Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

BENDA ASING DI
HIDUNG
Pembimbing:
Kol (Purn) dr. Tri Damijatmo Sp.THT-KL
dr. Taufani Dewi Vitriana Tri Lestari Sp.THT-KL
Disusun Oleh:
Syaqofi Elthazar Imanaz 1102014259

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RUMAH SAKIT TK.II
MOH RIDWAN MEURAKSA PERIODE 19 SEPTEMBER – 08
OKTOBER 2022
DEFINISI ETIOLOGI
Secara umum benda asing dalam suatu Jenis-jenis benda asing berdasarkan asalnya :
organ adalah benda asing yang berasal a. Benda asing eksogen  dapat berupa padat ataupun
baik dari dalam (benda asing endogen) cair, benda asing yang padat terdiri dari zat organik
maupun luar (benda asing eksogen) seperti kacang-kacangan dan anorganik seperti paku,
tubuh yang dalam keadaan normal tidak jarum, peniti, batu, dll. Benda eksogen cair yg bersifat
iritatif seperti zat kimia dan non-iritatif seperti cairan
ada. Benda asing di hidung merupakan dengan pH 7,4
salah satu kedaruratan di bidang telinga b. Benda asing endogen  adalah benda asing yang
hidung tenggorok yang cukup sering berasal dari tubuh. Dapat berupa sekret kental, darah,
terjadi pada anak-anak. Kebanyakan nanah, dan membran difteri. Dapat juga berasal dari
kasus benda asing asimtomatik dan cairan amnion atau mekonium yang masuk ke
pernapasan bayi
terdapat sekitar 11% dari seluruh c. Benda asing hidup  seperti larva lalat, lintah dan
kedaruratan dibidang telinga hidung dan cacing atau serangga lainnya.
tenggorok d. Benda asing mati  seperti manik-manik, baterai
logam, kancing baju. Kasus baterai logam di hidung juga
harus diperlakukan sebagai kasus gawat darurat yang
harus dikeluarkan segera, karena kandungan zat
kimianya yang dapat bereaksi terhadap mukosa hidung
EPIDEMIOLOG
I FAKTOR PREDISPOSISI
• Benda asing di hidung lebih banyak kejadiannya Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi
dibandingkan dengan benda asing di telinga. Lokasi benda asing ke dalam saluran napas, antara lain :
benda asing di hidung biasanya di dasar kavum 1. Faktor Personal : Umur, jenis kelamin, pekerjaan,
nasi, di bawah konka inferior, atau di meatus media. kondisi sosial, tempat tinggal
Benda asing unilateral tersering di sisi kanan sekitar 2. Kegagalan mekanisme proteksi yang normal:
dua kali di banding kiri. Hal ini mungkin disebabkan keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan
oleh kecenderungan individu yang dominan epilepsi
menggunakan tangan kanan dalam hal beraktivitas 3. Faktor fisik: kelainan dan penyakit neurologi
4. Faktor kejiwaan, antara lain, emosi, gangguan
• Beberapa penelitian telah menunjukkan prevalensi psikis.
keajdian benda asing di hidung lebih banyak terjadi 5. Ukuran dan bentuk benda asing
pada laki-laki (58%) dibandingkan dengan 6. Faktor kecerobohan, antara lain; meletakkan benda
perempuan. Insiden tertinggi kejadian benda asing asing di hidung, persiapan makanan yang kurang
di hidung pada anak adalah usia 2-5 tahun. baik, makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil
bermain, memberikan kacang atau permen pada
• Penelitian lain mengatakan kejadian tertinggi benda anak- anak
asing di hidung banyak pada usia 2 sampai 8 tahun
PATOGENESIS
Benda asing di hidung dapat Objek yang berupa benda mati menyebabkan Benda asing hidup, menyebabkan
ditemukan pada setiap kongesti dan edema pada mukosa hidung, reaksi inflamasi dengan derajat
bagian rongga hidung tepat dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan bervariasi, dari infeksi lokal
di bawah konka inferior atau granulasi, erosi, dan dapat berlanjut menjadi sampai destruksi masif tulang
di bagian atas fossa nasal sinusitis. Sekret yang tertinggal, dekomposisi rawan dan tulang hidung dengan
anterior hingga ke bagian benda asing, dan ulserasi yang menyertai membentuk daerah supurasi yang
depan konka media dapat menghasilkan fetor yang berbau busuk. dalam dan berbau

Baterai cakram dapat Benda asing organik, seperti


Benda asing anorganik, menimbulkan
menyebabkan destruksi kacang-kacangan,
reaksi jaringan yang lebih ringan dan
pada septum nasi mempunyai sifat higroskopik,
lebih mudah didiagnosa dengan
karena tersusun atas mudah menjadi lunak dan
pemeriksaaan radiologis karena
beberapa logam berat, mengembang oleh air, serta
umumnya benda asing anorganik
seperti merkuri, zink, menyebabkan iritasi pada
bersifat radiopak
perak, nikel, cadmium, mukosa
dan lithium
GEJALA KLINIS
1. Penyumbatan hidung unilateral
2. iritasi hidung, epistaksis, bersin, mendengkur, sinusitis, cairan
kental dan berbau, stridor, mengi, atau demam
3. Mudah marah dan halitosis (bau napas)

 Umumnya gejala tidak langsung ditemukan sehingga luput dari


perhatian orang tua dan bertahan untuk waktu yang lama.
 Benda asing seperti karet busa sangat cepat menimbulkan
sekret yang berbau busuk. Hal ini dikarena kan proses dari
peradangan-peradangan yang terjadi di sekeliling benda asing
sehingga berakumulasinya jaringan epitel yang mati, sel-sel
leukosit dan mediator-mediator inflamasi. Tak jarang pula akibat
benda asing yang tidak segera dikeluarkan, akan
menimbulkan infeksi sekunder
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

1. Inspeksi : ditemukan edema dengan 1. Imaging : diperlukan bila benda asing berupa
inflamasi mukosa hidung unilateral dan logam atau benda kaku dan sebagian besar
dapat terjadi ulserasi dicurigai radiolusen
2. Palpasi : nyeri tekan (+) 2. CT-Scan : bila curiga terdapat diagnosis
3. Spekulum hidung : digunakan untuk lainnya (tumor atau sinusitis)
melihat rongga hidung dan mengidentifikasi 3. Foto thoraks dan abdomen
jenis, bentuk, ukuran, dan lokasi dari benda 4. Endoskopi Nasal
asing
• Dapat ditemukan pada konka inferior
atau konka anterior
• Bila benda asing sudah terlalu lama di
dalam rongga hidung  discharge (+)
dan berbau

Rhinolith yang tampak pada pemeriksaan endoskopi


TATALAKSANA
Medikamentosa Jenis-jenis instrumen yang digunakan
● Demam atau nyeri  Ibuprofen Instrumen langsung
4 – 10 mg/kgBB tiap 6-8 jam
● Forcep Alligator : untuk benda asing yang mudah
● Bila ada infeksi atau terlihat, tidak bulat, dan tidak rapuh
peradangan  Inj. Ceftriaxone
● Probe Hook : untuk benda yang mudah terlihat tetapi
2 x 50 mg
sulit dipahami
Non-Medikamentosa Kateter Balon  untuk benda bulat dan kecil yang tidak
mudah diambil
● Ekstraksi corpus allineum
dengan instrument yang ● Kateter Foley
menggunakan pengait
● Kateter Forgaty

● Katz Extractor Oto-Rhino Foreign Body Remover


 Balon diperiksa dan kateter dilapisi
dengan 2% lidokain jelly.
 Pasien berbaring telentang dan kateter
dimasukkan melewati benda asing di
dalam rongga hidung, lalu diberikan
udara atau air ke dalam kateter (2 ml
pada anak-anak kecil dan 3 ml pada
anakanak yang lebih besar).
 Setelah dibalonkan, kateter ditarik
keluar sehingga benda asing juga ikut
tertarik.
 Teknik dengan kateter juga dapat
digunakan sebagai pencegahan agar
benda asing di bagian anterior tidak
kearah posterior saat dilakukan teknik
lainnya
TATALAKSANA
Tatalaksana pada Benda Hidup
● Pada kasus benda asing hidup berupa cacing, larva, dan lintah, penggunaan
kloroform 25% yang dimasukkan ke dalam hidung dapat membunuh benda
asing hidup tersebut

● Pada pasien myasis dengan angka komplikasi dan morbiditas yang tinggi,
dilakukan operasi debridement dan diberikan antibiotik parenteral, serta
Ivermectin (antiparasit) dapat dipertimbangkan
KOMPLIKA
TATALAKSANA
Jenis-jenis teknik yang digunakan untuk
SI
● Terjadi aspirasi
mengeluarkan benda asing
● Sinusitis
● Tekanan positif : dengan cara menutup
hidung yg normal dan menghembuskan ● Perforasi septum hidung
napas dengan keras, pada anak dapat
ditiup oleh orang tuanya melalui mulut ● Meningitis
● Tekanan negatif (suction) :teknik ini
sangat ideal untuk benda asing yang
terlihat, halus atau bulat. Suction yang
diberikan bertekanan 100-140 mmHg

● Teknik menggunakan instrumen


pembedahan : apabila riwayat masuknya
benda asing diikuti dengan adanya
epistaksis
PROGNOSIS

Jika dilakukan tindakan dengan segera maka pada


umumnya prognosis dari corpus alienum cavum nasal ini
adalah baik, dan mencegah adanya infeksi sekunder
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai