer : keluarga & sahabat
2. Level sekunder : teman, kenalan, tetangga & rekan kerja.
3. Level tersier : instansi & petugas kesehatan.
SISTEM DUKUNGAN SOSIAL
kebijakan,
peraturan,
nilai-nilai, norma- program, dan
norma, kebiasaan, anggaran
negara. (corporate
gotong royong dan social
kedermawanan responsibility/C
sosia SR)
BINA SUASANA

• Bina Suasana (social support) adalah upaya menciptakan opini


atau lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.
• Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu
apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada memiliki opini
yang positif terhadap perilaku tersebut.
Tujuan Bina Suasana

• Terciptanya opini, etika, norma dan kondisi masyarakat yang


mendukung progkes
• Terciptanya dukungan kebijakan, sumberdaya, fatwa serta
peraturan formal maupun non-formal dalam meningkatkan
cakupan program kesehatan
• Meningkatnya peran serta individu maupun kelompok
potensial dalam meningkatkan cakupan program kesehatan
Pendekatan Bina Suasana
1. Bina Suasana Individu
Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu tokoh masyarakat. Dengan
pendekatan ini diharapkan mereka akan menyebarluaskan opini yang positif terhadap
perilaku yang sedang diperkenalkan.

2. Bina Suasana Kelompok


Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat, seperti
Majelis Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi Profesi, Organisasi Siswa/Mahasiswa,
Organisasi Pemuda, dll.

3. Bina Suasana Masyarakat Umum


Bina Suasana Masyarakat Umum dilakukan terhadap masyarakat umum dengan membina
dan memanfaatkan media-media komunikasi, seperti radio, televisi, koran, majalah, situs
internet, dan lain-lain, sehingga dapat tercipta pendapat umum.
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN:
BINA SUASANA (SOCIAL SUPPORT) (DepKes,2000)

Untuk kesinambungan BINA SUASANA, diperlukan:

✓ Forum komunikasi
✓ Dokumen & data yg. Up to date
✓ Mengikuti perkembangan masyarakat
✓ Hubungan terbuka, serasi, dinamis
✓ Menumbuhkan keciptaan terhadap kesehatan
✓ Memanfaatkan kegiatan & sumber daya yg dukung PHBS
✓ Adanya umpan balik & penghargaan
Langkah-Langkah Bina Suasana Mitra harus memenuhi kriteria “5C”
Identifikasi sasaran
• Kompetensi (competent)
• Komitmen (commitment)
Data/Informasi • Relasi (clout)
BINA SUASANA Metode/Teknik
• Jangkauan (coverage)
• Kesinambungan (continuity)

Time & Place


Persiapan
Instrumen
pemantauan

Pelaksanaan a. Membangun forum komunikasi


b. Menyajikan data atau informasi
c. Saling berbagai peran dan TJ
d. Melakukan kegiatan, dokumentasinya
Pemantauan dan e. Melakukan konsolidasi
Penilaian f. Menyajikan hasil kegiatannya
g. Memfokuskan kegiatan
Melihat opini public h. Menjalin hubungan kemitraan
Cakupan i. Tidak meracuni komitmen
U/ rencana berikutnya j. Menggalang Sumber Daya
Indikator keberhasilan Bina Suasana

1. Indikator input :
a. Adanya data tentang mitra potensial, sumberdaya yang dimiliki, kegiatan mitra
yang dapat diselaraskan
b. Adanya informasi yang akan disosialisasikan pada mitra

2. Indikator proses:
a. Adanya forum komunikasi.
b. Sosialisasi informasi melalui berbagai media
c. Terbentuknya jejaring komunikasi
d. Adanya rencana kegiatan yang terpadu
e. Adanya dukungan sumberdaya dalam pelaksanaan promosi
JENIS KEKUATAN DI MASYARAKAT

1. Kekuatan Pendorong
(Motivational Forces )

2. Kekuatan Bertahan
(Resistence Forces )

3. Kekuatan Pengganggu
(Inteference Forces )
1. KEKUATAN PENDORONG (MOTIVATIONAL FORCES )

Kekuatan pendorong dalam masyarakat adalah orang-orang yang


berciri :
- tidak puas dengan kondisi yang ada
- Mempunyai perasaan adanya sesuatu yg belum dimiliki secara
kejiwaan

Orang tsb mudah terdorong utk mencari hal-hal baru.


STRATEGI MENCIPTAKAN KEKUATAN PENDORONG

• Menimbulkan rasa tidak puas terhadap sesuatu hal yang


dianggap perlu mereka miliki.
• Menimbulkan rasa bersaing utk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan yg akan berdampak pd kehidupan mereka.
• Menunjukkan kekurangan2 dan menyadarkan bahwa
kekurangan tersebut perlu utk diatasi, tidak dibiarkan.
2. KEKUATAN BERTAHAN (RESISTENCE FORCES )

• Kekuatan bertahan adalah kondisi anggota masyarakat yang


menentang inovasi yang masuk atau hanya terbatas pada
inovasi tertentu yang dianggap dapat menimbulkan perubahan
langsung terhadap mereka.
CIRI-CIRI ORANG YG TERGOLONG PADA KEKUATAN BERTAHAN :

• Apatis dan tidak mudah percaya terhadap pihak luar yang dianggap
sering mengecewakan
• Punya rasa takut yang tinggi dan lebih suka mempertahankan apa
yang telah mereka punyai daripada menggantinya dengan sesuatu
yang belum mereka pahami atau ketahui
STRATEGI MENGHADAPI KEKUATAN
BERTAHAN
• Membuat mereka percaya kepada pihak luar yang akan memberi
masukan
• Pemanfaatan orang ketiga dalam kelompok sbg perantara (toma )
3. KEKUATAN PENGGANGGU

• Kekuatan pengganggu muncul karena adanya rasa persaingan


utk dapat dukungan masyarakat dalam proses pembangunan
• Kekuatan ini pada umumnya menginginkan perpecahan dalam
masyarakat. Lebih berpihak pada kepentingan kelompoknya.
STRATEGI MENGANTISIPASI KEKUATAN PENGGANGGU

Penentuan prioritas masalah yang ada di masyarakat oleh wakil


kelompok yang ada dan keputusan penyelesaian masalah
berdasarkan kesepakatan bersama
SEMANGAT CPNS 2021

Anda mungkin juga menyukai