Anda di halaman 1dari 46

PERILAKU SEHAT, PKM, PROMKES,

PENYULUHAN, MEDIA, INTERVENSI DK

DR.KHOLIS ERNAWATI, M.Kes


Tahun 2022
PERILAKU SEHAT
Perilaku Sehat

0 Kesehatan seseorang atau masyrakat dipengaruhi oleh 2


faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan
faktor di luar perilaku (non-behaviour causes).
0 Perilaku dibentuk dari 3 faktor :
0 Faktro-faktor predisposisi (predisposing factors), yang
terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan,
nilai-nilai, dan sebagainya.
0 Faktor-faktor pendukung (Enabling factors), yang terwujud
dalam fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana, alat-alat
kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
0 Faktro-faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain,
yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
Model Perilaku
0 B=f (PF, EF, RF )
0 Keterangan :
0 B = Behavior
0 PF = Predisposing Factors
0 EF = Enabling Factors
0 RF = Reinforcing Factors
0 F = Fungsi
Contoh Kasus
0 Seseorang yang tidak mau menimbangkan anaknya
yang masih balita di Posyandu dapat disebabkan
karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui
manfaat penimbangan rutin tiap bulan bagi anaknya
(predisposing factors). Atau barangkali juga karena
rumahnya jauh dari posyandu atau puskesmas
tempat penimbangan anaknya (enabling factors).
Sebab lain, mungkin karena para petugas kesehatan
atau tokoh masyarakat lainnya disekitarnya tidak
pernah mensosialisasikan tentang perlunya
penimbangan rutin bagi balita (reinforcing factors).
5 karakteristik dalam proses
perubahan perilaku individu,
0 pengetahuan
0 disetujui
0 niat
0 praktek
0 advocacy

Lima karakteristik di atas bukanlah tahapan yang dilalui oleh


seseorang dalam merubah perilakunya. Beberapa orang
mungkin tidak mengalami ke lima aspek di atas. Sebaliknya
mungkin ada orang yang mengalami ke lima aspek tersebut,
tetapi tidak selalu seperti urutan yang dilukiskan di atas.
0 Kadang-kadang orang merubah perilakunya karena
adanya tekanan dari masyarakat lingkungannya, atau
karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri
dengan norma yang ada, jadi bukan karena
kesadarannya bahwa perilaku tersebut baik baginya.
Tetapi sesudah mempraktekkan perilaku tersebut
selama beberapa waktu, akhirnya ia menyadari bahwa
perilaku tersebut banyak manfaatnya bagi dirinya.
Inilah yang mendorong ia untuk menerima perilaku
tersebut dan memutuskan untuk terus
mempraktekkannya
PROMKES
PKM
Pendidikan Kesehatan dan
Promosi Kesehatan
Peningkatan
pengetahuan,
sikap dan
perilaku
kesehatan
Perilaku
kesehatan
yang
terpelihara dan
berlangsung
Peningkatan
lama
dan perbaikan
lingkungan
(fisik dan non
fisik)
Perilaku
kesehata
Pemberdayaa Dukunga
Advokasi n yang
n masyarakat n sosial
(community (advocac langgeng
empowermen (social
y) dan
t) support)
terpeliha
ra

HARUS SEJALAN (SINERGIS)


STRATEGI PROMKES

DUKUNGAN SOSIAL PEMBERDAYAAN ADVOKASI


• Ditujukan pada toma, MASYARAKAT • Ditujukan pada pembuat
toga, LSM • Ditujukan pada kebijakan
• Menjembatani sektor masyarakat langsung • Kepedulian,
kesehatan dg • Tujuannya agar kepercayaan, kedekatan
masyarakat, mendukung masyarakat mampu • Mendukung promkes
dan terlibat dlm promosi memelihara dan dlm bentuk kebijakan,
kesehatan meningkatkan kesehatan sumber daya, fasilitas/
• Tujuannya agar terbina scr mandiri kemudahan, keterlibatan
suasana kondusif thd langsung
perilaku kesehatan
BINA SUASANA

INDIVIDU KELOMPOK PUBLIK

• Toma • Pengurus • Kemitraan


setempat RT/RW, • Pemanfaatan
• Orang kelompok media umum
berpengaruh pengajian , • Sbg alat
• Sbg Role PKK, dll pembentuk
model • Sbg Kontrol opini publik
sosial dan social
pressure
SOSIAL SUPPORT (BINA
SUASANA)

Menjalin kemitraan Terbentuk norma,


Membentuk opini
dg toma, toga, LSM, situasi, kondisi yang
publik yang sama
media massa, org. kondusif yang
melalui kampanye
profesi, dunia usaha, mendukung perilaku
dan sosialisasi
pemerintah, dll kesehatan
PEMBERDAYAAN
PERSONAL

AKSI SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN


POLITIK KELOMPOK KECIL

KOMPONEN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

PENGORGANISASIAN
KEMITRAAN
MASYARAKAT
LANGKAH-LANGKAH
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Merancang Memilih
Menetapkan
keseluruhan strategi
tujuan
program pemberdayaan

Implementasi
Evaluasi
strategi dan
program
manajemen
ADVOKASI
Upaya menyukseskan bina suasana dan
pemberdayaan masyarakat

Tidak bisa didapat dalam waktu singkat, perlu


tahapan-tahapan

Yang diadvokasi harus : menyadari permasalahan,


tertarik mengatasi masalah, terlibat dlm
pemecahan masalah, sepakat memilih cara
pemecahan masalah, tindak lanjut kesepakatan
PRINSIP ADVOKASI

Kemitraan keterbukaan

Saling
kesetaraan
menguntungkan
0 Ingin mengubah perilaku ibu-ibu
menyusui agar mau menyusui
eksklusif bayinya hingga 6 bulan.

Kadangkala, masyarakat
sudah sudah sadar, untuk
Tidak cukup hanya dengan berperilaku menyusui
meningkatkan pengetahuan, sikap eksklusif, suasana
dan tindakan ibu melalui (lingkungan sosial)
pemberdayaan masyarakat mendukung, tapi ada
hambatan ketersediaan
fasilitas dan kebijakan

Harus didukung lingkungan sosialnya,


baik dari toma, toga, petugas
kesehatan, sebagai role model atau
mendukung pemberian ASI eksklusif
sehingga ibu yg pengetahuan, sikap ADVOKASI
sudah baik dapat berperilaku sesuai
harapan karena suasana kondusif Kepada para pembuat
disekelilingnya mendukung dan kebijakan / orang yang
mempertahankan perilaku tersebut dianggap berpengaruh
terhadap program
kesehatan
Penyuluhan
Metode Penyuluhan/Pendidikan Kesehatan
(Notoatmodjo, 2002 )
1. Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran
sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2. Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran)
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3. Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang
terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan evaluasi atas
pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.
4. Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung
atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih
panelis dengan seorang pemimpin.
Metode Penyuluhan/Pendidikan Kesehatan
(Notoatmodjo, 2002 )
5. Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia
dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6. Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu
tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini
digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7. Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang
dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
8. Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya.
0 Metode Penyuluhan Individual
0 bimbingan, penyuluhan, wawancara

0 Metode Penyuluhan Kelompok


0 Kelompok Besar : Ceramah,Seminar;
0 Kelompok Kecil : Diskusi, Brain Storming, Snow Ball, Role Play,
permainan Simulasi

0 Metode Penyuluhan Kesehatan Massal


0 Public Speaking, Media Massa
Contoh Kasus
Seorang dokter puskesmas ingin melakukan
penyuluhan DBD. Diharapkan partisipasi masyarakat
dalam pencegahan DBD. Diharapkan partisipasi
masyarakat dalam pencegahan DBD yang terdiri dari 3
M (menutup, menguras, mengubur). Metode
penyuluhan yang sebaiknya dilakukan dokter
puskesmas tersebut?
Media
Penyuluhan
DEFINISI

semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan


atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik
dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang diharapkan dapat
berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatan
Mempermudah
penyampaian
komunikasi

Apa yang di Menghindari


terangkan lebih kesalahpahaman
mudah di ingat persepsi

TUJUAN
PENGGUNAAN
MEDIA

Memberi
dorongan kuat Memperjelas
melakukan apa informasi
yang di anjurkan

Mengurangi
komunikasi yang
vurbalistik
METODE & MEDIA EDUKASI

Kombinasi antara cara-cara dan alat bantu (media) yang


digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
kepada sasaran.
JENIS MEDIA

1. BENDA ASLI 2. BENDA TIRUAN

dapat dibuat dari


Benda bermacam-macam bahan
sesungguhnya seperti tanah, kayu, semen,
Contoh : tinja, lalat Spesimen plastik dan lain-lain
di atas tinja (benda
sesungguhnya
yang telah di
Sample
awetkan)
( contoh benda
sebenarnya untuk
di perdagangkan)
Edgar Dale membagi alat peraga menjadi
11 macam dan menggambarkan tingkat
intensitas tiap alat tersebut dalam sebuah
kerucut
Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale
(Dale’s Cone Experience)

0 Keterkaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual


0 Hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman
langsung (kongkrit),
0 Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media
penyampai pesan itu.
0 Proses belajar dan interaksi mengajar dimulai dengan
jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan kelompok sasaran
0 Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan
gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, karena
melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,
penciuman, dan peraba.
0 Symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah
dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk
pengalaman konkrit.
BEBERAPA MEDIA PKM

end
Perencanaan Program
Penyuluhan
Penyuluhan

Peningkatan
Pengetahuan

Media
Penyuluhan
Perencanaan Program Penyuluhan Yang Baik

1. Analisis fakta dan keadaan


2. Pemilihan masalah berlandaskan pada kebutuhan
3. Jelas dan menjamin keluwesan
4. Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang
menjanjikan kepuasan
5. Menjaga keseimbangan
6. Pekerjaan yang jelas
7. Proses yang berkelanjutan
Intervensi Pada
Diagnosis Komunitas
PERENCANAAN KEGIATAN
INTERVENSI
Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi

Akar Penyebab Alternatif Jangka Waktu


No Rencana Intervensi
Masalah Pemecahan Masalah Pelaksanaan
1. Kurangnya edukasi dan Memberikan informasi Memberikan penyuluhan Jangka Pendek
informasi tentang mengenai pemeliharan mengenai pemeliharaan
pemeliharaan kesehatan kesehatan kesehatan

2. Petugas sibuk Menyarankan kepada Melakukan penyuluhan Jangka Pendek


melakukan pelayanan puskesmas untuk kepada keluarga binaan
dipuskesmas menambah sumber daya tentang pentingnya
pemeliharaan kesehatan
agar senantiasa selalu
mengingatkan satu sama
lain dalam pemeliharaan
kesehatan
3. Ketidak cukupan dana • Melakukan advokasi • Menjadwalkan rapat • Jangka Panjang
untuk mengelola area kepada pemerintah daerah dengan Kepala Desa • Jangka Pendek
setempat melalui Kepala • Memberikan motivasi
lingkungan keluarga
Desa untuk menyediakan kepada keluarga binaan
binaan dana pengelolaan untuk mengelola
lingkungan pada daerah lingkungan daerah binaan
binaan dengan gotong royong
• Mencanangkan kegiatan
gotong royong pada
keluarga binaan untuk
mengelola lingkungan
daerah binaan
Konsep Acara Persiapan
Menetapkan Kegiatan Operasional
a. Menentukan waktupelaksanaan penyuluhan
b. Mempersiapkan konsep acara dan media
yangakan digunakan
d. Sebelum dilakukan penyuluhan, anggota
c. Menghubungi pemilik kaderdesa keluarga binaan melaksanakan pre-test
d. Menghubungi seluruh kepala keluarga e. Acara penyuluhan dilaksanakan menggunakan
binaan untuk mengajak seluruh anggota media informasi dalam bentuk poster, kalender,
keluarga untuk berkumpul di tempat danmenyajikanalat peragaan
f. Setelah penyuluhan, anggota keluarga binaan
danwaktuyangsudah ditentukan.
melaksanakanpost-test.
Pelaksanaan g. Acaraberakhirpadapukul13.00 WIB.
a. Penyuluhan dilaksanakan pukul 11.00
WIBditempatyang sudahditentukan Waktu dan Tempat
b. Peserta penyuluhan dipersilahkan untuk a. Acara penyuluhan dilaksanakan pada
berkumpul pada waktu dan jam yang hari Kamis, Juni 2020 di ruangan teras
telah ditentukan rumah salah satu keluarga binaan dan
c. Teknik pelaksanaan acara dilaksanakan berlangsung pukul 11:00– 13:00 WIB.
secara bersama dengan anggota b. Rencana evaluasi intervensi Pre-test dan
keluarga binaan sebagai peserta Post-test
penyuluhan. c. Evaluasi hasil Pre-test dan Post-test
Ketentuan Pembuatan Poster/Brosur
Media Penyuluhan Dekom
0 Tulisan jelas
0 Khusus Poster bisa dibaca dalam jarak ± 3 meter
0 Desain menarik
0 Tidak disebutkan nama mahasiswa
0 Tidak tercantum foto mahasiswa
0 Disebutkan nama institusi (Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI)
0 Poster/brosur bisa diajukan untuk mendapatkan HKI
dengan syarat tidak copas dari sumber lain
ALHAMDULILAH
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai