Anda di halaman 1dari 25

EKSTRAKSI CORPUS ALIENUM

dr. Vidya Dwi Astari Pasaribu


Benda Asing Telinga
Terdapatnya benda pada liang telinga yang pada keadaan normal tidak dijumpai

Klasifikasi
Benda hidup (cacing, nyamuk, semut, lalat, dan lainnya)

Benda mati: organik dan non organik


• Benda mati organik (kacang, daun, dan lainnya)
• Beda mati non-organik (batu, kancing, dan lainnya)
Faktor Predisposisi
Usia anak-anak

Retardasi mental

Ruang Lingkup
Benda asing liang telinga menyebabkan obstruksi, ketulian dan kerusakan membrane timpani

Benda asing organik sangat mudah mengembang dan menyebabkan obstruksi, ketulian, inflamasi
dan nyeri
Benda asing anorganik akan menunjukkan gejala dalam waktu yang lama
Prinsip Tatalaksana
Benda asing serangga harus dimatikan terlebih dahulu dengan menyemprotkan alcohol, air garam ke dalam
liang telinga dan kemudian diekstraksi dengan menggunakan forsep

Benda asing organik yang kecil dapat diekstraksi dengan pengait benda asing/forcep

Benda asing organik higroskopis mudah mengembang bila terkena cairan, oleh karenanya benda asing
higroskopis dihindari agar tidak terkena cairan

Benda asing anorganik yang terlihat dapat diekstraksi dengan pengait kecil dan bila tidak terlihat cukup
disemprot dengan cairan

Bila kasusnya sulit misalnya benda asing terdapat di ismus atau resesus anterior maka perlu insisi endaural atau
insisi post aurikuler
Pre-Operasi

Kaji ulang diagnosis dan prosedur operatif


• Nama
• Diagnosis
• Informed choice dan consent
• Rencana tindakan
• Persiiapan sebelum tindakan
Pre-Operasi
Berbahaya karena dapat berinteraksi
dengan epitel telinga luar dan
Benda asing reaktif (baterai, concrete, menyebabkan edema serta obstruksi
iron slag): sehingga dapat terjadi infeksi sekunder
dan sekret yang berbau. Benda asing ini
harus diekstraksi segera.

Tidak bereaksi dengan kulit liang telinga


Kaji Benda asing Benda asing nonreaktif (inert) : dan dapat tetap ada tanpa menyebabkan
gejala sampai terjadinya infeksi.

Menyebabkan iritasi dan nyeri karena


Benda asing serangga :
pergerakannya.
Melihat Liang Telinga
◦ Cara melihat liang telinga lebih jelas dan lebih lurus, pegang pinna dengan satu tangan dan tarik ke posterior
dan superior pada orang dewasa dan ditarik ke posterior pada infant.
Benda Asing tertanam dalam Liang Telinga

◦ Pada kebanyakan kasus, benda asing di liang telinga yang masih baru, dilakukan ekstraksi dalam anestesi
lokal.
◦ Benda asing tidak dikeluarkan dengan kasar/keras karena dapat menyebabkan kerusakan permukaan epitel
liang telinga.
◦ Ekstraksi benda asing dapat dilakukan dengan alat pengait berlubang.

Apabila terdapat eritema atau eskoriasi yang luas setelah ekstraksi benda asing, digunakan antibiotic
tetes telinga ATAU gunakan tampon antibiotik.
Benda Asing Tidak Tertanam

Apabila pasien tersebut anak- Alat pengait kecil merupakan


anak : selama prosedur anak alat terbaik untuk ektraksi
dalam pangkuan orang dewasa. benda asing
Cara Ekstraksi Corpus Alienum dengan Pengait

1 • Taruhlah alat pengait di belakang benda asing, diputar dan secara gentle ditarik
keluar.

2
• Pada kasus benda asing berupa serangga : teteskan cairan yang tidak bersifat iritatif
dan ototoksik supaya serangga mati (sehingga tidak bergerak) dan sekaligus untuk
lubrifikasi dinding kanalis

3 • Ekstraksi dapat dengan mudah dikeluarkan dengan memegang serangga


menggunakan forceps alligator
Irigasi Benda Asing
Telinga di irigasi dengan air yang bebas kuman pada suhu 370 C
dengan jarum ujung yang tumpul.

Tekanan air diarahkan ke posterosuperior, jangan secara langsung ke


arah membran timpani.

Pasca irigasi, liang telinga di periksa ulang dengan otoskop.


Ekstraksi Corpus Alienum Tip Suction
• Tip-suction disambungkan ke mesin suction.
1

• Setelah dipastikan posisi dari benda asing, masukkan perlahan tip cateter suction melalui
2 otoskop secara lembut sampai menyentuh benda asing.

• Secara lembut tip suction ditarik keluar dan bersamaan dengan perlekatan dengan benda
3 asing melalui liang telinga.

• Lakukan evaluasi ulang pada liang telinga untuk melihat sisa benda asing dan
4 mengevaluasi komplikasi
BENDA ASING HIDUNG
◦ Benda asing pada hidung  kasus yang banyak terjadi di unit gawat darurat
◦ Dialami pada anak-anak dan juga pada dewasa yang mengalami gangguan
mental

◦ Ada 2 katagori yang kita kenal :


◦ benda asing organik seperti lintah (sering kita jumpai pada petani yang
bekerja disawah,dirawa),larva lalat dll, sedang
◦ benda asing anorganik seperti mote (manik-manik),kerikil, kertas/tisu,
logam
◦ Benda asing Organik
◦ Myasis hidung disebabkan lalat bertelur didalam kavum nasi  telur-telur
menetas dalam 24 jam setelah diletakkan di hidung  merusak mukosa dan
kartilago  Kadang-kadang dapat invasi ke intrakranial, meskipun jarang
menyebabkan meningitis yang fatal

◦ Gejala:

Mirip sinsitis akut, sekret mukopurulen, unilateral, bau busuk


Obstruksi hidung seringkali total pada sisi yang kena.
Larva/ulat/lintah melekat erat pada jaringan.
Benda asing anorganik

◦ Jenis substansi yang tidak bergerak yang cukup kecil dan dapat masuk dalam
rongga hidung.
◦ Benda asing dapat dikeluarkan lewat nares anterior dengan /tanpa anastesi umum
(misal: peluru pada luka tembak)
◦ Lokasi tersering pada benda asing pada hidung  bagian anterior vestibulum
sampai ke konka media atau dibawah dari konka inferior
◦ Tidak satupun benda asing boleh dibiarkan dalam hidung  nekrosis dan infeksi
sekunder yang mungkin timbul
◦ Benda asing yang kecil dapat teraspirasi dan terdorong kebelakang sehingga
menyebabkan obstruksi jalan nafas akut
◦ Dengan bantuan suatu kait buntu yang diselipkan di belakang benda
tersebut atau suatu forcep aligator yang kecil akan sangat membantu
◦ Pemeriksaan menggunakan endoskopik rigid dapat memvisualisasikan
lebih jelas benda asing dan mencegah trauma pada mukosa
◦ CT-Scan mungkin berguna untuk menentukan ukuran dan tempat yang tepat
pada benda asing
 Gejala utama yang lazim adalah obstruksi unilateral dan sekret yang berbau
 Bila benda tersebut belum lama dimasukkan, maka tidak atau hanya sedikit yang mengganggu,
kecuali bila benda tersebut tajam atau sangat besar
 Komplikasi yang sering terjadi pada benda asing di hidung  menyebabkan nekrosis, ulserasi
mukosa dan erosi pada pembuluh darah.
 Pembengkakan pada mukosa hidung menyebabkan obstruksi pada drainase sinus.
Teknik Pengambilan Benda Asing
Hidung
BENDA ASING ESOFAGUS
◦ Benda asing esofagus : terhentinya benda / makanan dalam esofagus dan tidak masuk ke gaster
◦ Kekerapan:
 Banyak kasus tertelan pada anak yang tidak diketahui orang tua
80% dapat melewati GIT tanpa masalah
◦ Jenis benda asing:
  Makanan : tulang, daging, kikil
Bukan makanan: uang logam, gigi palsu, baterai kancing
ANATOMI ESOFAGUS

◦ AREA PENYEMPITAN ESOFAGUS


◦ Esofagus: menghubungkan dan menyalurkan
makanan dari rongga mulut dan faring ke •   Muskulus krikofaring (C6)  paling
gaster
sempit
1/3 atas: otot bergaris / serat lintang Batas atas:
sfingter esofagus atas •   Pintu masuk toraks (T1)
2/3 bawah: otot polos  •   Arkus aorta (T4)
otot sirkular dan longitudinal Batas bawah:
sfingter esofagus bawah •   Bifurkasio aorta (T6)
•   Hiatal (pertemuan gastroesofageal)
Gejala klinis tergantung:

•  Ukuran / bentuk / lokasi benda asing


•  Ada / tidaknya komplikasi
BENDA ASING ESOFAGUS Anamnesis:
•  Riwayat tertelan sesuatu
 Apabila lama: •  Rasa mengganjal pada tenggorok
•  Menimbulkan pressure necrosis •  Kadang-kadang sakit / sulit menelan
•  Menyebabkan lesi / nekrosis •  Muntah bila makan / minum
•  Granulasi Pemeriksaan:
 Apabila tajam:  Tes minum: obstruksi total : muntah
•  Menimbulkan perforasi obstruksi sebagian : minum sedikit
•  Menimbulkan mediastinitis  Hipersalivasi

Penunjang: radio-opak
•  Anak: soft tissue leher-toraks-abdomen
•  Dewasa: soft tissue leher PA/lateral
PENATALAKSANAAN
◦ Esofagoskopi ekstraksi
Bila gagal : esofagotomi (external approach)
◦ BA uang logam: bukan kasus gawat darurat, tapi harus diekstraksi dalam waktu 24 jam
dengan persiapan optimal
◦ Perlu eosfagoskopi segera:

Telah terjadi komplikasi


 Benda asing tajam
Benda asing baterai (< 4 jam)
◦ KOMPLIKASI ◦ PENANGANAN POST OPERASI
Bila ada laserasi: konservatif, pasang NGT
selama 10 hari dan evaluasi
1. Dehidrasi
2.  Lesi esofagus
3. Perforasi esofaguS
◦ Penanganan bedah:
4. mediastinitis
1. Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan
5. Aspirasi secara endoskopik
2. Adanya tanda perforasi esofagus,
sehingga membutuhkan penanganan bedah
untuk penutupan perforasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai