Anda di halaman 1dari 14

BENDA ASING HIDUNG

Preseptor :
dr. Bara Ade Wijaya, Sp. THT-KL

Oleh :
Sitti Puspita Ningrum s.ked
(21360337)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL


RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022
BENDA ASING:
Benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang
dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh.
ANATOMI HIDUNG
EPIDEMIOL 01 Kasus benda asing di hidung paling sering
terjadi pada anak, terutama 1 – 4 tahun,
OGI anak cenderung mengeksplorasi tubuhnya, terutama
daerah yang berlubang termasuk hidung.

02 Benda asing yang paling sering ditemukan adalah


sisa makanan, permen, manik -manik dan kertas.

03 kasus benda asing asimtomatik dan


terdapat sekitar 11% dari seluruh
kedaruratan dibidang THT
ETIOLOGI
BENDA ASING HIDUP
BENDA ASING TAK HIDUP
FAKTOR PREDISPOSISI

1. Faktor Personal 2. Faktor kejiwaan


• Umur 3. Faktor kecerobohan
• Jenis Kelamin
• Pekerjaan
• Kondisi Sosial
• Tempat Tinggal
PATOFISIOLOGI
Benda asing hidung dapat ditemukan di setiap bagian rongga
hidung,sebagian besar ditemukan di dasar hidung, tepat di bawah
konka inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior hingga ke
bagian depan konka media.

Benda asing menetap di dalam rongga hidung tanpa menimbulkan perubahan


mukosa. Namun,kebanyakan objek yang berupa benda mati menyebabkan kongesti
dan edema pada mukosa hidung,dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi,
erosi, dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sekret yang tertinggal, dekomposisi
benda asing, dan ulserasi yang menyertai dapat menghasilkan fetor yang berbau
busuk.
Lanjutan
Benda asing yang berupa benda
hidup,menyebabkan reaksi inflamasi dengan
derajat bervariasi, dari infeksi lokal sampai
destruksi masif tulang rawan dan tulang hidung
dengan membentuk daerah supurasi yang dalam
dan berbau.

Benda asing organik, seperti kacang-kacangan,


mempunyai sifat higroskopik,mudah menjadi lunak
dan mengembang oleh air, serta menyebabkan
iritasi pada mukosa. Kadang-kadang, reaksi
inflamasi dapat menghasilkan toksik

Benda asing anorganik, menimbulkan


rekasi jaringan yang lebih ringan dan lebih
mudah didiagnosa dengan pemeriksaaan
radiologis karena umumnya benda asing
anorganik bersifat radiopak.
MANIFESTASI KLINIS

• Hidung tersumbat
• Bersin • Epistaksis
• Rasa nyeri • Demam
• Rinore unilateral • Disertai bekuan darah
dengan cairan kental
dan berbau
DIAGNOSIS

• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik : Rinoskopi anterior

• Pemeriksaan Penunjang :

Laboratorium(leukositosis)

Radiologi

Endoskopi nasal
TATALAKSANA
Prinsip
penanganan:
Pasien dapat mengeluarkan benda asing sendiri
dengan cara meniup hidung sementara hidung
mengeluarkan benda asing sesegera
yang
mungkin dengan kondisi paling
sebelahnya ditutup. Tetapi pada anak sulit untuk
maksimal dan trauma yang minimal
dilakukan karena anak tidak
kooperatif
TATALAKSANA

Menggunakan pengait (haak)


Dimasukkan ke dalam hidung dibagian
atas menyusuri atap kavum nasi sampai
menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait
diturunkan sedikit dan ditarik kedepan
sehingga benda asing ikut terbawa ke luar

Edukasi kepada orang tua atau pengasuh


anak
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai