Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Disusun Oleh :
Diandra Ayu Dhita
1102017071

Dosen Pembimbing :
DR. dr. Sri Wahyu Herlinawati, SPA, M.Kes.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 26 APRIL – 30 MEI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : An. C
Umur :2
Jenis Kelamin :laki laki
Tempat-Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Mei 2019
Alamat : Cempaka putih
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Masuk RS : 20 Mei 2021
Tanggal Pemeriksaan : 20 Mei 2021
Ayah Ibu
Nama Bapak C Ibu C
Pekerjaan Guru Guru
Pendidikan Terakhir S1 S1

II. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesia kepada ibu pasien pada tanggal Mei 2021.
Keluhan Utama : Kejang
Keluhan Tambahan : Demam, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu
makan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang anak berusia 2 tahun datang ke Rumah Sakit Yarsi bersama
dengan ibunya pada tanggal 20 Mei 2021 dengan keluhan kejang sudah
dari 15 menit yang lalu sampai sekarang. Ibu mengaku kejang pertama kali
terjadi tadi malam dan berlangsung selama 5 menit, kejang berhenti
sendiri tanpa diberi obat apapun. Selama terjadi kejang tadi malam anak
tidak menangis dan baru menangis setelah kejang berhenti lalu tertidur.
Kejang terjadi di seluruh badan, selama kejang berlangsung ibu hanya
memijat kaki anaknya. Ibu mengaku anaknya mengalami demam dan nyeri
tenggorokan sejak 1 hari yang lalu, dengan suhu yang sempat diukur
dirumah sebesar 40oC. terdapat penurunan nafsu makan juga pada anak.
Riwayat jatuh atau terbentur tidak ada. Batuk, pilek, sesak nafas, mual dan
muntah, nyeri saat berkemih, secret keluar dari telinga disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Dulu belum pernah terjadi keluhan seperti ini, tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada yang pernah punya riwayat kejang seperti ini.
Riwayat Pengobatan
Obat penurun panas
Riwayat Imunisasi
Lengkap
Usia Imunisasi
24 jam setelah lahir Hepatitis B-1
24 jam setelah lahir BCG
Saat pulang dari rumah Polio-0
sakit
2 bulan Hep B-2, polio-1, DPT-1, HiB-1,
rotavirus-1, PCV-1
3 bulan Hep B-3, polio-2, DPT-2, HiB-2
4 bulan Hep B-4, polio-3, DPT-3, HiB-3,
rotavirus-2, PCV-2
6 bulan PCV-3, Rotavirus-3, Influenza-1.
9 bulan Campak, MR-1
12 bulan PCV-4, varicella
18 bulan Hepatitis B-5, polio-4, DPT-4, Hib-4,
MR/MMR
24 bulan Hepatitis A-1

Riwayat Antenatal
Dalam masa kehamilan ibu sehat, tidak mengkonsumsi obat-obatan, dan
rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Riwayat Natal
Lahir spontan, berat 3000 gram, panjang 50 cm, saat lahir tidak ada
kelainan.
Riwayat Nutrisi
ASI diberikan hingga saat ini.
Riwayat Tumbuh Kembang
Motorik Kasar :
- Tangan dan kaki bergerak aktif (1 bulan)
- Mampu mengangkat kepala ketika tengkurap (2 bulan)
- Kepala mampu tegak Ketika didudukan (3 bulan)
- Mampu tengkurap dan mengangkat kepala sendiri (4 bulan)
- Mampu duduk tanpa berpegangan (6 bulan)
- Mampu berdiri dengan berpegangan (8 bulan)
- Mampu berdiri tanpa berpegangan (12 bulan)
- Berjalan (15 bulan)
- Mampu berlari dan menaiki tangga (18 bulan)
- Mampu menendang bola (24 bulan)
Motorik Halus :
- Kepala mampu menoleh sedikit ke kanan dan kiri (2 bulan)
- Mampu memegang benda (4 bulan)
- Mampu meraih benda (5 bulan)
- Mampu memukulkan sesuatu ke kedua tangan (10 bulan)
- Mampu memasukan benda ke cangkir (12 bulan)
- Mencoret-coret (15 bulan)
- Mampu menumpuk benda (2 tahun)
Bahasa :
- Mulai bersuara (2 bulan)
- Menucapkan mamama (8 bulan)
- Mampu mengucapkan beberapa kata (18 bulan)
Personal Sosial :
- Mampu tersenyum (2 bulan)
- Mampu memasukan biscuit ke dalam mulut (6 bulan)
- Mampu melambaikan tangan dan bertepuk tangan (9-10 bulan)
- Mampu memakai sendok (18 bulan)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Kejang
Kesadaran : Somnolen saat kejang. Komposmentis
tetapi
masih lemah saat kejang sudah berhenti.
Tanda Vital
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 40,5oC
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Status Gizi
Berat Badan : 12 kg
Tinggi Badan : 80 cm
Lingkar Kepala : 48 cm
BB/U : Normal
PB/U : Normal
BB/PB : Gizi Baik
Status Neurologis
- Meningeal Sign
Kaku Kuduk : (-)
Burdzinski I : (-)
Burdzinski II : (-)
Burdzinski III : (-)
Burdzinski IV : (-)
Kernig Sign : (-)
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
UUB : Sudah menutup
Mata : Refleks pupil isokor, diameter 3-4 mm, reflek
cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), strabismus (-/-), edema periorbital (-/-
).
Telinga : Bentuk normal, secret (-/-), nyeri tragus (-/-).
Hidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), secret (-).
Mulut : Mukosa bibir merah, tonsil hiperemis (-),
pembesaran tonsil (-), mukosa faring hiperemis
(+).
Leher : KGB tidak ada pembesaran
Thorax (Normal)
Inspeksi : Normochest, gerak nafas simetris.
Palpasi : Gerak nafas simetris, fremitus vocal normal.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler.
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 4 linea
midklavikularis
sinistra.
Perkusi : Sulit dilakukan.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, Gallop (-), Mur-
mur
(-).
Abdomen (normal)
Inspeksi : Datar.
Auskultasi : Bising usus normal.
Palpasi :Turgor kulit normal, hepatomegaly (-),
splenomegaly (-), nyeri tekan (-).
Perkusi : Terdengar timpani di seluruh lapang perut kecuali
pada hepar dan lien.
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal,
tonus otot baik.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Darah
Hemoglobin : 12 gr/dl, normal (11-16 gr/dl)
Hematokrit : 38%, normal (31-45%)
Leukosit : 5000 sel/mm3, normal (5700-8000 sel/mm3)
Trombosit : 300.000 sel/mm3 , normal (150.000-450.000 sel/mm3)
GDS : 90 mg/dl, normal (70-150 mg/dl)
Kimia Darah
Natrium : 136, normal (136-146 mmol/L)
Kalium : 3,5, normal (3,5-5,0 mmol/L)
Chloride : 100, normal (98-106 mmol/L)
V. DIAGNOSIS KERJA
Kejang demam kompleks.
VI. DIAGNOSIS BANDING
- Kejang demam sederhana
- Faringitis akut
- Epilepsi
- Meningitis
- Ensefalitis
VII. TATALAKSANA
- Manajemen ABC segera (untuk menghentikan kejang)
Airway
 Taruh ditempat datar dan lega
 Leher di ekstensikan
 Posisikan miring sehingga tidak terjadi aspirasi jika muntah
dan lendir terkumpul dalam satu sisi.
 Suction/ bersihkan dengan tangan menggunakan kassa steril
(fungsinya untuk mengeluarkan lendir)
Breathing
 Cek saturasi oksigen dan pasang Oksigen 100%, untuk
mencegah terjadinya hipoksia.
Circulation
 Infus untuk atasi kekurangan cairan + OAK.
- Obat anti kejang : Dizepam melalui rektal, untuk BB>10 kg dengan
dosis 10 mg diberikan sampai kejang berhenti.
- Menurunkan demam dan analgesic setelah kejang berhenti.
Paracetamol 10mg/kgBB/x (3-4x sehari), dengan sediaan syrup
120mg/5ml.
DL = 10 x 12
= 120 mg/x
DT = 120 : 120 mg/5 ml
= 5 ml setiap pemberian.
- Berikan obat rumatan (fenobarbital)
Dosis : 3-4 mg/KgBB/hari, lama pengobatan diberikan selama setahun
setelah bebas kejang, dan dihentikan bertahap selama 1-2 bulan.
= Dosis terapi = (3-4 mg) x 12 Kg/hari
= 36-48 mg/hari.
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam.
Ad functionam : ad bonam.
Ad sanactionam : ad bonam.
IX. EDUKASI
- Mencegah agar pasien tidak demam tinggi lagi yaitu dengan memberi
cairan yang cukup seperti banyak minum air putih.
- Meyakinkan bahwa kejang demam mempunyai prognosis yang baik.
- Memberikan informasi bahwa kejang dapat terulang Kembali.
- Memberi tahu apa yang harus dilakukan bila kejang terjadi Kembali:
 Tetap tenang dan tidak panik
 Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
 Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lender di mulut atau hidung.
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut.
 Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
 Tetap Bersama pasien selama kejang.
 Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
telah berhenti.
 Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih.
Patofisiologi

Demam

Metabolisme basal meningkat Kebutuhan O2 meningkat sampai


10-15% 20%

Perubahan difusi K+ & Na+

Perubahan beda potensial membrane sel neuron

Pelepasan muatan listrik neuron otak

Pelepasan muatan listrik semakin meluas ke seluruh sel maupun


membrane sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter

Kejang Resiko trauma

Singkat (<15 menit) >15 menit

Denyut jantung
Hipoksemia Hiperkapnia Kontraksi otot naik Asidosis laktat naik

Demam naik
Metabolism otak naik

hypertermia
Kerusakan neuron otak
Thermogulasi tidak
efektif
Hipoglikemi Hipertensi Evaporesis Takikardi Gang. Saraf otonom

Hipotensi Resiko tinggi terhadap


trauma

Syok
Jalan nafas tidak efektif

Perfusi jaringan tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai